Notasi:
∆Pt = Pt - Pt-1
∆ Pt-1-T Pt-1-T Pt-2-T
Koefisien β0 di persamaan (14-1) mengukur perubahan harga yang diekspektasi dan yang tidak
berhubungan dengan perubahan harga periode lalu. Koefisien β1 mengukur hubungan antara
perubahan harga periode lalu dengan perubahan harga periode selanjutnya. Jika T=0, maka
hubungan perubahan harga adalah antara periode ke t dengan t-1 sebagai berikut:
∆Pt = β0 + β1 • ∆Pt-1 + et
Atau:
( Pt – Pt-1) = β0 + β1 • ( Pt-1-T – Pt-2-T )+et
Untuk T=1, maka hubungan perubahan harga adalah antara periode ke-t dengan periode ke t-2
sebagai berikut:
∆Pt = β0 + β1 • ∆Pt-2 + et
Dan seterusnya untuk nilai T=2 dan selanjutnya.[4]
Pengujian run
Run adalah urutan tanda yang sama drai perubahan-perubahan nilai. Misalnya harga perubahan
sekuritas yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan yang menurun diberi tanda negatif
(-), dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol (0). Perubahan-perubahan harga
sekuritas sebagai berikut: +++00+----- terdiri dari 4 runtun, yaitu runtun pertama berupa tiga
perubahan dengan positif yang sama (+++), runtun kedua dengan perubahan bentuk nol yang
sama (00), runtun ketiga berupa satu perubahan bentuk positif yang sama (+) dan runtun keempat
berupa lima perubahan bentuk negatif yang sama (-----).
Jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara positif dari waktu ke waktu, maka diharapkan
akan terjadi sedikit perubahan tanda atau akan terjadi runtun yang sedikit. Sebaliknya juka
perubahan harga sekuritas berkorelasi secara negatif dari waktu ke waktu, maka akan terjadi
banyak perubahan tanda dari negatif ke positif, atau dari positif ke negatif, atau akan terjadi
banyak runtun.
Pengujian cyclical
Adalah pola lain yang terjadi ketika pasar tidak efisien bentuk lemah. Misalnya:
French (1980)
Return hari senin lebih rendah dengan hari-hari yang lain dalam satu minggu, ini berarti return
sekuritas mempunyai pola siklikal dengan return terendah dihari senin.
Gibbons dan Hens (1981)
Menemukan hal yang sama ditemukan oleh french, return yang digunakan adalah raw return.
Gibbon dan Hess menggunakan abnornal return yang dihitung menggunakan risk adjustedreturn.
Rozeff dan Kinney (1976)
Return pada bulan januari lebih besar dari pada return-return pada bulan lainnya. Return yang
digunakan raw return. Ketika menggunakan model abnormal return efek januari menjadi hilang.
b) Pengujian secara aturan perdagangan teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau harga sekuritas dari
waktu ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Jika memang pola yang seperti ini terjadi
maka investor dapat menggunakan sebagai stategi perdagangan untuk mendapatkan keuntungan
berlebihan. Salah satu strategi memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah strategi
aturan saringan.
Strategi saringan ini merupakan strategi waktu yaitu strategi tentang kapan investor harus
membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan strategi ini investor akan membeli sekuritas jika
harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan menjual jika harga
turun lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan.
Sekuritas untuk harga atas dan harga bawah harus ditentukan sebesar nilai absolut atau nilai
relatif terhadap harga sebelumnya. Misalnya:
Harga sekuritas masih dalam keadaan wajar jika harga berada diantara Rp. 10.000,- sampai Rp.
18.000,-. Harga Rp. 10.000,- dan harga Rp. 18.000,- merupakan nilai absolut bahwa harga batas
atas harga yang ditentukan.
Misalnya ditentukan presentase untuk beli 25% dan untuk jual 40%. Jika harga sekuritas
terendah sebelumnya adalah sebesar Rp. 8000,-, maka order untuk membeli sekuritas ini
dilakukan jika harga sekuritas sudah menjadi sebesar Rp. 10.000,- , yaitu sebesar Rp. 8000,- +
25% x Rp 8000,-, sebaliknya jika harga sekuritas tertinggi yang pernah terjadi dalam suatu
periode adalah sebesar Rp. 12.000,- maka order akan menjual sekuritas akan dilakukan dalam
suatu periode adalah sebesar Rp. 12.000,0, maka order akan menjual sekuritas akan dilakukan
jika harga sekuritas menebus harga harga Rp. 7.500,-, yaitu sebesar Rp. 12.000,- -40%xRp.
12.000,-.
2. Studi Peristiwa
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Studi peristiwa ini digunakan
untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk
menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar untuk setengah kuat merupakan
dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan
adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat di ukur dengan
menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa
suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return
kepada pasar. Begitupun sebaliknya.
a) Hasil empiris studi peristiwa
Pemecahan saham
Pemecahan saham adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga perlembar
saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian,
sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split
tidak mempunyai nilai ekonomis. Misalnya jumlah saham yang beredar adalh 1 juta lembar
dengan nilai Rp 1000 perlembar. Nilai ekuitas perusahaan adalah sebesar 1 jita x Rp. 1000 = Rp
1 milyard. Perusahaan memecah dari satu lembar saham untuk dijadikan sebanyak 2 lembar
saham, sehingga harga per lembar saham baru adalah menjadi Rp 500 dan jumlah saham beredar
menjadi sebanyak 2 juta lembar. Nilai ekuitas perusahaan tidak berubah, yaitu tetap sebesar 2
juta x Rp 500 = Rp 1 milyard.
Penawaran Perdana
Perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnya ke pasar saham disebut melakukan
penawaran perdana. Karena belum pernah tercatat di bursa saham, maka harga sekuritasnya
belum diketahui. Underwriteryang yang menjamin pelemparan perdana akan menanggung resiko
untuk menjualkan saham ini disebabkan nilai sebenarnya dari sekuritas belum di ketahui.
Pengumuman Deviden
Miller dan Modigliani menunjukan bahwa dividen sifatnya adalah tidak relevan di dalam
menentukan nilai dari perusahaan. yang mengkaji kandungan informasi dari deviden.
Informasi Akuntansi
Nilai pasar dari perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari aliran-aliran kas (cash
flows). Selain arus kas informasi akuntansi yang lain juga di gunakan oleh pasar.
3. Pengujian Informasi Privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat. Terdapat
permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya adalah informasi
privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat diobservasikan secara langsung.
Insider trading
Insider Trading merupakan pardagangan sekuritas yang di lakukan oleh corporate insider.
Corporate insider adalah pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau pemegang saham
mayoritasnya yang mempunyari informasi privat.
Return dari reksadana
Reksadana merupakan portofolio yang di bentuk oleh perusahaan reksa dana dan dijual kembali
kepadamasyarakan dalam bentuk unit pernyertaan. Tujuanya dari reksa dana adalah untuk
meminimumkan risiko tidak sistematis (dengan membentuk portofolio ) dan untuk
menghasilhkan return yang tinggi.
4. Anomali Pasar
Jones mendefinisikan anomali pasar ( market anomali) sebagai tehnik atau setrategi yang
tampaknya bertentangan dengan pasar efisiensi. Beberapa anomali yang banyak mendapat
perhatian mendapat perhatian adalah anomali karena strategi PER rendah ( low P/E ratios) dan
anomoli efek ukuran perusahaan ( size effect)
Anomali pasar juga terjadi untuk perusahaan yang kecil. Banz menemukan bahwa
perusahaan-perusahaaan NYSE yangberukuran kecil memberikan return yang lebih besar
dibandingkan dengan return yang di berikan oleh perusahaan-perusahaan besar.