Anda di halaman 1dari 6

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633

Vol. 4 No. 1, 2016


STRATEGI PROMOSI BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI


WISATA (STUDI KASUS PADA DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA)
Chintiya Betari Avinda
I Nyoman Sudiarta
Ni Made Oka Karini
Email : betariavinda@gmail.com
PS. S1 Industri Perjalanan Wisata
Fakultas Pariwisata UNUD

ABSTRAK

Kegiatan promosi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial dalam pengembangan
pariwisata di suatu daerah. Bauran promosi merupakan salah satu alat pemasaran, dapat digunakan
untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon wisatawan. Dalam kurun waktu 2011-
2014 kunjungan wisatawan ke Banyuwangi mengalami peningkatan namun rata-rata lama tinggal
wisatawan masih rendah. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi strategi promosi
yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta hambatan-hambatan yang dialami.
Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan observasi, wawancara dengan kepala dinas dan staf dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi, serta studi kepustakaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa strategi
promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi melalui
bauran promosi sudah memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan namun belum
cukup efektif untuk memeratakan kunjungan wisatawan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan.
Program-program advertising dan direct marketing yang dilakukan sudah efektif sedangkan sales
promotion dan public relation belum cukup efektif. Dalam pelaksanaan strategi promosi juga terdapat
faktor pendukung dan penghambat. Dari hasil pengolahan data disarankan kepada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata untuk mengkaji ulang program bauran promosi yang kurang efektif, mengadakan
pelatihan kepramuwisataan dan Bahasa Inggris, memperbanyak Tourist Information Center, serta
menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya.

Kata kunci : Bauran Promosi, Strategi Promosi.

LATAR BELAKANG masyarakat dunia ikut memepengaruhi


Indonesia merupakan salah satu negara kegiatan pariwisata yang dulunya hanya bisa
kepulauan terbesar di dunia dengan lima pulau dilakukan oleh segelintir orang dengan
besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil kemampuan finansial yang diatas rata-rata.
yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perkembangan pariwisata di Indonesia dapat
Perbedaan kondisi geografis serta tipologi terlihat dari semakin banyaknya destinasi
masyarakat menjadikan Indonesia memiliki wisata yang muncul. Hal ini tidak lepas dari
banyak kebudayaan, adat-istiadat, tradisi yang diberlakukannya Undang-undang No.22 Tahun
terangkum menjadi suatu suku bangsa yang 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
beraneka ragam. Keanekaragaman yang memberikan kebebasan dan kewenangan
dimiliki Indonesia tidak hanya menarik bagi kepada daerah untuk mengatur dan
wisatawan lokal, namun juga menjadi daya memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
tarik yang kuat bagi wisatawan mancanegara. dengan maksimal untuk menghasilkan
Perkembangan kepariwisataan di Indonesia pendapatan bagi daerah dan memperkanalkan
tidak lepas dari adanya globalisasi dan potensi yang dimiliki oleh daerah. Adanya
perkembangan kepariwisataan di dunia. sistem Otonomi Daerah membuat beberapa
Adanya perubahan sosial dan ekonomi daerah di Indonesia kini mulai

