Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI REGIONAL

SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK

Oleh:

SYIVA FAUZIA PANDINI

1704010034

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul ”Sektor Pariwisata Kabupaten Nganjuk”. Keberhasilan penyusunan makalah
ini tidak akan terwujud dan berjalan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan,
bimbimbingan serta yang tak tertingal beberapa pihak baik secara materil maupun
spiritual. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati,
penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Rahmi Hayati Putri, S.P, M.Sc. selaku Dosen pengampu mata kuliah
Ekonomi Regional yang telah membimbing serta memberi banyak arahan
untuk tersusunya makalah ini,
2. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan dalam bentuk
materil maupun spiritual,
3. Serta semua teman-teman yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan dalam penyusunan
makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Purwokerto, April 2020

Syiva Fauzia Pandini


1704010034

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

terencana, dan dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok yang akan

bepergian ke suatu tempat. Pengertian pariwisata menurut Koen Mayers

(2009) pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan

sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan

alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk

memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan

tujuan-tujuan lainnya.

Banyak Negara yang menggantungkan sektor pariwisata sebagai

sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa

pariwisata tersebut kepada para wisatawan yang datang mengunjungi suatu

lokawisata di suatu wilayah. Untuk itu, ada organisasi non-pemerintah

yang memanfaatkan pariwisata tersebut guna memperkenalkan serta

mempromosikan kepada masyarakat luar bahwa wilayah tertentu dijadikan

sebagai daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai

wilayah pariwisata.

Menurut UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang

dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang

didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,

3
pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. sedangkan menurut WTO

(World Tourism Organization) mengatakan bahwa pariwisata merupakan

suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di

daerah tujuan diluar lingkungan kesehariannya.

Setiap wilayah yang memiliki destinasi pariwisata harus pandai-

pandai menggali sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayahnya

dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

Menurut Mardiasmo (2002), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan

yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan

milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-

lain pendapatan asli daerah yang sah. Sektor pariwisata merupakan potensi

yang banyak dimiliki oleh setiap wilayah di Indonesia. Adanya sektor

pariwisata ini akan memberikan dampak tersendiri untuk masyarakatnya

terutama dalam kegiatan ekonomi masyarakat wilayah tersebut. Dampak

yang dirasakan oleh masyarakat wilayah tersebut yaitu membuka lapangan

kerja baru untuk meningkatkan pendapatan pada masyarakat tersebut dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan terpeliharanya kelestarian

hidup.

Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang potensial sebagai

tujuan wisata. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur

adalah Kabupaten Nganjuk. Kabupaten Nganjuk sebagai salah satu daerah

di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi wisata cukup banyak

dengan prospek ke depan yang menjanjikan. Pesona pariwisata di

4
Kabupaten Nganjuk ini memiliki wisata alamnya yang indah dengan

kondisi yang masih terjaga kealamianya membuat Nganjuk menjadi

destinasi wisata yang cukup menarik perhatian para wisatawan.

Wilayah Kabupaten Nganjuk terletak di Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Ini berbatasandengan Kabupaten Bojonegorodiutara,

Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo

diselatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Kabupaten Nganjuk terletak

antara 111o5' sampai dengan 112o13' BT dan 7o20' sampai dengan 7o59'

LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 122.433 km2 atau setara

dengan 122.433 Ha yang terdiri dari tanah sawah 43.052 Ha, tanah kering

32.373 Ha dan tanah hutan 47.007 Ha.

Wisata yang ada di Kabupaten Nganjuk ini di dominasi dengan

wisata alamnya yang masih terjaga keasriannya. Salah satu wisata yang

paling diminati oleh wisatawan yaitu Air Terjun Sedudo. Wisata Air

Terjun Sedudo di Nganjuk ini terus dibenahi agar terus berkembang dan

menjadi lebih baik lagi. Keindahan alamnya yang menjadi wilayah

Nganjuk ini sebagai daya tarik wisatawan untuk datang dan mengunjungi

Kabupaten Nganjuk. Dari hal tersebut dapat ditarik pembahasan yaitu daya

tarik dan pengembangan dari wisata Air Terjun Sedudo yang ada di

Kabupaten Nganjuk.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Wisata Air Terjun Sedudo

Wisata Air Terjun Sedudo yang ada di Kabupaten Nganjuk ini

merupaka sebuah air terjun yang berada di Desa Ngliman, Kecamatan

Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Lokasi Air Terjun Sedudo ini

berada sekitar 30 km dari ibu kota Kabupaten Nganjuk. Air Terjun Sedudo

berada pada ketinggian 1.438 Mdpl dengan tinggi air terjun ± 105 meter.

B. Pengembangan Wisata Air Terjun Sedudo

Pengembangan pariwisata ini merupakan upaya untuk membuat

wisata yang sudah ada menjadi lebih maksimal lagi dalam menyajikan

wisatanya kepada para wisatawan. Perencanaan pada sebuah pariwisata

hendaknya di dasari pada kondisi serta daya dukung oleh pihak-pihak yang

terkait agar dapat menciptakan suatu interaksi dalam waktu jangka panjang

dimana interaksi tersebut saling menguntungkan antara pencapaian tujuan

pembangunan pariwisata, peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat,

dan berkelanjutan daya dukung lingkungan di masa mendatang

(Fandeli,1995).

Pengembangan objek wisata pada Air Terjun Sedudo sangatlah

diperlukan agar wisata tersebut dapat menjadi sebuah destinasi wisata

yang di unggulkan dan dapat menarik minat wisatawan untuk dikunjungi.

6
Objek wisata Air Terjun Sedudo ini sudah termasuk dalam kategori objek

wisata yang sudah dikembangkan dan dilestarikan di Kabupaten Nganjuk.

Dalam pengembangan objek wisata Air Terjun Sedudo ini sudah

ada beberapa rencana yang sudah disusun yaitu dengan memperbaiki

system pengelolaan wisata yang sudah ada, membiasakan untuk

menegakan peratura, menambah penyedia layanan, mempromosikan objek

wisata Air Terjun Sedudo kepada masyarakat umum dan tidak ketinggalan

yaitu pemberdayaan masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi dalam

mengelola dan juga menjaga wisata Air Terjun Sedudo ini. Selain itu,

pemberdayaan masyarakat ini memberikan dampak positif bagi

masyarakat itu sendiri, yaitu dengan adanya pemberdayaan ini masyarakat

dapat memperoleh lapangan pekerjaan dan juga dapat meningkatkan

pendapatan.

C. Daya Tarik Wisata Air Terjun Sedudo

Daya tarik yang disajikan oleh wisata Air Terjun Sedudo yaitu

dengan sajian keindahan alamnya yaitu berupa air terjun yang lumayan

tinggi dengan cerita supra naturalnya membuat wisata ini ramai dikunjungi

para wisatawan.

Dalam pengembangan pariwisata sebagai daya tarik wisata wisata

Air Terjun Sedudo dapat dilihat dari 3 aspek yaitu, Atraksi, Aksebilitas

dan Fasilitas penunjang dalam wisata tersebut.

7
1. Atraksi

Menurut James Spillane (1987) atraksi wisata merupakan daya

tarik dari suatu objek pariwisata ataupun hasil kesenian suatu daerah

tertentu yang dapat menarik wisatawan atau turis asing berkunjung

menuju tempat wisata tersebut. Dapat dikatakan atraksi dalam wisata

yaitu berupa sajian yang diberikan oleh wisata tersebut dalam bentuk

keindahan alamnya.

Masyarakat daerah wilayah air terjun masih sangat

mempercayai bahwa air terjun tersebut mempunyai kekuatan supra

natural. Bisanya air terjun ini ramai di datangi pengunjung tepat pada

bulan Sura (Kalender Jawa. Mitos yang beredar bahwa sejak zaman

Majapahit, tepat pada bulan tersebut apabila mandi dalam air terjun

akan awet muda dan juga banyak membawa keberkahan.

Setiap tiba waktu tahun baru Jawa, air terjun ini digunakan

untuk upacara adat spiritual yaitu mensucikan arca dalam upacara

Parna Prahista, kemudian sisa air yang digunakan untuk mensucikan

arca tersebut di percikan kepada para keluarga untuk tujuan

mendapatkan berkah, awet muda dan juga keselamatan hidup. Tradisi

lainya yang sering dilakukan yaitu adalah Jamasan Pusaka, di mana

biasanya dilakukan di kantor Desa Ngliman. Jamasan Pusaka

dilaksanakan dengan mencuci pusaka-pusaka seperti keris, tombak

dan pusaka-pusaka peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya.

