Anda di halaman 1dari 131

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pariwisata saat ini merupakan bisnis produk berwujud global dan

diharapkan dapat menjadi industri utama pendukung pertumbuhan ekonomi.

Sektor pariwisata diperkirakan akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun

terakhir. Banyak daerah di Indonesia yang berlomba-lomba mengembangkan

potensi wisata yang ada. Pariwisata memiliki banyak arti, tidak hanya sebagai

tujuan wisata, tetapi juga sebagai pengelolaan fasilitas pariwisata.

Pengembangan pariwisata, serta pengembangan industri lainnya, sebenarnya

adalah peran semua pemangku kepentingan.

Pariwisata itu sendiri, secara sederhana sering diartikan sebagai

perjalanan untuk bersenang-senang. Namun, secara etimologis kata

“pariwisata” berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari tiga suku kata

yaitu pari : berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata

paripurna), wis (man): berarti rumah poperti, kampung, komunitas, ata :

berarti pergi terus-menerus, mengembara (roaming about).

Berdasarkan pengertian di atas, “pariwisata” berarti bepergian

sepenuhnya meninggalkan rumah, kampung halaman, tempat tinggalnya

untuk berkeliling. Istilah pariwisata di Indonesia muncul pada awal tahun

1960 yang

1
2

merupakan usulan presiden Soekarno kepada Sultan Hamengku

Buwono IX selaku Ketua Dewan Tourisme Indonesia (DTI). (Garcia et al.

2006)

Dari sudut sosial, kegiatan pariwisata akan memperluas kesempatan

tenaga kerja baik dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana maupun

dari berbagai sektor usaha yang langsung maupun yang tidak langsung

berkaitan dengan kepariwisataan. Pariwisata akan dapat menumbuhkan dan

meningkatkan pengenalan dan cinta terhadap tanah airnya, sehingga dapat

memotivasi sikap toleransi dalam pergaulan yang merupakan kekuatan dalam

pembangunan bangsa, selain itu juga pariwisata mampu memperluas

cakrawala pandangan pribadi terhadap nilai-nilai kehidupan.(Suarto 2017)

Isu-isu yang timbul dalam pariwisata harus ditangani oleh lembaga-

lembaga publik. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain organisasi harus

memiliki pemikiran strategis baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya,

organisasi harus mengubah inputnya sebagai strategi yang efektif untuk dapat

mengatasi lingkungan yang berubah, dan organisasi harus mampu

mengembangkan alasan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan

strateginya.

Secara konseptual, prinsip dasar pengembangan pariwisata adalah

bagaimana pemerintah daerah dapat mengelola dan merencanakan pariwisata

sedemikian rupa sehingga memiliki potensi dan keuntungan yang besar.

Selain itu, pemerintah juga harus menempatkan masyarakat sebagai pelaku


3

utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan

kepariwisataan, sehingga manfaat kepariwisataan sebesar-besarnya

diprioritaskan keperuntukannya bagi masyarakat. Tujuan utama

pengembangan pariwisata seharusnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat lokal di kawasan pengembangan pariwisata.(Kurniawan and

Primawardani 2019)

Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang

merupakan penggerak utama sektor kepariwisataan membutuhkan kerjasama

seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari masyarakat dan pemerintah,

kerjasama langsung dari kalangan usaha maupun dari pihak swasta. Sesuai

dengan tugas dan kewenangannya, pemerintah merupakan pihak fasilitator

yang memiliki peran dan fungsi nya dalam pembuatan dan penentu seluruh

kebijakan terkait pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata. Daya tarik

dalam obyek wisata merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki

dalam upaya peningkatan dan pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata.

Keberadaan Obyek dan Daya Tarik Wisata merupakan mata rantai terpenting

dalam suatu kegiatan wisata, hal ini disebabkan karena faktor utama yang

membuat pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan

wisata adalah potensi dan daya tarik yang dimiliki obyek wisata tersebut.

(Devy 2017)

Dalam pengelolaan kepariwisataan banyak sekali hal yang harus

diperhatikan oleh pemerintah, seperti perencanaan, pemasaran, dan


4

pengembangannya. Pembangunan kepariwisataan di daerah merupakan bagian

dari pembangunan daerah secara keseluruhan, yang di harapkan dapat

memberikan dampak positif seperti terbukanya kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat serta dapat mengarahkan

kegiatan yang positif bagi masyarakat dan generasi muda. Disinilah

pentingnya peraturan dan kesadaran dari pemerintah daerah yang

melaksanakan pembangunan disektor pariwisata. Industri pariwisata

memerlukan strategi pengembangan pariwisata yang terencana atau terstruktur

untuk mengembangkan potensinya secara optimal.

Desa Sewurejo merupakan salah satu wilayah administratif dari

Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan

Mojogedang. Desa Sewurejo memiliki banyak sekali potensi wisata yang

dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan, salah satunya adalah

Taman Jati Unggul. Lokasi ini merupakan sebuah bukit kecil yang memiliki

dua pohon beringin besar yang sudah berumur ratusan tahun.

Pada tahun 1998 Taman Jati Unggul pernah digunakan sebagai lokasi

syuting iklan Kacang Garuda. Pada tahun 1998 hingga 2000-an Taman Jati

Unggul merupakan perkebunan yang ditanami banyak sekali kacang-

kacangan. Hal ini membuat Taman Jati Unggul sangat cocok dijadikan lokasi

syuting iklan. Selain terdapat dua pohon beringin besar, disini juga terdapat

petilasan yang biasanya digunakan untuk tirakatan warga Desa Sewurejo.

Selain itu, Taman Jati Unggul banyak juga dikelilingi perkebunan tebu dan
5

pohon jati yang menambah kesan sejuk dan hijau, dari sini dapat terlihat

dengan jelas Gunung Lawu yang berdiri kokoh disebelah timur, serta dibagian

barat terdapat pemandangan Kota Surakarta yang terlihat gemerlap lampunya

dimalam hari.

Kondisi Taman Jati Unggul kini berbeda dengan yang dulu. Saat ini

sudah tidak lagi ditanami kacang-kacangan, sehingga membuat sekitar lokasi

ditumbuhi rumput-rumput liar. Walaupun sudah tidak ditanami kacang-

kacangan lagi tidak mengurangi keindahan Taman Jati Unggul yang sekarang

ditumbuhi rumput-rumput hijau. Hingga saat ini Taman Jati Unggul kerap

dijadikan lokasi syuting music video oleh beberapa penyanyi lokal dari

Karanganyar.

Akan tetapi, banyak sekali yang menyayangkan lokasi ini dikarenakan

tidak dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah desa. Berbagai hambatan

dan rintangan yang harus dihadapi terutama jika tidak didukung oleh

masyarakat sekitar tempat wisata tersebut. Selain itu, pemerintah desa juga

harus memperhatikan hal-hal terkecil dalam pengembangan pariwisata di

Desa Sewurejo, seperti fasilitas-fasilitas penunjang, lokasi wisata, jasa

pendukung, serta campur tangan antara masyarakat dengan pemerintah desa.

Tetapi kurangnya peran dari pemerintah daerah yang belum maksimal dalam

mengembangkan wisata tersebut sehingga dimungkinkan potensi-potensi

objek wisata tersebut tidak dapat berkembang secara optimal.


6

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan kajian

mengenai analisis SWOT dalam mengembangkan Taman Jati Unggul sebagai

objek wisata. Terutama peran dari pemerintah desa dalam melakukan strategi

pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul agar menjadi objek wisata

yang unggul dan menjanjikan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas, permasalahan yang ada dalam menyusun

skripsi ini adalah peneliti menemukan bahwa kurangnya strategi yang

dilakukan oleh pengelola objek wisata Taman Jati Unggul dalam

pengembangan pariwisata sehingga perlunya analisis yang bertujuan untuk

melihat strategi pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul di Desa

Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

C. BATASAN MASALAH

Penelitian membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu strategi

pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul di Desa Sewurejo,

Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

D. RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan tantangan (threats) dalam pengembangan objek

wisata Taman Jati Unggul?

b. Bagaimana strategi pengembangan Taman Jati Unggul sebagai objek

wisata baru?
7

E. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) dalam

pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul

b. Untuk mengetahui strategi pengembangan Taman Jati Unggul sebagai

objek wisata baru.

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, baik manfaat secara praktis

maupun manfaat secara teoritis.

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan bisa untuk memberikan informasi tambahan

bagi pemerintah Desa Sewurejo dalam mengembangkan Taman Jati

Unggul Sebagai Objek wisata baru.

b. Memberikan gambaran bagaimana strategi pengembangan Taman Jati

Unggul sebagai objek wisata baru.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah bagi

pengembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang serta

memberikan wawasan terkait dengan strategi pengembangan objek wisata

baru.
8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN TERDAHULU

Pertama, jurnal Fitra Delita, Elfayetti, Tumiar Sidauruk, yang

berjudul Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan Obyek Wisata

Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa strategi

pengembangan objek wisata alam Pemandian Mual Mata antara lain

membangun sarana prasarana seperti akses jalan, alat angkut dan sarana

akomodasi, membuat atraksi wisata dan promosi obyek wisata,

mengembangkan produk wisata, serta melibatkan masyarakat dalam

pengelolaan wisata. Jika segala kekuatan dan peluang ditingkatkan serta

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman dilakukan didukung

oleh penerapan strategi pengembangan yang tepat maka obyek wisata alam

Pemandian Mual Mata yang terletak di Desa Bandar Meriah, Kecamatan

Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun akan mampu bersaing dengan

obyek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Simalungun bahkan di Sumatera

Utara. (Delita, Yetti, and Sidauruk 2017)

Kedua, jurnal Edi Suarto, yang berjudul Pengembangan Objek Wisata

Berbasis Analisis Swot. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

diketahui bahwa objek wisata yang ada dengan teori SWOT analisis sebagai

8
berikut: 1) Strength (Kekuatan) yang dimiliki kawasan wisata adalah

keindahan

9
9

alam yang masih alami tanpa sentuhan tangan manusia, dan juga bisa menjadi

aplikasi edukasi untuk anak sekolah dan kebutuhan, 2) Weakness (kelemahan)

kawasan objek wisata yaitu kurangnya pemeliharaan pihak pengelolah

keindahan objek wisata ini dari pada tingkat aksesibilitas yang kurang

mendukung dan lokasi wisata jauh dari keramaian, kurang promosi sehingga

kawasan ini tidak begitu banyak diminati pengunjung dan investor 3)

Opportunities (Peluang) dengan adanya kawasan wisata dapat menciptakan

lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. 4) Threats (ancaman)

yang menimbulkan ancaman terhadap objek wilayah musim hujan membuat

akses jalan semakin parah dan longsor, Kejadian yang kami lakukan tidak

ingin merugikan rakyat dan pemerintah. (Suarto 2017)

Ketiga, jurnal Rahmi Setyawati, Karin Amelia Safitri, yang berjudul

Pengembangan Wisata Di Kabupaten Buru Menggunakan Analisis Swot.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa strategi

pengembagan destinasi pariwisata secara umum mencakup lima komponen

yang akan berkontribusi pada keberhasilan suatu destinasi wisata secara

khusus dan kepariwisataan secara umum, baik meliputi pemasaran,

kelembagaan dan industri pariwisata yakni: 1) Menentukan perwilayahan

lokasi destinasi pariwisata untuk lokal, nasional, dan internasional dengan

melalui pemetaan obyek wisata dan membuat peta/jalur kawasan wisata. 2)

Pembangunan daya tarik wisata (Atraksi wisata). 3) Prasarana Umum,

Fasilitas Umum dan Pariwisata yang meliputi prasarana umum (listrik, air,
10

telekomunikasi, pengelolaan limbah), fasilitas umum (kemanan, keuangan

perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan kebersihan. 4) Pemberdayaan

masyarakat meliputi sadar wisata dan pengembangan kapasitas masyarakat.

(Setyawati and Safitri A 2019)

Keempat, jurnal Yulius Habita Nggini, yang berjudul Analisis Swot

( Strength, Weaknes, Opportunity, Threats) Terhadap Kebijakan

Pengembangan Pariwisata Provinsi Bali. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan diketahui bahwa analisis SWOT (Strength Weaknes Opportunity

Threat) terhadap kebijakan pengembangan destinasi pariwisata, sumber daya

pariwisata pemasaran pariwisata, industri pariwisata, jadi kekuatannya adalah

mempunyai adat istiadat yang kuat dan mempunyai keindahan alam, pantai

dan lain-lain yang bisa di kembangkan. kelamahannya kurangnya sumber

daya manuia, sumber dana penyelenggaraaan yang kurang ketimpangan

pembangunan antara Bali selatan dan Bali utara dan peluangnya adalah bali

sudah mempunyai Branding Top dunia apa saja yan di kembangkan

berdasarkan kebijakan bisa menjadi tolak ukur dalam mensejahterakan

masyarakat. Acaman adalah adanya sepuluh Bali baru yang bisa mengancam

keberadaan bali atau eksistensi dari pada pariwisata Bali itu sendiri oleh

karena itu bali harus melakukan inovasi baru dalam mempertahankan ekstensi

dari pada Pariwita Bali. (Nggini 2019)

Kelima, jurnal Mariska Ardilla Faza, yang berjudul Analisis SWOT

Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan penelitian yang


11

telah dilakukan diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Pariwisata Halal Provinsi NTB,

melalui Metode Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dorongan pemerintah daerah yang kuat, tersedianya berbagai macam destinasi

dan sarana ibadah, serta kedekatan orientasi masyarakat NTB dengan Islam

menjadi basis kekuatannya. Kelemahannya adalah minimnya usaha terkait

pariwisata yang bersertifikat halal dan pemberian pelayanan kepada

wisatawan masih belum dilakukan secara maksimal. Sedangkan peluang akses

yang relatif mudah bagi wisatawan untuk berkunjung ke NTB dan dukungan

dari pemerintah pusat. Kemudian untuk ancaman, ada negara “pesaing” yang

juga mengembangkan Wisata Halal, kemungkinan masuknya budaya yang

tidak sesuai dan sikap negatif terkait kelestarian lingkungan wisatawan, serta

bencana alam. Dengan menyusun dan menerapkan strategi berdasarkan hasil

analisis, NTB diharapkan lebih baik lagi dalam mengembangkan Wisata Halal

guna memajukan kondisi perekonomian dan dapat menjadi benchmark bagi

provinsi lain dalam memajukan bidang ini. (Faza 2019)

Keenam, jurnal Hary Hermawan, yang berjudul Pengembangan

Destinasi Wisata Pada Tingkat Tapak Lahan Dengan Pendekatan Analisis

SWOT. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa Hasil

analisis SWOT merujuk pada strategi memperbaiki kelemahan untuk

mengambil peluang atau weaknese to oprtunity (WO). Rekomendasi strategi

perbaikan kelamahan yang dapat diterapkan dalam pengembangan Puspo Ardi


12

pada level tapak lahan meliputi : 1.) Menggarap potensi daya tarik alam

budaya serta potensi flora khas yang ada untuk dikemas menjadi daya tarik

wisata yang indah, unik dan otentik dengan penataan taman atau landscaping

sebagai kesan pertama dan icon wisata Puspo Ardi, 2.) Pengadaan faslititas

mulai yang paling dasar seperti tempat parkir, plang penujuk, tempat duduk

umum, gazebo, toilet, parkir dan seterusnya; 3. Pembangunan daya tarik yang

ikonik, atau instagramable untukpotensi pasar anak muda dengan trend selfi.

Sedangkan rekomendasi memaksimalkan peluang dengan cara melakukan

upaya promosi melalui media elektronik dan internet, seperti pembuatan

website, sosial media dan lain sebagainya. internet dipilih sebagai media

paling efektif mengingat peluang pasar (pengguna internet / sosial media)

sangat besar. Maksimalkan potensi pasar anak muda dengan trend selfi

dengan pembangunan prasarana dan daya tarik yang ikonik, atau

instagramable. (Hermawan 2017)

Ketujuh, jurnal Dodi Widiyanto, Joni Purwo Handoyo, Alia Fajarwati,

yang berjudul Pengembangan Pariwisata Perdesaan (Suatu Usulan Strategi

Bagi Desa Wisata Ketingan). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

diketahui bahwa pengembangan pariwisata perdesaan di desa wisata Ketingan

masih mengandalkan daya tarik alam, yaitu habitat burung kuntul dan blekok.

Strategi yang hendaknya dikembangkan yaitu dengan meningkatkan kualitas

SDM, pelayanan, pemasaran, dan memelihara mutu dari apa yang menarik

dan ditawarkan oleh objek wisata tersebut. Pengembangan pariwisata ini


13

menggunakan analisis SWOT yang nantinya hasil dari perumusan tersebut

digunakan sebagai dasar pengembangan yang meliputi strategi kekuatan dan

peluang, kekuatan, kelemahan, dan ancaman. (Widiyanto, Handoyo, and

Fajarwati 2008)

Kedelapan, jurnal Rizky Atika Salsabila Ivabianca Putri, Elizabeth

Puspaningrum Sinyor, Annusha Chandrika Putri, yang berjudul Strategi

Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Analisis Swot Desa Sidomekar

Dan Penggunaan Aplikasi Tour Guide Online Kabupaten Jember.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa Desa Sidomekar

merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Semboro, sebelah barat

Kabupaten Jember. Sesuai dengan visi dan misi, pada tahun 2018 Desa

Sidomekar sedang berusaha untuk merintis Desa Wisata melalui wisata alam,

air, kuliner, dan sejarah. Oleh karena itu, strategi untuk mengembangkan

potensi desa Sidomekar diperlukan untuk menjadikan desa wisata yang dapat

terus tumbuh dan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Dalam

pengembangannya digunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness,

Opportunity and Threat Analysis) sehingga dapat dikenali kekuatan dan

kelemahan desa serta untuk melihat peluang dan ancaman yang dihadapi

untuk merintis Desa Sidomekar menjadi Desa Wisata. Dan hasil yang

diperoleh, dapat disimpulkan bahwa desa Sidomekar harus memiliki rencana

pengembangan destinasi pariwisata yang potensial, meningkatkan fasilitas

pariwisata, meningkatkan promosi destinasi pariwisata, dan juga melibatkan


14

masyarakat dalam manajemen pariwisata dengan mengembangkan potensi ciri

khas Desa Sidomekar. (Putri, Sinyor, and Putr 2018)

Kesembilan, jurnal Chairunnisa Arlia Nurhidayah, yang berjudul

Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Parang

Ijo Di Kecamatan Ngargoyoso. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

diketahui bahwa untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan

potensiyang ada pada objek wisata Air Terjun Parang Ijo dapat dikembangkan

dengan analisis SWOT. Objek wisata Parang Ijo memiliki beberapa potensi

yang dapat dikembangkan seperti perlindungan warisan budaya, pemanfaatan

fasilitas yang ada, lingkungan yang masih alami, serta masyarakat sekitar

yang mendukung untuk pengembangan lokasi wisata. Sedangkan untuk

kendalanya yaitu belum adanya evaluasi kerja secara rutin,belum

memaksimalkan pemanfaatanruko, serta akses jalan yang masih rusak.

(Nurhidayah 2019)

Kesepuluh, jurnal Alfin Dwi Cahyani, yang berjudul Analisis Swot

Dalam Proses Pengembangan Objek Wisata Pantai Lombang Di Kabupaten

Sumenep. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa

Strategi yang dilakukan dalam pengembangan objek wisata Pantai Lombang

sesuai analisis SWOT dengan melihat matriks informasi geografi pariwisata

adalah dengan dengan menghasilkan empat alternatif strategi yaitu alternatif

Strategi SO (ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang), alternatif strategi WO (ciptakan strategi yang yang


15

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang), alternatif strategi

ST (ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk mengatasi ancama)

dan alternatif strategi WT (ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan-

kelemahan dan menghindari ancaman). (Dwi Cahyani 2021)

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun, dan Judul Metode Hasil

1. Jurnal Fitra Delita, Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian

Elfayetti, Tumiar Kualitatif yang telah dilakukan diketahui

Sidauruk, yang berjudul bahwa strategi pengembangan

Analisis Swot Untuk objek wisata alam Pemandian

Strategi Pengembangan Mual Mata antara lain

Obyek Wisata Pemandian membangun sarana prasarana

Mual Mata Kecamatan seperti akses jalan, alat angkut

Pematang Bandar dan sarana akomodasi, membuat

Kabupaten Simalungun, atraksi wisata dan promosi

2017. obyek wisata, mengembangkan

produk wisata, serta melibatkan

masyarakat dalam pengelolaan

wisata.
16

2. Jurnal Edi Suarto, yang Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian

berjudul Pengembangan Kualitatif yang telah dilakukan diketahui

Objek Wisata Berbasis bahwa objek wisata yang ada

Analisis Swot, 2017. dengan teori SWOT analisis

sebagai berikut: 1) Strength

(Kekuatan), 2) Weakness , 3)

Opportunities (Peluang), 4)

Threats (ancaman).

3. Jurnal Rahmi Setyawati, Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian

Karin Amelia Safitri, yang Kualitatif yang telah dilakukan diketahui

berjudul Pengembangan bahwa strategi pengembagan

Wisata Di Kabupaten Buru destinasi pariwisata secara

Menggunakan Analisis umum mencakup lima

Swot, 2019. komponen yang akan

berkontribusi pada keberhasilan

suatu destinasi wisata secara

khusus dan kepariwisataan

secara umum, baik meliputi

pemasaran, kelembagaan dan

industri pariwisata.

4. Jurnal Yulius Habita Deskriptif Berdasarkan penelitian yang


17

Nggini, yang berjudul Kualitatif telah dilakukan diketahui bahwa

Analisis Swot ( Strength, analisis SWOT (Strength

Weaknes, Opportunity, Weaknes Opportunity Threat)

Threats) Terhadap terhadap kebijakan

Kebijakan Pengembangan pengembangan destinasi

Pariwisata Provinsi Bali, pariwisata, sumber daya

2019. pariwisata pemasaran pariwisata,

industri pariwisata, jadi

kekuatannya adalah mempunyai

adat istiadat yang kuat dan

mempunyai keindahan alam,

pantai dan lain-lain yang bisa di

kembangkan. kelamahannya

kurangnya sumber daya manuia,

sumber dana penyelenggaraaan

yang kurang ketimpangan

pembangunan antara Bali selatan

dan Bali utara dan peluangnya

adalah bali sudah mempunyai

Branding Top dunia apa saja yan

di kembangkan berdasarkan
18

kebijakan bisa menjadi tolak

ukur dalam mensejahterakan

masyarakat.

5. Jurnal Mariska Ardilla Kualitatif & Hasil penelitian menunjukkan

Faza, yang berjudul Kuantitatif bahwa dorongan pemerintah

Analisis SWOT Pariwisata disertai Studi daerah yang kuat, tersedianya

Halal Provinsi Nusa Pustaka. berbagai macam destinasi dan

Tenggara Barat, 2019. sarana ibadah, serta kedekatan

orientasi masyarakat NTB

dengan Islam menjadi basis

kekuatannya. Kelemahannya

adalah minimnya usaha terkait

pariwisata yang bersertifikat

halal dan pemberian pelayanan

kepada wisatawan masih belum

dilakukan secara maksimal.

Sedangkan peluang akses yang

relatif mudah bagi wisatawan

untuk berkunjung ke NTB dan

dukungan dari pemerintah pusat.

Kemudian untuk ancaman, ada


19

negara “pesaing” yang juga

mengembangkan Wisata Halal,

kemungkinan masuknya budaya

yang tidak sesuai dan sikap

negatif terkait kelestarian

lingkungan wisatawan, serta

bencana alam.

6. Jurnal Hary Hermawan, Deskriptif Hasil analisis SWOT merujuk

yang berjudul Kualitatif pada strategi memperbaiki

Pengembangan Destinasi kelemahan untuk mengambil

Wisata Pada Tingkat peluang atau weaknese to

Tapak Lahan Dengan oprtunity (WO). Rekomendasi

Pendekatan Analisis strategi perbaikan kelamahan

SWOT, 2017. yang dapat diterapkan dalam

pengembangan Puspo Ardi pada

level tapak lahan meliputi : 1.)

Menggarap potensi daya tarik

alam budaya serta potensi flora

khas yang ada untuk dikemas

menjadi daya tarik wisata yang

indah, unik dan otentik dengan


20

penataan taman atau landscaping

sebagai kesan pertama dan icon

wisata Puspo Ardi, 2.)

Pengadaan faslititas mulai yang

paling dasar seperti tempat

parkir, plang penujuk, tempat

duduk umum, gazebo, toilet,

parkir dan seterusnya; 3.

Pembangunan daya tarik yang

ikonik, atau instagramable untuk

potensi pasar anak muda dengan

trend selfi. Sedangkan

rekomendasi memaksimalkan

peluang dengan cara melakukan

upaya promosi melalui media

elektronik dan internet, seperti

pembuatan website, sosial media

dan lain sebagainya. internet

dipilih sebagai media paling

efektif mengingat peluang pasar

(pengguna internet / sosial


21

media) sangat besar.

Maksimalkan potensi pasar anak

muda dengan trend selfi dengan

pembangunan prasarana dan

daya tarik yang ikonik, atau

instagramable.

7. Jurnal Dodi Widiyanto, Deskriptif Berdasarkan penelitian yang

Joni Purwo Handoyo, Alia Kualitatif telah dilakukan diketahui bahwa

Fajarwati, yang berjudul pengembangan pariwisata

Pengembangan Pariwisata perdesaan di desa wisata

Perdesaan (Suatu Usulan Ketingan masih mengandalkan

Strategi Bagi Desa Wisata daya tarik alam, yaitu habitat

Ketingan), 2008 burung kuntul dan blekok.

Strategi yang hendaknya

dikembangkan yaitu dengan

meningkatkan kualitas SDM,

pelayanan, pemasaran, dan

memelihara mutu dari apa yang

menarik dan ditawarkan oleh

objek wisata tersebut.

Pengembangan pariwisata ini


22

menggunakan analisis SWOT

yang nantinya hasil dari

perumusan tersebut digunakan

sebagai dasar pengembangan

yang meliputi strategi kekuatan

dan peluang, kekuatan,

kelemahan, dan ancaman.

8. Jurnal Rizky Atika Deskriptif Berdasarkan penelitian yang

Salsabila Ivabianca Putri, Kualitatif telah dilakukan diketahui bahwa

Elizabeth Puspaningrum Desa Sidomekar merupakan

Sinyor, Annusha salah satu desa yang terletak di

Chandrika Putri, yang Kecamatan Semboro, sebelah

berjudul Strategi barat Kabupaten Jember. Sesuai

Pengembangan Potensi dengan visi dan misi, pada tahun

Desa Wisata Berbasis 2018 Desa Sidomekar sedang

Analisis Swot Desa berusaha untuk merintis Desa

Sidomekar Dan Wisata melalui wisata alam, air,

Penggunaan Aplikasi Tour kuliner, dan sejarah. Oleh karena

Guide Online Kabupaten itu, strategi untuk

Jember, 2018. mengembangkan potensi desa

Sidomekar diperlukan untuk


23

menjadikan desa wisata yang

dapat terus tumbuh dan menarik

perhatian wisatawan untuk

berkunjung. Dalam

pengembangannya digunakan

analisis SWOT (Strenght,

Weakness, Opportunity and

Threat Analysis) sehingga dapat

dikenali kekuatan dan

kelemahan desa serta untuk

melihat peluang dan ancaman

yang dihadapi untuk merintis

Desa Sidomekar menjadi Desa

Wisata. Dan hasil yang

diperoleh, dapat disimpulkan

bahwa desa Sidomekar harus

memiliki rencana pengembangan

destinasi pariwisata yang

potensial, meningkatkan fasilitas

pariwisata, meningkatkan

promosi destinasi pariwisata, dan


24

juga melibatkan masyarakat

dalam manajemen pariwisata

dengan mengembangkan potensi

ciri khas Desa Sidomekar.

9. Jurnal Chairunnisa Arlia Deskriptif Berdasarkan penelitian yang

Nurhidayah, yang berjudul Kualitatif telah dilakukan diketahui bahwa

Analisis Swot Untuk disertai Studi untuk mengetahui apa saja yang

Strategi Pengembangan Lapangan menjadi kendala dan

Objek Wisata Air Terjun potensiyang ada pada objek

Parang Ijo Di Kecamatan wisata Air Terjun Parang Ijo

Ngargoyoso, 2019 dapat dikembangkan dengan

analisis SWOT. Objek wisata

Parang Ijo memiliki beberapa

potensi yang dapat

dikembangkan seperti

perlindungan warisan budaya,

pemanfaatan fasilitas yang ada,

lingkungan yang masih alami,

serta masyarakat sekitar yang

mendukung untuk

pengembangan lokasi wisata.


25

Sedangkan untuk kendalanya

yaitu belum adanya evaluasi

kerja secara rutin,belum

memaksimalkan

pemanfaatanruko, serta akses

jalan yang masih rusak.

10. Jurnal Alfin Dwi Cahyani, Deskriptif Berdasarkan penelitian yang

yang berjudul Analisis Kualitatif telah dilakukan diketahui bahwa

Swot Dalam Proses Strategi yang dilakukan dalam

Pengembangan Objek pengembangan objek wisata

Wisata Pantai Lombang Di Pantai Lombang sesuai analisis

Kabupaten Sumenep, SWOT dengan melihat matriks

2021. informasi geografi pariwisata

adalah dengan dengan

menghasilkan empat alternatif

strategi yaitu alternatif Strategi

SO (ciptakan strategi yang

mengunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang),

alternatif strategi WO (ciptakan

strategi yang yang


26

meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang),

alternatif strategi ST (ciptakan

strategi yang mengunakan

kekuatan untuk mengatasi

ancama) dan alternatif strategi

WT (ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan-

kelemahan dan menghindari

ancaman).

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, adapun persamaan penelitian ini

yaitu memfokuskan pada strategi pengembangan dan analisis swot. Selain

itu, penelitian ini juga menggunakan metode penelitian yang sama yaitu

deskriptif kualitatif. Untuk objek penelitian sama-sama membahas strategi

pengembangan objek wisata baru. Kemudian, teori yang digunakan sama-

sama menggunakan matriks SWOT.

Sedangkan perbedaannya pada subjek penelitian dimana penelitian

sebelumnya menggunakan objek wisata baru yang masih dalam tahap

pengembangan di Kabupaten Simalungun sedangkan penelitian ini meneliti


27

objek wisata Taman Jati Unggul di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang,

Kabupaten Karanganyar.

B. LANDASAN TEORI

1. Analisis SWOT

a. Pengertian analisis SWOT

SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses

(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis

SWOT merupakan suatu identifikasi yang biasanya digunakan dalam

merumuskan strategi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan hal-hal yang sangat penting serta untuk memaksimalkan kinerja

dan juga target yang ingin dicapai. Menurut Rangkuti analisis SWOT

merupakan identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis

guna merumuskan strategi dalam sebuah perusahaan. (Puspitasari 2019)

Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats )

sangat penting dalam strategi pengembangan wisata baru karena dapat

menerjemahkan, atau menjelaskan secara detail apa yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang ancaman terhadap pengembangan objek

wisata baru, sehingga kita dapat melihat apa kekuatan yang perlu di

pandang penting dan apa kelemahan yang harus di perbaiki dan apa

peluang yang harus di raih dan apa ancaman yang terlihat maupu yang
28

tidak terlihat yang perlu di perhatikan dan jadikan fokus utama dalam

mewujutkan visi misi yang ingin dicapai.

Pada dasarnya, analisis SWOT merupakan akronim atau singkatan

dari 4 kata yaitu strengths, weaknesses, opportunities, dan threats.

Analisis SWOT ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu spekulasi bisnis.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa analisis SWOT merupakan sebuah

instrumen perencanaaan strategis klasik yang memberikan cara sederhana

untuk memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah strategi.

Instrumen ini memudahkan para praktisi untuk menentukan apa yang bisa

dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

(Nur’aini 2016)

Analisis SWOT adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor

yang secara sistematis disusun untuk digunakan dalam merumuskan

strategi bisnis. Pendekatan analitis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang sekaligus meminimalkan

kelemahan dan ancaman. Singkatnya, analisis SWOT dapat diterapkan

dengan menganalisis dan mengatur kategori-kategori yang mempengaruhi

keempat faktor tersebut. Dengan demikian, hasil analisis dapat

membentuk rencana strategis berdasarkan hasil analisis faktor-faktor

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).


29

Menurut Rangkuti, alat yang digunakan untuk menyusun faktor-

faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya.(Rangkuti 2006)

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis :

Tabel 2.2

Diagram Matrik SWOT

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

 Tentukan 5 – 10  Tentukan 5 – 10

faktor-faktor kekuatan internal

kelemahan internal

EFAS

OPPORTUNIES STRATEGI SO STRATEGI WO

(O)
Ciptakan strategi Ciptakan strategi yang

 Tentukan 5 – 10 yang menggunakan meminimalkan

Faktor peluang kekuatan untuk kelemahan untuk

eksternal memanfaatkan memanfaatkan peluang


30

peluang

TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

 Tentukan 5 – 10 Ciptakan strategi Ciptakan strategi yang

Faktor ancaman yang menggunakan meminimalkan

eksternal kekuatan untuk kelemahan dan

mengatasi ancaman mengindari ancaman

Sumber : Rangkuti (2006:31)

Menurut Rangkuti, matriks ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan alternatif strategi :

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.


31

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

Tujuan pemilihan strategi adalah untuk menjamin ketepatan

pencapaian sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup

kesenjangan dalam mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga

sangat situasional, kalau kesenjangan akibat prestasi dimasa lampau yang

sangat buruk penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu

besar sebagai akibat dari peluang lingkungan yang diharapkan, maka akan

lebih tepat bila dilakukan ekspansi.(Giantari 2015)

b. Unsur-unsur SWOT

Dalam melakukan analisis SWOT dapat dilihat melalui faktor internal

dan eksternal.

a. Faktor internal atau Matriks Strategi Faktor Intern/IFAS (Internal

Factor Analysis Summary)

Faktor internal terdapat dua poin penting yaitu strength dan weakness.

Faktor ini menyangkut dari dalam suatu organisasi. Misalnya adalah

manajemen fungsional, pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya

manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,

serta budaya perusahaan.


32

b. Faktor eksternal atau Matriks Strategi Faktor Eksternal/EFAS

(External Factor Analysis Summary)

Faktor eksternal sendiri terbagi menjadi dua poin yaitu opportunities

dan trhreats. Faktor dari luar ini juga sangat mempengaruhi

organisasi. Contohnya adalah lingkungan sekitar, ekonomi, teknologi,

politik, hukum, kependudukan, serta sosial budaya.

c. Hubungan Antara Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats

dalam Analisis SWOT

Pada dasarnya, analisis ini dilakukan dengan cara membawa

pandangan/perspektif kita dari berbagai macam sudut, tidak hanya pada

satu titik saja. Perspektif yang dibangun secara perlahan akan

memperlihatkan keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan-hubungan

bersama-sama yang terbentuk tersebut. Hal itulah yang menjadikan

Analisis SWOT menjadi salah satu analisis pilihan (strategic choice) yang

populer karena banyak organisasi maupun perusahaan menggunakannya.

