Anda di halaman 1dari 6

BAB.

I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kabupaten Musi Rawas terletak di ujung barat Provinsi Sumatera Selatan.


Secara astronomis kabupaten ini terletak pada posisi 102007’00” –103040’00” BT
dan 2020’00” –3038’00” LS, dan secara administratif berbatasan dengan Kabupaten
Musi Rawas Utara di sebelah utara, Kab. Empat Lawang di bagian selatan, Prov
Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau di bagian barat, dan Kab Musi Banyuasin dan
Muara Enim di bagian timur. Di Kabupaten Musi Rawas, banyak terdapat sungai-
sungai besar dan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk lalu lintas air maupun kegiatan
perikanan. Beberapa sungai hingga saat ini masih menjadi urat nadi perekonomian
sehari-hari, seperti Sungai Rawas, Sungai Kelingi, Sungai Lakitan dan Sungai
Semangus. Secara total, Kabupaten Musi Rawas memiliki luas 635.717,15 Ha yang
terbagi lagi menjadi 14 wilayah kecamatan. Topografi wilayah kabupaten ini
beragam, mulai dari dataran tinggi, yang terletak di bagian utara, hingga dataran
rendah yang tersebar di sekitar daerah pertemuan aliran Sungai Rawas dan Sungai
Musi. Dari 635.717,15 Ha luas wilayah di Kabupaten Musi Rawas Wilayah
Kabupaten Musi Rawas mempunyai banyak sungai. Namun utamanya dialiri oleh
lima sungai utama yakni Sungai Musi, Sungai Rawas, Sungai Lakitan, Sungai
Kelingi, dan Sungai Semangus. Sungai-sungai ini kemudian membentuk banyak anak
sungai yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Sungai Keruh dan Sungai
Kungku.
Kabupaten Musi Rawas mempunyai luas wilayah terluas keempat di Provinsi
Sumatera Selatan dan terdiri dari 14 kecamatan yang jumlahnya mengalami
perubahan pada tahun 2013. Pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun
2013 menyebabkan, wilayah administrasi tingkat desa mengalami penurunan jumlah
dari 268 desa menjadi 186 desa sedangkan tingkat kelurahan juga mengalami
penurunan jumlah dari 19 kelurahan menjadi 13 kelurahan. Dengan demikian, secara
total wilayah administrasi desa/kelurahan di Kabupaten Musi Rawas berjumlah 199.
Yang dimana 186 desa terdapat di desa Trikoyo Awal kisah lahirnya Desa Trikoyo
berawal dari “Trikoyo” yang mengandung makna berawal dari tiga daerah yang
bertransmigrasi ke Sumatera mencari kesejahteraan. Tiga daerah tersebut adalah
:Nganjuk, Klaten, Boyolali. Transmigrasi ini terjadi pada masa jaman penjajahan
Belanda tahun 1938 yang disebut ‘’Kolones’’. Seiring berjalannya waktu terjadilah
pemerintahan yang dipimpin Kepala Desa. dengan jumlah penduduk di tahun 2019
sebanyak 2.852 jiwa ( laki-laki 1.450 dan perempuan 1.402 jiwa).
Di Sektor pertanian kabupaten Musi Rawas memegang peranan yang penting
bagi perekonomian, sumbangannya terhadap PDRB di tahun 2017 merupakan yang
tertinggi di antara sektor-sektor lainnya. Kabupaten ini bahkan telah mencapai kondisi
swasembada sejak tahun 1981 dan menjadi salah satu lumbung beras di Provinsi
Sumatera Selatan. Selesainya perbaikan saluran irigasi di beberapa kecamatan potensi
padi sawah menyebabkan luas panen yang sebelumnya berkurang drastis menjadi
berangsur normal. Sehingga produksi padi sawah kembali meningkat. Dalam
bersawah, pengolahan lahan dilakukan secara intensif dan merupakan pertanian
menetap. Sawah sangat bermanfaat bagi manusia karna tanpa sawah maka padi dan
sejenisnya tidak akan kita makan , dimana kita tahu semua bahwa padi merupakan
makanan khas Indonesia. Sawah di Indonesia umumnya dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan dan sawah pasang surut. Sawah Irigasi
merupakan sistem pertanian dengan pengairan yang terutur, tidak bergantung curah
hujan karena pengairan dapat diperoleh dari sungai waduk. Pertanian sawah irigasi
biasanya panen tiga kali dalam setahun dan pada musim kemarau dapat diselingi
dengan tanaman palawija dan juga penangkaran ikan.

B. Tujuan Praktek
1. Untuk mengetahui peran teknik irigasi dalam kegiatan pertaniannya terhadap
lahan padi irigasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana penyuluh berinovasi dalam penggunaan
teknologi terhadap lahan padi irigasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan teknologi terhadap lahan padi
irigasi.
BAB. II PEMBAHASAN

A. Irigasi

Di Desa F Trikoyo Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musi Rawas yang dimana
sistem irigasi dalam melakukan kegiatan pertanian menggunakan sistem irigasi teknis.
Menurut Mochtar (2002), Sistem irigasi teknis adalah saluran dan bangunan yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup
penyediaan, pengambilan, pembagian yang dilengkapi dengan bangunan ukur di seluruh
bangunan pembaginya. Fungsi irigasi mendukung produktivitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan
kesejahteraan masyarakat khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan
sistem irigasi yang dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi serta
ditentukan oleh kendala air irigasi.

Air irigasi yang mengairi sawah yang ada di desa F trikoyo tersebut berdasal dari
bendungan waterpark. Yang bertujuan untuk menggairi persawahan para petani serta
untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan cara memanfaatkan air dari bendungan
tersebut. Pemberian irigasi sendiri dilakukan langsung dari pengolahan lahan dan sistem
pengolahan yang digunakan ialah sistem pengolahan modern karena alat-alat pertanian
yang digunkan saat ini pun sudah modern. Pasokan air irigasi sangat berpengaruh
terhadap produktivitas pertanian karena air menjadi faktor utama untuk keberlanjutan
pertanian terutama bagi pertumbuhan tanaman dikarenakan jika kekurangan air maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Dimulainya kegiatan irigasi di Desa F Trikoyo
dimulai dari penggarapan lahan dan juga membersihkan irigasi dengan cara gotong
royong sesuai dengan jadwal dan kebutuhan. Teknis irigasi itu sendiri bertujuan untuk
pemerataan dan keadilan kebutuhan.

Masa panen yang terjadi di desa F trikoyo dalam 1 tahun ialah 3 kali, dan padi yang
dihasilkan banyak dijual karena untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga harga jual
padi itu sendiri dimulai dari harga Rp. 8.000,.
B. Penyuluhan

Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses
perubahan pada individu serta mansyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih
baik sesuai yang diharapkan (Setiana.L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai
suatu betuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk.
(1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan
komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan
pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.

Di Desa F Trikoyo penyuluh datang sesuai dengan kepentingan para petani dan juga
selalu dikoordinasi. Berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan. Penyuluh selalu stand by
karena penduduk asli Desa Trikoyo. Jumlah penyuluh dalam membantu petani
memecahkan masalah yaitu 1 orang penyuluh dan 1 tugas PHT (pengendalian hama
terpadu). Dalam menyampaikan informasi media yang digunakan ialah alat peraga dan
tatap muka dan diterima baik oleh para petani.

Penyuluh mampu mempengaruhi bapak atau anggota kelompok untuk melakukan


kegiatan yang berkaitan dengan usahatani padi sawah demi kemajuan pertaniannya.
Segala informasi yang disampaikan oleh kelompok tani dengan cara musyawarah atau
rapat.

C. Inovasi Penerapan Teknologi


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum,
teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu
nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah
yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana,
Teknologi juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam
konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara
untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang
dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan
keinginan; ia meliputi metode teknis, dan keterampilan..
Pengunaan alat mesin pertanian pada pengelolaan lahan sangat membantu
dalam menyelesaikan pekerjaan misalnya pengelohan tanah. Alsintan (Alat Mesin
Pertanian) diberikan oleh pemerintah secara Cuma-Cuma pada petani padi sawah
irigasi di desa F Trikoyo. Peran pengunaan teknologi bagi petani sangat bermafaat
sekali karena dapat meringankan dan mempercepat pengelohan sehingga
produktivitas semakin meningkat. Dalam mengolah lahan pertanian padi sawah
digunakan mesin hand traktor.
BAB. IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Sektor pertanian kabupaten Musi Rawas memegang peranan yang penting bagi
perekonomian, sumbangannya terhadap PDRB di tahun 2017 merupakan yang tertinggi di
antara sektor-sektor lainnya. Kabupaten ini bahkan telah mencapai kondisi swasembada sejak
tahun 1981 dan menjadi salah satu lumbung beras di Provinsi Sumatera Selatan. Di Desa F
Trikoyo Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musi Rawas yang dimana sistem irigasi dalam
melakukan kegiatan pertanian menggunakan sistem irigasi teknis. Menurut Mochtar (2002),
Sistem irigasi teknis adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan yang
diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pengambilan, pembagian
yang dilengkapi dengan bangunan ukur di seluruh bangunan pembaginya.

Fungsi irigasi mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi


pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat
khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi yang dilakukan
dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi serta ditentukan oleh kendala air
irigasi.

Anda mungkin juga menyukai