PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengurus dan mengatur daerahnya sendiri. Hal menjadi pedoman bagi setiap untuk
untuk menunjang kegiatan Pembangunan daerah, salah satunya berasal dari sektor
pariwisata.
pariwisata daerah ini merupakan upaya pendekatan yang utuh dalam melestarikan
kepentingan dari semua pihak yang terdiri dari masyarakat dan pemerintah, kerja
sama langsung dari kalangan usaha maupun dari pihak swasta. Pariwisata menjadi
bagian penting dalam melakukan revitalisasi suatu wilayah saat ini. Pariwisata
1
2
adalah salah satu industri terbesar dan menunjukkan dengan pertumbuhan yang
konsisten tiap tahunnya. Pengembangan objek wisata harus terus dilakukan dengan
pertimbangan bahwa tempat wisata butuh perubahan agar wisatawan tidak cepat
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
itu, dalam pasal 23 ayat 1c telah memaparkan dengan jelas bahwa kewajiban
yang menjadi daya tarik wisata dan aset potensial yang belum tergali”.
tersendiri pada kota tersebut dan menjadi sasaran kunjungan masyarakat dan
berbagai tujuan proyek baru. Hal ini juga menjadikan semua provinsi yang ada di
No.11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di
Kabupaten Mamasa Nomor 3 Tahun 2017 yang berisikan wisata budaya dan
peninggalan budaya sejumlah 65 objek wisata dan daya tarik berdasarkan gejala
alam sejumlah 65 objek wisata sehingga total objek wisata yang tersebar di 17
jugamenyerap tenaga kerja sehingga masyarakat mendapat pekerjaan. Hal ini sesuai
mencakup 2 (dua) dimensi yaitu dimensi ekonomi dan sosial budaya. Dimensi
ekonomi merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing dan
negara secara nasional yang disebabkan oleh situasi politik dan keamanan dalam
bagi daerah maupun nasional sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan nyaman
ini disusun dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat bagi
Wisata.
yang khas dan unik . contohnya Wisata Budaya seperti Kuburan Tedong-tedong di
Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang. Ada Wisata Alam yaitu Air Terjun
Sarambu, Permandian Air Panas di Desa Rambusaratu. Ada juga Agro Wisata
Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu dan masih banyak lagi.Selain itu ada
Gunung Mambulilling yang terletak di sebelah timur Kota Mamasa dan merupakan
salah satu gunung tertinggi yang dimiliki oleh daerah ini dengan ketinggian 2741
wisatawan. Di bawah kaki gunung ini misalnya, terdapat sebuah surga kecil yang
perkampungan tua bagian dari kehadatan Rambu Saratu. Desa ini memiliki 6 Dusun
Dengan bentangan alam yang luas menjadikan Desa Tondok Bakaru miliki potensi
Mamasa, rute menuju Desa ini dapat dilalui dengan menggunakan sepeda motor,
5
mobil, maupun bus pariwisata dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dari kota
Kabupaten Mamasa. Jaraknya yang cukup dekat dan mudah dijangkau, menjadikan
Tondok Bakaru merupakan objek wisata baru yang telah diresmikan oleh
wakil Bupati Mamasa pada Tahun 2019 lalu sebagai Desa Wisata. Desa Wisata
Tondok Bakaru ini di pelopori oleh warga setempat melalui tanaman anggrek.
Sehingga, Anggrek menjadi icon Desa Tondok Bakaru dan karena tanaman ini
Tondok Bakaru bergerak menjadi desa wisata. Tergabung beragam objek wisata
dalam desa wisata ini selain dari tanaman anggrek, seperti Lantang Mamase
(kuliner di tengah persawahan), Sawah Orchid dan masih banyak lagi. Uniknya,
selain keindahan alamnya, Tondok Bakaru bisa disebut sebagai destinasi lengkap
karena tak hanya indah secara visual, namun juga beragam atraksi dan spot yang
varian atraksi yang ditawarkan bisa menjadi salah satu alasan wisatawan untuk
masih berdiri kokoh di perkampungan serta peninggalan budaya dan tradisi juga
masih bisa dijumpai di desa ini. Tinggal di rumah adat adalah salah satu atraksi
yang ditawarkan. Bukan hanya tinggal, tetapi mengetahui dan mempelajari budaya
Mamasa juga bisa dilakukan dengan atraksi diskusi budaya. Sanggar-sanggar seni
aktif bergerak untuk pelestarian budaya. Representasi dari wajah Mamasa bisa
Terlihat di sini.
6
tenaga kerja untuk pengelolaan objek wisata, baik dalam fasilitas maupun
pelayanan. Penyerapan tenaga kerja ini termasuk salah satu bentuk upaya
potensinya dan potensi daerahnya. Terbukanya desa wisata ini diharapkan adanya
bentuk partisipasi dari masyarakat. Hal tersebut juga merupakan salah satu
Dari tabel diatas, terlihat bahwa Desa Wisata Tondok Bakaru sudah menarik
perhatian wisatawan sejak desa wisata ini dibuka, meskipun di tahun selanjutnya
yakni 2020 mengalami penurunan wisatatawan yang datang akibat dari pandemi
covid-19. Tetapi setelahnya, Desa wisata ini terus berkembang dengan membuat
wisata berbayar sejak tahun 2021. Adapun penghasilan Desa Wisata Tondok
Pemasukan tersebut berasal dari penjualan tiket masuk wisata serta penjualan
Tahun 2022 merupakan tahun yang istimewa bagi desa wisata ini. Dimana
Desa Wisata Tondok Bakaru menjadi salah satu desa yang masuk dalam 50 besar
Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. Dan Desa Tondok Bakaru berhasil menyabet juara harapan II
Dibalik capain yang telah ditorehkan oleh Desa Wisata Tondok Bakaru,
pengembangan Desa Tondok Bakaru sebagai kawasan wisata yakni pengolaan atau
belum maksimal dalam menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Hal tersebut
sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Regina Anastasia Manoppo yang berjudul
minahasa tenggara supaya bisa menambah objek wisata andalan yang bisa dikenal
banyak orang selain objek wisata pantai lakban, supaya jangan terpaku hanya
Tanjung Bira maka dapat disimpulkan bahwa Peran yang diberikan Dinas
Parwisata Tanjung Bira sudah berjalan dengan cukup baik tapi masih ada beberapa
yang perlu diperbaikki atau dibenahi agar dapat meningkat daya tarik wisatawan.
Terutama pada indikator motivator dan fasilitator. Fasilitas yang sudah ada di
9
kawasan pariwisata Tanjung Bira masih perlu direno fasi agar dapat menjadikan
Tanjung Bira lebih maju, dengan terpenuhinya fasilitas maka masyarakat dan
pengunjung wisata akan merasa puas dan nyaman. Sedangkan untuk indikator
di Desa Apar Kota Pariaman belum optimal karena penyediaan sarana dan
Kota Pariaman dalam pengembangan sarana wisata hutan mangrove di Desa Apa
Wisata Hutan Mangrove di Desa Apar Kota Pariaman kurang optimal karena
proaktif dalam memotivasi investor dan masyarakat sekitar. kawasan wisata Hutan
Mangrove. Kendala yang pertama dari sisi anggaran, karena anggaran merupakan
kedua dari SDM (sumber daya manusia) masih terganjal dengan mindset
kesadaran masyarakat akan peran dan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah
pariwisata.
ialah terletak pada lokus dan fokus yang digunakan. Adapun lokus dari penelitian
Fokus Penelitian ini ada pada peran Dinas pariwisata Kabupaten Mamasa Dalam
mengingat program atau kegiatan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa adalah
sehingga Kabupaten Mamasa menjadi Daerah Tujuan Wisata. Hal tersebut menjadi
baik.