(Nur’aini 2016)

Hubungan antara Strength, Weakness, Opportunity, dan Treath

dalam analisis SWOT dapat dijelaskan dalam dua poin di bawah ini:

1. Kekuatan dan Kelemahan

Bahwa kekuatan ini berasal dari faktor internal organisasi atau

perusahaan yang dapat menjadi senjata memudahkan organisasi


33

tersebut untuk mencapai visi misi mereka. Suatu kekuatan (strength)

atau distinctive competence yang ada tersebut akan menjadi

competitive advantage, apabila kekuatan yang ada terkait dengan

lingkungan sekitarnya. Kemudian lawan dari kekuatan adalah

kelemahan. Kelemahan merupakan faktor internal yang dapat

menghambat organisasi atau perusahaan mencapai visi dan misi

mereka. Meskipun terlihat memiliki dampak yang besar, namun tidak

semua kelemahan dari organisasi atau perusahaan harus dipaksa untuk

diperbaiki. Namun yang perlu digarisbawahi asalkan kelemahan

tersebut tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.

2. Peluang dan Ancaman

Apabila mengindentifikasi sebuah peluang pada organisasi atau

perusahaan, maka Anda perlu membiasakan diri untuk membuat

rangking berdasarkan success probability atau kemungkinan

keberhasilan. Hal tersebut akan membuat fokus pada peluang- peluang

mana yang akan berhasil sehingga tidak perlu menghabiskan waktu

dan tenaga untuk melihat peluang success probability-nya rendah.

Sedangkan, ancaman merupakan hal-hal yang biasanya terjadi akibat

tren, perkembangan pasar, dan persaingan yang tidak bisa dihindari.

Sama seperti peluang, ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan

pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability

of occurrence).
34

2. Strategi Pengembangan

Strategi merupakan alat atau rencama untuk mencapai tujuan organisasi

atau perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, progam tindak

lanjut, serta prioritas sumber daya. Strategi dapat dikatakan sebagai suatu

tindak penyesuaian terhadap situasi lingkungan tertentu.

Sedangkan pengembangan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan, pengetahuan, teori sesuai dengan kebutuhan saat

ini. Menurut P. Siagiaan (dalam Putri), menyatakan pengembangan

(development) meliputi kesempatan belajar yang bertujuan untuk lebih

meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang diperlukan

dalam pekerjaan yang sedang dijalani. Pengembangan lebih difokuskan untuk

jangka panjang. Selanjutnya digunakan untuk mempersiapkan karyawan sesuai

dengan pertumbuhan dan perubahan organisasi.(Putri 2021)

Menurut Moekidjat (dalam Ervina) pengembangan adalah suatu perubahan

yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk membawa perbaikan dan

perubahan itu harus dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diwujudkan dalam pekerjaan untuk sekarang dan untuk masa yang akan

datang. (Ervina 2017)

Menurut Rangkuti, pemahaman yang baik terhadap strategi dan konsep lain

yang saling berkaitan, menentukan berhasil atau tidaknya strategi yang telah

disusun. Konsep-konsep tersebut sebagai berikut :


35

a. Distinctive Competence

Distinctive Competence merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh

sebuah perusahaan agar dapat melakukan kegiatannya kebih baik lagi

dibandingkan dengan para pesaingnya. Identifikasi distinctive

competence sendiri dalam sebuah organisasi contohnya adalah keahlian

tenaga kerja serta kemampuan sumber daya.

b. Competetive Advantage

Competitive Advantage merupakan sebuah kegiatan yang spesifik yang

dikembangkan oleh sebuah perusahaan agar menjadi lebih unggul dari

para pesaingnya. Menurut Porter (dalam Rangkuti), terdapat tiga strategi

yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan agar mendapat keunggulan

dalam bersaing, yaitu :

a) Cost Leadership

Hal ini dilakukan ketika perusahaan memperoleh keunggulan

bersaing yang lebih tinggi daripada pesaingnya.

b) Differentiation Strategies

Kombinasi target persaingan kecil yang dikombinasikan dengan

perbedaan produk, maka sebuah perusahaan harus memfokuskan diri

pada keragaman produk. Hal ini dapat mendorong sebuah perusahaan

untuk menemukan ragam atau keunikannya sendiri dalam pasar

dagang. Keunikan dan keragaman produk yang dihasilkan dapat


36

menarik minat yang besar dari konsumen yang menjadi target

pasarnya.

c) Focus Strategies

Dapat dikatakan apabila sebuah perusahaan memiliki target

persaingan yang kecil dan biaya rendah, maka perusahaan tersebut

harus memfokuskan diri pada biaya produksi sebagai alat atau sistem

untuk mengunggulkan perusahaan. Strategi ini ditujukan pada

pelayanan kebutuhan konsumen yang jumlahnya lebih kecil.

(Puspitasari 2019)

3. Wisata

a. Pengertian Wisata

Wisata adalah kegiatan / perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

dari suatu tempat ke tempat lain yang bersifat sementara untuk menikmati

destinasi-destinasi wisata yang ada.

Sedangkan di dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 tentang Kepariwisataan, wisata merupakan kegiatan perjalanan

yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi

tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau

mempelajari keunikan dan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka

waktu sementara. Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan

wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat, pegusaha maupun pemerintah daerah.


37

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, pariwisata merupakan

suatu perjalanan sementara waktu yang dilakukan seseorang dari suatu tempat

ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula, bukan maksud untuk

mencari nafkah, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan reakreasi

untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

b. Bentuk Wisata

Ada berbagai macam bentuk perjalanan wisata yang ditinjau dari

beberapa macam segi, yaitu :

1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :

a. Individual Tour (Wisata Perorangan),yaitu suatu perjalan yang

dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami istri.

b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata

yang dilakukan oleh serombongan keluarga, yang masih mempunyai

hubungan kekerabatan satu sama lain.

c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan yang

dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seseorang yang

bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh

anggotanya.

2. Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :

a. Pre-arranged Tour (Wisata Berencana), yaitu suatu perjalanan

wisatayang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik

transportasi, akomodasi, maupun objek-objek yang akan dikunjungi.


38

b. Package Tour (Wisata Paket), suatu produk wisata yang merupakan

suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna

memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan

perjalanan.

c. Coach Tour (Wisata Terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan

ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh

seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan wisata yang

diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkandan

dengan rute perjalanan yang tertentu pula.

d. Special Arranged Tour (Wisata Khusus), yaitu suatu perjalanan

wisata yang disusun secara khusus guna memenuji permintaan

seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.

e. Optional Tour (Wisata Tambahan), yaitu suatu perjalanan wisata

tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan

pelaksanaannya, yang dilakukan atas permintaan pelanggan.

3. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :

a. Holiday Tour (Wisata Liburan), suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur,

bersenang-senang dan menghibur diri.

b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu perjalanan

anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang

atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.


39

c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata

yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi

perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang

dikunjunginya.

d. Scientific Tour (Wisata Pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang

tujuan pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau

penyelidikan suatu bidang ilmu pengetahuan.

e. Pilgrimage Tour (Wisata Keagamaan), perjalanan wisata guna

melakukan ibadah keagamaan.

f. Special Mission Tour (Wisata Kunjungan Khusus), yaitu perjalanan

wisata dengan suatu maksud khusus, misalnya misi dagang, misi

kesenian dan lain-lain.

g. Special Program Tour (Wisata Program Khusus), yaitu suatu

perjalanan wisata untuk mengisi kekosongan khusus.

h. Hunting Tour (Wisata Perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata

wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemburuan

binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat, untuk hiburan

semata.

4. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dibedakan atas :

a. Excursion (Ekskursi), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek

yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau

lebih objek wisata.


40

b. Safari Tour (Wisata Safari),yaitu suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan atau peralatan

khusus pula.

c. Cruise Tour (Wisata Pelayaran),yaitu perjalanan wisata yang

menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari,

dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai

basis pemberangkatannya.

d. Youth Tour (Wisata Remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang

penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut

golongan umus yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing.

e. Marine Tour (Wisata Bahari), suatu kunjungan objek wisata

khususnya untuk menyaksikan kaindahan lautan.

c. Jenis-jenis Wisata

1. Menurut letak geografis di mana kegiatan pariwisata

berkembang

a. Pariwisata lokal (local tourism)

b. Pariwisata regional (regional tourism)

c. Pariwisata nasional (national tourism)

d. Pariwisata regional-internasional

e. Kepariwisataan dunia (international tourism)

2. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran

a. In Tourism atau pariwisata aktif


41

b. Out-going Tourism atau pariwisata pasif

3. Menurut alasan atau tujuan perjalanan

a. Business tourism

b. Vocation tourism

c. Educational tourism

4. Menurut saat atau waktu berkunjung

a. Seasonal tourism

b. Occasional tourism

5. Menurut obyeknya

a. Cultural tourism

b. Recuperational tourism

c. Commercial tourism

d. Sport tourism

e. Political tourism

f. Social tourism

g. Religion tourism

d. Unsur-unsur Wisata

Pada dasarnya bagian-bagian dari gejala pariwisata terdiri dari tiga

unsur :

a. Manusia (unsur insani sebagai pelaku kegiatan pariwisata).

b. Tempat (unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri).
42

c. Waktu (unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan itu sendiri

selama berdiam ditempat tujuan).

Unsur-unsur Pariwisata yang mutlak sangat menentukan dalam

pengembangan pariwisata berkelanjutan adalah unsur pengelolaan dari :

a. Daya Tarik Wisata (Attractions)

b. Fasilitas dan Jasa Pelayanan Wisata (Amenities)

c. Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata (Accesibility)

d. Keramah tamahan (Hospitality)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian ini kurang

lebih dua bulan, satu bulan untuk pengumpulan data dan satu bulan

pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan

proses bimbingan berlangsung.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian objek wisata Taman Jati Unggul yang

berada di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metodologi

kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.(Moleong 2019)

43
44

Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus, karena penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka

hasil penelitian ini bersifat analisis deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari perilaku yang diamati terutama terkait dengan bagaimana

strategi pengembangan wisata Taman Jati Unggul sebagai objek wisata baru.

C. Sumber Data

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa

sesuatu hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu

fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Di dalam

penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama

melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa

interview/wawancara dan observasi serta dokumentasi. Dalam

penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam pengambilan

sampelnya. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan data

yang berdasarkan dengan pemilihan suatu karakteristik atau ciri-ciri

untuk mendapatkan sampel relevan untuk mencapai tujuan dari sebuah

penelitian.

Sumber data primer disini diperoleh dari wawancara dengan

para informan yang telah ditentukan antara lain Bapak Agus Wibowo

(Kepala Desa), Bapak Bima (pengelola wisata), dan Bapak Imam


45

Wahyudi (ketua BUMDES). Beliau adalah orang-orang yang

mengetahui seluk-beluk dari Taman Jati Unggul serta lebih

mengetahui apa saja yang ada dan apa yang dibutuhkan dalam

pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul. Sedangkan untuk

observasi peneliti akan melakukan observasi mengenai lokasi wisata,

lingkungan sekitar objek wisata, serta kegiatan-kegiatan

kepariwisataan yang saat ini sudah terlaksana di lokasi wisata.

Kemudian, untuk dokumentasi yaitu berupa foto-foto kegiatan yang

dilakukan di Taman Jati Unggul.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak

langsung yang biasanya berupa buku-buku, artikel jurnal dan arsip-

arsip resmi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi atau biasa disebut pengamatan adalah suatu cara

pengumpulan data dengan mengamati atau meneliti fenomena-fenomena

yang terjangkau oleh panca indra secara sistematis. Observasi

merupakan metode yang akurat dalam mengumpulkan data. Tujuannya

ialah mencari informasi tentang kegiatan yang berlangsung untuk


46

kemudian dijadikan objek kajian penelitian. Data yang telah

dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif,

yaitu menyajikan data secara rinci serta melakukan interpretasi teoritis

sehingga dapat diperoleh gambaran akan suatu penjelasan dan

kesimpulan yang memadai. Dalam penelitian ini peneliti akan

melakukan observasi mengenai lokasi wisata, lingkungan sekitar objek

wisata, serta kegiatan-kegiatan kepariwisataan yang saat ini sudah

terlaksana di lokasi wisata.

b. Wawancara

Wawancara adalah interaksi antara peneliti dengan responden, baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan cara tanya jawab untuk

menanyakan sesuatu yang jawabannya dianggap sebagai data penelitian.

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada responden oleh peneliti dan jawaban-jawaban

responden dicatat atau direkam untuk dijadikan data penelitian.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan metode wawancara

langsung dengan subjek informan/responden. Peneliti menggunakan

Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang bentuk pertanyaannya

terbatas (pertanyaan berupa daftar yang telah disusun sebelumnya).

Dalam pengumpulan data ini yang menjadi responden antara lain Bapak

Agus Wibowo (Kepala Desa), Bapak Bima (pengelola wisata), dan

Bapak Imam Wahyudi (ketua BUMDES). Teknik wawancara digunakan


47

untuk mengungkap data mengenai hal apa saja yang telah Pemerintah

Desa Sewurejo lakukan untuk mengembangkan objek wisata Taman Jati

Unggul sebagai objek wisata baru yang diminati masyarakat luas.

c. Studi Dokumen/Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi merupakan cara

pengumpulan data melalui peninggalam tertulis berupa arsip-arsip dan

juga buku mengenai pendapat yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari arsip kegiatan

yang pernah dilakukan di objek wisata Taman Jati Unggul, serta koran

yang menerbitkan artikel mengenai Taman Jati Unggul yang dulu

pernah dijadikan tempat syuting iklan Kacang Garuda.

Tabel 3.1

Timeline Penyusunan Skripsi

September Oktober November Desember Januari


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mencari                                        

Topik
48

Penelitian

Membuat
2
Judul                                        

Mengajukan
3
Judul                                        

Menyusun

4 Draft

Proposal                                        

Menyusun

5 Proposal

BAB I-III                                        

Mendaftar

6 Seminar

Proposal                                        

Analisis &

7 Pembuatan

Sistem                                        

Pengumpula
8
n Data                                        

Penyusunan
9
Draft Skripsi                                        
49

Penyusunan

10 Hasil

Penelitian                                        

Mendaftar

11 Sidang

Skripsi                                        

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data.

Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan

menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

diinginkan dalam penelitian.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan tahap memilah dan memilih data yang

dianggap pokok atau penting, yang baru dan relevan dengan

pertanyaan penelitian sehingga menjadi informasi yang bermakna.

Reduksi data meliputi meringkas data, mengkode, menelusuri tema,


50

membuat gugus-gugus. Caranya yaitu dengan seleksi ketas atas data,

ringkasan atau uraian singkat dan menggolongkannya ke dalam pola

yang lebih luas. (Rijali 2019)

2. Data Display

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data

kualitatif dapat berupa teks naratif berbentuk catatan lapangan,

matriks, grafik, jaringan, dan bagan. (Rijali 2019)

Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang tersusun

dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, sehingga

memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah

kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap setelah data disusun, dipolakan

dan difokuskan dalam bentuk teks naratif kemudian data disimpulkan

untuk menjawab rumusan masalah yang diteliti.

F. Sistematika Pembahasan
Pada BAB I berisi pendahuluan. BAB ini berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.


51

BAB II berisi Tinjuan Pustaka Dan Kerangka Teori yang emuat uraian

tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kajian teori relevan dan terkait

dengan tema skripsi.

BAB III Metode Penelitian yang memuat secara rinci metode

penelitian penelitian yang digunakan peneliti beserta sumber data, teknik

pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV Hasil dan Pembahasan yang berisi : (1) Hasil Penelitian,

klasifikasi bahasan disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian, dan

rumusan masalah atau fokus penelitiannya, (2) Pembahasan, Sub bahasan

(1) dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau dipisah menjadi sub

bahasan tersendiri.

BAB V Penutup, pada BAB terakhir ini berisi kesimpulan, saran-saran

atau rekomendasi. Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh

penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang

telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan

berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-kangkah apa

yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang

bersangkutan. Saran diarahkan pada dua hal, yaitu saran dalam usaha

memperluas hasil penelitian, misalnya disarankan perlunya diadakan

penelitian lanjutan dan saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang

terkait dengan masalah atau fokus penelitian


BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Desa Sewurejo

a. Keadaan wilayah Desa Sewurejo

Desa Sewurejo merupakan salah satu wilayah administratif dari

Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa

Tengah. Desa Sewurejo memiliki luas wilayah 63 km² dan hutan

seluas 64 km². Desa Sewurejo terbagi menjadi 10 dusun/dukuh yang

terdiri dari Gragalan, Jubleg, Sumberejo, Sewurejo, Bulukerto,

Gambarwi, Gondangmanis, Blimbing, Bulurejo, dan Tepus.

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Sewurejo

(sumber : Desa Sewurejo)

52
53

Batas-batas wilayah dari Desa Sewurejo adalah sebagai berikut :

a) Batas wilayah utara : Desa Mojogedang

b) Batas wilayah selatan : Desa Delingan

c) Batas wilayah barat : Desa Pojok

d) Batas wilayah timur : Desa Tohkuning

Desa Sewurejo memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.447 jiwa

yang terdiri dari penduduk laku-laki 3.172 jiwa dan penduduk

perempuan 3.275 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) 1.693.

Rata-rata mata pencaharian masyarakat di Desa Sewurejo adalah

petani dan buruh.

b. Visi dan Misi Desa Sewurejo

Visi Desa Sewurejo

“Menuju Sewurejo yang beriman, bertaqwa, transparan, dan lebih baik”

Misi Desa Sewurejo

1. Meningkatkan kualitas keagamaan, kesehatan, ekonomi, pendidikan,

sosial budaya, dan birokrasi pemerintahan.

2. Meningkatkan pelayanan yang prima, mudah, dan transparan.

3. Pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga.

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur secara merata.


54

c. Struktur Organisasi Desa Sewurejo

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Desa Sewurejo

(sumber : Desa Sewurejo)

2. Taman Jati Unggul

Taman Jati Unggul merupakan salah satu objek wisata baru yang

berlokasi di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar. Taman Jati Unggul merupakan sebuah bukit kecil yang terletak

di tengah-tengah Desa Sewurejo. Bukit ini memiliki dua pohon beringin besar

yang berusia ratusan tahun. Arti dari Taman Jati Unggul sendiri diambil dari

kata “Jati” yang berarti ciri-ciri atau gambaran, sedangkan “Unggul” berarti

menonjol, tinggi, utama, dan terbaik, sehingga jadilah Taman Jati Unggul

yang bisa diartikan sebagai daerah yang memiliki ciri khas yang utama dan

menonjol. Hal ini diharapkan bisa menjadikan Taman Jati Unggul serta Desa
55

Sewurejo menjadi objek wisata pilihan yang akan membuat Desa Sewurejo

sendiri lebih dikenal masyarakat luas melalui wisatanya. Selain itu, tempat ini

juga diyakini sebagai tempat yang dikeramatkan dan dijaga oleh masyarakat

sekitar lokasi objek wisata.

Taman Jati Unggul memiliki keunikan yaitu berupa lokasinya yang

terletak cukup tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Hal ini membuat

Taman Jati Unggul memiliki kelebihan yaitu jangkauan pandangnya yang luas

ke daerah yang berada dibawahnya. Disini para wisatawan bisa melihat

pemandangan Kota Surakarta di bagian barat serta Gunung Lawu yang berada

di bagian timur. Selain itu, banyaknya tumbuhan karet, tebu, dan pohon

sengon di sekitar Taman Jati Unggul juga menambah kesan tersendiri bagi

wisatawan yang berkunjung.

Gambar 4.3 Pohon Beringin Kembar Taman Jati Unggul


56

(sumber : peneliti)

Pada tanggal 8-9 Desember 2021 peneliti melakukan observasi di

lokasi objek wisata Taman Jati unggul. Hasil dari pengamatan yang didapat

adalah lokasi objek wisata yang memang sedikit kurang terawatt serta

kurangnya sarana dan prasarana. Selain itu, jalan menuju objek wisata sangat

licin dikarenakan hujan yang sangat deras beberapa bulan terakhir. Untuk

pengunjung sendiri ternyata masih banyak yang berkunjung, terutama pada

weekend di sore hari. Selain itu, peneliti juga berkunjung ke kantor Kepala

Desa Sewurejo untuk melihat arsip dan foto-foto kegiatan yang dilakukan di

Taman Jati Unggul. Banyak sekali kelompok-kelompok bahkan musisi lokal

yang menggunakan Taman Jati Unggul ini sebagai lokasi untuk melakukan

kegiatan.

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini terletak di Desa Sewurejo,

Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Taman Jati Unggul

berjarak sekitar 1 km dari kantor kepala desa dan berjarak 5 km dari

Kecamatan Mojogedang. Untuk bisa sampai di lokasi bisa melalui jalan utama

yang terdapat tulisan Desa Wisata Jati Unggul Sewurejo yang bisa diakses

menggunakan sepeda motor dan mobil.

B. Analisis SWOT

Setelah semua serangkaian yang telah ditentukan pada BAB III terkait

dengan metodologi penelitian yang diawali dengan mencari data, dimana data
57

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data langsung berupa wawancara

dengan responden yang terkait. Responen atau informan sudah disebutkan

pada BAB III yaitu Kepala Desa Sewurejo, Pengelola Objek Wisata, dan juga

Ketua BUMDes Sewurejo. Untuk menjawab semua rumusan yang sudah

dipaparkan pada BAB I, maka akan memulai dengan analisis SWOT agar

dapat menentukan strategi dalam pengembangan Taman Jati Unggul sebagai

objek wisata di Desa Sewurejo.

Analisis SWOT merupakan alat yang bisa membuat sebuah organisasi

atau perusahaan dapat menentukan gambaran umum mengenai status stategis

suatu organisasi/perusahaan. Analisis SWOT berdasar pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang (strenghts dan weakness) sekaligus

meminimalkan kelemahan dan ancaman (opportunities dan threats). Analisis

SWOT dapat menentukan strategi apa yang sesuai dalam pengembangan

Taman Jati Unggul sebagai objek wisata di Desa Sewurejo.

1. Strength

Strength merupakan kekuatan yang terdalam dalam sebuah

organisasi/perusahaan. Kekuatan yang di analisis adalah faktor-faktor

intern organisasi/perusahaan, bukan berasal dari luar

organisasi/perusahaan.

Kekuatan yang dimiliki oleh Taman Jati Unggul ini adalah :

a. Keunikan lokasi objek wisata


58

“Keunikannya itu di lokasinya yang berupa bukit ada dua

beringin kembarnya. Disini kalau malam hari bisa lihat

pemandangan Kota Surakarta, kelap-kelip lampu kota bagus

sekali dilihat dari sini.” (wawancara dengan Bapak Yudi,

Ketua BUMDes Sewurejo pada 10 Desember 2021)

“Menurut saya daya tarik objek wisata ini dua ringin kembar

ini, selain itu pemandangan yang indah dan udara yang sejuk

tentunya.” (wawancara dengan Anto, pengunjung di Taman

Jati Unggul pada 26 Desember 2021)

b. Lokasi wisata yang nyaman

“…Taman Jati Unggul ini ada di dua ringin kembar yang

menjadi ikon nya dan juga letaknya yang berada atas, bisa

dibilang eee berada di lokasi yang lebih tinggi dari daerah

sekitarnya. Selain itu, pemandangan yang bagus juga menjadi

keunikan dari Taman Jati Unggul ini. Sehingga membuat

lokasi ini cocok digunakan untuk tempat refreshing dan

menenangkan diri dikarenakan lokasi di Taman Jati Unggul ini

juga sangat nyaman.” (wawancara dengan Bapak Bima,

pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

Ketika penulis melakukan observasi di Taman Jati Unggul

kesan yang didapatkan adalah pemandangan yang indah serta suasana

yang sejuk. Lingkungan sekitar yang masih terjaga kealamiannya


59

membuat kesan tersendiri bagi pengunjung yang berkunjung di Taman

Jati Unggul ini.

c. Dekat dengan pemukiman masyarakat dan juga pusat kota

“Taman Jati Unggul ini memiliki keunikan berupa bukit kecil

yang terdapat dua pohon beringin besar yang sudah tua.

Lokasinya yang berada diatas membuat jarak pandang ke

lokasi dibawahnya terlihat sangat jelas. Selain itu, lokasi

Taman Jati Unggul ini berada ditengah-tengah Desa Sewurejo

juga dekat dengan pusat kota yang mudah diakses

keberadaannya.” (wawancara dengan Bapak Agus, Kades

Sewurejo pada 6 Desember 2021)

“Sangat mudah, lokasinya juga tidak terpencil jadi tidak sulit

menemukan objek wisata ini.” (wawancara dengan Ayu,

pengunjung Taman Jati Unggul pada 18 Desember 2021)

Dengan jarak yang bisa dikatakan dengan pusat kota atau

pemerintahan Kecamatan Mojogedang merupakan salah satu kekuatan

yang dimiliki oleh Taman Jati Unggul. Sehingga, mudah diakses dan

ditemukan lokasinya. Selain itu, diharapakan juga lokasi ini semakin

sering dikunjungi oleh orang-orang terutama masyarakat sekitaran

Kecamatan Mojogedang.
60

d. Kabupaten Karanganyar sebagai kota wisata.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di

Provinsi Jawa Tengah yang terkenal akan keindahan alam dan pesona

wisatanya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya objek-objek wisata

yang terdapat di Kabupaten Karanganyar. Seolah menjadi sektor

penunjang utama perekonomian masyarakat pariwisata tumbuh dan

berkembang pesat di Karanganyar ini. Salah satunya adalah Taman

Jati Unggul. Hal ini menjadi salah satu kekuatan yang menjadikan

Taman Jati Unggul akan lebih dikenal masyarakat luas dikarenakan

lokasinya yang berada di Kabupaten Karanganyar yang bisa disebut

kota wisata.

2. Weakness

Weakness merupakan kelemahan/kekurangan yang terdapat dalam

sebuah organisasi/perusahaan. Kelemahan yang dianalisis merupakan

faktor-faktor yang terdapat dalam sebuah organisasi/perusahaan. ada

beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Taman Jati Unggul antara lain :

a. Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang pengetahuan tentang

pariwisata

“Seperti yang jenengan tau kalau untuk kelemahannya sendiri

yang paling menonjol di SDMnya, karena apa di Desa

Sewurejo ini pengetahuan mengenai pariwisata itu masih

sangat kurang, belum ada greget untuk belajar pariwisata, jadi


61

ya kelemahannya disini, di SDMnya mbak.” (wawancara

dengan Bapak Yudi, Ketua BUMDes Sewurejo pada 10

Desember 2021)

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yudi selaku Ketua

BUMDes Sewurejo, SDM yang kurang akan pengetahuan pariwisata

merupakan kelemahan yang dimiliki oleh Desa Sewurejo. Hal ini

tentunya perlu dilakukan monitoring serta pelatihan-pelatihan

mengenai pengelolaan objek wisata yang baik. Salah satunya dengan

cara studi banding dengan objek wisata lain yang sudah berkembang,

sehingga pengelola objek wisata atau SDM-nya dapat meningkatkan

pemahaman mengenai bagaimana cara mengelola objek wisata,

b. Sarana dan Prasarana yang masih kurang memadai

Taman Jati Unggul bisa dikatakan memiliki sarana dan prasarana

yang kurang memadai. Ada beberapa yang harus dilakukan perbaikan

seperti akses jalan. Selain itu, perlu juga dilakukan perbaikan pada

lokasi wisata serta menambah fasilitas-fasilitas penunjang lainnya

seperti toilet, bangku, dan juga parkiran motor dan mobil.

“Untuk saat ini sarana dan prasarana pendukung di Taman Jati

Unggul masih dikatakan kurang, belum banyak fasilitas yang

disediakan di Taman Jati Unggul ini. Tetapi kami sudah

merencanakan apa saja yang dibutuhkan dan perlu


62

pembangunan serta perbaikannya.” (wawancara dengan Bapak

Bima, pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

“Kurangnya di fasilitas penunjang serta akses jalan yang masih

batu dan tanah.” (wawancara dengan Yunita, pengunjung

Taman Jati Unggul pada 19 Desember 2021)

“Fasilitasnya kurang lengkap, kurang terawatt sedikit ya

mungkin karena pandemi seperti ini jadi pengelola kurang

memperhatikan lokasi.” (wawancara dengan Ayu, pengunjung

Taman Jati Unggul pada 18 Desember 2021)

c. Objek Wisata Baru

Hal ini yang merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki

oleh Taman Jati Unggul adalah objek wisata masih dikatakan baru.

Bisa dilihat di searching google dengan kata kunci “objek wisata di

Kecamatan Mojogedang” maka akan muncul objek wisata yang sudah

berkembang seperti Desa Wisata Sumberbulu dan Embung

Setumpeng.

“…Selain itu seperti yang kita semua ketahui ya mbak, Taman

Jati Unggul kan termasuk objek wisata baru yang benar-benar

harus diberi perhatian lebih agar bisa menjadi objek wisata


63

yang dikenal masyarakat luas.” (wawancara dengan Bapak

Bima, pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

Disini perlu adanya komunikasi serta kerja sama yang kuat

antara pemerintah desa dengan pengelola objek wisata agar bisa

tercapai tujuan yang diinginkan, yaitu berkembangnya Taman Jati

Unggul sebagai objek wisata di Desa Sewurejo, Kecamatan

Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Hal ini perlu dilakukan agar

Taman Jati Unggul bisa diakui masyarakat luas sebagai objek wisata

pilihan yang nantinya akan mendatangkan manfaat bagi semua pihak

yang terkait.

d. Spot-spot wisata yang kurang

“kelemahannya disini masih kurang dalam pengelolaan spot-

spot yang berpotensi dijadikan pendukung. Hal ini membuat

pengunjung hanya bisa menikmati pemandangan dan bersantai

saja. Selain itu, SDM yang memiliki pengetahuan mengenai

pariwisata masih rendah. Kemudian, sarana dan prasarana

masih banyak yang harus ditambahkan dan beberapa harus ada

perbaikan juga.” (wawancara dengan Bapak Agus, Kades

Sewurejo pada 6 Desember 2021)

Dalam pengelolaan spot-spot yang akan menjadi ikon objek

wisata haruslah sesuai dengan jenis wisata yang ada. Taman Jati
64

Unggul masih kurang dalam pengelolaan spot-spot, misalnya seperti

wisata-wisata lain yang ada di Kabupaten Karanganyar lainnya yang

memiliki spot untuk berfoto,

e. Dukungan pemerintah desa yang tidak berkelanjutan

Hal ini disampaikan oleh narasumber bahwasanya ada

beberapa pihak dari pemerintahan Desa Sewurejo yang kurang

mendukung adanya pengembangan Taman Jati Unggul ini.

“Jadi begini, untuk dukungan pemerintah sendiri mungkin ada

satu dua pihak yang kurang mendukung, ya alasannya buang-

buang waktu sama uang, Saya juga tau orangnya siapa, diajak

maju bareng kok tidak mau, ini kan juga demi kita semua dan

masyarakat, kalau sudah maju kan juga ikut menikmati

hasilnya, jadi Saya juga memberikan penekanan kepada para

pemangku pemerintahan desa yang lain agar turut serta

membangun apa yang telah masyarakat inginkan begitu.”

(wawancara dengan Bapak Agus, Kades Sewurejo pada 6

Desember 2021)

“Untuk dukungan pemerintah sendiri mungkin ada beberapa

orang saja yang kurang mendukung, tetapi itu bisa kami atasi,

kita hanya melawan beberapa orang yang jumlahnya kecil

masa tidak bisa, kita memiliki dukungan dari berbagai pihak


65

jadi untuk beberapa orang yang kurang mendukung ini bukan

masalah besar untuk kami.” (wawancara dengan Bapak Bima,

pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

“Nah ini, di intern pemerintahan ada beberapa orang yang

kurang mendukung, tapi tidak menjadi masalah besar ya, Saya,

Pak Lurah, bersama pengelola pelan-pelan menjelaskan

manfaat dan tujuan dikembangkannya Taman Jati Unggul

sebagai objek wisata, ya namanya orang kan sifatnya beda-

beda jadi harus pelan-pelan juga menjelaskannya.” (wawancara

dengan Bapak Yudi, ketua BUMDes pada 10 Desember 2021)

Hal tersebut tidak menjadi ancaman yang besar bagi pihak

pengelola. Dengan dibantu oleh pihak-pihak dari kepala desa,

BUMDes, serta karang taruna desa nantinya bisa membuat pihak-

pihak yang menolak akan berangsur-angsur mereda dan mulai

menerima.

3. Opportunities

Opportunities merupakan sebuah peluang yang nantinya akan

berkembang di masa yang akan datang. Opportunities merupakan faktor

yang berasal dari luar sebuah organisasi/perusahaan. Peluang yang ada di

dalam Taman Jati Unggul ini diharapkan nantinya bisa menjadikan objek

wisata ini lebih unggul dari para pesaingnya.


66

a. Di Kabupaten Karanganyar belum ada objek wisata yang

memiliki ciri-ciri yang seperti Taman Jati Unggul.

Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, salah satu

peluang yang ada di Taman Jati Unggul adalah Taman Jati Unggul

merupakan salah satu objek wisata baru yang memiliki ciri khasnya

sendiri. Di Kabupaten Karanganyar sendiri belum ada objek wisata

yang seperti Taman Jati Unggul. Dimana objek wisata ini merupakan

perpaduan dari wisata alam dan wisata religi yang menawarkan

keindahan yang berbeda dengan objek wisata lainnya. Hal ini

merupakan salah satu peluang yang bisa dikembangkan agar Taman

Jati Unggul bisa menjadi objek wisata yang unggul dan lebih dikenal

masyarakat dengan ciri khasnya sendiri.

b. Tren berwisata masyarakat yang meningkat

Tren berwisata atau melakukan perjalanan wisata saat ini

merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Melakukan perjalanan

wisata bukan hanya untuk refreshing saja tetapi bisa juga belajar. Saat

ini pariwisata merupakan sektor penting dalam kehidupan masyarakat

Indonesia. Banyak sekali hal-hal yang didapat dari perjalanan wisata

seseorang. Peluang ini membuat Taman Jati Unggul bisa

memaksimalkan potensi-potensi yang ada ditengah tren berwisata

masyarakat yang meningkat dari tahun ke tahun.

c. Sosialisasi bisa dilakukan dengan massif.


67

Sosialisasi yang dimaksudkan adalah bagaimana pemerintah

desa dan pengelola objek wisata bisa menyebarluaskan mengenai

Taman Jati Ungul sebagai objek wisata baru yang unggul dan

berpotensi pada masyarakat luas. Sosialisasi ini apabila dilakukan

dengan baik dan penyampaiannya jelas akan membuat masyarakat dan

pihak-pihakyang terkait lebih mengetahui Taman Jati Unggul tidak

hanya sekedar objek wisata namum sebagai peninggalan yang harus

dijaga keberadaannya.

4. Threats

Threats merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar sebuah

organisasi/perusahaan. Threats atau ancaman ini dapat mengganggu

organisasi/perusahaan. Ancaman adalah satu hal yang harus bisa dihindari

supaya organisasi/perusahaan tersebut tetap berjalan dan berkembang.

Tujuan sebuah organisasi/perusahaan adalah bagaimana ia bisa bertahan

dan terus berkembang di situasi yang tidak stabil sekalipun. Apabila

sebuah organisasi/perusahaan tidak bisa mengendalikan ancaman ini

makan yang terjadi adalah kegagalan dan kebangkrutan. Sama halnya

dengan objek wisata Taman Jati Unggul juga memiliki beberapa ancaman

antara lain :

a. Adanya pesaing objek wisata baru

Dalam sebuah usaha tidak selalu berjalan sesuai apa yang kita

inginkan, termasuk dalam pengembangan objek wisata. Salah satunya


68

adalah munculnya pesaing-pesaing baru. Disini perlu adanya persiapan

untuk menghadapi pesaing-pesain itu dengan memberikan inovasi

yang berbeda.