8
2. Aksebilitas

Aksebilitas merupakan ukuran kemudahan dalam menjangkau

lokasi menggunakan sistem transportasi. Ukuran aksebilitas ini

meliputi kemudahan waktu, biaya dan usaha dalam melakukan

perpindahan dari lokasi ke lokasi lainya. Lokasi wisata Air Terjun

Sedudo dapat diakses menggunakan 2 cara, yaitu :

1) Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari pusat kota

Nganjuk memakan waktu ± 45 menit dan apabila pada

hari yang sepi pengunjung, kendaraan dapat dibawa

sampai kelokasi air terjun. Jika kondisi pada saat akhir

pecan kendaraan hanya sampai di tempat parkir.

Setelah dari parkir, apabila wisatawan malas untuk jalan

ada jasa tukang ojek yang ada disekitaran wisata air terjun.

2) Dari terminal Nganjuk lalu menggunakan angkot yang

tujuanya ke Sawahan atau Sedudo dengan onggkos ± Rp.

13.000,-.

3. Fasilitas

Menurut Sam (2012) fasilitas adalah segala sesuatu yang

berupa benda maupun uang yang dapat memudahkan serta

memperlancar pelaksanaan suatu usaha tertentu. Fasilitas dalam hal

ini mencangkup sarana dan prasarana yang diberikan oleh wisata Air

Terjun Sedudo. Sarana dan prasarana yang dapat ditemui dalam wisata

9
Air Terjun Sedudo seperti warung makan, mushola, spot untuk

berfoto, toilet umum, gazebo, tempat oleh-oleh, kolam renang, pos

keamanan, area berkemah dan juga tempat parkir.

10
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengembangan yang dilakukan di wisata Air Terjun Sedudo dapat

dikatakan sudah cukup berkembang. Hal ini dapat dilihat dari upaya

pihak-pihak terkait dalam mengembangkan wisata tersebut dan juga

masyarakat banyak yang mengunjungi wisata Air Terjun Sedudo dengan

kearifan lokalnya.

Dengan adanya kearifan lokal tersebut yakni kekuatan mitos cerita

supra natural yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisata Air Terjun

Sedudo ini. Selain cerita mitosnya, keindahanya pun menjadi daya tarik

juga dengan ketinggian air terjunya yang sangat tinggi.

B. Saran

Lebih ditingkatkan lagi dari segi pemerintah dalam menjaga

kelestarian alam yang dimilikinya sebagai point untuk menjadi destinasi

wisata favorit di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Nganjuk. Dengan

adanya cerita mitos tersebut di wisata Air Terjun Sedudo dan berbagai

acara adat yang biasa dilakukan semoga tetap terus dijaga dan dilestarikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Air terjun Sedudo. (2018, November 14). Di Wikipedia, Ensiklopedia Bebas.

Diakses pada 16:56, November 14, 2018,

dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Air_terjun_Sedudo&oldid=14433747

Aksesibilitas. (2019, Juni 7). Di Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Diakses pada

00:08, Juni 7, 2019, dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Aksesibilitas&oldid=15156532

Chafid Fandeli. 1995. “Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam”. Liberty

Offset, Yogyakarata.

Kabupaten Nganjuk. (2020, Februari 3). Di Wikipedia, Ensiklopedia Bebas.

Diakses pada 18:01, Februari 3, 2020,

dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Kabupaten_Nganjuk&oldid=16518107

Maharani Mangiri. 2019. “Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo”.

Fakultas Vokasi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Meyers, Koen. 2009. Pengertian Pariwisata, Jakarta: Unesco Office.

12
Ndop. 2015. Tips Ke Air Terjun Sedudo Dan Singkromo.

https://dzofar.com/2015/03/02/tips-ke-air-terjun-sedudo-dan-singokromo/.

Diakses 31 Maret 2020.

Sam, Arianto. (2012). Sahabat Bersama. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sefira Ryalita Primadany. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata

Daerah. Administrasi Publik. Vol.1, No.4 : 135-143.

Spillane, James J. (1987). Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Kanisius.

13

Anda mungkin juga menyukai