Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nury Nazila Ramadhan Rama

NIM. : 045038175
Prodi. : Ilmu Komunikasi

Tugas 2 sesi 5 :

1. Jelaskan kegunaan komunikasi bagi kehidupan anda! Lalu, bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk
aktuliasasi diri anda saat ini?

2. Diberikan contoh kasus komunikasi saat ini.

(Dikutip dari https://news.detik.com/berita/d-6891756/promosikan-judi-online-2-selebgram-di-bandung-


ditangkap-polisi)

Berikan pendapat anda mengenai kasus tersebut jika dikaitkan dengan hakikat kehadiran media komunikasi
yang sudah kita pelajari sebelumnya!

3. Bagaimana pendekatan sistem Tanggung Jawab Sosial yang diberlakukan di Indonesia terhadap kebebasan
bermedia saat ini! Apakah pergeseran yang terjadi saat ini akan mengubah sistem komunikasi di Indonesia?

Jawab :
1. Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Beberapa kegunaan komunikasi antara lain :

1. Sebagai Pertukaran Informasi


Komunikasi memungkinkan kita untuk berbagi informasi dengan orang lain. Ini membantu dalam
memperoleh pengetahuan baru, memahami dunia di sekitar kita, dan meningkatkan pemahaman kita
tentang berbagai topik.
2. Sebagai Pembentukan Hubungan
Komunikasi memungkinkan kita untuk membentuk hubungan dengan orang lain. Melalui
komunikasi, kita dapat membangun ikatan emosional, memperluas jaringan sosial, dan memperoleh
dukungan sosial.
3. Sebagai Pengembangan Keterampilan
Komunikasi membantu kita mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan, menulis, dan
membaca. Keterampilan komunikasi yang baik memungkinkan kita untuk berinteraksi secara efektif
dengan orang lain dan meningkatkan peluang karir.
4. Sebagai Pengaruh dan Persuasi
Komunikasi memungkinkan kita untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Kemampuan
untuk berkomunikasi dengan baik dapat membantu kita dalam mempengaruhi pendapat orang lain,
memperoleh dukungan, dan mencapai tujuan kita.

Dalam konteks aktualisasi diri, komunikasi dapat digunakan untuk :

1. Mencapai tujuan pribadi


Komunikasi yang baik memungkinkan kita untuk menyampaikan tujuan dan aspirasi kita kepada
orang lain. Ini membantu kita untuk mendapatkan dukungan, saran, dan bantuan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan kita.
2. Mengekspresikan diri
Komunikasi memungkinkan kita untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan ide-ide kita kepada
orang lain. Ini membantu kita untuk menjadi lebih autentik dan mengembangkan identitas pribadi
yang kuat.
3. Membangun hubungan yang bermakna
Komunikasi yang efektif memungkinkan kita untuk membentuk hubungan yang mendalam dan
bermakna dengan orang lain. Ini dapat membantu kita merasa terhubung dan dihargai oleh orang lain,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan hidup dan kesejahteraan kita.

2. Salah satu contoh kasus komunikasi saat ini adalah kasus promosi judi online oleh selebgram di Bandung
yang ditangkap oleh polisi. Kasus ini melibatkan penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi untuk
mempromosikan aktivitas illegal tersebut. Dalam kasus ini, selebgram tersebut menggunakan platform
media sosial mereka untuk mempromosikan judi online kepada pengikut mereka. Tindakan ini melanggar
hukum karena judi online masuk kedalam kategori ilegal di Indonesia dan pelakunya dapat dijerat dengan
pasal 27 Ayat (2) UU ITE jo. Pasal 45 Ayat (2) UU ITE sehingga polisi menangkap mereka sebagai tindakan
penegakan hukum terhadap pelanggaran tersebut.

Kasus ini menunjukkan bahwa media komunikasi memiliki kekuatan yang besar dalam menyebarkan
informasi dan mempengaruhi orang lain. Media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan
baik hal-hal yang positif maupun negatif. Hakikat kehadiran media komunikasi adalah memberikan akses
yang lebih luas kepada individu untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Namun, dengan kebebasan
tersebut juga datang tanggung jawab. Individu harus menggunakan media komunikasi dengan bijak dan
bertanggung jawab, menghindari penyebaran informasi yang melanggar hukum atau merugikan orang lain.
Dalam kasus ini, penggunaan media sosial untuk mempromosikan judi online ilegal melanggar hukum dan
merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi individu dan pihak berwenang untuk memahami dan
menegakkan batasan-batasan yang ada dalam penggunaan media komunikasi.

3. Di Indonesia, pendekatan sistem tanggung jawab sosial terhadap kebebasan bermedia saat ini mengalami
pergeseran yang dapat berpotensi mengubah sistem komunikasi di negara ini. Pada dasarnya, kebebasan
bermedia adalah hak asasi setiap individu untuk menyampaikan pendapat dan informasi tanpa adanya
hambatan atau intervensi yang tidak sah. Namun, kebebasan ini juga harus diimbangi dengan tanggung
jawab sosial, yaitu kesadaran dan kewajiban untuk menggunakan kebebasan tersebut dengan bertanggung
jawab.

Di Indonesia, pemerintah dan lembaga terkait telah menerapkan berbagai kebijakan dan regulasi untuk
mengatur kebebasan bermedia dengan pendekatan tanggung jawab sosial. Beberapa contoh pendekatan ini
antara lain:

1. Regulasi dan Undang-Undang


Pemerintah Indonesia memiliki undang-undang dan regulasi yang mengatur kebebasan bermedia,
seperti Undang-Undang Pers, Undang-Undang ITE, dan Peraturan Pemerintah tentang Penyiaran.
Regulasi ini bertujuan untuk melindungi kebebasan bermedia sekaligus memastikan tanggung jawab
sosial dalam penggunaan media.
2. Pengawasan dan Sanksi
Pemerintah dan lembaga terkait memiliki peran dalam mengawasi dan memberikan sanksi terhadap
pelanggaran kebebasan bermedia. Misalnya, Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
memiliki wewenang untuk mengawasi dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran etika jurnalistik
dan penyiaran.
3. Pendidikan dan Kesadaran
Pemerintah juga melakukan upaya dalam meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat terkait
tanggung jawab sosial dalam bermedia. Misalnya, melalui kampanye sosialisasi dan pelatihan bagi
jurnalis dan praktisi media.

Pergeseran yang terjadi saat ini adalah adanya peningkatan penggunaan media sosial dan platform digital
dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Hal ini membawa tantangan baru dalam mengatur
kebebasan bermedia dan tanggung jawab sosial di Indonesia.

Pemerintah dan lembaga terkait sedang berupaya untuk menyesuaikan regulasi dan pendekatan tanggung
jawab sosial dengan perkembangan teknologi dan tren komunikasi saat ini. Tujuannya adalah untuk
menjaga keseimbangan antara kebebasan bermedia dan tanggung jawab sosial, sehingga sistem komunikasi
di Indonesia tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Namun, pergeseran ini juga dapat mengubah sistem komunikasi di Indonesia dengan adanya perubahan
dalam cara masyarakat berinteraksi dan mendapatkan informasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah,
lembaga terkait, dan masyarakat untuk terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi serta
memperkuat kesadaran akan tanggung jawab sosial dalam bermedia.

Sumber :
SKOM 4323 Filsafat dan etika komunikasi
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyiaran
https://www.kominfo.go.id/content/detail/2115/kominfo-jamin-kebebasan-berpendapat-di-dunia-
maya/0/sorotan_media

Anda mungkin juga menyukai