Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan

menyebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang

didukung dengan berbagai macam fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pariwisata

merupakan aktivitas, pelayanan produk dan hasil industri pariwisata yang

mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Unsur

pembentuk pengalaman perjalanan bagi wisatawan yang utama adalah adanya

daya tarik dari suatu tempat atau lokasi. Muljadi (2009:7).

Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yakni terdiri dari dua buah

suku kata yaitu: “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali atau

berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi

pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkalikali atau

berkeliling, dan dalam istilah Bahasa Inggrisnya yaitu “Tourism”. Yoeti

(1996:112). Dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata menyebutkan bahwa

pariwisata merupakan keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul

dari adanya perjalanan dan tinggalnya asing, dimana perjalananya tidak untuk

bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan

mencari nafkah. Yoeti (1996:115)

1
Dikutip dari jurnal kepariwisataan Volume 11 Nomor 3 September

2017 dengan link http://ejournal.stipram.net/ (Damiasih dan Yunita:26)

Dunia pariwisata mulai disadari sebagai peluang baru di sektor bisnis

dan perdagangan. Industri pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar

karena mendatangkan devisa yang besar bagi Negara Indonesia. Hal tersebut

sangat berguna bagi perkembangan ekonomi negara dan dapat menunjang

tingkat kesejahteraan hidup rakyat.

Pengembangan kegiatan pariwisata secara umum bertumpu pada

keunikan, kekhasan serta daya tarik wisata alam dan budaya. Oleh karena itu,

untuk menjaga kelangsungan kegiatan pariwisata perlu adanya pengelolaan

dan pelestarian pada potensi pariwisata. Pengelolaan kebudayaan

dilaksanakan melalui perencanaan, penyelenggaraan dan pelestarian yang

bertujuan untuk memajukan kehidupan masyarakat sekitar serta

meningkatkan perekonomian.

Dikutip dari jurnal kepariwisataan volume 10 Nomor 1 Januari 2016

dengan link http://ejournal.stipram.net/ (Suhendroyono dan Novitasari:43)

Indonesia merupakan negara yang menyimpan sejuta pesona.

Keindahan alam yang dimiliki Indonesia mendukung perkembangan sektor

pariwisata. Pariwisata yang semakin berkembang di Indonesia selain karena

keindahan alam,juga karena keanekaragaman budayanya. Pariwisata dinilai

sebagai sektor yang paling siap untuk bangkit ketika negara sedang

2
mengalami krisis. Hal itulah yang membuat pariwisata tetap menjadi

primadona dan menjadi salah satu tumpuan perekonomian Indonesia. Sektor

pariwisata diharapkan mampu menjadi pemasok devisa utama. Dalam

perkembangannya, berbagai objek wisata yang ada di Indonesia bermunculan

dan menawarkan beragam jenis wisata seperti, wisata alam, wisata

pendidikan, wisata sejarah, wisata olahraga, wisata budaya, wisata minat

khusus, wisata desa dan wisata lain yang tersebar di kota-kota di Indonesia.

Dikutip dari jurnal kepariwisataan Volume 11 Nomor 3 September 2017

dengan link http://ejournal.stipram.net/ (Nugraha, Mayandini, Putra, Madani

dan Maulana S:13)

Salah satu jenis pariwisata minat khusus adalah wisata ziarah yang

berkaitan dengan kepercayaan atau adat istiadat masyarakat dan aktivitas

keagamaan. Wisata ziarah dapat dilakukan oleh perseorangan maupun

rombongan. Perjalanan ini mereka lakukan ke tempat-tempat yang dianggap

suci dan penting bagi perkembangan iman orang atau komunitas yang

bersangkutan, ke makam pemimpin yang diagungkan. Ziarah dalam agama

Kristen pertama kali dibuat untuk situs yang berhubungan dengan kelahiran,

kehidupan, penyaliban dan kebangkitan Yesus. Umat Kristen berziarah ke

tanah suci telah dilakukan sejak abad ke-4. Ziarah mulai dilakukan ke Roma

dan situs lain yang terkait dengan Rasul, martir Kristen, tempat yang pernah

ada penampakan Bunda Maria.