55
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016

mengoptimalkan potensi pariwisata yang METODE


dimilikinya dan salah satunya adalah Penelitian menggunakan metode
Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten deskriptif kualitatif. Sugiyono (2005: 91)
Banyuwangi memiliki bentang alam yang mengemukakan bahwa aktivitas analisis data
beragam, mulai dari dataran tinggi berupa kualitatif dilakukan secara interaktif dan
daerah pegunungan, dataran rendah serta garis berlangsung secara terus-menerus sampai
pantai yang membentang sepanjang 175,8 km. tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Ruang
Keberagaman yang dimiliki menjadikan lingkup data yang dicari adalah evaluasi
Banyuwangi kaya akan potensi pariwisata. strategi, bauran promosi (advertising, sales
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai promotion, direct marketing, dan public
gencar memasarkan potensi wisata yang ada relation), serta destinasi wisata.
dengan melakukan promosi pariwisata.
Promosi merupakan salah satu tahapan dalam
pemasaran dimana tahap ini memiliki peran Jenis dan Sumber data
penting dalam usaha untuk meningkatkan Jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data
kunjungan wisatawan. Kegiatan promosi yang kualitatif yaitu data berupa kata-kata yang
efektif merupakan hal yang sangat esensial tertuang menjadi sebuah informasi dan bukan
dalam pengembangan pariwisata di suatu dalam bentuk angka serta yang didapatkan
daerah. Kebijakan pemerintah, staf pelayanan, melalui observasi dan wawancara di lapangan
kepuasan wisatawan adalah tiga faktor serta data kuantitatif yaitu data yang berbentuk
terpenting yang berpengaruh terhadap angka-angka atau bilangan yang diperoleh
efektifitas promosi pariwisata (Vinh). Salah melalui studi kepustakaan. Sumber data dibagi
satu promosi adalah dengan membuat tagline menjadi dua, yaitu data primer berupa hasil
“Sunrise of Java” dan “Diamond Triangle”. wawancara yang dilakukan dengan informan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dan data sekunder berupa informasi tambahan
pariwisata Banyuwangi mengalami yang digunakan sebagai data pendukung data
perkembangan yang signifikan yang terlihat primer.
dari meningkatya jumlah kunjungan Teknik pengumpulan data
wisatawan ke Banyuwangi. Hal tersebut dapat Data-data dikumpulkan dengan metode
dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan observasi partisipasi untuk memaksimalkan
pada 2013, wisatawan mancanegara mencapai data yang akan diperoleh, in-dept interview
10.462 orang, meningkat 90 persen dibanding semi terstruktur yang bersifat bebas dan
2012 sebesar 5.502 orang. Adapun wisatawan fleksibel dibandingkan dengan wawancara
nusantara meningkat 24 persen dari 860.831 terstruktur (Sugiyono 2012: 73-74) serta studi
orang pada tahun 2012 menjadi 1.057.952 kepustakaan.
pada tahun 2013. Peningkatan kunjungan Teknik penentuan informan
wisatawan yang cukup signifikan hanya terjadi Informan adalah orang yang
di beberapa daya tarik wisata alam (Kawah dimanfaatkan untuk memberikan informasi
Ijen, Pantai Plengkung, Pulau Merah, dan tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi
Pantai Watu Dodol) yang sudah terkenal di ia harus mempunyai banyak pengalaman
Banyuwangi. tentang latar penelitian dan harus sukarela
Hal ini tentu tidak terlepas dari aktifitas- menjadi anggota tim peelitian walaupun hanya
aktifitas promosi yang dilakukan oleh Dinas bersifat informal. (Moleong, 2000:132).
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Informan yang dimanfaatkan untuk
Banyuwangi, namun masih rendahnya tingkat memberikan informasi ditetapkan
lama tinggal wisatawan dan belum meratanya menggunakan teknik purposive sampling,
persebaran kunjungan wisatawan menjadi poin yang memiliki kriteria tersendiri yakni
yang harus dievaluasi. Evaluasi strategi mengetahui dengan jelas dan memahami
promosi melalui program bauran promosi yang tentang hal-hal yang berkaitan dengan promosi
dijalankan serta faktor pendukung dan faktor Banyuwangi.
penghambat apa saja yang dialami dalam Teknik analisis data
kegiatan promosi Banyuwangi sebagai Teknik analisis data yang digunakan
destinasi wisata. adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik

56
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016

analisis ini mencakup tiga langkah, yaitu data penghambat baik yang berasal dari dalam
reduction (reduksi data) yaitu merangkum, (faktor internal) maupun dari luar (faktor
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan eksternal) yang mempengaruhi hasil dari
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan program-program bauran promosi yang
polanya. Data display (penyajian data) yaitu dijalankan.
data dirangkai menjadi kalimat yang tersusun
secara sistematis dan logis. Conclusion PEMBAHASAN
drawing/verification (simpulan atau verifikasi) Evaluasi Program Bauran Promosi
yaitu pengulangan dan penelusuran data Advertising (Periklanan)
kembali dengan tujuan untuk pemantapan Periklanan merupakan segala bentuk
simpulan yang didapat. (Sugiyono 2005: 91). penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa
secara non-personal. Program- program
HASIL periklanan (advertising) yang dijalankan oleh
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Banyuwangi berlokasi di Jl. A. Yani 78 Banyuwangi dengan menggunakan beberapa
dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati media, yaitu media cetak antara lain : inflight
Banyuwangi Nomor 52 Tahun 2011 tentang magazine Garuda Indonesia dan Lion Air yang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas melayani rute penerbangan dari Surabaya –
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi – Surabaya (belum maksimal),
Banyuwangi (Berita Daerah Kabupaten memasang iklan di JTV (Jawa Pos Media
Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 17/D). Televisi) dan peluncuran aplikasi berbasis
Memiliki visi “Mewujudkan Banyuwangi andorid “Banyuwangi Tourism” pada tanggal
Sebagai Daerah Tujuan Wisata Nasional yang 11 April 2014 (belum efektif), serta
Berbasis Kebudayaan dan Potensi Alam Serta pemanfaatan media luar dengan program
Lingkungan”. Dijalankan oleh 40 orang staf pemasangan baliho, spanduk, poster dan
yang terbagi ke dalam bidang kebudayaan, billboard berisikan tentang jadwal-jadwal
bidang pariwisata, dan bidang pemasaran. Dari setiap event yang diselenggarakan sejak awal
aspek kuantitas, jumlah staf yang ada masih tahun hingga akhir tahun, serta lokasi event itu
belum bisa mencukupi kapasitas untuk diselenggarakan di lokasi strategis (sudah baik
melaksanakan program dan menjalankan dan maksimal).
strategi yang sudah ditetapkan. Namun dari Evaluasi Program Bauran Promosi Sales
aspek kualitas, SDM yang dimiliki sudah Promotion (Promosi Penjualan)
mampu untuk menjalankan kegiatan Promosi penjualan merupakan aktivitas
kedinasan. promosi yang melibatkan semua aktivitas
Untuk mewujudkan visi Banyuwangi masyarakat untuk mempengaruhi hasrat
sebagai daerah tujuan wisata, Dinas konsumen potensial dan mencapai target
Kebudayaan dan Pariwisata memiiki sistem penjualan. Promosi penjualan yang dilakukan
penatapan strategi yang disebut corporate akan membentuk suatu citra yang akan
strategy atau grand strategy dimana pembuat melekat terhadap suatu daerah. Dinas
dan penyusun strategi adalah manajemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan
puncak. Strategi promosi terkonsep sentralisasi promosi penjualan dengan melakukan
untuk mencapai tujuan Banyuwangi sebagai branding melalui pembuatan tagline “The Sun
destinasi wisata nasional yang berbasis pada Rise of Java” dan “I Love Banyuwangi “ selain
kearifan lokal. Pelaksanaan strategi promosi sebagai ajang promosi, pembuatan tagline juga
yang telah ditetapkan adalah dengan berfungsi untuk meningkatkan rasa cinta
menggunakan bauran promosi (promotion mix) terhadap daerah (efektif), mengikuti World
dan selanjutnya dievaluasi dengan EXPO MILAN ( WEM ) 2015 yang
menggunakan teori dari Kotler (Kotler (2005: diselenggarakan di Milan tanggal 5-8
264) tentang unsur bauran promosi. Keempat September dan Madrid Fitur 2016 yang
bauran promosi (promotion mix) terdiri dari diselenggarakan pada 17 – 25 Januari di
periklanan (advertising), promosi penjualan Spanyol serta menyelanggarakan pameran
(sales promotion), pemasaran langsung (direct pameran budaya di ITB yang bekerjaama
marketing), dan hubungan masyarakat (public dengan IKAWANGI pada 19 September 2015
relation). Terdapat faktor pendukung dan (efektif), membangun Taman Hiburan Rakyat

57
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016

di setiap kecamatan yang dilengkapi dengan adalah faktor-faktor pendukung promosi


fasilitas wi-fi (efektif). Banyuwangi sebagai destinasi wisata:
Evaluasi Program Bauran Promosi Direct 1. Keanekaragaman alam dan kekayaan
Marketing (Pemasaran Langsung) seni budaya yang dimiliki
Pemasaran langsung adalah pendekatan Banyuwangi merupakan potensi yang
pemasaran yang berfungsi untuk besar untuk dapat dikembangkan dan
mempertahankan pelanggan maupun
dikelola menjadi sebuah daya tarik
meningkatkan kunjungan wisatawan dan
memungkinkan adanya strategi sendiri untuk
wisata.
2. Adanya dukungan dari Pemerintah
mendekatkan hubungan dengan konsumen
Daerah terlihat dari banyaknya akses yang
secara langsung. Pemasaran langsung yang
dibuka menuju Banyuwangi. Salah
dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
satunya adalah penyelesaian proyek
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi yaitu
pembangunan Bandar Udara Blimbingsari
menyediakan TIC (Tourist Information
dan pembangunan marina untuk kapal
Center) di area dinas sebagai media penyalur
pesiar.
informasi yang menjangkau wisatawan secara
3. Adanya kerjasama yang baik antar dinas
langsung (efektif), pembuatan website yang
yang berada dibawah SKPD (Satuan
dilengkapi dengan e-mail menyuguhkan
Kerja Pemerintah Daerah). Kerjasama
tampilan yang menarik dan informatif serta
tersebut tercermin dari
selalu mengupdate berita-berita terbaru dan
diselenggarakannya rangkaian event
terkini mengenai Banyuwangi (efektif).
tahunan oleh Dinas Kebudayaan dan
Evaluasi Program Bauran Promosi Public
Pariwisata yang juga bekerjasama dengan
Realations (Hubungan Masyarakat)
dinas lainnya seperti event Festival Batik,
Saluran promosi berupa hubungan
Festival Buah Lokal, dan Festival Sego
masyarakat (public relations) adalah bentuk
Tempong yang bekerjasama dengan
komunikasi non-personal yang bertujuan untuk
Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
menciptakan citra baik sebuah destinasi dan
4. Perkembangan teknologi dan informasi
mengubah opini publik secara luas. Kegiatan
memiliki pengaruh yang besar terhadap
hubungan masyarakat dilaksanakan oleh
sebuah kegiatan pemasaran yang
sekertariat dinas melalui program pelatihan
kemudian dimanfaatkan oleh Dinas
Bahasa Inggris diikuti oleh 80 peserta yang
Kebudayaan dan Pariwisata dengan
berprofesi sebagai tukang ojek, supir angkot,
meluncurkan aplikasi berbasis android
tukang becak dan penambang belerang (belum
serta peran aktif melalui penggunaan
efektif), mengadakan pelatihan
media sosial.
kepramuwisataan di hotel Mahkota Plengkung
5. Pembangunan infrastruktur dengan
yang bekerjasama dengan HPI cabang
meningkatkan fasilitas dan perbaikan
Banyuwangi pada tanggal 27-31 Mei 2013
infrastruktur secara merata di Kabupaten
(belum efektif), mengadakan sosialisasi
Banyuwangi terlebih akses-akses menuju
kepada masyarakat bekerjasama dengan
kawasan Diamond Triangle (Segitiga
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan
Berlian) yaitu Kawah Ijen, Pantai
Kepolisian Resor Banyuwangi dengan
Sukamade dan G-Land (Pantai
mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat
Plengkung).
Di Sekitar Objek Wisata” yang dilaksanakan
Faktor Penghambat Strategi Promosi
pada 26-27 Maret 2013 dan menghidupkan
Banyuwangi Sebagai Destinasi Wisata
kembali POKDARWIS (Kelompok Sadar
Aktivitas promosi yang dijalankan oleh
Wisata) (belum efektif).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Faktor Pendukung Strategi Promosi
Banyuwangi tidak selalu berjalan lancar, ada
Banyuwangi Sebagai Destinasi Wisata
hambatan-hambatan yang mengurangi
Dalam promosi terdapat beberapa faktor
efektivitas kegiatan promosi. Hambatan
yang mempengaruhi efektivitas dari kegiatan
tersebut antara lain:
tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi
1. Minimnya staf Dinas Kebudayaan dan
kegiatan promosi adalah faktor pendukung.
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi hanya
Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang
dijalankan oleh 40 staf dengan rincian 30
menunjang keberhasilan promosi. Berikut ini

58
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016

orang staf berstatus PNS dan 10 staf 2. Mengadakan pelatihan-pelatihan terutama


berstatus non-PNS. Bahasa Inggris, serta menyelenggarakan
2. Data-data mengenai daya tarik wisata sosialisasi terkait kepariwisataan,
alam, kekayaan budaya serta potensi kesehatan, dan pelestarian lingkungan
lainnya belum tersedia secara akurat. kepada masyarakat umum.
3. Minimnya anggaran dari pemerintah. 3. Mengadakan pelatihan kepramuwisataan
Anggaran promosi yang ada masih terhadap para pemandu wisata muda yang
kurang untuk bisa menciptakan promosi akan dapat menambah jumlah sumber
yang ideal. daya manusia profesional dibidang
4. Kurangnya keterlibatan masyarakat pariwisata.
terhadap pembangunan pariwisata. 4. Menambah tourist information center di
Masyarakat cenderung konservatif dan beberapa tempat potensial yang akan
menganut nilai-nilai tradisional yang dikunjungi oleh banyak orang.
secara tegas menolak adanya 5. Menjalin kerjasama dengan stakeholder
pengembangan pariwisata di daerahnya. lainnya untuk meningkatkan kegiatan
5. SDM yang ada di bidang pariwisata promosi Banyuwangi sebagai destinasi
masih kurang yaitu hanya terdapat 27 wisata.
orang pramuwisata dengan spesialisasi 25 6. Membuat produk wisata dengan
orang pramuwisata yang ahli berbahasa menggabungkan potensi wisata budaya
Bahasa Inggris, 1 orang Bahasa Belanda, dengan alam, terutama potensi wisata
dan 1 orang Bahasa Jepang. yang belum banyak diketahui oleh
masyarakat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Strategi promosi dari Kabupaten
Banyuwangi adalah corporate strategy Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran,
dimana pembuat dan penyusun strategi adalah Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT.
manajemen puncak yang dalam hal ini adalah Indeks
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Moleong, Lexy. J. 2000. Metodologi
Banyuwangi. Pelaksanaan strategi promosi Penelitian Kualitatif.
dilakukan dengan menggunakan bauran Bandung: PT Remaja
promosi (promotion mix) yang terdiri dari 4
Rosdakarya
saluran promosi yang dibaurkan. Dengan
menggunakan periklanan, promosi penjualan,
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
pemasaran langsung, dan hubungan Pendidikan Pendekatan
masyarakat yang dibaurkan menjadi sebuah Kuantitatif,vKualitatif, dan
strategi promosi telah mampu meningkatkan R&D. Cetakan ke enam.
kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Namun Bandung: Alfabeta
hal tersebut belum dibarengi dengan Wen-Hsiang Lai, d. N. 2013.How Promotional
meratanya persebaran wisatawan ke daya tarik Activities and Evaluative
wisata yang sampai saat ini masih terfokus Factors Affect Destination
kepada daya tarik wisata alam. Loyalty: Evidence From
Saran International Tourists of
Dengan memperhatikan temuan-temuan Vietnam. International Journal
dalam penelitian, disampaikan saran-saran Of Marketing Studies,Vol. 5,
sebagai berikut : No.1.
1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu www.banyuwangitourism.com (diakses pada
melakukan pengkajian ulang terhadap 18 Maret 2016)
program-program bauran promosi yang www.banyuwangikab.go.id (diakses pada 18
telah dan sedang berjalan dengan kurang Maret 2016).
efektif.

59
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016

60

Anda mungkin juga menyukai