Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

ANALISIS SWOT PADA DESTINASI WISATA KAWASAN GUNUNG KELUD SEBAGAI IKON
PARIWISATA DI KABUPATEN KEDIRI

Alan Hibatul Haqqi


Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
Surel: alan.hibatul.2007216@students.um.ac.id

Abstract
Mountain Kelud is one of the mountain located on the border of Kediri Regency, Blitar Regency, and
Malang Regency which is one of the tourist destinations. The Mount Kelud area itself is one of the
icons that is a place for tours and learning about volcanology in Indonesia, especially on the island of
Java. This study focuses on the tourist attraction of the Mount Kelud area which of course has
advantages and disadvantages that make Mount Kelud itself a tourist attraction. Tourism in the Mount
Kelud area also has opportunities and challenges that can affect the development of sustainable tourism.
This study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Sources of data used are
secondary data sources. The conclusion in this article is that Mount Kelud Tourism has its own attraction
for tourists from various regions which can become a tourism icon in Kediri Regency. The facilities
and infrastructure in the Mount Kelud area are complete and there are some naughty tourists. This can
be used as a challenge for managers to make policies that are more assertive.
Keywords: Mountain Kelud, SWOT Analysis, Icons, Tourism, Kediri Regency.

Abstrak
Gunung Kulud merupakan salah satu gunung yang terlatak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten
Blitar, dan Kabupaten Malang yang menjadi salah satu tujuan destinasi wisata. Kawasan Gunung Kelud
sendiri merupakan salah satu ikon yang menjadi tempat untuk berwisata dan pembelajaran vulkanologi
yang ada di Indonesia khususnya du Pulau Jawa. Penelitian ini berfokus pada objek wisata kawasan
Gunung Kelud yang dimana tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan yang membuat Gunung
Kelud sendiri memiliki daya tarik wisatawan. Wisata kawasan Gunung Kelud juga memiliki peluang
dan tantangan yang dapat mempengarui dalam pengembangan wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan
adalah sumber data sekunder. Simpulan dalam artikel ini berupa Wisata Gunung Kelud memiliki daya
tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai daerah yang dapat menjadi ikon pariwisata Kabupaten
Kediri. Fasilitas dan sarana prasarana yang ada di kawasan Gunung Kelud sudah kengkap dan terdapat
beberapa wisatawan yang nakal. Hal tersebut dapat dijadikan tantangan bagi pengelola agar dapat
membuar kebijakan yang lebih tegas sehingga.
Kata Kunci: Gunung Kelud, Analisis SWOT, Ikon, Pariwisata, Kabupaten Kediri.

PENDAHULUAN perkebunan, kerajinan rakyat, peningkatan


Pariwisata merupakan salah satu hal yang kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Untuk
penting bagi suatu daerah. Dengan adanya itu diperlukan pengembangan dengan baik dan
pariwisata, suatu daerah mendapatkan terencana pada objek wisata di suatu daerah.
pemasukan dari pendapatan dari objek wisata. Pada pelaku pariwisata seperti pemerintah
Berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah dapat mulai melakukan tindakan
daerah akan menarik sektor lain untuk pengembangan dengan penelitian, observasi
berkembang pula produk-produknya terhadap objek-objek wisata. Langkah
diperlukan untuk menunjang industri selanjutnya seperti mempromosikan pada
pariwisata, seperti sektor pertanian, peternakan, berbagai media seperti media cetak, elektronik,

1
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

maupun multimedia agar masyarakat juga memiliki ketingggian 1.731 mdpl. Meskipun
mengetahui akan keberadaan obyek-obyek Gunung Kelud memiliki ketinggian kurang dari
tersebut dan turut berpartisipasi dalam 2.000 mdpl, namun memiliki kekuatan yang
pengembangannya (Saleh Wahab, 1997) besar ketika erupsi.
Dalam mengembangkan suatu objek wisata Gunung Kelud telah erupsi sebanyak 32 kali.
pada suatu daerah dapat dengan menggunakan Gunung Kelud terakhir erupsi pada 13 Februari
analisis SWOT. Analisis SWOT sendiri 2014. Erupsi Gunung Kelud pada tahun 2014
merupakan salah satu metode mengembangkan menyebabkan banyak kerusakan. Kerusakan
kondisidan mengevaluasi suatu masalah, poyek erupsi tersebut mulai dari segi lingkungan dan
atau konsep bisnis yang berdasarkankan faktor fisik maupun di bidang sosial ekonomi. Erupsi
internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) Gunung Kelud merusak sarana dan prasarana.
yaitu strengths, weakness,opportunities dan Fasilitas banyak yang rusak karena tertimpa
threats. Metode tersebut paling sering di mengalami material erupsi Gunung Kelud.
gunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk Daerah lereng Gunung Kelud mengalami
mencari strategi yang akan di lakukan analisis kerusakan yang parah. Seperti daerah
SWOT hanya mengambarkan situasi yang Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
terjadi bukan hanya memepecahkan masalah Kecamatan Ngancar merupakan lokasi dari
(freddy, 2014). kawasan Gunung Kelud yang dikelola oleh
Pengembangan objek wisata dengan analisis Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri. Pada
SWOT memiliki banyak keunggulan karena kecamatan tersebut terdapat berbagai macam
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan objek wisata yang memiliki keunikan
dari suatu objek wisata. Selain itu juga dapat tersendiri. Kawah Gunung Kelud sendiri
mengetahui tantangan dan peluang dari suatu merupakan objek wisata utama dari kawasan
destinasi wisata itu sendiri. Seperti halnya Gunung Kelud. Kawah tersebut menjadi Ikon
dalam pengembangan objek wisata kawasan pariwisata dari Kabupaten Kediri. Hal tersebut
Gunung Kelud yang dimana memiliki telah dikembangkan oleh Pemerintah Daerah
keindahan alam tersendiri. Objek wisata dan masyarakat sekitar yang mengelola
gunung Kelud sendiri merupakan salah satu kawasan wisata Gunung Kelud. Kawah
ikon pariwisata di Kabupaten Kediri yang Gunung Kelud juga menjadi pusat dari kawasan
memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan wisata Gunung Kelud yang apabila
dari berbagai daerah. Banyak wisatawan yang dikembangkan lebih dengan pengembangan
mengunjungi kawasan Gunung Kelud untuk berkelanjutan akan menjadi pusat destinasi
berlibur atau untuk melakukan penelitian. wisata di Kabupaten Kediri bahkan di Jawa
Gunung Kelud sendiri merupakan salah satu Timur.
gunungapi yang masih aktif sehingga memiliki Dalam penelitian ini bermaksud untuk
tempat tersendiri bagi peneliti fulkanologi mengetahui potensi dari Objek wisata Gunung
untuk diteleti dan diamati. Kelud dengan menggunakan analisis SWOT
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung yang dimana diharapkan dalam
api yang masih aktif sampai sekarang. Gunung pengembangannya dapat lebih baik lagi dari
Kelud terletak di perbatasan tiga kabupaten, sebelumnya yang sudah baik. Dengan analisis
yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan SWOT ini, diharapkan dalam pengembangan
Kabupaten Malang. Secara administrasi, dapat mengetahui keunggulan dan peluang
Gunung Kelud berada di Kabupaten kediri dapat menjadi target dalam proses
Provinsi Jawa Timur. Gunung Kelud berjarak pengembangan yang berkelanjutan. Adapun
27 kilometer dari Kota Kediri, 32 kilometer dari kelemahan dan tantangan yang terdapat dalam
kota Blitar, 100 kilometer dari Kota Malang, pengembangan objek wisata kawasan Gunung
dan 150 dari Kota Surabaya. Gunung Kelud Kelud ini diharapkan dapat teratasi dengan baik

2
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

dan dapat menjadi pembelajaran selanjutnya data dalam penelitian ini menggunakan analisis
dalam pengembangan kawasan obejek wisata data menurut Miles dan Huberman yaitu
itu sendiri. pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan (Sugiyono, 2015).
METODE
Untuk jenis penelitian ini termasuk ke dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kualitatif yang berisikan mengenai Deskripsi Objek Wisata Kawasan Gunung
analisis SWOT pada objek wisata kawaan Kelud
Gunung Kelud yang apabila dikembangkan Gunung Kelud merupakan salah satu destinasi
lebih lanjut dapar berpotensi menjadi ikon dari wisata yang ada di Kabupaten Kediri yang juga
Kabupaten Kediri. Penelitian kualitatif sendiri berbatasan langsung dengan Malang dan Blitar.
merupakan metode penelitian yang digunakan Gunung Kelud sendiri adalah sebuah gunung
untuk meneliti pada kondisi ilmiah di mana berapi yang tergolong aktif. Gunung Kelud
peneliti sendiri adalah instrumennya. Penelitian telah meletus sebanyak puluhan kali dan
ini berupaya mengumpulkan data yang meletus dalam rentang waktu yang relatif
didasarkan pada latar alamiah. (Williams, pendek, yang membuat gunung tersebut dapat
1995). Penelitian kualitatif lebih cocok membahayakan masyarakat sekitar dan
digunakan untuk meneliti kondisi atau situasi si tentunya para wisatawan yang datang ke objek
objek penelitian (Sugiyono, 2015). wisata tersebut. Gunung Kelud memiliki
Penelitian ini juga berbentuk penelitian keunikan tersendiri dan relatif berbeda dari
deskriptif yang dimana penelitian deskriptif pada gunungapi lainnya, yaitu memiliki danau
merupakan penelitian dengan metode untuk kawah yang dapat menghasilkan aliran lahar
menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun, dalam jumlah besar. Letusan pada tahun 2007
hasil gambaran tersebut tidak digunakan untuk memunculkan kubah lava yang semakin
membuat kesimpulan yang lebih umum. membesar dan menyumbat permukaan danau
Penulisan secara deskriptif ini dimaksudkan sehingga danau kawah menjadi hilang
untuk membuat suatu gambaran yang menyisakan genangan kecil seperti kubangan
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- air. Kubah lava ini juga pada erupsi tahun 2014
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena kemudian hancur.
yang diselidiki (Sugiyono, 2015). Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan
Untuk pengamatan dalam penelitian sisa dari letusan besar masa lalu yang
difokuskan di kawasan Objek Wisata Guung meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di
Kelud yang menjadi wisata dalam kondisi sisi barat daya runtuh terbuka sehingga
pegunungan. Fokus kajian dalam penelitian ini kompleks kawah membuka ke arah itu. Puncak
berupa hasil analisis SWOT dari objek wisata Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di
Kawasan Wisata Gunung Kelud yang dapat timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya
menjadi ikon dari Kabupaten Kediri. Pada adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan
kawasan Gunung Kelud sendiri memiliki Puncak Sumbing di sisi selatan.
banyak objek wisata yang berada Wisata Gunung Kelud ini dibagi menjadi tiga
disekelilingnya, namun pada penelitian inti zona yang setiap zona memiliki perbedaan
fokus penelitian berada di kawah Gunung karakteristik, yaitu zona Sirkuit Kelud, Zona
Kelud yang memiliki keunikan tersendiri. Agrowisata Margomulyo, dan Zona Produksi.
Pengumpulan data didapatkan dari data Zona Sirkuit Kelud merupakan zona yang
sekunder yang berasal dari bahan-bahan dijanikan sebagai tempat wisata untuk
kepustakaan seperti e-jurnal atau artikel. melakukan pendakian atay off-road. Pada area
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, wisatawan dapat menyaksikan keindahan
Adalah observasi dan dokumentasi. Analisis kawah Gunung Kelud di antara Puncak Gajah

