Anda di halaman 1dari 10

RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145-Telp (0341)567886
Email: indahgiga123@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi pariwisata
berbasis ekowisata dan sustainability development. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjadikan pariwisata
sebagai sektor unggulan penunjang perekonomian daerah. Beberapa destinasi wisata mengalami penurunan
jumlah pengunjung yang disebabkan oleh pengelolaan serta pemantauan jumlah wisatawan tidak sepenuhnya
tercatat. Pengembangan potensi wisata Kabupaten Banyuwangi dapat dilakukan dengan menghubungkan setiap
destinasi wisata menjadi sebuah rute perjalanan yang dikemas ke dalam suatu paket wisata. Tujuan studi
penelitian adalah mengidentifikasi dan menentukan potensi wisata unggulan berdasarkan pada persepsi
wisatawan, memberi arahan penentuan rute perjalanan wisata dan penyusunan paket wisata unggulan
Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis yang digunakan berupa metode analisis deskriptif terhadap
karakteristik pariwisata Kabupaten Banyuwangi dengan pendekatan kuantitatif untuk menganalisa wisata
unggulan dan menganalisa rute perjalanan wisata serta perhitungan lama perjalanan wisata, dan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis potensi wisata serta karakteristik wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan dari 20
destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi didapatkan 14 destinasi wisata potensial. Penentuan rute perjalanan
wisata potensial menggunakan analisis lama perjalanan wisata, dari analisis tersebut didapatkan tujuh rute
potensial yang berisi 14 destinasi wisata.

Kata Kunci : Destinasi-Wisata, Rute-Wisata, Analisis-IPA

ABSTRACT

Banyuwangi Regency is the largest regency in East Java Province that has ecotourism-based tourism potential
and sustainability development. Banyuwangi Regency government makes tourism as a leading sector supporting
the regional economy. Some tourist destinations have experienced a decline in the number of visitors due to the
poor management and tourist numbers that are not fully recorded. Banyuwangi Regency tourism potential
development can be achieved by connecting each tourist destination into a tour package. The purpose of this
research study are to identify and to determine the potential of prime tourism based on the tourists perceptions
to provide direction of tourists routes and to organize Banyuwangi tourists packages.The analytical methods used
in this research are descriptive analysis method which is used to determine the characteristics of tourism in
Banyuwangi Regency with a quantitative approach to analyze potential tourism and the tourist routes and
calculate the duration of the tour, and a qualitative approach to analyze the tourism potential and tourists
characteristics. The final result of the analysis shows that from 20 tourist destinations in Banyuwangi Regency,
there are 14 potential tourist destinations. To determine the tourist travel routes, the analysis of tour duration is
used. The result shows that are seven potential tourist routes that contain 14 tourist destinations.

Keywords: Tourists-destination, Tourists-route, Importance-Performance-Analysis

kebutuhan dalam mendapat kesempatan kerja,


PENDAHULUAN
meningkatkan pendapatan masyarakat maupun
Pariwisata merupakan berbagai macam pemerintah serta menunjang peningkatan
kegiatan wisata, didukung oleh berbagai fasilitas pendapatan negara (Pendit, 2006). Kabupaten
serta layanan yang disediakan pemerintah, Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang
pemerintah daerah, pengusaha maupun saat ini sedang melakukan pengembangan pada
masyarakat (Undang-undang No. 10 Tahun 2009 sektor pariwisata. Isu-isu strategis di dalam
Tentang Kepariwisataan). Pengembangan Rencana Pembangunan Jangka Pangjang Daerah
pariwisata harus mampu menciptakan pedoman (RPJPD) tahun 2005-2025 Kabupaten Banyuwangi
kerja yang kuat, pengarahan yang tepat sasaran memiliki letak strategis untuk menjadi pusat
serta mengembangkan kesempatan yang merata pertumbuhan ekonomi baru yaitu sebagai poros
untuk kepentingan masyarakat guna memenuhi serta penyanggah perekonomian Provinsi Bali.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 39
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

Visi misi yang ingin dicapai yaitu, Adapun identifikasi masalah yang menjadi
peningkatan perekonomian diarahkan untuk dasar dalam penelitian ini adalah:
meningkatkan pertumbuhan perekonomian 1. Belum optimalnya kontribusi bidang pariwista
rakyat dengan mendorong simpul-simpul terhadap PDRB, karena dipengaruhi oleh daya
ekonomi, salah satunya yaitu sektor pariwisata dukung infrastruktur serta SDM lokal
yang didukung oleh infrastruktur fisik maupun pariwisata yang masih lemah dan belum
non-fisik. Pengembangan wisata Kabupaten intensifnya pemasaran pariwisata berbasis IT
Banyuwangi berprinsip pada “Ekowisata” dan (RPJMD Kabupaten Banyuwangi, 2010-2025).
“Sustainability Development”, dimana sebagian 2. Pengembangan pariwisata belum optimal,
besar objek wisata tersebut terdapat di kawasan semakin menurunnya kualitas alam dan
konservasi seta pelestarian alam. Strategi budaya menjadi dasar bahwa pariwisata perlu
kebijakan pengembangan pariwisata terpadu ditangani secara terpadu (RIPPDA Kabupaten
berbasis potensi wisata alam, wisata buatan dan Banyuwangi, 2014).
wisata budaya yaitu dengan mengembangkan 3. Adanya penurunan jumlah kunjungan
kawasan wisata unggulan setiap WPP (Wilayah wisatawan pada beberapa destinasi wisata,
Pengembangan Pariwisata) serta yang disebabkan oleh pengelolaan serta
mengembangkan jalur pariwisata terpadu dan pemantauan jumlah wisatawan tidak
terintegrasi dengan pengembangan sistem sepenuhnya tercatat dan beberapa destinasi
jaringan prasarana (RTRW Kabupaten belum sepenuhnya dukelola oleh Pemerintah
Banyuwangi, 2012-2032). Daerah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, 2017).
menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan 4. Belum adanya alternatif jalur pariwisata
penunjang perekonomian daerah. Upaya terpadu yang terintegrasi dengan sistem
mempromosikan wisata melalui event-event jaringan prasarana wilayah yang menarik bagi
berkelas dunia seperti atraksi BEC (Banyuwangi wisatawan dalam melakukan perjalanan
Ethno Carnival), Tour De Ijen dan Gandrung Sewu wisata ke Kabupaten Banyuwangi (RPJMD
rutin diadakan setiap tahun, selain itu strategi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2025).
yang digunakan adalah mengembangkan Berdasarkan permasalahan diatas,
amenitas seperti homestay menjadi alternatif pengembangan serta pengoptimalan potensi
wisatawan untuk mempromosikan budaya dan wisata, maka perlu adanya suatu rute potensial
pengetahuan lokal. Pemanfaatan adanya pada setiap destinasi wisata yang bertujuan
Bandara Blimbingsari dan Pelabuhan Ketapang untuk mempermudah wisatawan melakukan
sebagai aksesibilitas wisatawan untuk kunjungan wisata di Kabupaten Banyuwangi.
berkunjung, selain itu dapat mendorong
kemajuan ekonomi dan meningkatkan METODE PENELITIAN
pertumbuhan investasi daerah terutama pada Variabel Penelitian
sektor pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Variabel adalah unsur yang diteliti dan
Banyuwangi, 2017). didapat dari beberapa sumber, variabel yang
Penentuan jalur wisata sebagai alternatif digunakan merupakan variabel yang
guna mempermudah perjalanan wisatawan, berhubungan dengan permasalahan penelitian.
dikarenakan belum adanya keterkaitan pada Berikut merupakan tabel penentuan variabel
setiap destinasi wisata, sehingga setelah adanya penelitan pada (Tabel 1).
penentuan rute yang menarik pada setiap Tabel 1. Variabel Penelitian
destinasi wisata, maka perlu suatu rekomendasi Variabel
Parameter Sumber
perencanaan paket wisata. Rute perjalanan Penelitian
Daya tarik 1. Keindahan § Suwantoro,2004
wisata merupakan salah satu cara untuk wisata 2. Kealamian § Shahrivar, 2012;
mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten 3. Keunikan § UU
Banyuwangi, hal tersebut juga bertujuan agar 4. Kebersihan Kepariwisataan
5. Keamanan 10/2009
persebaran wisatawan lebih merata, selain itu 6. Kenyamanan
dapat menunjang perkembangan pariwisata 7. Harga tiket
8. Pemandu wisata
serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik 9. Keramahan petugas
wisatawan domestik maupun wisatawan Amenitas 1. Penginapan/hotel § Shahrivar, 2012;
mancanegara. § Kotler, 2000;

