Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan peran orang lain dalam


kehidupannya. Baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun untuk
memenuhi kebutuhan sosial (social needs) yakni dengan berinteraksi kepada
orang lain.
Sejalan dengan hal tersebut, komunikasi menjadi jawaban yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Hal ini terjadi karena komunikasi
merupakan salah satu sarana manusia untuk menyampaikan pesan, pandangan,
maupun gagasan kepada sesamanya, dengan tujuan terjadi kesepahaman di kedua
pihak tentang pesan yang disampaikan.

Selain itu, komunikasi memiliki beberapa fungsi, fungsi komunikasi menurut


Dedy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar dibagi menjadi
empat fungsi :
1) Fungsi komunikasi sosial, mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk
membangun konsep diri, kelangsungan hidup, kebahagiaan, dan memupuk
hubungan dengan orang lain.
2) Fungsi komunikasi ekspresif yaitu dapat dilakukan sendiri atau kelompok yang
bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaian perasaan (emosi)
kita.
3) Fungsi komunikasi ritual yaitu biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun,
sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari
upacara kelahiran, sunatan, ulangtahun, pertunangan sampai pernikahan.
4) Fungsi komunikasi instrumental memberitahukan atau menerangkan
mengandung muatan persuasive yang berarti pembicara menginginkan
pendengarnya mempercayai bahwa fakta informasi yang disampaikannya akurat
dan layak untuk diketahui (2005:5)

Dewasa ini, komunikasi tidak sebatas bercakap langsung. namun dapat dilakukan
melalui cara-cara tidak langsung, seperti penggunaan media. Pada saat ini, media
komunikasi menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini dapat
diketahui melalui bagaimana saat orang-orang dapat berkomunikasi secara
langsung, namun secara fisik mereka tidak bertemu. Media komunikasi saat ini
mampu menjembatani manusia, serta mampu membantu menyampaikan pesan
dengan cepat tanpa perlu mempertemukan pihak komunikator dan komunikannya.

Media komunikasi pada saat ini adalah media baru (new media). .Media baru
adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer,
atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20.

Secara sederhana, new media berasal dari kata “new” yang berarti baru dan
“media” yang berarti alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya
kepada penerima (Mulyana, 2008:70). New media adalah sebuah bentuk
konvergensi atau penggabungan media konvensional dengan media digital.
Sementara itu, menurut Danaher dan Davis, 2003:462.new media adalah sebuah
media yang memfasilitasi interaksi antara pengirim dan penerima.

Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital,
seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat,
mampat, interaktif dan tidak memihak.
Teknologi komputer dan internet adalah hal yang mendasari munculnya istilah
new media.. Keunggulan new media adalah sifatnya yang realtime, dimana
masyarakat dapat mengakses, baik informasi maupun layanan yang dibutuhkan
dengan yang cepat, kapan dan dimana saja selama mereka terkoneksi dengan
perangkat terkomputerisasi dan jaringan internet.

Eksistensi new media saat ini ternyata membawa sisi positif dan sisi negatif jika
kita lihat dari keunggulan new media tersebut. Sisi positifnya adalah dengan
keunggulan yang dimiliki oleh new media, masyarakat saat ini begitu dimanjakan
dalam berkomunikasi dan mencari informasi yang dibutuhkan.

Namun sisi negatifnya adalah dengan kemudahan yang dimiliki oleh new media,
masyarakat bisa mengalami ketergantungan. Ketergantungan tersebut bisa saja
berupa tidak lepasnya pandangan mata seseorang pada smartphone-nya, entah itu
browsing, ataupun sibuk chatting di media sosial seperti, Whatsapp, Instagram,
Facebook, LINE dan sebagainya.

Selain itu, new media juga dinikmati oleh masyarakat dunia, artinya masyarakat
dunia yang menggunakan new media memungkinkan kegiatan komunikasi
berlangsung. Melalui komunikasi di media sosial, dapat terjadi pertukaran nilai-
nilai atau pun norma, bahkan nilai budaya luar, yang apabila tidak dapat disaring
oleh nilai dan norma atau budaya lokal masyarakat, bisa saja menerima nilai-nilai,
norma luar, sehingga nilai dan norma lokal bisa luntur.

Kehadiran media baru (new media) yang dimulai pada abad ke-20 ini menjadi
salah satu hal yang mengubah cara manusia berkomunikasi. Untuk itu, kami
merasa perlu membahas teori-teori mengenai new media guna memiliki
pemahaman secara mendalam tentang media baru (new media).Terdapat beberapa
teori terkait new media yang akan kami bahas pada makalah ini. Di antaranya
adalah A Three-Stage Model of Theory-Building (Carlile & Christensen) dan
Network Theory.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi New Media?
2. Apa saja teori yang terdapat dalam Komunikasi New Media?
3. Bagaimana pengimplementasian teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan pernyataan di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai Komunikasi New Media
2. Memperluas wawasan pembaca mengenai teori komunikasi dalam
Komunikasi New Media
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai pengimplementasian
teori komunikasi dalam konteks Komunikasi New Media

DAFTAR PUSTAKA

Putra, IY · 2017. http://repository.unpas.ac.id/30283/4/BAB%20II%20%284%29.pdf.


(Diakses pada 17 April 2021)

Puspita, Y. Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi dan Transaksi


Pelacur Gay. Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3, Desember 2015: 203 – 212.

Anda mungkin juga menyukai