Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BISNIS PARIWISATA IX

PEMASARAN PARIWISATA BAGIAN I

Oleh:
I Gede Omy Wira Dharma
1502622010321 (25)
Akuntansi C

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

9.1.PERENCANAAN PARIWISATA DAN PEMASARAN


Perencanaan merupakan sebuah aktifitas manajemen yang dilakukan dalam ruang
lingkup internal perusahaan dalam menentukan strategi serta penetapan tujuan yang akan
dicapai perusahaan selama periode kedepan, yang melibatkan faktor internal serta eksternal
perusahaan dalam pelaksanaannya. Aktifitas multidimensi ini berusaha untuk selalu
integratif, dimana mencakup faktor - faktor sosial, ekonomi, politik, psikologi, antropologi,
dan teknologi dengan mempertimbangkan masa lalu, kini, dan yang akan datang(Rose,1984).
Perencanaan dalam pariwisata sangat diperlukan, karena terdapatnya fenomena
pariwisata makin kompleks dari yang pernah terfikir sebelumnya, keberadaan pariwisata
dapat berdampak positif dan juga negatif, industri pariwisata semakin kompetitif dan promosi
destinasi wisata makin gencar, pariwisata bisa berakibat buruk pada sumberdaya alam dan
budaya, pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu dan semua yang
terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses perencanaan pariwisata.
Dalam pemberdayaan potensi wisata melalui elemen insitusi kepariwisataan yang
terdiri dari peranan pemerintah, peran swasta atau dunia usaha dan peran masyarakat, maka
perlunya perencanaan lebih dititikberatkan fungsinya kepada lingkup tugas dan peranan
masing - masing.
9.1.1.Peranan Pemerintah, Peran Swasta Atau Dunia Usaha Dan Peran Masyarakat
Terhadap Perlunya Perencanaan Pariwisata
A. Perencanaan dari Pemerintah
1. Bersifat makro
2. Sasarannya prasarana yang bersifat umum, misalnya aksesibilitas, air bersih
3. Pemasyarakatan dan pemberdayaan sapta pesona, misalnya: suasana aman,
kemudahan, iklim kondusif bagi investor
4. Menumbuhkan dan sosialisasi image destinasi yang positif bagi wisatawan
(citra daerah tujuan wisata)
B. Perencanaan dari Swasta atau Dunia Usaha
1. Bersifat mikro
2. Bersifat profit making
3. Sasarannya prasarana dan penyediaan fasilitas lingkungan usaha
4. Mewujudkan Sapta Pesona dilingkungan usahannya, misalnya: keamanan,
keterlibatan, dan keindahan lingkungan
5. Menjual produk (sales product) dengan berorientasi pada kepuasan
konsumen diamping untung dan rugi
C. Perencanaan dari Masyarakat
1. Bersifat sederhana
2. Bersifat partisipasif
3. Ada manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
4. Suatu rencana dapat dilaksanakan pada umumnya mengacu kepada
tersedianya sumber - sumber yang memadai, memperhatikan kondisi dan
situasi dalam masyarakat baik yang bersifat positif dan negatif

Menurut J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme merumuskan


Pemasaran Pariwisata sebagai suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai
kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta
maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk
mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma
dalam buku Tourism Marketing merumuskan pengertian Pemasaran Pariwisata sebagai suatu
proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau perusahaanperusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi
terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan
wisatawan yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan
melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerah
lokal, regional, nasional maupun internasional dengan menyediakan obyek dan atraksi wisata
agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal.
Kegiatan pemasaran dalam pariwisata sangat penting. Hal tersebut dapat ditunjukan
dari beberapa peran pemaaran pariwisata, yaitu: organisasi pariwisata dan destinasi memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi permintaan wisatawan (pengunjung) terhadap jenis produk
dan pengalaman wisata tertentu; dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para
pemangku kepentingan pariwisata, terutama pangsa pasar utama terhadap upaya pelestarian
produk-produk wisata secara berkelanjutan; strategi pemasaran menyediakan kerangka
kordinasi, sehingga para pemangku kepentingan pariwisata akan memiliki arah yang sama
dalam upaya pengembangan mengelola destinasi; pemasaran memilki alat yang penting
dalam memahami dan mempengaruhi apa yang akan dikonsumsi oleh wisatawan /
pengunjung dan tehnik serta penyampaian produk yang berkualitas yang dirancang untuk
mempertahankan keberlanjutan lingkungan lokal; serta manajer pemasaran akan memiliki
target, terlibat dan bekerjasama dengan pihak pemerintah (regulator) dan para anggota dewan
perwakilan rakyat dalam upaya mencapai sasara-sasaran pembangunan pariwisata
berkelanjutan
9.2.ANALISIS LINGKUNGAN DAN SUMBER - SUMBER PEMASARAN
PARIWISATA
Analisis lingkungan yang dimaksud adalah analisis yang dilakukan perusahaan di
bidang pariwisata terhadap ancaman dan peluang yang dihadapi oleh unit bisnis
pariwisata tersebut.
9.2.1.Analisis lingkungan dimana organisasi pariwisata beroperasi dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar
jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi perusahaan.
2. Berkaitan dengan peluang dan ancaman terhadap destinasi atau bisnis pariwisata.
Meliputi lingkungan sosial politik, teknologi, ekonomi dan demografi.
3. Lingkungan mikro, merupakan para pelaku yang sacara langsung berkaitan dengan
perusahaan dan keberadaan sangat mempengaruhi perusahaan, Yang termasuk
lingkungan mikro adalah: pelanggan, pemasok, pesaing, publik (masyarakat).
4. Lingkungan kompetisi, meliputi semua pemasok jasa pariwisata terhadap wisatawan
yang sejenis atau target market yang sama.

5. Lingkungan pasar, dalam pariwisata adalah wisatawan yang sedang berwisata dan
wisatawan potensial.
Analisis terhadap sumber-sumber dari suatu destinasi atau organisasi kepariwisataan
dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari organisasi tersebut. Dimana
kekuatan dan kelemahan tersebut diperoleh dari sumber sumber pariwisata yang
dimilikinya. Analisis lingkungan dan sumber-sumber memberikan dasar bagi bisnis
pariwisata atau destinasi untuk memformulasikan misi, sasaran dan tujuan.
1.
2.
3.
4.

9.2.2.Sasaran yang realistis akan dapat membantu dalam:


Mengetahui apa yang harus dilakukan
Mengembangkan perencanaan dan strategi yang efektif
Menseting tujuan dalam meningkatkan kinerja unit bisnis pariwisata secara individu
Mengevaluasi hasil

9.3.STRATEGI SEGMENTASI PEMASARAN PARIWISATA


Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah The process of dividing
a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah
dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing
segmen.
Tujuan dilakukannya segmentasi adalah sebagai dasar untuk menetapkan produk yang
dapat lebih memenuhi kebutuhan pasar, untuk meningkatkan penjualan, menjadi dasar untuk
menentukan strategi promosi yang lebih jitu, serta memperkuat posisi persaingan.
9.3.1.Beberapa Jenis Variabel Segmentasi
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompokkelompok berdasarkan variabel demografis seperti: usia, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompokkelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian,
dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu
menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk
membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan
non-pengguna produk.
9.3.2. Karakteristik Yang Harus Dipenuhi Agar Segmen Pasar Dapat Bermanfaat

1. Measurable
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
2. Accessible
Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Substantial
Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
4. Differentiable
Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang
berbeda.
5. Actionable
Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmensegmen yang bersangkutan.
9.3.3.Langkah dalam mengembangkan segmentasi
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel - variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

9.4.STRATEGI SASARAN DAN MEMPOSISIKAN PEMASARAN PARIWISATA


9.4.1.Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003), Target market ialah Group that a firm selects
to turn into customers as a result of segmentation and targeting. Setelah pasar
dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategi target pasa
.
A. Strategi Peliputan Pasar Yang Dapat Dipilih Perusahaan
1. Undifferentiated targeting strategy
strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan
kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang
digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan
produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior
di mata sebagian besar konsumen
2. Differentiated targeting strategy,
perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang
berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga
perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa
memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy
perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu
segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy

lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.


B.Langkah Dalam Mengembangkan Targeting
1. Mengevaluasi daya tarik masing - masing segmen dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan
dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.
9.4.2.Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah Developing a
marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives
a good or service in comparison to the competition. Penentuan posisi pasar
menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
A. Positioning Yang Dapat Dilakukan Perusahaan
1. Berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai
kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus
merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
2. Berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki
suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk
tersebut.
3. Berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan
pada siapa pengguna produk.
4. Berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk
tersebut dikonsumsi.
5. Berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana
yang lebih baik.
6. Berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori
produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi
oleh pelanggan.
7. Berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi
yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi
tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
8. Berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan
masalah.

B. Langkah Dalam Mengembangkan Strategi Positioning


1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat
menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior
kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage,
perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan
merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik
daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat
memodifikasi strategi bila dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA

Wardana. 2005. Slide Ajar Bisnis Pariwisata


Adm.

2009.
Strategi
Pemasaran
(Matketing
strategy).
http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html
(Diakses
tanggal 29 Juli 2012)

https://www.scribd.com/document/101855037/Rmk-Bispar-Sap-8

Anda mungkin juga menyukai