40 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo

Variabel
Parameter Sumber rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat
Penelitian
2. Rumah § UU
menggambarkan keadaan populasi sebenarnya
makan/restoran Kepariwisataan (representative). Ukuran populasi tiap tahunnya
3. Toko souvenir 10/2009 tidak tetap, maka dapat digunakan rumus Sample
4. Snack booth/
minimarket Linear Time Function. Sample Linear Time
5. Tempat parkir Function merupakan penentuan jumlah sampel
6. Toilet umum
7. Tempat ibadah
berdasarkan estimasi kendala.
𝑻−𝒕ₒ
8. Wahana bermain n = ……………………………................…………..(1)
9. Mesin ATM 𝒕₁
10. Tempat istirahat Dimana :
Aksesibilitas 1. Rambu petunjuk § Shahrivar, 2012
arah § UU
N : Total sampel terpilih
2. Ketersediaan Kepariwisataan T : Waktu yang tersedia untuk penelitian (jam)
transportasi umum 10/2009 t0 : Waktu tetap (jam)
3. Jarak menuju wisata
4. Waktu tempuh t1 : Waktu yang digunakan untuk sampling unit
5. Kondisi jalan (jam)
6. Biaya yang Berikut rumus untuk menentukan sampel
dikeluarkan
7. Kemudahan akses wisatawan di Kabupaten Banyuwangi.
'()*+) ++)
Promosi dan
informasi
1. Jumlah dan letak
media informasi
§ Suwantoro,
2004 n= = = 220.......................………(2)
, ,
2. Kemudahan
mendapat informasi
Dimana :
3. Peran masyarakat T = 30 hari x 24 jam = 720 jam
memberi informasi t0 = 5 jam x 10 hari = 60 jam
4. Kelengkapan
informasi di wisata t1 = 1/10jam (hari) x 30 hari = 3 jam
Wisatawan 1. Jenis kelamin § Suwena, 2010 Jumlah wisatawan yang berkunjung pada
2. Asal wisatawan tahun 2017 sebesar 4.711.729 wisatawan, baik
3. Umur wisatawan
4. Pekerjaan wisatawan domestik maupun wisatawan
wisatawan mancanegara. Berdasarkan jumlah wisatawan
5. Teman perjalanan
tersebut, maka jumlah sampel yang diambil yaitu
6. Kendaraan yang
digunakan sebanyak 220 wisatawan.
7. Sumber informasi
Kunjungan 1. Motif wisata § Suwena, 2010 Tabel 2. Jumlah Sampel Tiap Destinasi
2. Frekuensi kunjungan No Destinasi Wisata Kecamatan Sampel
3. Waktu tempuh 1 Kawah Ijen Licin 11
4. Lama tinggal 2 Bangsring Underwater Wongsorejo 11
Rute 1. Titik asal dan titik § Triongko, 1991 3 Pulau Tabuhan Wongsorejo 11
perjalanan tujuan 4 Grand Watu Dodol Wongsorejo 11
wisata 2. Jarak tempuh 5 Pantai Syariah Pulau Banyuwangi 11
3. Waktu tempuh Santen
4. Lama kunjungan 6 Pantai Boom Banyuwangi 11
tiap destinasi wisata 7 Pantai Blimbingsari Rogojampi 11
5. Lama perjalanan 8 Taman Nasional Alas Tegaldlimo 11
tiap destinasi wisata Purwo
9 Pantai Pulau Merah Pesanggaran 11
Metode Pengumpulan Data 10 Pantai Wedi Ireng Pesanggaran 11
11 Teluk Hijau Pesanggaran 11
Metode pengumpulan data pada 12 Air Terjun Lider Songgon 11
penelitian ini menggunakan survei primer dan 13 Desa Wisata Osing Glagah 11
sekunder. Survei primer dalam penelitian ini Kemiren
14 Alam Indah Lestari Kabat 11
adalah observasi lapangan, wawancara serta 15 Mirah Fantasia Banyuwangi 11
penyebaran kuisioner kepada wisatawan pada 16 Taman Suruh Glagah 11
setiap destinasi wisata. Survei sekunder berupa 17 Taman Wisata Pancoran Rogojampi 11
18 Atlanta Genteng 11
data yang diperoleh baik dari literatur/studi
19 Umbul Bening Glenmore 11
pustaka maupun data dari dinas/instansi yang 20 Rumah Pohon Pinus Songgon 11
terkait dengan penelitian. Total Sampel 220
Jumlah sampel yang diambil dalam
Metode Pengambilan Sampel
penelitian ini menggunakan rumus Sample Linear
Sampel merupakan sebagian atau wakil Time Function, berdasarkan hasil perhitungan,
populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). pendistribusian sampel terhadap 20 destinasi
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian wisata sebanyak 220 sampel.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 41
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

Metode Analisis Data V = kecepatan rata-rata kendaraan


Analisis dalam penelitian ini menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis IPA, analisis lama perjalanan wisata dan
Karakteristik Potensi Wisata
analisis paket wisata:
Potensi wisata ditinjau dari gambaran
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif
pariwisata Kabupaten Banyuwangi meliputi daya
Analisis deskriftif kuantitatif bertujuan tarik, aksesibilitas, ketersediaan fasilitas umum,
untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi amenitas dan kunjungan wisatawan. Tujuannya
wisata didasarkan pada unsur-unsur untuk mengidentifikasi potensi wisata yang ada di
kepariwisataan yang menunjang perencanaan Kabupaten Banyuwangi ditinjau dari ketersediaan
alternatif rute wisata di Kabupaten Banyuwangi. dan kondisi unsur-unsur kepariwisataan tersebut.
Unsur-unsur kepariwisataan yang digunakan
1. Daya Tarik Wisata
daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas umum,
amenitas, karakteristik wisatawan serta informasi Syarat pengembangan wisata yaitu
dan promosi (Arikunto, 2002). memenuhi tiga syarat, antara lain something to
See, something to Do dan something to Buy.
2. Analisis IPA (Importance Performance
Wisata di Kabupaten Banyuwangi menyediakan
Analysis)
beragam destinasi yang ditujukan untuk
Analisis IPA terdiri dari analisis kuadran, wisatawan yang sedang berlibur, banyak terdapat
berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara destinasi yang ditemukan ketika berlibur dengan
penilaian tingkat kepentingan dan kepuasan mengedepankan konsep keindahan alam. Potensi
(Martilla & James, 1997). Rumus persamaan wisata diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu
analisis IPA sebagai berikut: wisata alam, budaya dan buatan. Jumlah
𝒙𝒊 pengunjung pada destinasi wisata dapat dilihat
Tk = 𝒚𝒊 𝒙 𝟏𝟎𝟎%................................................(3) pada (Tabel 3).
Keterangan:
Tabel 3. Jumlah Pengunjung Tiap Destinasi
Tk = Tingkat kesesuaian Jumlah
No Destinasi Wisata Jenis
Xi = Nilai Kinerja (perceived) kepuasan konsumen Wisatawan
Yi = Nilai harapan/kepentingan Konsumen 1 Kawah Ijen Alam 959.509
2 Bangsring Underwater Alam 307.251
Penentuan wisata unggulan dapat dilihat 3 Pulau Tabuhan Alam 176.509
melalui hasil pengelompokan pada setiap 4 Grand Watu Dodol Alam 235.679
kuadran, dimana hasil jumlah indikator yang 5 Pantai Syariah Pulau Alam
198.137
Santen
masuk ke dalam kuadran I dan kuadran IV. 6 Pantai Blimbingsari Alam 106.006
7 Taman Nasional Alas Alam
3. Analisis Lama Perjalanan Wisata Purwo
562.944
8 Pantai Pulau Merah Alam 583.863
Perhitungan lama perjalanan dilakukan
9 Pantai Wedi Ireng Alam 265.056
atas dasar waktu tempuh setiap rute perjalanan 10 Teluk Hijau Alam 193.809
wisata sama dengan waktu yang dibutuhkan 11 Air Terjun Lider Alam 22.830
untuk perjalanan ditambah total waktu untuk 12 Pantai Boom Alam 190.704
13 Desa Wisata Osing Budaya
mengunjungi destinasi wisata yang dilalui. Kemiren
156.059
Berikut rumus perhitungan lama perjalanan 14 Alam Indah Lestari Buatan 139.654
wisata (Triongko, 1991). 15 Mirah Fantasia Buatan 50.876
16 Taman Suruh Buatan 99.089
(𝑻𝒊𝒋 = 𝑻𝒑𝒊𝒋 + 𝑻𝒐𝒋)........................................(4) 17 Taman Wisata Pancoran Buatan 167.015
Keterangan: 18 Wisata Pemandian Buatan
67.836
Tij = Lama perjalanan objek i ke objek j Atlanta
19 Pemandian Umbul Buatan
Tpij = lama pencapaian objek j dari objek i Bening
231.641
Toj = lama kunjungan objek j 20 Rumah Pohon Buatan
20.092
Pola perjalanan wisatawan berbentuk PinusPinus
Total 4.711.729
linear sehingga mengakibatkan perjalanan pulang
dan pergi pada ruas jalan yang sama. Menghitung 2. Aksesibilitas
nilai Tpij menggunakan rumus: Aksesibilitas merupakan salah satu elemen
(𝑻𝒑𝒊𝒋 = 𝟐𝑫𝒊𝒋 / 𝒗)...........................................(5)
penting dalam menunjang sektor pariwisata.
Keterangan: Penilaian tingat aksesibilitas bertujuan untuk
2Dij = jarak antara objek i ke objek j

42 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo

menggambarkan kemudahan wisatawan dalam Jenis Sarana dan


Ketersediaan
Prasarana Wisata
mencapai destinasi wisata yang dituju. antar destinasi wisata sebagian
Komponen-komponen aksesibilitas dinilai dari besar memiliki perkerasan hotmix.
kondisi jalan dari/menuju destinasi wisata, jarak Jaringan telekomunikasi di
Kabupaten Banyuwangi sebagian
tempuh, waktu tempuh dan ketersediaan rambu besar sudah terlayani dengan baik,
petunjuk arah. namun terdapat bebrapa destinasi
Telekomunikasi wisata yang sulit dijangkau oleh
Tabel 4. Tingkat aksesibilitas destinasi wisata jaringan telekomunikasi seperti
No Destinasi Wisata Tingkat Aksesibilitas Kawah Ijen, Teluk Hijau, Air Terjun
1 Kawah Ijen Tinggi Lider dan Taman Nasional Alas
2 Bangsring Underwater Tinggi Purwo.
3 Pulau Tabuhan Tinggi Ketersediaan Bank maupun mesin
4 Grand Watu Dodol Menengah ATM hanya terdapat pada destinasi
5 Pantai Syariah Pulau Santen Menengah wisata yang berada dekat dengan
6 Pantai Blimbingsari Menengah pusat kota seperti Desa Wisata
Bank dan Mesin ATM Osing Kemiren, Pantai Boom, Pantai
7 Taman Nasional Alas Purwo Tinggi
Syariah Pulau Santen, Mirah
8 Pantai Pulau Merah Tinggi
Fantasia, Pemandian Alam Indah
9 Pantai Wedi Ireng Menengah
Lestari dan Pemandian Umbul
10 Teluk Hijau Menengah
Bening.
11 Air Terjun Lider Rendah Sebagian besar destinasi wisata
12 Pantai Boom Menengah sudah dlengkapi penerangan jalan,
13 Desa Wisata Osing Kemiren Menengah namun terdapat beberapa destinasi
14 Alam Indah Lestari Menengah Listrik
yang belum dilengkapi seperti di Air
15 Mirah Fantasia Menengah Terjun Lider dan Taman Nasional
16 Taman Suruh Menengah Alas Purwo.
17 Taman Wisata Pancoran Menengah Destinasi wisata yang dekat dengan
18 Wisata Pemandian Atlanta Rendah Rumah Saskit yaitu Pantai Boom,
19 Pemandian Umbul Bening Menengah Desa Wisata Osing Kemiren, Pantai
Rumah Sakit
20 Rumah Pohon PinusPinus Rendah Syariah Pulau Santen, Pemandian
Atlanta dan Pemandian Umbul
Hasil penilaian terhadap tingkat Bening.
aksesibilitas tiap destinasi wisata adalah terdapat
Karakteristik Wisatawan
tiga destinasi wisata yang memiliki tingkat
aksesibilitas rendah, karena ditinjau dari kondisi Kunjungan wisatawan dapat memberikan
jalan menuju/dari destinasi wisata kurang baik hal positif/dampak yang baik terhadap destinasi
dan beberapa titik terdapat jalan yang berlubang wisata. Karekteristik wisatawan dapat dilihat
dan rusak. dalam berbagai aspek, yaitu aspek demografi,
usia wisatawan, daerah asal kota, motivasi dan
3. Amenitas tujuan wisata, teman seperjalanan dan promosi.
Ketersediaan sarana dan prasarana 1. Demografi
diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan
dalam menikmati kegiatan wisata sehingga Proporsi wisatawan pada masing-masing
wisatawan akan merasakan kemudahan serta destinasi didominasi oleh laki-laki. Jumlah
kepuasan dalam berwisata di suatu daerah tujuan wisatawan laki-laki 129 orang atau 58,64% dan
wisata/destinasi. Sarana yang dimaksud antara wisatawan perempuan sebanyak 91 orang atau
lain penginapan/hotel, rumah makan/restoran, 41,36%.
biro/agen travel dan prasarana wisata berupa Laki - Laki Perempuan
jaringan jalan, telekomunikasi, bank dan mesin
ATM, listrik, rumah sakit. 70,00%
60,00%
Tabel 5. Ketersediaan Sarana dan Prasarana 50,00% 58,64%
Jenis Sarana dan
Ketersediaan 40,00%
Prasarana Wisata
Sarana Wisata 41,36%
30,00%
Penginapan/hotel Secara umum sarana
Rumah makan/restoran penginaan/hotel, rumah 20,00%
makan/restoran serta biro agen 10,00%
travel ditinjau dari jumlah dan
0,00%
Biro/agen travel persebarannya dari RIPPDA
Kabupaten Banyuwangi dan hasil Laki - Laki Perempuan
survei primer.
Prasarana Wisata
Berdasarkan data yang diperoleh Gambar 1. Karakteristik wisatawan berdasarkan
Jalan
jaringan jalan yang menjadi rute aspek demografi

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 43
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

2. Usia Wisatawan Banyuwangi diminati oleh wisatawan yang


berasal dari wilayah Jawa Timur.
Sebagian besar wisatawan yang
berkunjung berusia 16-25 tahun dengan 4. Motivasi dan Tujuan Wisata
prosentase sebesar 57%, usia wisatawan terbesar
Perbedaan jenis wisata dapat
kedua yaitu usia 26-35 tahun (29%), urutan ketiga
mempengaruhi motivasi berkunjung wisatawan
sebesar 9% dengan usia 26-35 tahun, selanjutnya
terhadap destinasi wisata.
urutan keempat usia <15 tahun sebesar 4%, dan
urutan terakhir usia > 45tahun (1%). 80%
70%
74%
Jumlah Prosentase 60%
50%
150 40%
30%
100 124
20%
50 10% 10% 2% 14%
56 64
9 4 29 20 9 3 1 0%
0 Berlibur/ Studi Keagamaan Pertemuan
< 15 16 – 25 26 - 35 36 - 45 >45 Rekreasi Penelitian
tahun tahun tahun tahun tahun
Gambar 4. Karakteristik wisatawan berdasarkan
Gambar 2. Karakteristik wisatawan berdasarkan tujuan dan motivasi
usia Sebagaian besar wisatawan berkunjung
Usia memiliki pengaruh terhadap aktivitas adalah untuk berlibur atau rekreasi dengan
yang dilakukan untuk kegiatan berwisata, selain prosentase sebesar 74%. Tujuan utama
itu merupakan batasan terhadap kegiatan yang wisatawan tidak hanya untuk berlibur maupun
melibatkan aktivitas. Kunjungan wisatawan di refreshing namun ada minat lain yang ingin
Kabupaten Banyuwangi didominasi oleh kategori diperoleh, baik berupa pengalaman serta dapat
rentang usia 16-25 tahun. Rentang usia tersebut belajar akan hal yang ada di destinasi wisata.
biasanya pelajar/mahasiswa dan sudah bekerja,
serta berwisata sudah dianggap sebagai 5. Teman Seperjalanan
kebutuhan. Karakteristik wisatawan berdasarkan
3. Daerah Asal atau Kota teman seperjalanan dibedakan menjadi tiga
jategori yaitu berwisata sendiri, bersama teman,
Kunjungan wisatawan dibedakan menjadi bersama keluarga dan lainnya.
tiga kategori yaitu, wisatawan lokal, regional, dan
nasional. 50%
70 40%
43%
60 39%
30%
61,82
50 20%
40
10%
30 7% 11%
33,18 0%
20
Sendiri Teman Keluarga Lainnya
10
5
0 Gambar 5. Karakteristik wisatawan berdasarkan
Kabupaten Jawa Timur Luar Jawa Timur teman seperjalanan
Banyuwangi Sebagian besar wisatawan berkunjung
dengan keluarga, yaitu memiliki nilai prosentase
Gambar 3. Karakteristik wisatawan berdasarkan
sebesar 43%, sedangkan prosentase paling sedikit
daerah asal atau kota
adalah berwisata sendiri yaitu sebesar 7%.
Proporsi asal wisatawan dari luar Provinsi
Jawa Timur memiliki prosentase paling rendah 6. Informasi dan Promosi
(5%) sedangkan wisatawan dari Jawa Timur
Informasi dan promosi merupakan aspek
memiliki prosentase paling besar yaitu 62%. Hasil
yang penting dalam usaha pengembangan sektor
perhitungan prosentase tersebut menunjukkan
pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Informasi
bahwa sebagian besar wisata di Kabupaten

44 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo

dan promosi yang berhasil akan berpengaruh No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV
memberi
terhadap bertambahnya jumlah wisatawan. informasi
2 Bangsring • Ketersediann • Kemudahan
80% Underwater rambu mencapai
70% petunjuk arah wisata
60% 69% 3 Pulau Tabuhan • Ketersediaan • Kemudahan
tempat mendapatkan
50%
istirahat informasi
40% 4 Grand Watu • Ketersediaan
• Biaya tiket
30% Dodol wahana
masuk wisata
20% bermain
5 Pantai Syariah • Kebersihan • Peran
10% 4% 11% 16% Pulau Santen lingkungan masyarakat
0% wisata memberi
Agen Travel Teman/ Brosur Internet informasi
Keluarga • Kelengkapan
informasi di
Gambar 6. Informasi dan Promosi Pariwisata wisata
6 Desa Wisata Osing • Pemandu
• Kebersihan
Sebagian besar wisatawan berkunjung Kemiren Wisata
lingkungan
• Ketersediaan
berdasarkan informasi dari teman/keluarga tempat parkir
• Kemudahan
dengan nilai prosentase sebesar 69%. mendapatkan
• Kondisi jalan
informasi
menuju wisata
Analisis IPA 7 Pantai Boom • Ketersediaan • Keamanan
toko souvenir lingkungan
Importance Performance Analysis (IPA) • Ketersediaan • Biaya yang
digunakan untuk menentukan wisata unggulan toilet umum dikeluarkan
berdasarkan tingkat kepuasan wisatawan yang • Peran
masyarakat
berkunjung pada 20 destinasi wisata Kabupaten memberi
Banyuwangi. Perhitungan tingkat kesesuaian informasi
diperoleh dengan cara membandingkan tingkat 8 Pemandian Alam • Ketersediaan
• Waktu tempuh
Indah Lestari toko souvenir
kepuasan wisatawan (X) dengan tingkat • Ketersediaan
menuju wisata
• Ketersediaan
kepentingan (Y). Destinasi wisata Kawah Ijen, tempat ibadah
rambu
• Ketersediaan
Taman Nasional Alas Purwo dan Pantai Teluk petunjuk arah
mesin ATM
Hijau berada pada kawasan konservasi berupa 9 Mirah Fantasia • Kebersihan • Ketersediaan
kawasan hutan lindung, sehingga terdapat lima lingkungan toilet umum
• Ketersediaan • Jarak meuju
indikator yang harus dikeluarkan, karena tidak
rumah makan wisata
sesuai dengan fungsi pengembangan kawasan. • Ketersediaan • Kemudahan
Lima indikator tersebut yaitu ketersediaan toko souvenir mendapat
• Ketersediaan informasi
penginapan penginapan/hotel, rumah mesin ATM • Peranmmasyar
makan/restoran, toko oleh-oleh/souvenir, snack • Kondisi jalan akat memberi
boot/minimarket dan mesin ATM. menuju wisata informasi
• Ketersediaan
Kuadran I merupakan kinerja dari pihak transportasi
pengelola wisata yang belum maksimal, yaitu umum
wisatawan merasa tidak puas terhadap beberapa 10 Pemandian • Ketersediaan • Kealamian
Taman Suruh penginapan wisata
indikator yang masuk dalam kuadran tersebut. • Ketersediaan • Ketersediaan
Kuadran IV merupakan prioritas berlebihan, toko souvenir tempat parkir
dimana terdapat indikator yang dianggap tidak • Ketersediaan • Ketersediaan
mesin ATM tempat parkir
terlalu penting dan tidak terlalu diharapkan oleh • Waktu tempuh • Ketersediaan
wisatawan namun pelaksanaan kinerjanya menuju wisata transportasi
berlebihan. • Kemudahan umum
mencapai • Peran
Tabel 6. Perbandingan Kuadran I dan IV wisata masyarakat
No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV • Kondisi jalan memberi
menuju wisata informasi
1 Kawah Ijen • Ketersediaan • Rambu
tempat petunjuk arah • Ketersediaan
istirahat • Kemudahan transportasi
mendapatkan umum
informasi 11 Pemandian • Ketersediaan • Kealamian
• Peran Pancoran rumah makan wisata
masyarakat • Ketersediaan • Ketersediaan
dalam toko souvenir tempat parkir

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 45
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV


• Ketersediaan • Ketersediaan • Ketersediaan • Keramahan
toilet umum transportasi toko souvenir petugas
• Ketersediaan umum • Ketersediaan • Ketersediaan
tempat ibadah • Peran toilet umum tempat parkir
• Ketersediaan masyarakat • Ketersediaan • Ketersediaan
mesin ATM dalam tempat ibadah mesin ATM
• Kondisi jalan memberi • Ketersediaan • Waktu tempuh
menuju wisata informasi tempat menuju wisata
• Kelengkapan istirahat • Biaya yang
informasi • Kondisi jalan dikeluarkan
wisata menuju wisata • Jumlah dan
12 Pantai • Kebersihan • Biaya tiket • Ketersediaan letak media
Blimbingsari lingkungan masuk wisata transportasi informasi
wisata • Kemudahan umum • Kemudahan
mendapatkan dalam
informasi mendapatkan
13 Pemandian • Ketersediaan • Keindahan informasi
Atlanta toko souvenir wisata 20 Air Terjun Lider • Kebersihan • Keramahan
• Ketersediaan • Biaya tiket lingkungan petugas
tempat ibadah masuk wisata • Ketersediaan
• Ketersediaan • Ketersediaan • Keamanan tempat parkir
mesin ATM snackbooth/mi lingkungan • Kemudahan
• Kondisi jalan nimarket wisata mencapai
menuju wisata • Ketersediaan • Ketersediaan wisata
• Ketersediaan tempat parkir penginapan/ho • Biaya yang
transportasi • Ketersediaan tel dikeluarkan
umum toilet umum • Ketersediaan • Kemudahan
• Jumlah dan • Jarak menuju toko souvenir dalam
letak media wisata • Ketersediaan mendapatkan
informasi • Kemudahan toilet umum informasi
mencapai • Ketersediaan • Kelengkapan
wisata tempat informasi di
14 Taman Nasional • Ketersediaan • Peran istirahat destinasi
Alas Purwo toilet umum masyarakat • Waktu tempuh wisata
dalam menuju wisata
memberi • Kondisi jalan
informasi menuju wisata
15 Ppantai Pulau • Kondisi jalan • Kelengkapan • Ketersediaan
Merah menuju wisata informasi di transportasi
wisata umum
16 Pantai Wedi Ireng • Ketersediaan • Biaya yang Hasil dari tabel perbandingan antara
toilet umum dikeluarkan
• Kondisi jalan • Ketersediaan
kuadran I dengan kuadran IV diatas menunjukkan
menuju wisata wahana bahwa dari 20 destinasi wisata terdapat enanam
bermain destinasi tidak termasuk dalam kategori wisata
• Jarak menuju
destinasi
unggulan Kabupaten Banyuwangi. Berikut
wisata merupakan 14 destinasi wisata unggulan di
17 Pantai Teluk Hijau • Ketersediaan • Pemandu Kabupaten Banyuwangi.
rambu wisata
petunjuk arah • Keramahan Tabel 7. Destinasi wisata Potensial
• Kondisi jalan petugas No Destinasi Wisata Jenis Kecamatan
menuju wisata • Waktu tempuh 1 Kawah Ijen Alam Licin
menuju wisata 2 Bangsring Underwater Alan Wongsorejo
18 Pemandian Umbul • Ketersediaan • Biaya tiket 3 Pulau Tabuhan Alam Wongsorejo
Bening tempat masuk wisata 4 Grand Watu Dodol Alam Wongsorejo
istirahat • Ketersediaan 5 Desa Wisata Osing Budaya Glagah
toko souvenir Kemiren
• Kemudahan 6 Pantai Boom Alam Banyuwangi
dalam 7 Pantai Syariah Pulau Alam Banyuwangi
mendapatkan Santen
informasi
8 Pemandian Alam Indah Buatan Kabat
19 Rumah Pohon • Ketersediaan • Keamanan Lestari
Pinus penginapan/ho lingkungan 9 Pantai Blimbingsari Alam Rogojampi
tel wisata
10 Taman Nasional Alas Alam Tegaldlimo
• Ketersediaan • Biaya tiket Purwo
rumah masuk wisata
11 Pantai Pulau Merah Alam Pesanggaran
makan/restora • Keanekaragam
12 Pantai Wedi Ireng Alam Pesanggaran
n an flora dan
13 Teluk Hijau Alam Pesanggaran
fauna
14 Pemandian Umbul Bening Buatan Glenmore

46 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo

Gambar 7. Destinasi Wisata Unggulan Kabupaten Banyuwangi


Analisis Lama Perjalanan Wisata Destinasi wisata Kawah Ijen memiliki nilai
Tij tertinggi diantara destinasi wisata lainnya,
Perhitungan lama perjalanan dilakukan
yaitu 4,7 jam. Perhitungan lama perjalanan
berdasarkan waktu tempuh tiap rute perjalanan
wisata, pusat kota Kabupaten Banyuwangi
wisata terhadap waktu yang dibutuhkan selama
dianggap sebagai titik awal dan akhir perjalanan
perjalanan ditambah total waktu untuk
wisata. Penentuan rute berdasarkan lama
mengunjungi destinasi wisata yang dilalui. Lama
perjalanan sebagai berikut:
perjalanan tiap destinasi dilihat pada (Tabel 8).
1. Rute satu (Pulau Tabuhan → Grand Watu
Tabel 8. Lama perjalanan tiap destinasi wisata Dodol → Kawah Ijen → Desa Wisata Osing
potensial Kemiren), dapat ditempuh selama 13,5 jam.
N 2. Rute dua (Bangsring Underwater → Desa
Destinasi Wisata D V Tpij Toj Tij
o
1 Pantai Syariah 2,3 60 0,04 2 2,0 Wisata Osing Kemiren → Pantai Syariah Pulau
Pulau Santen Santen), ditempuh selama 6 jam 30 menit.
2 Pantai Boom 3 60 0,05 2 2,1
3. Rute tiga (Alam Indah Lestari → Pantai
3 Desa Wisata Osing 7 60 0,12 2 2,1
Kemiren Blimbingsari → Pantai Boom), perjalanan
4 Pemandian Alam 15 60 0,25 2 2,3 dapat ditempuh selama 8,8 jam.
Indah Lestari
4. Rute empat (Pemandian Umbul Bening →
5 Grand Watu 16,1 60 0,27 2 2,3
Dodol Pantai Blimbingsari), perjalanan pada rute ini
6 Pantai 17 60 0,28 2 2,3 dapat ditempuh selama 6,5 jam.
Blimbingsari
5. Rute lima (Pantai Wedi Ireng → Pantai Pulau
7 Bangsring 23 60 0,38 2 2,4
Underwater Merah). Dapat ditempuh selama 7,3 jam.
8 Pulau Tabuhan 25,5 60 0,43 3 3,4 6. Rute enam (Taman Nasional Alas Purwo →
9 Kawah Ijen 43,4 60 0,72 4 4,7
Pantai Pulau Merah → Pantai Wedi Ireng →
10 Pemandian Umbul 44 60 0,73 2 2,7
Bening Pantai Teluk Hijau), rute ini dapat ditempuh
11 Taman Nasional 59 60 0,98 3 4,0 selama 14,9 jam atau 14 jam 55 menit.
Alas Purwo
7. Rute enam (Pulau Tabuhan → Kawah Ijen →
12 Pantai Pulau 72 60 1,20 2 3,2
Merah Alas Purwo → Pantai Pulau Merah → Pantai
13 Pantai Wedi Ireng 75 60 1,25 2 3,3 Wedi Ireng → Pantai Teluk Hijau), perjalanan
14 Teluk Hijau 85 60 1,42 3 4,4
pada rute ini dapat ditempuh selama 23 jam.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 47
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI

KESIMPULAN d. Rute Perjalanan Wisata Empat : Pemandian


Umbul Bening → Pantai Blimbingsari.
Kesimpulan yang dapat diambil sebagai
e. Rute Perjalanan Wisata Lima : Pantai Wedi
hasil akhir dari pembahasan penelitian yang
Ireng → Pantai Pulau Merah → Taman
berjudul Rute Potensial Destinasi Wisata
Nasional Alas Purwo.
Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut.
f. Rute Perjalanan Wisata Enam : Taman
1. Kepuasan Wisatawan Nasional Alas Purwo Pantai → Pulau Merah
Kepuasan wisatawan pada destinasi wisata → Pantai Wedi Ireng → Pantai Teluk Hijau.
di Kabupaten Banyuwangi cukup puas yaitu g. Rute Perjalanan Wisata Tujuh : Pulau
dengan nilai 85,12%. Terdapat enam destinasi Tabuhan → Kawah Ijen → Taman Nasional
wisata dari 20 destinasi yang tidak termasuk Alas Purwo → Pantai Pulau Merah →
dalam kategori wisata potensial di Kabupaten Pantai Wedi Ireng → Pantai Teluk Hijau.
Banyuwangi, diantaranya destinasi wisata Mirah
DAFTAR PUSTAKA
Fantasia, Pemandian Taman Suruh, Pemandian
Pancoran, Pemandian Atlanta, Rumah Pohon Arikunto, S.2008.Prosedur Suatu Penelitian:
Pinus dan Air Terjun Lider. Penilaian kepuasan Pendekatan Praktek.Edisi Revisi
terhadap enam destinasi wisata tersebut Kelima. Jakarta. Rineka Cipta.
terdapat 14 indikator dengan nilai prosentase Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
46,7% kurang sesuai atau tingkat pelayanan Banyuwangi Tahun 2017.
rendah serta kinerja pada destinasi wisata I Ketut Suwena & I gusti Widyatmaja.2010.
tersebut kurang baik. Pengantar Dasar Ilmu Pariwisata.
Indikator-indikator tersebut yaitu, Udayana University Pres.
ketersediaan penginapan/hotel, ketersediaan Kotler, Philip.2000.Prinsip-Prinsip Pemasaran
snackboot/minimarket, ketersediaan toko Manajemen. Jakarta: Prenhalindo.
souvenir, ketersediaan mesin ATM, ketersediaan Martilla J. A. & James J.1997).Importance-
rambu petunjuk arah, ketersediaan transportasi Performance Analysis. Journal of
umum, kelengkapan informasi, peran masyarakat Marketing (77-79).
dalam memberi informasi, pemandu wisata dan Pendit, Nyoman S.2006.Ilmu Pariwisata Sebuah
kemudahan lokasi wisata. 14 destinasi wisata Pengantar Perdana. Jakarta. PT.
potensial diantaranya yaitu Kawah Ijen, Bangsring Pradnya Paramitha.
Underwater, Pulau Tabuhan, Grand Watu Dodol, Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
Desa Wisata Osing Kemiren, Pantai Boom, Pantai (RIPPDA) Kabupaten Banyuwangi
Syariah Pulau Santen, Pemandian Alam Indah Tahun 2014.
Lestari, Pantai Blimbingsari, Taman Nasional Alas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Purwo, Pantai Pulau Merah, Pantai Wedi Ireng, Daerah (RPJMD) Kabupaten
Teluk Hijau dan Pemandian Umbul Bening. Banyuwangi Tahun 2010-2025.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
2. Rute Perjalanan Wisata
(RPJPD) Kabupaten Banyuwangi
Penentuan alternatif rute perjalanan Tahun 2005-2025.
wisata merupakan suatu rekomendasi untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
mepromosikan potensi setiap destinasi wisata Banyuwangi Tahun 2012-2032
yang ada di Kabupten Banyuwangi. Berikut rute Shahrivar, R.2012.Factors That Influence Tourist
perjalanan wisata yang dapat dijadikan Satisfaction.Journal Of Travel And
rekomendasi bagi wisatawan. Tourism Research University Of
a. Rute Perjalanan Wisata Satu : Pulau Malaya. Malaysia.
Tabuhan → Grand Watu Dodol → Kawah Suwantoro, Gamal.2004.Dasar-Dasar Pariwisata.
Ijen → Desa Wisata Osing. Yogyakarta. Andi Offset.
b. Rute Perjalanan Wisata Dua : Bangsring Triongko, Agus.1991.Teknik Penilaian Rute
Underwater → Desa Wisata Osing → Pantai Perjalanan Wisata. Jurnal
Syariah Pulau Santen. Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 2,
c. Rute Perjalanan Wisata Tiga : Alam Indah No. 1, Januari, 1991.
Lestari → Pantai Blimbingsari → Desa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10
Wisata Osing Kemiren → Pantai Boom. Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

48 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020

Anda mungkin juga menyukai