Anda di halaman 1dari 14

PENGAWASAN PADA OBJEK WISATA DANAU RAJA DI

KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI


HULU PROVINSI RIAU

Oleh: Myta Hartati


Email: mytahartati11@gmail.com
Dosen Pembimbing: Dr. Dra. Hj. Siti Sofro Siddiq, M.Si
Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan
semestinya atau tidak. Pengawasan pada objek wisata Danau Raja langsung dilakukan oleh
pihak Dinas, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata. Selain itu, pengawasan berkoordinasi
dengan organisasi Pemuda Pancasila melalui MOU (Memorandum Of Understanding).
Namun, sampai saat ini masih adanya pungutan liar di kawasan wisata yang menggunakan
nama pihak dinas terkait serta lingkungan wisata yang masih kurang terjaga. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengawasan wisata dan mengidentifikasi faktor
penghambat dalam mengawasi objek wisata Danau Raja di Kecamatan Rengat Kabupaten
Indragiri Hulu Provinsi Riau.
Berdasarkan teori Manullang bahwa proses pengawasan yang berobjekkan apapun
terdiri dari fase yaitu, menetapkan standar, mengadakan penilaian dan mengadakan tindakan
perbaikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik
snowball sampling. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pariwisata, Kepala
Seksi Pengembangan Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata, Pihak Organisasi Pemuda
Pancasila, Pedagang dan Pengunjung.
Hasil penelitian dari analisis data secara deskriptif kualitatif, bahwa standar
pengawasan wisata Danau Raja yang dilakukan pihak dinas berdasarkan tujuan pokok dan
fungsi yang telah ditetapkan, tindakan penilaian yang dilakukan dinas melalui 2 orang
petugas yang bekerja menjaga kebersihan kawasan wisata Danau Raja serta berkoordinasi
dengan pihak organisasi pemuda pancasila dengan kewenangan pada MOU yaitu mengelola
seluruh fasilitas objek wisata serta pemungutan retribusi, kemudian pihak dinas dan
organisasi pemuda pancasila mengadakan tindakan perbaikan dengan cara mengadakan
sosialisasi dan himbauan kepada pengunjung ataupun pedagang wisata Danau Raja agar
lingkungan wisata tetap terjaga dengan baik. Ada beberapa faktor penghambat dalam
pengawasan wisata Danau Raja yaitu peraturan daerah tentang wisata sampai saat ini belum
disahkan, dana penunjang untuk perbaikan sarana dan prasarana yang minim, kurangnya
sumber daya manusia yang profesional terutama dibidang pengawasan serta masyarakat yang
kurang peduli dalam menjaga lingkungan wisata Danau Raja.

Kata Kunci: Pengawasan, Pariwisata, Danau Raja

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 1


A SUPERVISION TOWARDS TOURIST ATTRACTION OF DANAU
RAJA IN RENGAT
SUB-DISTRICT INDRAGIRI HULU REGENCY RIAU PROVINCE
By: Myta Hartati
Email: mytahartati11@gmail.com
Adviser: Dr. Dra. Hj. Siti Sofro Siddiq, M.Si
Department of Public Administration Faculty of Social and political sciences
University of Riau
Bina Widya Campus Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Supervision is all efforts and activities to identify and assess the actual reality on the
implementation of tasks or activities are in accordance with rules or not. Supervision towards
tourist attraction of Danau Raja is done directly by government, youth section, sports section
and tourism section. In addition, supervisor coordinated with the Organization of Pancasila
Youth through the MOU (Memorandum Of Understanding). However, until now there are
some extortions in tourist areas by use government name. The purpose of this study is to de
determine the extent of supervision in Danau Raja and to identify the obstacle factor towards
overseeing Danau Raja tourism in Rengat, Indragiri Hulu, Riau Province.

Based on the theory of Manullang, supervisory process of every objects are consists
of phases, setting standards, conducting assessment and conduct corrective action the method
of this study is descriptive qualitative with snowball sampling technique. The informants of
this study are the Head of Tourism, Head of Development Section in tourist attraction and
Head of tourist attraction charm, Pancasila Youth section, merchants and visitors.

The result of the data analysis by descriptive qualitative, supervisory standards of


Danau Raja carried out by the department based on the main objectives and functions that has
been set, the action assessment made officially through the two officers who works to
maintain the cleanliness of the tourism are of Danau Raja and it coordinates with the
Organization of Pancasila Youth by used MOU authority to manages the entire facility of
tourist attraction of Danau Raja along fee collection agency, then the government and The
Organization of Pancasila Youth held a corrective action by conducting socialization and
appeal to visitors or merchants in Danau Raja to maintain the environtment. There are several
factors inhibiting the supervision of Danau Raja that are government regulations about
tourism until now has not implemented, the lack of funds allocated for insfrastructure
improvements, the lack of human resources professionals especially in the field of
supervision as well as people who are less concerned to maintain the environment of danau
Raja.