3
Di Indonesia terdapat puluhan gua tempat penampakan Bunda Maria yang

tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Gua Maria Sendang

Marganingsih yang berada di Menden, Paseban, Bayat, Kabupaten Klaten,

Jawa Tengah

Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya

adalah Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di

utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta di selatan dan barat.

Kabupaten Klaten Jawa Tengah memiliki tempat wisata yang beragam.

Pesona alam yang subur, indah dengan beragam situs bersejarah yang ada di

Kabupaten Klaten membuat kawasan daerah ini memiliki destinasi wisata

yang berpotensi untuk dikunjungi oleh para wisatawan.

Salah satu pesona alam yang indah dan memiliki sejarah adalah Gua

Maria Sendang Marganingsih Bayat. Gua Maria adalah tempat ziarah umat

Katolik, biasanya bangunan utamanya dibentuk seperti gua tetapi ada juga

yang berada pada gua alam asli. Marganingsih, dalam Bahasa Jawa, Margo

berarti jalan, sedangkan Ningsih memiliki arti kasih. Secara sederhana

Marganingsih dapat dimaknai sebagai Jalan Kasih, jalan mengalirnya kasih,

jalan untuk menggapai ataupun mendapatkan rahmat ataupun kasihNya..

Rindangnya pepohonan yang didominasi pohon-pohon jati di setiap lekuk

jalan salib tertata rapi dan indah memberikan nuansa teduh dan tenang bagi

4
pengunjung yang datang serta damai ketika berdoa mendekatkan diri kepada

sang pencipta, di Gua Maria Sendang Marganingsih ini wisatawan juga dapat

melakukan beberapa hal seperti mengadakan pertemuan, retreat, dan lain-

lain.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diulas di atas, maka

dapat disimpulkan mengenai rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi pengelolaan Gua Maria Sendang Marganingsih

Bayat, Klaten, Jawa Tengah?

2. Bagaimana strategi promosi untuk meningkatkan kunjungan


wisatawan di Gua Maria Sendang Marganingsih Bayat, Klaten, Jawa
Tengah ?
3. Bagaimana peran masyarakat sekitar dalam pengelolaan Gua Maria

Sendang Marganingsih Bayat, Klaten, Jawa Tengah?

C. BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti

agar lebih terarah. Oleh karena itu, penelitian berfokus pada pengelolaan yang

dilakukan dapat meningkatkan daya tarik wisata berkelanjutan.

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengindentifikasi strategi pengelolaan dan pengembangan obyek

wisata di Gua Maria Sendang Marganingsih Bayat.

5
2. Untuk mengetahui strategi promosi guna meningkatkan kunjungan

wisatawan di Gua Maria Sendang Marganingsih Bayat.

3. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pengembangan Gua

Maria Sendang Marganingsih sebagai Destinasi Wisata Rohani yang

unggulan di Kabupaten Klaten.

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun dengan di adakan penelitian ini, penulis mengharapkan mampu

memberikan manfaat bagi semua pihak, bagi penulis, pembaca, dan kepada

kampus khususnya:

1. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang

bagaimana cara mengelola, mengembangkan dan memasarkan suatu

destinasi pariwisata agar menjadi daya tarik wisata berkelanjutan.

2. Bagi Pembaca

Dengan penelitian ini, Penulis berharap akan dapat memberikan

wawasan serta informasi bagi pembaca tentang Wisata Rohani di

Gua Maria Sendang Sriningsih Bayat dan pembaca juga dapat

belajar bagaimana mengelola suatu tempat wisata.

3. Bagi Institusi

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk

menambahkan wawasan dan pengetahuan tentang ilmu pariwisata.

6
4. Bagi Pemerintah

Penulis berharap penelitian ini dapat dipergunakan sebagai

masukan atau bahan pertimbangan untuk Pemerintah dalam

mengelola daya tarik wisata minat khusus, terlebih lagi tempat

wisata yang ada di Klaten, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai