ISSN: 2086-5031
1)
Zefri Wardi Zen, 2)Berri Brilliant Albar, dan 3)Hesti Mayasari
1,2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
1)
Zefri.media@gmail.com, 2)berribet@gmail.com, 3)hestimayasari27@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Daya Tarik Wisata
dan Promosi terhadap Keputusan memilih objek Wisata Kawasan Mandeh Kabupaten
Pesisir Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengunjungi
Objek Wisata Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2016 yang
jumlahnya 100 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa daya tarik wisata berpengaruh
signifikan terhadap keputusan memilih objek wisata kawasan mandeh. Promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih objek Wisata Kawasan Mandeh. Pada
uji F terlihat bahwa adanya pengaruh yang signifikan variabel Daya Tarik Wisata dan
variabel Promosi secara bersama-sama terhadap variabel Keputusan memilih objek Wisata
Kawasan Mandeh dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) adalah
0,498 atau 49.80%.
1
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
dengan dampak negatif apabila pariwisata Republik Indonesia Joko Widodo pada 10
dikelola secara bijaksana. Tanggung Oktober 2015 terletak di Kecamatan Koto
jawab pengelolaan pariwisata terletak XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan,
pada pemangku kepentingan antara lain dan berbatasan langsung dengan Kota
pemerintah pusat dan daerah, masyarakat Padang. Puncak Mandeh terletak kurang
dan swasta. Ketiga pemangku inilah yang lebih 56 Kilometer dari Kota Padang dan
sangat berperan penting dalam semua dapat ditempuh menggunakan mobil
kegiatan pariwisata dan dampak-dampak selama 1 jam perjalanan. Kawasan Wisata
yang dihasilkannya. Mandeh sendiri mempunyai area seluas
Untuk sektor pariwisata kurang lebih 18.000 Ha dan meliputi 7
Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai desa dari 3 nagari yang penduduknya
beberapa objek wisata alam maupun bekerja sebagai nelayan, beternak, dan
pantai yang memiliki daya tarik dan bertani. Mandeh merupakan sebuah
keunikan baik dari segi keindahannya kawasan wisata yang sebelumnya telah
maupun adat istiadat yang ada di daerah masuk dalam Induk Pembangunan
tersebut, dan 70% objek wisata yang Pariwisata Nasional pada tahun 2004,
berada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan semakin dikenalnya Wisata
berupa objek wisata pantai yang dikeliling Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir
oleh pulau-pulau dan membuat daya tarik Selatan akan meningkatkan jumlah
minat wisatawan untuk mengunjunginya, wisatawan yang datang setiap tahunnya.
dikarenakan pantai-pantai di Indonesia Kawasan Wisata Mandeh menjadi salah
telah lama menjadi objek wisata yang satu daya tarik destinasi andalan Sumatera
diminati oleh wisatawan mancanegara Barat untuk menjaring wisatawan,
maupun wisatawan lokal. (Dinas Pemuda dikarenakan objek Wisata Kawasatan
dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Mandeh merupakan suatu destinasi wisata
Kabupaten Pesisir Selatan). yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan
Objek Wisata Kawasan Mandeh yang telah dijuluki The Paradise in The
yang merupakan wisata alam dengan South, dimana adanya kemiripan Wisata
pesona alam dan pantai yang dikelilingi Kawasan Mandeh dengan Raja Ampat
oleh pulau-pulau yang menyebar disisi yang ada di Provinsi Papua Barat dan
pantai dan membuat pantai tersebut objek wisata ditawarkannya adalah wisata
bagaikan danau laut (Sea Lake) di pinggir bahari yang masukkan kedalam Rencana
Samudera Hindia. Wisata Kawasan Induk Pengembangan Pariwisata Nasional
Mandeh yang diresmikan oleh presiden (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken.
2
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
3
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
4
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
atraksi wisata, harus juga memiliki tiga berputar–putar, keliling, dan wisata
syarat daya tarik, yaitu: yang berarti perjalanan atau
Adanya something to see. Maksudnya bepergian”.
adalah sesuatu yang menarik untuk 2. Freuler (Irawan, 2010:11),
dilihat. merumuskan pengertian pariwisata
Adanya something to buy. Maksudnya dengan memberikan batasan sebagai
adalah sesuatu yang menarik dan khas berikut: “Pariwisata dalam arti
untuk dibeli. modern adalah merupakan fenomena
Adanya something to do. Maksudnya dari jaman sekarang yang didasarkan
adalah sesuatu aktivitas yang dapat atas kebutuhan akan kesehatan dan
dilakukan di tempat itu. pergantian hawa, penilaian yang
sadar dan menumbuhkan cinta
2.2. Pengertian Pariwisata
terhadap keindahan alam dan pada
Didalam kamus besar Indonesia
khususnya disebabkan oleh
pariwisata adalah suatu kegiatan yang
bertambahnya pergaulan berbagai
berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
bangsa dan kelas manusia sebagai
Sedangkan pengertian secara umum
hasil dari perkembangan perniagaan,
pariwisata merupakan suatu perjalanan
industri, serta penyempurnaan dari
yang dilakukan seseorang untuk
alat–alat pengangkutan ”.
sementara waktu yang diselenggarakan
3. UU RI No. 9 tahun 1990 pasal 7
dari suatu tempat ketempat lain dengan
tentang kepariwisataan
meninggalkan tempat semula dan dengan
Pariwisata adalah segala sesuatu yang
suatu perencanaan atau bukan maksud
berhubungan dengan wisata termasuk
mencari nafkah di tempat yang
pengusaha objek dan daya tarik
dikunjunginya, tetapi semata mata untuk
wisata, usaha sarana pariwisata, dan
menikmati kegiataan pertamasyaan atau
usaha lain dibidang tersebut.
reakreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam. 2.3. Pengertian Promosi
Pendapat para ahli mengenai Menurut Kotler dan Keller
pariwisata bermacam-macam diantaranya: (2012:498),“Marketing communications
1. Yoeti (Irawan, 2010:11), menjelaskan are means by which firms attempt to
bahwa kata pariwisata berasal dari inform, persuade, and remind
bahasa Sansekerta, yatu “pari yang comsumer –directly or indirectly –about
berarti banyak, berkali–kali, the products and brands they sell”.
5
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
6
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
langsung dengan satu atau lebih calon memahami manfaat produk yang
pembeli untuk tujuan membuat dihasilkan perusahaan.
presentasi, menjawab pertanyaan, dan 3. Tujuan promosi untuk mengubah citra
pengadaan pesanan. perusahaan di mata khalayak karena
Penjualan secara personal adanya produk atau kegiatan baru jika
biasanya dilakukan oleh biro perjalanan. hasil riset menunjukkan khalayak
Biro perjalanan harus mempunyai belum mengetahui bahwa perusahaan
pengetahuan yang mendalam mengenai telah menghasilkan produk baru atau
kebutuhan, selera, dan preferensi calon kegiatan baru.
wisatawan. Mereka perlu memahami
2.4. Keputusan Memilih
motivasi wisatawan, tujuan perjalanan,
Menurut Mathienson dan Wall,
lama perjalanan, anggaran yang
(Andreansyah, 2014) proses pengambilan
disediakan, serta kebutuhan-kebutuhan
keputusan seorang wisatawan melalui
khusus (misalnya, bepergian bersama
lima fase yang sangat penting, yaitu:
anak kecil atau lansia) dari wisatawan.
1. Kebutuhan atau keinginan untuk
2.3.2. Tujuan Promosi melakukan perjalanan. Tujuan dari
Menurut Morissan (2014:39) ada perjalanan dirasakan oleh calon
3 hal yang paling umum yang biasanya wisatawan, yang selanjutnya
digunakan sebagai tujuan promosi jika ditimbang-timbang apakah perjalanan
dilihat dari hasil riset, yaitu: tersebut memang harus dilakukan atau
1. Tujuan promosi untuk tidak.
memperkenalkan perusahaan kepada 2. Pencarian dan penilaian informasi.
masyarakat luas. Dalam hasil riset Hal ini ini misalnya dilakukan
menunjukkan bahwa sebagian besar dengan menghubungi agen
konsumen masih belum mengetahui perjalanan, mempelajari bahan-
keberadaan perusahaan. bahan promosi (brosur, leaflet,
2. Tujuan promosi untuk mendidik para media masa), atau mendiskusikan
pengguna atau konsumen agar lebih dengan mereka yang telah
efektif dan mengerti dalam berpengalaman terlebih dahulu. Info
memanfaatkan produk–produk ini dievaluasi dari segi keterbatasan
perusahaan jika hasil riset dana dan waktu alternatif dari
menunjukkan sebagian besar khalayak berbagai destinasi yang
pengguna atau konsumen belum
7
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
8
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
3.3. Jenis Data dan Sumber Data 4.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
3.4. Teknik Pengumpulan Data Sumber: Data diolah 2017
Teknik pengumpulan data dalam
Dari tabel di atas maka dapat
penelitian ini dengan menyebarkan
dilihat berapa besar pengaruh masing-
kuesioner, studi kepustakaan dan analisis
masing variabel independen. Pengaruh
data dilakukan dengan cara analisis
tersebut dapat dilihat pada persamaan
deskriptif, uji validasi, uji reliabilitas,
berikut:
analisis regresi linier berganda, uji parsial
Y 15,289 0,397 X 1 0,336 X 2 e
(uji t), uji simultan (uji F) dan uji
Persamaan di atas dapat diuraikan
determinasi (Adjusted R2).
sebagai berikut:
IV. HASIL PENELITIAN DAN a. Nilai konstanta sebesar 15,289 berarti
PEMBAHASAN tanpa adanya pengaruh dari variabel
4.1. Uji Validitas independen, baik variabel daya tarik
Hasil uji validitas variabel Daya wisata maupun promosi, maka
Tarik Wisata (X1), Promosi (X2), variabel dependen bernilai sebesar
Keputusan memilih (Y) memiliki nilai 15,289.
corrected item-total correlation yang b. Nilai koefisien regresi dari variabel
lebih besar dari nilai r tabel (0,316). daya tarik wisata (X1) adalah sebesar
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 0,397 yang bertanda positif. Hal ini
seluruh pertanyaan dinyatakan valid. berarti dengan adanya daya tarik
wisata akan dapat meningkatkan
4.2. Uji Reliabilitas keputusan memilih objek wisata
Hasil uji reliabilitas menyatakan kawasan mandeh (Y) sebesar 0,397
bahwa nilai cronbach’s alpha dari setiap setiap satuannya. Koefisien regresi
variabel bernilai lebih besar dari pada dari variabel daya tarik wisata yang
0,70. Dengan demikian, dapat bertanda positif menunjukkan bahwa
terjadi pengaruh yang searah dari
9
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
10
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031
DAFTAR PUSTAKA
Andreansyah, Riezky Bhrammana. 2014,
Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisatawan
Mancanegara, Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol. 3 No. 6
Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Pesisir
Selatan dalam angka 2015
Festival Pesona Mandeh 2016 di
Kabupaten Pesisir Selatan.Sumatera
Barat-Pesonaindonesia.travel
Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek
Wisata Air Terjun Serdang Sebagai
Daya Tarik Wisata Di Kabupaten
Labuhan Batu Utara. Kertas Karya.
Program Pendidikan Non Gelar
Pariwisata. Universitas Sumatera
Utara.
Kotler dan Keller. 2012, Manajemen
Pemasaran Edisi 14. Erlangga.Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A.
2008, Manajemen Pemasaran Jasa,
Jakarta: Salemba Empat.
Morissan. 2014, Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana.
Nuraeni, Bellinda Sofia. (2013), Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Kunjung Ulang Wisatawan
Museum Ranggawarsita Semarang,
Universitas Diponegoro Semarang
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penerbit Alfabeta. Bandung.
12
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang