Anda di halaman 1dari 10

Print ISSN:1412-7873; Online ISSN: 2598-7402

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA UNTUK


MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN
DI PANTAI SUWUK KABUPATEN KEBUMEN
Sumiyati, Lilik Murdiyanto

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid, Jakarta.


sumiyati.aprilia@gmail.com

Diajukan: 12-10-2018; Direview: 09-12-2018; Diterima: 16-12-2018;

Abstract
The marketing communication strategy is one of the factors that greatly influences the number of visitors in
a tourist attraction because it is a design of how to influence the community in various ways so that people
know, then are interested to visit and even revisit tourists who have visited. This study aims to find out and find
the formulation of tourism marketing strategies in Suwuk Beach, Kebumen Regency. The research method uses
SWOT analysis. The results showed that Kebumen District Youth and Sports and Tourism Office in marketing
tourism in Suwuk Beach had used marketing communication mix, but several aspects such as promotion, HR,
Pokdarwis coaching, and media relations were still weak, so it was necessary further strengthening and guidance
accompanied by evaluation and monitoring of these aspects. One thing that needs to be built in the long term is
trying to shape the branding of tourist destinations to further increase the attractiveness of tourist visits.

Keywords: Marketing Communication Strategy, Tourism, SWOT

Abstrak
Strategi komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi jumlah pengunjung di
suatu obyek wisata karena merupakan suatu rancangan bagaimana mempengaruhi masyarakat dengan berbagai
cara sehingga masyarakat mengetahui, kemudian tertarik hingga berkunjung dan bahkan berkunjung kembali bagi
wisatawan yang sudah pernah berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menemukan rumusan
strategi pemasaran pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen. Metode penelitian menggunakan analisis
SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten
Kebumen dalam melakukan pemasaran pariwisata Pantai Suwuk telah menggunakan komunikasi pemasaran
pariwisata terpadu (marketing communication mix), namun beberapa aspek seperti promosi, SDM, pembinaan
pokdarwis, dan relasi media masih lemah, sehingga perlu penguatan dan pembinaan lebih lanjut disertai evaluasi
dan monitoring mengenai aspek-aspek tersebut. Satu hal yang perlu dibangun dalam jangka panjang adalah
berupaya membentuk branding daerah tujuan wisata untuk lebih meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan.

Kata Kunci : Strategi Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, SWOT

D
PENDAHULUAN adalah Pantai Suwuk yang terletak Kecamatan
aerah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Puring. Pantai Suwuk merupakan obyek wisata
dalam konteks regional merupakan simpul yang dikelola Pemerintah Kabupaten Kebumen
penghubung antara Jawa Timur dan banyak dikunjungi oleh wisatawan namun pada
Jawa Barat dan memanjang di pulau Jawa bagian Tahun 2015 sampai 2017 mengalami penurunan
Selatan memiliki kekayaan obyek wisata yang jumlah pengunjung. Pada tahun 2015 jumlah
sangat beragam yaitu Wisata Goa, Wisata Bahari, pengunjung 454.633, kemudian tahun 2016
Wisata Air Terjun, Benteng Van Der Wijk, Waduk, sejumlah 361.190, sedangkan pada tahun 2017
Wisata Religi. Salah satu wisata Bahari atau pantai sejumlah 246.100 pengunjung. Penurunan jumlah

171
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 171 - 180

pengunjung diasumsikan karena dibukanya obyek manajerial atau kelompok memperoleh apa yang
wisata bahari Pantai Manganti yang dikelola mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
pihak swasta. Obyek wisata Pantai Manganti dan pertukaran produk dan nilai (Kotler dan Keller,
yang tergolong baru dan sangat terkenal bagus 2009:4). Definisi pemasaran diatas didasarkan
pemandangannya sehingga mampu menarik para pada konsep-konsep inti yaitu kebutuhan,
wisatawan untuk berkunjung. Data menunjukkan keinginan dan permintaan, produk, utilitas, nilai
yang berkunjung ke Pantai Manganti pada dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan
pada tahun 2015 sejumlah 294.630, tahun 2016 pasar, pemasaran serta pemasar.
sejumlah 227.530 dan tahun 2017 sejumah Adapun pengertian dari konsep-konsep
448.667, hal ini melampaui jumlah pengunjung di inti tersebut adalah sebagai berikut: a) Kebutuhan:
Pantai Suwuk. Tidak dapat dipungkiri penurunan Suatu keadaan yang dirasakan oleh manusia karena
jumlah pengunjung pada suatu obyek wisata tidak ada kepuasan atas dasar tertentu. Kebutuhan
dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau para
munculnya obyek wisata baru, kurangnya promosi, pemasar tetapi kebutuhan ini sudah ada dan melekat
strategi komunikasi pemasaran yang kurang tepat. dalam tubuh dan kondisi manusia. b) Keinginan:
Terlepas dari masalah dibukanya obyek wisata kehendak yang kuat akan pemuas spesifik terhadap
baru dan kurangnya promosi masalah strategi kebutuhan yang lebih mendalam. c) Permintaan:
komunikasi pemasaran periwisata merupakan Keinginan akan produk yang spesifik yang
faktor yang sangat penting diperhatikan karena didukung dengan kemampuan untuk membelinya.
strategi komunikasi pemasaran merupakan teknik- d) Produk: Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
teknik bagimana rancangan mulai dari bagaimana seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau
merencanakan, melaksanakan, evalusi hingga keinginan. e) Utilitas (nilai kegunaan): Taksiran
monitoring pada penggunaan bauran komunikasi konsumen mengenai kapasitas keseluruhan suatu
pemasaran (marceting communication Mix) yang produk untuk memuaskan kebutuhan makin
digunakan agar wisatawan tertaik berkunjung dekat letak suatu produk dengan keadaan yang
pada suatu obyek wisata yang dipasarkan. Dengan dibutuhkan maka akan tinggi nilai kepuasannya.
mengetahui strategi komunikasi pemasaran f) Pertukaran: Tindakan untuk memperoleh
pariwisata dengan pendekatan analisis SWOT produk yang dikehendaki dari seseorang dengan
maka akan dapat diketahui kekuatan-kekuatan menawarkan sesuatu yang lain sebagai balasannya.
yang terus dijaga atau dipertahankan sedangkan Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan
dengan mengetahui kelemahan dapat dilakukan (2005:5) menyatakan “Pemasaran adalah suatu
penguatanpenguatan. sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
Berdasr permasalahan tersebut maka strategi yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan
komunikasi pemasaran pariwisata Pantai harga, mempromosikan dan mendistribusikan
Suwuk menarik untuk di teliti. Pantai Suwuk barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
merupakan obyek wisata yang menarik baik dari baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
segi kemudahan akses perjalanan menuju obyek potensial.”
wisata, keindahan alam pantainya juga merupakan Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa
pantai yang dapat dinikmati pengunjung dari sebenarnya pemasaran merupakan suatu kegiatan
dataran yang langsung pada bibir pantai yang tidak untuk menawarkan barang atau jasa oleh
semua ada pada pantai pantai lain tidak tertutup individu atau suatu kelompok yang ditujukan
kemungkinan akan meningkat jumlah jumlah untuk kepuasan konsumen agar setia dan
pengnjung wisatanya jika strategi komunikasi menjadi konsumen tetap melalui kegiatan yang
pemasaran pariwisatanya dilakukan secara tepat. berhubungan dengan pembuatan suatu produk,
penetapan harga, promosi, pendistribusian produk,
LITERATUR DAN METODOLOGI sehingga mencapai target yang diinginkan.
Pemasaran Kaitannya dengan penelitian ini, bahwa yang
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller menjadi produk pemasarannya adalah objek wisata
mengatakan, pemasaran adalah proses sosial dan Pantai Suwuk termasuk sarana dan prasarana

172
Sumiyati, Lilik Murdiyanto, Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Untuk....

serta falisitas-fasilitas yang terdapat di obyek kesadaran atas keberadaan sebuah produk
wisata Pantai Suwuk yang terletak di Kabupaten atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah
Kebumen. Pantai Suwuk menjadi salah destinasi keinginan untuk memiliki atau mendapatkan
wisata bahari di Kebumen, hal ini tidak lepas dari produk (interest), sampai dengan mempertahankan
beberapa aspek pemasaran yang dilakukan oleh loyalitas pelanggan (loyality). Dalam kajian
pemerintah daerah setempat dan juga berbagai komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan
kalangan penggiat wisata. Terjadinya penurunan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire,
jumlah pengunjung penting dilihat dari aspek Decision, and Action). 2) Segmentasi Potensial:
pemasaran baik dari segi produk yaitu obyek Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi
wisata itu sendiri, harga tiket dan promosi yang oleh : usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
dilakukan guna meningkatkan jumlah pengunjung. dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi
yang dituju, perlu ditetapkan segmentasi yang
Komunikasi Pemasaran dianggap potensial. Kesalahan dalam penetapan
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting segmentasi potensial dapat berakibat terhadap
bagi kegiatan-kegiatan pemasaran. Komunikasi penghamburan biaya promosi dan penghamburan
pemasaran harus menyampaikan pesan dan waktu yang sia-sia. Bila segmentasi potensial
memotivasi target pelanggan dengan memberi dikaitkan dengan strategi komunikasi pemasaran,
pengetahuan tentang kebutuhan maupun kategori maka penetapan segmentasi potensial ini dapat
kebutuhan pelanggan. Di dalam pemasaran berpengaruh terhadap penetapan waktu yang
terdapat brand yang harus diberitahukan kepada dibutuhkan untuk penentuan tahapan komunikasi,
public. Brand memiliki sifat publisitas, karena itu penggunaan media apa saja yang berhubungan
brand hanya hidup di dalam ruang komunikasi. atau dekat dengan segmentasi dituju, berapa kali
Menurut Tjiptono (2008:219), komunikasi sebuah pesan harus diekspos dan pesan apa yang
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang lebih mudah dipahami serta mampu menarik
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, perhatian konsumen. 3) Perencanaan Media:
membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran Media massa dianggap sebagai media yang
atas perusahaan dan jasanya bersedia meminta, mampu menjangkau sasaran secara lebih luas.
membeli, dan loyal pada jasa yang ditawarkan Pemilihan media dihubungkan dengan berapa
perusahaan yang bersangkutan.” besar biaya yang harus disiapkan berbanding
Sutisna (2001:268) menambahkan bahwa dengan jumlah yang diraih. Hal tersebut tentunya
komunikasi pemasaran memegang peranan yang dilakukan melalui sebuah studi yang matang,
sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, dimana studi yang terbaik dilakukan melalui
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan riset media. Hasil riset media dapat dijadikan
tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. input penting untuk membantu menetapkan
Rancangan komunikasi pemasaran harus secara kapan sebuah iklan diekspos (exposure), berapa
tepat. lama (duration) waktu ekspos, dan berapa kali
Dalam artian dapat mengkoordinasikan seluruh (frequency) iklan harus diekspos. Pada media luar
elemen promosi yang digunakan dan seluruh ruangan (outdoor promotion) pemilihan lokasi
kegiatan pemasaran lainnya, sehingga semua yang tepat, ukuran, dan bentuk menjadi sebuah
kegiatan dan elemen pemasaran yang digunakan pertimbangan penting selain faktor pesan dan
dapat menyampaikan pesan yang sama kepada visual. 4) Kreatif Pesan dan Visual: Diferensiasi
pelanggan. pesan dan visual dalam kaitannya dengan kegiatan
Soemanagara (2006:5-9) memaparkan bahwa komunikasi pemasaran dikaji secara komprehensif,
pokok atau inti dari komunikasi pemasaran sehingga pesan yang disampaikan mampu menarik
adalah sebagai berikut: 1) Strategi Komunikasi perhatian dan menumbuhkan efek yang kuat. Pada
Penggunaan visual dan pesan yang tepat media massa seperti media televisi, efek suara,
merupakan syarat utama keberhasilan dari sebuah efek visual dan isi cerita harus dirancang secara
program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi kreatif sehingga memiliki tingkat diferensiasi
dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian yang tinggi. Kreatifitas dapat menghasilkan suatu

