Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan

pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan

keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal

ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap menguntngkan dan

sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu asset yang di gunakan

sebagai sumber yang menghasilkan bagi bangsa dan negara.

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu baik berupa ciptaan Tuhan maupun hasil

karya manusia yang memiliki keunikan,keindahan,dan makna tertentu sehingga

menarik minat orang untuk berkunjung dan menikmati keberadaannya ( Eko Sugiarto

2017:12) http://ejournalstipram.stipram.net/ .

Dunia pariwista mulai disadari sebagai peluang baru disekitar bisnis dan

perdagangan Industri pariwisata yang mempunyai potensi cukup besar karena

mendatangkan devisa yang besar bagi Negara Indonesia. Hal tersebut sangat dapat

menunjang tingkat kesejahteraan hidup rakyat.(Suhendroyono;2016)

htttp://ejournalstipram.net/.

1
Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia.

Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29

Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Terletak 37 kilometer sebelah barat ibu kota provinsi yaitu Bandar Lampung. Letak

Kabupaten Pringsewu yang strategis di Jalur Lintas Barat yang merupakan salah satu

jalur tersibuk di Provinsi lampung menuju sejumlah provinsi di pantai barat

Sumatera, membuat posisi Kabupaten Pringsewu sangat potensial untuk

pengembangan sektor perdagangan dan jasa, baik usaha perdagangan kecil,

menengah maupun usaha perdagangan besar. Dalam bidang pariwisata, sektor ini

masih memerlulan dukungan dan upaya yang lebih optimal, sehingga sektor

pariwisata di Kabupaten Pringsewu dapat berkembang secara lebih optimal.

Sebagai modal awal dan sumber daya alam, di Pringsewu terdapat beberapa

objek wisata yang prospektif untuk dikembangkan di antaranya tempat wisata ziarah

berupa Makam KH Ghalib dan wisata religi umat Katolik Goa Maria Padangbulan,

Kawasan bukit Bintang dan yang sedang mengalami perkembangan pesat yaitu

sebuah bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang disebut Talang Indah,

kesemuanya berlokasi di sekitar ibukota Kabupaten Pringsewu. Sarana pendukung

lainnya yakni jasa akomodasi berupa fasilitas hotel dan penginapan, telah tersedia

pula di Pringsewu.

Meskipun tidak terkenal sebagai kota Pariwisata di Indonesia, namun banyak

yang belum diketahui masyarakat sekitar . Kabupaten Pringsewu Lampung ini

ternyata menyimpan beberapa tempat wisata terbaru dan layak di kunjungi.

2
Talang Indah adalah salah satu tempat wisata yang berada di Kabupaten

pingsewu, tepatnya berada di daerah Pajaresuk. Talang ini menyajikan indahnya

pemandangan berbasis alam yaitu sebuah panorama diatas bukit yang biasa disebut

dengan bukit pangonan dan sebuah jembatan irigrasi kuno yang menjadi ciri khas

dari destinasi wisata ini .

Sampai pada saat ini jembatan tersebut menjadi ikon di objek wisata Talang Indah

Pringsewu . Konon, jembatan tersebut dbangun pada masa penjajahan Belanda ,

keunikan jembatan ini yang membuat para pengunjung menjadi sangat tertarik untuk

mengunjungi destinasi ini . Destinasi wisata Talang Indah ini memiliki fasilitas sarana

dan prasarana yang cukup memadai, hanya saja aksesibilitas yang perlu dibenahi.

Masyarakat sekitar memegang peranan penting bagi perkembangan wisata ini dan

saat ini dari pemerintah kabupaten Pingsewu terus berusaha untuk ikut terlibat dalam

proses pengembangan dan pengolaannya.

Walaupun pengelolaannya masih sederhana namun Talang telah menjadi sebuah

destinasi wisata baru yang tergolong cukup pesat dengan perkembangannya saat ini

Talang menjadi destinasi terbaru dan terfavorit di kota Pringsewu . Diharapkan

bantuan rancangan masyarakat setempat dan keikutsertaan Pemerintah dalam

membangun kawasan pariwisata di kota Pringsewu dapat membuat Talang Indah

lebih dikenal banyak orang dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung .

Namun tidak dapat di pungkiri bahwa kegiatan pariwisata tidak hanya akan

berdampak positif saja, tetapi ada dampak negatifnya juga yang akan timbul

beriringan dengan majunya kawasan pariwisata tersebut. Lingkungan masyarakat

3
sekitar yang akan merasakan dampak tersebut, antara lain lingkungan alam sekitar

yang tercemar jika wisatawan kurang peduli terhadap lingkungan, perilaku dan

kearifan lokal akan luntur dengan seringnya banyak budaya luar yang di bawa oleh

wisatawan.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Talang Indah Sebagai Wisata

Berbasis Alam Di Pringsewu Lampung .”

A. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi pengembangan Obyek Wisata Talang Indah agar menjadi

destinasi wisata yang menarik dan diminati wisatawan?

2. Bagaimana peran masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata Talang

Indah di Pringsewu Lampung ?

3. Bagaimana upaya Pemerintah dalam mengembangkan obyek wisata Talang Indah

sebagai daerah tujuan wisata berkelanjutan / sustainable tourism ?

B. BATASAN MASALAH

Mengingat dalam melakukan penelitian mengenai potensi alam yang dimiliki

Talang Indah. Dalam penelitian ini agar fokus pada tujuan penelitian maka diperlukan

batasan masalah yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Dalam

penelitian ini penulis membatasi masalah dalam pengembangan obyek wisata Talang

Indah sehingga menjadi destinasi menarik di Kabupaten Pringsewu,Lampung.

4
C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini bedasarkan rumusan

masalah yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi persyaratan akademis yaitu dalam menyelesaikan

pendidikan program strata satu jurusan hospitality.

2. Untuk lebih mengenalkan daya tarik wisata alam yang eksotis dan membuat

wisatawan tertarik untuk datang.

3. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata.

4. Untuk mengetahui bagaimana strategi untuk mengembangkan obyek wisata di

suatu kawasan.

5. Untuk mengindentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam pengembangan

obyek wisata Talang Indah.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :

1. Penulis

a. Menambah wawasan serta pengetahuan kepada penulis mengenai wisata

alam yang ada di Kabupaten Pringsewu.

b. Penulis berkesempatan menerapkan teori yang didapat selama kuliah dalam

penulisan proposal ini.

c. Mengetahui bagaimana cara mengembangkan suatu obyek daya tarik

wisata alam ini agar semakin di kenal masyarakat.

5
2. Bagi STIPRAM

a. Mampu memberikan pengetahuan dan sebagai referensi yang menambah

pustaka ilmiah pariwisata,terutama bagi mahasiswa.

b. Untuk membentuk mahasiswa menjadi professional dan mampu berkerja

keras dalam mengelolah pariwisata

3. Bagi lembaga atau instansi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu gambaran baru terhadap

kemajuan pariwisata khususnya dalam bidang pengembangan Daya Tarik Wisata

Alam.

4. Bagi Pengunjung

a. Lebih mengenali tempat untuk mengagumi keindahan alam yang di

minati di suatu kawasan wisata.

b. Pengunjung lebih bangga dengan obyek wisata yang unik dan menarik.

c. Mengenal dan mengetahui keadaan Talang Indah sebagai destinasi wisata

yang eksotis.

5. Bagi Pemerintah

Dari penelitian ini dapat diharapkan menjadi masukan, baik itu kritik atau

saran untuk mengembangkan serta mempertahankan suatu obyek daya tarik

wisata yang ada terutama di Talang Indah .

BAB II

LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI PENULISAN

6
A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pariwisata

Dalam UU No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan telah dijelaskan

bahwa pengengrtian kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait

dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud setiap orang dan negara antara wisatawan dan mayarakat

setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pengusaha.

UU No 10 tahun 2009 menjelaskan pariwisata adalah berbagai macam

kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pariwisata merupakan suatu kegiatan industri yang secara

terus-menerus berkembang dan secara langsung maupun tidak langsung

memberikan dampak, baik dampak yang bersifat positif maupun

negatif.(Bima Setya Nugraha, SH., M.Sc. dan Lana Prihanti Putri, B.IB

2016:8) http://ejournal.stipram.net/

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian

sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat

tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah berbagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, social, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun

kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman

ataupun untuk belajar. (Suwantoro,2004;3)

7
2. Pengertian wisatawan

Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan,pengertian wisatawan adalah orang yang melakukan

kegiatan wisata, sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau

sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela

serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

Komisi Liga Bangsa-Bangsa merumuskan bahwa wisatawan adalah :

Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena

alasan keluarga, kesehatan dan lain-lain.Mereka yang melakukan perjalanan

untuk keperluan pertemuan-pertemuan atau tugas tertentu (ilmu

pengetahuan, tugas pemerintah diplomasi, agama,olahraga dan lain-lain).

Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha. Mereka yang

datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walaupun berada di

sudatu negara kurang dari 24 jam. (Dra.Damiasih,M.M.,M.Par dan Ria

Eka Yunita,2017:26)

http://ejournal.sipram.net.

3. Pengertian Destinasi Pariwisata

8
Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa

Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan

“wisata”. Pari berarti banyak, berkali - kali, berputar – putar atau

berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar,

maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang

dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain. (Moch. Nur

Syamsu,2018:74) http://ejournal.sipram.net/.

4. Pengertian Sustainable Tourism Dan Ekowisata.

Ekowisata atau ecotourism merupakan salah satu kegiatan pariwisata

yang dinilai berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek

konservasi alam,aspek pemberdayaan sosial,budaya,ekonomi masyarakat

lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Rumusan ‘ecotourism’ sebenarnya sudah ada sejak 1991 yang

dikemukakan oleh Hector Ceballos-Lascurain sebagai berikut“Wisata alam

atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang

relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari)

dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati

pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk

manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun

masa kini.”Rumusan di atas sebenarnya hanyalah penggambaran

tentang kegiatan wisata alam biasa. Rumusan ini kemudian

disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES)

9
pada awal 1990 yaitu dengan mengemukakan bahwa ekowisata

memiliki definisi sebagai berikut: “Ekowisata adalah perjalanan wisata

secara bertanggung jawab, ketempat-tempat yang alami dengan

menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk

setempat”. ( Nining Yuniati 2018:1) http://ejournalstipram.stipram.net/.

Pembangunan pariwisata berkelanjutan adalah pembangunan

pariwisata yang didukung secara ekologis sekaligus layak secara

ekonomi,serta adil secara etika dan sosial masyarakat. Pembangunan

berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya terpadu dan

terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara

mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan

sumber daya secara berkelanjutan (WTO, 2004:7).

Berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan tersebut di

atas, aspek sosial menjadi salah satu aspek penting yang harus

diperhatikan dalam setiap pengembangan pariwisata. Peran penting

aspek sosial dipertegas oleh Murphy (1985) yang menyatakan bahwa

pengembangan pariwisata merupakan kegiatan yang berbasis

masyarakat. Segala sumber daya dan keunikan, baik elemen fisik

maupun non fisik yang melekat pada suatu masyarakat merupakan

unsur penggerak utama kegiatan pariwisata. Masyarakat lokal yang hidup

berdampingan dengan suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem

ekologi yang saling terkait.

10
B. METODE PENELITIAN

1. Spesifikasi Penelitian

Penulis menurut garis kelinieran antara Jurnal Ilmiah Domestic Case

Study yang berjudul “The Attraction Of Timang Beach Yogyakarta “ dan

Jurnal Ilmiah Foreign Case Study yang berjudul “Pantai Patong Sebagai

Destnasi Wisata Favorit Di Thailand” maka dalam penulisan Artikel Ilmiah

yang mengambil Judul “Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Talang

Indah Sebagai Wisata Berbasis Alam Di Pringsewu Lampung”, penulis

mengambil judul tersebut dengan alasan keterkaitan dalam pembahasan yang

menitik beratkan pada Daya Tarik Wisata.

2. Jenis penilitian

Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya

pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap

dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan

logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali

tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak

pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan

penelitian melalui cara -cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak

penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil. (Saifuddin

Azwar, 2015:5)

11
3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten

Pringsewu. Sedangkan untuk waktu penelitian diperkirakan pada bulan April

2019.

4. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan proposal artikel

imliah,yakni sebagai berikut (Azwar,2015;91) :

a. Data Primer

Data Primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh

langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.

b. Data Sekunder

Data Sekunder atau data dari tangan kedua adalah data yang diperoleh

dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek

penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data

laporan yang telah tersedia.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Data adalah catatan mengenai fakta dari fenomena atau keadaan yang

diamati. Untuk memperoleh suatu data yang baik, peneliti harus memahami

masalah data secara mendalam, mulai dari pemahaman terhadap jenisnya,

sumbernya, sampai dengan cara pengambilannya. Tehnik pengumpulan data

12
merupakan cara yang akan di tempuh peneliti untuk mendapatkam data – data

tersebut agar sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian

ini tehnik pengumpulan data disesuaikan dengan jenis data primer menurut

Wardiyanta (2010:29) yaitu :

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain seperti wawancara atau

kuisioner. Menurut Sutrisno Hadi 1986 mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yg tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diataranya yang terpenting

adalah pengamatan dan ingatan.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proseskerja, gejala-gejala alam dan

responden yang diamati tidak terlalu besar. (Sugiyono, 2014:145)

b. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai cara. Wawancara juga

dapat dibendakan menjadi wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan telepon.

(Sugiyono, 2006; 138-140).

c. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:206), teknik dokumentasi yaitu

mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

13
biografi, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain

sebagainya.

d. Studi Pustaka

Penelitian ini juga dilakukan dengan metode studi pustaka, yaitu dengan

mengumpulkan data atau informasi yang di kutip dan dikaji dari buku-buku

tentang pendapat dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini.

6. Tehnik Pengolahan Data

Mengolah data merupakan tahapan penting dalam menentukan

keberhasilan. Dalam tahapan ini data yang diperoleh diolah sedemikian rupa

sehingga muncul sebuah kesimpulan berupa kebenaran yang dapat dipakai

sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Cara yang

digunakan dalam penelitian yaitu :

a. Data Reduction / Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. (Sugiyono,2012;92)

b. Data Display / Penyajian Data

14
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

kan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat bagan, hubungan antar kategori. Flowchart dan

sejenisnya, sehingga akan mudah untuk difahami. (Sugiyono,2012;95)

c. Verification / verifikasi

Merupakan penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

kuat yang mendukung pada tahap berikutnya, tetapi bila kesimpulan didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiyono,2012;99)

7. Analisis SWOT

Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya

digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai faktor secara

strategis berdasarkan intuisi (pemahaman dan pengetahuan) expert terhadap

suatu objek. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan

kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaa

dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). ( Utama

dan Mahadewi,2012;150)

15
DAFTAR PUSTAKA

UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

16
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina

Aksara

Azwar, Syaifuddin. 2015. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kusudianto, 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Jakarta : Penerbit UI.

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Suwantoro, Gamal, 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : ANDI

Damiasih,2017. Pengelolaan Goa Tanding Sebagai Ekowisata Di Kabupaten


Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan Vol.10 No.1 (Januari 2017:25-
38) http://ejournal.stipram.net/

Yuniati,Nining.(2018). Analisis Daya Saing Ekowisata Dengan Pendekatan Porter’s


Diamond Model Kasus Di Yogyakarta : Jurnal Kepariwisataan, Vol.12 No.3
(September 2018 : 1-20) http://ejournal.stipram.net/

Sugiarto,E. (2017) . Daya Tarik dan Potensi Daya Tarik Kawasan Candi
Selogriyo : Jurnal Kepariwisataan, Vol.11 No.2 ( Mei 2017:11-24)
http://ejournal.stipram.net/

Suhendroyono.(2016).Pengelolaan Wista AlamWatu Payung Sebagai Ikon Wisata


Berbasis Budaya di Gunung Kidul Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan,Vol.10,
No 1 (2016:43-50) http://ejorunal.stipram.net/.
Nur Syamsu,Moch.(2018). Studi Kelayakan Air Terjun Nggembor Sebagai Destinasi
Wisata Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Jatimulyo,
Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal
Kepariwisataan,Vol.12 No.3 ( 2018: 71-84) http://ejournal.sipram.net/
Setya Nugraha,Bima dan Putri,Lana Prihanti.(2016). Analisis Dampak Lingkungan
Dalam Kebijakan Perlindungan Situs Ratu Boko Menuju Pengembangan
Pariwisata Yang Berkelanjutan. Jurnal Kepariwisataan Vol. 10 No.2 (Mei 2016 :
7 – 14) http://ejournal.sipram.net/.

17

Anda mungkin juga menyukai