BAB 1
PENDAHULUAN
Pariwisata pada dasarnya berawal dari dua suku kata yaitu “pari” yang
berarti bentuk terikat dan menyeluruh dan “wisata” yang juga memiliki
atau kegiatan lain. Selain itu pariwisata adalah suatu perjalanan yang
wisata untuk dapat mengambil keuntungan, pengelola dari obyek wisata ini
Surabaya. Malang sendiri terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kota Malang
Penduduk Kota Malang berasal dari berbagai kalangan dan etnik antara lain
suku Jawa, Madura, sebagian kecil keturunan Arab dan Cina. Sedangkan
Islam, kemudian Kristen, Katolik dan sebagian kecil pemeluk agama Hindu
dan Budha.
440 – 667 meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan
wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki.
3
Lintang Selatan, dengan batas wilayah yaitu sebelah Utara Kec. Singosari
dan Kec. Karangploso Kabupaten Malang, sebelah Timur Kec. Pakis dan
Kec. Tumpeng Kabupaten Malang, sebelah Selatan Kec. Tajinan dan Kec.
Pakisaji Kabupaten Malang, sebelah Barat Kec Wagir dan Kec. Dau
Kabupaten Malang. Selain itu kota Malang juga sebagian besar wilayahnya
Timur Gunung Semeru, bagian Utara Gunung Arjuno dan bagian Selatan
Gunung Kelud yang membuat daerah Kota Malang memiliki iklim yang
sejuk.
tarik tersendiri bagi beberapa kalangan. Sumber daya alam berupa tanah
yang subur, air yang melimpah dan hasil laut yang bagus membuat
wisata alam maupun buatan membuat kawasan ini memiliki obyek daya
tarik wisata yang sangat diminati oleh masyarakat umum baik lokal maupun
dimiliki Kota Malang tentunya harus dikelola dengan baik agar bisa menjadi
salah satu sumber pendapatan daerah dan bisa bermanfaat bagi masyarakat
untuk travel agent dan lainnya, mengurus Izin Tetap Usaha Pariwisata
(ITUP), Tanda Daftar Usaha Pariwisata atau TDUP meliputi surat Tanda
alih fungsi bagunan bersejarah dan lainnya. Untuk informasi lainnya Anda
5
umum.
(BPPD) berganti nama dan menjadi Dinas Pariwisata dan Komunikasi dan
dan Informasi Kota Malang. Pada awal 2009 DisParinkom secara resmi
a) Visi
Pariwisata”
6
b) Misi
Pariwisata
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
KEPADA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PERENCANAAN & KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maka tugas pokok dan fungsi Dinas
a) Tugas Pokok
b) Fungsi
destinasi pariwisata;
11. Pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri, daya tarik, destinasi
pariwisata;
pajak daerah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)
antara lain:
ada
pemasaran
dilapangan.
dikuasai.
dimiliki
Malang.
pemasaran (marketing)
12
BAB II
menjadi dua yaitu pengertian sosial dan manajerial. Pengertian dari sudut
pandang sosial adalah suatu proses yang didalamnya terdapat individu dan
tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
pemasaran.
a) Product (Produk)
Produk adalah setiap barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar
b) Price (Harga)
c) Place (Tempat)
d) Promotion (Promosi)
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk atau jasa yang
objek wisata yang ada di Kota Malang. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh dinas Kebuayaan Dan Pariwisata Kota Malang melaui media cetak
seperti brosur, banner, dan mediat internet melaui website, facebook, dan
instagram yang dapat di akses oleh para calon wisatawan, kemudian dengan
tahunnya guna untuk mengenalkan wisata budaya yang ada di kota Malang
tertarik dengan objek wisata yang ada di kota Malang. Adapun wisata yang
dan wisata kuliner. Dalam hal ini Bidang Pemasaran dinas Kebuayaan dan
Pariwisata Kota Malang bekerja sama dengan pihak swasta TIC (Tourist
Information Center).
Pariwisata Kota Malang adalah TIC Alun-alun Kota Malang. TIC ini berdiri
pada tahun 2001 oleh Pemerintah Kota Malang. Tujuan di dirikan TIC
15
wisata, maka tidak terdapat proses produksi dan operasi seperti pada
perusahaan manufaktur.
yaitu dalam hal pelayanan informasi wisata kepada masyarakat dan calon
wisatawan baik dari dalam maupun luar negri dengan cara memberikan
informasi melalui media sosial dan media cetak. Adapun informasi wisata
brosur, pamflet. Selain itu, dinas Kebuayaan Dan Pariwisata Kota Malang
juga mengadakan even tahuan yang biasa yang dilkukan setiap tahun guna
masyarakat.
kerja PNS dan 20 0rang tenaga kerja non PNS. Dinas Kebuayaan dan
1) Kepala Dinas;
b) Subbagian Keuangan;
c) Subbagian Umum.
b) Seksi Budaya.
6) UPT;
pelanggaran, baik itu sanksinya ringan sampai kepada sanksi yang berat.
teguran secara lisan dan tulisan serta pernyataan tidak puas secara tertulis.
Kota Malang.
perusahaan.
Malang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan gaji diberikan
gaji yang ditangani oleh bendahara gaji. Sedangkan TIC hanya melaporkan
sumber lainnya secara efetif dan efisien untuk mencapai suatu tertentu.
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kebudayaan;
d. Bidang Pariwisata;
BAB III
adalah lembaga pemerintah, akan tetapi masih ada saja karyawan yang
belum mematuhi aturan yang diterapkan oleh pemerintah. Hal ini sampaikan
oleh kepalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Jenis jenis
Malang baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun Honorer tersebut
misalnya telat mengikuti jam apel yang dijadwalkan pada pukul 08:00 pagi,
banyak karyawan yang datangnya tidak tepat waktu, masih ada beberapa
saat jam kerja, keluar area kantor pada saat jam kerja tanpa izinan dari
pimpinan, dan pulang kantor tidak tepat waktu/tidak sesuai dengan jam
kerja.
sanksi berupa teguran berupa teguran secara lisan dan tulisan serta
21
disiplin berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus atau disciple,yaitu berarti
berarti hukuman atau latihan. Makna dasar disiplin ialah tertib. Disciplene
berkaitan dengan sangsi atau hukuman. Dengan kata lain Kata ini juga
memperkuat ketaatan.
patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa
diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri
waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan
mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang
tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai
kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik karena
kesadaran yang tinggi untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan yang ada
dia bertugas.
jenis-jenis disiplin kerja yang dibagi dalam suatu tindakan manajemen untuk
a) Disiplin Preventif
kokoh, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh manajemen, yaitu :
b) Disiplin Korektif
diri.
dapat dijadikan ukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan pulang
tepat dengan waktunya, atau sudah sesuai dengan aturan yang telah
1. Jam Kerja
Jam kerja adalah jam datang pegawai ketempat kerja maupun pulang
2. Izin pegawai
pada jam kerja atau jam kantor, baik untuk kepentingan perusahaan
27
3. Absensi pegawai
ditempat kerja.
antar pegawai.
28
tentang izin pegawai, jam kerja serta absensi para pegawai sebagai tolok
yaitu keterlambatan jam masuk kerja (jam masuk kerja pukul 08:00),
1. Ketepatan waktu
semaksimal mungkin.
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar
ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti sikap taat dan patuh dalam
ditetapkan.
4. Kehadiran
pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti
2. Teladan pimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan
5. Waskat
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
tersebut.
8. Hubungan kemanusiaan
para pegawai. Dengan cara ini para pegawai menjaga disiplin diri
1. Pemberian Peringatan
kondite pegawai.
pengabaian sanksi.
34
kedisiplinan ada 3 jenis yaitu: sanksi ringan yaitu memberi teguran lisan dan
pangkat, dan sanksi berat yaitu diberhentikan dengan tidak hormat. Sanksi
(SWOT)
Ancaman).
data yang berarti dalam audit pemasaran dan menemukan yang terbaik yang
harus dilkukan untuk memuaskan para pelanggan dalam setiap segmen yang
bagian kedisiplinan.