“…..Kalau yang kedua itu persaingan dengan objek wisata

lainnya, di Kecamatan Mojogedang banyak sekali objek-objek

wisata baru yang tak kalah menarik, di tahun 2021 kemarin ada

salah satu objek wisata yang mendapat penghargaan dari

Kemenparekraf dan langsung didatangi oleh Bapak Sandiaga

Uno. Nah, kita disini berupaya agar bisa menjadi the next desa

wisata itu.” (wawancara dengan Bapak Yudi, ketua BUMDes

pada 10 Desember 2021)

Pemerintah desa dan pengelola objek wisata Taman Jati

Unggul harus memiliki strategi agar peminat objek wisata terus

bertambah setiap harinya. Dikarenakan wisatawan saat ini akan lebih

tertarik dengan objek wisata lainnya apabila pemerintah desa dan

pengelola objek wisata tidak memiliki inovasi dalam pengelolaan

objek wisata. Akan tetapi hal seperti itu wajar terjadi di kalangan

wisatawan, karena mereka juga mencari kepuasan melalui objek

wisata yang unik.

b. Pandemi Covid-19

Pada tahun 2020 pandemi covid-19 melumpuhkan segala

sektor kehidupan masyarakat di Indonesia, begitu pula dengan Desa


69

Sewurejo. Dimana adanya pandemi covid-19 ini membuat ketakutan

pada masyarakat dan mesugesti dirinya untuk tidak keluar dari rumah.

Selain itu adanya kebijakan dari pemerintah untuk tidak melakukan

aktivitas diluar rumah dengan berkerumun juga menjadi salah satu

faktor takutnya masyarakat pada pandemi covid-19 ini. Hal ini

membuat semua objek wisata di Kabupaten Karanganyar

mengharuskan untuk ditutup, dan menjadikan sektor pariwisata di

Kabupaten Karanganyar lumpuh total.

“Untuk tantangannya sendiri ada beberapa, apalagi pada masa

covid-19 ini. Pemerintah desa bersama pengelola belum bisa

memaksimalkan pembangunan untuk Taman Jati Unggul.”

(wawancara dengan Bapak Agus, Kades Sewurejo pada 6

Desember 2021)

“Untuk tantangannya sendiri paling pada proses yang akan

kami laksanakan, apalagi pada masa covid-19 ini. Masih sulit

bagi kami untuk merealisasikan rencana-rencana yang sudah

kami susun, terutama masalah perizinan.” (wawancara dengan

Bapak Bima, pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

C. Formulasi strategi pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul di

Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar


70

Tabel 4.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Dari

Objek Wisata Taman Jati Unggul

No. Faktor Internal

Strength Weakness

1. Keunikan objek wisata SDM yang kurang pengetahuan

tentang pariwisata

2. Lokasi yang nyaman Sarana dan prasarana yang

kurang memadai

3. Dekat dengan pemukiman Objek wisata baru

masyarakat & pusat kota

4. Kabupaten Karanganyar Spot-spot wisata yang kurang

sebagai kota wisata.

5. Dukungan pemerintah desa yang

tidak berkelanjutan.

Faktor Eksternal

Opportunities Threats

1. Disekitar kabupaten Adanya pesaing objek wisata

karanganyar belum ada objek baru

wisata yang memiliki ciri-ciri

yang seperti taman jati unggul.


71

2. Tren berwisata masyarakat yang Pandemi Covid-19

meningkat

3. Sosialisasi bisa dilakukan

dengan massif.

(sumber : hasil wawancara dengan narasumber dan observasi)

Tabel 4.2 Matriks Analisis SWOT

Faktor Internal Strength (S) Weakness (W)


72

1. Keunikan objek 1. SDM yang kurang

wisata pengetahuan tentang

2. Lokasi yang pariwisata

nyaman 2. Sarana dan prasarana

3. Dekat dengan yang kurang memadai

pemukiman 3. Objek wisata baru

masyarakat & 4. Spot-spot wisata yang

pusat kota kurang.

4. Kabupaten 5. Dukungan pemerintah

Faktor Eksternal Karanganyar desa yang tidak

sebagai kota berkelanjutan.

wisata.

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

1. Disekitar kabupaten 1. Menyediakan 1. Melakukan sosialisasi,

karanganyar belum tempat untuk pendampingan dan

ada objek wisata berjualan yang pelatihan kepada

yang memiliki ciri- strategis dan pengelola objek wisata.

ciri yang seperti memadai. 2. Memperbaiki sarana

taman jati unggul. 2. Memaksimalkan dan prasarana yang

2. Tren berwisata komunikasi dirasa sudah rusak atau

masyarakat yang antara memerlukan pebaikan.


73

meningkat pemerintah desa 3. Lebih memaksimalkan

3. Sosialisasi bisa dengan promosi objek wisata

dilakukan dengan pengelola objek dengan menggunakan

massif. wisata. platform media sosial.

3. Memperbaiki

akses jalan

menuju lokasi

objek wisata.

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

1. Adanya pesaing 1. Menggunakan 1. Memantau

objek wisata baru strategi perkembangan hal-hal

2. Pandemi Covid-19 diferensiasi yang wisatawan

untuk butuhkan agar

menambah wisatawan bisa

keunggulan merasakan kepuasan

kompetitif, saat berkunjung.

sehingga 2. Melakukan

Taman Jati pendampingan pada

Unggul pengelola objek wisata

memiliki ciri untuk selalu

khas yang menerapkan protokol


74

objek wisata kesehatan sesuai

baru lainnya anjuran pemerintah.

akan sulit untuk

menyainginya.

2. Menyediakan

tempat cuci

tangan dan

handsanitizer

serta masker

untuk

pencegahan

covid-19 di

lokasi objek

wisata.

Diagram 4.3 Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG
75

3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

Penjelasan Diagram Silang Analisis SWOT :

a. Kuadran I : Strategi SO

Strategi SO (strength-opportunities) biasanya digunakan untuk

memanfaatkan peluang yang ada dengan memaksimalkan kekuatan

internal yang dimiliki oleh sebuah organisasi/perusahaan. Berdasarkan

hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, bahwa

strategi pengembangan pariwisata di Taman Jati Unggul ini yaitu

menyediakan tempat untuk berjualan yang strategis dan memadai,

memaksimalkan komunikasi antara pemerintah desa dengan pengelola

objek wisata, serta memperbaiki akses jalan menuju lokasi objek wisata.

b. Kuadran II : Strategi ST
76

Strategi ST (Strength-Threats) bertujuan untuk mengurangi atau

meminimalisir ancaman pada sebuah organisasi/perusahaan dengan

memanfaatkan kekuatan internal suatu perusahaan. Meskipun masih

menghadapi berbagai ancaman yang ada, organisasi ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

dengan cara strategi diverifikasi (produk/pasar). Berdasarkan hasil

penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, bahwa

strategi pengembangan pariwisata di Taman Jati Unggul yang dapat

dilakukan yaitu menggunakan strategi diferensiasi untuk menambah

keunggulan kompetitif, sehingga Taman Jati Unggul memiliki ciri khas

yang objek wisata baru lainnya akan sulit untuk menyainginya dan

menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer serta masker untuk

pencegahan covid-19 di lokasi objek wisata.

c. Kuadran III : Strategi WO

Strategi WO (Weakness-Opportunities) bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan yang dimiliki oleh sebuah organisasi/perusahaan agar dapat

memanfaatkan atau mengambil peluang yang ada. Sebuah

organisasi/perusahaan akan menghadapi peluang yang besar, akan tetapi

juga menghadapi beberapa kelemahan yang ada dalam intern

organisasi/perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan

menggunakan teknik wawancara, bahwa strategi pengembangan


77

pariwisata di Taman Jati Unggul yaitu melakukan sosialisasi,

pendampingan dan pelatihan kepada pengelola objek wisata, memperbaiki

sarana dan prasarana yang dirasa sudah rusak atau memerlukan pebaikan,

serta lebih memaksimalkan promosi objek wisata dengan menggunakan

platform media sosial.

d. Kuadran IV : Strategi WT

Strategi WT (Weakness-Threats) biasanya digunakan untuk

memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam sebuah

organisasi/perusahaan untuk meminimalisir ancaman yang ada. Strategi

WT ini merupakan strategi untuk bertahan dalam persaingan. Disini

sebuah organisasi harus melakukan strategi bertahan (defensive) agar

dapat bersaing dan terus bertahan guna menghadapi ancaman yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pengembangan pariwisata di Taman Jati

Unggul yaitu memantau perkembangan hal-hal yang wisatawan butuhkan

agar wisatawan bisa merasakan kepuasan saat berkunjung dan melakukan

pendampingan pada pengelola objek wisata untuk selalu menerapkan

protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.


78

D. Strategi Pengembangan Taman Jati Unggul

Tabel 4.4 Strategi Pengembangan

No. Nama Strategi Pengembangan

1. Agus Wibowo a. Melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk

(Kepala Desa SDM mengenai kepariwisataan.

Sewurejo) b. Menjadikan Taman Jati Unggul sebagai

wisata religi.

2. Bima Virlana a. Melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk

(Pengelola Objek SDM mengenai kepariwisataan.

Wisata) b. Mengadakan event atau festival rakyat di

lokasi objek wisata.

3. Widi (Ketua a. Strategi pemasaran dan promosi Taman

Karang Taruna Jati Unggul

Desa)

Dari hasil wawancara peneliti dengan para responden mengenai

strategi pengembangan Taman Jati Unggul adalah sebagai berikut :

1. Melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk SDM mengenai

kepariwisataan.
79

Melakukan sosialisasi dan pelatihan disini adalah belajar mengenai

kepariwisataan, bukan hanya sekedar tahu bagaimana pariwisata itu

seperti apa, akan tetapi juga segi perencanaan, pengembangan, serta

pengelolaannya.

“baik, disini strategi pengembangan yang sedang kami

rencanakan adalah yang pertama dan utama itu sosialisasi dan

pelatihan untuk SDM, kita kan di SDM nya yang rendah, dari

sini kami ingin mengajak terutama muda-mudi karang taruna

desa itu untuk sama-sama belajar tentang pariwisata baik dai

perencanaan, pengembangan, hingga pengelolaannya. Biar apa,

ya biar kita sama-sama tau oh ternyata gini caranya mengelola

objek wisata. Seperti itu.” (wawancara dengan Bapak Agus,

Kades Sewurejo pada 18 Februari 2022)

2. Menjadikan Taman Jati Unggul sebagai wisata religi.

Wisata religi saat ini merupakan tren yang sedang berjalan dalam

dunia kepariwisataan. Wisata religi tidak hanya berupa makam dan masjid

saja. Banyak sekali hal yang terkait wisata religi seperti kegiatan

keagamaan yang dilakukan di lokasi objek wisata.

“kalau sambil jalan ya strateginya saya pengen Taman Jati

Unggul ini dijadikan wisata religi, karena disana kan tempat

keramat istilahnya, jadi saya pengen tempat ini dimaksimalkan

untuk kegiatan keagamaan ya walaupun ini termasuk kategori


80

wisata alam. Akan lebih menarik jika di jadikan wisata religi

karna Taman Jati Unggul sering juga kan jenengan tau buat

tirakatan.” (wawancara dengan Bapak Agus, Kades Sewurejo

pada 18 Februari 2022)

3. Mengadakan event atau festival rakyat di lokasi objek wisata.

Festival rakyat atau yang biasa disebut bazar merupakan alternatif

dalam mengenalkan lokasi wisata baru seperti Taman Jati Unggul ini.

Kegiatan yang dilakukan di sebuah objek wisata akan sangat menarik

minat masyarakat atau konsumen dalam berkunjung ke objek wisata.

Salah satunya adalah Taman Jati Unggul.

“saya malah berencana membuat kegiatan di lokasi wisata,

misalnya seperti festival rakyat yang dimana masyarakat Desa

Sewurejo berpartisipasi dalam acara ini. Jadi seperti bazar dan

pengenalan UMKM Desa Sewurejo, biar masyarakat luas tau

oh ini to Taman Jati Unggul, oh ini to Desa Sewurejo. Jadi

secara tidak langsung kita juga mempromosikan dan

mengenalkan Taman Jati Unggul ke masyarakat luas. Seperti

itu sih kalau dari saya.” (wawancara dengan Bapak Bima,

pengelola objek wisata pada 18 Februari 2022)

4. Strategi pemasaran dan promosi Taman Jati Unggul

Strategi pemasaran merupakan strategi yang dirancang untuk

mempromosikan barang atau jasa sehingga akan menghasilkan


81

keuntungan. Dalam pariwisata hal ini merupakan sesuatu yang penting.

Dalam pengembangan objek wisata promosi dilakukan agar masyarakat

luas tahu bahwa terdapat objek wisata yang sangat direkomendasikan

untuk dikunjungi. Dalam promosi objek wisata dapat dilakukan melalui

berbagai cara yaitu memanfaatkan media sosial, melalui orang lain, serta

melakukan hubungan kerja sama dengan pihak yang dirasa bisa membantu

mempromosikan objek wisata tersebut.

“Oalah Taman Jati Unggul, kalau menurut pemahaman saya

mbak, Taman Jati Unggul ini kan masih baru banget ya, jadi

strategi yang cocok itu strategi pemasaran yang lebih

diutamakan, karena apa biar masyarakat luas itu tau Taman Jati

Unggul itu seperti apa. Kita kan cuma memanfaatkan media

sosial untuk berpromosi, jadi kalau bisa kita lebih luaskan lagi

misalnya kita bekerja sama dengan beberapa investor agar

nantinya Taman Jati Unggul ini bisa lebih dikembangkan dan

dikelola lagi supaya bisa jadi produk wisata unggulan, Yak an.

Promosi itu penting banget lho dalam pariwisata, dulu saya pas

kuliah juga ada materi ini tentang pariwisata jadi sedikit-sedikit

saya juga paham.“ (wawancara dengan Bapak Widi, Ketua

karang taruna Sewurejo pada 19 Februari 2022)

E. Rekomendasi Strategi Pengembangan


82

Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan oleh peneliti untuk

strategi pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sewurejo dan

pengelola objek wisata dirasa masih kurang maksimal. Maka dari itu

diperoleh beberapa rekomendasi strategi untuk pengembangan objek wisata

Taman Jati Unggul dari hasil penelitian, sebagai berikut :

1. Memaksimalkan komunikasi antara pemerintah desa dengan pengelola

objek wisata. Hal ini bertujuan agar dalam proses pengembangan Taman

Jati Unggul ini sebagai objek wisata bisa berjalan dengan baik.

2. Menerapkan standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah. Hal ini bertujuan untuk menambah kepercayaan diri

masyarakat dan pengunjung untuk datang ke Taman Jati Unggul denga

aman dan tenang tanpa ada rasa takut akan covid-19. Contohnya adalah

dengan menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, alat cek suhu

tubuh, serta masker gratis untuk pengunjung yang lupa membawa masker.

3. Memperbaiki sarana dan prasarana serta menambah fasilitas yang

dibutuhkan pengunjung. Seperti perbaikan jalan, menyedikan toilet umum,

tempat ibadah, serta menambah alas duduk seperti tikar dan kursi. Hal-hal

tersebut merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung.

4. Melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada pengelola objek wisata serta

pihak-pihak yang terkait secara rutin. Misalnya 3 bulan sekali melakukan

kegiatan belajar bersama mengenai kepariwisataan, dikarenakan salah satu


83

yang menjadi kelemahan objek wisata Taman Jati Unggul ini adalah pada

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang pengetahuan

mengenai pariwisata.

5. Menggunakan strategi diferensiasi untuk menambah keunggulan

kompetitif, sehingga Taman Jati Unggul memiliki ciri khas yang objek

wisata baru lainnya akan sulit untuk menyainginya.

F. Manfaat dari Pengembangan Objek Wisata Taman Jati Unggul Bagi

Masyarakat dan Desa Sewurejo

1. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Dengan adanya objek wisata Taman Jati Unggul ini diharapkan dapat

membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sewurejo.

Sebagian masyarakat bahkan sudah mulai berjualan makanan ringan dan

minuman, adapula yang menyediakan warung kecil untuk makan.

Biasanya pengunjung akan membeli makanan dan minuman untuk dibawa

ke atas sambil menikmati pemandangan alam yang indah.

“Untuk partisipasi masyarakat alhamdulillah banyak

masyarakat yang mendukung pengembangan Taman Jati

Unggul ini. Masyarakat ingin perubahan, mungkin sudah jenuh

dengan hal-hal yang monoton, jadi masyarakat ingin Taman

Jati Unggul ini bisa dikembangkan dan dikelola lebih baik lagi

agar bisa membawa manfaat bagi masyarakat Desa Sewurejo.

Dan ini mbak sekarang sudah banyak masyarakat sekitar yang


84

mulai memanfaatkan lokasi di sekitar Taman Jati Unggul untuk

berjualan,dari jalan masuk saja pasti jenengan tau to, ada

warung, terus di dalam juga ada beberapa pedagang yang bawa

motor, ya Alhamdulillah masyarakat mulai bisa memanfaatkan

peluang yang ada.” (wawancara dengan Bapak Bima,

pengelola objek wisata pada 6 Desember 2021)

2. Meningkatkan Pendapatan Desa

Dalam pengelolaannya objek wisata Taman Jati Unggul ini akan

banyak sekali mengeluarkan biaya untuk pengembangan serta perbaikan

sarana dan prasarana penunjang, sehingga menjadikan objek wisata

Taman Jati Unggul sebagian akan dibantu pendanaan dari BUMDes

Lumbung Sewu. Hal ini nantinya Sebagian dari hasil atau pendapatan

yang diperoleh dari objek wisata Taman Jati Unggul Sebagian akan

diserahkan ke kas desa.

“Kalau untuk dukungan kelompok, terutama kami dari

BUMDes Sewurejo sangat-sangat mendukung, kami juga siap

membantu mendanai apabila dana untuk pengembangan

Taman Jati Unggul memerlukan dana tambahan. Supaya apa,

ya supaya Taman Jati Unggul ini bisa berkembang seperti

objek wisata lainnya, menjadi objek wisata unggulan

kebanggaan masyarakat Desa Sewurejo, begitu. Selain itu

nantinya eee pendapatan dan juga hasilnya sebagian bisa


85

dimasukkan ke kas desa begitu mbak. Apalagi di tahun 2022

akan diberlakukan tiket masuk ya setau saya, itu nanti bisa

dikelola bersama-sama nantinya.” (wawancara dengan Bapak

Yudi, Ketua BUMDes pada 10 Desember 2021)

Dengan adanya pemasukan di kas desa melalui pendapatan

objek wisata Taman Jati Unggul ini, nantinya dapat digunakan untuk

pembangunan infrastruktur desa. Selain itu, juga bisa digunakan

untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Sewurejo

seperti UMKM untuk menyejahterakan masyarakat.

3. Membuka Lapangan Pekerjaan

Dengan adanya objek wisata Taman Jati Unggul ini pemerintah desa

maupun pengelola objek wisata berharap bisa membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat desa Sewurejo yang belum memiliki pekerjaan,

terutama para remaja.

“Manfaat yang didapatkan jelas banyak sekali tentunya yang

pasti berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi seperti yang

dikatakan oleh Bapak Kepala Desa. Dengan adanya

pengembangan Taman Jati Unggul sebagai objek wisata baru

kami mengharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan yang

layak untuk masyarakat terutama para remaja yang belum

memiliki pekerjaan. Nanti mbak Resti juga bisa bekerja di sini

kalau mau, kan jurusannya pariwisata hehe” (wawancara


86

dengan Bapak Bima, pengelola objek wisata pada 6 Desember

2021)
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai hasil dari

penelitian serta analisis SWOT didapatkan strategi pengembangan Taman Jati

Unggul sebagai objek wisata adalah dengan melakukan sosialisasi dan

pelatihan untuk SDM mengenai kepariwisataan, menjadikan Taman Jati

Unggul sebagai wisata religi, mengadakan event atau festival rakyat di lokasi

objek wisata, serta menerapkan strategi pemasaran dan promosi Taman Jati

Unggul. Kemudian peneliti juga memberikan rekomendasi strategi

pengembangan yang dapat diterapkan oleh pemerintah desa Sewurejo dan

pengelola objek wisata Taman Jati Unggul adalah sebagai berikut :

1. Memaksimalkan komunikasi antara pemerintah desa dengan pengelola

objek wisata. Hal ini bertujuan agar dalam proses pengembangan Taman

Jati Unggul ini sebagai objek wisata bisa berjalan dengan baik.

2. Menerapkan standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah. Hal ini bertujuan untuk menambah kepercayaan diri

masyarakat dan pengunjung untuk datang ke Taman Jati Unggul denga

aman dan tenang tanpa ada rasa takut akan covid-19. Contohnya adalah

dengan menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, alat cek suhu

tubuh, serta masker gratis untuk pengunjung yang lupa membawa masker.

85
86

3. Memperbaiki sarana dan prasarana serta menambah fasilitas yang

dibutuhkan pengunjung. Seperti perbaikan jalan, menyedikan toilet umum,

tempat ibadah, serta menambah alas duduk seperti tikar dan kursi. Hal-hal

tersebut merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung.

4. Melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada pengelola objek wisata serta

pihak-pihak yang terkait secara rutin. Misalnya 3 bulan sekali melakukan

kegiatan belajar bersama mengenai kepariwisataan, dikarenakan salah satu

yang menjadi kelemahan objek wisata Taman Jati Unggul ini adalah pada

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang pengetahuan

mengenai pariwisata.

5. Menggunakan strategi diferensiasi untuk menambah keunggulan

kompetitif, sehingga Taman Jati Unggul memiliki ciri khas yang objek

wisata baru lainnya akan sulit untuk menyainginya.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses

penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi

beberapa faktor yang agar dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti

yang akan datang dalam lebih menyusun penelitiannya karna penelitian ini

sendiri tentu memiliki banyak sekali kekurangan yang perlu diperbaiki dalam

penelitian-penelitian kedepannya. Di dalam penelitian ini ada beberapa

keterbatasannya yaitu dalam proses pengumpulan data peneliti kurang dalam

86
87

melakukan komunikasi dengan beberapa pihak yang menjadi responden

dalam penelitian ini.

C. SARAN

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah disampaikan maka

selanjutnya peneliti akan menyampaikan saran- saran yang sekiranya dapat

memberi manfaat kepada pihak-pihak terkait dari hasil penelitian ini. Adapun

saran-sarannya adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya

a. Bisa melakukan penelitian dengan menggunakan analisis yang berbeda

atau melanjutkan penelitian ini sebagai bahan perbandingan atau

mengganti metode analisis yang digunakan.

b. Melakukan penelitian yang berkelanjutan, hal ini bertujuan agar dapat

melihat perkembangan dari pengelolaan objek wisata Taman Jati

Unggul dari tahun ke tahun.

2. Bagi Pemerintah Desa Sewurejo dan Pengelola Objek Wisata

a. Pemerintah desa dan pengelola objek wisata bisa lebih memperhatikan

sarana dan prasarana serta keberadaan lokasi objek wisata Taman Jati

Unggul.

b. Agar pemerintah desa dan pengelola objek wisata lebih memahami apa

saja yang dibutuhkan objek wisata Taman Jati Unggul agar bisa

menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Karanganyar.

87
88

DAFTAR PUSTAKA

Delita, Fitra, Elfa Yetti, and Tumiar Sidauruk. 2017. “Analisis Swot Untuk Strategi
Pengembangan Obyek Wisata Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang
Bandar Kabupaten Simalungun.” Jurnal Geografi 9(1):41.

Devy, Helln Angga. 2017. “Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam
Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar.” Jurnal Sosiologi
DILEMA 32(1):34–44.

Dwi Cahyani, Alvin. 2021. “ANALISIS SWOT DALAM PROSES


PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI.” (June).

Ervina. 2017. “Penerapan Strategi Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Kutai


Kartanegara.” EJounal Administrasi Negara 5(3):6240–54.

Faza, Mariska Ardilla. 2019. “Analisis SWOT Pariwisata Halal Provinsi Nusa
Tenggara Barat.” Jurnal Manajemen Indonesia 19(1):10–29.

Garcia, Hector H., Murray Wittner, Christina M. Coyle, Herbert B. Tanowitz, and A.
Clinton White. 2006. “Cysticercosis.” Tropical Infectious Diseases 2:1289–
1303.

Giantari, I. G. A. Ketut. 2015. “Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas Di


Desa Marobo.” 11:773–96.

Hermawan, Hary. 2017. “Pengembangan Destinasi Wisata Pada Tingkat Tapak


Lahan Dengan Pendekatan Analisis SWOT.” 64–74.

Kurniawan, Arief Rianto, and Yuliana Primawardani. 2019. “Dampak Bisnis


Pariwisata Terhadap Masyarakat Lokal (Studi Dampak Bisnis Pariwisata
Terhadap Hak Asasi Manusia).” Ninla Elmawati Falabiba 1:12–47.

Moleong, Lexy J. 2019. “Metodologi Penelitian Kualitatif.” 1:105–12.

88
89

Nggini, Yulius Habita. 2019. “Analisis Swot ( Strength, Weaknes, Opportunity,


Threats) Terhadap Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Bali.” Jurnal
Ilmiah Dinamika Sosial 3(1):141.

Nur’aini, Fajar DF. 2016. Teknik Analisis SWOT (Pedoman Menyusun Strategi Yang
Efektif Dan Efisien Serta Cara Mengelola Kekuatan Dan Ancaman).

Nurhidayah, Chairunnisa Arlia. 2019. “Analisis SWOT Untuk Strategi


Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Parang Ijo Di Kecamatan
Ngargoyoso.”

Puspitasari, Dewi. 2019. “Strategi Pengembangan Produk Pariwisata (Studi Kasus


Pantai Parangtritis Di Kabupaten Bantul).” 1–108.

Putri, Hilyati Ananda. 2021. “Analisis Pengembangan Kompetensi Dalam


Penempatan Pejabat Fungsional Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi.” 1–19.

Putri, Rizky Atika Salsabila Ivabianca, Elizabeth Puspaningrum Sinyor, and Annusha
Chandrika Putr. 2018. “Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis
Analisis Swot Desa Sidomekar Dan Penggunaan Aplikasi Tour Guide Online
Kabupaten Jember.” Seminar Nasional Manajemen Dan Bisnis Ke-3. Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember 3:173–87.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Rijali, Ahmad. 2019. “Analisis Data Kualitatif (Qualitative Data Analysis).”


Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17(33):81.

Setyawati, Rahmi, and Karin Safitri A. 2019. “Pengembangan Wisata Di Kabupaten


Buru Menggunakan Analisis Swot.” Jurnal Sosial Humaniora Terapan 1(2):4–
8.

Suarto, Edi. 2017a. “Pengembangan Objek Wisata Alam Air Terjun Timbulun Di

89
90

Kanagarian Painan Timur Painan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir


Selatan.” Jurnal Special 19–24.

Suarto, Edi. 2017b. “Pengembangan Objek Wisata Berbasis Analisis Swot.” Jurnal
Spasial 3(1):19–24.

Widiyanto, Dodi, Joni Purwo Handoyo, and Alia Fajarwati. 2008. “Pengembangan
Pariwisata Perdesaan (Suatu Usulan Strategi Bagi Desa Wisata Ketingan).”
Jurnal Bumi Lestari 8(2):205–10.

90
91

LAMPIRAN

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

ANALISIS SWOT STRATEGI PENGEMBANGAN TAMAN JATI UNGGUL


SEBAGAI OBJEK WISATA.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta. Untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan masalah penelitian maka disusun pedoman wawancara sebagai
berikut.

Informan :
1. Kepala Desa Sewurejo
2. Kepala BUMDES Desa Sewurejo
3. Pengelola objek wisata Taman Jati Unggul
Pertanyaan:
 Strenghts (Kekuatan)
a. Apa saja keunikan yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul ?
b. Apakah ada program untuk pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul?
c. Bagaimana kondisi Sarana dan Prasarana pendukung di objek wisata Taman
Jati Unggul?
 Weaknesses (Kelemahan)
a. Kelemahan apa yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul?
b. Apakah ada pelatihan atau pembinaan yang diberikan kepada pengelola
langsung objek wisata terkait pengembangan objek wisata Taman Jati
Unggul?

91
92

c. Apakah ada fasilitas di objek wisata Taman Jati Unggul ini yang mengalami
kerusakan atau tidak dapat digunakan ?

 Opportunities (Peluang)
a. Bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Sewurejo terkait
pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul?
b. Bagaimana dukungan kelompok masyarakat di Taman Jati Unggul?
c. Manfaat apa yang didapatkan masyarakat lokal dari adanya objek wisata
Taman Jati Unggul ini?
 Threats (Tantangan)
a. Bagaimana dukungan Pemerintah yang tidak berkelanjutan dalam
mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul?
b. Tantangan apa yang didapatkan terkait pengembangan objek wisata Taman
Jati Unggul?
c. Bagaimana promosi yang dilakukan Pemerintah Desa Sewurejo dalam
mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul ?

92
93

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

ANALISIS SWOT STRATEGI PENGEMBANGAN TAMAN JATI UNGGUL


SEBAGAI OBJEK WISATA.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta. Untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan masalah penelitian maka disusun pedoman wawancara sebagai
berikut.

Informan :
1. Pengunjung Objek Wisata Taman Jati Unggul
Pertanyaan :
1. Apa tujuan anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul?
2. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul ini?
3. Bagaimana anda mengetahui Objek Wisata Taman Jati Unggul?
4. Apa yang menjadi daya tarik dari Objek Wisata Taman Jati Unggul?
5. Transportasi apa yang anda gunakan untuk menuju Taman Jati Unggul?
6. Menurut anda bagaimana kondisi jalan untuk mencapai Objek Wisata Taman
Jati Unggul?
7. Bagaimana menurut anda kemudahan dalam menjangkau (aksesibilitas) ke
lokasi wisata ini?
8. Menurut anda apa saja sarana dan prasarana yang sudah layak di Objek
Wisata Taman Jati Unggul?
9. Menurut anda apa kekurangan dari objek wisata Taman Jati Unggul?
10. Apa saran anda agar objek wisata Taman Jati Unggul semakin berkembang?

93
94

Lampiran 2

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Kepala Desa Sewurejo


Nama : Agus Wibowo, A. Md
Umur : 41 Tahun
Pewawancara : Resti (R)
Pertanyaan:
 Strenghts (Kekuatan)
R (01) : Selamat sore bapak, sebelumnya perkenalkan Saya Resti Surya dari
UIN Raden Mas Said Surakarta. Mohon maaf mengganggu waktunya.
Maksud dan tujuan saya kesini adalah untuk melakukan penelitian skripsi
yang berkaitan dengan Taman Jati Unggul.
AW (01) : Nggeh Mbak Resti, monggo, saya bantu sebisa saya mengenai
informasi yang jenengan butuhkan.
R (02) : nggeh bapak, langsung saja ya pak. Apa saja keunikan yang dimiliki
objek wisata Taman Jati Unggul ?
AW (02) : Taman Jati Unggul ini memiliki keunikan berupa bukit kecil yang
terdapat dua pohon beringin besar yang sudah tua. Lokasinya yang berada
diatas membuat jarak pandang ke lokasi dibawahnya terlihat sangat jelas.
Selain itu, lokasi Taman Jati Unggul ini berada ditengah-tengah Desa
Sewurejo juga dekat dengan pusat kota yang mudah diakses keberadaannya.
R (03) : Apakah ada program untuk pengembangan objek wisata Taman Jati
Unggul?
AW (03) : Ada. Banyak sekali program yang bisa dikembangkan di sekitar
lokasi ini bahkan di lokasi inti objek wisata. Contoh saja yang sudah ada
salah satunya adalah dijadikan lokasi offroad, ini biasanya rutin dilakukan

94
95

setiap bulan oleh kelompok-kelompok tertentu. Dari sini pemerintah mulai


memperkenalkan Taman Jati Unggul sebagai aset yang dimiliki oleh Desa
Sewurejo. Pemerintah mulai menyusun program-program berkelanjutan yang
nanti nya bisa membawa perubahan besar bagi Taman Jati Unggul sebagai
objek wisata yang unggul dan maju.
R (04) : Bagaimana kondisi Sarana dan Prasarana pendukung di objek wisata
Taman Jati Unggul?
AW (04) : untuk saat ini sarana dan prasarana pendukung di Taman Jati
Unggul masih belum bisa dikatakan lengkap. Masih banyak yang harus
disiapkan dan pemerintah desa sendiri sudah merencanakan apa saja yang
dibutuhkan Taman Jati Unggul itu sendiri.
 Weaknesses (Kelemahan)
R (05) : Kelemahan apa yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul?
AW (05) : kelemahannya disini masih kurang dalam pengelolaan spot-spot
yang berpotensi dijadikan pendukung. Hal ini membuat pengunjung hanya
bisa menikmati pemandangan dan bersantai saja. Selain itu, SDM yang
memiliki pengetahuan mengenai pariwisata masih rendah. Kemudian, sarana
dan prasarana masih banyak yang harus ditambahkan dan beberapa harus ada
perbaikan juga.
R (06) : Apakah ada pelatihan atau pembinaan yang diberikan kepada
pengelola langsung objek wisata terkait pengembangan objek wisata Taman
Jati Unggul?
AW (06) : Ada. Untuk pelatihan dan pembinaan sudah pernah dilakukan pada
awal tahun 2021. Dalam kegiatan ini pengelola objek wisata bersama
pemerintah desa mulai memperkenalkan rencana-rencana serta potensi yang
dimiliki Taman Jati Unggul agar bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi
objek wisata yang unggul.

95
96

R (07) : Apakah ada fasilitas di objek wisata Taman Jati Unggul ini yang
mengalami kerusakan atau tidak dapat digunakan ?
AW (07) : Untuk fasilitas yang mengalami kerusakan besar tidak ada, hanya
papan peringatan untuk tidak mencoret-coret pohon dan membuang sampah
pada tempatnya ada beberapa yang dirusak.
 Opportunities (Peluang)
R (08) : Bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Sewurejo terkait
pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul?
AW (08) : Masyarakat sendiri bisa dikatakan terbagi menjadi dua, yang
pertama yaitu masyarakat yang mendukung dan yang kedua masyarakat yang
kurang mendukung. Untuk masyarakat yang mendukung sangat
mengharapakan Taman Jati Unggul ini menjadi objek wisata unggulan dan
bisa membantu mengangkat ekonomi masyarakat sekitar. Kemudian, untuk
masyarakat yang kurang mendukung ini mereka tipe orang yang tidak mau
diajak maju untuk membangun desa, katanya hanya buang-buang uang.
R (09) : Bagaimana dukungan kelompok masyarakat di Taman Jati Unggul?
AW (09) : Kalau untuk dukungan kelompok, termasuk karang taruna desa
maupun dusun sangat mengapresiasi dan juga sangat mendukung, bahkan ada
beberapa karang taruna dusun yang menggunakan Taman Jati Unggul ini
sebagai lokasi untuk berkumpul bersama. Selain karang taruna ada juga
BUMDES yang mendukung tercapainya semua rencana untuk menjadikan
Taman Jati Unggul ini menjadi objek wisata unggulan dan lebih dikenal
masyarakat lagi.
R (10) : Manfaat apa yang didapatkan masyarakat lokal dari adanya objek
wisata Taman Jati Unggul ini?
AW (10): manfaat yang di dapat banyak sekali tentunya yang pasti berkaitan
dengan pertumbuhan ekonomi. Bisa dikatakan sekarang mulai banyak penjual
yang berjualan disekitar Taman Jati Unggul, kemudian dengan adanya objek

96
97

wisata ini bisa juga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang
belum bekerja. Selain itu, bisa juga meningkatkan pendapatan desa melalui
objek wisata Taman Jati Unggul mbak.
 Threats (Ancaman)
R (11) : Bagaimana dukungan Pemerintah yang tidak berkelanjutan dalam
mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul?
AW (11) : Jadi begini, untuk dukungan pemerintah sendiri mungkin ada satu
dua pihak yang kurang mendukung, ya alasannya buang-buang waktu sama
uang, Saya juga tau orangnya siapa, diajak maju bareng kok tidak mau, ini
kan juga demi kita semua dan masyarakat, kalau sudah maju kan juga ikut
menikmati hasilnya, jadi Saya juga memberikan penekanan kepada para
pemangku pemerintahan desa yang lain agar turut serta membangun apa yang
telah masyarakat inginkan begitu.
R (12) : Tantangan apa yang didapatkan terkait pengembangan objek wisata
Taman Jati Unggul?
AW (12) : Untuk tantangannya sendiri ada beberapa, apalagi pada masa
covid-19 ini. Pemerintah desa bersama pengelola belum bisa memaksimalkan
pembangunan untuk Taman Jati Unggul.
R (13) : Bagaimana promosi yang dilakukan Pemerintah Desa Sewurejo
dalam mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul ?
AW (13) : Promosi yang dilakukan ya dengan menggunakan sosial media.
Selain itu juga gethok tular dari pengunjung, biasanya kan pengunjung yang
datang berfoto-foto terus di upload di sosial media nah pasti itu banyak yang
bertanya ini lokasinya dimana, jadi penasaran dan akhirnya berkunjunglah ke
Taman Jati Unggul ini.

