Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017

ISSN: 2086-5031

DAYA TARIK WISATA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH


OBJEK WISATA KAWASAN MANDEH
KABUPATEN PESISIR SELATAN

1)
Zefri Wardi Zen, 2)Berri Brilliant Albar, dan 3)Hesti Mayasari
1,2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
1)
Zefri.media@gmail.com, 2)berribet@gmail.com, 3)hestimayasari27@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Daya Tarik Wisata
dan Promosi terhadap Keputusan memilih objek Wisata Kawasan Mandeh Kabupaten
Pesisir Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengunjungi
Objek Wisata Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2016 yang
jumlahnya 100 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa daya tarik wisata berpengaruh
signifikan terhadap keputusan memilih objek wisata kawasan mandeh. Promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih objek Wisata Kawasan Mandeh. Pada
uji F terlihat bahwa adanya pengaruh yang signifikan variabel Daya Tarik Wisata dan
variabel Promosi secara bersama-sama terhadap variabel Keputusan memilih objek Wisata
Kawasan Mandeh dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) adalah
0,498 atau 49.80%.

Kata Kunci: Daya Tarik Wisata, Promosi dan Keputusan Memilih.

I. PENDAHULUAN kebijaksanaan yang terpadu, antara lain


1.1 Latar Belakang bidang promosi, penyediaan fasilitas serta
Sejak tahun 1978, pemerintah mutu dan kelancaran pelayanan.
berusaha untuk mengembangkan Pada tingkat daerah, sektor ini
kepariwisataan. Hal ini dituangkan dalam diharapkan akan menjadi penunjang
TAP MPR No. IV/MPR/1978, yaitu pendapatan daerah yang kontribusinya
bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan dimasa mendatang memiliki prospek yang
diperluas untuk meningkatkan menguntungkan. Secara nasional
penerimaan devisa, memperluas lapangan diharapkan pariwisata akan menjadi
kerja dan memperkenalkan kebudayaan. sektor utama penyumbang devisa negara.
Pembinaan serta pengembangan Pariwisata dengan berbagai dampak baik
pariwisata dilakukan dengan tetap dari segi ekonomi, sosial budaya dan
memperhatikan terpeliharanya lingkungan, merupakan suatu motor
kebudayaan dan kepribadian nasional. pengerak pertumbuhan suatu destinasi.
Untuk itu perlu diambil langkah-langkah Kecenderungan dampak positif akan
yang lebih terarah berdasarkan menjadi sangat besar dibandingkan

1
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

dengan dampak negatif apabila pariwisata Republik Indonesia Joko Widodo pada 10
dikelola secara bijaksana. Tanggung Oktober 2015 terletak di Kecamatan Koto
jawab pengelolaan pariwisata terletak XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan,
pada pemangku kepentingan antara lain dan berbatasan langsung dengan Kota
pemerintah pusat dan daerah, masyarakat Padang. Puncak Mandeh terletak kurang
dan swasta. Ketiga pemangku inilah yang lebih 56 Kilometer dari Kota Padang dan
sangat berperan penting dalam semua dapat ditempuh menggunakan mobil
kegiatan pariwisata dan dampak-dampak selama 1 jam perjalanan. Kawasan Wisata
yang dihasilkannya. Mandeh sendiri mempunyai area seluas
Untuk sektor pariwisata kurang lebih 18.000 Ha dan meliputi 7
Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai desa dari 3 nagari yang penduduknya
beberapa objek wisata alam maupun bekerja sebagai nelayan, beternak, dan
pantai yang memiliki daya tarik dan bertani. Mandeh merupakan sebuah
keunikan baik dari segi keindahannya kawasan wisata yang sebelumnya telah
maupun adat istiadat yang ada di daerah masuk dalam Induk Pembangunan
tersebut, dan 70% objek wisata yang Pariwisata Nasional pada tahun 2004,
berada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan semakin dikenalnya Wisata
berupa objek wisata pantai yang dikeliling Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir
oleh pulau-pulau dan membuat daya tarik Selatan akan meningkatkan jumlah
minat wisatawan untuk mengunjunginya, wisatawan yang datang setiap tahunnya.
dikarenakan pantai-pantai di Indonesia Kawasan Wisata Mandeh menjadi salah
telah lama menjadi objek wisata yang satu daya tarik destinasi andalan Sumatera
diminati oleh wisatawan mancanegara Barat untuk menjaring wisatawan,
maupun wisatawan lokal. (Dinas Pemuda dikarenakan objek Wisata Kawasatan
dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Mandeh merupakan suatu destinasi wisata
Kabupaten Pesisir Selatan). yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan
Objek Wisata Kawasan Mandeh yang telah dijuluki The Paradise in The
yang merupakan wisata alam dengan South, dimana adanya kemiripan Wisata
pesona alam dan pantai yang dikelilingi Kawasan Mandeh dengan Raja Ampat
oleh pulau-pulau yang menyebar disisi yang ada di Provinsi Papua Barat dan
pantai dan membuat pantai tersebut objek wisata ditawarkannya adalah wisata
bagaikan danau laut (Sea Lake) di pinggir bahari yang masukkan kedalam Rencana
Samudera Hindia. Wisata Kawasan Induk Pengembangan Pariwisata Nasional
Mandeh yang diresmikan oleh presiden (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken.