3
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

Mungkur, Puncak Kelud, dan Puncak Sumbing. Selanjutnya Kelemahan (weaknesses). Wisata
Lalu pada Zona Agrowisata Margomulyo Gunung Kelud merupakan wisata alam berupa
menjadi tempat wisata yang lebih santai dan area pegunungan sehingga memiliki kontur
menyajikan pemandangan berupa hamparan atau kemiringan lahan yang tidak landai.
taman bunga yang bersanding dengan tanaman Karena itu akses jalan menuju ke kawah
lain. Kurang lebih ada 60 jenis bunga dan lima Gunung Kelud bergelombang sesuai dengan
jenis tanaman buah yang tumbuh di zona ini. kontur di sekitar area tersebut. Hal tersebut
Adapun Zona Produksi merupakan wilayah dapat menjadi suatu kelemahan bagi wisatawan
yang digunakan untuk sentra kuliner dan oleh- yang ingin menuju ke kawah Gunung Kelud
oleh atau kawasan pembelanjaan. Pada zona ini dengan berjalan kaki. Wisatawan yang berjalan
banyak ditemukan para penjual usaha seperti kaki menuju kawah akan sedikit mengalami
oleh-oleh, sofenir, dan sentra kuliner yang kendala pada jalan yang sedikit menanjak.
dimana pada area tersebut digunakan untuk Namun pengelola wisata Gunung Kelud sudah
mendukung sarana prasaran wisata Gunung menyediakan banyak ojek yang dapat
Kelud. mengantar wisatawa menuju ke area kawah.
Analisis SWOT Pada Kawasan Gunung Kelud Namun ojek tersebut dapat menjadi kelemahan
Analisis SWOT pada objek wisata merupakan dari wisata ini yang dikarenakan ongkos dari
salah satu metode perencanaan strategis untuk ojek tersebut relatif cukup mahal. Untuk naik
mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh ojek menuju kawah dari tempat parikiran
dalam kawasan wisata. Adapun analisis yang mobil, bus, atau elf sebesar lima puluh ribu dan
pertama yaitu Keunggulan (Strengths). dari parkiran sepedah montor sebesar empat
Gunung Kelud merupakan gunungapi yang puluh ribu. Oleh karena itu bagi wisatawan
memiliki keindahan bentuk alam yang menarik yang memiliki dana yang terbatas akan sedikit
sehingga dapat menjadi keunggulan tersendiri. kesulitan dalam penyewaan ojek untuk menuju
Pada sekitar kawasan gunung kelud terdapat area kawah.
banyak bukit-bukit dan pepohonan yang hijau Peluang (opportunities) merupakan suatu hal
sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan yang apabila dikembangkan akan
untuk datang. Lalu juga terdapat kawah dari menghasilkan suatu yang menguntungkan.
gunung kelud yang berwarna hijau dan Wisata Gunung Kelud memiliki peluang dalam
mengeluarkan asap serta dikelilingi oleh pengembangan objek wisata yang lebih besar
tebing-tebing tinggi semakin menjadi poin dan lebih luas lagi karena pada area dekat
keunggulan Gunung Kelud. Keindahan kawasan kawah memiliki lahan yang cukup
Gunung Kelud tersebut terjadi karena proses dijadikan sebagai sarana dan prasaran
alam sehingga menambah keindahan objek pendukung. Apabila dikembangkan lagi pada
wisata dalam pengaplikasian pendidikan, area tersebut dapat menjadi peluang untuk
menggenalkan kepada generasi muda, sejarah meningkatkan wisatawan yang datang. Lalu
gunungapi di Indonesia. Tentunya Gunung juga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan
Kelud juga dijadikan sebagai tempat tempat baru bagi warga sekitar sehingga berpeluang
wisata yang menyuguhkan bentangalam yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
yang sangat menarik. Selain itu akses jalan sekitar. Selain itu pada area sekitar tempat
menuju Gunung Kelud sampai ke area kawah parkit roda 4 juga dapat dijadikan untuk tempat
juga sudah sangat bagus sehingga memudahkan berjualan berupa makanan dan minuman.
wisatawan untuk mengunjungi wisata di Semakin baik sarana dan prasarana yang
Gunung Kelud. Oleh karena itu wisatawan yang terdapat di area wisata Gunung Kelud akan
telah berkunjung ke Gunung Kelud diharapkan berpeluang untuk menambah daya tarik dan
memiliki kesan yang baik dan ingin kembali berujung pada semakin banyaknya wisatawan
berkunjung. yang berkunjung. Hal tersebut juga akan

4
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

berdampak pada perekonomian warga sekitar Kondisi Sosial Ekonomi Pada Kawasan
yang juga berpeluang untuk meningkat Gunung Kelud
maskipun secara perlahan-lahan. Kondisi sosial dapat diartikan sebagai suatu
Dan yang terakhir Tantangan (threats) yang keadaan yang berkaitan dengan keadaan atau
dimana Wisata Gunung Kelud merupakan situasi dalam masyarakat tertentu yang
kawasan gunungapi yang sampai sekarang berhubungan dengan keadaan sosial (Basrowi,
masih aktif aktivitas vulkanologinya. Oleh 2010). Berdasarkan hasil analisis yang telah
karena itu pada wisata Gunung Kelud rawan dilakukan pada sekitar objek wisata Gunung
akan terjadinya erupsi. Hal tersebut menjadi Kelud, masyarakat pada kawasan tersebut bisa
tantangan tersendiri bagi pengelola kawasan dibilang memiliki kekeluargaan yang sangat
Gunung Kelud. Ketika Gunung Kelud erupsi tinggi. Mereka hidup berdampingan pada
maka perpeluang merusak sarana prasaran yang lereng Gunung Kelud dengan saling membantu.
ada di kawasan tersebut seperti jalan, tempat Mereka hidup bersama dan berdampingan
parkir, dan tempat berjualan. Rusaknya fasilitas dengan alam. Lalu masyarakat di sekitar
tersebut merupakan tantangan bagi pengelola Gunung Kelud setiap tahunnya pada Bulan
ketika terjadi erupsi. Lalu karena kawasan Suro (bulan dalam hitungan Jawa) mengadakan
wisata Gunug Kelud merupakan daerah yang upacara atau ritual sesaji yang dilakukan di
berbukit-bukit, maka rawan terjadi longsor kawah Gunung Kelud. Menurut masyarakat
yang juga dapat merusak akses jalan. Hal sekitar, ritual ini merupakan bukti adanya
tersebut dapat merugikan berbagai pihak seperti keseimbangan antara alam dengan manusia di
pengelola wisata Gunung Kelud dan alam.
masyarakat sekitar serta membuat kekwatiran Adapun Kondisi ekonomi dapat diartikan
pengunjung ataupun masyarakat setempat sebagai suatu kedudukan yang menetapkan
Karakteristik Aktivitas Pariwisata Kawasan seseorang pada posisi tertentu dalam
Gunung Kelud masyarakat (Basrowi, 2010). Berdasarkan hasil
Di Kabupaten Kediri terdapat salah satu analisis yang telah dilakukan pada sekitar objek
destinasi wisata yang sangat menarik, yaitu wisata Gunung Kelud, masyarakat pada
pada kawasan wisata Gunung Kelud. Pada kawasan tersebut bisa dibilang sebagian besar
kawasatan tersebut merupakan suatu daerah memiliki mata pencarian yang memanfaatkan
yang terdapat pegunugan dan gunung berapi kondisi alam. Seperti petani yang
yang masih aktif sampai sekarang. Hal memanfaatkan kesuburan tanah pada sekitar
tersebutlah yang menjadi daya tarik wisatawan kawasan Gunung Kelud untuk ditanami
datang untuk sekadar menikmati indahnya berbagai tumbuhan, seperti nanas yang menjadi
bentuk alam yang ada maupun untuk dijadikan tumbuhan yang banyak ditanam. Lalu
tempat penelitian. Kegiatan pada kawasan masyarakat sekitar Gunung Kelud juga
wisata tersebut tidak dapat dilihat karena memanfaatkan keindahan alam untuk menarik
wisatawan hanya dapat merasakannya dan wisatawan untuk datang seperti dengan
dapat hanya membeli karcis masuk untuk membuat tempat wisata dan sebagainya.
sebagai tanda bukti kalau pernah Ditambah lagi masyarakat yang membuka
mengunjunginya, Untuk itu kegiatan wisata di tempat yang menunjang fasilitas di sekitar
daerah kawasan Gunung Kelud tidak dapat kawasan objek wisata Gunung Kelud seperti
dimiliki dan hanya terjadi proses stimulan warung, rumah makan, penginapan, dan
antara wisatawan dengan penyedia fasilitas sebagainya. Dengan beberapa mata pencarian
wisata. Hal tersebut juga membuat kegiatan masyarakat di sekitar kawasan tersebut
wisata pada tempat tersebut tidak dapat diataur diharapkan secara perlahan dapat
kualitasnya. meningkatkan perekonomian.

