Anda di halaman 1dari 17

JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan)

http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/ManajemenKewirausahaan
JMK 5 (1) 2020, 1-17
P-ISSN 2477-3166 E-ISSN 2656-0771

Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing


Wisata Desa Taman Bunga Manohara Desa Purwodadi

Andhatu Achsa1, Rian Destiningsih2, & Heni Hirawati3


Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar
andhatuachsa@untidar.ac.id1, riandestiningsih@untidar.ac.id2,
heni.hirawati@untidar.ac.id3

Abstract
Purwodadi Village is one of the villages in Tegalrejo District, Magelang
Regency. The general problems faced include uneven infrastructure development due to
limited development funds, poverty rates that tend to increase, lack of education and low
capacity of the community, this is stated in the 2015-2020 RPJMDes. The analytical
tools used are Internal Factor Evaluation Matrix, External Factor Evaluation Matrix,
Internal and External Matrix, and Quantitative Strategic Planning Matrix. The results
show that the position of Taman Bunga Manohara is in quadrant V (hold and maintain).
The three highest strategic priorities are: optimizing the resilience and uniqueness of
Taman Bunga Manohara and strategic location to get the number of tourists of all ages
which will have an impact on high income levels so as to improve the economy of the
surrounding community, optimize strategic locations to obtain more tourist visits a lot,
and increase the professionalism of managers evenly in order to improve the
management system for the realization of Taman Bunga Manohara with a high level of
visitation.
Keywords: Manohara, Marketing, Competitivenes

Abstrak
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
Magelang. Adapun masalah umum yang dihadapi antara lain pembangunan infrastruktur
yang belum merata yang disebabkan masih terbatasnya dana pembangunan, angka
kemiskinan yang cenderung meningkat, minimnya pendidikan serta kemampuan
masyarakat yang masih rendah, hal tersebut tertuang dalam RPJMDes tahun 2015-2020.
Alat analisis yang digunakan Internal Factor Evaluation Matrix, Eksternal Faktor
Evaluation Matrix, Internal and external Matrix, dan Quantitative Strategic Planning
Matrix. Hasil menunjukkan bahwa posisi Taman Bunga Manohara berada pada kuadran
V (hold and maintain atau pertahankan dan pelihara). Adapun tiga prioritas strategi
tertinggi nilainya antara lain mengoptimalkan ketahanan dan kekhasan Taman Bunga
Manohara serta lokasi yang strategis untuk memperoleh jumlah wisatawan dari segala
usia yang akan berdampak pada tingkat pendapatan yang tinggi sehingga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, mengoptimalkan lokasi stategis untuk
memperoleh kunjungan wisatawan yang lebih banyak, dan meningkatkan profesionalitas
pengelola secara merata guna meningkatkan sistem pengelolaan demi terwujudnya
Taman Bunga Manohara dengan tingkat kujungan tinggi.
Kata Kunci: Manohara, Pemasaran, Daya Saing

Alamat korespondensi :
Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan
Universitas Tidar
Magelang Utara, Jawa Tengah, 56116
2 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

Permalink/DOI : http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i1.692
Cara Mengutip : Achsa, Andhatu., Destiningsih, Rian., & Hirawati, Heni. (2020).
Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing Wisata
Desa Taman Bunga Manohara Desa Purwodadi. JMK (Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan), 5 (1), 1-17 doi:
http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i1.692
Sejarah Artikel : Artikel diterima 19 Desember 2019; direvisi 10 Januari 2020;
disetujui 15 Januari 2020

Pendahuluan menyebutkan bahwa wisata adalah


kegiatan perjalanan yang dilakukan
Strategi pemasaran merupakan oleh seseorang maupun sekelompok
salah satu cara memenangkan orang dengan mengunjungi tempat
keunggulan bersaing yang tertentu untuk tujuan rekreasi,
berkesinambungan baik itu untuk pengembangan pribadi atau
perusahaan yang memproduksi mempelajari keunikan daya tarik
barang atau jasa. Strategi pemasaran wisata yang dikunjungi dalam jangka
dapat dipandang sebagai salah satu waktu sementara.
dasar yang dipakai dalam menyusun Pariwisata menjadi pilihan
perencanaan perusahaan secara utama dalam pengembangan daerah.
menyeluruh. Dipandang dari luasnya Perkembangan pariwisata telah
permasalahan yang ada, maka mengalami banyak perubahan baik
diperlukan adanya perencanaan yang perubahan pola, bentuk dan sifat
menyeluruh untuk dijadikan kegiatan perjalanan destinasi wisata,
pedoman. Alasan lain yang dan lain-lain. Pembangunan suatu
menunjukkan pentingnya strategi daerah dapat membuka daya tarik
pemasaran adalah semakin kerasnya wisata baru bagi wisatawan. Potensi
persaingan yang dihadapi pada pariwisata di Indonesia yang amat
umumnya. Dalam situasi yang sangat melimpah dapat mengangkat
demikian, tidak ada lagi pilihan lain ekonomi negara apabila setiap
kecuali berusaha untuk obyeknya dikelola dengan baik oleh
menghadapinya atau sama sekali pemerintah maupun pihak-pihak
keluar dari arena persaingan. disekitar obyek wisata tersebut
Pariwisata merupakan segala sehingga banyaknya kunjungan
sesuatu yang berhubungan dengan wisatawan akan berpengaruh pada
penyelenggaraan dan pengusahaan naiknya pendapatan daerah. Dalam
pariwisata yang mencakup objek dan hal ini peran strategi promosi untuk
daya tarik wisata, usaha sarana perencanaan pariwisata sangat
wisata, usaha jasa pariwisata, serta dibutuhkan. Perencanaan pariwisata
usaha-usaha lainnya (Soekadijo, menjadi penting karena fenomena
1997:25). Pariwisata merupakan pariwisata semakin kompleks,
bagian dari budaya bagi masyarakat pariwisata semakin kompetitif dan
yang berkaitan dengan pemanfaatan promosi destinasi wisata semakin
waktu yang dimiliki, dengan tujuan gencar dilakukan.
untuk menyenangkan diri sendiri Made Suradnya dalam
maupun orang lain. Istilah wisata juga Suryadana dan Octavia (2015:97)
termuat dalam UU No.10 Tahun mengatakan bahwa strategi
2009, Pasal 1 ayat 1, yang pemasaran di tingkat destinasi
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 3

