1. International crimes.
2. International crimes stricto sensu.
3. International crimes largo sensu.
4. International delicts.
5. International infractions.
6. International delinquencies.
7. Crimes against international law.
8. Treaty crimes.
9. Delicta jure gentium.
10. Jus cogens crimes.
11. Jus cogens international crimes.
12. Transnational crimes.
3
B. Pengertian KI
1. Cherif M. Bassiouni:
International crimes adalah: Setiap tindakan yang
ditetapkan di dalam konvensi-konvensi multilateral dan
diikuti oleh sejumlah negara dan di dalamnya terdapat
salah satu dari kesepuluh karakteristik pidana.
2. Bryan A. Garner:
International crimes adalah: Kejahatan terhadap hukum
internasional, yakni:
Pertama, suatu tindakan sebagai kejahatan internasional
berdasarkan perjanjian (treaty crime) di bawah hukum
internasional atau hukum kebiasaan internasional dan
mengikat individu secara langsung tanpa diatur dalam
hukum nasional.
Kedua, ketentuan dalam hukum internasional yang
mengharuskan penuntutan terhadap tindakan-tindakan
yang dapat dipidana berdasarkan prinsip yurisdiksi
universal.
4
3. Neil Boister:
International crimes stricto sensu (kejahatan-kejahatan
internasional dalam arti sempit), meliputi kejahatan-
kejahatan yang menjadi yurisdiksi MPI atau ICC (Statuta
Roma):
a. Genosida;
b. Kejahatan terhadap Kemanusiaan;
c. Kejahatan perang;
d. Agresi.
International crimes largo sensu (kejahatan-kejahatan
internasional dalam arti luas), meliputi tidak hanya
kejahatan-kejahatan yang menjadi yurisdiksi MPI atau
ICC, tetapi juga kejahatan-kejahatan internasional lain
(transnational crimes).
4. Philip C. Jessup dan UN Convention against
Transnational Crime 2000:
Transnational crime (kejahatan transnasional atau
kejahatan lintasnegara) yang dikaitkan dengan yurisdiksi
negara dalam menghadapi suatu kejahatan, baik
yurisdiksi yang bersifat mandatory maupun
nonmandatory. 5
C. Unsur-Unsur KI
6
3. Perbuatan yang dilarang mempunyai implikasi
transnasional yang melibatkan atau mempengaruhi lebih
dari satu negara dalam perencanaan, persiapan atau
perbuatannya, baik melalui keragaman kewarganegaraan
para pelaku kejahatan atau korban atau perlengkapan yang
digunakan melebihi batas-batas negara.
Contoh: pembajakan pesawat udara, dll.
4. Perbuatan yang membahayakan perlindungan terhadap
kepentingan internasional atau terhadap orang yang
dilindungi secara internasional.
Contoh: kejahatan thd orang-orang yang dilindungi menurut
HI, seperti kepala negara asing, duta besar, diplomat dan
konsul, dan petugas PBB.
5. Perbuatan tersebut melanggar kepentingan internasional
yang dilindungi namun tidak sampai pada tahap yang
disebut pada unsur pertama dan kedua di atas, namun
karena sifat dasarnya, perbuatan tersebut dapat dicegah
dan ditekan melalui kriminalisasi internasional.
Contoh: pemalsuan uang dan peredaran uang palsu, dll. 7
D. Karakteristik KI
8
3. Criminalization of the proscibed conduct
(Kriminalisasi tindakan-tindakan tertentu);
9
8. Establishment of criminal jurisdictional basis
(Penetapan suatu dasar-dasar yurisdiksi kriminal);
10
b. Romli Atamasasmita, mengemukakan 5 (lima) perbedaan
kejahatan internasional dengan kejahatan transnasional:
11