Anda di halaman 1dari 18

JURNAL GEOGRAFI

Geografi dan Pengajarannya


ISSN : 1412 - 6982
e-ISSN : 2443-3977
Volume XIX Nomor 1 Juni 2021

ANALISIS POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN CIANJUR

Siti Fadjarajani, Tineu Indrianeu, Elgar Balasa Singkawijaya


Jurusan Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Siliwangi

Abstrak: Potensi wisata merupakan segala hal dan kejadian yang diatur dan
disediakan sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata baik berupa
suasana, kejadian, benda, maupun jasa. Wilayah Kabupaten Cianjur memiliki potensi
Sumber Daya Alam yang melimpah namun kondisi tersebut mengalami permasalahan
yang dibatasi oleh kerentanan dan kelabilan tanah sehingga untuk pengelolaan
dibutuhkan strategi yang tepat. Diantara ketiga 32 wilayah yang terdapat di Kabupaten
Cianjur, wilayah utara berkembang dengan cepat dan letaknya sangat strategis.
Dengan hal demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana potensi
pariwisata di Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dengan analisis SWOT. Dari hasil kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa obyek wisata di Kabupaten Cianjur adalah layak dan potensial untuk
dikembangkan. Kajian ini juga telah melakukan perumusan skala prioritas obyek
wisata yang paling potensial untuk dikembangkan yang berdasarkan atas hasil analisis
keuangan/investasi yang meliputi nilai Net Present Value, nilai Internal Rate Of
Return, dan Payback Period.
Kata kunci: Potensi Parwisata, Kabupaten Cianjur

Abstract : Tourism potential is all things and events that are arranged and provided
so that they can be used for tourism development in the form of atmosphere, events,
objects and services. The area of Cianjur Regency has abundant natural resource
potential but this condition has problems that are limited by the vulnerability and
stability of the soil so that proper strategy is needed for management. Among the three
32 regions located in Cianjur Regency, the northern region is developing rapidly and
is very strategically located. With this, this research was conducted to determine the
potential for tourism in Cianjur Regency. The method used is descriptive qualitative
with SWOT analysis. From the results of the study that has been done, it can be
concluded that the tourism object in Cianjur Regency is feasible and has the potential
to be developed. This study has also formulated the priority scale of the most potential
tourism objects to be developed based on the results of financial/investment analysis
which includes the value of Net Present Value, the value of the Internal Rate of
Return, and the Payback Period.
Keywords : Potential Tourism, Cianjur Regency

A. PENDAHULUAN kegiatan pariwisata di suatu daerah


Geografi pariwisata merupakan (wilayah). Geografi pariwisata adalah
cabang dari pada bidang ilmu Geografi studi yang menganalisis dan
yang mengkaji berbagai hal yang terkait mendeskripsikan berbagai fenomena
dengan aktivitas perjalanan wisata, fisiogeografis (unsur-unsur lingkungan
meliputi karakteristik destinasi (objek) fisikal) dan fenomen sosiogeografis
wisata, aktivitas dan berbagai fasilitas (unsur-unsur lingkungan manusia atau
wisata serta aspek lain yang mendukung sosial budayanya) yang memiliki

Alamat korespondensi :
e-mail : tineuindrianeu@unsil.ac.id 73
keunikan, keindahan dan nilai-nilai, melalui perencanaan yang cermat dan
menarik untuk dikunjungi sehingga matang supaya sesuai dengan kondisi
berkembang menjadi destinasi wisata setempat. Namun demikian, jika
(Arjana, 2015). pelasanaannya tidak direncanakan
Adapun pengertian geografi dengan baik maka akan membawa
pariwisata menurut Pearce dalam kerugian atau berdampak negatif bagi
Pranomo (2012) adalah studi terapan stakeholder maupun daerah tempat
dari konsep-konsep, teori-teori, dan pariwisata berkembang. Tujuan dalam
pendekatan - pendekatan geografi pengembangan pariwisata ini adalah
terhadap aspek - aspek pariwisata pada guna memperoleh sebuah nilai-nilai
wilayah permukaan bumi, terdapat 6 ekonomi positif dimana sebuah
(enam) wilayah topik yang menyusun pariwisata dapat berkembang sebagai
komponen geografi pariwisata yaitu, katalisator dalam pembangunan
Pola keruangan penawaran (spatial ekonomi pada beberapa sektor.
patterns of supply), pola keruangan Pengembangan pariwisata
permintaan (spatial patterns of demand), menurut Maryani (2019) adalah
Geografi tempat-tempat wisata (the peningkatan komponen yang terkait
geography of resort), Geografi dan dengan kepariwisataan, dengan tujuan
aliran wisatawan (tourist movement and agar jumlah wisatawan yang datang
flows), dampak pariwisata (the impact of lebih banyak, lebih lama tinggal, lebih
tourism), model-model keruangan banyak mengeluarkan uang, dan
pariwisata (models tourism space). kepuasan wisatawan dapat terpenuhi
Dalam suatu perkembangan secraa optimal, serta lingkungan
pariwisata tentunya tidak terlepas dari destinasi dapat tetap terjaga. Ini penting
peran pemerintah. Peran pemerintah di mengingat perencanaan membutuhkan
dalam pariwisata sendiri salah satunya suatu tindak lanjut, baik yang berupa
adalah tentang pengaturan alokasi dana pekerjaan fisik maupun penanganan
yang sesuai dengan kebutuhan masing- yang bersifat sosial ekonomi. Selain itu
masing objek wisata. Berkembangnya perlu diperhatikan bahwa untuk
pariwisata di suatu daerah menurut perencanaan seringkali diperlukan suatu
Wardiyanto dan Baiquni (2015) akan unit besaran tertentu.
membawa perubahan pada daerah Cianjur merupakan salah satu
tersebut. Perubahan yang dimaksud Kabupaten yang terletak di tengah
dapat bernilai positif jika pengembangan provinsi Jawa Barat dengan batas
pariwisata dilaksanakan dengan sebelah barat adalah kabupaten
mengikuti prosedur yang benar, yakni Sukabumi. Terdapat 32 kecamatan dan

74 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


348 desa/keluarahan di kabupaten terdapat sektor perdagangan, perhotelan
Cianjur tersebut. Secara geografis, dan jasa yang membantu meningkatkan
wilayah kabupaten Cianjur dibagi struktur perekonomian secara
menjadi tiga bagian yakni wilayah keseluruhan.
Cianjur utara, wilayah Cianjur tengah, Selain objek wisata puncak, masih
dan wilayah Cianjur selatan. Cianjur banyak lagi objek wisata yang terdapat
utara terdapat di dataran tinggi dan di Kabupaten Cianjur, misalnya objek
meliputi kawasan puncak. Wilayah wisata Pantai Jayanti, Curug Citambur,
Cianjur tengah merupakan wilayah Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya
perbukitan namun terdapat juga Cibodas, Situs Megalitikum Gunung
beberapa wilayah dataran rendah Kasur, Situs Megalitikum Gunung
persawahan, perkebunan, dll. Wilayah Padang, Gunung Gede, dan Gunung
Cianjur selatan berada di dataran rendah Pangrango. Dengan banyaknya Objek
dengan dikelilingi bukit-bukit kecil dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di
juga pesawahan. Kabupaten Cianjur ternyata belum
Wilayah Kabupaten Cianjur semua ODTW tersebut dikelola dengan
memiliki potensi Sumber Daya Alam baik. Hal ini disebabkan antara lain
yang melimpah namun kondisi tersebut keterbatasan kemampuan pemerintah
mengalami permasalahan yang dibatasi daerah, baik dari sisi sumber daya
oleh kerentanan dan kelabilan tanah manusia (SDM) maupun dari sisi
sehingga untuk pengelolaan dibutuhkan pembiayaan. Tujuan dari kajian ini
strategi yang tepat. Diantara ketiga 32 adalah untuk mengantisipasi
wilayah yang terdapat di kabupaten permasalahan tersebut di atas kiranya
Cianjur, wilayah utara berkembang perlu di inventarisir mengenai potensi
dengan cepat dan letaknya sangat ODTW, SDM pengelola, peluang pasar,
strategis karena berada di jalur wisata sarana dan prasarana pendukung,
puncak dan dilewati oleh jalur regional investasi yang sudah direaliasaikan
antara Bandung dan Jakarta. Hal untuk pengembangan ODTW dalam
tersebut telah menciptakan efek sebuah kajian Profil Pariwisata
perekonomian yang baik bagi Kabupaten Cianjur. Hal ini perlu
masyarakat kabupaten Cianjur yang ditindaklanjuti dalam sebuah kajian
ditunjukkan dengan munculnya mata ilmiah.
pencaharian bagi masyarakat sekitar. Potensi wisata merupakan segala
Keadaan tersebut membuat hal dan kejadian yang diatur dan
perekonomian Cianjur menjadi tumbuh disediakan sehingga dapat dimanfaatkan
dengan baik. Kemudian di jalur regional untuk pengembangan pariwisata baik

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 75


berupa suasana, kejadian, benda, peninggalan bersejarah berupa
maupun jasa. Potensi wisata juga dapat bangunan atau monumen.
berupa sumberdaya alam yang beraneka 3) Potensi Manusia; manusia juga
ragam dari aspek fisik dan hayati, serta memiliki potensi yang dapat
kekayaan budaya manusia yang dapat digunakan sebagai daya tarik
dikembangakan untuk pariwisata. wisata, lewat pementasan
Potensi wisata menurut Pitana tarian/pertunjukan dan pementasan
(2009) adalah daya tarik yang seni budaya suatu daerah.
terkandung pada suatu daerah untuk
B. METODE
dikembangkan menjadi suatu obyek
Metode penelitian pada dasarnya
wisata yang menarik sehingga dari situ
merupakan cara ilmiah untuk
dapat menarik kunjungan wisatawan
mendapatkan data dengan tujuan dan
untuk datang ke daerah tersebut dan
kegunaan tertentu. Penelitian deskriptif
biasanya masih belum dikelola dengan
dilakukan untuk mendiskripsikan suatu
baik. Potensi pada destinasi wisata
gejala, peristiwa, dan kejadian yang
dipengaruhi adanya 4 pendekatan yang
terjadi secara faktual, sistematis, dan
lebih dikenal dengan istilah 4A antara
akurat (Sugiyono, 2016). Dalam
lain: atraksi, aksesibilitas, amenitas dan
penelitian ini, penulis menggunakan
aktivitas.
metode penelitian deskriptif kualitatif.
Potensi wisata disini dibagi
Dan analisis yg digunakan adalah
menjadi tiga macam yaitu sebagai
analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
berikut: potensi alam, potensi
suatu cara menganalisis faktor-faktor
kebudayaan, dan potensi manusia. Hal
internal dan eksternal menjadi langkah-
tersebut dijelaskan bahwa potensi wisata
langkah strategi dalam pengoptimalan
dijelaskan dibawah ini sebgai berikut :
usaha yang telah menguntungkan.
1) Potensi Alam yang dimaksud
Dalam analisis faktor-faktor internal dan
dengan potensi alam adalah
eksternal akan ditentukan aspek-aspek
keadaan dan jenis flora fauna suatu
yang menjadi kekuatan (Strengths),
daerah, bentang alam suatu daerah,
kelemahan (Weakness),kesempatan
misalnya pantai, hutan, dan lain-
(Oppurtunities), dan yang menjadi
lain.
ancaman (Threats) sebuah organisasi.
2) Potensi Kebudayaan; yang
Dengan begitu akan dapat ditentukan
dimaksud dengan potensi budaya
berbagai kemungkinan alternatif strategi
adalah semua hasil cipta, rasa dan
yang dapat dijalankan (Freddy Rangkuti,
karsa manusia baik berupa adat
2013).
istiadat, kerajinan tangan, kesenian,

76 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


Analisis yang akan digunakan 1677. Kejadian ini memberi arti bahwa
dalam pekerjaan ini terdiri dari Analisis setelah itu Mataram terlepas dari
SWOT. Analisis SWOT terdiri dari wilayah kekuasaannya.
faktor internal dan eksternal yang secara Pada pertengahan abad ke 17 ada
langsung dan tidak langsung akan perpindahan rakyat dari Sagara Herang
mempengaruhi tujuan dari suatu yang mencari tempat baru di pinggir
institusi/ organisasi. Faktor internal sungai untuk bertani dan bermukim.
terdiri dari kekuatan (strength) dan Babakan atau kampoung mereka
kelemahan (weakness), sedangkan faktor dinamakan menurut menurut nama
eksternal terdiri dari peluang sungai dimana pemukiman itu berada.
(opportunity) dan ancaman (threat). Seiring dengan itu Raden Djajasasana
putra Aria Wangsa Goparana dari
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Talaga keturunan Sunan Talaga,
C.1. HASIL
terpaksa meninggalkan Talaga karena
a. Gambaran Umum Wilayah
masuk Agama Islam, sedangkan para
Tiga abad silam merupakan saat
Sunan Talaga waktu itu masih kuat
bersejarah bagi Cianjur. Karena
memeluk agama Hindu.
berdasarkan sumber - sumber tertulis,
Sebagaimana daerah beriklim
sejak tahun 1614 daerah Gunung Gede
tropis, maka di wilayah Cianjur utara
dan Gunung Pangrango ada di bawah
tumbuh subur tanaman sayuran, teh dan
Kesultanan Mataram. Tersebutlah
tanaman hias. Di wilayah Cianjur
sekitar tanggal 2 Juli 1677, Raden
Tengah tumbuh dengan baik tanaman
Wiratanu putra R.A. Wangsa Goparana
padi, kelapa dan buah-buahan.
Dalem Sagara Herang mengemban tugas
Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan
untuk mempertahankan daerah Cimapag
tumbuh tanaman palawija, perkebunan
dari kekuasaan kolonial Belanda yang
teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta
mulai menanamkan kuku-kunya di tanah
tanaman buah-buahan. Potensi lain di
nusantara.Upaya Wiratanu untuk
wilayah Cianjur Selatan antara lain
mempertahankan daerah ini juga erat
obyek wisata pantai yang masih alami
kaitannya dengan desakan
dan menantang investasi.
Belanda/VOC saat itu yang ingin
Aria Wangsa Goparana kemudian
mencoba menjalin kerjasama dengan
mendirikan Nagari Sagara Herang dan
Sultan Mataram Amangkurat I. Namun
menyebarkan Agama Islam ke daerah
sikap patriotik Amangkurat I yang tidak
sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang
mau bekerjasama dengan Belanda/VOC
sebelumnya hanyalah merupakan sub
mengakibatkan ia harus rela
nagari menjadi Ibu Nagari tempat
meninggalkan keraton tanggal 2 Juli

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 77


pemukiman rakyat Djajasasana. wisata dibagi menjadi tiga macam,
Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub yaitu: potensi alam, potensi kebudayaan
nagari tempat Raden Djajasasana dan potensi manusia.
disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer). Kabupaten Cianjur merupakan
Cianjur dikenal dan lekat dengan pameo salah satu destinasi wisata unggulan
ngaos, mamaos dan maenpo. Ngaos provinsi Jawa Barat dengan kondisi
adalah tradisi mengaji sebagai salah satu daya tarik wisata yang ikut andil dalam
pencerminan kegiatan keagamaan. perkembangan dan peningkatan struktur
b. Potensi Pariwisata Kabupaten perekonomian daerah dan mempercepat
Cianjur pertumbuhan usaha pariwisata
Undang-Undang Kepariwisataan didalamnya. Usaha dibidang lain seperti
Nomor 10 tahun 2009 Pasal 1 perdagangan dan jasa telekomunikasi
mengatakan bahwa : daya tarik wisata dan informasi, transportasi ditujukan
adalah sesuatu yang memiliki keunikan, untuk mencapai pemerataan dan
keindahan, dan nilai yang berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat
keanekaragaman kekayaan alam, daerah. Untuk itu dapat diidentifikasi
budaya, dan hasil buatan manusia yang potensi produk pariwisata kabupaten
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan Cianjur berdasarkan tiga komponen
wisatawan. Dapat disimpulkan beberapa utam pembentuk produk wisata yaitu
unsur yang terkandung dalam pengertian atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
tersebut, yaitu: 1) Setiap daya tarik 1) Atraksi/aktivitas
wisata memiliki keunikan, keindahan; 2) Berdasarkan kemampuan sumber
Daya tarik dapat berupa alam, budaya, daya dan pola pengembangan kawasan
atau hasil karya manusia yang berseni kota, maka citra produk pariwisata di
tinggi dan layak untuk dijadikan suatu kabupaten Cianjur dapat dikasifikasikan
produk; 3) Sasaran utama adalah sebagai destinasi “urban & nature
wisatawan. tourism” dengan berbagai variasi potensi
Potensi wisata menurut Mariotti daya tarik dan aktifitas wisata
dalam Yoeti (2002) adalah segala alam, budaya, buatan, dan kegiatan
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan khusus. Berdasarkan hal tersebut maka
wisata, dan merupakan daya tarik karakteristik produk wisata dibagi
sehingga wisatawan berminat kedalam beberapa bagian diantaranya,
mengunjungi tempat tersebut. Jadi yang wisata budaya dan heritage, wisata
dimaksud dengan potensi wisata adalah kuliner, rekreasi dan hiburan, dan
sesuatu yang dapat dikembangkan MICE.
menjadi daya tarik wisata. Potensi

78 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


2) Amenitas Ketersediaan Pengembangan tata ruang kawasan
Amenitas seperti fasilitas dan wisata dilakukan dengan menentukan
pelayanan untuk wisatawan yang titik masuk wisatawan ke dalam
berkunjung ke kabupaten Cianjur kawasan, membentuk klaster
dikatakan cukup signifikan. Berbagai pengembangan kawasan wisata,
sarana akomodasi dengan klasifikasi menyusun rangkaian (linkage) sirkulasi
tidak berbintang masih mampu ke objek wisata, dan mengembangkan
mempertahankan okupansi pada tingkat masing-masing objek wisata. Potensi-
yang menguntungkan. Sedangkan sarana potensi wisata Kabupaten Cianjur
makan dan minum semakin meningkat tersebut dibagi menjadi beberapa
dengan berkembangnya trend wisata kelompok Tema Wisata yang bertujuan
kuliner yang menawarkan makanan membentuk suatu kelompok destinasi
tradisional maupun makanan wisata untuk mempermudah identifikasi
mancanegara. atraksi wisata sesuai minat :
3) Aksesibilitas a. Atraksi Wisata Kota Kelompok ini
Untuk menjangkau Kabupaten merupakan atraksi wisata
Cianjur dapat dilakukan melalui darat lingkungan buatan dan terdapat di
dengan kualitas transportasi yang cukup dalam kota.
memadai dengan tersedianya angkutan b. Atraksi Wisata Budaya Kelompok
bis dalam dan luar kota serta terminal ini merupakan atraksi wisata yang
bis umum dengan kualitas pelayanan berhubungan dengan kebudayaan
yang masih kurang baik. Kondisi lokal dan peninggalan sejarah
aksesibilitas dalam kota dan kabupaten c. Atraksi Wisata Agropolitan
Cianjur sudah mampu Memfasilitasi Kelompok ini merupakan atraksi
trayek ke kawasan-kawasan wisata wisata yang berhubungan dengan
perkotaan meskipun kualitas moda produksi pertanian dan perkebunan
transportasi dan fasilitas terminal dalam sebuah kawasan/ kampung.
angkutan kota yang masih sangat kurang d. Atraksi Wisata Curug dan sungai
memadai termasuk halte dan jadwal rute Kelompok ini merupakan atraksi
pelayanan. wisata yang menonjolkan ciri khas
Pengembangan kegiatan wisata di alam Cianjur di area curug dan
Kabupaten Cianjur tidak dapat terlepas lembah sungai sebagai salah satu
dari pengembangan wisata regional yang cirri khas kondisi topografi
menghubungkan objek wisata yang satu kabupaten Cianjur
dengan lainnya sehingga menghasilkan e. Atraksi Wisata Pesisir Pantai
rangkaian / linkage perjalanan wisata. Kelompok ini merupakan atraksi

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 79


wisata di pesisir pantai Cianjur merespon konteks dan potensi alam
selatan yang memiliki potensi besar sekitar dan dikembangkan
untuk dikembangkan. sekaligus sebagai atraksi wisata dan
f. Atraksi Wisata Pegunungan gerbang masuk menuju kabupaten
Kelompok ini merupakan atraksi Cianjur
wisata di sisi utara Cianjur yang Obyek wisata yang terpilih untuk
merupakan rangkaian kawasan dikembangkan, diantaranya dapat dilihat
wisata di pegunungan pangraro pada Gambar 2.
g. Rest Area sebagai gerbang masuk
Kabupaten Cianjur Setiap rest area

Figure 2. Peta Persebaran Pariwisata Kabupaten Cianjur


Pada peta persebaran pariwisata di atraksi/Aktifitas pariwisata;
Kabupaten Cianjur di atas bisa kita lihat wisata pantai, wisata alam
bahwa, segala potensi pariwisata (Hutan Jati Perhutani),
Kabupaten Cianjur sebagai berikut: Pemandangan Alam. Fasilitas
1. Kecamatan Cidaun yang tersedia pada lokasi
a) Dengan nama objek wisata wisata tersebut yaitu: Toilet,
Pantai Ciwidig yang berada di Spot Foto, warung tradisional,
Desa Kertajati memiliki Oleh-oleh khas Cidaun (Sale

80 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


Pisang). Aksesibilitas pada aksesibilitas menuju objek
lokasi objek wisata tersebut wisata ini Kondisi Jalan
memiliki kondisi jalan Kabupaten yang cukup baik,
Kabupaten yang cukup baik, dapat diakses menggunakan
dapat diakses menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4.
kendaraan roda 2 dan roda 4. b) Pantai Sereg berada di Desa
b) Nama objek wisata Pantai Batu Saganten, atrakasi/aktifitas di
Kukumbung yang berada di wisata ini adalah Wisata Pantai,
Desa Karangwangi memiliki Pemandangan Alam,
atraksi/aktifitas Wisata Pantai, Perkebunan Kelapa, Wisata
Wisata Religi (Makam Prabu Memancing, dan fasilitas yang
Kian Santang), Wisata Kuliner tersedia di objek wisata ini
(Terutama Lobster), Tambang Penginapan, Warung Makan,
Pasir Besi. Pada objek wisata Tempat Parkir, Toilet Umum.
ini memiliki fasilitas Dengan aksesibilitas Kondisi
Penginapan, Warung Makan, Jalan Kabupaten yang cukup
Tempat Parkir, Toilet Umum. baik, dapat diakses
Dalam aksesibilitas wisata menggunakan kendaraan roda 2
Pantai Batu Kukumbung ini dan roda 4.
Berjarak 4 Km dari Pusat 3. Kecamatan Argabinta
Kecamatan Cidaun dengan a) Nama objek wisata Pantai
kondisi jalan yang belum Lugina berada di Desa
beraspal dan dapat diakses Wanasari, di objek wisata ini
menggunakan kendaraan roda 2 memiliki atraksi/aktifitas
dan roda 4. Wisata Pantai, Wisata Off
2. Kecamatan Sindang Barang Road, Tambak Ikan, Tambang
a) Nama Objek wisata Pantai Pasir Besi, Wisata Memancing.
Apra yang berada di Desa Fasilitas yang ada di objek
Sagetan memiliki wisata ini memiliki Tempat
atraksi/aktiftas wisata; Wisata parkir, shelter, dan kios-kios
Pantai, Pemandangan Alam, makanan. Dengan aksesibilitas
Kearifan Lokal (Musim Kondisi Jalan Bebatuan dan
Impun). Dengfan fasilitas yang Pasir dan Jarak 3 Km dari Jalan
tersedia di objek wisata ini Raya Kecamatan Argabinta
adalah Lahan Parkir, Warung b) Nama objek wisata Pantai
Tradisional. Serta untuk Ragadiem berada di lokasi

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 81


Desa Sinarlaut, objek wisata ini berada di lokasi Desa Suksirna.
memiliki atraksi/aktifitas Pada objek wisata ini memiliki
Wisata Pantai, Kearifan Lokal atraksi/aktivitas wisata alam yaitu
(Nganco), Tambang Pasir Besi air terjun. Fasilitas yang ada di
dengan fasilitas hanya adanya objek wisata ini hanya Toilet
warung tradisional. umum, dengan aksesisbilitas
Aksesibilitas objek wisata ini Kondisi Jalan bebatuan dan tanah
Kondisi Jalan bebatuan dan dapat diakses hanya menggunakan
pasir dapat diakses hanya Roda 2.
menggunakan Roda 2. 6. Kecamatan Sukanagara memiliki
c) Mangroove Sinar Laut berada objek wisata dengan nama objek
di lokasi Desa Sinarlaut, objek wisata Perkebunan Teh dan Kopi
wisata ini memiliki berada di lokasi Desa Sukanagara,
atraksi/fasilitas Eko Wisata objek wisata ini memiliki
(Mangrove). Dengan fasilitas atraksi/aktivitas agrowisata (teh dan
yang tersedia Tempat Parkir, kopi), wisata Offroad, wisata alam.
Toilet Umum, Warung Fasilitas yang ada di objek wisata
Tradisional. Aksesibilitas pada ini belum memiliki fasilitas yang
objek wisata ini adalah Kondisi menunjang dalam pariwisata.
Jalan bebatuan dan tanah dapat Untuk aksesibilitas pada objek
diakses hanya menggunakan wisata ini Kondisi Jalan Kabupaten
Roda 2 dan Roda 4. yang cukup baik, dapat diakses
4. Kecamatan Pasirkuda, dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan
nama objek wisata Curug Citambur roda.
yang berada di Desa Karangjaya,
c. Analisis Potensi dan Permasalahan
atraksi/aktivitas pada objek wisata
Analisis SWOT merupakan metoda
ini adalah wisata alam yaitu air
analisis dengan cara menggabungkan
terjun. Fasilitas yang ada di objek
hasil analisis yang sudah ada dengan
wisata ini adalah Tempat Parkir,
temuan fakta dilapangan seperti potensi,
Mushola, Toilet Umum, Warung
masalah, harapan dan ancaman. Analisis
Tradisional. Dengan aksesibilitas
SWOT ini terbagi dua yaitu IFAS
Kondisi Jalan bebatuan dan tanah
(Internal Strategi Analysis Summery)
dapat diakses hanya menggunakan
dan EFAS (Eksternal Strategi Analysis
Roda 2.
Summery). Pada analisis SWOT ini,
5. Kecamatan Leles dengan nama
objek wisata Curug Cipanas yang

82 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


banyak pertimbangan yang berdasar 2) Keterbatasan anggaran
pada kondisi atau temuan di lapangan.: pembangunan dan pengembangan
Keterangan: kawasan pariwisata
1 : sangat baik -1: sangat tidak baik 3) Kurangnya media promosi
2 : baik -2 : tidak baik pariwisata di Kabupaten Cianjur
3 : sedang -3 : sedang
4) Minimnya ketersediaan fasilitas di
4 : tidak baik -4 : baik
titik pariwisata Kabupaten Cianjur
5 : sangat tidak baik -5 : sangat baik
5) Isu alih fungsi lahan publik bagi
a) Strength (Kekuatan) kepentingan privat (perumahan,
1) Sudah tersedianya fasilitas di kebun, dll).
beberapa titik pariwisata di
c) Opportunities (Peluang)
Kabupaten Cianjur
1) Adanya dukungan dari pemerintah
2) Kabupaten Cianjur memiliki bayak
Kabupaten Cianjur dalam
pesona alam yang dapat
pengembangan kawasan pariwisata
dikembangkan sebagai kawasan
di Kabupaten Cianjur
pariwisata
2) Adanya partisipasi masyarakat
3) Adanya kesadaran masyarakat
terhadap aktivitas pariwisata
setempat dalam pengelolaan
3) Potensi pariwisata Kabupaten
kawasan pariwisata
Cianjur dapat menarik minat
4) Adanya produk perencanaan terkait
investor
pengembangan kawasan pariwisata
di Kabupaten Cianjur d) Threat (Ancaman/Tantangan)

5) Kabupaten Cianjur memliki lokasi 1) Tidak terekspose nya potensi


yang strategis, sehingga mudah pariwisata di Kabupaten Cianjur
dijangkau 2) Rusaknya lingkungan pariwisata di
6) Banyaknya atraksi/aktivitas yang Kabupaten Cianjur
dapat dilakukan di titik - titik 3) Kurangnya minat investor untuk
pariwisata di Kabupaten Cianjur menanamkan modalnya karena
keterbatasan prasarana pendukung
b) Weakness (Kelemahan)
dan media promosi
1) Kurang baiknya tingkat aksesbilitas
menuju titik pariwisata di
Kabupaten Cianjur