Sulawesi Barat”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, Penelitian ini dapat menjadi bahan ajang berfikir kritis
dalam kehidupan sehari-hari, namun terkadang orang tahu kata itu tetapi belum
paham arti dari kata tersebut. Peran berkaitan erat dengan status yang melekat pada
diri seseorang atau sekelompok orang yang mana akan menimbulkan adanya hak
dan kewajiban dari seseorang tersebut. Peran merupakan suatu aspek dinamis
Peranan lebih banyak menunjukkan suatu fungsi, penyesuaian diri dan sebagai
suatu proses, jadi lebih tepatnya adalah seseorang menduduki suatu posisi atau
Peranan merupakan suatu aspek dari kedudukan atas status karena peranan
adalah dinamika dari status atau penggunaan dari hak dan kewajiban atau bisa
disebut sebagai status subjektif untuk melakukan suatu fungsi. Sedangkan menurut
12
13
orang dalam suatu peristiwa tersebut merupakan perangkat tingkah laku yang
karena suatu jabatan. Selanjutnya menurut Salbin T.R dan Allen dalam Miftah
Thoha, suatu peranan dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilku yang teratur,
yang ditimbulkan karena suatu jabatan atau karena adanya suatu kantor yang
mudah dikenal. Kemudian menurut Rivai dalam Gugun peranan dapat diartikan
sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu.
Sehingga dalam kaitannya dengan peranan sebuah organisasi atau instansi maka
dilakukan oleh organisasi, instansi atau kantor sesuai dengan posisi instansi
kemasyarakatan.
14
b. Peranan adalah sebuah konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting bagi sturktur
masyarakat
2. Pemerintah Daerah
diri sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi agar setiap
dimaksud pemerintah ada dua pengertian. Yang pertama adalah pemerintah pusat
Undang-undang Dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Yang kedua adalah
daerah dan DPRD menurut azas asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republik
tahun 1945
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
Salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah yaitu
yaitu:
mewujudkan perubahan tidak berubah jadi gejolak sosial, apalagi yang dapat
bangsa.
b. Peran selaku inovator, inovator merupakan salah satu produk dari kretivitas,
metode baru, sistem baru, dan yang terpenting cara berfikir yang baru. Jadi
sendiri.
masyarakat.
17
makin maju suatu masyarakat makin berkurang pula identitas peranan tersebut
(Husni Al 2015)
industri
hasil penelitian yang telah dilakukan secara teratur dan berencana (Indriastuti
3. Pariwisata
diberikan batasan sebagai Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
atau sekelompok orang. Perjalanan yang dilakukan hanya untuk semntara waktu
fasilitas dan pelayanan dari masyarakat, pemerintah dan swasta. Pariwisata adalah
bidang usaha. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak
berikut :
pemerintah.
kebutuhan setiap orang dan serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
e. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung
yaknni :
(Ismayanti, 2020).
al. 2021)
4. Desa Wisata
dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, dan keseharian
memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan
makanan-minuman, cendera mata, dan kebutuhan wisata lainnya (Sari, Rahayu, and
Rin 2021)
Desa wisata yaitu sebuah kawasan yang berkaitan dengan wilayah atau
berbagai kearifan lokal (adat-istiadat, budaya, potensi, yang dikelola sebagai daya
sosial dan ekonomi. Desa wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang memiliki
antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang menyatu dengan berbagai
dari segi kehidupan sosial budaya, adat istiadat, aktivitas keseharian, arsitektur
bangunan, dan struktur tata ruang desa, serta potensi yang mampu dikembangkan
sebagai daya tarik wisata, misalnya atraksi, makanan dan minuman, cinderamata,
Priasukmana & Mulyadin memberi arti desa wisata yaitu suatu kawasan
dari pedesaan itu sendiri mulai dari sosial budaya, adat istiadat keseharian memiliki
arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas dan dari kehidupan
sosial ekonomi atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta
kelompok, dan bahkan individu dalam suatu desa. Desa wisata memiliki kriteria
atau syarat yang d\harus diperhatikan oleh semua pihak sebagaimana diringkaskan
berikut ini
c. Budaya yang meliputi mitos/legenda desa, ritual tradisi yang unik dan khas,
f. Sumber daya manusia yaitu warga masyarakat usia produktif yang tinggal
desanya. Seiring berjalannya waktu, maka sebuah desa bisa menjadi desa wisata
rintisan, desa wisata berkembanga, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri. Desa
wisata mandiri merupakan sebuah kategori desa wisata yang sudah berhasil
5. Pengembangan Pariwisata
sebagai bentuk daya saing dengan tempat wisata yang ada dan semakin membuat
wisatawan.