173
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 171 - 180

karya yang memiliki karakteristik pesan yang kuat. untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
Tujuan menghasilkan pesan yang kuat adalah pariwisata, atau dikenal dengan komunikasi
agar pesan yang disampaikan melalui media pemasaran pariwisata.
tersebut mampu menarik perhatian dari audience.
5) Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan: Pada Strategi Komunikasi Pemasaran
setiap penggelaran sebuah produk baru, sebuah Tidak selalu kebijakan-kebijakan yang tertuang
perusahaan dapat mengeluarkan belanja iklan di dalam suatu program dapat berjalan sebagaimana
yang cukup besar dalam jangka waktu tertentu, mestinya, banyak program yang tidak berhasil
khususnya pada tahapan untuk pencapaian product karena tidak tepat sasaran, bisa juga karena
awareness. Belanja iklan yang disiapkan pada kurangnya komunikasi yang efektif. Untuk itu,
masa tersebut biasanya hampir mencapai setengah dibutuhkan perencanaan dan strategi komunikasi
dari jumlah biaya produksi yang dibebankan yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
kepada produk tersebut. Sebuah produk baru yang Dalam hal komunikasi, strategi erat kaitannya
diproduksi dapat menimbulkan pesaing baru. dengan sumber daya komunikasi yang tersedia
Kondisi tersebut menjadikan strategi promosi yang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
terutama terkait dengan biaya iklan yang telah Sedangkan strategi komunikasi pemasaran
direncanakan dapat berubah dan berfluktuasi secara pendekatannya melalui bauran komunikasi
dinamis. Pada umumnya penetapan anggaran yang pemasaran yang dikenal dengan istilah Marketing
dibutuhkan dapat tetap pada kisaran di atas rata- rata Communication yang unsure-unsurnya terdapat
belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk Penjualan (Selling), Periklanan (Advertising),
mempertahankan posisi merek dan memperkuat Promosi Penjualan, Pemasaran Langsung, Publicity
kepercayaan konsumen terhadap produk yang dan Public Relation, Sponsorship, Kemasan,
dimiliki. 6) Riset Komunikasi Pemasaran: Dalam Eksibishi, Point of sale and merchandise, Mulut
riset komunikasi pemasaran, tingkat keberhasilan ke, mulut, e­ -marketing, Identitas Perusahaan.
diukur berdasarkan sejauhmana iklan atau
kegiatan mampu mempengaruhi tingkat penjualan Pariwisata
sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Riset Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat
komunikasi pemasaran dapat dirangkum ke dalam dipahami dari banyak pendekatan. Dalam
empat penelitian penting yang merupakan satu Undang-Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang
kesatuan, yaitu: a) Riset tentang Ad. Likebility, b) Kepariwisataan dijelaskan bahwa, wisata adalah
Riset tentang Media Effectiveness, c) Riset tentang kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
sikap dan perilaku konsumen, d) Riset tentang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
kompetitor atau yang disebut dengan Marketing tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
Communication Intelligence. 7) Konsep Bisnis pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
Masa Depan: Penemuan di bidang keilmuan sejalan wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu
dengan perubahan dan pencapaian kebutuhan sementara. Sedangkan pariwisata didefinisikan
masyarakat dunia, penetapan standarisasi mutu, sebagai berbagai macam kegiatan wisata dan
perubahan tingkat kompetisi dan harga, merupakan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
bagian yang paling menonjol dalam perubahan disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan
lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan dapat pemerintah.
mempengaruhi perubahan sejumlah konsep dan Burhan (2017:127) menjelaskan bahwa
ide di bidang suatu disiplin tertentu. pemahaman masyarakat terhadap pariwisata, pada
Di atas telah dijelaskan bahwa terkait dengan umumnya terbagi dalam dua kelompok, yaitu
penelitian ini, bahwa produk pemasaran di sini kelompok pertama adalah kelompok awam yang
adalah objek wisata bahari, yaitu Pantai Suwuk di tidak tahu tentang substansi makna pariwisata,
Kebumen. Dengan demikian, mengacu pada pokok yaitu mereka yang terdiri dari masyarakat awam,
pemikiran tentang komunikasi pemasaran yang biasanya memandang pariwisata sebagai bagian
telah dijelaskan oleh beberapa ahli tersebut, maka rekreasi, jalan-jalan, plesir, dan semacamnya.
dalam hal komunikasi pemasaran yang ditujukan Kelompok kedua adalah kelompok yang justru

174
Sumiyati, Lilik Murdiyanto, Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Untuk....

memahami makna pariwisata, kelompok ini data kunjungan wisatawan, produk-produk media
pula terdiri dari tiga kelompok lagi, yakni; (a) promosi baik cetak maupun yang terdapat di media
kelompok cerdas konsumen pariwisata, mereka sosial.
terdiri dari wisatawan domestic dan wisatawan Validitas Internal dalam penelitian kuantitatif
internasional. Mereka adalah kelompok konsumen, menekankan pada kesesuaian pada instrument
namun kritis terhadap pariwisata, baik dalam penelitian yang digunakan dan sejauhmana hal
negeri maupun luar negeri, (b) kelompok yang tersebut memiliki kaitan langsung dengan hasil
melakukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap penelitian di lapangan (isomorphism of finding)
destinasi untuk kepentingan bisnis, dan (c) adalah (Salim, 2006:103). Melalui asumsi ini, pandangan
sskelompok pegiat, yaitu kelompok yang tahu tersebut meyakini bahwa kegiatan penelitian
makna pariwisata, lalu melakukan pembinaan sejenis yang dilakukan di lain tempat akan memberi
terhadap destinasi, SDM dan kelembagaan adat hasil yang sama pula (dapat digeneralisasikan).
untuk memperkuat substansi masyarakat sebagai Hal inilah yang disebut Validitas Eksternal.
keunggulan destinasi secara sustainable atau Reliabilitas terutama berkenaan dengan
berkelanjutan. upaya untuk menjaga tingkat stabilitas dan
Paradigma yang digunakan dalam penelitian konsistensi dari ukuran instrument penelitian. Dan,
ini adalah konstruktivisme. Tujuan penelitian Objektivitas dalam hal ini berkenaan dengan derajat
dari paradigma ini diarahkan untuk menghasilkan kesepakatan atau interpersonal agreement antar
berbagai pemahaman yang bersifat rekonstruksi. banyak orang tentang suatu data. Dalam penelitian
Kalangan konstruktivis berpegang teguh pada nonkuantitatif, seperti paradigma interpretif atau
pandangan bahwa apa yang kita pahami sebagai konstruktivisme, menyebut (validitas) derajat
pengetahuan dan kebenaran objektif merupakan kepercayaan dengan Uji Kredibilitas. Ada empat
hasil perspektif. Pengetahuan dan kebenaran criteria yang digunakan dalam menetapkan
diciptakan, tidak ditemukan oleh pikiran. Mereka tingkat keabsahan data pada penelitian kualitatif
menekankan karakter realitas yang jamak dan ini, yaitu kredibilitas (credibility), keteralihan
lentur, jamak dalam pengertian bahwa realitas bisa (transferability), kebergantungan (dependability),
diungkapkan dalam beragam system symbol dan dan objektifitas (conformability) (Moleong,
bahasa; lentur dalam pengertian bahwa realitas 2010:324).
dapat direntangkan dan dibentuk sesuai dengan Kredibilitas pada dasarnya menggantikan
tindakan-tindakan bertujuan dari para pelaku- konsep validitas internal. Untuk menguji
manusia yang juga memiliki tujuan. kredibilitas data pada penelitian ini adalah dengan
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian Triangulasi Sumber. Triangulasi adalah teknik
ini adalah dengan menggunakan beberapa cara, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
yaitu wawancara mendalam, pengamatan non- sesuatu yang lain. Dengan teknik ini, peneliti
partisipatif, dan dokumentasi. Sebagai data berusaha untuk meng-cross check kebenaran
primer adalah hasil wawancara mendalam jawaban subjek dengan data empiris. Denzin
(indepth interview) dilakukan dengan Kepala (1978) dalam (Moleong, 2010:330).
Bagian Pemasaran, Kepala Pengembangan Obyek Dengan demikian dalam triangulasi sumber
Wisata, Kepala Humas, staf yang berhubungan ini, peneliti: (1) membandingkan data hasil
langsung dengan pengelolaan obyek wisata dan pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)
wawancara pada beberapa pengunjung guna membandingkan apa yang dikatakan orang di
mengetahui hasil yang dirasakan dari kebijakan depan umum dengan apa yang dikatakan secara
pemasaran pariwisata yang dilakukan oleh pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan
Diaspora Kabupaten Kebumen, sedangkan data orang-orang tentang situasi penelitian dengan
sekunder didapatkan dengan cara pengamatan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4)
non-partisipatif, guna mengetahui secara langsung membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
obyek wisata Pantai Suwuk atribut-atribut dengan berbagai pendapat dan pandangan orang
berkaitan dengan komunikasi pemasaran yang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan
dilakukan serta pengumpulan dokumen seperti menengah atau tinggi; (5) membandingkan hasil

175
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 171 - 180

wawancara dengan isi suatu dokumen yang di Jawa Tengah dan sekitarnya. Kendaraan kecil
berkaitan. seperti mobil pribadi, angkutan umum, bahkan bis-
bis pariwisata dapat dengan mudah mengakses ke
TEMUAN DAN DISKUSI lokasi pantai Suwuk. Selain itu, umumnya kondisi
Konsep dari pemasaran secara umum telah jalanan aspal yang baik, dan waktu yang dibutuhkan
berkembang dari 4P (product, price, place, untuk sampai ke lokasi pantai dapat dikatakan tidak
promotion) menjadi 7P (product, price, place, terlalu lama, karena hanya membutuhkan waktu
promotion, people, process, phsycal evidence). kurang lebih satu jam dari pusat kota Kebumen,
Konsep ini dikenal dengan istilah bauran pemasaran sehingga memudahkan bagi wisatawan yang
(marketing mix). Hal ini menunjukkan bahwa berasal dari luar kota Kebumen. Namun demikian
aktivitas pemasaran semakin hari semakin banyak dari hasil observasi masih kurangnya papan-papan
melibatkan banyak aspek, baik fisik maupun non reklame yang menunjukkan keberadaan lokasi
fisik. 7P yang menjadi konsep inti dari pemasaran wisata. Untuk menarik perhatian pengguna jalan
daerah tujuan wisata (DTW) wilayah kabupaten idealnya beberapa kilometer sebelum menuju jalan
Kebumen adalah: masuk ke lokasi di pasang papan-papan reklame
Produk (Product): Produk adalah hal yang sehingga disamping menarik perhatian juga
paing pokok yang akan dijual sehingga disamping memudahkan wisatawan menuju lokasi.
kualitas, kemasan maupun merek atau braning Promosi (Promotion): Kegiatan promosi
harus dikemas dan di desain semenarik mungkin merupakan kegiatan yang paling banyak memiliki
sehingga menarik bagi pembeli. Produk yang program-program terkait dengan pariwisata,
dimaksud dalam konteks ini adalah produk karena promosi sangat berperan penting di dalam
pariwisata, yaitu obyek wisata Pantai Suwuk dan menginformasikan secara detail dan jelas tentang
seluruh komponen yang ada di wilayah pantai hal-hal yang berkaitan dengan Pantai Suwuk.
Suwuk yang meliputi : keindahan panorama Promosi suatu obyek wisata harus tersebar
alam, fasilitas dan sarana penunjang, kuliner, luar sehingga menjangkau semua kalangan
merchandise, wahana permainan anak, dan lain masyarakat luas. Di era teknologi promosi
sebagainya. Produk dalam dalam pariwisata akan disamping menggunakan berbagai media cetak
lebih memiliki daya tarik jika disertai informasi juga menggunakan media online. Agar tepat
sesuatu yang khas yang membedakan dengan sasaran dan efektif tentu sebaiknya disesuaikan
produk lain seperti makanan, souvenir dan lain- dengan target sasaran sehingga efektif baik dari
lain. segi efektifitas komunikasi maupun biaya media
Harga (Price): Harga merupakan faktor yang promosi. Disamping itu idealnya perlu adanya
dapat mempengaruhi penjualan suatu produk. monitoring maupun evaluasi terhadap media
Kesesuaian harga seringkali menjadi pertimbangan promosi yang digunakan. Kegiatan promosi yang
bagi konsumen di dalam memilih suatu produk. dilakukan Pemkab Kebumen melibatkan para
Harga tiket masuk (HTM) pantai Suwuk Rp. 6000,- stakeholders, seperti pelaku usaha; perhotelan,
(enam ribu rupiah). Harga ini telah dilakukan biro perjalanan wisata, restoran, dan juga promosi
penyesuaian yang tadinya Rp. 3000,- pada langsung (direct sale) ke sekolah-sekolah, obyek
awal mula dibuka. HTM tersebut dinilai sangat wisata lain di Kebumen, bahkan staf khusus dinas
terjangkau, sehingga diharapkan masyarakat yang dikemas dalam berbagai event/eksibisi.
sekitar dapat sering mengunjungi pantai Suwuk. Bentuk-bentuk promosi dilakukan melalui saluran
Begitu juga dengan harga berbagai wahana yang media, baik cetak maupun elektronik. Sekarang
ada di pantai, dapat dikategorikan low price. yang sedang digiatkan adalah promosi berbasis
Lokasi (Place): Kemudahan dalam online melalui media sosial (medsos) yang sedang
menjangkau suatu lokasi sangat penting menjadi booming, seperti WA Group, facebook, twitter,
perhatian karena lokasi akan berkaian biaya instagram, dan sejenisnya. Saluran media massa
transportasi dan akomodasi bagi wisatawan. Pantai yang digunakan seharusnya dapat terprogram
Suwuk berada di lokasi yang sangat strategis, akses dan tidak hanya media local sehingga dapat
jalan propinsi yang menghubungkan kota-kota menjangkau wisatawan yang lebih luas.

176
Sumiyati, Lilik Murdiyanto, Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Untuk....

SDM (people): Sumber daya manusia merupakan konsumen tentang produk dapat melalui berbagai
faktor yang paling penting dari keseluruhan unsur saluran informasi yang sesuai dengan kebutuhan
pemasaran, karena SDM adalah penggerak yang konsumen. Dengan demikian, peran komunikasi
tidak hanya merancang dan merumuskan program, di sini memiliki kekuatan sebagai fungsi informasi
tetapi juga yang melaksanakan dan menjalankan dan pemahaman kepada konsumen tentang produk
sistem. Kompetensi dasar dan performa yang yang dijual.
tinggi harus terpenuhi guna mengoptimalkan suatu Menurut Bungin (2015), communication
program. Untuk peningkatan kemampuan SDM mix mampu mengubah konsumen atau calon
dilakukan pelatihan-pelatihan sesuai bidang tugas konsumen menjadi “agen pengetahuan”
dan studi banding. Pelatihan pelatihan SDM baik yang akan memberitahukan kepada orang
dari Dispora maupun orang-orang yang terkait lain. Dengan demikian, pemasaran dengan
dengan pengelolaan obyek. komunikasi merupakan sinergi yang tidak
Proses (process): Pelayanan jasa dan kualitas terpisahkan (marketing communication mix).
produk sangat bergantung pada proses penyampaian Unsur communication mix di dalam komunikasi
jasa kepada konsumen atau pelanggan. Semua jenis pemasaran Smith di muka adalah Penjualan
pelayanan dan jasa harus dijalankan sesuai dengan (Selling), Periklanan (Advertising), Promosi
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dan Penjualan, Pemasaran Langsung, Publicity dan
distandarisasi. Ketentuan ini harus dipatuhi oleh Public Relation, Sponsorship, Kemasan, Eksibishi,
seluruh stakeholders yang memiliki kompetensi Point of sale and merchandise, Mulut ke mulut, ­e-
dan loyalitas tinggi terhadap lembaga. Dalam marketing, Identitas Perusahaan
pelaksanaan kegiatan tugas disesuaikan peraturan- Marketing communication mix yang dilakukan
peraturan yang telah ada. Dalam aktivitas proses oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan
ini masih kurangnya sinergi dalam perencanaan Kebudayaan dalam rangka merumuskan strategi
pelaksanaan maupun monitoring dan evaluasi komunikasi pemasaran pariwisata khususnya di
dalam penggunaan media promosi yang belum Pantai Suwuk, berdasarkan data yang diperoleh
terprogram dengan jelas dan keterlibatan dengan melalui wawancara dan juga observasi di lapangan
para pelaku usaha. adalah sebagai berikut:
Bukti Fisik Perusahaan (physical evidence): Penjualan (Personal Selling): Mahmud
Bukti fisik perusahaan merupakan bangunan fisik Machdoedz (2010) personal selling adalah proses
yang memiliki nilai tambah dan bisa mewakili penyampaian informasi kepada konsumen untuk
karakter produk/lembaga. Seluruh sarana dan membujuk mereka agar membelli produk melalui
prasarana termasuk infrastruktur yang ada di konsumen pribadi. Dengan personal selling,
sekitar obyek wisata pantai Suwuk dapat bernilai pemasar atau wiraniaga mempunyai keleluasan
penting bagi pengunjung. Tata ruang, desain untuk menyesuaikan pesan guna memenuhi
bangunan, perlengkapan, hingga karya seni yang kebutuhan konsumen pada informasi. Penjualan
mencerminkan kekhasan lokal merupakan objek dalam konteks ini dapat diimplementasikan
yang memiliki kesan sendiri bagi pengunjung. melalui kegiatan seperti sales presentations, sales
Pada saat ini sedang dilakuka pembenahan meeting, fairs dan trade shows, incentives program,
sumber daya fisik obyek wisata sebagai produk samples. Pada tahap ini, dilakukan oleh staf yang
yang akan dipasarkan. Kegiatan pemasaran pada ditugaskan khusus oleh pemkab kebumen sebagai
akhirnya adalah adanya target yang ingin dicapai “agen penjualan” yang tugasnya secara langsung
(goals). Oleh karena itu, kegiatan pemasaran mempresentasikan obyek-obyek wisata di wilayah
merupakan kekuatan untuk menjual produk, Kebumen, termasuk Pantai Suwuk. Kegiatan ini
namun demikian untuk sampai kepada konsumen, dikemas dengan istilah travel dialog. Adapun
sebuah produk harus diinformasikan. Informasi travel dialog ini dengan mengunjungi kabupaten
mengenai detail produk yang jelas, keseluruhan lain dan juga sekolah-sekolah.
proses produksi hingga produk sampai ke tangan Periklanan (Advertising): Periklanan
konsumen membutuhkan sentuhan komunikasi. (Advertising) menurut Kustadi Suhandang
Melalui komunikasi, informasi dan pemahaman (2010) adalah suatu proses komunikasi massa