seharusnya dimulai dengan Magelang. Taman bunga ini mulai


melakukan penelitian untuk dibuka untuk umum belum sampai
mengidentifikasi target-target pasar satu tahun. Namun omset dari
destinasi pariwisata yang pembayaran tiket masuk saja sebesar
bersangkutan serta strategi promosi Rp10.000.000 per bulan, sedangkan
dan branding yang tepat bagi target- per hari ketika taman tersebut sepi
target pasar yang dituju. Dalam hal mencapai Rp700.000 sampai
ini strategi promosi diharapkan Rp1.000.000 per hari. Dalam waktu
mampu membantu tempat wisata singkat taman bunga semakin popular
untuk lebih dapat dikenal tidak hanya dikalangan kaum mileneal yang
oleh masyarakat sekitar, tetapi juga mempunyai hobi foto selfie dan foto
masyarakat luar dan diharapkan group dengan view pemandangan
mampu bersaing dengan tempat alam.
wisata di daerah lain. Selama pembukaan taman
Desa Purwodadi merupakan bunga ini, baik pengelolaan maupun
salah satu desa di Kecamatan promosinya masih jauh dari kata
Tegalrejo Kabupaten Magelang maksimal. Dimana pengelolaan masih
dengan penduduk sebanyak 1.641 memiliki keterbatasan orang, promosi
orang. Menurut data Rencana yang dilakukan masih sebatas
Pembangunan Jangka Menengah mengandalkan stratrgi promosi mouth
Desa (RPJMDes) tahun 2015-2020 to mouth saja. Perumuskan strategi
Desa Purwodadi, sebanyak 43 persen pemasaran untuk meningkatkan daya
penduduk menurut tingkat pendidikan saing wisata desa "Taman Bunga
tidak tamat SD dan sisanya sebanyak Manohara" Desa Purwodadi
57 persen tamat SD, SLTP, SLTA, Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
D3, S1, dan S2. Adapun masalah Magelang lebih difokuskan untuk
umum yang dihadapi antara lain (a) menganalis dan mengidentifikasi
pembangunan infrastruktur yang latarbelakang pemasaran wisata desa
belum merata yang disebabkan masih “Taman Manohara”, strategi
terbatasnya dana pembangunan, (b) peningkatan daya saing pemasaran.
angka kemiskinan yang cenderung
meningkat yang disebabkan banyak
faktor termasuk minimnya pendidikan Tinjauan Pustaka
baik formal maupun non formal serta Kinerja atau performance
kemampuan masyarakat yang masih merupakan segala sistem yang
rendah, (c) tingkat kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas dengan
masih rendah yang disebabkan hasil (outcome) yang diperoleh
minimnya sarana kesehatan serta (Widjajanti, 2012). Meningkatkan
masih rendahnya sosial kehidupan, pemasaran kinerja pada dasarnya
(d) keamanan dan ketentraman yang merupakan aliansi pemasaran
belum merata yang disebabkan (pemasaran bersama) dari sejumlah
adanya pengaruh dari luar yang sering UKM yang terkoordinasi dalam
kali merusak masyarakat setempat, kemitraan. Kinerja pemasaran
hal tersebut tertuang dalam RPJMDes merupakan konsep untuk mengukur
tahun 2015-2020. prestasi pemasaran suatu perusahaan.
Taman Bunga Manohara Kinerja pemasaran merupakan
terletak di Desa Purwodadi konstruk yang sering digunakan
Kecamatan Tegalejo Kabupaten untuk mengukur dampak strategi-
4 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

strategi dan orientasi yang diterapkan menangkap nilai yang baik dari
perusahaan. Strategi pemasaran selalu pelanggan sebagai imbalannya.
diarahkan untuk menghasilkan Sedangkan Hermawan Kertajaya
kinerja pemasaran seperti volume (2002:18) menyatakan bahwa
penjualan dan tingkat pertumbuhan pemasaran adalah sebuah disiplin
penjualan (Ismawanti, 2008). Ukuran bisnis strategi yang mengarahkan
kinerja pemasaran sebaiknya proses penciptaan, penawaran, dan
digunakan adalah ukuran yang perubahan nilai dari satu inisiator
bersifat activity-based measure yang kepada stakeholder-nya. Dari definisi
dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas tersebut dapat dikatakan bahwa
pemasaran yang menghasilkan pemasaran merupakan usaha terpadu
kinerja-kinerja pemasaran misalnya untuk menggabungkan rencana-
lebih baik untuk menggunakan rencana strategis yang diarahkan
ukuran jumlah unit yang terjual atau kepada usaha pemuas kebutuhan dan
dihasilkan dari pada hanya keinginan konsumen untuk
menggunakan nilai rupiah dari memperoleh keuntungan yang
penjualan. Menurut Widjajanti (2012) diharapkan melalui proses pertukaran
ukuran kinerja pemasaran yaitu target atau transaksi.
keuntungan, pertumbuhan pelanggan Promosi merupakan salah satu
dan omzet penjualan. faktor penentu keberhasilan suatu
Menurut Lancester & Lester program pemasaran. Bagaimanapun
dalam Suryadana dan Octavia berkualitasnya suatu produk, bila
(2015:1) “pemasaran adalah salah konsumen belum pernah
satu kegiatan pokok yang perlu mendengarnya dan tidak yakin bahwa
dilakukan oleh perusahaan baik itu produk itu akan berguna bagi mereka,
perusahaan barang atau jasa dalam maka mereka tidak akan pernah
upaya untuk mempertahankan membelinya. Menurut Tjiptono
kelangsungan hidup usahanya. Hal (2008:219) pada hakikatnya promosi
tersebut disebabkan karena adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran merupakan salah satu pemasaran. Yang dimaksud dengan
kegiatan perusahaan, dimana secara komunikasi pemasaran adalah
langsung berhubungan dengan aktivitas pemasaran yang berusaha
konsumen. Makna dari pemasaran menyebarkan informasi,
bergantung pada apapun yang mempengaruhi/membujuk, dan
pemakai ingin maknai karena belum mengingatkan pasar sasaran atas
ada satupun definisi yang disetujui perusahaan dan produknya agar
secara universal dan selama bertahun- bersedia menerima, membeli, dan
tahun telah menjadi subjek dari loyal pada produk yang ditawarkan
banyak penelitian dalam mendalami perusahaan yang bersangkutan.
definisi dari pemasaran”. “Promosi merupakan salah satu
Sementara itu Kotler dan Keller variabel dalam bauran pemasaran,
(2012:146) yang telah lama dikenal yang sangat penting dilakukan oleh
sebagai maestro marketing dunia perusahaan dalam memasarkan
mengungkapkan bahwa pengertian produk jasa. Kegiatan promosi bukan
pemasaran adalah proses dimana hanya berfungsi sebagai alat
perusahaan menciptakan nilai bagi komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan dan membangun hubungan konsumen, melainkan juga sebagai
yang kuat dengan pelanggan untuk alat untuk mempengaruhi konsumen
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 5

alam kegiatan pembelian atau Menurut Undang-Undang


penggunaan jasa sesuai dengan nomor 10 Tahun 2009 tentang
kebutuhannya.” Lupiyoadi dalam kepariwisataan, yang dimaksud
Suryadana dan Octavia (2015:157). dengan pariwisata adalah berbagai
Dari beberapa definisi menurut macam kegiatan wisata dan didukung
para ahli di atas dapat disimpulkan berbagai fasilitas serta layanan yang
bahwa promosi adalah suatu bentuk disediakan oleh masyarakat,
komunikasi pemasaran yang pengusaha, Pemerintah, dan
dilakukan oleh suatu perusahaan Pemerintah Daerah. Sedangkan
kepada konsumen untuk menurut Hunzieker dan Krapf dalam
mempengaruhi atau mengajak Suryadana (2015:30), pariwisata
konsumen untuk membeli atau dapat didefinisikan sebagai
menggunakan suatu produk atau jasa. keseluruhan jaringan dan gejala-
Agar promosi berjalan efektif, gejala yang berkaitan dengan
perusahaan harus menyusun strategi tinggalnya orang asing di suatu
dalam memasarkan produknya. tempat, dengan syarat bahwa mereka
Istilah strategi berasal dari bahasa tidak tinggal disitu untuk melakukan
Yunani strategia (stratos: militer, dan suatu pekerjaan yang penting yang
ag: memimpin) yang artinya seni atau memberikan keuntungan yang
ilmu untuk menjadi seorang jendral. bersifat permanen maupun sementara.
Strategi juga bisa diartikan sebagai Dan menurut Spillane dalam
suatu rencana untuk pembagian dan Hadiwijoyo (2012:42), pariwisata
penggunaan kekuatan militer dan adalah perjalanan dari suatu tempat
material pada daerah-daerah tertentu ke tempat lain dan bersifat sementara,
untuk mencapai tujuan tertentu. dilakukan perorangan ataupun
Konsep strategi militer seringkali kelompok sebagai usaha mencari
diadaptasi dan diterapkan dalam keseimbangan, keserasian dalam
dunia bisnis. Dalam konteks bisnis, dimensi sosial budaya dan ilmu.
strategi menggambarkan arah bisnis Pengkajian yang lebih besar tentang
yang mengikuti lingkungan yang kepariwisataan pada umumnya lebih
dipilih dan merupakan pedoman menekankan pada aspek fisik dan
untuk mengalokasikan sumber daya ekonomis. Dalam perkembangannya
dan usaha suatu organisasi (Tjiptono, kajian pariwisata dari aspek sosial
2008:3). Strategi promosi menurut budaya semakin mendapat perhatian.
Kotler dan Armstrong (2001:74) Pariwisata mendatangkan
adalah kreativitas serangkaian dampak, baik yang
mengkomunikasikan keunggulan bersifat positif maupun negatif yang
produk serta membujuk pasar langsung dirasakan oleh manusia
sasaran. Dalam sektor pariwisata sebagai faktor sentralnya. Menurut
strategi promosi ini penting dilakukan Dogan dalam Hadiwijoyo (2012:42),
karena sektor pariwisata merupakan dampak dari pariwisata terhadap
industri yang kompetitif. Dalam ekonomi, sosial, dan budaya sangat
industri pariwisata yang berkembang bervariasi antara satu daerah dengan
pesat, persaingan menjadi semakin daerah lain. Sifat dampak tersebut
tinggi, sehingga strategi promosi tergantung pada beberapa faktor
destinasi wisata semakin penting berikut tipe wisatawan yang
peranannya (Candra dan Menezes, berkunjung; ciri sosial, ekonomi, dan
2001). budaya masyarakat penerima yang
6 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

meliputi stratifikasi sosial, a. Menuliskan faktor-faktor


ketimpangan ekonomis, dan yang menjadi kekuatan dan
hubungan sosial yang ada; jenis kelemahan
kepariwisataan yang dikembangkan, b. Menentukan bobot untuk
apakah kepariwisataan tertutup atau masing-masing faktor
terbuka; tingkat institusionalisasi dari tersebut dengan skala 1,0
pembangunan kepariwisataan (paling penting) sampai 0,0
tersebut. (tidak penting), dengan
rumus (Husein Umar, 1999):
Metodologi Penelitian Rating
Bobot 
 Rating
Penelitian ini dilaksanakan di
c. Menentukan rating pada
Taman Manohara Desa Purwodadi
masing-masing faktor
Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
tersebut, dengan skala:
Magelang. Penelitian ini
1 = Kelemahan utama
menggunakan metode penelitian
2 = kelemahan kecil
campuran (mixed methodology).
3 = kekuatan kecil
Metode penelitian kombinasi (mixed
4 = kekuatan utama
methods) adalah suatu metode
d. Mengalikan nilai setiap
penelitian yang mengkombinasikan
bobot faktor dengan
atau menggabungkan antara metode
ratingnya untuk menentukan
kuantitatif dengan metode kualitatif
skor bobot.
untuk digunakan secara bersama-
e. Menjumlahkan skor bobot
sama dalam suatu kegiatan penelitian,
tersebut untuk menentukan
sehingga diperoleh data yang lebih
skor bobot
komprehensif, valid, reliable dan
f. Total skor bobot antara 1,00
obyektif. Data yang dibutuhkan dalam
– 4,00. Nilai 1,00 – 1,99
penelitian ini adalah data primer. Data
(posisi internal lemah), nilai
Primer, berupa informasi konsumen
2,00 – 2,99 (pertimbangan
dan pengelola Taman Manohara Desa
rata-rata) dan nilai 3,00 –
Purwodadi Kecamatan Tegalrejo
4,00 (posisi internal kuat).
Kabupaten Magelang.
Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini Internal Factor 2. Eksternal Faktor Evaluation
Evaluation Matrix (Matrik IFE), Matrix (Matrik EFE)
Untuk menganalisis hasil dari
Eksternal Faktor Evaluation Matrix
analisis lingkungan eksternal
(Matrik EFE), Internal and external
dipergunakan matrik EFE dengan
Matrix (Matrik IE), dan Quantitative
langkah seperti dalam penentuan
Strategic Planning Matrix (Matrik
matrik IFE.
QSPM).
3. Internal and external Matrix
1. Internal Factor Evaluation
(Matrik IE)
Matrix (Matrik IFE)
Langkah selanjutnya mencari
Untuk menganalisis kondisi
tahu posisi kinerja pemasaran
internal dipergunakan matrik
yang diteliti untuk mempermudah
IFE, langkah-langkahnya yaitu :
pemberian alternatif strategi yang
tepat. Caranya meletakan skor
bobot matrik IFE pada sumbu x
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 7

(horizontal), sedangkan total skor kekuatan serta kelemahan


bobot matrik EFE diletakan pada internal.
sumbu y (vertikal). Matrik IE b. Memberikan bobot faktor
terbagi atas tiga yang memiliki eksternal dan internal, identik
implikasi strategi berbeda : dengan matrik EFE dan IFE.
a. Sel I, II, IV dapat c. Memeriksa tahap pencocokan
melaksanakan strategi strategi dan mengidentifikasi
pertumbuhan dan strategi alternatif yang harus
pembangunan. Bentuk dipertimbangkan organisasi
strategi dapat berupa strategi untuk diimplementasikan.
intensif atau strategi d. Menetapkan nilai daya tarik
integratif . (attractiveness score).
b. Sel III, V, VII dapat Batasan nilai attractiveness
melaksanakan strategi score :
mempertahankan dan 1 = tidak menarik
memelihara. 3 = sedang/secara logis
c. Sel VI, VIII, IX yaitu strategi menarik
mengambil hasil atau 2 = agak menarik
melepaskan 4 = sangat menarik
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat e. Menghitung total nilai daya
pada tabel matrik IE di bawah tarik (total attractiveness
ini: score).
f. Menghitung total nilai daya
Gambar 1. Matrik IE tarik, semakin tinggi maka
EVALUASI FAKTOR INTERNAL
Kuat Sedang Lemah
strategi semakin menarik.
3,0 – 4,0 2,0-2,99 1,0 – 1,99
4,0 3,0

Tinggi
2,0 1,0
Hasil
EVALUASI 3,0 – 4,0
I II III
FAKTOR
INTERNAL 3,0 Gambaran Umum Lokasi
Sedang
2,0-2,99
V VI
Desa Purwodadi merupakan
IV
2,0 salah satu desa di Kecamatan
Rendah
1,0-1,99 Tegalrejo Kabupaten Magelang
VIII IX
1,0
VII dengan penduduk sebanyak 1.641
orang. Menurut data Rencana
Sumber : David, 1995 Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDes) tahun 2015-2020
4. Quantitative Strategic Planning Desa Purwodadi, sebanyak 43 persen
Matrix (Matrik QSPM) penduduk menurut tingkat pendidikan
QSPM merupakan alat tidak tamat SD dan sisanya sebanyak
mengevaluasi strategi alternatif 57 persen tamat SD, SLTP, SLTA,
secara obyektif, berdasarkan D3, S1, dan S2. Adapun masalah
faktor-faktor kritis yang dikenali umum yang dihadapi antara lain (a)
pada tahap awal (Yuledyane, pembangunan infrastruktur yang
2003), dengan langkah sebagai belum merata yang disebabkan masih
berikut : terbatasnya dana pembangunan, (b)
a. Menuliskan peluang, angka kemiskinan yang cenderung
ancaman kunci eksternal dan meningkat yang disebabkan banyak
faktor termasuk minimnya pendidikan
8 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

baik formal maupun non formal serta Matrix yang didata adalah faktor-
kemampuan masyarakat yang masih faktor eksternal (peluang dan
rendah, (c) tingkat kesehatan yang ancaman), sedangkan dalam IFE
masih rendah yang disebabkan Matrix yang didata adalah faktor
minimnya sarana kesehatan serta internal (kekuatan dan kelemahan).
masih rendahnya sosial kehidupan,
(d) keamanan dan ketentraman yang Tabel 1. Matrik EFE
belum merata yang disebabkan
adanya pengaruh dari luar yang sering No Variabel Eksternal Nilai

kali merusak masyarakat setempat, Kekuatan


1. Jumlah wisatawan yang tinggi 0,400
hal tersebut tertuang dalam RPJMDes 2. Pendapatan dari tarif masuk yang tinggi 0,360
tahun 2015-2020. 3. Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat
Taman Bunga Manohara sekitar 0,320

terletak di Desa Purwodadi 4. Kecenderungan berwisata yang beralih dari mass


tourism ke niche tourism berbasis lingkungan 0,210
Kecamatan Tegalejo Kabupaten 5. Adanya promosi dengan media sosial (instagram,
Magelang. Taman bunga ini mulai whatsapp & facebook) dan dari mulut ke mulut 0,180
dibuka untuk umum belum sampai 6. Biaya promosi yang murah 0,135

satu tahun. Namun omset dari 7. Dapat dinikmati oleh semua usia dan kalangan 0,030
8. Situasi kebersihan, kenyamanan dan kemanan
pembayaran tiket masuk saja sebesar yang kondusif 0,025
Rp10.000.000 per bulan, sedangkan Ancaman
per hari ketika taman tersebut sepi 1. Konsumen memiliki keleluasaan untuk memilih

mencapai Rp700.000 sampai objek wisata lain 0,100


2. Banyaknya pesaing yang menawarkan ojek
Rp1.000.000 per hari. Dalam waktu wisata sejenis 0,090
singkat taman bunga semakin popular 3. Akses jalan yang kurang baik 0,160
dikalangan kaum mileneal yang 4. Tidak tersedianya public trasportation 0,150

mempunyai hobi foto selfie dan foto 5. Tidak ada biro perjalanan/paket wisata 0,180
6. Pengunjung didominasi wisatawan lokal
group dengan view pemandangan Magelang 0,150
alam. Selama pembukaan taman 7. Wisatawan didominasi oleh usia 10-30th 0,180
bunga ini, baik pengelolaan maupun 2,670

promosinya masih jauh dari kata Sumber : Data diolah (2019)


maksimal. Dimana pengelolaan masih
memiliki keterbatasan orang, promosi Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa
yang dilakukan masih sebatas faktor eksternal Taman Bunga
mengandalkan stratrgi promosi mouth Manohara mempunyai nilai 2,670.
to mouth saja. Seperti pada matriks IFE, berapapun
jumlah peluang dan ancaman utama
Analisis Matrik Internal-External yang dimasukkan dalam matriks EFE,
(IE) total nilai rata-rata tertimbang
Langkah pertama dalam berkisar antara yang terendah 1,0 dan
mencari strategi penguatan kinerja tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5.
pemasaran yaitu dengan mencari tahu Walaupun nilai faktor eksternal
posisi kinerja pemasaran yang diteliti Taman Bunga Manohara diatas rata-
untuk mempermudah pemberian rata 2,5, artinya pengelola Taman
alternatif strategi yang tepat. Matrik Bunga Manohara harus tetap
internal-external merupakan berupaya maksimal untuk
penyatuan External Factor Evaluation memanfaatkan peluang eksternal dan
(EFE) Matrix dan Internal Factor menghindari ancaman yang dapat
Evaluation (IFE) Matrix. Dalam EFE mempengaruhi Taman Bunga
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 9

Manohara. penempatan posisi nilai IFE dan EFE,


dapat dilihat pada internal eksernal
Tabel 2. Matrik IFE matriks dalam gambar 1.
No Variabel Eksternal Nilai
Kekuatan
Analisis SWOT
1
2
Lokasi yang strategis
Memiliki kekhasan tema tanah suci dan bunga celosia
0,400
0,320
Dalam menyusun Analisis
3 Adanya evaluasi rutin dalam upaya mengembangkan
pengelolaan 0,225 Strategi Pemasaran Untuk
4 Dikelola oleh masyarakat sekitar sehingga sense
belonging tingi 0,195 Meningkatkan Daya Saing Wisata
5 Bunga celosia dapat tumbuh dan bertahan di tempat

6
tandus maupun subur
Adanyan dukungan dari masyarakat sekitar
0,180
0,100
Desa “Taman Bunga Manohara” Desa
7
8
Tingginya akses internet diera digital
Keramahan masyarakat
0,080
0,030
Purwodadi Kecamatan Tegalrejo
Kelemahan
1 Kurangnya profesionalisme pengelolaan objek wisata 0,100 Kabupaten Magelang digunakan
2 Pendapatan pengelola tidak merata 0,090
3
4
Kurangnya inovasi dan kreatifitas
Belum banyak dikenal oleh masyarakat
0,080
0,150
analisis Strengths-Weaknesses-
5
6
Promosi yang belum maksimal
Sistem irigasi yang kurang
0,180
0,150
Opportunities-Threats (SWOT).
7 kurangnya jumlah pekerja 0,180
2,460
Analisis ini didasarkan pada logika
Sumber: Data diolah (2019) yang dapat memaksimalkan kekuatan
namun secara bersamaan dapat
Menurut David (2009), meminimalkan kelemahan dan
berapapun banyaknya faktor yang ancaman.
dimasukkan dalam Matriks IFE, total Matriks SWOT menghasilkan
nilai berkisar antara yang terendah 1,0 alternatif strategi yang akan
dan tertinggi 4,0, dengan rata-rata 2,5. dijalankan oleh pengrajin batik di
Total nilai yang jauh di bawah 2,5 Taman Bunga Manohara. Analisis
artinya secara internal lemah, SWOT merupakan perumusan strategi
sedangkan nilai yang jauh di atas 2,5 konvensional yang mendasari
menunjukkan kuat secara internal. terbentuknya strategi-strategi yang
Taman Bunga Manohara dengan total dapat disesuaikan dengan posisi
nilai 2,460 menunjukkan strategi Taman Bunga Manohara.
kinerja pemasaran di Taman Bunga Berdasarkan analisis matriks IE pada
Manohara dalam memanfaatkan posisi hold and maintain. Maka,
kekuatan dan meminimalkan strategi yang cocok diterapkan untuk
kelemahan berada di bawah rata-rata meningkatkan kinerja pemasaran
artinya kondisi internal pengrajin batik melalui
pengelolaTaman Bunga Manohara pengembangan modal sosial pengrajin
cenderung lemah. batik di Taman Bunga Manohara
Berdasarkan tabel 2, terlihat adalah strategi penguatan dan
bahwa lokasi yang strategis didekat pengembangan seperti di bawah ini.
suatu lokasi pengajian rutin yang
dilaksanakan setiap minggunya Tahap Pemaduan
mnjadi kekuatan yang besar bagi Tahap pemaduan adalah
objek wisata ini, hal tersebut terlihat proses memadukan elemen kekuatan,
dari nilainya sebesar 0,400. Kekhasan kelemahan, peluang dan ancaman
bunga celosia juga menjadi kekuatan dengan menggunakan Matriks SWOT
Taman Bunga Manohara, namun dari yang dilakukan setelah menganalisis
sisi profesionalitas pengelolaannya faktor internal dan faktor eksternal
masih lemah. Sedangkan secara dengan tujuan menentukan strategi
umum posisi Taman Bunga Manohara alternative pengembangan Taman
dalam kategori sedang dengan total Bunga Manohara. Strategi tersebut
nilai 2,460. Untuk lebih jelas tentang meliputi strategi SO, WO, ST, dan
10 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

WT. lokasinya yang kondusif kepada


masyarakat secara lebih luas
Analisis Quantitative Strategic g. Memanfaatkan tingginya akses
Planning Matrik (QSPM) internet di era digital guna
Besarnya nilai ketertarikan menawarkan kekhasan Taman
relatif alternatif strategi dapat disusun Bunga Manohara secara lebih
berdasar urutan prioritas strategi luas
berdasarkan nilai TAS tertinggi h. Berperan aktif dalam kegiatan
sampai terendah. Berikut urutan promosi baik secara
prioritas strategi dari Matriks QSPM : konvensional maupun modern
a. Mengoptimalkan ketahanan dan dengan pemanfaatan media
kekhasan Taman Bunga sosial yang murah ditengah
Manohara serta lokasi yang peningkatan prospek wisata
strategis untuk memperoleh berbasis lingkungan serta
jumlah wisatawan dari segala tinginya akses internet pada era
usia yang akan berdampak pada digital
tingkat pendapatan yang tinggi i. Memaksimalkan promosi guna
sehingga dapat meningkatkan mengenalkan Taman Bunga
perekonomian masyarakat Manohara kepada Masyarakat
sekitar secara lebih luas disemua usia
b. Mengoptimalkan lokasi stategis hingga luar wilayah Magelang
untuk memperoleh kunjungan j. Mengoptimalkan dukungan
wisatawan yang lebih banyak masyarakat sekitar yang ramah
c. Meningkatkan profesionalitas untuk berpartisipasi aktif dalam
pengelola secara merata guna kegiatan promosi serta menjaga
meningkatkan sistem taman bunga tetap kondusif
pengelolaan demi terwujudnya k. Mengoptimalkan dukungan
Taman Bunga Manohara masyarakat serta pelayanan
dengan tingkat kujungan tinggi yang ramah untuk menjaga citra
d. Memaksimalkan evaluasi rutin baik terhadap Taman Bunga
untuk memperbaiki sistem Manohara
pengelolaan guna meningkatkan
jumlah kunjungan serta
menjaga Taman Bunga Pembahasan
Manohara yang kodusif Berdasarkan hasil dari matriks
e. Meningkatkan inovasi dan
IFE dan matriks EFE maka dapat
kreatifitas guna menunjang
pemasaran disusun selanjutnya dalam matriks
f. Mengoptimalkan perubahan Internal Eksternal (IE). Nilai rata-rata
perilaku wisatawan berwisata IFE sebesar 2,460 dan rata-rata EFE
ke lokasi yang berbasis sebesar 2,670. Nilai rata-rata IFE dan
lingkungan dengan melakukan EFE diperoleh dari jumlah dari skor
promosi dengan semua media pada masing-masing faktor, di mana
sosial yang berbiaya terjangkau
skor tersebut didapatkan dari
secara masif untuk
mengenalkan taman bunga perkalian antara rata-rata rating dan
Manohara beserta kekhasan dan rata-rata bobot pada masing-masing
faktor. Nilai tersebut menunjukkan
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 11

posisi kuadran V yaitu menunjukkan sehingga dapat meningkatkan


strategi yang diperlukan untuk perekonomian masyarakat
pengrajin batik di Kampung Batik sekitar
b. Meningkatkan pengelolaan
Kota Semarang adalah hold and
melalui evaluasi rutin guna
maintain (pertahankan dan pelihara). meningkatkan jumlah
Hold and Maintain menunjukkan kunjungan serta menjaga
bahwa posisi pengelola Taman Bunga lokasi Taman Bunga
Manohara memiliki kemampuan Manohara tetap kondusif
internal yang sedang dan eksternal c. Berperan aktif dalam kegiatan
yang sedang. Strategi ini dapat promosi taman bunga celosia
secara konvensional maupun
diartikan penguatan penetrasi pasar,
modern dengan memanfaatkan
pengembangan produk dan media sosial yang murah
pengembangan pasar. Matriks IE ditengah peningkatan prospek
dapat dilihat pada Gambar 2. wisata berbasis lingkungan
serta tinginya akses internet
Gambar 2. Internal & Eksternal pada era digital
(IE) Matrix d. Mengoptimalkan dukungan
Evaluasi Faktor Internal
masyarakat sekitar yang
Kuat Sedang Lemah

4,0 3,0
2,460
2,0
ramah untuk berpartisipasi
Tinggi
I II III aktif dalam kegiatan promosi
Evaluasi Faktor 3,0
Ekternal Sedang
2,670 V
serta menjaga Taman Bunga
IV VI

Rendah
2,0 Manohara tetap kondusif
1,0
VII VIII IX
2. Strategi Weakness-
Opportunities (W-O)
Sumber: Data diolah (2019) Strategi W-O merupakan
strategi yang disususn untuk
Dalam tahap pemaduan terdiri mengatasi kelemahan dengan
atas strategi SO, WO, ST, dan WT. memanfaatkan peluang yang ada.
1. Strategi Strengths-Opportunities Beberapa alternatif strategi yang
(S-O) dihasilkan adalah sebagai berikut:
Strategi S-O ialah strategi a. Meningkatkan profesionalitas
yang memanfaatkan kekuatan pengelola secara merata guna
internal untuk memanfaatkan meningkatkan sistem
peluang eksternal guna pengelolaan demi terwujudnya
memperoleh keuntungan bagi taman bunga manohara
Taman Bunga Manohara. dengan tingkat kujungan
Beberapa alternatif strategi S-O tinggi
yang dihasilkan adalah sebagai b. Mengoptimalkan perubahan
berikut: perilaku wisatawan ke lokasi
a. Mengoptimalkan ketahanan wisata yang berbasis
dan kekhasan Taman Bunga lingkungan dengan melakukan
Manohara serta lokasi yang promosi dengan semua media
strategis untuk memperoleh sosial yang berbiaya
jumlah wisatawan dari segala terjangkau secara masif untuk
usia yang akan berdampak mengenalkan Taman Bunga
pada tingkat pendapatan Manohara beserta kekhasan
12 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

dan kondusifnya kepada sampai terendah. Berikut urutan


masyarakat secara lebih luas prioritas strategi dari Matriks QSPM :
3. Strategi Strength-Threats (S-T) a. Mengoptimalkan ketahanan
Strategi S-T merupakan dan kekhasan Taman Bunga
strategi yang dibuat dengan Manohara serta lokasi yang
menggunakan kekuatan internal strategis untuk memperoleh
untuk menghindari atau jumlah wisatawan dari segala
mengurangi dampak ancaman usia yang akan berdampak
eksternal bagi Taman Bunga pada tingkat pendapatan
Manohara. Beberapa alternatif yang tinggi sehingga dapat
strategi S-T yang dihasilkan meningkatkan perekonomian
adalah sebagai berikut: masyarakat sekitar
a. Mengoptimalkan lokasi Strategi tersebut memiliki TAS
stategis untuk memperoleh tertinggi yaitu 6,194, dengan
kunjungan wisatawan yang mengoptimalkan bunga celosia
lebih banyak yang tahan di berbagai jenis
b. Memanfaatkan tingginya lokasi juga keunikan yang
akses internet diera digital dimiliki serta ditunjang oleh
guna menawarkan kekhasan keberadaan lokasi Taman
Taman Bunga Manohara Bunga Manohara yang strategis
secara lebih luas diharapkan dapat menjadi daya
c. Mengoptimalkan dukungan tarik yang kuat bagi wisatawan
masyarakat serta pelayanan untuk berkunjung, banyaknya
yang ramah untuk menjaga kunjungan diharapkan dapat
citra baik terhadap Taman menumbuhkan mutyplier effect
Bunga Manohara yang lebih tinggi salah satunya
4. Strategi Weakness-Threats (W- perekonomian masyarakat Desa
T) Purwodadi meningkat.
Strategi W-T merupakan b. Mengoptimalkan lokasi
strategi yang diusulkan untuk stategis untuk memperoleh
mengurangi kelemahan internal kunjungan wisatawan yang
dan menghindari ancaman lebih banyak (6,026)
eksternal yang ada. Beberapa Strategi ini memiliki TAS
alternatif strategi W-T yang 6,026, memiliki prioritas yang
dihasilkan adalah sebagai berikut: tinggi karena bagi suatu objek
a. Meningkatkan inovasi dan wisata keberadaan lokasi
kreatifitas guna menunjang merupakan hal yang penting
pemasaran untuk dimiliki. Dengan adanya
b. Memaksimalkan promosi keramain yang ada di sekitar
guna mengenalkan Taman objek wisata maka Taman
Bunga Manohara kepada Bunga Manohara akan menjadi
alternatif tempat untuk
Analisis Quantitative Strategic dikunjungi.
Planning Matrik (QSPM) c. Meningkatkan profesionalitas
Besarnya nilai ketertarikan pengelola secara merata guna
relatif alternatif strategi dapat disusun meningkatkan sistem
berdasar urutan prioritas strategi pengelolaan demi
berdasarkan nilai TAS tertinggi terwujudnya Taman Bunga
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 13

Manohara dengan tingkat pengunjungnya dan tetap


kujungan tinggi (6,009) mampu bersaing dengan objek
Strategi ini memiliki TAS wisata sejenis
6,009, dengan meningkatkan f. Mengoptimalkan perubahan
profesionalitas pengelola secara perilaku wisatawan berwisata
lebih merata terhadap seluruh ke lokasi yang berbasis
pengelola diharapkan sistem lingkungan dengan
pengelolaan yang selama ini melakukan promosi dengan
sudah berjalan akan lebih baik semua media sosial yang
dan kedepannya kunjungan berbiaya terjangkau secara
Taman Bunga Manohara terus masif untuk mengenalkan
meningkatkan taman bunga Manohara
d. Memaksimalkan evaluasi beserta kekhasan dan
rutin untuk memperbaiki lokasinya yang kondusif
sistem pengelolaan guna kepada masyarakat secara
meningkatkan jumlah lebih luas (5,674).
kunjungan serta menjaga Strategi ini memiliki TAS
Taman Bunga Manohara 5,674, adanya perubahan
yang kodusif (5,97) perilaku wisatawan berwisata
Strategi ini memiliki TAS ke lokasi yang berbasis
denga nilai 5,97, ini merupakan lingkungan menjadi keuntungan
TAS yang cukup tinggi karena bagi objek wisata Taman Bunga
evaluasi rutin merupakan suatu Manohara untuk memperolah
hal yang harus dilakukan dalam tingkat kunjungan wisata yang
suatu akivitas terlebih dalam tinggi, oleh karenanya harus
pengelolaan objek wisata, hal didukung oleh promosi secara
ini bertujuan untuk masif untuk memperkenalkan
mengevaluasi apakah suatu kekhasan bunga celosia kepada
sistem pengelolaan yang telah masyarakat secara lebih luas
dilakukan efektif atau tidak g. Memanfaatkan tingginya
serta mencari sistem akses internet di era digital
pengelolaan lain agar kedepan guna menawarkan kekhasan
kunjungan wisata Taman Bunga Taman Bunga Manohara
Manohara meningkat dan juga secara lebih luas (5,45)
tetap kondusif Strategi yang tersebut memiliki
e. Meningkatkan inovasi dan TAS senilai 5,45, dengan nilai
kreatifitas guna menunjang TAS tersebut maka strategi ini
pemasaran (5,721) menjadi strategi alternatif
Stategi yang kelima dengan dengan prioritas nomor tujuh
nilai TAS 5,721 merupakan yakni memanfaatkan tingginya
strategi meningkatkan akses internet diera digital ini
kreatifitas dan inovasi. Inovasi untuk menawarkan kekhasan
dan kreatifitas sangat bunga celosia disertai
dibutuhkan dalam mengelola keberadaan Taman Bunga
objek wisata, hal ini bertujuan Manohara agar lebih dikenal
untuk menjaga Taman Bunga oleh masyarakat.
Manohara agar tidak h. Berperan aktif dalam
ditinggalkan oleh kegiatan promosi baik secara
14 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

konvensional maupun kondusif turut menjadi aktivitas


modern dengan pemanfaatan promosi meskipun tidak secara
media sosial yang murah langsung, selain itu diharapkan
ditengah peningkatan masyarakat juga aktif
prospek wisata berbasis berpromosi melalui media
lingkungan serta tinginya sosial masing-masing yang
akses internet pada era digital dimiliki karena akan memberi
(5,426) dampak atau efek baik dalam
TAS dari strategi ini ialah jangka pendek maupun jangka
5,426, adanya prospek wisata panjang bagi penduduk Desa
berbasis lingkungan serta Purwodadi
tinginya akses internet pada era k. Mengoptimalkan dukungan
digital harus dimafaatkan untuk masyarakat serta pelayanan
memperkenalkan Taman Bunga yang ramah untuk menjaga
Manohara dengan mengunakan citra baik terhadap Taman
berbagai jenis media sosial, Bunga Manohara(4,666)
selain itu promosi dengan cara Strategi yang terakhir ialah
konvensional juga masih strategi dengan TAS 5,950,
dibutuhkan. dukungan masyarakat dan
i. Memaksimalkan promosi pelayanan yang ramah maka
guna mengenalkan Taman akan membuat pengunjung
Bunga Manohara kepada merasakan kenyamaan dalam
Masyarakat secara lebih luas berwisata sehingga diharapkan
disemua usia hingga luar wisatawan akan kembali lagi.
wilayah Magelang (5,3065)
TAS dengan nilai 5,288
menjadikan srategi ini berada Simpulan
pada posisi kesembilan yaitu
Analisis Internal Eksternal
masih berkaitan dengan
menunjukkan posisi kuadran V yaitu
promosi, namun promosi disini
menunjukkan strategi yang diperlukan
lebih berfokus pada masyarakat
untuk Taman Bunga Manohara Desa
di luar wilayah Magelang serta
Purwodadi Kecamatan Tegalrejo
kunjungan yang menyeluruh
Kabupaten Magelang adalah hold and
pada semua usia, sebab selama
maintain (pertahankan dan pelihara).
ini dominasi kunjungan ialah
Hal tersebut menunjukkan bahwa
usia 10-30 tahun, padahal objek
posisi Taman Bunga Manohara
wisata ini bisa dinikmati oleh
memiliki kemampuan internal yang
semua usia.
sedang dan eksternal yang sedang.
j. Mengoptimalkan dukungan
Analisis QSPM merupakan alat
masyarakat sekitar yang
mengevaluasi strategi alternatif secara
ramah untuk berpartisipasi
obyektif, berdasarkan faktor-faktor
aktif dalam kegiatan promosi
kritis yang dikenali pada tahap awal.
serta menjaga taman bunga
Adapun prioritas strategi berdasarkan
tetap kondusif (4,996)
nilai TAS tertinggi sampai terendah
Strategi ini memiliki TAS
antara lain (1) mengoptimalkan
4,996, adanya dukungan dari
ketahanan dan kekhasan Taman
masyarakat sekitar yang tetap
Bunga Manohara serta lokasi yang
menjaga wilayahnya tetap
strategis untuk memperoleh jumlah
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 15

wisatawan dari segala usia yang akan promosi serta menjaga taman bunga
berdampak pada tingkat pendapatan tetap kondusif; (11) mengoptimalkan
yang tinggi sehingga dapat dukungan masyarakat serta pelayanan
meningkatkan perekonomian yang ramah untuk menjaga citra baik
masyarakat sekitar; (2) terhadap Taman Bunga Manohara.
mengoptimalkan lokasi stategis untuk
memperoleh kunjungan wisatawan
yang lebih banyak; (3) meningkatkan
profesionalitas pengelola secara Daftar Pustaka
merata guna meningkatkan sistem
Agus Hardiyanto, Irwan Soejanto,
pengelolaan demi terwujudnya Taman
Intan Berlianty. (2018).
Bunga Manohara dengan tingkat
Analisis Strategi
kujungan tinggi; (4) memaksimalkan
Pembangunan Desa Wisata Di
evaluasi rutin untuk memperbaiki
Sentra Pengrajin Keris. OPSI
sistem pengelolaan guna
– Jurnal Optimasi Sistem
meningkatkan jumlah kunjungan
Industri Vol 11 No.1 Juni
serta menjaga Taman Bunga
2018 ISSN 1693-2102.
Manohara yang kodusif; (5)
Basrowi dan Suwandi. (2008).
meningkatkan inovasi dan kreatifitas
Memahami Penelitian
guna menunjang pemasaran; (6)
Kualitatif. Jakarta: Rineka
mengoptimalkan perubahan perilaku
Cipta
wisatawan berwisata ke lokasi yang
Chandra, Satish dan Menezes,
berbasis lingkungan dengan
Dennis. (2001). “Applications
melakukan promosi dengan semua
of Multivariate Analysis in
media sosial yang berbiaya terjangkau
International Tourism
secara masif untuk mengenalkan
Research: The Marketing
taman bunga Manohara beserta
Strategy Perspective of
kekhasan dan lokasinya yang
NTOs”, Journal of Economic
kondusif kepada masyarakat secara
and Social Research, 3(1): 77-
lebih luas; (7) memanfaatkan
98.
tingginya akses internet di era digital
Dinas Pariwisata dan Ekonomi
guna menawarkan kekhasan Taman
Kreatif. (2013). Pesawaran
Bunga Manohara secara lebih luas;
Sejuta Pesona; Profil
(8) berperan aktif dalam kegiatan
Pariwisata Kabupaten
promosi baik secara konvensional
Pesawaran Effendy, Onong
maupun modern dengan pemanfaatan
Uchjana. 1992. Hubungan
media sosial yang murah ditengah
Masyarakat Suatu Studi
peningkatan prospek wisata berbasis
Komunikologis. Bandung:
lingkungan serta tinginya akses
Remaja Rosda Karya
internet pada era digital; (9)
Emzir. (2011). Metodologi Penelitian
memaksimalkan promosi guna
Kualitatif; Analisis Data.
mengenalkan Taman Bunga
Jakarta: RajaGrafindo Persada
Manohara kepada Masyarakat secara
Fitra Delita, Elfayetti, Tumiar
lebih luas disemua usia hingga luar
Sidauruk. (2012). Analisis
wilayah Magelang; (10)
Swot Untuk Strategi
mengoptimalkan dukungan
Pengembangan Obyek Wisata
masyarakat sekitar yang ramah untuk
Pemandian Mual Mata
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
Kecamatan Pematang Bandar
16 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (1) 2020, 1-17

Kabupaten Simalungun. Jurnal London: Elvesier


geografi. e-ISSN: 2549–7057. Moleong, L. J. (2010). Metodologi
p-ISSN: 2085–8167. Penelitian Kualitatif.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti. (2012). Bandung: Remaja Rosda
Perencanaan Pariwisata Ni Nengah Ariastini, Ni Made Ayu
Perdesaan Berbasis Natih Widhiarini, Putu Eni
Masyarakat; Sebuah Oktaviani. (2018). Strategi
Pendekatan Konsep. Pengembangan Mepantigan
Yogyakarta: Graha Ilmu Sebagai Atraksi Wisata
Herat, Rizki Andini, Rembang, Max Budaya Dalam Mendukung
R. ,dan Kalagi, John, (2015). Sport Tourism Di Bali.
“Peran Bidang Promosi dan Prosiding SENDI_U 2018
Pemasaran Dinas Pariwisata ISBN: 978-979-3649-99-3.
Kabupaten Pulau Morotai P Andhyta, Widya, (2015). “Kegiatan
dalam Mempromosikan Promosi Pengembangan
Potensi Pariwisata Kabupaten Potensi Pariwisata Kabupaten
Pulau Morotai”, e-Journal Pendit, Nyoman S. (2002). Ilmu
Acta Diurna, Vol. IV, No.4 Pariwisata Sebuah Pengantar
Keegan, Warren J. (2002). Perdana. Jakarta: Pradnya
Manajemen Pemasaran Paramita
Global. Pretice Hall: New Philip Kotler. (2001). Prinsip-prinsip
Jersey Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kertajaya, Hermawan. (2002). Purhantara, Wahyu. (2010). Metode
Marketing Plus 2000; Siasat Penelitian Kualitatif Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis. Yogyakarta: Graha
Global. Jakarta: Gramedia Ilmu
Pustaka Utama Setiawan, Nisa Amalina&Hamid,
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. Farid, (2014). “Strategi
(2012). Marketing Promosi dalam Pengembangan
Management 13. New Jersey: Pariwisata Lokal di Desa
Pearson Prentice Hall, inc. WisataJelekong”, Fakultas
Kotler, Phillip dan Gary, Armstrong. Komunikasi dan Bisnis
(2001). Prinsip-prinsip Trikonomika, Vol.13, No.2,
Pemasaran: Jilid 1, Edisi pp.184
Kedelapan. Jakarta: Erlangga Shimp, A Terrance. (2003).
Kuncoro, Mudrajad. (2008). Tujuh Advertising and
Tantangan UKM di Tengah Promotion&Supplemental
Krisis Global. Harian Bisnis Aspects of Integrated
Indonesia. Commuications, Sixth Edition.
Laksana, Fajar. (2008). Manajemen Thompson South Western:
Pemasaran; Pendekatan Ohio
Praktis. Sukabumi: Graha Soebagyo. (2012). “Strategi
Ilmu Pengembangan Pariwisata di
Leiper, Neil. (2004). Tourism Indonesia”, Jurnal Liquidity,
Management. Australia: Vol.1, No.2, pp. 153-158
Person Hospitality Press Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Mason, P. (2004). Tourism Impacts, Bisnis (Pendekatan
Planning, and Management. Kuantitatif, Kualitatif, dan
Andhatu Achsa., dkk / Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing... 17

R&D). Bandung: Alfabeta


Sumarni, (2015). “Strategi Promosi
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi
Kalimantan
Suwantoro, Gamal. (1997). Dasar-
dasar Pariwisata. Yogyakarta:
Andi
Timur dalam Mensosialisasikan
Program Visit East
Kalimantan. (2014). eJournal
Ilmu Komunikasi, Vol.3,
No.3, pp.322-331Suryadana,
M Liga dan Octavia Vanny.
2015. Pengantar Pemasaran
Pariwisata. Bandung: Alfabet
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi
Pemasaran (edisi III).
Yogyakarta: Andi
Undang- Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Kepariwisataan
Yoeti, Oka A. (2008). Pemasaran
Pariwisata. Jakarta: Pradnya
Paramita

Anda mungkin juga menyukai