Anda di halaman 1dari 3

ASPEK - ASPEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN PARIWISATA

Aspek Penawaran Pariwisata


Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang harus
diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk
menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun
masyarakat dan budayanya.
2. Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan
mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata
3. Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan
wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW.
4. Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata wisatawan akan semakin sering
mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat
merasakan keamanan, (protection of tourism) dan terlindungi.
Aspek Permintaan Pariwisata
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), menjelaskan tiga pendekatan yang
digunakan untuk menggambarkan permintaan pariwisata, yaitu:
1. Pendekatan ekonomi, pendapat para ekonom mengatakan dimana permintaan
pariwisata menggunakan pendekatan clastisitas permintaan/ pendapatan dalam
menggambarkan hubungan antara permintaan dengan tingkat harap ataukah
permintaan dengan variable lainnya.
2. Pendekatan geograti, sedangkan para ahli geograti berpendapat bahwa untuk
menafsirkan permintaan harus berpikir lebih las dari sekedar penaruh harga, sebagai
penentu permintaan karena termasuk yang telah melakukan perjalanan maupun
sesuatu hal belum mampu melakukan wisata karena suatu alasan tertentu.
3. Pendekatan psikologi, para ahli psikologi berpikir lebih dalam melihat permintaan
pariwisata, termasuk interaksi antara kepribadian calon wisatawan, lingkungan dan
dorongan dari dalam jiwanya untuk melakuKan kepariwisataan.
Faktor
1. Harga; harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan memberikan imbas
atau timbal balik pada wisatawan yang akan bepergian, sehingga permintaan
wisatapun akan berkurang begitu pula sebaliknya.
2. Pendapatan; apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan untuk memilih
daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon
wisatawan membuat sebuah usaha pada Daerah Tujuan Wisata jika dianggap
menguntungkan.
3. Sosial Budaya; dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda
dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan
terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan
penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya wisatawan.
4. Sospol (Sosial Politik); dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan Daerah
Tujuan Wisata dalam situasi aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut
berseberangan dengan kenyataan, maka sospol akan sangat terasa dampak dan
pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.
5. Intensitas keluarga; banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam
permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi, jumlah keluarga yang banyak maka
keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, hal ini
dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri.
6. Harga barang substitusi; disamping kelima aspek di atas, harga barang pengganti juga
termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan
sebagai pengganti DTW yang dijadikan cadangan dalam berwisata seperti: Bali
sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat
memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat Daerah Tujuan Wisata
sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah
terdekat seperti Malaysia dan Singapura.
7. Harga barang komplementer; merupakan sebuah barang yang saling membantu atau
dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi, dimana
apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai objek wisata
yang saling melengkapi dengan objek wisata lainnya.
Dari semua yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa aspek
pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha.
Karena dengan memahami aspek pemasaran kita dapat mengetahui kebutuhan konsumen
yang sebenarnya, menguasai pangsa pasar, dan meningkatkan laba penjualan.
Dari aspek-aspek penawaran dan permintaan tersebut akan dikembangkan menjadi
analisis SWOT yang akan membantu stakeholder” terkait dalam menentukan strategi
pemasaran yang tepat
PANTAI PARANGTRITIS
Pantai Parangtritis adalah tempat wisata yang terletak di Desa Parangtritis,
Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih
27 km dari pusat Kota Yogyakarta. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di
Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta. Strategi pengembangan
Daerah wisata Kabupaten Bantul menggunakan analisis SWOT, Analisis SWOT meliputi (
Strenghs, Weakness, Opportunities, dan Threats) merupakan analisis yang menggambarkan
tentang kekuatan, kelemahan, peeluang,dan tantangan yang mesti dihadapi demi
berlangsungnya proses pengembangan.
Strategi pengembangan Daerah wisata Kabupaten Bantul menggunakan analisis
SWOT, Analisis SWOT meliputi ( Strenghs, Weakness, Opportunities, dan Threats)
merupakan analisis yang menggambarkan tentang kekuatan, kelemahan, peeluang,dan
tantangan yang mesti dihadapi demi berlangsungnya proses pengembangan. Berikut adalah
analisis yang di hadapi untuk mengembangkan daerah wisata di Kabupaten Bantul yang
meliputi faktor internal dan esternal.
1. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor- faktor yang berupa daya tarik
dengan meliputi kekuatan dan kelemahan dengan tujuan untuk menarik wisatawan untuk
datang berkunjung ke daerah wisata yang berada di Kabupaten Bantul. Faktor internal nya
berupa kekuatan dan kelemahan dimana kita dapat mengetahui kekuatan apa yang dimiliki
daerah wisata Kabupaten Bantul serta kelemahannya. Kekuatan adalah suatu ciri yang di
miliki oleh organisasi yang ada dengan memberikan keuntungan atau pun kelebihanan
dengan di bandingkan oleh yang lainnya sedangkan Kelemahan adalah suatu karakteristik
yang indentik nya berhubungan dengan kelemahan dalam organisasi apapun di bandingkan
dengan yang lainnya.
2. Faktor Esternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor- faktor yang berupa daya tarik
tarik dengan meliputi peluang dan tantangan demi manarik wisatawan untuk datang
berkunjung ke daerah wisata Kabupaten Bantul. Eksternal inii meliputi peluang serta
ancaman yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana posisi daerah yang berhadapan
dengan lingkungan eksternal nya. Peluang adalah suatu jalan keluar yang dapat di
manfaatkan oleh organisasi atau dinas mana pun yang nanti nya di harapkan dapat
berkembang di kemudian hari. Sedangkan ancaman adalah suatu tantangan yang akan di
hadapi oleh suatu organisasi yang ada yang nantinya dapat menghambat perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai