Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bilal Al Givari

NIM : L1B020021

UAS : KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

Dosen : Ir. I Wayan Suadnya M.Agr.Sc.,Ph.D.

1. A. Kalau saya pribadi untuk menghindari dampak negatif aktifitas dunia maya di dunia
nyata, kita harus menerapkan praktik berinternet sehat, seperti menjaga tata kerama
meskipun itu di dunia maya, tidak menyinggung atau membicarakan orang lain apalagi
jika berhubungan dengan ras, agama dan sebagainya, serta yang tak kalah penting tidak
menyebarkan berita hoax atau postingan yang mengandung provokasi.

B. Tentunya aktifitas di dunia maya bisa diatur, lalu siapa yang mengatur, bisa
Pemerintah dan tentunya juga Kita sendiri

C. Bagaimana cara mengatur?

- pihak yang memiliki power terkuat untuk mengatur aktifitas dunia maya menurut saya
adalah Pemerintah, kita ambil contoh seperti di Negara China dan Korea Utara yang
membatasi penggunaan internet untuk warganya terutama untuk untuk anak dibawah
umur, di Indonesia juga sebenarnya sudah ada, seperti diblokirnya akses situs pornografi
dan dibuatnya UUD ITE.

-kemudian dari diri kita sendiri, kita bisa membatasi waktu penggunaan media sosial,
mencari kegiatan yang lebih bermanfaat, kumpul bersama teman teman dan masih
banyak lagi.

2. Di era sekarang ini kemajuan tekhnologi informasi membuat aktifitas di Media masa
seakan menggantikan dunia nyata baik dari segi komunikasi,transaksi ekonomi, serta
soaial & budaya masyarakat.
masyarakat cendrung menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menatap layar
ponsel ataupun komputernya, akibatnya banyak masyarakat yang mengalami perubahan
prilaku seperti, penurunan interaksi sosialnya didunia nyata, serta rentan terpengaruh
budaya luar. Kemudahan mengakses dan mendapat informasi menjadi salah satu alasan
media masa begitu penting untuk kehidupan setiap orang.

Lalu bagaimana cara supaya perubahan sosial dimasyarakat bergerak kearah yang
positif?, tentunya memerlukan yang namanya (agent of change) baik itu dari seorang
individu (influencer), maupun institusi baik swasta ataupun pemerintah.
Nantinya pihak atau tokoh (agent of change) ini diharapkan mampu memberikan sajian
positif kepada masyarakat, baik dalam bentuk edukasi maupun informasi secara tepat.

3. Untuk menanamkan Nilai Pancasila di era digital sekarang ini tentunya perlu menyiapkan
strategi, dan aktifitas ini tentunya juga membutuhkan keterlibatan pemerintah.
Memanfaatkan media masa seperti platform media sosial maupun teknologi informasi
yang ada merupakan salah satu alternatif terbaik. Pemerintah bisa memanfaatkan
sejumlah tokoh pemengaruh di media sosial (influencer) sebagai media untuk
mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Kita juga bisa menggunakan strategi penguatan nilai Pancasila berbasis kearifan lokal.
Kaena pada dasarnya nilai Pancasila dihasilkan dari rajutan budaya masyarakat
Indonesia. Maka, kearifan lokal tidak boleh dilupakan.
Selain itu Membangun semangat kebinekaan merupakan salah satu strategi yang bisa
dilakukan. Pengakuan terhadap berbagai perbedaan, perlakuan sama terhadap semua
etnis, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia harus ada dalam setiap kebijakan
pemerintah. Maka dengan diterapkan beberapa strategi tadi diharapkan masyarakat
mampu mengamalkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari

4. Perubahan sosial tentunya bisa direncanakan(Planned-Change), untuk itu kita


membutuhkan yang namanya (agent of change) baik itu dari seorang individu
(influencer), maupun institusi baik swasta ataupun pemerintah.
Nantinya intitusi atau tokoh (agent of change), berperan sebagai alat untuk menuntun
atau menggiring masyarakat kearah perubahan yang telah dirancang atau direncanakan
sebelumnya.

at merasa senang apalagi kegiatan itu membangkitkan semangat gotong royong warga
yang sebelumnya sudah pudar.

e. Hasil pembangunan : (Pengecoran gang) membuat jalanan di gang menjadi rapi,


permukaannya halus dan enak dilihat.

5. Perubahan Prilaku Individu dapat mempengaruhi perubahan sosial apabila individu


tersebut merupakan orang yang memiliki kuasa atau pengaruh terhadap lingkungannya,
Untuk mempengaruhi perubahan sosial juga bisa dengan menerapkan Strategi Perubahan
Perilaku Individu, diantaranya :
1.  Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Misal : dengan adanya peraturan-peraturan / perundang-undangan yang harus dipatuhi
oleh anggota masyarakat.
2.  Pemberian informasi
Dengan memberikan informasi-informasi tentang sesuatu hal yang berkaitan  dengan hal
tertentu.
3.  Diskusi partisipasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua di atas yang dalam memberikan
informasi-informasi tentang peraturan baru organisasi tidak bersifat searah saja tetapi dua
arah.

Anda mungkin juga menyukai