Keywords: Supervision, Tourism, Danau Raja

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 2


PENDAHULUAN wisata. Selain itu, kurangnya perawatan
terhadap tempat-tempat wisata yang ada
A. Latar Belakang serta minimnya sarana dan prasarana akibat
Dalam rangka pelaksanaan Otonomi besarnya anggaran yang harus dikeluarkan.
Daerah yang nyata, luas dan Dengan adanya MOU (Memorandum
bertanggungjawab, perlu digali sumber- Of Understanding), maka selain dinas yang
sumber Pendapatan Asli Daerah guna mengawasi dan mengelola wisata juga
mendukung pembiayaan penyelenggaraan dibantu oleh organisasi Pemuda Pancasila.
pemerintahan dan pelaksanaan Oleh karena itu, sudah seharusnya
pembangunan menuju kemandirian daerah. pengawasan serta pengelolaan
Salah satu yang menjadi unsur ditingkatkan. Agar wisata Danau Raja
pembangunan otonomi daerah adalah sektor semakin berkembang dan dikenal luas oleh
pariwisata. Memang masih ada bagian dari masyarakat luar daerah ataupun
pariwisata yang menjadi kewajiban mancanegara. Tetapi kenyataan yang
pemerintah pusat untuk pengelolaan, namun terjadi saat ini fasilitas-fasilitas standar
pembangunan dari beberapa destinasi wisata sebagai tempat wisata pun belum tersedia,
sudah menjadi tanggung jawab pemerintah sehingga promosi-promosi yang dilakukan
daerah. hanyalah bersifal lokal, belum diketahui
Berdasarkan Undang-Undang Nomor oleh masyarakat luas yang ada di daerah
10 Tahun 2009, Pariwisata adalah berbagai lain.
macam kegiatan wisata dan didukung Maka dari itu pariwisata daerah perlu
berbagai fasilitas serta layanan yang mendapat perhatian dan pengawasan lebih
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, mendalam khususnya aset-aset wisata
pemerintah, dan Pemerintah Daerah. yang memiliki potensi wisata yang bukan
Salah satu kabupaten yang memiliki saja bernilai historis melainkan aset wisata
objek wisata dan berpotensi bagi daerahnya yang berpotensi ekonomis.
yang ada di Provinsi Riau adalah Kabupaten
B. Rumusan Masalah
Indragiri Hulu. atas salah satunya adalah 1. Bagaimana Pengawasan Pada Objek
wisata alam Danau Raja yang memiliki Wisata Danau Raja Di Kecamatan
panorama yang indah yang memiliki Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
keunggulan karena posisinya yang strategis Provinsi Riau?
berada di tengah Kecamatan Rengat yang 2. Apa saja faktor-faktor penghambat
merupakan ibukota dari Kabupaten Indragiri dalam Pengawasan Pada Objek
Hulu. Wisata Danau Raja Di Kecamatan
Menurut Kasi Pengembangan Objek Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Indragiri Provinsi Riau?
Hulu, sampai dengan saat ini pengelolaan
objek wisata tersebut belum dikelola dengan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
baik oleh pemerintah kabupaten melalui 1. Tujuan Penelitian
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan 1) Untuk mengetahui Pengawasan Pada
Pariwisata. Hal ini dikarenakan belum Objek Wisata Danau Raja Di
disahkannya peraturan daerah tentang

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 3


Kecamatan Rengat Kabupaten 2. Pengawasan
Indragiri Hulu Provinsi Riau. Kata “Pengawas” berasal dari kata
2) Untuk mengidentifikasi faktor “awas” berarti “penjagaan”. Istilah
penghambat dalam mengawasi pengawasan dikenal dalam ilmu manajemen
Objek Wisata Danau Raja Di dan ilmu administrasi yaitu sebagai salah
Kecamatan Rengat Kabupaten satu unsur dalam kegiatan pengelolaan.
Indragiri Hulu Provinsi Riau. Menurut Maman Ukas (2004:337)
menyatakan bahwa pengawasan suatu proses
2. Manfaat Penelitian kegiatan yang dilakukan untuk memantau,
1) Manfaat Teoritis mengukur dan bila perlu melakukan
Penelitian ini diharapkan dapat perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan
berguna untuk pengembangan ilmu sehingga apa yang telah direncanakan dapat
pengetahuan bagi peneliti dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
selanjutnya yang ingin meneliti diinginkan. Dilanjutkan dengan
masalah yang sama dengan Sarundajang (2005:240) bahwa
mengembangkan ilmu Administrasi pengawasan adalah suatu kegiatan untuk
Publik. memperoleh kepastian apakah pelaksanaan
2) Manfaat Praktis pekerjaan atau kegiatan telah dilakukan
Penelitian ini diharapkan mampu sesuai rencana.
menjadi sumbangan pemikiran bagi Menurut Komaruddin (1994:104)
organisasi terkait atau sebagai pengawasan adalah berhubungan dengan
evaluasi dalam Pengawasan Objek perbandingan antara pelaksana aktual
Wisata Danau Raja di Kecamatan rencana, dan awal untuk langkah perbaikan
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. terhadap penyimpangan dan rencana yang
berarti.
KONSEP TEORI Menurut Manullang (2012:184)
Proses pengawasan dimanapun juga atau
1. Manajemen (Pengelolaan)
pengawasan yang berobjekkan apapun
Pengelolaan diartikan sebagai suatu
terdiri dari fase sebagai berikut:
rangkaian pekerjaan atau usaha yang
1. Menetapkan alat pengukuran (standar)
dilakukan oleh sekelompok orang untuk
Pada fase pertama, pemimpin haruslah
melakukan serangkaian kerja dalam
menentukan atau menetapkan standar atau
mencapai tujuan tertentu.
alat-alat pengukur.
Terry (2008:109) manajemen adalah
2. Mengadakan penilaian (evaluate)
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
Fase kedua dalam proses pengawasan
tindakan perencanaan, pengorganisasian,
adalah menilai atau evaluasi. Dengan
pelaksanaan, dan pengendalian yang
demikian, dimaksudkan membandingkan
masing-masing bidang tersebut digunakan
hasil pekerjaan (actual resurt) dengan alat
baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan
pengukur (standar).
yang diikuti secara berurutan dalam rangka
3. Mengadakan tindakan perbaikan
usaha mencapai sasaran yang telah
(corrective action)
ditetapkan semula.
Hal pertama yang perlu dianalisis
adalah apa yang menyebabkan
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 4


Maka perlunya laporan secara berkala tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
tentang pelaksanaan tugas, ketika sudah waktu sementara.
diketahui apa yang menyebabkan Pasal 30 UU No. 10 Tahun 2009
terjadinya penyimpangan, barulah tindakan Pariwisata, Pemerintah Kabupaten/Kota
perbaikan diambil. berwenang:
a. Menyusun dan menetapkan rencana
3. Pariwisata induk pembangunan kepariwisataan
Menurut para ahli bahasa, kata kabupaten/kota.
Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta b. Menetapkan destinasi pariwisata
dan terdiri dari dua suku kata, yaitu Pari kabupaten/kota.
berarti seluruh, semua dan penuh, sedangkan c. Menetapkan daya tarik wisata
wisata berarti perjalanan. kabupaten/kota.
Spillance (1978:21) Pariwisata d. Melaksanakan pendaftaran,
adalah perjalanan dari suatu tempat ke pencatatan, dan pendataan pendaftaran
tempat lain, bersifat sementara, dilakukan usaha pariwisata.
perorangan atau kelompok, sebagai usaha e. Mengatur penyelenggaraan dan
untuk mencari keseimbangan dan pengelolaan kepariwisataan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup diwilayahnya.
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan f. Memfasilitasi dan melakukan promosi
lingkungan. Yoeti (1996) Wisatawan adalah destinasi pariwisata dan produk
orang yang melakukan perjalanan untuk pariwisata yang berada diwilayahnya.
sementara waktu ke tempat atau daerah yang g. Memfasilitasi pengembangan daya
sama sekali masih asing baginya. tarik wisata baru.
4. Promosi h. Menyelenggarakan pelatihan dan
Promosi adalah suatu usaha dari penelitian kepariwisataan dalam
pemasaran dalam menginformasikan dan lingkup kabupaten/kota.
mempengaruhi orang lain atau pihak lain i. Memelihara dan melestarikan daya
sehingga tertarik untuk melakukan transaksi tarik wisata yang ada di wilayahnya.
atau pertukaran produk barang atau jasa j. Menyelenggarakan bimbingan
yang dipasarkannya. Promosi adalah proses masyarakat sadar wisata.
menawarkan suatu produk yang dimiliki dari k. Mengalokasikan anggaran
seorang produsen kepada konsumen dengan kepariwisataan.
tujuan untuk menambah penghasilan atau Pasal 38 Peraturan Daerah
kekayaan. Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 2 Tahun
5. Dasar Hukum 2012 bagian keenam mengenai Retribusi
Dalam Undang-undang RI nomor 10 Tempat Rekreasi dan Olahraga:
tahun 2009 tentang kepariwisataan, “Dengan nama Retribusi Tempat
dijelaskan bahwa wisata adalah kegiatan Rekreasi dan Olahraga dipungut retribusi
perjalanan yang dilakukan oleh sekelompok sebagai pembayaran atas penggunaan atau
orang dengan mengunjungi tempat tertentu pemakaian jasa tempat rekreasi dan
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pariwisata dan olahraga serta fasilitas
pribadi, atau mempelajari keunikan daya lainnya yang disediakan oleh pemerintah
daerah”.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 5


literatur. Teknik analisis data menggunakan
analisa SWOT. Hasil penelitian
6. Penelitian Terdahulu menunjukkan analisis biofisik kawasan
Untuk menghindari kesamaan menggambarkan potensi sumber daya alam
penulisan maka dalam penelitian ini penulis yang dimiliki Kawasan Danau Raja yang
mencantumkan beberapa hasil penelitian bisa memungkinkan untuk dijadikan hutan
yang berkaitan dengan penelitian ini kota. Dimana hutan kota akan memberikan
diantaranya adalah sebagai berikut: dampak positif terhadap lingkungan dan
Rachmad Hermawan, dkk (2008) meningkatkan pendapatan daerah jika lokasi
dalam penelitiannya yang berjudul Kajian tersebut dijadikan sebagai objek wisata
Tipe Dan Bentuk Hutan Kota Kawasan lingkungan dari perolehan retribusi
Danau Raja Kota Rengat, Kabupaten pengunjung. Dari analisis SWOT terpilih
Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Analisis data strategi W-O, adapun strategi tersebut
dilakukan secara deskriptif kualitatif. Teknik adanya komitmen pemerintah kabupaten /
pengumpulan data melalui surver primer provinsi dalam menyediakan anggaran untuk
maupun sekunder. Lokasi penelitian pembangunan hutan kota, meningkatkan
dilaksanakan si kawasan Danau Raja, Kota sumber daya manusia (peran pemerintah dan
Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi masyarakat).
Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari beberapa penelitian diatas
berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang peneliti sebelumnya yang meneliti pada
(RUTR) Kota Rengat tahun 2003-2012 salah lokasi yang sama di kawasan Danau Raja
satu wilayah yang dialokasikan untuk RTH meneliti tentang pembangunan hutan kota.
kota adalah kawasan Danau Raja, yang Belum ada peneliti yang meneliti tentang
dapat dikembangkan menjadi hutan kota. pengawasan wisata pada Danau Raja.
Dengan pembangunan hutan kota maka akan Padahal selain berpotensi sebagai hutan
meningkatkan nilai estetika dan kualitas kota, Danau Raja memiliki potensi dilihat
lingkungan kota serta membentuk citra dari segi wisatanya yang banyak memiliki
(image) Rengat sebagai kota yang hijau, keunikkan untuk dipromosikan secara luas.
teduh dan nyaman. Oleh karena itu perlu Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti
adanya Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tertarik meneliti dari segi Danau Raja
berperan sebagai koordinator untuk sebagai tempat wisata dengan memfokuskan
mensinergikan berbagai program dari pada salah satu fungsi manajemen yaitu
instansi / lembaga yang berkepentingan pengawasan pada objek wisata serta faktor
dalam pengelolaan Kawasan Hutan Kota penghambat dalam pengawasan objek wisata
Danau Raja. Danau Raja menggunakan langkah-langkah
Rudi Formen, dkk (2012) dalam dalam proses pengawasan. Oleh karena itu
penelitiannya yang berjudul Analisis menurut peneliti, penelitian ini layak
Strategi Pembangunan Hutan Kota (Studi dilakukan.
Kasus Kawasan Danau Raja Kabupaten Dari uraian diatas dapat diambil
Indragiri Hulu). Penelitian ini menggunakan analisis bahwa pengawasan pada objek
metode survey yaitu pengamatan langsung Wisata Danau Raja memerlukan langkah-
ke wilayah studi, teknik pengumpulan data langkah yang tepat agar tujuan dapat
yaitu menyebarkan kueisioner, wawancara, tercapai dan lebih baik dari sebelumnya.
observasi, dan kajian dokumen serta Dengan adanya pengawasan akan mencegah

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 6


celah-celah penyimpangan dan kesalahan Danau Raja di Kecamatan Rengat
yang mungkin bisa terjadi. Sehingga Kabupaten Indragiri Hulu.
pengunjung pun tertarik untuk datang ke b. Data Sekunder
Wisata Danau Raja. Data sekunder adalah data yang
diperoleh untuk melengkapi data primer
METODE PENELITIAN berupa buku-buku penunjang,
1. Jenis Penelitian dokumen-dokumen yang relevan dan
Jenis penelitian yang digunakan adalah berkaitan dengan judul penelitian.
metode penelitian deskriptif kualitatif yakni 5. Teknik Pengumpulan Data
menggambarkan atau menjelaskan Untuk memperoleh data yang akurat
permasalahan yang ada dengan memberikan dalam penelitian ini dapat digunakan
jawaban atas permasalahan yang beberapa teknik pengumpulan data yaitu:
dikemukakan. a. Observasi
2. Lokasi Penelitian Observasi adalah teknik pengumpulan
Lokasi penelitian ini dilakukan di data yang dilakukan dengan cara
Kabupaten Indragiri Hulu pada Dinas mengadakan pengamatan langsung
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata serta terhadap objek yang diteliti mengenai
melihat langsung kondisi Objek Wisata permasalahan yang berkaitan dengan
Danau Raja di Kecamatan Rengat. Peneliti Pengawasan Objek wisata Danau Raja di
memilih Danau Raja sebagai lokasi Kecamatan Rengat.
penelitian dikarenakan tempatnya yang b. Wawancara
strategis. Wawancara atau interview adalah
suatu cara pengumpulan data yang
3. Informan Penelitian digunakan untuk memperoleh informasi
Informan dalam penelitian ini adalah langsung dari sumbernya. Teknik
orang yang dianggap memiliki pengetahuan wawancara pada penelitian ini adalah
lebih tentang Objek Wisata Danau Raja di wawancara tak terstruktur.
Kabupaten Indragiri Hulu. Menurut c. Dokumentasi
Sugiyono (2013:97), Pemilihan informan Dokumentasi ditujukan untuk
dalam penelitian ini menggunakan teknik memperoleh data langsung dari tempat
bola salju (snowball sampling). Snowball penelitian meliputi buku-buku yang
Sampling adalah teknik penentuan sampel relevan, peraturan-peraturan, laporan
yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian kegiatan, foto-foto dan data relevan
membesar. penelitian (Riduwan 2005:31).

4. Jenis Data dan Sumber Data 6. Analisis Data


a. Data primer Metode analisis data yang digunakan
Data primer adalah data yang dalam penelitian ini adalah metode analisis
berkaitan langsung dengan objek deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang
penelitian. Data diperoleh dari sumber memberikan gambaran yang jelas dan
individu seperti hasil wawancara atau terperinci berdasarkan kenyataan yang
sumber data yang berkaitan langsung ditemukan dilapangan melalui hasil
tentang Pengawasan objek wisata wawancara.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 7


satuan kerja dinas terkait yaitu Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata.
HASIL DAN PEMBAHASAN “Standar pengawasan khusus
belum ada. Kita secara langsung
A. Pengawasan pada Objek Wisata mengawasi wisata Danau Raja
Danau Raja di Kecamatan Rengat tersebut. Saat ini Ranperda sudah
Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi dibuat dan menunggu
Riau pengesahannya. Perda tersebut
Pengawasan merupakan salah satu sudah kita ajukan ke dewan dan
fungsi manajemen untuk mengetahui tinggal menunggu mereka sidang
pelaksanaan fungsi manajemen lainnya, peraturan daerah. Sementara
membandingkan kegiatan yang nyata pengesahan keluar, maka dinas akan
dengan standar yang telah ditetapkan membuat SK, tetapi belum bisa untuk
sebelumnya, menentukan dan mengukur dipublikasikan karna belum ditanda
penyimpangan-penyimpangan serta tangani Bupati INHU”. (wawancara
mengambil tindakan koreksi yang
dengan Kepala Bidang Pariwisata
diperlukan untuk menjamin bahwa sumber
Kabupaten Indragiri Hulu, 11
daya yang digunakan dengan cara paling
Januari 2017)
efektif. “Peraturan khusus tentang
Dalam penelitian ini, penulis wisata Danau Raja belum ada, tetapi
memfokuskan permasalahan yang dapat pihak Dinas Kepemudaan, Olahraga
menerangkan bagaimana pengawasan pada dan Pariwisata bertanggung jawab
objek wisata Danau Raja di Kecamatan mengelola dan mengawasi objek
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi wisata yang ada di Indragiri Hulu
Riau. Untuk mengetahui bagaimana sesuai dengan tugas pokok dan
pengawasan tersebut, maka penulis fungsi sesuai ketentuan-ketentuan
menggunakan teori langkah-langkah dalam yang telah ada”. (wawancara
melakukan pengawasan yang dibagi menjadi dengan Kepala Seksi
3 indikator menurut Manullang (2012:184)
Pengembangan Objek dan Daya
yaitu:
Tarik Wisata Kabupaten Indragiri
1. Menentukan Standar
Hulu, 10 Januari 2017)
Dalam melakukan pengawasan Berdasarkan hasil wawancara maka
diperlukan adanya suatu standarisasi dapat disimpulkan, bahwa belum ada
sehingga dapat diketahui apabila terjadi standar khusus untuk pengawasan wisata
pelanggaran. Dimana standar ini adalah Danau Raja. Pengawasan dilakukan
sebuah ketentuan yang harus diikuti dan langsung oleh pihak dinas karena
ditaati, dan setelah diadakannya penilaian Ranperda wisata masih menunggu untuk
akan diketahui apakah terjadi pelanggaran disahkan oleh Bupati. Sementara
atau tidak dalam pelaksanaanya dan menunggu pengesahannya maka pihak
selanjutnya akan dilakukan tindakan dinas membuat SK yang bisa digunakan
koreksi terhadap pelanggaran yang terjadi. untuk sementara. Tetapi, pihak dinas
Pada pengawasan wisata Danau Raja terkait tetap bertanggung jawab untuk
ini langsung dikelola dan diawasi oleh mengelola dan mengawasi objek wisata
yang ada sesuai tugas pokok dan fungsi

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 8


Dinas Kepemudaan, Olahraga dan hasil tidak sesuai dengan standar maka
Pariwisata. harus dilakukan perbaikan.
Tindakan perbaikan dalam
2. Melakukan Tindakan Penilaian pengawasan objek wisata Danau Raja oleh
Tindakan penilaian terhadap Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
pengawasan yang dilakukan guna Pariwisata dilakukan pada:
mengetahui penyimpangan dan a. Petugas
pengecekan yang telah terjadi terhadap Dalam hal melakukan pengelolaan
standar yang telah ditentukan oleh pihak dan pengawasan petugas dituntut untuk
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan
Pariwisata. keahlian yang cukup untuk melaksanakan
Bentuk tindakan penilaian pekerjaan. Pada hakikatnya supaya
pengawasan dari Dinas Kepemudaan, pelaksanaan pengelolaan dan pengawasan
Olahraga dan Pariwisata yaitu dengan wisata Danau Raja berhasil, diperlukan
mempekerjakan petugas untuk menjaga kualitas dan jumlah petugas yang
kebersihan kawasan Danau Raja. Petugas memadai. Hal ini diperlukan saat ramainya
yang bekerja merupakan warga setempat / masyarakat yang datang Pemerintah harus
yang tinggal disekitar wisata Danau Raja. lebih mengawasi dengan ketat. Karena,
Apapun yang terjadi ataupun ada tidak menutup kemungkinan pula banyak
keperluan yang berkaitan dengan yang memanfaatkan keramaian disana
pengelolaan atau pengawasan Danau Raja, untuk mencari keuntungan seperti
maka petugas akan langsung melaporkan pungutan liar pada pengunjung Wisata
ke dinas terkait. Danau Raja.
“Kita mempunyai petugas b. Partisispasi Masyarakat
kebersihan 2 orang, bentuk Menurut Suwantoro (2004)
pengawasannya bukan sebagai pentingnya melibatkan semua lapisan, baik
security tetapi pengawasan dalam dari pemerintah maupun masyarakat, baik
bentuk menjaga kebersihan wisata kalangan atas sampai lapisan bawah, baik
Danau Raja”. (wawancara dengan dari pemerintah maupun swasta.
Kepala Seksi Pengembangan Objek Masyarakat yang dimaksudkan adalah
dan Daya Tarik Wisata Kabupaten yang berada di sekitar objek wisata dalam
Indragiri Hulu, 10 Januari 2017) pengawasan objek wisata Danau Raja.
Berdasarkan wawancara di atas c. Fasilitas
kawasan wisata Danau Raja memiliki 2 Objek wisata Danau Raja memiliki
orang petugas yang menjaga kebersihan banyak daya tarik bagi wisatawan untuk
lingkungan kawasan tersebut, tetapi bukan berkunjung menikmati panorama yang
sebagai penjaga keamanan wisata Danau indah dengan keunikkan air nya yang tidak
Raja. pernah berkurang meskipun pada musim
3. Mengadakan Tindakan Perbaikan kemarau serta suasana pinggir Danau yang
Tindakan perbaikan biasanya sejuk. Tetapi, bagi masyarakat yang
dilakukan apabila, proses dan hasil kerja berkunjung kesana selain untuk menikmati
terdapat penyimpangan dari standar yang wisata Danau Raja mereka juga
ditentukan, akan tetapi apabila proses dan memerlukan fasilitas-fasilitas standar yang
ada di Danau Raja.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 9


B. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Berdasarkan wawancara diatas
Pengawasan Pada Objek Wisata bahwa peraturan daerah berpengaruh
Danau Raja Di Kecamatan Rengat penting dalam melakukan pengawasan
Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi kawasan wisata. Karena tidak semua aset
Riau yang ada di wisata Danau Raja milik Dinas
Dalam melakukan suatu pekerjaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata,
yang telah ditentukan bukanlah merupakan sehingga pengawasan wisata sulit
perbuatan yang mudah karena hambatan- dilakukan. Oleh karena itu, hal ini
hambatan akan selalu saja ada. Demikian merupakan salah satu penghambat pihak
pula dalam melakukan pengawasan pada dinas terkait dalam mengelola ataupun
objek wisata Danau Raja. Faktor-faktor yang mengawasi aset di Danau Raja.
menjadi penghambat melakukan
pengawasan pada objek wisata Danau Raja 2. Dana Penunjang
yaitu: Pengawasan dan pengelolaan objek
1. Peraturan Daerah wisata Danau Raja sangat penting
Saat ini Dinas Kepemudaan, dilakukan. Menurut Suwantoro (2004)
Olahraga dan Pariwisata mengelola dan pembangunan pariwisata memerlukan
mengawasi wisata Danau Raja berdasarkan modal ini dapat berasal dari pemerintah
tujuan pokok dan fungsi yang telah dibuat. maupun swasta. Namun, faktor yang
Sulit bagi pemerintah khususnya dinas menjadi penghambat adalah dana
terkait untuk mengawasi wisata Danau penunjang atau anggaran khusus untuk
Raja dikarenakan belum adanya payung pengawasan dan pengelolaan wisata Danau
hukum ataupun peraturan daerah yang Raja belum ada. Hal ini berkaitan pula
mengatur untuk mengelola dan mengawasi dengan belum adanya peraturan yang
wisata secara khusus. Sampai saat ini mengatur. Sehingga pihak dinas terkait
Ranperda sudah dibuat oleh pihak dinas menjadi sulit untuk mengawasi kawasan
terkait dan masih menunggu pengesahan wisata tersebut. Berikut kutipan Bupati
oleh Bupati Indragiri Hulu. Hal ini Indragiri Hulu Yopi Arianto mengatakan:
dijelaskan sebagai berikut: “Kurangnya perawatan itu
“Disana aset bukan punya selama ini dikarenakan besarnya
dinas semua, untuk memelihara aset anggaran yang harus dikeluarkan,
tersebut perlu koordinasi yang agak biaya perawatan tempat-tempat
panjang. Karena pagar yang ada bersejarah lainnya dan wisata alam
disana milik Pemerintah Provinsi. sangat mahal. Pemkab Inhu tahun
Selain itu, tulisan wisata Danau 2017 akan menganggarkan dalam
Raja yang ada disana merupakan APBD terkait pengelolaan objek
aset milik Dinas Pekerjaan Umum wisata sehingga semakin baik
dan belum diserahkan kepada kami dengan sejumlah sarana dan
Dinas terkait. Oleh karena itu, kami prasarana pendukung untuk
sulit untuk mengawasi apabila belum menjadikannya icon Indragiri
berkoordinasi dengan mereka”. Hulu”, Menurut Bupati Yopi.
(wawancara dengan Kepala Bidang (Sumber:Riaubertuah.co, 31
Pariwisata Kabupaten Indragiri Oktober 2016)
Hulu, 11 Januari 2017)

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 10


Dari kutipan diatas dapat saat ini masih tetap bekerjasama
disimpulkan bahwa dana sangat dengan Pemuda Pancasila”.
berpengaruh dalam melakukan (wawancara dengan Kepala Bidang
pengawasan wisata. Biaya perawatan Pariwisata Kabupaten Indragiri
tempat bersejarah dan wisata alam sangat Hulu, 11 Januari 2017)
mahal. Hal ini dikarenakan besarnya Berdasarkan hasil wawancara, bahwa
anggaran yang harus dikeluarkan. pihak dinas tidak sembarangan melakukan
Akibatnya, sarana dan prasarana kerjasama dengan pihak lain untuk
pendukung menjadi tidak terawat. mengelola dan mengawasi wisata Danau
Raja. Untuk sementara ini pihak dinas
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia terkait hanya melakukan kerjasama dengan
(SDM) yang Profesional Organisasi Pemuda Pancasila karena pihak
Sumber Daya Manusia adalah tersebut sudah dianggap paham dengan
seluruh potensi kemampuan yang dimiliki kawasan wisata. Oleh karena itu, sangat
oleh manusia serta karakteristik, sosial dan diperlukan petugas yang berkualitas untuk
ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk kedepannya.
keperluan pembangunan dengan segala b. Jumlah Petugas
potensi yang dimilikinya. Jumlah petugas untuk melakukan
Pariwisata sangat mementingkan pengawasan juga mempengaruhi
profesionalisme dalam pengelolaan dan keberhasilan. Hal ini dimaksudkan agar
pengawasannya. Walaupun pariwisata kemungkinan kendala yang terjadi
telah membuka peluang pasar bagi sektor- dilapangan dapat diatasi dengan baik
sektor lain, akan tetapi akibat dari apabila jumlah petugas yang dipekerjakan
rendahnya SDM maka peluang tersebut seimbang dengan kawasan wisata yang
tidak akan bisa dimanfaatkan secara diawasi. Berikut disampaikan:
optimal. “Petugas kebersihan yang
Sumber Daya Manusia yang bekerja di kawasan Danau Raja
profesional khususnya dalam pengawasan akan dianggarkan dari dinas
wisata Danau Raja, akan dapat melihat langsung melalui SK Kepala Dinas.
kondisi yang ada dan mengendalikan Saat ini petugas kebersihan hanya
ataupun mencegah apabila terjadi ada 2 orang dengan gaji 500ribu per
penyimpangan yang terjadi dilapangan. orang untuk membersihkan danau
Berikut Indikator Sumber Daya Manusia: yang sangat luas. Kalau menurut
a. Kualitas petugas indikasi saya paling minimal 6 orang
Kualitas petugas yang dimaksud seharusnya yang bertugas untuk
adalah harus mampu melakukan membersihkan serta mengawasi
pengawasan dengan baik, dan paham kawasan Danau Raja tersebut”.
benar standar yang telah ditetapkan dan
(wawancara dengan Kepala Bidang
tentunya berkompeten dalam bidang
Pariwisata Kabupaten Indragiri
pengawasan.
Hulu, 11 Januari 2017)
“Petugas yang bekerja di
kawasan Wisata Danau Raja harus Berdasarkan wawancara tersebut
tau benar dengan medan tempat bahwa jumlah petugas mempengaruhi
mereka bekerja, makanya sementara berlangsungnya proses pengawasan.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 11


Karena saat ini hanya ada 2 orang petugas PENUTUP
yang bekerja, maka tidak dipungkiri di A. Kesimpulan
Danau Raja keadaan kawasan masih kotor Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan banyaknya sampah yang hasil analisa yang telah dilakukan peneliti
berserakan. Oleh karena itu Kabid dalam penelitian ini, maka dapat diambil
Pariwisata berharap seharusnya jumlah beberapa kesimpulan tentang Pengawasan
petugas ditambah lagi agar seimbang Pada Objek Wisata Danau Raja Di
dengan tempat yang mereka bersikan dan Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri
juga mempermudah dalam mengawasi Hulu Provinsi Riau, yaitu:
wisata Danau Raja. 1. Pengawasan Pada Objek Wisata Danau
Raja Di Kecamatan Rengat Kabupaten
4. Masyarakat yang Kurang Peduli Indragiri Hulu Provinsi Riau:
Peran masyarakat sangat penting a. Standar dalam melakukan
bagi aktivitas pariwisata. Karena tanpa pengawasan oleh Dinas Pemuda,
masyarakat suatu objek wisata akan sepi Olahraga, Budaya dan Pariwisata
karna tidak adanya pengunjung. Oleh hanya berdasarkan tujuan pokok dan
karena itu, masyarakat dan pariwisata fungsi dinas yang telah ditetapkan,
saling berhubungan. Berikut dijelaskan: hal ini dikarenakan Peraturan
“Saat ini kesadaran mental Daerah tentang wisata belum
masyarakat untuk menjadi disahkan.
wisatawan itu belum ada, tidak b. Tindakan penilaian yang dilakukan
seperti di daerah lainnya. Mereka Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya
hanya bisa merusak karena dan Pariwisata melalui 2 orang
beranggapan semua fasilitas kan petugas yang ditugaskan untuk
uang negara, sehingga mereka menjaga kebersihan kawasan wisata
kurang peduli. Maka dari itu, Danau Raja. Selain itu pihak dinas
menjadi tugas kita bersama untuk berkoordinasi dengan organisasi
kembali sadar terhadap wisata yang Pemuda Pancasila dalam mengelola
ada, agar saling menjaga dan dapat maupun mengawasi wisata Danau
saling menikmati potensi wisata Raja.
yang ada”. (wawancara dengan c. Tindakan perbaikan oleh Dinas
Kepala Bidang Pariwisata Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Kabupaten Indragiri Hulu, 11 Pariwisata dengan cara mengadakan
Januari 2017) sosialisai yaitu memberi arahan
Berdasarkan hasil wawancara diatas, kepada masyarakat serta membuat
dikatakan bahwa kesadaran masyarakat himbauan yang ditujukan kepada
terhadap lingkungan wisata sekitar mereka pengunjung dan pedagang bahwa
masih kurang. Padahal mereka sebagai pentingnya menjaga lingkungan
tuan rumah diharapkan bisa menjaga dan wisata, agar wisata tetap terjaga
memelihara fasilitas dan lingkungan wisata dengan baik.
Danau Raja dengan baik, agar potensi 2. Faktor-faktor Penghambat dalam
wisata tetap terjaga. Pengawasan pada Objek Wisata Danau

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 12


Raja di Kecamatan Rengat Kabupaten disediakan tiket masuk oleh petugas
Indragiri Hulu Provinsi Riau: resmi.
a. Pengawasan menjadi terhambat 2. Diharapkan pihak dinas dan organisasi
akibat belum adanya payung terkait segera melengkapi fasilitas-
hukum/peraturan daerah tentang fasilitas standar yang belum tersedia di
wisata belum disahkan, karena tidak tempat wisata Danau Raja. Serta
semua aset yang berada di kawasan memperbaiki dan merawat fasilitas yang
Danau Raja milik Dinas sudah ada di Danau Raja agar tetap
Kepemudaan, Olahraga dan terjaga.
Pariwisata. 3. Bagi masyarakat yang berkunjung ke
b. Dana penunjang yang minim kawasan objek wisata Danau Raja
membuat pengawasan wisata diharapkan dapat menjaga keamanan,
menjadi terkendala. Akibatnya kenyamanan dan kebersihan objek
sarana dan prasarana objek wisata wisata yang di kunjungi.
Danau Raja belum tersedia.
c. Sumber daya manusia yang DAFTAR PUSTAKA
profesional masih kurang, terutama
di bidang pengawasan objek wisata. Damardjati, R.S. 2001. Istilah-Istilah Dunia
d. Masyarakat masih kurang peduli Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya
terhadap menjaga lingkungan wisata Paramita.
serta kesadaran untuk berpartisipasi Darwis, dkk. 2009. Dasar-dasar
dalam pengawasan objek wisata. Manajemen. Pekanbaru: CV. Witra
Irzami.
B. Saran Hadinoto, K. 1996. Perencanaan
Dari hasil penelitian yang peneliti Pengembangan Destinasi
lakukan dan masalah-masalah yang Pariwisata. Jakarta: Universitas
ditemukan, peneliti memberikan beberapa Indonesia.
saran yang diharapkan dapat dijadikan Handoko, T.Hani. 2000. Manajemen Edisi 2.
masukkan atau pertimbangan oleh Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Pemerintah ataupun dinas terkait dalam Harahap. 2004. Manajemen Keuangan
Pengawasan pada Objek Wisata Danau Raja Perusahaan. Jakarta: Ghalia Utama.
di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
Hulu, yaitu sebagai berikut: Dasar, Pengertian dan Masalah.
1. Melihat potensi yang cukup bagus pada Jakarta: Bumi Aksara.
wisata Danau Raja, agar secepatnya Komaruddin. 1994. Manajemen
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pengawasan Kualitas Terpadu Suatu
Pariwisata payung hukum / peraturan Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
daerah tentang wisata disahkan oleh Maman, Ukas. 2004. Manajemen: Konsep,
Pemerintah. Sehingga tidak ada lagi Prinsip, dan Aplikasi. Bandung:
oknum-oknum yang bebas Penerbit Agnini.
menggunakan nama Dinas terkait untuk Manullang. 2002. Dasar-Dasar Manajemen.
pemungutan liar di kawasan wisata Yogyakarta: Gadjah Mada
Danau Raja serta masyarakat tidak University Press.
bebas keluar masuk wisata karena sudah

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 13


2009. Dasar-Dasar http://pyia.wordpress.com/2010/01/03/tugas-
Manajemen. Yogyakarta: Gadjah teori-organisasi-umum/
Mada University Press. Mcdisporabudsatainhu.blogspot.co.id/p/bida
Marnis. 2008. Pengantar Manajemen. ng-pariwisata.html?m=1
Pekanbaru: Unri Press. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu
Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penelitian Kualitatif. Bandung: Retribusi Jasa Usaha
Remadja Karya CV. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar tentang Kepariwisataan.
Pariwisata. Yogyakarta: Andi Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014
Yogyakarta. tentang Otonomi Daerah.
2004. Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta: Gramedia
Pustaka.
Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu
Pariwisata. Bandung: Angkasa.
1999. Psikologi Pelayanan
Wisata. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.

Jurnal:

Rachmad Hermawan, dkk. 2008. Kajian


Tipe dan Bentuk Hutan Kota
Kawasan Danau Raja Kota Rengat,
Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi
Riau. Media Konservasi.
Formen Rudi, dkk. 2012. Analisis Strategi
Pembangunan Hutan Kota (Studi
Kasus Kawasan Danau Raja
Kabupaten Indragiri Hulu).
Pekanbaru: Jurnal Lingkungan.
Kusharyadi, Jeffry. 2015. Pengelolaan
Objek Wisata Di Kecamatan Siak
Kabupaten Siak. Pekanbaru.

Sumber-Sumber Lain:

http://m.kompasiana.com

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 Page 14

Anda mungkin juga menyukai