Anda di halaman 1dari 8

Sabua Vol.5, No.

3: 149 - 156, Oktober 2013 ISSN 2085-7020

HASIL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI


LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA
ANDALAN

Lidya Pomantow1, Veronica A. Kumurur2, Hanny Poli3, Octavianis H.A.Rogi4


1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado
(2,3,4)
Staf pengajar jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

Abstrak. Salah satu sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Minahsa Tenggara adalah wisata
pantai, wisata ini dapat menarik perhatian banyak wisatawan karena keindahan alamnya, objek
wisata ini cukup berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai objek wisata andalan di Kabupaten
Minahasa Tenggara karena memiliki keindahan alam yang alami. Objek wisata Pantai Lakban saat
ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara. Kabupaten
Minahasa Tenggara mempunyai beberapa objek wisata potensial yang dapat memberikan kontribusi
bagi pendapat daerah, namun salah satu objek yang bisa menjadi objek wisata andalan yaitu Objek
Wisata Pantai Lakban. Namun dari potensi tersebut terdapat beberapa permasalahan yang ada
diantaranya yaitu kondisinya belum begitu bagus, baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas.
Hal ini dapat kita lihat bahwa produk wisata yang ditawarkan masih seadanya dengan kata lain
fasilitas pariwisata yang ada masih kurang, sedangkan masalah aksesibilitas yaitu kurang
tersedianya angkutan umum yang menuju lokasi objek wisata dan kondisi jalan masuk menuju objek
wisata masih ada yang rusak, tidak tersedianya tempat samapah, jaringan listrik dan telekomunikasi
didalam objek wisata, kurangnya promosi dan pemasaran yang dilakukan masih bersifat lokal,
sedangkan pengelolaan objek wisata ini ditangani oleh dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Minahasa Tenggara, belum ada kerjasama dengan pihak investor atau swasta, dan lainnya. Dari
beberapa permasalahan diatas yang menjadi inti permasalahan yang terdapat di Objek Wisata Pantai
Lakban ini adalah belum adanya strategi pengembangan yang tepat dalam pengembangan objek
wisata ini. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi yang tepat untuk dapat
mengembangkan dan menjadikan objek wisata ini sebagai objek wisata andalan. Dengan studi ini,
diharapkan objek wisata ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan diatas ,maka
ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu mengidentifikasi dan merumuskan strategi.
Identifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik faktor-faktor internal dan eksternal yang
mendukung pengembangan objek wisata Pantai Lakban sebagai objek wisata andalan, sedangkan
untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan objek wisata ini menggunakan teknik
analisis SWOT. Dalam strategi pengembangan ini diarahkan untuk lebih meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan. Juga diharapkan adanya inovasi sehingga wisatawan tertarik dan merasa tidak
bosan terhadap objek wisata Pantai Lakban. Selain itu juga dalam pengembangannya ini diharapkan
dapat melibatkan investor swasta, masayrakat dan instansi lain yang terkait dalam pengembangan
objek wisata ini.

Kata Kunci: Pariwisata, Strategi Pengembangan, Objek Wisata Andalan, Objek Wisata Pantai
Lakban

PENDAHULUAN Kepariwisataan yang menyebutkan


Indonesia memiliki banyak potensi dan keberadaan objek wisata pada suatu daerah
sumber daya alam yang belum dikembangkan akan sangat menguntungkan, antara lain
secara maksimal, termasuk didalamnya sektor meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
pariwisata. Usaha mengembangkan dunia (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat,
pariwisata Indonesia ini didukung dengan UU dan memperluas kesempatan kerja mengingat
nomor 10 Tahun 2009 tentang semakin banyaknya pengangguran saat ini,

@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
Oktober 2013
ANALISIS KEBUTUHAN JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN KOTA LAMA… 143

meningkatkan rasa cinta lingkungan serta karena itu untuk mengetahui penyebab
melestarikan alam dan budaya setempat. sesungguhnya dan memperoleh solusi dalam
Pembangunan kepariwisatawan pada mengatasi masalah ini perlu dilakukan
hakekatnya untuk mengembangkan dan analisis dengan memahami faktor internal dan
memanfaatkan objek dan daya tarik wisata faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat
yang berupa kekayaan alam yang indah, kunjungan objek wisata ke pantai lakban agar
keragaman flora fauna, seni budaya, dalam pengembangannya objek wisata ini
peninggalan sejarah, benda-benda purbakala, dijadikan sebagai tujuan utama para
serta kemajemukan budaya. wisatawan. Berdasarkan rumusan masalah di
Salah satu daerah yang mempunyai atas, maka tujuan penelitian adalah
potensi cukup besar untuk dijadikan suatu mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah eksternal yang mendukung pengembangan
Kabupaten Minahasa Tenggara Propinsi objek wisata Pantai Lakban sebagai objek
Sulawesi Utara. Kabupaten Minahasa wisata andalan;
Tenggara mempunyai potensi pariwisata yang
besar dan beragam. Mulai dari objek wisata Strategi dan pengembangan Pariwisata
alam, objek wisata budaya dan bahkan objek Strategi merupakan suatu proses
wisata minat khusus. Pariwisata bukan saja penentuan rencana para pemimpin puncak
merupakan primadona pengembangan yang berfokus pada tujuan jangka panjang
perekonomian di daerah ini tetapi diharapkan organisasi, yang disertai penyusunan suatu
akan menjadi menjadi pilar utama dalam cara atau tujuan yang dapat dicapai. Menurut
rangka meraih masa depan yang lebih baik. Chandler dalam Rangkuti (2002 : 3) Strategi
Salah satu potensi wisata yang menjadi merupakan alat untuk mencapai tujuan
objek wisata andalan di Kabupaten Minahasa perusahaan dalam kaitannya tujuan jangka
Tenggara adalah objek wisata pantai Lakban. panjang.
Objek Wisata Pantai Lakban terletak di Desa Menurut Yoeti (1997: 2-3),
Ratatotok Timur, Kecamatan Ratatotok yang pengembangan pariwisata perlu
berjarak + 34 Km dari Ratahan Ibukota memperhatikan beberapa aspek yang perlu
Kabupaten Minahasa Tenggara. Saat ini objek diperhatikan yaitu:
wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata dan 1) Wisatawan (Tourist)
Kebudayaan Kabupaten Minahasa Tenggara. 2) Transportasi
Keindahan alam dari objek wisata pantai 3) Atraksi/objek wisata
Lakban ini sangat bagus. Akan tetapi objek 4) Fasilitas pelayanan
wisata ini hingga saat ini belum dapat 5) Informasi dan promosi
dikembangkan dan di kelola secara optimal,
seperti Fasilitas, sarana dan prasarana belum Objek Wisata
disediakan dan belum memadai bagi Menurut Fandeli (2000: 58) objek wisata
wisatawan dan belum dapat memenuhi adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia,
kebutuhan para wisatawan. Untuk dapat tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa
mengembangkan Objek wisata Pantai Lakban dan tempat atau keadaan alam yang
menjadi objek wisata andalan di Kabupaten mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
Minahasa Tenggara, maka perlu adanya wisatawan.
Strategi Pengembangan objek wisata tersebut Gamal Suwantoro, dalam bukunya yang
agar dapat dilakukan beberapa hal seperti berjudul dasar-dasar pariwisata (1997 : 19)
peembangunan dan pengembangan, menyebutkan objek wisata merupakan potensi
aksesibilitas, fasilitas sarana dan prasarana yang menjadi pendorong kehadiran
untuk dikembangkan dengan perencanaan dan wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya objek
pengelolaan yang lebih baik dan professional wisata ini dikelompokkan menjadi tiga
serta menarik minat wisatawan untuk golongan yaitu :
berkunjung ke objek wisata pantai Lakban. 1. Objek wisata dan daya tarik wisata
Objek wisata pantai lakban memiliki alam.
potensi untuk dikembangkan, namun sampai Objek wisata yang daya tariknya
saat ini belum ada promosi sehingga masih bersumber pada keindahan dan
minimnya pengunjung yang datang. Oleh kekayaan alam.
144 L. POMANTOW, V.A. KUMURUR, H. POLI & O.H.A.ROGI

2. Objek wisata dan daya tarik budaya.


Objek dan daya tarik bersumber pada
kebudayaan, seperti peninggalan
sejarah, museum, atraksi kesenian,
dan objek lain yang berkaitan dengan
budaya.
3. Objek wisata dan daya tarik pada
minat khusus
Objek wisata daya tariknya
bersumber pada minat khusus
wisatawan itu sendiri, misalnya olah
raga, memancing dan lainlain.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Gambar 2.1 Objek Wisata Pantai
Tahun 2009 tentang kepariwisataan, yang Lakban
dimaksud dengan wisata adalah kegiatan Faktor Internal dan Faktor Eksternal
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang a. Faktor Internal
atau sekelompok orang dengan mengunjungi Faktor internal merupakan sumberdaya
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, objek yang akan menentukan kekuatan dan
pengembangan pribadi, atau mempelajari kelemahan objek wisata. Sumberdaya objek
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi wisata ini meliputi sumberdaya manusia,
dalam jangka waktu sementara. seperti pengalaman, kemampuan,
Dalam dunia pariwisata dibedakan atas pengetahuan, keahlian, dan pertimbangan.
objek wisata yang biasa dan objek wisata Faktor internal adalah faktor-faktor berupa
andalan. Untuk objek wisata biasa adalah daya tarik wisata yang meliputi kekuatan dan
objek wisata yang tidak memiliki suatu kelemahan dalam menarik wisatawan di objek
potensi dan daya tarik yang bisa menarik wisata Pantai Lakban. Analisis faktor internal
pengunjung, sedangkan objek wisata andalan yang meliputi kekuatan dan kelemahan
menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun dilakukan untuk mengetahui kondisi daerah
2010 adalah objek wisata yang memiliki tersebut secara internal. Lingkungan internal
sumber daya alam yang berpotensi dan merupakan lingkungan yang sangat
berdaya tarik bagi wisatawan serta yang berpengaruh dan menentukan terhadap
ditujukan untuk pembinaan cinta alam, baik penentuan strategi yang akan diformulasikan.
dalam kegiatan alam maupun setelah b. Faktor Eksternal
pembudidaya. Lingkungan eksternal adalah lingkungan
Pantai Lakban Ratatotok yang berada diluar organisasi dan perlu
Lakban adalah sebutan atau dialeg orang dianalisis untuk menentukan kesempatan
Filipina yang berasal dari kata logpond. Sejak (opportunities) dan ancaman (threath) yang
saat itu sebutan lakban sudah membudaya akan dihadapi. Faktor eksternal adalah faktor-
dikalangan masyarakat termasuk pantai Buyat faktor berupa daya tarik wisata yang meliputi
disebut-sebut juga sebagai lakban, padahal peluang dan ancaman dalam menarik
lakban sesungguhnya yang dimaksud oleh wisatawan di objek wisata Pantai Lakban.
orang Filipina adalah dermaga tempat Analisis eksternal yang meliputi peluang dan
penampungan dan pengapalan kayu yang ancaman dilakukan untuk mengetahui posisi
terletak di Teluk Totok yang saat ini dikenal daerah dalam berhadapan dengan lingkungan
dengan nama Lakban Port. eksternalnya. Lingkungan jauh atau
Pada masa PT. Newmont Minahasa Raya lingkungan eksternal merupakan lingkungan
beroperasi, daerah Pantai Buyat mengalami yang berada di luar kendali perusahaan dan
perubahan yang cukup signifikan, yakni pada umumnya tidak secara langsung
dengan dibangunnya lokasi objek wisata yang mempengaruhi perusahaan. Yang termasuk
terletak dipinggiran Pantai Buyat dan wilayah lingkungan jauh atau eksternala adalah
Lakban di Teluk Totok oleh PT. Newmont ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan
Minahasa Raya, sehingga menarik minat ekologi.
masyarakat untuk berkunjung ke tempat ini.
ANALISIS KEBUTUHAN JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN KOTA LAMA… 145

METODE PENELITIAN
Presentase
Data yang digunakan dalam penelitian SD
17% 22%
ini berdasarkan pengelompokannya dapat
dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan SMP
data sekunder. Data primer yang digunakan
38% SMA
dalam penelitian ini berasal dari hasil
observasi lapangan, melakukan wawancara, Diploma
dan pengisian kuesioner oleh responden. 23% /Sarjana
Adapun data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Tenggara yang juga merupakan pengelola Berdasarkan literatur yang ada faktor
pantai lakban dan Dinas-dinas yang terkait. internal adalah faktor-faktor berupa daya tarik
Teknik pengambilan sampel yang wisata yang meliputi kekuatan dan kelemahan
digunakan dalam penelitian ini adalah dalam menarik wisatawan di objek wisata
Random Sampling, yakni teknik pengumpulan Pantai Lakban, sedangkan faktor eksternal
sampel secara acak dengan tidak adalah faktor-faktor berupa daya tarik wisata
memperhatikan strata yang ada dalam yang meliputi peluang dan ancaman dalam
populasi. Sampel yang akan diambil antara menarik wisatawan di objek wisata Pantai
lain sampel dari pihak pengunjung di Pantai Lakban. Setelah peneliti melakukan observasi
Lakban dan masyarakat yang tinggal di ada beberapa yang dikategorikan dalam faktor
sekitar Pantai Lakban. Pemilihan responden internal dan faktor eksternal.
dari pihak pengunjung dan masyarakat yang
tinggal di sekitar Pantai Lakban karena Variabel Yang diteliti
mereka merupakan pihak yang berkaitan atau Faktor-faktor Atraksi Objek wisata
berinteraksi secara langsung dengan objek Internal Daya tarik/Potensi alam
wisata Pantai Lakban. Metode Analisis Data Manajemen pengelolaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah objek / promosi
data analisis kualitatif dengan dua metode, Fasilitas/sarana
yaitu metode analisis statistik deskriptif Faktor-faktor Sosial-ekonomi masyarakat
sederhana dan analisis SWOT. Eksternal Transportasi
Infrastruktur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan
terhadap 90 responden yang terdiri dari 50 Faktor Internal
laki-laki dan 40 perempuan, atau 56% laki- a) Atraksi
laki dan 44% perempuan. Maka diperoleh Atraksi merupakan salah satu faktor
hasil bahwa berdasarkan kelompok umur pendukung untuk dapat menarik minat para
pengunjung didapat proporsi yang lebih pengunjung untuk dapat berkunjung dan
banyak datang berkunjung adalah kelompok melihat secara langsung objek wisata Pantai
umur 10-24 Tahun. Berikut ini presentase Lakban. Berdasarkan pendapat pengunjung
kelompok umur yang berkunjung keragaman jenis kegiatan wisata yang dapat
dilakukan wisatawan pada objek wisata Pantai
Presentase Lakban dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
14 Presentase
36 10-24
%
% tahun Sangat
25-39 0% 17%
Bervariasi
tahun Bervariasi
22 28 40-54
83%
% % tahun
55-69 Tidak
tahun Bervariasi

Presentase Tingkat Pendidikan Terakhir


146 L. POMANTOW, V.A. KUMURUR, H. POLI & O.H.A.ROGI

Suatu objek wisata untuk dapat dikenal


Presentase pendapat pengunjung mengenai dan diketahui oleh banyak orang, maka
pagelaran seni, tari-tarian daerah sering diperlukan promosi yang harus dilakukan oleh
ditampilkan didalam objek wisata Pantai pengelola yang ada.Presentase objek wisata
Lakban Pantai Lakban sering diperkenalkan atau
6% dipromosikan
Presentase
Ya 5% 17% Presentase
Tidak ada sering
jarang
tidak pernah
94%
78%
Terlihat bahwa sampai saat ini atraksi
yang berupa pagelaran seni, dan tari-tarian
daerah belum ada yang ditampilkan di Pantai
Lakban, sesuai hasil wawancara dengan Presentase apakah masyarakat setempat
anggota Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ikut memperkenalkan objek wisata Pantai
selaku pengelola objek wisata Pantai Lakban Lakban
atraksi pagelaran seni dan tari-tarian daerah 0% Presentase
akan ada dalam waktu dekat. Ya
b) Daya tarik / Potensi Tidak
Suatu objek wisata yang memiliki potensi 100%
/ daya tarik merupakan salah satu faktor
pendukung dalam mengembangkannya Dari hasil keseluruhan faktor promosi
sehingga dapat menarik minat para wisatawan baik yang dilakukan dalam acara
atau pengunjung untuk datang ke objek wisata kepemerintahan, pameran dan dari
tersebut. masyarakat setempat sebenarnya bisa menarik
Presentase apakah Objek wisata Pantai pengunnjung yang lebih banyak lagi untuk
Lakban sangat menarik dikunjungi karena datang berkunjung ke objek wisata Pantai
wisata alam dan pemandangan alam. Lakban sehingga objek wisata ini bisa
1% Presentase dijadikan objek wisata andalan di Kabupaten
Ya Minahasa Tenggara.
Tidak
d) Sarana dan Prasarana
99%
Suatu objek wisata untuk dapat menarik
minat pengunjung yang datang berkunjung ke
Berdasarkan hasil pendapat pengunjung objek wisata tersebut membutuhkan sarana
diatas, maka semua responden yang ada dan prasarana yang memadai untuk
menyatakan bahwa objek wisata Pantai memenuhi kebutuhan pengunjung selama ada
Lakban sangat menarik dikunjungi karena didalam objek wisata tersebut. Presentase
wisata alamnya dan memiliki pemandangan ketersediaan fasilitas informasi, rumah
yang indah. makan, tempat sampah didalam objek wisata
Presentase pendapat responden mengenai Pantai Lakban
potensi alam yang dimiliki objek wisata
Pantai Lakban 5% Presentase
Sangat
11% 0% 28% Lengkap
Presentase 67%
Sangat Bagus Lengkap
Bagus
Tidak Bagus Kurang
Lengkap
89%
Presentase tersedianya tempat untuk
beribadah bagi para pengunjung didalam
c) Promosi Objek Wisata objek wisata Pantai Lakban
ANALISIS KEBUTUHAN JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN KOTA LAMA… 147

Presentase keikutsertaan masyarakat


11% Presentase
sekitar objek wisata Pantai Lakban dalam
Ya Ada menjaga keamanan objek wisata Pantai
Tidak ada Lakban sendiri untuk kenyamanan para
89% pengunjung.

Berdasarkan hasil diatas menyatakan Presentase


bahwa sarana untuk tempat beribadah bagi
39% Ya
para pengunjung yang datang berkunjung
Tidak
tersedia 61%
Presentase tempat untuk menginap bagi
para pengunjung yang ingin tinggal

2% Presentase Sikap masyarakat sekitar pun menjadi


Ya ada salah satu penunjang dalam mengembangkan
Tidak ada objek wisata Pantai Lakban, karena jika sikap
98% masyarakat sekitar tidak baik terhadap
pengunjung maka pengunjung tidak akan mau
Akomodasi atau tempat untuk menginap datang lagi berkunjung ke objek wisata
bagi para pengunjung adalah salah satu sarana pantaai lakban ini. Presentase apakah sikap
yang penting keberadaannya, karena sarana masyarakat sekitar ramah terhadap
ini sangat dibutuhkan oleh wisatawan atau pengunjung yang datang
pengunjung yang bertempat tinggal jauh dari
lokasi objek wisata Pantai Lakban. 28% 17% Presentase
Fasilitas umum dan fasilitas penunjang Sangat Baik
merupakan salah satu faktor yang bisa Baik
mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan kurang Baik
ke suatu objek wisata, 55%
11% Presentase
Sangat
b) Transportasi
Baik
Baik Pada masa-masa sekarang ini para
wisatawan atau pengunjung yang ingin
56% Tidak mengunjungi suatu objek wisata
Baik memperhitungkan kemudahan dalam
33% menjangkau objek wisata yang dituju.
Faktor Eksternal Semakin dekat dengan tempat tinggal mereka
a) Sosial-Ekonomi Masyarakat semakin sering mereka berkunjung dan
Keikutsertaan masyarakat sekitar dalam semakin banyak pengunjung yang datang,
mengembangkan objek wisata merupakan sebaliknya jika semakin jauh dengan tempat
salah satu faktor yang penting, karena dengan tinggal mereka maka akan jarang mereka
adanya objek wisata di daerah mereka bisa mengunjungi objek wisata tersebut.
turut membantu memenuhi kebutuhan hidup Presentase kemudahan menjangkau objek
mereka sehari-hari. Presentase apakah dengan wisata Pantai Lakban
adanya objek wisata Pantai Lakban
masyarakat sekitar tidak lagi kesulitan 6% 11%
Presentase
mencari nafkah
Sangat Mudah
83% Mudah
39% Presentase Sulit
Ya
61% Tidak
148 L. POMANTOW, V.A. KUMURUR, H. POLI & O.H.A.ROGI

Angkutan umum merupakan salah satu menggunakan air dari sumur yang digali
faktor pendukung dalam pengembangan objek sendiri, karena untuk air yang dari PDAM
wisata panati lakban. Karena bagi para sendiri belum ada.
wisatawan yang tidak memiliki kendaraan Berikut ini adalah matriks SWOT untuk
pribadi, mereka membutuhkan angkutan strategi pengembangan objek wisata Pantai
umum untuk menuju atau sampai ke objek Lakban.
wisata tujuan mereka. Presentase apakah ada
angkutan umum yang menuju ke objek wisata KESIMPULAN
Pantai Lakban Faktor-faktor internal mendukung dalam
pengembangan objek wisata Pantai Lakban,
Presentase yaitu :
Ya 1. Atraksi
Tidak - Keargaman jenis wisata yang bisa
22% dilakukan di Pantai Lakban itu
78%
bervariasi
2. Potensi / Daya Tarik
Selain transportasi darat ada juga - Objek wisata Pantai Lakban
transportasi laut, namun untuk transportasi menarik dikunjungi karena wisata
laut ke objek wisata Pantai Lakban sendiri alam dan pemandangan alam
sampai saat ini belum ada. yang di miliki oleh Pantai Lakban
c) Infrastruktur itu bagus
Kondisi jalan untuk menuju ke objek 3. Promosi objek wisata
wisata sangatlah penting diperhatikan karena - Keikutsertaan masyarakat dalam
dengan adanya dukungan infrastruktur yang memperkenalkan objek wisata
baik maka pangunjung yang datang pun akan Pantai Lakban
banyak. Presentase kondisi jalan menuju 4. Sarana dan prasarana
objek wisata Pantai Lakban - Ketersediaan lahan atau tempat
parkir untuk menampung
1% 28% Presentase kendaraan pengunjung yang
Sangat baik datang berkunjung ke Pantai
71% Baik Lakban
Kurang Baik
Faktor-faktor eksternal yang mendukung
dalam pengembangan objek wisata Pantai
Lakban adalah Sosial – Ekonomi Masyarakat,
yang terdiri atas:
Dengan dukungan kondisi infrastruktur
- Masyarakat sekitar tidak lagi
yang baik maka terciptalah suatu keamanan
kesulitan mencari nafkah
dan kenyamanan pengunjung selama
- Keramahan sikap masyarakat
melaksanakan wisata. Tanpa adanya jalan
terhadap pengunjung yang datang
yang baik dan mampu menghubungkan
berkunjung ke objek wisata
dengan tempat-tempat penting seperti
Pantai Lakban
bandara, biro perjalanan, hotel, tempat
Strategi untuk mengembangkan objek wisata
perbelanjaan dan lain sebagainya maka
DAFTAR PUSTAKA
kehidupan pariwisata tidak akan berjalan
Freddy Rangkuti, 2009. Strategi Promosi
lancar. Selain infrastruktur jalan ada juga
Yang Kreatif, Jakarta : PT Gramedia
infrastruktur lainnya seperti jaringan listrik,
Pustaka Utama
air bersih dan telekomunikasi. Untuk jaringan
Freddy Rangkuti, 2010. Analisis SWOT,
listrik dan jaringan telekomunikasi diluar
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
objek wisata Pantai Lakban memiliki jaringan
Freddy Rangkuti, 2011. SWOT Balanced
listrik dan jaringan telekomunikasi tapi tidak
Scorecard, Jakarta : PT Gramedia
sampai masuk ke dalam objek wisata Pantai
Pustaka Utama
Lakban. Sedangkan untuk ketersediaan air
bersih, masyarakat sekitar yang ada
ANALISIS KEBUTUHAN JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN KOTA LAMA… 149

Gamal Suwantoro, SH, 1997. Dasar-Dasar Yoeti, Oka A, 1990. Pengantar Ilmu
Pariwisata Edisi II, Yogyakarta : Andi Pariwisata. Angkasa. Bandung.
M . Aziz Firdaus, 2012. Metode penelitian, Yoeti, Oka A, 1996. Pemasaran Pariwisata.
Jelajah Nusa. Tanggerang Angkasa. Bandung.
Pendit, Nyoman S, 1999. Ilmu Pariwisata Yoeti, Oka A, 1997. Perencanaan dan
Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pengembangan Pariwisata. PT. Pradnya
Pradnya Paramita. Jakarta. Paramita. Jakarta.
Spillane, James, J, 1994. Pariwisata Indonesia Adam Muakhor, Strategi Pengembangan
Kanisius. Yogyakarta. Objek Wisata Pantai Randusanga Indah
Wahab, Salah dkk, 1997. Pemasaran Kabupaten Brebes Sebagai Objek
Pariwisata. PT. Pradnya Paramita. Wisata Unggulan, Semarang, 2008.
Jakarta. Dewi Kusuma Sari, Pengembangan
Wardiyanto, 2011. Perencanaan Pariwisata Objek Wisata Pantai
Pengembangan Pariwisata. Lubuk Sigandu Kabupaten Batang, Semarang,
Agung. Bandung 2011.

Anda mungkin juga menyukai