97
98

Informan : Pengelola Objek Wisata


Nama : Bima Virlana
Umur : 35 Tahun
Pewawancara : Resti (R)
Pertanyaan:
 Strenghts (Kekuatan)
R (01) : Selamat sore bapak, sebelumnya perkenalkan Saya Resti Surya dari
UIN Raden Mas Said Surakarta. Mohon maaf mengganggu waktunya.
Maksud dan tujuan saya kesini adalah untuk melakukan penelitian skripsi
yang berkaitan dengan Taman Jati Unggul.
BV (01) : Monggo Mbak Resti, informasi yang panjenengan butuhkan insya
Allah saya bantu.
R (02) : matur suwun bapak,langsung mawon nggeh Pak. Apa saja
keunikan yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul ?
BV (02) : Keunikan dari Taman Jati Unggul ini ada di dua ringin kembar
yang menjadi ikon nya dan juga letaknya yang berada atas, bisa dibilang eee
berada di lokasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Selain itu,
pemandangan yang bagus juga menjadi keunikan dari Taman Jati Unggul
ini. Sehingga membuat lokasi ini cocok digunakan untuk tempat refreshing
dan menenangkan diri dikarenakan lokasi di Taman Jati Unggul ini juga
sangat nyaman.
R (03) : Apakah ada program untuk pengembangan objek wisata Taman Jati
Unggul?
BV (03) : Program yang direncanakan sudah ada. Seperti yang sudah
dikatakan Bapak Kepala Desa, contohnya adalah akan dijadikan lokasi
offroad, ini biasanya rutin dilakukan setiap bulan oleh kelompok-kelompok
tertentu. Selain itu, kami juga berencana ingin membangun wahana
permainan di sekitaran Taman Jati Unggul. Kenapa tidak di Jati Unggulnya

98
99

saja? Karena kami sangat menjaga keberadaan dua ringin kembar ini, jadi
kami memanfaatkan daerah dibawahnya saja untuk pembangunan.
Kemudian, untuk masalah pendanaan kami sudah siapkan khusus untuk
pengembangan Taman Jati Unggul, jadi tidak ada masalah yang besar dalam
pengembangan Taman Jati Unggul ini.
R (04) :Bagaimana kondisi Sarana dan Prasarana pendukung di objek wisata
Taman Jati Unggul?
BV (04) : Untuk saat ini sarana dan prasarana pendukung di Taman Jati
Unggul masih dikatakan kurang, belum banyak fasilitas yang disediakan di
Taman Jati Unggul ini. Tetapi kami sudah merencanakan apa saja yang
dibutuhkan dan perlu pembangunan serta perbaikannya.
 Weaknesses (Kelemahan)
R (05) : Kelemahan apa yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul?
BV (05) : Kelemahan kami ada di SDM-nya. Kami masih kekurangan orang
yang ahli dalam bidang pariwisata. Kemudian, sarana dan prasarana juga
belum lengkap dan masih kurang. Selain itu seperti yang kita semua ketahui
ya mbak, Taman Jati Unggul kan termasuk objek wisata baru yang benar-
benar harus diberi perhatian lebih agar bisa menjadi objek wisata yang
dikenal masyarakat luas
R (06) : Apakah ada pelatihan atau pembinaan yang diberikan kepada
pengelola langsung objek wisata terkait pengembangan objek wisata Taman
Jati Unggul?
BV (06) : Untuk pelatihan dan pembinaan sendiri kami pernah
melakukannya pada awal tahun 2021. Disini kami selaku pengelola bersama
pemerintah desa serta remaja desa bersama-sama belajar dan memberikan
masukan bagaimana Taman Jati Unggul kedepannya agar menjadi objek
wisata unggulan dan bisabersaing dengan objek wisata lainnya.

99
100

R (07) : Apakah ada fasilitas di objek wisata Taman Jati Unggul ini yang
mengalami kerusakan atau tidak dapat digunakan ?
BV (07) : Fasilitas yang mengalami kerusakan tidak ada, hanya saja kami
perlu menambah fasilitas-fasilitas agar pengunjung nyaman ketika
berkunjung di Taman Jati Unggul.
 Opportunities (Peluang)
R (08) : Bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Sewurejo terkait
pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul?
BV (08) : Untuk partisipasi masyarakat alhamdulillah banyak masyarakat
yang mendukung pengembangan Taman Jati Unggul ini. Masyarakat ingin
perubahan, mungkin sudah jenuh dengan hal-hal yang monoton, jadi
masyarakat ingin Taman Jati Unggul ini bisa dikembangan dan dikelola lebih
baik lagi agar bisa membawa manfaat bagi masyarakat Desa Sewurejo. Dan
ini mbak sekarang sudah banyak masyarakat sekitar yang mulai
memanfaatkan lokasi di sekitar Taman Jati Unggul untuk berjualan,dari jalan
masuk saja pasti jenengan tau to, ada warung, terus di dalam juga ada
beberapa pedagang yang bawa motor, ya Alhamdulillah masyarakat mulai
bisa memanfaatkan peluang yang ada.
R (09) : Bagaimana dukungan kelompok masyarakat di Taman Jati Unggul?
BV (09) : Kalau untuk dukungan kelompok sendiri kami sangat didukung
oleh karang taruna desa maupun karang taruna dusun serta ikatan mahasiswa
Sewurejo, dimana kelompok-kelompok ini nantinya akan kami ajak untuk
memberikan ide-ide mereka agar Taman Jati Unggul bisa lebih baik lagi dan
lebih dikenal oleh masyarakat luas.
R (10) : Manfaat apa yang didapatkan masyarakat lokal dari adanya objek
wisata Taman Jati Unggul ini?
BV (10) : Manfaat yang didapatkan jelas banyak sekali tentunya yang pasti
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi seperti yang dikatakan oleh Bapak

100
101

Kepala Desa. Dengan adanya pengembangan Taman Jati Unggul sebagai


objek wisata baru kami mengharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan
yang layak untuk masyarakat terutama para remaja yang belum memiliki
pekerjaan. Nanti mbak Resti juga bisa bekerja di sini kalau mau, kan
jurusannya pariwisata hehe.
 Threats (Ancaman)
R (11) : Bagaimana dukungan Pemerintah yang tidak berkelanjutan dalam
mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul?
BV (11) : Untuk dukungan pemerintah sendiri mungkin ada beberapa orang
saja yang kurang mendukung, tetapi itu bisa kami atasi, kita hanya melawan
beberapa orang yang jumlahnya kecil masa tidak bisa, kita memiliki
dukungan dari berbagai pihak jadi untuk beberapa orang yang kurang
mendukung ini bukan masalah besar untuk kami.
R (12) : Tantangan apa yang didapatkan terkait pengembangan objek wisata
Taman Jati Unggul?
BV (12) : Untuk tantangannya sendiri paling pada proses yang akan kami
laksanakan, apalagi pada masa covid-19 ini. Masih sulit bagi kami untuk
merealisasikan rencana-rencana yang sudah kami susun, terutama masalah
perizinan.
R (13) : Bagaimana promosi yang dilakukan Pemerintah Desa Sewurejo
dalam mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul ?
BV (13) : Untuk promosinya sendiri kami memaksimalkan media sosial
sebagai media untuk berpromosi. Selain itu juga gethok tular dari wisatawan,
biasanya kan pengunjung yang datang ke Taman Jati Unggul bercerita ke
teman-teman atau keluarganya, nah itu membuat mereka penasaran dan
akhirnya datang ke Taman Jati Unggul.

101
102

Informan : Ketua BUMDES Sewurejo


Nama : Iman Wahyudi
Umur : 39 Tahun
Pewawancara : Resti (R)
Pertanyaan:
 Strenghts (Kekuatan)
R (01) : Selamat siang bapak, sebelumnya perkenalkan Saya Resti Surya
dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Mohon maaf mengganggu waktunya.
Maksud dan tujuan saya kesini adalah untuk melakukan penelitian skripsi
yang berkaitan dengan Taman Jati Unggul.
IW (01) : Siang mbak, monggo Mbak Resti butuh informasi apa saya siap
bantu insya Allah.
R (02) : terima kasih bapak, langsung mawong nggeh pak. Apa saja keunikan
yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul ?
IW (02) : Keunikannya itu di lokasinya yang berupa bukit ada dua beringin
kembarnya. Disini kalau malam hari bisa lihat pemandangan Kota Surakarta,
kelap-kelip lampu kota bagus sekali dilihat dari sini.
R (03) : Apakah ada program untuk pengembangan objek wisata Taman Jati
Unggul?
IW (03) : Setau saya ada. Dari pihak pengelola objek wisata sudah menyusun
rencana untuk program2 yang nantinya akan dilakukan pembangunan pada
objek wisata Taman Jati Unggul. Yang saya ketahui program yang sudah
direncanakan itu untuk daerah sekitar akan dibangun wahana permainan,
entah itu kolam renang ataupun yang lain, sama offroad kata Pak Lurah..
R (04) : Bagaimana kondisi Sarana dan Prasarana pendukung di objek wisata
Taman Jati Unggul?

102
103

IW (04) : Sarana dan prasarana sendiri masih kurang mendukung, fasilitas


juga belum lengkap, jadi kami berusaha untuk membangun sarana dan
prasarana serta melengkapi objek wisata dengan fasilitas yang baik.
 Weaknesses (Kelemahan)
R (05) : Kelemahan apa yang dimiliki objek wisata Taman Jati Unggul?
IW (05) : Seperti yang jenengan tau kalau untuk kelemahannya sendiri yang
paling menonjol di SDMnya, karena apa di Desa Sewurejo ini pengetahuan
mengenai pariwisata itu masih sangat kurang, belum ada greget untuk belajar
pariwisata, jadi ya kelemahannya disini, di SDMnya mbak.
R(06) : Apakah ada pelatihan atau pembinaan yang diberikan kepada
pengelola langsung objek wisata terkait pengembangan objek wisata Taman
Jati Unggul?
IW (06) : Dulu awal tahun 2021 sepertinya sudah ada pembinaan di balai
desa, banyak melibatkan juga remaja desa dan mahasiswa yang ada di Desa
Sewurejo. Kita belajar bersama mengenai pengembangan pariwisata dan
objek wisata bersama. Alhamdulillah teman-teman yang berpartisipasi sangat
antusias sekali.
R (07) : Apakah ada fasilitas di objek wisata Taman Jati Unggul ini yang
mengalami kerusakan atau tidak dapat digunakan ?
IW (07) : Fasilitas yang mengalami kerusakan yang berat tidak ada, paling
tikar buat duduk itu ada yang beberapa sudah tidak layak pakai, sudah itu
saja.
 Opportunities (Peluang)
R (08) : Bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Sewurejo terkait
pengembangan objek wisata Taman Jati Unggul?
IW (08) : Kalau saya lihat Alhamdulillah banyak masyarakat yang
mendukung pengembangan Taman Jati Unggul ini untuk dijadikan wisata.
Kalaupun ada yang tidak mendukung paling hanya 5%, masa kita kalah dari

103
104

5%, kita disini sama-sama pengen membangun desa melalui kepariwisataan


yang alhamdulillah nya di Desa Sewurejo sendiri ada satu lokasi yang bisa
dijadikan objek wisata begitu.
R (09) : Bagaimana dukungan kelompok masyarakat di Taman Jati Unggul?
IW (09) : Kalau untuk dukungan kelompok, terutama kami dari BUMDes
Sewurejo sangat-sangat mendukung, kami juga siap membantu mendanai
apabila dana untuk pengembangan Taman Jati Unggul memerlukan dana
tambahan. Supaya apa, ya supaya Taman Jati Unggul ini bisa berkembang
seperti objek wisata lainnya, menjadi objek wisata unggulan kebanggaan
masyarakat Desa Sewurejo, begitu. Selain itu nantinya eee pendapatan dan
juga hasilnya sebagian bisa dimasukkan ke kas desa begitu mbak. Apalagi di
tahun 2022 akan diberlakukan tiket masuk ya setau saya, itu nanti bisa
dikelola bersama-sama nantinya.
R (10) : Manfaat apa yang didapatkan masyarakat lokal dari adanya objek
wisata Taman Jati Unggul ini?
IW (10) : Banyak sekali tentunya. Ketika suatu daerah memiliki potensi
pariwisata dan bisa dikembangkan serta dikelola dengan baik itu akan
menjadikan daerah tersebut selangkah lebih unggul dari daerah lain. Seperti
yang kita tahu, pariwisata saat ini menjadi penyumbang terbesar di sektor
ekonomi Indonesia kan. Maka dari itu diharapkan dengan berkembangnya
Taman Jati Unggul ini menjadi objek wisata, perekonomian masyarakat Desa
Sewurejo bisa meningkat pula dan pasti juga banyak lapangan pekerjaan
yang tersedia seperti menjadi tour guide, menjadi bagian dari pengelola
tempat wisata, seperti itu.
 Threats (Ancaman)
R (11) : Bagaimana dukungan Pemerintah yang tidak berkelanjutan dalam
mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul?

104
105

IW (11) : Nah ini, di intern pemerintahan ada beberapa orang yang kurang
mendukung, tapi tidak menjadi masalah besar ya, Saya, Pak Lurah, bersama
pengelola pelan-pelan menjelaskan manfaat dan tujuan dikembangkannya
Taman Jati Unggul sebagai objek wisata, ya namanya orang kan sifatnya
beda-beda jadi harus pelan-pelan juga menjelaskannya.
R (12) : Tantangan apa yang didapatkan terkait pengembangan objek wisata
Taman Jati Unggul?
IW (12) : Tantangannya dalam pengembangan, pertama itu pademi covid-19
tentunya, dimana masa pandemi seperti ini kita sangat terbatas ruang
geraknya, kita tidak bisa melakukan banyak hal dimasa pandemi, jadi ya
kami masih stag disini, belum bisa bergerak luas. Kalau yang kedua itu
persaingan dengan objek wisata lainnya, di Kecamatan Mojogedang banyak
sekali objek-objek wisata baru yang tak kalah menarik, di tahun 2021
kemarin ada salah satu objek wisata yang mendapat penghargaan dari
Kemenparekraf dan langsung didatangi oleh Bapak Sandiaga Uno. Nah, kita
disini berupaya agar bisa menjadi the next desa wisata itu.
R (13) : Bagaimana promosi yang dilakukan Pemerintah Desa Sewurejo
dalam mengembangkan objek wisata Taman Jati Unggul ?
IW (13) : Persaingan dalam mempromosikan objek wisata saya kira tidak
begitu sulit, kita juga sudah bisa bersaing dengan objek wisata lainnya yang
mempromosikan objek wisata melalui media sosial. Alhamdulillah Taman
Jati Unggul sendiri sudah berkali-kali dijadikan tempat syuting, dari iklan
sampai video klip oleh seniman-seniman musik lokal. Secara tidak langsung
ini membantu kami dalam mengenalkan Taman Jati Unggul kepada
masyarakat diluaran sana.

105
106

Informan : Kepala Desa Sewurejo


Nama : Agus Wibowo, A. Md
Umur : 41 Tahun
Pewawancara : Resti (R)

R (01) : Assalamualaikum bapak, selamat pagi, Saya mohon izin mengganggu waktu
bapak lagi, dikarenakan data untuk skripsi saya masih harus ditambah lagi pak, jadi
mohon bantuannya kepada bapak.

AW (01) : Waalaikumsalam, nggeh monggo Mbak Resti mau tanya apa,


Insyaallah saya bantu untuk data panjenengan.

R (02) : Baik bapak, langsung saja, jadi kemarin saya bertanya mengenai analisis
SWOT nya ya pak, nah sekarang saya ingin bertanya mengenai strategi
pengembangannya dari pihak pemerintah desa maupun pengelola nya sendiri.

AW (02) : baik, disini strategi pengembangan yang sedang kami rencanakan


adalah yang pertama dan utama itu sosialisasi dan pelatihan untuk SDM, kita kan di
SDM nya yang rendah, dari sini kami ingin mengajak terutama muda-mudi karang
taruna des aitu untuk sama-sama belajar tentang pariwisata baik dai perencanaan,
pengembangan, hingga pengelolaannya. Biar apa, ya biar kita sama-sama tau oh
ternyata gini caranya mengelola objek wisata. Seperti itu.

R (03) : Apakah ada strategi lain pak untuk pengembangan Taman Jati
Unggul ini selain sosialisasi dan pelatihan?

