Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGUNAN INDUSTRI

KELOMPOK 6
EKONOMI
PEMBANGUNAN

CHALIDA NOOR HIKMARANI 143180074


EVI ERVIANA FADILAWATI 143180076
TONY WIBOWO 143180083
PERANAN SEKTOR INDUSTRI DALAM
PEMBANGUNAN

Proses industrialisasi dan pembangunan industry merupakan satu jalur


kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan kata lain
pembangunan industry merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok
kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan mandiri yang hanya
sekedar berorientasi pada pemenuhan fisik belaka. Industrialisasi juga
merupakan sebuah upaya guna meningkatkan produktivitas tenaga
manusia dengan disertai upaya untuk memperluas ruang lingkup
kegiatan manusia
PERHATIAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Upaya ini dipelopori oleh Perroux (1970), Myrdal (1957), dan Hirscman (1958).
Menurut Perroux, pertumbuhan tidak akan muncul di berbagai daerah pada waktu
yang bersamaan, namun pertumbuhan hanya akan terjadi beberapa tempat.
Teori Perroux :
1. Dalam setiap proses pembangunan, akan senantiasa muncul industry pemimpin
(L’industrie motrice) yang merupakan indutri penggerak utama dalam pembangunan
suatu daerah
2. Pemusatan industry pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan
perekonomian, karena akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah,
sehingga adanya perkembangan industry disuatu daerah tentu saja akan
mempengaruhi perkembangan industry di daerah-daerah lainnya
3. Perekonomian merupakan gabungan antara sistem industry yang relative aktif dan
industry pasif.
Di NSB, agar pembangunan
tidak menumpuk pada satu
daerah, maka perlu campur
tangan pemerintah untuk
Kebijakan membantu perkembangan
Institusional
Negatif daerah-daerah yang sulit
berkembang, diantaranya :

Kebijakan
Fiskal
TEORI EXPORT BASE TEORI RESOURCE-
BASED

Menyatakan bahwa Merupakan perluasan


sector ekspor berperan penting dari teori export base, karena
dalam pembangunan daerah, teori ini juga menyatan bahwa
karena sector tersebut dapat perkembangan sector ekspor di
memberikan kontribusi yang suatu daerah peranannya besar
penting bagi perekonomian sekali dalam pembangunan
daerah ekonomi daerah.
KETERKAITAN ANTAR INDUSTRI
PERAN INDUSTRI DAN TUJUAN PEMBANGUNAN

Industri pengolahan
memberikan kemungkinan-
Produktivitas yang lebih kemungkinan yang lebih
besar bagi industri
besar dalam industri
subtitusi impor (ISI) untuk
merupakan kunci untuk
lebih efisien dan
meningkatkan meningkatkan ekspor
pendapatan perkapita. daripada hanya hanya
berkutat pada pasar
primer.
INDUSTRIALISASI DI INDONESIA

2. Menurut Biro Pusat


1. Menurut Departemen
Statistik (BPS)
Perindustrian (DP)
a)Industri Besar
a) Industri Dasar
b)Industri Menengah
b) Industri Kecil
c)Industri Kecil
c) Industri Hilir
d)Industri Mikro
INDUSTRI SUBTITUSI IMPOR (ISI)

Peran penting:
1.Mengurangi atau menghemat penggunaan devisa.
2.Pemerintah akan melakukan proteksi dengan pembatasan
barang-barang impor.
3.Mampu memenuhi berbagai kebutuhan atas berbagai barang
industry dengan “kekuatan” sendiri,
4.Mengembangkan kegiatan ekonomi dalam negeri.
INDUSTRI PROMOSI EKSPOR (IPE)

Faktor IPE mendorong kebutuhan ekonomi lebih pesat:


1.Kaitan sektor pertanian dengan industri,
2.Skala ekonomis
3.Dampak persaingan atas prestasi perusahaan,
4.Dampak pertumbuhan devisa terhadap pertumbuhan
ekonomi.
POLA PENGEMBANGAN INDUSTRI

Kebijakan dalam Pola Pengembangan Industri Nasional (PPIN):


1.Pengembangan industri yang diarahkan untuk pendalaman dan
pemantapan struktur industri serta dikaitkan dengan sektor ekonomi lainnya,
2.Pengembangan Industri permesinan dan elektronika penghasil barang
modal,
3.Pengembangan industri kecil,
4.Pembangunan ekspor komoditas industri,
5.Pembangunan kemampuan penelitian, pengembangan dan rancang
bangun, khususnya perangkat lunak dan perekayasaan,
6.Pembangunan kemampuan para wiraswasta dan tenaga kerja industri.
KLASTER INDUSTRI
Suatu kelompok industri sejenis yang terkonsentrasi secara geografis, dan
mereka mempunyai keterkaitan dan jaringan yang erat.
Ada beberapa konsep :
1. The Marshallian Trinity
Kecenderungan dari setiap produsen untuk berlokasi saling berdekatan satu sama lain karena adanya
eksternalitas positif yang ditimbulkan oleh adanya kedekatan secara geografis. Variabel kunci nya adalah Labor
Market Pooling, Supplier Spesialization, Knowledge Spillovers

2. Michael E. Porter
Sebuah kawasan, baik negara maupun daerah, akan mampu mengembangkan suatu keunggulan kompetitif
berdasarkan kemampuan inovasi dan vitalitas ekonomi yang merupakan hasil langsung dari persaingan industri
local di dalam klaster. Variabelnya yaitu Kondisi faktor, kondisi permintaan, industri pendukung dan terkait,
serta struktur, strategi perusahaan dan persaingan
KLASTER DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Departemen Perindustrian Dan Perdagangan:


•Pembangunan industri jangka panjang diarahkan untuk pembentukan
industri klaster dengan memperkuat industri-industri yang terdapat pada
rantai nilai yang mendorong keunggulan komperatif menjadi kompetitif.

Kementrian Koperasi dan UKM:


•Pengembangan sentra/ klaster UKM,
•Memfasilitasi penguatan peran lembaga BDS sebagai katalis
pengembangan UKM dalam sebuah klaster industri,
•Pemberian modal awal usaha.
SEJARAH PENGEMBANGAN KLASTER DI INDONESIA

Pola subkontrak
menurut White (1989):

Pola subkontrak industrial Pola subkontrak komersial


FAKTA MENGENAI KLASTER UKM DI
INDONESIA
1. Meskipun jumlahnya masih relatif rendah, klaster UKM dianggap sebagai kunci perekonomian
yang memberii konstribusi bagi pembangunan masyarakat dan daerah

2. Terdapat banyak klaster yang identic

3. Keuntungan relatif rendah

4. Produk-produknya secara tipikal merupakan produk berteknologi rendah dan padat tenaga
kerja

5. Sebagian besar klaster memiliki struktur sosial yang mudah bercerai berai dan masih berkutat
pada strategi untuk mempertahankan hidup
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai