ABSTRAK
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi pariwisata
berbasis ekowisata dan sustainability development. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjadikan pariwisata
sebagai sektor unggulan penunjang perekonomian daerah. Beberapa destinasi wisata mengalami penurunan
jumlah pengunjung yang disebabkan oleh pengelolaan serta pemantauan jumlah wisatawan tidak sepenuhnya
tercatat. Pengembangan potensi wisata Kabupaten Banyuwangi dapat dilakukan dengan menghubungkan setiap
destinasi wisata menjadi sebuah rute perjalanan yang dikemas ke dalam suatu paket wisata. Tujuan studi
penelitian adalah mengidentifikasi dan menentukan potensi wisata unggulan berdasarkan pada persepsi
wisatawan, memberi arahan penentuan rute perjalanan wisata dan penyusunan paket wisata unggulan
Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis yang digunakan berupa metode analisis deskriptif terhadap
karakteristik pariwisata Kabupaten Banyuwangi dengan pendekatan kuantitatif untuk menganalisa wisata
unggulan dan menganalisa rute perjalanan wisata serta perhitungan lama perjalanan wisata, dan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis potensi wisata serta karakteristik wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan dari 20
destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi didapatkan 14 destinasi wisata potensial. Penentuan rute perjalanan
wisata potensial menggunakan analisis lama perjalanan wisata, dari analisis tersebut didapatkan tujuh rute
potensial yang berisi 14 destinasi wisata.
ABSTRACT
Banyuwangi Regency is the largest regency in East Java Province that has ecotourism-based tourism potential
and sustainability development. Banyuwangi Regency government makes tourism as a leading sector supporting
the regional economy. Some tourist destinations have experienced a decline in the number of visitors due to the
poor management and tourist numbers that are not fully recorded. Banyuwangi Regency tourism potential
development can be achieved by connecting each tourist destination into a tour package. The purpose of this
research study are to identify and to determine the potential of prime tourism based on the tourists perceptions
to provide direction of tourists routes and to organize Banyuwangi tourists packages.The analytical methods used
in this research are descriptive analysis method which is used to determine the characteristics of tourism in
Banyuwangi Regency with a quantitative approach to analyze potential tourism and the tourist routes and
calculate the duration of the tour, and a qualitative approach to analyze the tourism potential and tourists
characteristics. The final result of the analysis shows that from 20 tourist destinations in Banyuwangi Regency,
there are 14 potential tourist destinations. To determine the tourist travel routes, the analysis of tour duration is
used. The result shows that are seven potential tourist routes that contain 14 tourist destinations.
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 39
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI
Visi misi yang ingin dicapai yaitu, Adapun identifikasi masalah yang menjadi
peningkatan perekonomian diarahkan untuk dasar dalam penelitian ini adalah:
meningkatkan pertumbuhan perekonomian 1. Belum optimalnya kontribusi bidang pariwista
rakyat dengan mendorong simpul-simpul terhadap PDRB, karena dipengaruhi oleh daya
ekonomi, salah satunya yaitu sektor pariwisata dukung infrastruktur serta SDM lokal
yang didukung oleh infrastruktur fisik maupun pariwisata yang masih lemah dan belum
non-fisik. Pengembangan wisata Kabupaten intensifnya pemasaran pariwisata berbasis IT
Banyuwangi berprinsip pada “Ekowisata” dan (RPJMD Kabupaten Banyuwangi, 2010-2025).
“Sustainability Development”, dimana sebagian 2. Pengembangan pariwisata belum optimal,
besar objek wisata tersebut terdapat di kawasan semakin menurunnya kualitas alam dan
konservasi seta pelestarian alam. Strategi budaya menjadi dasar bahwa pariwisata perlu
kebijakan pengembangan pariwisata terpadu ditangani secara terpadu (RIPPDA Kabupaten
berbasis potensi wisata alam, wisata buatan dan Banyuwangi, 2014).