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 83


Tabel 2 Penilaian Faktor Internal (IFAS)
Bobot
Swot No Uraian Nilai Skor
(%)
Sudah tersedianya fasilitas di beberapa
1 3 0.08 0.23
titik pariwisata di Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur memiliki bayak pesona
2 alam yang dapat dikembangkan sebagai 5 0.13 0.63
kawasan pariwisata
Adanya kesadaran masyarakat setempat
3 4 0.10 0.40
dalam pengelolaan kawasan pariwisata
Strength
Adanya produk perencanaan terkait
(Kekuatan)
4 pengembangan kawasan pariwisata di 2 0.05 0.10
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur memliki lokasi yang
5 3 0.08 0.23
strategis, sehingga mudah dijangkau
Banyaknya atraksi/aktivitas yang dapat
6 dilakukan di titik - titik pariwisata di 3 0.08 0.23
Kabupaten Cianjur
Jumlah 20 0.5 1.80
Kurang baiknya tingkat aksesbilitas
1 menuju titik pariwisata di Kabupaten -2 0.07 -0.13
Cianjur
Keterbatasan anggaran pembangunan dan
2 -3 0.10 -0.30
pengembangan kawasan pariwisata
Weakness
Kurangnya media promosi pariwisata di
(Kelemahan 3 -4 0.13 -0.53
Kabupaten Cianjur
)
Minimnya ketersediaan fasilitas di titik
4 -4 0.13 -0.53
pariwisata Kabupaten Cianjur
Isu alih fungsi lahan publik bagi
5 kepentingan privat (perumahan, kebun, -2 0.07 -0.13
dll)
Jumlah -15 0.5 -1.63
Total 0.17
Sumber : Hasil Analisis

84 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


Tabel 3 Penilaian Faktor Eksternal (EFAS)
Bobot
Swot No Uraian Nilai Skor
(%)
Adanya dukungan dari pemerintah
1 Kabupaten Cianjur dalam pengembangan 4 0.20 0.80
kawasan pariwisata di Kabupaten Cianjur
Opportunities
Adanya partisipasi masyarakat terhadap
(Peluang) 2 4 0.10 0.40
aktivitas pariwisata
Potensi pariwisata Kabupaten Cianjur dapat
3 2 0.05 0.10
menarik minat investor
Jumlah 10 0.5 1.30
Tidak terekspose nya potensi pariwisata di
1 -2 0.07 -0.13
Kabupaten Cianjur
Rusaknya lingkungan pariwisata di
2 -3 0.10 -0.30
Threat Kabupaten Cianjur
(Tantangan) Kurangnya minat investor untuk
menanamkan modalnya karena
3 -4 0.13 -0.53
keterbatasan prasarana pendukung dan
media promosi
Jumlah -9 0.5 -0.97
Total 0.33
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 2 dan Tabel 3 kebijakan pertumbuhan yang agresif
menunjukkan penilaian faktor internal (Growth Oriented Strategy). Sedangkan
dan penilaian faktor eksternal terkait Stable Growth Strategy berarti
pada potensi pariwisata objek wisata di Berkonsentrasi pada kegiatan
Kabupaten Cianjur karena potensi (pariwisata) saat ini atau pengembangan
pariwisata di Kabupaten Cianjur berada potensi pariwisata untuk
pada daerah yang “kuat” dan mempertahankan posisi.
“berpeluang”. Pada daerah ini, sangat Stable Growth Strategy Strategi
memungkinkan bagi pengembangan yang bersumber dari Strenghts dan
potensi pariwisata untuk melakukan Opportunities ini merupakan sebuah
pertumbuhan yang agresif karena strategi yang diciptakan dengan
memiliki peluang dan kekuatan yang menggunakan kekuatan yang bersumber
dibutuhkan. Strategi yang harus dari lingkungan internal untuk
ditetapkan pada posisi ini adalah memanfaatkan peluang dari lingkungan

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 85


eksternal dalam pengembangan Untuk menambah daya tarik obyek
pariwisata di Kabupaten Cianjur. wisata dibutuhkan pengembangan obyek
Strategi yang diambil adalah sebagai wisata yaitu peningkatan fasilitas obyek
berikut: wisata yang mampu merangsang
1. Pengembangan dan peningkatan wisatawan untuk berkunjung.
kualitas produk wisata. Peningkatan fasilitas tersebut meliputi
Kabupaten Cianjur memiliki perbaikan fasilitas umum pada obyek
beberapa potensi wisata unggulan yaitu wisata seperti WC umum, termpat
obyek wisata pantai dan wisata alam. beristirahat dan musholla. Selain
Selain itu Kabupaten Cianjur juga peningkatan fasilitas umum,
memiliki beberapa obyek wisata yang peningkatan area berwisata juga
berada pada cakupan kawasan serta dianggap perlu untuk meningkatkan
terdapatnya acara-acara kebudayaan dan kualitas obyek wisata karena banyak
kesenian daerah yang selalu menarik obyek wisata di Kabupaten Cianjur yang
banyak pengunjung merupakan kurang adanya area pariwisata.
kekuatan yang dimiliki kepariwisataan Pengembangan area berwisata tersebut
Kabupaten Cianjur yaitu dengan harus sesuai dengan karakteristik
kerjasama dengan stakeholders masing-masing obyek wisata.
kepariwisataan untuk mengembangkan 2. Peningkatan promosi pariwisata
dan meningkatkan kualitas produk Letak geografis Kabupaten
wisata Kabupaten Cianjur. Untuk Cianjur memiliki letak yang cukup
mengembangkan dan meningkatkan strategis. Selain itu letak Kabupaten
kualitas produk wisata tersebut Cianjur yang dilalui jalan kabupaten
diperlukan sebuah upaya terus-menerus juga dapat mempunyai dampak positif
guna mengembangkan dan pemeliharaan terhadap promosi yang dapat dilakukan
obyek wisata. Pengembangan obyek untuk mengenalkan pariwisata
wista ini selain menjadi keperluan sektor Kabupaten Cianjur. Upaya tersebut
pariwista itu sendiri tentunya terintegrasi dapat dilakukan seperti memasang
dengan pembangunan daerah pada spanduk dan baliho di jalur – jalur
umumnya yang bersifat lintas sektoral. utama untuk mengenalkan pariwisata
Pada ahirnya diupayakan terus Kabupaten Cianjur. Namun sampai saat
pengembangannya guna meraih ini hal tersbut belum dilalakukan, untuk
semaksimal mungkin peluang-peluang itu perlu memanfaatkan letak geografis
yang dimiliki Kabupaten Cianjur untuk yang strategis untuk mengenalkan dan
lebih mengambangkan pariwisata. mempromosikan pariwisata Kabupaten
Cianjur.