177
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 171 - 180

yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si kegiatan promosi seperti event-event tersebut belum
pemasang iklan (pengiklannya, misalnya, melalui terprogram secara rutin dan terjadual. Dengan jadua
program siaran televise). Sedangkan iklan atau event yang terjadual dan terinformasikan kepada
advertising itu sendiri didefinisikan oleh Morissan masyarakat luar dapat mempunyai pengaruh
(2010) sebagai “any paid form of nonpersonall terhadap wisatawan untuk berkunjung setidaknya
communication about an organization, product, terutama pada wisatawan yang memiliki minat
sevice, or idea by an identified sponsor” (setiap tinggi pada event yang diselenggarakan. Efektifitas
bentuk omunikasi nonpersona mengenai suatu penggunaan media promosi melalui media sosial
organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar perlu adanya monitoring seberapa besar wisatawan
oleh suatu soponsor yang diketahui). Informasi yang mengikuti media sosiall yang digunakan
daerah tujuan wisata Kebumen disampaikan sehingga dapat dapat diperkuat informasi pada
melalui berbagai media, baik cetak maupun media tersebut.
elektronik. Melalui media cetak dengan membuat Publicity dan Public Relations: Public
catalog, brosur dan peta wisata yang dititipkan di Relation menurut (British) Institute of Public
hotel, billboard atau poster-poster di jalan-jalan Rellation (IPR), adalah keseluruhan upaya yang
utama. Iklan yang memanfaatkan media elektronik dilakukan secara terencana dan berkesinambungan
juga dilakukan melalui tv dan radio lokal, sesekali dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
juga melalui tv nasional. Belakangan yang sedang baik (good will) dan saling pengertian antara
digiatkan adalah iklan secara online melalui web satu organisasi dengan seluruh khalayak (Nova,
pariwisata, medsos dan youtube. 2009:35). Membina hubungan yang baik dengan
Promosi: Promosi merupakan salah satu ujung para stakeholders sangat penting, karena mereka
tombak dalam memasarkan suatu produk baik adalah pihak-pihak yang langsung bersentuhan
barang maupun jasa. William P. Dommermuth dengan pengunjung dan berperan sebagai ujung
(dalam Machdoedz, 2010) berpendapat bahwa tombak pariwisata. Oleh karena itu, pemkab
promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan/atau Kebumen telah bekerjasama dan melakukan
materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, pembinaan-pembinaan dengan berbagai pihak
di bawah pengendalian penjual/produsen, yang terkait, antara lain : pelaku usaha pedagang lokal
dapat mengkomunikasikan informasi persuasive pantai Suwuk, yaitu dengan melakukan pembinaan
yang menarik tentang produk yang ditawarkan dan pelatihan sapta pesona, pihak perhotelan;
oleh penjual/produsen, baik secara langsung dengan menyediakan tempat khusus untuk
maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi menyimpan brosur dan peta wisata, pelatihan dan
keputusan pembelian. Kegiatan promosi yang pembinaan kompetensi petugas perhotelan, travel
dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan dialog, pokdarwis; dengan melakukan pembinaan
telah banyak dilakukan melalui berbagai macam terhadap komunitas UMKM, membuat film-
event. Misalnya saja event festival layang-layang, film yang mengangkat kisah “desa wisata”, biro
lomba perahu, surfing, lomba pancing, pentas seni perjalanan wisata, guide tour, dan TV dan radio
dan music, dan sebagainya. Disamping itu juga lokal.
dilakukan dengan memberi diskon dan potongan Eksibisi/pameran: Untuk lebih memberikan
khusus, misalnya diskon 50% bagi pelajar sekolah pengetahuan pada para wisatawan pameran sangat
di wilayah pemkab Kebumen, atau potongan harga pennting dilakukan karena mealui pameran pada
sekian persen bagi wisatawan dengan jumlah wisatawan akan mendapatkan gambaran dan
rombongan tertentu. Walaupun event ini belum informasi yang jelas tehadap obyek wisata dengan
terprogram secara rutin, pihak pengelola pantai seluruh yang berkaiitan baik kuliner, transportasi
Suwuk dan Pemkab Kebumen terus berupaya akomodasi dan lain-lain. Dalam ajang pameran
mengangkat Suwuk melalui media-media yang budaya dan kesenian, Pemkab Kebumen juga
sedang viral, misalnya dengan membuat teaser- ikut berpartisipasi, misalnya dengan mengikuti
teaser film dan memposting di medsos (Instagram, pameran budaya dan seni se Jawa Tengah yang
Facebook, twitter) dan youtube dengan nama digelar di Taman Mini Jakarta Timur. Pameran
“destinasi kebumen”. Namun demikian kegiatan- yang menampilkan atribut kedaerahan ini adalah

178
Sumiyati, Lilik Murdiyanto, Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Untuk....

moment penting bagi Kebumen untuk menyajikan di hotel-hotel dan restoran, dan belum adanya
berbagai hal yang bisa dijual, misalnya kerajinan pengukuran kepuasan pengunjung obyek wisata,
tangan, makanan khas (kuliner), batik, dan lain- riset pasar mengenai sumber-sumber informasi
lain. yang di dapat wisatawan yang berkunjung karena
E-Marketing: Menurut Brenda Kienan hal ini dapat untuk mengetahui efektifitas strategi
(2001) bahwa Emarketing adalah melakukan komunikasi pemasaran pariwisata. Berdasar
bisnis online yang bentuknya paling jelas adalah hasil diskusi dengan para informan dari Diaspora
menjual produk kepada konsumen secara online. Pemkot Kabupaten Kebumen akan ditingkatkan
Sederhananya adalah membuat, mengelola dan koordinasi dengan semua pihak terkait dan
meluaskan hubungan komersial secara online. berusaha untuk mencipakan branding serta sedang
Di era tekenlogi informasi dan komunikasi dan dilakukan pembenahan terutama penguatan prduk
maraknya penggunaan media sosial Diaspora itu sendiri yaitu obyek wisata dengan semua yang
Kabupaten Kebumen dalam memasarkan terkait baik sarana maupun prasarana agar lebih
pariwisata juga mengikuti perkembagan zaman mempunyai nilai jual.
dengan memasarkan obyek wisata Pantai Suwuk
melalui E-marketing dengan menggunakan media SIMPULAN
web, media sosial Twitter, facebook, Youtube, Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan
Istagram. dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam
Dari hasil penelitian ditemukan pada marceting meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan telah
communication yang menonjol dilakukan adalah menggunakan strategi komunikasi pemasaran, baik
e-marketing dengan menggunakan media-media dari sudut marketing mix maupun communications
sosial. Beberapa kelemahan yang terdapat adalah mix namun belum dilakukan secara optimal,
dalam perencanaan program kegiatan dengan masih terdapat beberapa kegiatan-kegiatan yang
menggunakan marceting communication mix belum terprogram dengan baik. Target sasaran
dalam perencanaan program, karena kurang dalam penggunaan media promosi masih kurang
melibatkan dengan para pelaku usaha, kegiatan diperhatikan sehingga efektifitas media yang
belum dilakukan secara periodik terutama dalam digunakan tidak terukur. Belum dilaksanakannya
periklanan, promosi, kurangnya monitoring dan monitoring dan evaluasi terhadap strategi
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan komunikasi pemasaran yang dilakukan sehingga
sehingga tidak dapat diketahui tingkat ketercapaian tidak diketahui efektifitas dari setiap kegiaan
kegiatan terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap jumlah
wisata. Masih kurangnya dukungan anggaran kunjungan wisatawan
dari Pemerintah Daerah sehingga kurang dapat Rekomendasi kepada pemerintah Kabupaten
mengembangkan program promosi. Belum adanya Kebumen untuk lebih meningkatkan kunjungan
branding yang menonjol pada obyek wisata yang wisatawan di pantai Suwuk dan juga objek wisata
dapat lebih menarik minat wisatawan untuk lain di wilayah Kabupaten Kebumen, antara
berkunjung. lain perlunya peningkatan dan penguatan aspek
Target sasaran dalam penggunaan media komunikasi pemasaran pariwisata, terutama
promosi untuk setiap kalangan wisatawan dari dari segi promosi dan sumber daya yang sesuai
kalangan-kalangan seperti masyarakat umum, dengan kompetensi kepariwisataan. Perlunya
kaum pelajar, komunitas dan lain-lain masih peningkatan dan penguatan perluasan jaringan
kurang mendapat perhatian sehingga efektifitas kemitraan dengan berbagai pihak terkait agar tepat
strategi komunikas-pemasaran kurang. Target sasaran sesuai dengan segmen khalayak yang
sasaran komunikan dalam hal ini adalah wisatawan diinginkan. Perlunya dibangun Branding yang
sangat penting sehingga baik pesan maupun media menjadi ciri khas suatu daerah dan menjadi tujuan
yang digunakan dapat efektif menjangkau sasaran. daya tarik wisata. Menghidupkan kelompok sadar
Monitoring dan evaluasi terhadap strategi wisata (pokdarwis) karena anggota kelompoknya
komunikasi pemasaran pariwisata juga kurang termasuk para pedagang yang terdapat dalam
mendapat perhatian, seperti penyebaran brosur obyek wisata sehingga dapat lebih memberikan

179
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 171 - 180

pelayanan yang baik dan memberikan informasi Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Efektif Suatu
secara jelas dan menarik. Pendekatan Lintas Budaya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi
Basu Swastha dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Perpadu. Edisi Pertama.
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations:
(Tourism Communication) Pemasaran dan Bagaimana PR Menangani Krisis
Brand Destinasi. Edisi Pertama. Jakarta: Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia
Prenadamedia Group. Widiasarana Indonesia.
Brenda Kienan. 2001. Smaal Buneness Solution Salim, Agus. 2006. Teori & Paradigma Penelitian
Ecommerce. Jakarta: Penerbit Gramedia. Sosial. Semarang: TiaraWacana.
Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan dan Strategi Suhandang, Kustadi, 2010. Periklanan :
Komunikasi. Jakarta: Rajawali Persada. Manajemen, Kiat dan Strategi. Jakarta:
Denzin, Norman K & Lincoln Yvonna S. 2009. Nuansa.
Handbook of Qualitative Research. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan
California: Sage Publication Pvt. Ltd. Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Remaja Rosdakarya.
Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Soemanagara, Dermawan. 2006. Marketing
Penerbit Erlangga. Communication –Taktik dan Strategi.
Machdoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Jakarta: PT Buana Ilmu Populer (kelompok
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Gramedia)
Ilmu . Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian ke-3. Yogyakarta: Andi.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

180

Anda mungkin juga menyukai