untuk mengembangkan atau memajukan objek wisata agar objek wisata tersebut
lebih baik dan lebih menarik di tinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang
a. Obyek dan Daya Tarik (atractions) yang mencakup: daya tarik bisa berbasis
utama pada kekayaan alam, budaya, maupun buatan atau artificial, seperti
meliputi: rute atau jalur transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan
wisata meliputi: akomodasi, rumah makan (food and bevarage), retail, toko
digunakan oleh wisatawan, seperti bank telekomunikasi, pos rumah sakit dan
sebagainya.
implikasi serta dampak yang berbeda secara teoritis, yaitu seperti di bawah ini:
tahap ini jumlah wisatawan relatif kecil. Mereka cenderung dihadapkan pada
keindahan alam dan budaya yang masih alami di daerah tujuan wisata.
Fasilitas pariwisata dan kemudahan yang didapat wisatawan juga kurang baik.
25
Suatu atraksi di daerah wisata belum berubah oleh pariwisata dan kontak
e. Tahap kestabilan Pada tahap ini jumlah wisatawan yang datang berada pada
puncaknya. Artinya, wisatawan tidak mampu lagi dilayani oleh daerah tujuan
wisata. Hal ini disadari bahwa kunjungan ulangan wisatawan dan pemanfaatan
tujuan wisata yang diketahui awalnya dan menjadi “resort” baru. Resort
26
menjadi bergantung pada sebuah daerah secara geografi lebih kecil untuk
dengan baik
pariwisata.
potensi yang ada, menentukan pola penataan lanskap kawasan tapak, serta
yang berguna bagi kelengkapan atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh
pengunjung dan tersedianya makanan khas daerah dari bahan bahan mentah
B. Kerangka Konseptual
Dimana dalam hal ini yang bertanggung jawab atas kemajuan dalam
melalui tiga variabel, dalam penelitian ini juga dinilai perlu untuk mengetahui
jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah
B. Lokasi penelitian
penelitian ini juga akan dilaksanakan di Desa Wisata Tondok Bakaru untuk
Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana peran
Peran Pemerintah dari Pitana dan Gayari. Terdapat tiga indikator peran, yaitu:
30
31
1. Peran Motivator,
pengelola desa wisata agar terlibat aktif dan berperan dalam pengembangan
desa wisata serta meningkatkan motivasi dan komitmen semua pihak terlibat
2. Peran Fasilitator.
3. Peran Dinamisator
D. Tahap-Tahap Penelitian
1. Pra penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi serta wawancara awal terkait
2. Tahap penelitian
Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data baik itu berupa
teknikteknik lain yang dapat menjadi acuan dalam melakukan analisis data
penarikan kesimpulan.
3. Tahap akhir
Pada tahap ini data-data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dan
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam
keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh
orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi.
1. Data Primer
pertama. Sumber data utama ini dicatat melalui catatan tertulis yang
d. Wisatawan
2. Data Sekunder
penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya. Dalam hal ini yang
F. Instrumen Penelitian
penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. peneliti sebagai human instrument, yang
melakukan pengumpulan data, analisis data, menilai kualitas data, menafsirkan data
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan oleh sampel
yang diselidiki. Adapun dalam arti luas observasi ini tidak hanya terbatas
diteliti.
2. Wawancara
bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik
3. Dokumentasi
dan temuan penelitian akurat maka peneliti perlu menentukan keakuratan dan
atau lebih partisipan untuk tujuan seperti yang telah dijelaskan di atas.
partisipan dan menanyakan pada mereka baik lisan maupun tertulis tentang
kecenderungan.
analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal dari
37
dokumen).
3. External Audit, yaitu untuk menghindari bias atas hasil temuan penelitian,
I. Analisis Data
Analisis data adalah tahap selanjutnya untuk mengolah data dimana data
1. Kondensasi Data
berlangsung
38
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
A. Hasil Penelitian
Kabupaten Mamasa
a) Motivator
berjalan. Pendampingan dari dinas pariwisata kepda para pelaku wisata agar
39
mendukung promosi dan pemasaran usaha-usaha pariwisata di desa tersebut
dari pelaku usaha dan masyarakat untuk memajukan pariwisata di desa Tondok
Bakaru.
telah berperan sebagai mitra utama Desa Tondok Bakaru sejak awal
tempat berdiskusi dan sumber arahan yang penting bagi desa dalam
pengembangan pariwisata.
“Berbicara tentang Desa Wisata Tondok Bakaru dari dulu memang kita
dikelola oleh masyarakat disini, bahkan awal mula muncul Kawasan Desa
Wisata ini dimulai dari kelompok Masyarakat sekitar, yang mana mulai
dilirik oleh peneliti luar dan wisatawan luar dari tanaman Anggrek. Memang
dulu ada pendampingan tetapi tidak mencakup semua pelaku usaha di disini.
setelah itu tidak ada lagi kontribusi dari Dinas Pariwisata ataupun
pemerintah daearah. Nanti setelah Desa tondok bakaru masuk di anugerah
desa wisata Indonesia tahun 2022, Dinas pariwisata baru mulai melirik desa
ini” (wawancara 10 Juli 2023)”
40
Dalam wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa awalnya, Desa
ada sedikit pendampingan pada awalnya, tidak semua pelaku usaha di desa
lebih lanjut dari Dinas Pariwisata atau pemerintah daerah. Namun, setelah Desa
tahun 2022, Dinas Pariwisata mulai memberikan perhatian lebih terhadap desa
tersebut.
Desa Tondok Bakaru, mengatakan bahwa: "kalau untuk regulasi, kemarin ada
pariwisata seperti keamanan dan ada beberapa poin itu (wawancara 10 Juli
2023)”
Wisata Tondok Bakaru, mengatakan bahwa: "saya tidak terlalu tahu tentang
41
regulasi-regulasi yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata. Mungkin ada
Juli 2023)”
Pariwisata untuk kita disini masih sangat kurang. Dulu memang ada beberap
kali tetapi untuk saat ini sudahh tidak ada lagi. (wawancara 10 Juli 2023)”
42
berjalan dengan maksimal. Wawancara yang dilakukan dengan PA selaku
Wisata Tondok Bakaru, mengatakan bahwa: "Saya tidak tahu banyak tentang
b) Fasilitator
Peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata sebagai fasilitator adalah
bahwa:
Positif:
43
"Dari Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa telah memberikan kontribusi
positif dalam pengembangan Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru melalui
pengadaan infrastruktur. Tetapi sepenuhnya infrastruktur itu tidak semua
berasal dari kita, tetapi kita bekerja sama dengan dinas lain pembangunan
fasilitas-fasilitas penting seperti jalan akses yang lebih baik, tempat parkir,
dan fasilitas lainya untuk mendukung kenyamanan pengunjung dan
meningkatkan aksesibilitas ke desa wisata. kita juga mengakui bahwa masih
ada kekurangan dalam infrastruktur yang perlu diperbaiki. Beberapa
wilayah disana mungkin belum mendapatkan perhatian yang memadai
dalam hal pengembangan infrastruktur. (wawancara 21 Juni 2023)
Tondok Bakaru, mengatakan bahwa : “Setelah jadi desa wisata, sudah mulai
“Seperti yang saya jelaskan tadi, awal mulanya desa wisata ini terbentuk
dari Masyarakat itu sendiri. Sehingga pada awalnya, semua fasilitas yang
ada di desa ini itu berasal dari masyarakat itu sendiri. Pemerintah mulai
melaksankan Pembangunan sejak desa ini masuk ke 50 anugerah desa
wisata Indonesia tahun 2022. Pembangunan fasilitas mulai dari lahan parkir,
wc umum, jalan, jembatan dan sebagainya sudah dilaksanakan. Anggaran
yang masuk juga di tahun itu cukup besar. Bahkan diwaktu itu Bapak Bupati
Mamasa berkantor di Desa tondok Bakaru” (wawancara 10 Juli 2023)
Peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata sebagai fasilitator adalah
pengembangan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya
44
pariwisata yakni memberikan pelatihan pelatihan utamanya lebih banyak di
pelatihan digital, media sosial dan conten creator serta melaksanakan event
event daerah yang ada di desa tondok bakaru. Kemudian kalau untuk sumber
daya alam, kita sudah berusaha memanfaatkan itu dan terus
mengembangkan potensi yang ada. Salah satu pemanfaatan itu seperti hutan
pinus lenong (wawancara 21 juni 2023)
pelatihan pelatihan serta pengembengan potensi wisata disini itu baru terlihat
potensi wisata disini itu baru terlihat setelah desa ini menjadi desa wisata ”
Peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata sebagai fasilitator adalah
Positif:
45
Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan DD selaku Kepala Desa
"saya disini tidak tahu apakah ada alokasi dana dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Mamasa untuk pengembangan wisata disini . mungkin ada
alokasi dana dari dinas tetapi bisajadi diarahkan ke pelatihan dan pengadaan
infrastuktur, tetapi jika ditanya apakah ada alokasinya, kami disini kurang
tau" (wawancara 10 Juli 2023)
bakaru, mengatakan bahwa: “untuk alakosi dana dari dinas pariwisata untuk
desa tondok bakaru itu saya kurang tau” (wawancara 10 Juli 2023)
Peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata sebagai fasilitator adalah
46
Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan AS selaku masyarakat
"Kalau dilihat kondisi sekarang, belum terlihat adanya tindakan dari Dinas
Pariwisata dalam mengundang atau memasukkan investor ke Desa Tondok
Bakaru. mungkin ada kendala atau hambatan yang menghalangi proses
investasi disini. tapi kita berharap agar langkah-langkah lebih lanjut dapat
diambil oleh dinas pariwisata atau pemerintah untuk mendorong investasi
disini " (wawancara 10 Juli 2023)
karena dinas pariwisata hadir memberikan sarana dan prasarana setelah desa
dinas pariwisata sebagai dinamisator sudah terlaksana, hal ini terlihat dari
c) Dinamisator
bahwa:
47
dengan dinas perdagangan dan UMKM. Nah disitu mereka membantu
masyarakat dalam mempromosikan kuliner khas yang ada disana. Juga
seperti yang tadi saya katakan, kita selalu mencari agar pihak pihak investor
luar itu masuk ke desa tondok bakaru dan berinvestasi disitu”( Wawancara
21 Juni 2023)
48
kerja sama dengan berbagai pihak seperti kampus politkenik pariwisata, dan
pelaku usaha pariwisata lokal, dan komunitas wisatawan. Kerja sama ini
mencakup berbagai aspek seperti promosi bersama, dan pelestarian
lingkungan." (wawancara 10 Juli 2023)
“sampai sekarang belum terlihat jelas ada kerjasama yang terjalin antara
Dinas Pariwisata dan pihak swasta atau pihak lain. Tapi kita pemerintah bisa
lebih aktif mencari peluang kerjasama yang bisa membantu perkembangan
pariwisata di desa ini." (wawancara 10 Juli 2023)
Tondok Bakaru, mengatakan bahwa: "kalau dari pandangan saya upaya dinas
pariwisata belum terlalu berhasil dalam bekerja sama dengan pihak swasta atau
yang lain untuk mengembangkan Desa Wisata Tondok Bakaru. " (wawancara
10 Juli 2023)
mengatakan bahwa :
49
masyarakat luas dan menciptakan daya tarik yang kuat bagi pengunjung."
(wawancara 10 Juli 2023)
Tondok Bakaru , mengatakan bahwa: "Saat ini, kami merasa bahwa promosi
50
masih kurang. Yang saya lihat Promosi terkadang terbatas pada daerah saja,
"Saat ini, kami belum memiliki mekanisme yang secara khusus mengarah
pada percepatan perizinan bagi investor di Kawasan Desa Wisata Tondok
Bakaru. Proses perizinan diatur oleh instansi pemerintah lainnya, dan kami
hanya dapat memberikan dukungan informasi dan koordinasi yang
diperlukan kepada investor. Kami berharap agar kerja sama dengan instansi
terkait dapat ditingkatkan untuk memudahkan proses perizinan di masa
depan." (wawancara 10 Juli 2023)
"Sayangnya, saat ini kami belum melihat adanya bantuan yang signifikan
dari Dinas Pariwisata dalam percepatan perizinan bagi investor yang tertarik
untuk masuk ke Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru. Proses perizinan
masih berjalan dengan cukup lambat, dan ini mungkin menghambat minat
investor untuk berinvestasi di desa wisata kami. Kami berharap agar
langkah-langkah lebih aktif dapat diambil dalam percepatan perizinan."
(wawancara 10 Juli 2023)
"Saat ini, kami belum melihat adanya bantuan yang signifikan dari Dinas
Pariwisata dalam percepatan perizinan bagi investor yang tertarik untuk
masuk ke Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru. Proses perizinan masih
51
berjalan dengan lambat, dan ini mungkin menghambat minat investor untuk
berinvestasi di desa wisata kami. Kami berharap agar langkah-langkah lebih
aktif dapat diambil dalam percepatan perizinan." (wawancara 10 Juli 2023)
1. Faktor Pendukung
52
"Saat ini, kami belum melihat adanya bantuan yang signifikan dari
Dinas Pariwisata dalam percepatan perizinan bagi investor yang tertarik
untuk masuk ke Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru. Proses
perizinan masih berjalan dengan lambat, dan ini mungkin menghambat
minat investor untuk berinvestasi di desa wisata kami. Kami berharap
agar langkah-langkah lebih aktif dapat diambil dalam percepatan
perizinan." (wawancara 10 Juli 2023)
"Saat ini, kami belum melihat adanya bantuan yang signifikan dari
Dinas Pariwisata dalam percepatan perizinan bagi investor yang tertarik
untuk masuk ke Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru. Proses
perizinan masih berjalan dengan lambat, dan ini mungkin menghambat
minat investor untuk berinvestasi di desa wisata kami. Kami berharap
agar langkah-langkah lebih aktif dapat diambil dalam percepatan
perizinan." (wawancara 10 Juli 2023)
mengatakan bahwa:
53
Selain itu, infrastruktur dan fasilitas di Desa Wisata Tondok Bakaru
cukup baik. Aksesibilitasnya mudah dengan jalan yang baik dan
akomodasi yang nyaman untuk wisatawan. Fasilitas ini memberikan
kenyamanan selama kunjungan saya.
Terakhir, kerja sama yang baik dengan pihak luar seperti pemerintah
daerah dan lembaga nirlaba memberikan dukungan tambahan dalam
pengembangan desa wisata ini. Ini tampaknya membantu dalam
memperbaiki infrastruktur dan layanan, serta menggalakkan promosi.
2. Faktor Penghambat
54
membenahi infrastruktur kita dulu khususnya infrastruktur jalan.
Karena segala yang kita butuhkan akan lebih mudah tercapai apabila
kita memiliki jalan yang baik” (wawancara 10 Juli 2023)
mengatakan bahwa:
"Saat ini, kami belum melihat adanya bantuan yang signifikan dari
Dinas Pariwisata dalam percepatan perizinan bagi investor yang tertarik
untuk masuk ke Kawasan Desa Wisata Tondok Bakaru. Proses
perizinan masih berjalan dengan lambat, dan ini mungkin menghambat
minat investor untuk berinvestasi di desa wisata kami. Kami berharap
agar langkah-langkah lebih aktif dapat diambil dalam percepatan
perizinan." (wawancara 10 Juli 2023)
B. Pembahasan
Kabupaten Mamasa terlebih karena yang Desa Tondok Bakaru menjadi Kawasan
Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat penulis menggunakan teori Pitana dan
55
1. Motivator
Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa merupakan hal yang sangat
penting dalam pengembangan Desa Wisata Tondok Bakaru. Hal ini bisa terlihat
dari pelatihan pelatihan yang di pelopori oleh Dinas Pariwisata kabupaten Mamasa.
dinas pariwisata hadir setelah Desa Tondok Bakaru sudah menjadi Desa wisata.