wisata budaya yaitu dengan mengembangkan 3. Adanya penurunan jumlah kunjungan
kawasan wisata unggulan setiap WPP (Wilayah wisatawan pada beberapa destinasi wisata,
Pengembangan Pariwisata) serta yang disebabkan oleh pengelolaan serta
mengembangkan jalur pariwisata terpadu dan pemantauan jumlah wisatawan tidak
terintegrasi dengan pengembangan sistem sepenuhnya tercatat dan beberapa destinasi
jaringan prasarana (RTRW Kabupaten belum sepenuhnya dukelola oleh Pemerintah
Banyuwangi, 2012-2032). Daerah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, 2017).
menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan 4. Belum adanya alternatif jalur pariwisata
penunjang perekonomian daerah. Upaya terpadu yang terintegrasi dengan sistem
mempromosikan wisata melalui event-event jaringan prasarana wilayah yang menarik bagi
berkelas dunia seperti atraksi BEC (Banyuwangi wisatawan dalam melakukan perjalanan
Ethno Carnival), Tour De Ijen dan Gandrung Sewu wisata ke Kabupaten Banyuwangi (RPJMD
rutin diadakan setiap tahun, selain itu strategi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2025).
yang digunakan adalah mengembangkan Berdasarkan permasalahan diatas,
amenitas seperti homestay menjadi alternatif pengembangan serta pengoptimalan potensi
wisatawan untuk mempromosikan budaya dan wisata, maka perlu adanya suatu rute potensial
pengetahuan lokal. Pemanfaatan adanya pada setiap destinasi wisata yang bertujuan
Bandara Blimbingsari dan Pelabuhan Ketapang untuk mempermudah wisatawan melakukan
sebagai aksesibilitas wisatawan untuk kunjungan wisata di Kabupaten Banyuwangi.
berkunjung, selain itu dapat mendorong
kemajuan ekonomi dan meningkatkan METODE PENELITIAN
pertumbuhan investasi daerah terutama pada Variabel Penelitian
sektor pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Variabel adalah unsur yang diteliti dan
Banyuwangi, 2017). didapat dari beberapa sumber, variabel yang
Penentuan jalur wisata sebagai alternatif digunakan merupakan variabel yang
guna mempermudah perjalanan wisatawan, berhubungan dengan permasalahan penelitian.
dikarenakan belum adanya keterkaitan pada Berikut merupakan tabel penentuan variabel
setiap destinasi wisata, sehingga setelah adanya penelitan pada (Tabel 1).
penentuan rute yang menarik pada setiap Tabel 1. Variabel Penelitian
destinasi wisata, maka perlu suatu rekomendasi Variabel
Parameter Sumber
perencanaan paket wisata. Rute perjalanan Penelitian
Daya tarik 1. Keindahan § Suwantoro,2004
wisata merupakan salah satu cara untuk wisata 2. Kealamian § Shahrivar, 2012;
mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten 3. Keunikan § UU
Banyuwangi, hal tersebut juga bertujuan agar 4. Kebersihan Kepariwisataan
5. Keamanan 10/2009
persebaran wisatawan lebih merata, selain itu 6. Kenyamanan
dapat menunjang perkembangan pariwisata 7. Harga tiket
8. Pemandu wisata
serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik 9. Keramahan petugas
wisatawan domestik maupun wisatawan Amenitas 1. Penginapan/hotel § Shahrivar, 2012;
mancanegara. § Kotler, 2000;
40 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo
Variabel
Parameter Sumber rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat
Penelitian
2. Rumah § UU
menggambarkan keadaan populasi sebenarnya
makan/restoran Kepariwisataan (representative). Ukuran populasi tiap tahunnya
3. Toko souvenir 10/2009 tidak tetap, maka dapat digunakan rumus Sample
4. Snack booth/
minimarket Linear Time Function. Sample Linear Time
5. Tempat parkir Function merupakan penentuan jumlah sampel
6. Toilet umum
7. Tempat ibadah
berdasarkan estimasi kendala.