2
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

Kawasan ini disebut Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan, disamping


dikarenakan salah satu kampung yang ada situs media yang telah dimiliki oleh
dikawasan ini bernama Kampung Mandeh pemerintah daerah Kabupaten Pesisir
yang berada dibagian tengah teluk Selatan yaitu, www:\\mandeh-on de
Caracok Tarusan. mandeh, dan iklan berupa spanduk dan
Salah satu kerjasama yang baliho yang dipasang ditempat-tempat
terjalin dengan masyarakat setempat yaitu strategis seperti di Bandara Internasional
hadirnya Kelompok Sadar Wisata Minangkabau (BIM), serta berita-berita di
(Pokdarwis) yang anggotanya terdiri dari mass media yang memberitakan akan
para pelaku kepariwisataan. Keberadaan keindahan Wisata Kawasan Mandeh.
kelompok ini diharapkan berkontribusi Maka dari uraian diatas penulis
dalam mewujufkan rasa aman, tertib, tertarik untuk melakukan penelitian
bersih, sejuk, indah, dan nyaman pada dengan judul “Pengaruh Daya Tarik
destinasi wisata. Selanjutnya dengan Wisata Dan Promosi Terhadap Keputusan
Festival Pesona Mandeh yang Memilih Objek Wisata Kawasan Mandeh
diselenggarakan pada Minggu Pertama (WKM) Kabupaten Pesisir Selatan.”
Desember 2016 di Kabupaten Pesisir
1.2. Tujuan Penelitian
Selatan, Provinsi Sumatera Barat,
1) Untuk mengetahui dan menganalisis
merupakan kegiatan yang digagas
pengaruh Daya Tarik Wisata dalam
Kementerian Pariwisata untuk membantu
memilih objek Wisata Kawasan
mempromosikan Kawasan Mandeh.
Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan?
Daya tarik objek Wisata
2) Untuk mengetahui dan menganalisis
Kawasan Mandeh harus bisa memahami
pengaruh Promosi dalam memilih
pelanggan atau pengunjung objek wisata
objek Wisata Kawasan Mandeh
dengan baik dan mengetahui tentang
(WKM) Kabupaten Pesisir Selatan?
proses penilaian informasi terhadap
3) Untuk mengetahui dan menganalisis
pemilihan suatu objek wisata dari para
pengaruh Daya Tarik Wisata dan
pengunjung, maka diperlukan strategi
Promosi secara bersama-sama
komunikasi yang efektif. Komunikasi
terhadap Keputusan Memilih Objek
yang efektif adalah pesan sampai dan
Wisata Kawasan Mandeh (WKM)
dapat di pahami oleh penerima pesan,
Kabupaten Pesisir Selatan?
dalam hal ini diperlukan strategi promosi
untuk mempromosikan objek Wisata
Kawasan Mandeh oleh Dinas pariwisata

