Kemudian Ketua Majelis menanyakan kepada Ahli apakah saudara Ahli memiliki
hubungan keluarga, darah, semenda, dan terikat hubungan pekerjaan dengan Majelis
Hakim, Panitera, Rohaniawan, Penggugat, Penggugat Intervensi, dan Para Tergugat.
Atas pertanyaan tersebut Ahli menjawab bahwa tidak memiliki hubungan sama sekali;
Kemudian Ketua Majelis memerintahkan kepada Ahli untuk mengikuti katakata Ketua
Majelis yaitu Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya sebagai ahli akan
memberikan keterangan menurut pengetahuan saya dengan sebaik-baiknya, dan
tiada lain dari yang sebaik-baiknya. Wallahi wabillahi watallahi;
Kemudian setelah saudara ahli telah bersumpah atau diambil janjinya, Ketua Majelis
mengingatkan kepada Ahli agar memberikan keterangan yang sebenarnya karena
apabila memberikan keterangan yang tidak benar maka saudara Ahli dapat diancam
pidana penjara maksimal 7 (tujuh) tahun sesuai Pasal 242 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
Selanjutnya setelah Ketua Majelis menanyakan kepada Penggugat apakah ada hal
yang ingin ditanyakan kepada Ahli. Atas pertanyaan Ketua Majelis tersebut, maka
Penggugat mengatakan bahwa akan mengajukan pertanyaan kepada Ahli. Kemudian
Ketua Majelis mempersilakan Penggugat untuk mengajukan pertanyaan. Apabila tidak
ada maka Ketua Majelis melanjutkan dengan menanyakan kepada Penggugat
Intervensi;
PERTANYAAN : JAWABAN :
Pertanyaan Majelis Hakim Kepada Ahli Rd. Dr. H. Raeg Pot, S.H., M.H. Saudara
Ahli apakah saudara mengerti untuk apa saudara dihadirkan dalam persidangan
ini?
Iya Yang Mulia, saya dihadirkan dalam persidangan ini untuk menjelaskan
sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keahlian saya, yaitu di bidang hukum
lingkungan dan Diri saya yang juga seorang ,Di datangkan sebagai Ahli saya
juga merupakan saksi fakta dalam kasus ini, dimana saya sebagai Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman atas perintah Bupati
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 memiliki hak
untuk melakukan Pengawasan dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Amdal,
Saya juga memberikan rekomendasi atas Izin Lingkungan yang diberikan
terhadap kebun Teh Tergugat
Dalam buku berjudul Teori Pembuktian yang ditulis oleh Prof. Eddy OS
Hiraiej SH, MH. ada 3 jenis Saksi dalam persidangan yakni Factual
testimony yang merupakan saksi fakta, Expert Testimony yang merupakan
saksi ahli dan Factual Testimony yang merupakan saksi Fakta sekaligus
Saksi Ahli
Kemudian kuasa hukum penggugat menolak kesaksian Dr. H. Raeg Pot, S.H., M.H.
karena kesaksian yang dianggap Bias dan Tidak Jelas
Lalu Majelis Hakim memberi kesempatan kepada kuasa hukum tergugat untuk
menanggapi
Bahwa Dalam buku berjudul Teori Pembuktian yang ditulis oleh Prof. Eddy
OS Hiraiej SH, MH. ada 3 jenis Saksi dalam persidangan yakni Factual
testimony yang merupakan saksi fakta, Expert Testimony yang merupakan
saksi ahli dan Factual Testimony yang merupakan saksi Fakta sekaligus
Saksi Ahli. Factual Expert ini pernah dilakukan di Peradilan di Indonesia
ketika Prof. Boediono,M.ec,.Ph.D .Melakukan kesaksian dalam kasus
Century dimana Prof. Boedino Saat itu dipanggil sebagai saksi fakta karena
dia merupakan Gubernur Bank Indonesia saat itu dan Kompetensi beliau
sebagai Ahli Ekonomi
Hal mendasar apa yang ingin saudara jelaskan dalam persidangan kali ini?
Baik Yang Mulia, terlebih dahulu di sini saya akan menjelaskan mengenai
arti penting Amdal, Bahwa Amdal adalah dokumen penting dan wajib ada
dalam melakukan usaha yang berdampak pada lingkungan, Usaha yang
berdampak pada lingkungan yang dijalankan tanpa izin lingkungan, pejabat
yang mengeluarkan izin lingkungan tanpa disertai Amdal kedua-duanya
dapat di Pidana
Lalu bisa saudara jelaskan secara singkat instrumen penegakan hukum dalam
hukum lingkungan?
Lalu bisa saudara ahli jelaskan secara singkat bagaimana tata laksana penerbitan
Amdal dan Hubunganya dengan Izin Lingkungan ?
Pertanyaan Kuasa Hukum Tergugat Kepada Ahli Dr. Dr. H. Raeg Pot, S.H., M.H.
Saudara Ahli bisa saudara jelaskan dalam hal apa strict liability dan liability based
on fault digunakan ?
Asas strict liability diterapkan secara limitatif, dalam arti bahwa untuk dapat
dikenakan strict liability, kegiatan usahanya memenuhi unsur-unsur yang
telah ditetapkan oleh undang-undang. Menurut Pasal 35 ayat (1) UUPLH,
kegiatan-kegiatan tersebut adalah (1) kegiatan yang berdampak besar dan
penting terhadap lingkungan; (2) yang menggunakan bahan berbahaya dan
beracun; (3) menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun. Dengan
adanya pembatasan penerapan strict liability terhadap kegiatan-kegiatan
tertentu maka diberlakukan pengecualian terhadap pertanggungjawaban
perdata yang dikenal sebagai Perbuatan Melawan Hukum. Pelaku usaha
dapat dibebaskan dari strict liability apabila dapat membuktikan bahwa
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup disebabkan oleh salah
satu alasan yang disebutkan oleh undang-undang, Adanya bencana alam
atau peperangan; atau Adanya keadaan terpaksa di luar kemampuan
manusia; atau Adanya tindakan pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Pertanyaan Kuasa Hukum Para Penggugat Kepada Ahli Dr. Dr. H. Raeg Pot, S.H.,
M.H.
Saudara Ahli, Apakah ada kewajiban bagi pemegang Izin Lingkungan ?
Saudara Ahli, Apakah izin lingkungan PT Gemes telah dibuat sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku ?
Tentu saja bisa, di dalam hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia
sampai saat ini, terdapat dua dasar gugatan yaitu gugatan perbuatan
melawan hukum dan gugatan wanprestasi, dalam hal ini perbuatan melawan
hukum bisa digunakan untuk memperlihatkan actual conduct/perbuatan yang
dilakukan, sedangkan mengenai strict liability digunakan sebagai dasar
pertanggungjawaban atas dampak yang timbul dari perbuatan yang
dilakukan.
Setelah pemeriksaan terhadap Ahli dilakukan berupa pengajuan pertanyaan oleh Ketua
Majelis, Hakim Anggota I, Hakim Anggota II, Penggugat, Penggugat Intervensi, dan
Para Tergugat. Ketua Majelis kembali menanyakan kepada Hakim Anggota I dan Hakim
Anggota II, Penggugat, Penggugat Intervensi, dan Para Tergugat apakah ada hal yang
ingin ditanyakan atau ditambahkan lagi terhadap Ahli;