86 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


Berdasarkan hasil survey pengelolaan yang maksimal
lapangan bahwa sistem promosi mengakibatkan obyek-obyek wisata
pariwisata di Kabupaten Cianjur masih alam menjadi tidak terawat dan
terbatas. Upaya promosi melalui terbengkalai.
teknologi informasi juga perlu 4. Peningkatan pemberdayaan
dilakukan, missal pembuatan website, dalam keterlibatan masyarakat
namun penggunaan teknologi informasi Pada pengembangan pariwisata di
yang perlu dilakukan harus memuat Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya
beberapa potensi wisata di Kabupaten memberdayakan keterlibatan masyarakat
Cianjur sehingga masyarakat dapat lokal. Salah satu penyebab kegagalan
mengetahui potensi wisata di Kabupaten program-program yang telah
Cianjur dengan membuka website dilaksanakan sebelumnya adalah belum
tersebut. Sebagai usaha meningkatkan adanya keterlibatan masyarakat dalam
kualitas promosi yang menarik, maka pembangunan parwisita. Kurangnya
perlu adanya inovasi-inovasi dalam pelibatan masyarakat tersebut
sistem promosi dengan peningkatan mengakibatkan banyak fasilitas
pemanfaatan teknologi informasi dan pariwisata yang rusak dan tidak terawat
pemanfaatan letak geografis Kabupaten bahkan masih banyak obyek wisata di
Cianjur yang strategis untuk Kabupaten Cianjur yang terkelola
mempromosikan potensi wisata yang dengan baik.
dimiliki. Untuk menumbuhkan paritisipasi
3. Peningkatan kepengelolaan masyarakat perlu diciptakan suasana
obyek wisata kondusif yakni situasi yang
Kabupaten Cianjur mempunyai menggerakkan masyarakat untuk
karakteristik obyek wisata yang terbagi menaruh perhatian dan kepedulian pada
menjadi obyek wisata religi, obyek kegiatan wisata dan kesediaan untuk
wisata alam, obyek wisata pantai, obyek bekerjasama secara aktif dan berlanjut.
wisata sejarah dan obyek wisata lainnya. Melihat begitu pentingnya pelibatan
Pada obyek wisata alam saat ini masyarakat lokal dalam usaha
sebagian besar dikelola oleh warga pengembangan pariwisata yang dilihat
setempat. Potensi pariwisata di sebagai usaha meminimalisir kelemahan
Kabupaten Cianjur yang mempunyai yang bersumber dari lingkungan internal
banyak obyek wisata alam cukup besar yaitu banyak fasilitas obyek wisata di
untuk dikembangkan. Namun potensi- Kabupaten Cianjur yang belum terkelola
potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik juga digunakan untuk
secara optimal karena belum adanya menghindari ancaman dari lingkungan

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 87


eksternal yaitu masih kurangnya peran di Kabupaten Cianjur.Untuk
serta masyarakat dalam sektor menentukan daerah tujuan wisata
pariwisata. Kabupaten Cianjur yang akan dijadikan
lokus dari penelitian pasar melalui
C.2 PEMBAHASAN
penyebaran 100 kuesioner pada
Menurut (Pendit, 1990)
wisatawan, menunjukan bahwa
menerangkan bahwa terdapat beberapa
wisatawan datang ke Kabupaten
betuk pariwisata: bentuk pariwisata
Cianjur, Daya tarik pariwisata atau
dapat dibagi menjadi 5 (lima) kategori
potensi kepariwisataan yang dimiliki
yaitu menurut asal wisatawan, menurut
Kabupaten Cianjur pada umumnya
akibatnya terhadap neraca pembayaran,
berupa; sumber daya alam dan budaya
menurut jangka waktu, menurut jumlah
serta sumber daya manusia sebagai
wisatawan, dan menurut alat angkut
pelaku pariwisata. Daya tarik wisata
yang digunakan.
merupakan sesuatu yang menjadi faktor
Menurut (Suwantoro, 2004),
menyebabkan wisatawan datang
upaya pengembangan pariwisata yang
mengunjungi suatu tempat, selain
dilihat dari kebijakan dalam
tambahan dukungan fasilitas,
pengembangan wisata alam, dari segi
transportasi dan pelayanan pariwisata
ekonomi pariwista alam akan dapat
lain yang berada di Kabupaten Cianjur.
menciptakan lapangan pekerjaan.
Beberapa destinasi yang paling popular
Pariwisata alam membutuhkan investasi
menjadi daya tarik wisatawan (Icon)
yang relatif lebih besar untuk
yaitu Kebun Raya Cibodas, Gunung
pembangunan sarana dan prasarananya.
Padang, Istana Cipanas, dan Taman
Evaluasi yang teliti diperlukan terhadap
Bunga Nusantara.
kegiatan pariwisata alam tersebut.
Letak geografis Kabupaten
Banyak pendapat yang menyatakan
Cianjur memiliki letak yang cukup
bahwa pariwisata alam yang berbentuk
strategis yang dapat mempermudah
ekoturisme belum berhasil berperan
masuknya wisatawan ke Kabupaten
sebagai alat konservasi alam maupun
Cianjur. Selain itu letak Kabupaten
untuk mengembangkan perekonomian.
Cianjur yang dilalui jalan kabupaten
Salah satu penyebabnya adalah sulitnya
juga dapat mempunyai dampak positif
mendapatkan dana pengembangan
terhadap promosi yang dapat dilakukan
kegiatannya
untuk mengenalkan pariwisata
Menurut Fadillah dan Eforis
Kabupaten Cianjur. Upaya tersebut
(2020) analisis aspek-aspek yang
dapat dilakukan seperti memasang
menimbulkan daya tarik bagi wisatawan
spanduk dan baliho di jalur – jalur
untuk mengunjungi daerah tujuan wisata