3
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

II. LANDASAN TOERI Transportation atau jasa-jasa


2.1. Pengertian Daya Tarik Wisata pengangkutan, dan yang sangat
Menurut Spillane, (Nuraeni, diperlukan wisatawan seperti: lokasi
2013), daya tarik wisata adalah hal-hal terminal, dan pelayanan pengangkutan
yang menarik perhatian wisatawan yang lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk
dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata. semua penumpang, sarana penunjang
transportasi, seperti kelayakan dan
2.1.2. Indikator Daya Tarik Wisata
kenyamanan serta keamanan jalan menuju
Ada lima indikator penting
lokasi.
dalam objek wisata, Spillane, (Nuraeni,
Hospitality atau keramahtamahan,
2013), yaitu:
kesediaan untuk menerima tamu.
Attraction atau hal-hal yang menarik
Wisatawan yang berada dalam
perhatian wisatawan agar mau datang
lingkungan yang tidak mereka kenal
berkunjung ketempat wisata tersebut.
memerlukan kepastian jaminan
Biasanya mereka tertarik pada suatu
keamanan, khususnya untuk wisatawan
lokasi karena ciri- ciri khas tertentu,
asing yang memerlukan gambaran tentang
seperti: keindahan alam, iklim dan cuaca.,
tempat tujuan wisata yang akan mereka
kebudayaan, sejarah, sifat kesukuan
datangi. Situasi yang kurang aman
(ethnicity), kemampuan atau kemudahan
mengenai makanan, air, atau
berjalan atau ketempat tertentu
perlindungan memungkinkan orang
(accessibility)
menghindari berkunjung ke suatu lokasi.
Facilities atau fasilitas-fasilitas yang
Maka kebutuhan dasar akan keamanan
diperlukan, harus cocok dengan kualitas
dan perlindungan harus disediakan dan
dan harga penginapan, makanan, dan
juga keuletan serta keramahtamahan
minuman yang juga cocok dengan
tenaga kerja wisata perlu
kemampuan membayar dari wisatawan
dipertimbangkan supaya wisatawan
yang mengunjungi tempat tersebut.
merasa aman dan nyaman selama
Infrastructure atau infrastruktur dari
perjalanan wisata.
objek wisata merupakan yang terpenting
2.1.3. Syarat Daya Tarik Wisata
dalam pariwisata, seperti: sistim
Menurut Karyono, (Nuraeni,
pengairan, sumber listrik, jaringan
2013) suatu tempat atau daerah agar dapat
telekomunikasi, jasa kesehatan, sistim
dikatakan sebagai objek wisata dan
pengawasan dan keamanan.

4
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

atraksi wisata, harus juga memiliki tiga berputar–putar, keliling, dan wisata
syarat daya tarik, yaitu: yang berarti perjalanan atau
Adanya something to see. Maksudnya bepergian”.
adalah sesuatu yang menarik untuk 2. Freuler (Irawan, 2010:11),
dilihat. merumuskan pengertian pariwisata
Adanya something to buy. Maksudnya dengan memberikan batasan sebagai
adalah sesuatu yang menarik dan khas berikut: “Pariwisata dalam arti
untuk dibeli. modern adalah merupakan fenomena
Adanya something to do. Maksudnya dari jaman sekarang yang didasarkan
adalah sesuatu aktivitas yang dapat atas kebutuhan akan kesehatan dan
dilakukan di tempat itu. pergantian hawa, penilaian yang
sadar dan menumbuhkan cinta
2.2. Pengertian Pariwisata
terhadap keindahan alam dan pada
Didalam kamus besar Indonesia
khususnya disebabkan oleh
pariwisata adalah suatu kegiatan yang
bertambahnya pergaulan berbagai
berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
bangsa dan kelas manusia sebagai
Sedangkan pengertian secara umum
hasil dari perkembangan perniagaan,
pariwisata merupakan suatu perjalanan
industri, serta penyempurnaan dari
yang dilakukan seseorang untuk
alat–alat pengangkutan ”.
sementara waktu yang diselenggarakan
3. UU RI No. 9 tahun 1990 pasal 7
dari suatu tempat ketempat lain dengan
tentang kepariwisataan
meninggalkan tempat semula dan dengan
Pariwisata adalah segala sesuatu yang
suatu perencanaan atau bukan maksud
berhubungan dengan wisata termasuk
mencari nafkah di tempat yang
pengusaha objek dan daya tarik
dikunjunginya, tetapi semata mata untuk
wisata, usaha sarana pariwisata, dan
menikmati kegiataan pertamasyaan atau
usaha lain dibidang tersebut.
reakreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam. 2.3. Pengertian Promosi
Pendapat para ahli mengenai Menurut Kotler dan Keller
pariwisata bermacam-macam diantaranya: (2012:498),“Marketing communications
1. Yoeti (Irawan, 2010:11), menjelaskan are means by which firms attempt to
bahwa kata pariwisata berasal dari inform, persuade, and remind
bahasa Sansekerta, yatu “pari yang comsumer –directly or indirectly –about
berarti banyak, berkali–kali, the products and brands they sell”.