AW (03) : Apa ya, kalau sambil jalan ya strateginya saya pengen Taman Jati
Unggul ini dijadikan wisata religi, karena disana kan tempat keramat istilahnya, jadi
saya pengen tempat ini dimaksimalkan untuk kegiatan keagamaan ya walaupun ini

106
107

termasuk kategori wisata alam. Akan lebih menarik jika di jadikan wisata religi karna
Taman Jati Unggul sering juga kan jenengan tau buat tirakatan.

R (04) : nggeh bapak terima kasih atas informasinya pak.

AW (04) : ya, kalau kurang jelas langsung aja tanya ke mas bima, dia lebih tau
strategi yang baik kedepannya untuk Jati Unggul.

Informan : Pengelola Objek Wisata


Nama : Bima Virlana
Umur : 35 Tahun
Pewawancara : Resti (R)

R (01) : Assalamualaikum bapak, selamat siang, Saya mohon izin mengganggu


waktu bapak lagi, dikarenakan data untuk skripsi saya masih harus ditambah lagi pak
pada bagian strategi pengembangannya, jadi mohon bantuannya kepada bapak.

BV (01) : Waalaikumsalam, nggeh monggo Mbak Resti saya bantu untuk data
yang jenengan butuhkan.

R (02) : Baik bapak, langsung saja, jadi kemarin saya bertanya mengenai analisis
SWOT nya ya pak, nah sekarang saya ingin bertanya mengenai strategi
pengembangannya dari pihak pemerintah desa maupun pengelola nya sendiri.

BV (02) : untuk strategi pengembangannya mungkin jenengan udah wawancara


sama Bapak tadi, yang kurang lebih sama mbak. Sosialisasi dan pelatihan itu yang
paling utama, karena kita perlu bekal juga kan untuk melakukan pengembangan
wisata, nah itu modalnya ya di SDM, kalau SDMnya rendah ya sudah ibaratnya SDM
itu nyawa nya kan.

R (03) : nggeh pak, lalu adakah strategi lainnya pak?

107
108

BV (03) : Ada, saya malah berencana membuat kegiatan di lokasi wisata,


misalnya seperti festival rakyat yang dimana masyarakat Desa Sewurejo
berpartisipasi dalam acara ini. Jadi seperti bazar dan pengenalan UMKM Desa
Sewurejo, biar masyarakat luas tau oh ini to Taman Jati Unggul, oh ini to Desa
Sewurejo. Seperti itu sih kalau dari saya.

R (04) : Seru sekali ya pak ini, bisa lah untuk di realisasikan dalam waktu dekat
sekalian menjadi ajang promosi.

BV (04) : Siap, nanti jenengan bantu sama temen-temen, kalau kita sendiri jujur
saja tidak mampu, jadi harus gotong royong ya mbak.

Informan : Ketua Karang Taruna Desa Sewurejo


Nama : Widi
Umur : 38 Tahun
Pewawancara : Resti (R)

R (01) : Assalamualaikum mas widi, selamat siang, Saya mohon izin mengganggu,
disini saya mau sedikit ngobrol sambil tanya-tanya mengenai Taman Jati Unggul, jadi
mohon bantuannya ya mas.

W (01) : Waalaikumsalam, silahkan Mbak Resti saya bantu jawab sebisa saya hehe.

R (02) : Baik mas, langsung saja, jadi begini, saya mengangkat Taman Jati Unggul
sebagai objek penelitian untuk skripsi saya. Taman Jati Unggul sendiri kan masih
dalam tahap pengembangan, nah sekarang saya ingin bertanya mengenai strategi
pengembangan yang cocok itu seperti apa sih mas?

W (02) : Oalah Taman Jati Unggul, kalau menurut pemahaman saya mbak, Taman
Jati Unggul ini kan masih baru banget ya, jadi strategi yang cocok itu strategi

108
109

pemasaran yang lebih diutamakan, karena apa biar masyarakat luas itu tau Taman Jati
Unggul itu seperti apa. Kita kan cuma memanfaatkan media sosial untuk berpromosi,
jadi kalau bisa kita lebih luaskan lagi misalnya kita bekerja sama dengan beberapa
investor agar nantinya Taman Jati Unggul ini bisa lebih dikembangkan dan dikelola
lagi supaya bisa jadi produk wisata unggulan, Yak an. Promosi itu penting banget lho
dalam pariwisata, dulu saya pas kuliah juga ada materi ini tentang pariwisata jadi
sedikit-sedikit saya juga paham.

R (03) : Baik mas, lalu apa ada lagi strategi pengembangannyamas?

W (03) : itu dulu sih dari saya, soalnya yang lebih tau kan mas bima sama pak lurah,
coba jenengan tanya ke beliau, kalau dari saya ya itu yang paling cocok.

R (04) : Baik mas, terima kasih mas sudah mau saya repotkan ini

W (04) : Wah ora mbak, santai wae.

109
110

Informan : Pengunjung Objek Wisata Taman Jati Unggul

Nama : Ayu Tri Pancawati


Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Apoteker
Wawancara pada hari Sabtu, 18 Desember 2021
Pertanyaan :
1. Apa tujuan anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya berkunjung kesini ya untuk refreshing, soalnya kerja terus
capek, jadi ya kesini biar seger lagi.
2. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul ini?
Jawab : Lumayan sering saya kesini, sampai lupa, yang pasti lebih dari 3 kali.
3. Bagaimana anda mengetahui Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya tau Jati Unggul dari teman Saya, fotonya bagus-bagus jadi saya
penasaran aja akhirnya malah sering kesini.
4. Apa yang menjadi daya tarik dari Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Menurut Saya keunikannya itu lokasi berupa dataran tinggi yang
mendukung untuk menikmati pemandangan terutama pada sore hari.
5. Transportasi apa yang anda gunakan untuk menuju Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya biasanya pakai sepeda motor kesini.
6. Menurut anda bagaimana kondisi jalan untuk mencapai Objek Wisata Taman
Jati Unggul?
Jawab : Sudah cukup baik, tetapi masih perlu dilakukan pembangunan lagi ya.
7. Bagaimana menurut anda kemudahan dalam menjangkau (aksesibilitas) ke
lokasi wisata ini?
Jawab : Sangat mudah, lokasinya juga tidak terpencil jadi tidak sulit
menemukan objek wisata ini.

110
111

8. Menurut anda apa saja sarana dan prasarana yang sudah layak di Objek
Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Kalau untuk sarana dan prasarana belum terlalu banyak, disini
disediakan tikar untuk duduk dan juga tempat untuk berteduh saat hujan.
9. Menurut anda apa kekurangan dari objek wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : fasilitasnya kurang lengkap, kurang terawatt sedikit ya mungkin
karena pandemi seperti ini jadi pengelola kurang memperhatikan lokasi.
10. Apa saran anda agar objek wisata Taman Jati Unggul semakin berkembang?
Jawab : Saran dari saya perlu dilakukan perbaikan pada akses, pembenahan
lokasi, mungkin perlu adanya pengelolaan lebih lanjut terkait objek wisata
untuk menambah daya tarik pengunjung.

111
112

Nama : Yunita Intan


Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Karyawan
Wawancara pada hari Minggu, 19 Desember 2021

Pertanyaan :
1. Apa tujuan anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya kesini untuk mencari suasana baru yang belum saya temukan
ditempat lain.
2. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul ini?
Jawab : Saya kesini sudah ketiga kalinya.
3. Bagaimana anda mengetahui Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya tau Bukit Jati Unggul dari teman-teman Saya, makanya saya
kesini karena penasaran seperti apa tempatnya, ternyata bagus juga.
4. Apa yang menjadi daya tarik dari Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Menurut saya untuk daya tarik nya sendiri itu , pemandangan yang
indah juga udara yang sejuk.
5. Transportasi apa yang anda gunakan untuk menuju Taman Jati Unggul?
Jawab : Sepeda motor, karena bisa sambil menikmati udara sejuk.
6. Menurut anda bagaimana kondisi jalan untuk mencapai Objek Wisata Taman
Jati Unggul?
Jawab : Jalan nya masih batu dan tanah tapi seru sekali bisa sekalian offroad.
7. Bagaimana menurut anda kemudahan dalam menjangkau (aksesibilitas) ke
lokasi wisata ini?
Jawab : Sangat mudah, lokasinya mudah dijumpai dan dekat dengan
pemukiman warga.

112
113

8. Menurut anda apa saja sarana dan prasarana yang sudah layak di Objek
Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Yang sudah memadai paling ya dari segi kelistrikan, kalau bisa
ditambah toilet umum.
9. Menurut anda apa kekurangan dari objek wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Kurangnya di fasilitas penunjang serta akses jalan yang masih batu
dan tanah.
10. Apa saran anda agar objek wisata Taman Jati Unggul semakin berkembang?
Jawab : Saran saya akses jalan diperbaiki lagi dan fasilitas dilengkapi agar
pengunjung nyaman ketika berkunjung disini.

113
114

Nama : Anto Prasetyo


Umur : 27 Tahun
Pekerjaan : PNS
Wawancara pada hari Minggu, 26 Desember 2021
Pertanyaan :
1. Apa tujuan anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya berkunjung kesini ya untuk melepas penat sambil menikmati
udara sejuk, pemandangan disini bagus jadi kita bisa santai-santai sambil
menikmati keindahan alam.
2. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Objek Wisata Taman Jati Unggul ini?
Jawab : Saya kesini baru 2 kali.
3. Bagaimana anda mengetahui Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya tau Taman Jati Unggul dari Instagram, kemudian Saya cari
lokasinya dan ketemu lah.
4. Apa yang menjadi daya tarik dari Objek Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Menurut saya daya tarik objek wisata ini dua ringin kembar ini, selain
itu pemandangan yang indah dan udara yang sejuk tentunya.
5. Transportasi apa yang anda gunakan untuk menuju Taman Jati Unggul?
Jawab : Saya pertama kali kesini bawa mobil terus yang kedua ini bawa
motor, Saya pikir-pikir jalannya seru aja buat motoran.
6. Menurut anda bagaimana kondisi jalan untuk mencapai Objek Wisata Taman
Jati Unggul?
Jawab : Kondisi jalan masih belum diaspal, tapi ini membuat Saya malah
tertarik untuk kesini karena medan jalannya sangat cocok untuk pecinta motor
trail seperti Saya.
7. Bagaimana menurut anda kemudahan dalam menjangkau (aksesibilitas) ke
lokasi wisata ini?

114
115

Jawab : Sangat mudah, lokasinya tidak terlalu masuk kedalam dan dekat
dengan pemukiman warga jadi sangat mudah diakses.
8. Menurut anda apa saja sarana dan prasarana yang sudah layak di Objek
Wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Untuk sarana dan prasarana nya masih kurang ya, Saya tidak bisa
menyebutkan detailnya, paling yang memadai ya listrik nya sudah ada.
9. Menurut anda apa kekurangan dari objek wisata Taman Jati Unggul?
Jawab : Kekurangnya di fasilitas penunjang saja kalau menurut Saya, sama
lebih di perbaiki lagi lokasinya.
10. Apa saran anda agar objek wisata Taman Jati Unggul semakin berkembang?
Jawab : Saran saya fasilitasnya dilengkapi, kemudian untuk lokasi bisa juga
ditambahi spot-spot untuk foto agar bisa menarik wisatawan.

115
116

Lampiran 3

Reduksi Data

TEMA SUMBER DATA


Strength Kepala Desa Taman Jati Unggul ini memiliki keunikan
(kekuatan) Sewurejo (Agus
berupa bukit kecil yang terdapat dua
Wibowo)
pohon beringin besar yang sudah tua.
Lokasinya yang berada diatas membuat
jarak pandang ke lokasi dibawahnya
terlihat sangat jelas. Selain itu, lokasi
Taman Jati Unggul ini berada ditengah-
tengah Desa Sewurejo juga dekat dengan
pusat kota yang mudah diakses
keberadaannya.
Pengelola Objek Program yang direncanakan sudah ada.
Wisata (Bima
Seperti yang sudah dikatakan Bapak
Virlana)
Kepala Desa, contohnya adalah akan
dijadikan lokasi offroad, ini biasanya
rutin dilakukan setiap bulan oleh
kelompok-kelompok tertentu. Selain itu,
kami juga berencana ingin membangun
wahana permainan di sekitaran Taman
Jati Unggul. Kenapa tidak di Jati
Unggulnya saja? Karena kami sangat
menjaga keberadaan dua ringin kembar
ini, jadi kami memanfaatkan daerah

116
117

dibawahnya saja untuk pembangunan.


Kemudian, untuk masalah pendanaan
kami sudah siapkan khusus untuk
pengembangan Taman Jati Unggul, jadi
tidak ada masalah yang besar dalam
pengembangan Taman Jati Unggul ini.
Ketua BUMDes Keunikannya itu di lokasinya yang
(Iman Wahyudi)
berupa bukit ada dua beringin
kembarnya. Disini kalau malam hari bisa
lihat pemandangan Kota Surakarta, kelap-
kelip lampu kota bagus sekali dilihat dari
sini.
Weakness Kepala Desa Kelemahannya disini masih kurang dalam
(kelemahan) Sewurejo (Agus
pengelolaan spot-spot yang berpotensi
Wibowo)
dijadikan pendukung. Hal ini membuat
pengunjung hanya bisa menikmati
pemandangan dan bersantai saja. Selain
itu, SDM yang memiliki pengetahuan
mengenai pariwisata masih rendah.
Kemudian, sarana dan prasarana masih
banyak yang harus ditambahkan dan
beberapa harus ada perbaikan juga.
Pengelola Objek Kelemahan kami ada di SDM-nya. Kami
Wisata (Bima
masih kekurangan orang yang ahli dalam
Virlana)
bidang pariwisata. Kemudian, sarana dan
prasarana juga belum lengkap dan masih
kurang. Selain itu seperti yang kita semua
ketahui ya mbak, Taman Jati Unggul kan

117
118

termasuk objek wisata baru yang benar-


benar harus diberi perhatian lebih agar
bisa menjadi objek wisata yang dikenal
masyarakat luas
Ketua BUMDes Seperti yang jenengan tau kalau untuk
(Iman Wahyudi)
kelemahannya sendiri yang paling
menonjol di SDMnya, karena apa di Desa
Sewurejo ini pengetahuan mengenai
pariwisata itu masih sangat kurang,
belum ada greget untuk belajar
pariwisata, jadi ya kelemahannya disini,
di SDMnya mbak.
Opportunities Kepala Desa manfaat yang di dapat banyak sekali
(peluang) Sewurejo (Agus
tentunya yang pasti berkaitan dengan
Wibowo)
pertumbuhan ekonomi. Bisa dikatakan
sekarang mulai banyak penjual yang
berjualan disekitar Taman Jati Unggul,
kemudian dengan adanya objek wisata ini
bisa juga menambah lapangan pekerjaan
bagi masyarakat yang belum bekerja.
Selain itu, bisa juga meningkatkan
pendapatan desa melalui objek wisata
Taman Jati Unggul mbak.
Pengelola Objek Manfaat yang didapatkan jelas banyak
Wisata (Bima
sekali tentunya yang pasti berkaitan
Virlana)
dengan pertumbuhan ekonomi seperti
yang dikatakan oleh Bapak Kepala Desa.
Dengan adanya pengembangan Taman

118
119

Jati Unggul sebagai objek wisata baru


kami mengharapkan bisa memberikan
lapangan pekerjaan yang layak untuk
masyarakat terutama para remaja yang
belum memiliki pekerjaan. Nanti mbak
Resti juga bisa bekerja di sini kalau mau,
kan jurusannya pariwisata hehe.
Ketua BUMDes Banyak sekali tentunya. Ketika suatu
(Iman Wahyudi)
daerah memiliki potensi pariwisata dan
bisa dikembangkan serta dikelola dengan
baik itu akan menjadikan daerah tersebut
selangkah lebih unggul dari daerah lain.
Seperti yang kita tahu, pariwisata saat ini
menjadi penyumbang terbesar di sektor
ekonomi Indonesia kan. Maka dari itu
diharapkan dengan berkembangnya
Taman Jati Unggul ini menjadi objek
wisata, perekonomian masyarakat Desa
Sewurejo bisa meningkat pula dan pasti
juga banyak lapangan pekerjaan yang
tersedia seperti menjadi tour guide,
menjadi bagian dari pengelola tempat
wisata, seperti itu.
Threats Kepala Desa Jadi begini, untuk dukungan pemerintah
(ancaman) Sewurejo (Agus
sendiri mungkin ada satu dua pihak yang
Wibowo)
kurang mendukung, ya alasannya buang-
buang waktu sama uang, Saya juga tau
orangnya siapa, diajak maju bareng kok

119
120

tidak mau, ini kan juga demi kita semua


dan masyarakat, kalau sudah maju kan
juga ikut menikmati hasilnya, jadi Saya
juga memberikan penekanan kepada para
pemangku pemerintahan desa yang lain
agar turut serta membangun apa yang
telah masyarakat inginkan begitu.
Pengelola Objek Untuk dukungan pemerintah sendiri
Wisata (Bima
mungkin ada beberapa orang saja yang
Virlana)
kurang mendukung, tetapi itu bisa kami
atasi, kita hanya melawan beberapa orang
yang jumlahnya kecil masa tidak bisa,
kita memiliki dukungan dari berbagai
pihak jadi untuk beberapa orang yang
kurang mendukung ini bukan masalah
besar untuk kami.

120
121

Lampiran 4
DOKUMENTASI

121
122

Jalur masuk utama.

122
123

123
124

124
125

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Resti Surya Nugraheni

Tempat/Tgl. Lahir : Karanganyar, 26 Maret 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Gambarwi RT 01/ RW 06, Sewurejo, Mojogedang,


Karanganyar.
Telepon/WA : 0858-7851-0212

Email : restisurya29@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal


SD N 01 Mojogedang 2006 – 2012
SMP N 2 Mojogedang 2012 – 2015
MAN 1 Karanganyar 2015 – 2018
UIN Raden Mas Said Surakarta 2018 – Sekarang

125
126

126

Anda mungkin juga menyukai