ABSTRAK
Kegiatan promosi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial dalam pengembangan
pariwisata di suatu daerah. Bauran promosi merupakan salah satu alat pemasaran, dapat digunakan
untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon wisatawan. Dalam kurun waktu 2011-
2014 kunjungan wisatawan ke Banyuwangi mengalami peningkatan namun rata-rata lama tinggal
wisatawan masih rendah. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi strategi promosi
yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta hambatan-hambatan yang dialami.
Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan observasi, wawancara dengan kepala dinas dan staf dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi, serta studi kepustakaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa strategi
promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi melalui
bauran promosi sudah memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan namun belum
cukup efektif untuk memeratakan kunjungan wisatawan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan.
Program-program advertising dan direct marketing yang dilakukan sudah efektif sedangkan sales
promotion dan public relation belum cukup efektif. Dalam pelaksanaan strategi promosi juga terdapat
faktor pendukung dan penghambat. Dari hasil pengolahan data disarankan kepada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata untuk mengkaji ulang program bauran promosi yang kurang efektif, mengadakan
pelatihan kepramuwisataan dan Bahasa Inggris, memperbanyak Tourist Information Center, serta
menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya.
55
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016
56
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016
analisis ini mencakup tiga langkah, yaitu data penghambat baik yang berasal dari dalam
reduction (reduksi data) yaitu merangkum, (faktor internal) maupun dari luar (faktor
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan eksternal) yang mempengaruhi hasil dari
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan program-program bauran promosi yang
polanya. Data display (penyajian data) yaitu dijalankan.
data dirangkai menjadi kalimat yang tersusun
secara sistematis dan logis. Conclusion PEMBAHASAN
drawing/verification (simpulan atau verifikasi) Evaluasi Program Bauran Promosi
yaitu pengulangan dan penelusuran data Advertising (Periklanan)
kembali dengan tujuan untuk pemantapan Periklanan merupakan segala bentuk
simpulan yang didapat. (Sugiyono 2005: 91). penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa
secara non-personal. Program- program
HASIL periklanan (advertising) yang dijalankan oleh
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Banyuwangi berlokasi di Jl. A. Yani 78 Banyuwangi dengan menggunakan beberapa
dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati media, yaitu media cetak antara lain : inflight
Banyuwangi Nomor 52 Tahun 2011 tentang magazine Garuda Indonesia dan Lion Air yang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas melayani rute penerbangan dari Surabaya –
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi – Surabaya (belum maksimal),
Banyuwangi (Berita Daerah Kabupaten memasang iklan di JTV (Jawa Pos Media
Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 17/D). Televisi) dan peluncuran aplikasi berbasis
Memiliki visi “Mewujudkan Banyuwangi andorid “Banyuwangi Tourism” pada tanggal
Sebagai Daerah Tujuan Wisata Nasional yang 11 April 2014 (belum efektif), serta
Berbasis Kebudayaan dan Potensi Alam Serta pemanfaatan media luar dengan program
Lingkungan”. Dijalankan oleh 40 orang staf pemasangan baliho, spanduk, poster dan
yang terbagi ke dalam bidang kebudayaan, billboard berisikan tentang jadwal-jadwal
bidang pariwisata, dan bidang pemasaran. Dari setiap event yang diselenggarakan sejak awal
aspek kuantitas, jumlah staf yang ada masih tahun hingga akhir tahun, serta lokasi event itu
belum bisa mencukupi kapasitas untuk diselenggarakan di lokasi strategis (sudah baik
melaksanakan program dan menjalankan dan maksimal).
strategi yang sudah ditetapkan. Namun dari Evaluasi Program Bauran Promosi Sales
aspek kualitas, SDM yang dimiliki sudah Promotion (Promosi Penjualan)
mampu untuk menjalankan kegiatan Promosi penjualan merupakan aktivitas
kedinasan. promosi yang melibatkan semua aktivitas
Untuk mewujudkan visi Banyuwangi masyarakat untuk mempengaruhi hasrat
sebagai daerah tujuan wisata, Dinas konsumen potensial dan mencapai target
Kebudayaan dan Pariwisata memiiki sistem penjualan. Promosi penjualan yang dilakukan
penatapan strategi yang disebut corporate akan membentuk suatu citra yang akan
strategy atau grand strategy dimana pembuat melekat terhadap suatu daerah. Dinas
dan penyusun strategi adalah manajemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan
puncak. Strategi promosi terkonsep sentralisasi promosi penjualan dengan melakukan
untuk mencapai tujuan Banyuwangi sebagai branding melalui pembuatan tagline “The Sun
destinasi wisata nasional yang berbasis pada Rise of Java” dan “I Love Banyuwangi “ selain
kearifan lokal. Pelaksanaan strategi promosi sebagai ajang promosi, pembuatan tagline juga
yang telah ditetapkan adalah dengan berfungsi untuk meningkatkan rasa cinta
menggunakan bauran promosi (promotion mix) terhadap daerah (efektif), mengikuti World
dan selanjutnya dievaluasi dengan EXPO MILAN ( WEM ) 2015 yang
menggunakan teori dari Kotler (Kotler (2005: diselenggarakan di Milan tanggal 5-8
264) tentang unsur bauran promosi. Keempat September dan Madrid Fitur 2016 yang
bauran promosi (promotion mix) terdiri dari diselenggarakan pada 17 – 25 Januari di
periklanan (advertising), promosi penjualan Spanyol serta menyelanggarakan pameran
(sales promotion), pemasaran langsung (direct pameran budaya di ITB yang bekerjaama
marketing), dan hubungan masyarakat (public dengan IKAWANGI pada 19 September 2015
relation). Terdapat faktor pendukung dan (efektif), membangun Taman Hiburan Rakyat
57
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016
58
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016
59
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 4 No. 1, 2016
60