5
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

Permasalahan Lingkungan Pada Kawasan Pengembangan Objek Wisata Kawasan


Gunung Kelud Gunung Kelud
Pencemaran merupakan salah satu Pengembangan wisata merupakan suatu usaha
permasalahan yang paling banyak ditemui di untuk mengembangkan objek wisata yang
area objek wisata, salah satunya di area wisata bertujuan untuk menarik minat wisatawan
Gunung Kelud. Semakin ramai tempat wisata untuk mengunjunginya. Tidak terlepas dari hal
Gunung Kelud maka semakin besar pula tersebut, pada kawasan objek wisata Gunung
bahaya dari pencemaran yang disebabkan oleh Kelud juga membutuhkan suatu upaya untuk
beberapa pengunjung yang tidak bertanggung meningkatkan kualitas wisata yang ada
jawab. Salah satu bentuk pencemaran adalah disana.Upaya pengembangan Gunung Kelud
limbah padat berupa sampah yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan kearifan masyarakat
oleh kegiatan wisatawan. Pengunjung yang lokal sekitar dan mengembangan pariwisata di
sedang mengunjungi wisata Gunung Kelud kawasan Gunung Kelud sesuai dengan prinsip
banyak yanga meninggalkan sampah pada area berkelanjutan. Karena dengan pengembangan
wisata sehingga menggangu keindahan. wisata berkelanjutan diharapkan objek wisata
Meskipun sudah disediakan beberapa tempat Gunung Kelud dapat terus menjadi daya tarik
sampah pada beberapa titik, namun terdapat wisata di Kabupaten Kediri. Upaya seperti
beberapa oknum pengunjung yang tetap meningkatkan pembangunan sarana prasarana
membuang sampah sembarangan dan bahkan di kawasan objek wisata Gunung Kelud dapat
ada yang membuang sampah ke alam langsung. menjadi modal dalam pengembangan objek
Tentunya hal tersebut apabila dibiarkan wisata Gunung Kelud. Selain itu juga dapat
kelamaan akan membuat kondisi alam di area meningkatkan kualitas akses menuju objek
wisata Gunung Kelud menjadi rusak dan tidak wisata seperti objek kawah sehingga para
asri lagi. wisatawan tidak lagi susah untuk menuju
Adapaun permasalahan lain yang ada di kawasan kawah. Meningkatkan kualitas dan
kawasan Gunung Kelud adalah aksi fandalisme kuantitas dari fasilitas penunjung objek wisata
seperti coret-coret. Coret-coret atau sering juga menjadi salah satu upaya penting dalam
disebut dengan vandalisme merupakan proses pengembangan objek wisata Gunung
kegiatan yang mencoret-coret tembok atau Kelud.
bahkan batu sehingga dapat mengurangi Pengembangan objek wisata terhadap
keindahan pada suatu tempat.Pada area Gunung pembangunan wilayah sendiri merupakan suatu
Kelud terdapat beberapa batu yang berukuran usaha yang akan memberikan dampak kepada
sedang sampai besar yang dicoret-coret oleh kawasan objek wisata dalam segi sosial
oknum pengunjung. Meskipun batu yang masyarakat. Pengembangan objek wisata
dicoret-coret jumlahnya tidak banyak dan Gunung Kelud yang baik sesuai dengan prinsip
hanya di temukan di beberapa titik, namun berkelanjutan akan memberikan dampak positif
apabila terlihat mata ketika sedang menikmati yang dimana akan menjadi pendorong
keindahan Gunung Kelud akan merasa pembangunan wilayah yang ada di sekitar
terganggu. Kemungkinan oknum pengunjung objek wisata Gunung Kelud. Pengembangan
yang mencoret-coret batu tersebut adalah para objek wisata pada kawasan Gunung Kelud
remaja yang masih sering melakukan hal-hal apabila dilaksanan dengan sangat baik akan
yang kurang baik. Kegiatan lain dari juga memperngarui kondisi penduduk di sekitar
vandalisme yang dapat merusak kondisi kawasan Gunung Kelud. Penduduk sendiri
lingkungan di kawasan Gunung Kelud adalah merupakan komponen yang penting dalam
merusak benda-benda tertentu atau memotong pembangunan seperti dalam bidang
pohon pada saat berkemah, memetik bunga, kepariwisataan. Faktor-faktor yang menetukan
mengambil tanaman, dan lainnya. kondisi penduduk adalah tingkat Pendidikan,

6
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

pekerjaan, dan pendapatan. Dengan adanya DAFTAR RUJUKAN


pengembangan objek wisata Gunung Kelud, Arida. I. N. S. (2017). Pariwisata
penduduk sekitar Gunung Kelud dapat Berkelanjutan. Bali, Indonesia: Sustain
berkontribusi dalam pembangunan dan Press.
pengelolaannya sehingga akan menjadi Cahyono, M. D. (2012). Vulkano-Historis
lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar. Kelud: Dinamika Hubungan Manusia –
Dengan adanya lapangan pekerjaan bagi Gunung Api. Jurnal KALPATARU,
penduduk sekitar Gunung Kelud maka secara Majalah Arkeologi, 21(2): 85-102.
perlahan dapat meningkatkan pendapatan Firdaus, M., Pramoda, P., Yulisti, M. (2014).
penduduk. Dengan meningkatnya pendapatan Dampak Letusan Gunung Kelud
penduduk di sekitar kawasan Gunung Kelud Terhadap Pelaku Usaha Perikanan Di
maka proses pembangunan wilayah di sekitar Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa
objek wisata Gunung Kelud juga akan menjadi Timur. Jurnal Kebijakan Sasek KP,
lebih baik. 4(2): 154-166.
Joehastanti, J. (2012). Strategi Pemasaran
KESIMPULAN Wisata Alam Untukmeningkatkan
Wisata Gunung Kelud merupakan objek wisata Kunjungan Wisatawan Di
yang ada di Kabupaten Kediri dan memiliki Kawasanwisata Kabupaten Kediri.
daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari Jurnal Ilmu Manajemen, 1(2): 61-73.
berbagai daerah. Apabila dilihat dari Kautsary, J. (2016). Memahami Makna dan
Keungulannya, objek wisata tersebut sudah Konsep Ruang Kawasan Dalam
memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang Pengembangan Wisata Budaya.
kengkap, namun dari segi wisatawan yang Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
berkunjung terdapat beberapa yang nakal dan Call For Papers UNISBANK
seperti meningggal sampah. Namun hal (SENDI_U) KE-2, 28 Juni, Semarang.
tersebut dapat dijadikan tantangan bagi Indonesia
pengelola agar dapat membuar kebijakan yang KediriKab. (2021). Simpang Lima Gumul.
lebih tegas sehingga berpeluang dapat https://kedirikab.go.id/hiburan.
meningkatkan perekonomian masyarakat Khotimah, N. (2008). Pengembangan
sekitar. Dengan semakin baiknya Pariwisata Alam berbasis Lingkungan.
pengembangan kawasan objek wisata Gunung Jurnal Geomedia, 6(2): 107-118.
Kelud yang berkelanjutan, maka Kawasan Nugroho, D. M. (2018). Daya Tarik Wisata Di
Gunung Kelud akan menjadi pusat atau ikon Kawasan Gunung KeludKediri Jawa
Pariwisata di Kabupaten Kediri dan bahkan Timur. Domestic Case Study 2018,
Jawa Timur. Kawasan Gunung Kelud selain Sekolah Tinggi Pariwasata
menjadi kawasan pariwisata, dapat menjadi Ambarrukmo Yogyakarta, Indonesia.
pusat penelitian dan pembelajaran Rahayu, E. S., Talkah, A., Daroini, A. (2020).
vulkanolologi yang dimana Gunung Kelud Strategi Pengembangan Wisata Edukasi
merupakan salah satu gunungapi yang masih Hutan Obat Mbambingan Gunung
aktif sampai sekarang. Kelud Kabupaten Kediri. Jurnal
Untuk itu diperlukan usaha yang lebih Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
maksimal lagi dalam pengembangan kawasan (JEPA), 4(2): 400-410.
Gunung Kelud agar menjadi lebih baik. Sapto, A., Mashuri. (2014). Pengembangan
Diperlukan juga kolaborasi dari Pemerintah Wisata Terpadu Berbasis Cagar
Daerah dan masyarakat setempat sehingga akan Budaya. Jurnal Sejarah Dan Budaya, 8
bukan tidak mungkin kawasan wisata Gunung (2): 125-136.
Kelud menjadi lebih baik lagi.

7
Jurnal Geografi Pariwisata, 2021

Soemanto, R.B. (2010). Sosiologi Pariwisata Jurnal Nusantara of Research, 3(1):


(Modul) Universitas Terbuka, Banten, 71-77.
Indonesia. Yankumara, K. (2013). Potensi Dan
Suarto, E. (2016). Pengembangan Objek Pengembangan Wisata Di Objek
Wisata Berbasis Analisis Swot. Jurnal Wisata Alam Gunung Kelud Kediri
Spasial, 3(1): 52-63. Pasca Letusan Tahun 2007. Junal
Widyatmoko, S., Sardjono., Setyawan, H. Pendidikan Geografi, 2(1).
(2016). Kepuasan Pengunjung Dalam Yusuf, M. (2021). Gunung Kelud: Proses dan
Rangka Pengembangan Objek Wisata Budayanya. Sukabumi, Indonesia:
Di Kabupaten Kediri Tahun 2016. Haura Publishing.

Anda mungkin juga menyukai