5
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

“Komunikasi pemasaran adalah 2. Events and Experiences yaitu,


sarana yang digunakan perusahaan dalam perusahaan yang memsponsori
upaya untuk menginformasikan, program yang dirancang untuk
membujuk, dan mengingatkan konsumen menciptakan interaksi harian atau
baik secara langsung maupun tidak merek terkait khusus dengan
langsung tentang produk dan merek konsumen, termasuk olahraga, seni,
yang mereka jual.” hiburan, dan karena sebaiknya acara
lebih sedikit kegiatan formal.
2.3.1 Pengertian Bauran Promosi
3. Humas dan Publisitas (Public
Menurut Lupiyoadi (2008:120)
Relations and Publicity), yaitu
Bauran promosi adalah perangkat yang
berbagai program diarahkan secara
terdiri dari aktivitas periklanan, penjualan
internal kepada karyawan dari
perseorangan, promosi penjualan,
perusahaan atau eksternal kepada
hubungan masyarakat, informasi dari
konsumen, perusahaan lain,
mulut dan pemasaran langsung.
pemerintah, dan media untuk
Bauran komunikasi pemasaran
mempromosikan atau melindungi
(marketing communication mix) terdiri
citra perusahaan atau produk
dari delapan model komunikasi utama
komunikasi individu.
menurut Kotler & Keller (2012:478),
4. Pemasaran Interaktif (Interaktif
sedangkan yang penulis teliti terdiri dari 6
marketing), yaitu program yang
model komunikasi yaitu:
dirancang untuk melibatkan
1. Periklanan (Advertising), yaitu setiap
pelanggan atau prospek dan langsung
bentuk presentasi nonpersonal
atau tidak langsung meningkatkan
berbayar dan promosi gagasan,
kesadaran, mmeningkatkan citra, atau
barang, atau jasa oleh sponsor
menimbulkan penjualan produk dan
diidentifikasi melalui media cetak
jasa.
(Koran dan majalah), media penyiaran
5. Mulut ke mulut (Word-Of-Mouth),
(radio dan televisi), media jaringan
yaitu marketing dari orang ke orang,
(telepon, kabel, satelit, wireless),
tertulis, atau komunikasi elektronik
media elektronik (rekaman suara, CD-
yang berhubungan dengan manfaat
ROOM, rekaman video, videodis,
atau pengalaman membeli atau
halaman web), dan media tampilan
menggunakan produk atau jasa.
(billboard, tanda-tanda, poster).
6. Penjualan secara personal (Personal
selling), yaitu interaksi secara