3.2.2 Kelemahan
tentang disiplin;
instansi.
berupa Undang-Undang.
tempat wisata.
berikut:
Tabel
Matriks SWOT
1. Strategi SO
1. Menetapkan rencana kerja yang lebih efektif untuk mewujudkan visi dan
2. Strategi ST
mutu aparatur;
3. Strategi WO
SDM Aparatur;
disiplin pegawai.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
3. Melakukan promosi berupa iklan tentang wisata melaui media cetak dan
elektronik
Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal
(EFAS).
40
Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) di kantor Dinas
Bobot
Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating X
Rating
Kekuatan (S)
1. Memiliki visi dan misi yang
jelas 0,10 3 0,30
2. Memiliki struktur organisasi
yang jelas 0,15 4 0,60
3. Tersedianya pengeloa sember 0,10 3 0,30
daya aparatur yang memadai
terutama bagian kedisiplinan.
Kelemahan (W)
1. Kurangnya pemahaman serta
masih lemahnya koordinasi 0,15 3 0,45
tentang disiplin;
2. Kurang tersedianya sarana dan 0,10 3 0,30
prasarana diklat kedisiplinan
apart yang memadahi;
3. Masih terdapatnya pelanggaran 0,10 3 0,30
disiplin aparat.
Total S + W 0,70 2,25
Kesimpulan :
yang ada pada matrik diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang ini
seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk
41
Bobot
Faktor-faktor strategi Bobot Rating X
Eksternal Rating
Peluang (O)
1. Dukungan pemerintah dalam
menegakan kedisiplinan 0,10 3 0,30
aparatur berupa UU
2. Kerja sama dengan masyarakat
dalam proses pembuatan tempat 0,10 4 0,40
wisata
3. terciptanya sarana informasi 0,15 3 0,30
sebagai penyalur informasi
wisata dalam segalah bidang
keparawisataan
Ancaman (T)
1. Menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap aparatur; 0,10 3 0,30
Kesimpulan:
setempat adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh Dinas
42
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang walaupun peluang ini masih jauh
lembaga/instansi.
sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah, maka Dinas Kebudayaan dan
posisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang pada titik-titik sumbu
Kekuatan (S) 0,15 dan sumbu Peluang (O) 0,25. Untuk lebih jelasnya dapat
DaerahWO Opportunity(O) 1
Keterangan:
AFI = 2,25 , dengan (S= 1.20) dan (W = 1,05) , jadi (S – W =1,20 – 1,05 = 0,15)
Berbagai Peluang
Kuadran 1:
Kuadran 4:
(+) 0.25 Mendukung strategi
Mendukung strategi Agresif (+) 0.15
Turn Around
Kuadran 3: Kuadaran 2:
Berbagai Ancaman
Berikut ini adalah penjelasan dari hasil perhitungan analisis SWOT serta
kedisiplinan aparat:
ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari
AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 1,20 dari skala 1
s/d 4 (1,20) adalah angka yang masih kurang untuk kategori kekuatan.
2) Poin kelemahan 1,05 adalah angka yang sangat besar untuk kategori
kelemahan. Selisih S dan W ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat
yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan kedisiplinan aparat di kantor
Pariwisata Kota Malang ini mempunyai poin peluang 1 angka ini jika dilihat
dari skala 1sampai 4 masih belum bisa dikatakan cukup. Hal ini adalah
dapat dijadikan pelajaran bagi instansi ini untuk lebih cerdas dalam
4) Pada poin ancaman 0,45 dimana poin ini belum mencapai standar skala
untuk kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Hal
ini dapat dikatakan ancaman belum terlalu besar namun tidak menutup
45
demikian antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,25 masih banyak
hal – hal yang harus diusahakan instasi agar poin peluang bisa lebih besar
5) Keadaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang ini belum bisa
dikatakan baik setelah dilakukan analisis SWOT masih banyak hal-hal yang
maupu instansi/lembaga.
Berikut Skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka
menggunakan urutan paling rendah mulai dari (0) berdasarkan (Diklat Spama,
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan laporan ini yaitu Disiplin kerja pegawai
kedisiplinan, masih ada beberapa karyawan yang tidak mengikuti arahan dari
kerja yang lebih efektif untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah di
48
tentang pentingnya melestarikan cagar budaya sebagai simbol dari wisata yang
4.2 Saran
pegawai yang memiliki kedisiplinan dan kinerja yang baik sehingga lebih
DAFTAR PUSTAKA