88 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90


utama untuk mengenalkan pariwisata sebagian besar dikelola oleh warga
Kabupaten Cianjur. Namun sampai saat setempat. Potensi pariwisata di
ini hal tersbut belum dilalakukan, untuk Kabupaten Cianjur yang mempunyai
itu perlu memanfaatkan letak geografis banyak obyek wisata alam cukup besar
yang strategis untuk mengenalkan dan untuk dikembangkan. Namun potensi-
mempromosikan pariwisata Kabupaten potensi tersebut belum dimanfaatkan
Cianjur. secara optimal karena belum adanya
Berdasarkan hasil survey pengelolaan yang maksimal
lapangan bahwa sistem promosi mengakibatkan obyek-obyek wisata
pariwisata di Kabupaten Cianjur masih alam menjadi tidak terawat dan
terbatas. Upaya promosi melalui terbengkalai.
teknologi informasi juga perlu b. Peningkatan pemberdayaan
dilakukan, missal pembuatan website, dalam keterlibatan masyarakat
namun penggunaan teknologi informasi Pada pengembangan pariwisata di
yang perlu dilakukan harus memuat Kabupaten Cianjur belum spenuhnya
beberapa potensi wisata di Kabupaten memberdayakan keterlibatan masyarakat
Cianjur sehingga masyarakat dapat lokal. Salah satu penyebab kegagalan
mengetahui potensi wisata di Kabupaten program-program yang telah
Cianjur dengan membuka website dilaksanakan sebelumnya adalah belum
tersebut. Sebagai usaha meningkatkan adanya keterlibatan masyarakat dalam
kualitas promosi yang menarik, maka pembangunan pariwisata. Kurangnya
perlu adanya inovasi-inovasi dalam pelibatan masyarakat tersebut
sistem promosi dengan peningkatan mengakibatkan banyak fasilitas
pemanfaatan teknologi informasi dan pariwisata yang rusak dan tidak terawat
pemanfaatan letak geografis Kabupaten bahkan masih banyak objek wisata di
Cianjur yang strategis untuk Kabupaten Cianjur yang terkelola
mempromosikan potensi wisata yang dengan baik.
dimiliki. Untuk menumbuhkan paritisipasi
a. Peningkatan kepengelolaan masyarakat perlu diciptakan suasana
obyek wisata kondusif yakni situasi yang
Kabupaten Cianjur mempunyai menggerakkan masyarakat untuk
karakteristik obyek wisata yang terbagi menaruh perhatian dan kepedulian pada
menjadi obyek wisata religi, obyek kegiatan wisata dan kesediaan untuk
wisata alam, obyek wisata pantai, obyek bekerjasama secara aktif dan berlanjut.
wisata sejarah dan obyek wisata lainnya. Melihat begitu pentingnya pelibatan
Pada obyek wisata alam saat ini masyarakat lokal dalam usaha

Fadjarajani dkk, Analisis potensi pariwisata.... 89


pengembangan pariwisata yang dilihat yang baik sebagai daya tarik objek
sebagai usaha meminimalisir kelemahan wisata di Kabupaten Cianjur, (6)
yang bersumber dari lingkungan internal Melaksanakan pengembangan objek
yaitu banyak fasilitas obyek wisata di wisata yang iconic sesuai dengan ciri
Kabupaten Cianjur yang belum terkelola khas masing-masing objek wisata di
dengan baik juga digunakan untuk Kabupaten Cianjur agar obyek wisata di
menghindari ancaman dari lingkungan Kabupaten Cianjur semakin menarik
eksternal yaitu masih kurangnya peran untuk dikunjungi, (7) Menyediakan
serta masyarakat dalam sektor moda angkutan lokal sebagai sarana
pariwisata. transportasi menuju objek wisata di
D. KESIMPULAN Kabupaten Cianjur yang sulit dijangkau
Kajian ini menyimpulkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
obyek wisata di Kabupaten Cianjur
Arjana, I. G. B. (2015). Geografi
adalah layak dan potensial untuk Pariwsata dan Ekonomi Kreartif.
dikembangkan, dengan saran-saran Rajagrafindo.
sebagai berikut (1) mengalokasikan Fadillah, N., & Eforis, C. (2020). Jurnal
anggaran pembangunan dan british. 1(1), 32–49.
pengembangan kawasan pariwisata Freddy Rangkuti. (2013). Analisis
sesuai dengan skala prioritas objek SWOT Teknik Membedah Kasus
wisata sebagai upaya mengatasi Bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
keterbatasan anggaran pembangunan Maryani, E. (2019). Geografi
dan pengembangan kawasan pariwisata, Pariwisata. Ombak.
Pendit, N. S. (1990). Ilmu Pariwisata
(2) Mengembangkan aspek media
Sebuah Pengantar Perdana. PT
promosi objek wisata Kabupaten Cianjur
Pradnya Paramita.
dengan memanfaatkan media sosial dan
Pranomo, H. (2012). Diktat Kuliah
website, (3) Membangun sarana dan
Geografi Pariwisata. UNY.
prasarana pariwisata sebagai upaya Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
menarik minat investor untuk Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
menanamkan modalnya pada objek PT Alfabet.
wisata di Kabupaten Cianjur, (4) Suwantoro, G. (2004). Dasar-dasar
Melakukan edukasi dan pemberdayaan Pariwisata. Andi.
masyarakat lokal untuk menjaga Wardiyanto dan Baiquni. (2015).
kelestarian lingkungan dan mengelola Perencanaan Pengembangan
objek wisata di Kabupaten Cianjur, (5) Pariwisata. Lubuk Agung.
Mengoptimalkan jadwal kunjungan Yoeti, O. A. (2002). Pengantar Ilmu
Pariwisata. PT Angkasa.
wisata dengan membuat tour schedule

90 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XIX, NOMOR 1, JUNI 2021: 73-90

Anda mungkin juga menyukai