𝑻−𝒕ₒ
8. Wahana bermain n = ……………………………................…………..(1)
9. Mesin ATM 𝒕₁
10. Tempat istirahat Dimana :
Aksesibilitas 1. Rambu petunjuk § Shahrivar, 2012
arah § UU
N : Total sampel terpilih
2. Ketersediaan Kepariwisataan T : Waktu yang tersedia untuk penelitian (jam)
transportasi umum 10/2009 t0 : Waktu tetap (jam)
3. Jarak menuju wisata
4. Waktu tempuh t1 : Waktu yang digunakan untuk sampling unit
5. Kondisi jalan (jam)
6. Biaya yang Berikut rumus untuk menentukan sampel
dikeluarkan
7. Kemudahan akses wisatawan di Kabupaten Banyuwangi.
'()*+) ++)
Promosi dan
informasi
1. Jumlah dan letak
media informasi
§ Suwantoro,
2004 n= = = 220.......................………(2)
, ,
2. Kemudahan
mendapat informasi
Dimana :
3. Peran masyarakat T = 30 hari x 24 jam = 720 jam
memberi informasi t0 = 5 jam x 10 hari = 60 jam
4. Kelengkapan
informasi di wisata t1 = 1/10jam (hari) x 30 hari = 3 jam
Wisatawan 1. Jenis kelamin § Suwena, 2010 Jumlah wisatawan yang berkunjung pada
2. Asal wisatawan tahun 2017 sebesar 4.711.729 wisatawan, baik
3. Umur wisatawan
4. Pekerjaan wisatawan domestik maupun wisatawan
wisatawan mancanegara. Berdasarkan jumlah wisatawan
5. Teman perjalanan
tersebut, maka jumlah sampel yang diambil yaitu
6. Kendaraan yang
digunakan sebanyak 220 wisatawan.
7. Sumber informasi
Kunjungan 1. Motif wisata § Suwena, 2010 Tabel 2. Jumlah Sampel Tiap Destinasi
2. Frekuensi kunjungan No Destinasi Wisata Kecamatan Sampel
3. Waktu tempuh 1 Kawah Ijen Licin 11
4. Lama tinggal 2 Bangsring Underwater Wongsorejo 11
Rute 1. Titik asal dan titik § Triongko, 1991 3 Pulau Tabuhan Wongsorejo 11
perjalanan tujuan 4 Grand Watu Dodol Wongsorejo 11
wisata 2. Jarak tempuh 5 Pantai Syariah Pulau Banyuwangi 11
3. Waktu tempuh Santen
4. Lama kunjungan 6 Pantai Boom Banyuwangi 11
tiap destinasi wisata 7 Pantai Blimbingsari Rogojampi 11
5. Lama perjalanan 8 Taman Nasional Alas Tegaldlimo 11
tiap destinasi wisata Purwo
9 Pantai Pulau Merah Pesanggaran 11
Metode Pengumpulan Data 10 Pantai Wedi Ireng Pesanggaran 11
11 Teluk Hijau Pesanggaran 11
Metode pengumpulan data pada 12 Air Terjun Lider Songgon 11
penelitian ini menggunakan survei primer dan 13 Desa Wisata Osing Glagah 11
sekunder. Survei primer dalam penelitian ini Kemiren
14 Alam Indah Lestari Kabat 11
adalah observasi lapangan, wawancara serta 15 Mirah Fantasia Banyuwangi 11
penyebaran kuisioner kepada wisatawan pada 16 Taman Suruh Glagah 11
setiap destinasi wisata. Survei sekunder berupa 17 Taman Wisata Pancoran Rogojampi 11
18 Atlanta Genteng 11
data yang diperoleh baik dari literatur/studi
19 Umbul Bening Glenmore 11
pustaka maupun data dari dinas/instansi yang 20 Rumah Pohon Pinus Songgon 11
terkait dengan penelitian. Total Sampel 220
Jumlah sampel yang diambil dalam
Metode Pengambilan Sampel
penelitian ini menggunakan rumus Sample Linear
Sampel merupakan sebagian atau wakil Time Function, berdasarkan hasil perhitungan,
populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). pendistribusian sampel terhadap 20 destinasi
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian wisata sebanyak 220 sampel.
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 41
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI
42 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 43
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI
44 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo
dan promosi yang berhasil akan berpengaruh No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV
memberi
terhadap bertambahnya jumlah wisatawan. informasi
2 Bangsring • Ketersediann • Kemudahan
80% Underwater rambu mencapai
70% petunjuk arah wisata
60% 69% 3 Pulau Tabuhan • Ketersediaan • Kemudahan
tempat mendapatkan
50%
istirahat informasi
40% 4 Grand Watu • Ketersediaan
• Biaya tiket
30% Dodol wahana
masuk wisata
20% bermain
5 Pantai Syariah • Kebersihan • Peran
10% 4% 11% 16% Pulau Santen lingkungan masyarakat
0% wisata memberi
Agen Travel Teman/ Brosur Internet informasi
Keluarga • Kelengkapan
informasi di
Gambar 6. Informasi dan Promosi Pariwisata wisata
6 Desa Wisata Osing • Pemandu
• Kebersihan
Sebagian besar wisatawan berkunjung Kemiren Wisata
lingkungan
• Ketersediaan
berdasarkan informasi dari teman/keluarga tempat parkir
• Kemudahan
dengan nilai prosentase sebesar 69%. mendapatkan
• Kondisi jalan
informasi
menuju wisata
Analisis IPA 7 Pantai Boom • Ketersediaan • Keamanan
toko souvenir lingkungan
Importance Performance Analysis (IPA) • Ketersediaan • Biaya yang
digunakan untuk menentukan wisata unggulan toilet umum dikeluarkan
berdasarkan tingkat kepuasan wisatawan yang • Peran
masyarakat
berkunjung pada 20 destinasi wisata Kabupaten memberi
Banyuwangi. Perhitungan tingkat kesesuaian informasi
diperoleh dengan cara membandingkan tingkat 8 Pemandian Alam • Ketersediaan
• Waktu tempuh
Indah Lestari toko souvenir
kepuasan wisatawan (X) dengan tingkat • Ketersediaan
menuju wisata
• Ketersediaan
kepentingan (Y). Destinasi wisata Kawah Ijen, tempat ibadah
rambu
• Ketersediaan
Taman Nasional Alas Purwo dan Pantai Teluk petunjuk arah
mesin ATM
Hijau berada pada kawasan konservasi berupa 9 Mirah Fantasia • Kebersihan • Ketersediaan
kawasan hutan lindung, sehingga terdapat lima lingkungan toilet umum
• Ketersediaan • Jarak meuju
indikator yang harus dikeluarkan, karena tidak
rumah makan wisata
sesuai dengan fungsi pengembangan kawasan. • Ketersediaan • Kemudahan
Lima indikator tersebut yaitu ketersediaan toko souvenir mendapat
• Ketersediaan informasi
penginapan penginapan/hotel, rumah mesin ATM • Peranmmasyar
makan/restoran, toko oleh-oleh/souvenir, snack • Kondisi jalan akat memberi
boot/minimarket dan mesin ATM. menuju wisata informasi
• Ketersediaan
Kuadran I merupakan kinerja dari pihak transportasi
pengelola wisata yang belum maksimal, yaitu umum
wisatawan merasa tidak puas terhadap beberapa 10 Pemandian • Ketersediaan • Kealamian
Taman Suruh penginapan wisata
indikator yang masuk dalam kuadran tersebut. • Ketersediaan • Ketersediaan
Kuadran IV merupakan prioritas berlebihan, toko souvenir tempat parkir
dimana terdapat indikator yang dianggap tidak • Ketersediaan • Ketersediaan
mesin ATM tempat parkir
terlalu penting dan tidak terlalu diharapkan oleh • Waktu tempuh • Ketersediaan
wisatawan namun pelaksanaan kinerjanya menuju wisata transportasi
berlebihan. • Kemudahan umum
mencapai • Peran
Tabel 6. Perbandingan Kuadran I dan IV wisata masyarakat
No Destinasi Wisata Kuadran I Kuadran IV • Kondisi jalan memberi
menuju wisata informasi
1 Kawah Ijen • Ketersediaan • Rambu
tempat petunjuk arah • Ketersediaan
istirahat • Kemudahan transportasi
mendapatkan umum
informasi 11 Pemandian • Ketersediaan • Kealamian
• Peran Pancoran rumah makan wisata
masyarakat • Ketersediaan • Ketersediaan
dalam toko souvenir tempat parkir
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 45
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI
46 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Indah Sulistio Rini, Fadly Usman, Aris Subagiyo
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 47
RUTE POTENSIAL DESTINASI WISATA KABUPATEN BANYUWANGI
48 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020