Pelatihan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata juga belum terlalu
2. Fasilitator
objek wisata tersebut. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten
tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan dan
wawancara yang diperoleh. Hal ini terlihat dari kehadiran Dinas Pariwisata yang
hadir dan memfasilitasi sarana dan prasarana setelah 2 tahun sejak diresmikannya
desa ini menjadi Desa Wisata melalui Peraturan Bupati Tahun 2019’
3. Dinamisator
56
Peran Dinas Pariwisata sebagai dinamisator dinilai belum optimal. Hal
tersebut terlihat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis
bahwa belum maksimalnya kerja sama antara pemerintah, Masyarakat dan swasta
menjadi Desa Wisata. Selain itu, kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat,
pemerintah ataupun swasta di Desa Wisata Tondok Bakaru belum terlihat jelas.
itu sendiri
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung adalah segala jenis faktor yang sifatnya turut mendorong,
sebagainya terjadinya sesuatu. Dalam hal ini ada beberapa faktor pendukung
a. Keindahan Alam
Di Desa Tondok Bakaru keindahan alam adalah salah satu suguhan yang
Bakaru. Bentangan sawah yang dapat dilihat langsung dan juga panorama
57
beberapa tempat tertentu diantaranya, : citoll Hill, jendela alam, sawo, hutan
Desa Wisata Tondok Bakaru memiliki keunikan dan khas yakni tanaman
anggrek. Melalui tanaman ini, desa ini dilirik oleh peneliti peneliti dari luar
daerah bahkan peneliti dari luar Negeri. Selain itu wisata budaya, kuliner
ini.
pengembangan desa wisata ini. Baik itu dukungan materi dan laiinya
2. Faktor Penghambat
lambat atau bahkan menghalangi dan menahan terjadinya sesuatu. Dalam hal
Bakaru yaitu:
a. Anggaran Terbatas
wisata tondok bakaru terbilang sedikit. Yang mana sejak terbentuk dari
Desa Sadar Wisata menjadi Kawasan Desa Wisata, aanggarn untuk desa
58
seluruh Indonesia. Akibatnya banyak potensi potensi pariwasata yang
sebgainya.
berkujung
Pelatihan pelatihan yang telah dilaksanakan belum maksimal, hal ini terlihat
dari kabupaten mamasa itu sendiri. Hal ini diakibatkan akses jalan dari luar
yang dilakukan oleh dinas pariwisata membuat desa wisata ini belum
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wisata Tondok Bakaru sesuai dengan teori Pitana dan Gayatri(2005) yakni
60
peran pemerintah sebagai Motivator, Fasilitator dan Dinamisator sudah
Mamasa hadir untuk memotivasi masyarakat setempat atau pelaku usaha yang
berada di Desa tersebut, setelah Desa ini menjadi Desa Wisata. Peran Dinas
karena penyediaan sarana dan prasarana terkesan lambat. Hal ini terlihat dari
kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat itu tidak terlihat jelas.
desa wisata ini tidak memaksimalkan segala potensi pariwisata yang dimiliki
61
Anggaran, Kurangnya Pemberdayaan Masyarakat, Kurangnya Promosi
Pariwisata dan Akses Jalan yang Tidak Memadai
B. Saran
paparkan sebagai suatu masukan terkait dengan hasil penelitian yang penulis
pelatihan yang lebih efektif dan mudah dipahami oleh para pelaku wisata tersebut.
sehingga pelatihan tersebut tidak hanya sebatas pelaitahan tanpa ada output yang
jelas. Dinas Pariwasata juga harus Lebih memperhatikan anggaran yang sudah
juga bisa berkolaborasi dengan dinas lain maupun swasta agar Menciptakan
Meningkatkan kerja sama dengan masyrakat Desa Tondok Bakaru dan lebih peka
terhadap persolan persolan pariwisata yang ada di Desa Wisata Tondok Bakaru Di
62
63