6
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

langsung dengan satu atau lebih calon memahami manfaat produk yang
pembeli untuk tujuan membuat dihasilkan perusahaan.
presentasi, menjawab pertanyaan, dan 3. Tujuan promosi untuk mengubah citra
pengadaan pesanan. perusahaan di mata khalayak karena
Penjualan secara personal adanya produk atau kegiatan baru jika
biasanya dilakukan oleh biro perjalanan. hasil riset menunjukkan khalayak
Biro perjalanan harus mempunyai belum mengetahui bahwa perusahaan
pengetahuan yang mendalam mengenai telah menghasilkan produk baru atau
kebutuhan, selera, dan preferensi calon kegiatan baru.
wisatawan. Mereka perlu memahami
2.4. Keputusan Memilih
motivasi wisatawan, tujuan perjalanan,
Menurut Mathienson dan Wall,
lama perjalanan, anggaran yang
(Andreansyah, 2014) proses pengambilan
disediakan, serta kebutuhan-kebutuhan
keputusan seorang wisatawan melalui
khusus (misalnya, bepergian bersama
lima fase yang sangat penting, yaitu:
anak kecil atau lansia) dari wisatawan.
1. Kebutuhan atau keinginan untuk
2.3.2. Tujuan Promosi melakukan perjalanan. Tujuan dari
Menurut Morissan (2014:39) ada perjalanan dirasakan oleh calon
3 hal yang paling umum yang biasanya wisatawan, yang selanjutnya
digunakan sebagai tujuan promosi jika ditimbang-timbang apakah perjalanan
dilihat dari hasil riset, yaitu: tersebut memang harus dilakukan atau
1. Tujuan promosi untuk tidak.
memperkenalkan perusahaan kepada 2. Pencarian dan penilaian informasi.
masyarakat luas. Dalam hasil riset Hal ini ini misalnya dilakukan
menunjukkan bahwa sebagian besar dengan menghubungi agen
konsumen masih belum mengetahui perjalanan, mempelajari bahan-
keberadaan perusahaan. bahan promosi (brosur, leaflet,
2. Tujuan promosi untuk mendidik para media masa), atau mendiskusikan
pengguna atau konsumen agar lebih dengan mereka yang telah
efektif dan mengerti dalam berpengalaman terlebih dahulu. Info
memanfaatkan produk–produk ini dievaluasi dari segi keterbatasan
perusahaan jika hasil riset dana dan waktu alternatif dari
menunjukkan sebagian besar khalayak berbagai destinasi yang
pengguna atau konsumen belum

7
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

memungkinkan dikunjungi, dan 2.6. Hipotesis


pertimbangan pertimbangan lainnya. Berdasarkan perumusan masalah
3. Keputusan melakukan perjalanan yang telah dikemukan, maka hipotesis
wisata, keputusan ini meliputi antara penelitian adalah sebagai berikut:
lain daerah tujuan wisata yang akan H1 : Daya Tarik berpengaruh signifikan
dikunjungi, jenis akomodasi, cara terhadap Keputusan konsumen
bepergian, dan aktivitas yang akan memilih Objek Wisata Kawasan
dilakukan di daerah tujuan wisata. Mandeh
4. Persiapan perjalanan dan pengalaman H2 : Promosi berpengaruh signifikan
wisata. Wisatawan melakukan terhadap Keputusan konsumen
booking, dengan segala persiapan memilih Objek Wisata Kawasan
pribadi, dan akhirnya perjalanan Mandeh
wisata dilakukan. H3 : Daya Tarik dan Promosi secara
5. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata. bersamaan berpengaruh signifikan
Selama perjalanan, tinggal di terhadap Keputusan konsumen
daerah tujuan wisata, dan setelah memilih Objek Wisata Kawasan
kembali ke negara asal, wisatawan Mandeh
secara sadar maupun tidak sadar,
III. METODOLOGI PENELITIAN
selalu melakukan evaluasi terhadap
3.1. Jenis Metodologi Penelitian
perjalanan wisatanya, yang akan
Metode penelitian yang dipakai
mempengaruhi keputusan perjalanan
adalah metode penelitian kuantitatif
wisatawannya di masa yang akan
sebagai metode penelitian yang
datang.
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi
2.5. Kerangka Konseptual
atau sampel tertentu. Kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2012: 7).

3.2. Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah
semua orang yang pernah mengunjungi
Objek Wisata Kawasan Mandeh (WKM)
Kabupaten Pesisir Selatan, pengambilan

8
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

sampel dilakukan dengan teknik disimpulkan bahwa seluruh variabel pada


accendental sampling sebanyak 100 penelitian ini reliabel.
orang.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data 4.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
3.4. Teknik Pengumpulan Data Sumber: Data diolah 2017
Teknik pengumpulan data dalam
Dari tabel di atas maka dapat
penelitian ini dengan menyebarkan
dilihat berapa besar pengaruh masing-
kuesioner, studi kepustakaan dan analisis
masing variabel independen. Pengaruh
data dilakukan dengan cara analisis
tersebut dapat dilihat pada persamaan
deskriptif, uji validasi, uji reliabilitas,
berikut:
analisis regresi linier berganda, uji parsial
Y  15,289  0,397 X 1  0,336 X 2  e
(uji t), uji simultan (uji F) dan uji
Persamaan di atas dapat diuraikan
determinasi (Adjusted R2).
sebagai berikut:
IV. HASIL PENELITIAN DAN a. Nilai konstanta sebesar 15,289 berarti
PEMBAHASAN tanpa adanya pengaruh dari variabel
4.1. Uji Validitas independen, baik variabel daya tarik
Hasil uji validitas variabel Daya wisata maupun promosi, maka
Tarik Wisata (X1), Promosi (X2), variabel dependen bernilai sebesar
Keputusan memilih (Y) memiliki nilai 15,289.
corrected item-total correlation yang b. Nilai koefisien regresi dari variabel
lebih besar dari nilai r tabel (0,316). daya tarik wisata (X1) adalah sebesar
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 0,397 yang bertanda positif. Hal ini
seluruh pertanyaan dinyatakan valid. berarti dengan adanya daya tarik
wisata akan dapat meningkatkan
4.2. Uji Reliabilitas keputusan memilih objek wisata
Hasil uji reliabilitas menyatakan kawasan mandeh (Y) sebesar 0,397
bahwa nilai cronbach’s alpha dari setiap setiap satuannya. Koefisien regresi
variabel bernilai lebih besar dari pada dari variabel daya tarik wisata yang
0,70. Dengan demikian, dapat bertanda positif menunjukkan bahwa
terjadi pengaruh yang searah dari

9
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

variabel daya tarik wisata terhadap b. Nilai signifikansi (p-value) t-test


keputusan memilih kunjungan wisata, untuk variabel promosi adalah sebesar
dimana semakin baik daya tarik 0,003, sehingga p-value t-test lebih
wisata maka semakin tinggi keputusan kecil dari pada tingkat signifikan (α)
memilih objek wisata kawasan yaitu 0,05. Dengan demikian H0
mandeh. ditolak dan H2 diterima, yang berarti
c. Nilai koefisien regresi dari variabel ada pengaruh yang signifikan antara
promosi (X2) adalah sebesar 0,336 variabel promosi dengan variabel
yang bertanda positif. Hal ini berarti keputusan memilih objek wisata
dengan adanya promosi akan dapat kawasan mandeh.
meningkatkan keputusan memilih 4.5. Uji Simultan (Uji F)
objek wisata kawasan mandeh (Y)
sebesar 0,336 setiap satuannya.
Koefisien regresi dari variabel
promosi yang bertanda positif Sumber: Data diolah 2017
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh
Dari hasil uji F pada tabel di atas
yang searah dari variabel promosi
dapat dilihat nilai signifikan F-test adalah
dengan keputusan memilih objek
sebesar 0,000. Dengan demikian nilai
wisata kawasan mandeh, dimana
signifikan F-test bernilai lebih kecil
semakin baik promosi maka semakin
dibandingkan dengan tingkat signifikan
tinggi keputusan memilih objek
yang digunakan pada penelitian ini
wisata kawasan mandeh.
(α=0,05), sehingga dapat disimpulkan
4.4. Uji Parsial (Uji t)
bahwa H0 ditolak dan H3 diterima. Hal ini
a. Nilai signifikansi (p-value) t-test
berarti ada pengaruh yang signifikan
untuk variabel daya tarik wisata
variabel daya tarik wisata dan variabel
adalah sebesar 0,000, sehingga p-
promosi secara bersama-sama terhadap
value t-test lebih kecil dari pada
variabel Keputusan memilih objek wisata
tingkat signifikan (α) yaitu 0,05.
kawasan mandeh.
Dengan demikian H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti ada pengaruh 4.6. Uji Determinasi (Adjusted R²)

yang signifikan antara variabel daya Untuk mengukur seberapa besar

tarik wisata terhadap variabel proporsi variasi dari variabel independen

keputusan memilih objek wisata secara bersama-sama dalam

kawasan mandeh. mempengaruhi variabel dependen.

10
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

dalam penelitian ini (α=0,05), maka


terbukti bahwa nilai signifikan lebih
kecil daripada tingkat signifikan yang

Sumber: Data diolah 2017


digunakan (0,000 < 0,05).
2. Promosi berpengaruh signifikan
Dari data pada tabel di atas dapat
terhadap keputusan memilih objek
diketahui nilai Adjusted R Square adalah
wisata kawasan mandeh, karena nilai
sebesar 0,498. Hal ini berarti besarnya
koefisien regresi dari variabel promosi
pengaruh variabel daya tarik wisata dan
(X2) yaitu sebesar 0,336 dengan nilai
variabel promosi terhadap keputusan
signifikan sebesar 0,003. Jika nilai
memilih objek wisata Kawasan Mandeh
signifikan ini dibandingkan dengan
adalah sebesar 49,80% dan sisanya
tingkat signifikan yang digunakan
50,20% dipengaruhi oleh variabel lain
dalam penelitian ini (α=0,05) maka
yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
terbukti bahwa nilai signifikan lebih
seperti pengaruh harga, biaya perjalanan
kecil daripada tingkat signifikan yang
dan kualitas pelayanan.
digunakan (0,000 < 0,05).
V. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Daya tarik wisata dan promosi secara
5.1. Kesimpulan bersama-sama terhadap keputusan
Kesimpulan dari hasil penelitian memilih objek wisata, pengaruh yang
dan analisis data mengenai pengaruh daya signifikan dari daya tarik wisata dan
tatik wisata dan promosi secara bersama- promosi secara bersama-sama
sama terhadap keputusan memilih objek terhadap keputusan memilih objek
wisata kawasan mandeh (WKM) wisata Kawasan Mandeh Kabupaten
Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai Pesisir Selatan. Karena nilai F hitung
berikut: sebesar 50,106 dengan nilai signifikan
1. Daya tarik wisata berpengaruh sebesar 0,000. Jika dibandingkan
signifikan terhadap keputusan dengan tingkat signifikan yang
memilih objek wisata kawasan digunakan dalam penelitian ini (α=0,
mandeh, karena nilai koefisien regresi 05), terbukti bahwa nilai signifikan
dari variabel daya tarik wisata (X1) lebih kecil daripada tingkat signifikan
yaitu sebesar 0,397 dengan nilai yang digunakan (0,000 < 0, 05).
signifikan sebesar 0,000. Jika nilai
signifikan ini dibandingkan dengan
tingkat signifikan yang digunakan
11
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2017
ISSN: 2086-5031

DAFTAR PUSTAKA
Andreansyah, Riezky Bhrammana. 2014,
Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisatawan
Mancanegara, Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol. 3 No. 6
Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Pesisir
Selatan dalam angka 2015
Festival Pesona Mandeh 2016 di
Kabupaten Pesisir Selatan.Sumatera
Barat-Pesonaindonesia.travel
Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek
Wisata Air Terjun Serdang Sebagai
Daya Tarik Wisata Di Kabupaten
Labuhan Batu Utara. Kertas Karya.
Program Pendidikan Non Gelar
Pariwisata. Universitas Sumatera
Utara.
Kotler dan Keller. 2012, Manajemen
Pemasaran Edisi 14. Erlangga.Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A.
2008, Manajemen Pemasaran Jasa,
Jakarta: Salemba Empat.
Morissan. 2014, Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana.
Nuraeni, Bellinda Sofia. (2013), Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Kunjung Ulang Wisatawan
Museum Ranggawarsita Semarang,
Universitas Diponegoro Semarang
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penerbit Alfabeta. Bandung.

12
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

Anda mungkin juga menyukai