Anda di halaman 1dari 7

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

PERTEMUAN KE-13
EFISIENSI PASAR

OLEH:

OLEH KELOMPOK 7:

Putu Ayu Anggya Agustina (1781611016)

Kadek Ria Citra Dewi (1781611017)

A.A. Sg. Ary Nur Arista (1781611018)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
1. Pendahuluan
Suatu pasar yang mencerminkan kompetitif, maka harga ekuilibrium suatu
aktiva ditentukan tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan
ini menjelaskan bahwa konsensus antara semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva
tersebut berdasarkan informasi yang tersedia. Informasi sangat berguna bagi pengguna
informasi dan dipandang penting bagi pasar karena suatu pasar bereaksi terhadap suatu
informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru, terutama pasar modal. Jika
suatu pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru
yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini
disebut dengan pasar efisien. Adanya kondisi tersebut, maka hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan
ekuilibrium dengan konsep pasar efisien yang menjelaskan bagaimana pasar memproses
informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru.

2. Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar


Bentuk efisien pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi maupun dari
kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari
informasi yang tersedia. Efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient
market) dapat diartikan sebagai pasar efisien yang hanya ditinjau dari sudut informasi
saja. Sedangkan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market)
diartikan sebagai pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.
2.1 Efisiensi Pasar Secara Informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara
harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) menyajikan 3 macam bentuk
utama dari efisiensi pasar secara informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi
sekarang yang sedang dipublikasikan, dan informasi privat sebagai berikut ini.
a) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas
tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Bentuk efisiensi
pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk
theary).

1
b) Efisiensi pasar bentuk pasar setengah kuat (semistrong form)
Dikatakan demikian jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan
(fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang
berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi tersebut dapat
berupa: 1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga
sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.
Contohnya dalam bentuk pengumuman. 2) Informasi yang dipublikasikan
yang mempengaruhi harga- harga sekuritas sejumlah perusahaan. Contohnya
dalam bentuk peraturan pemerintah atau peraturan dari rebulator yang
berdampak pada harga – harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi. 3)
Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Contohnya peraturan
pemerintah yang berdampak ke semua perusahaan emiten.
c) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Dikatakan demikian jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan
(fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.

2.2 Efisiensi Pasar Secara Keputusan


Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk
setenah kuat menurut pendapat Fama, berdasarkan pada informasi yang
didistribusikan. Perbedaannya adalah jika efisiensi pasar secara informasi hanya
mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka
efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua faktor, yaitu ketersediaan
informasi dan kecanggihan pelaku pasar.

3. Definisi Efisiensi Pasar


Efisiensi pasar (Market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai
hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Adapun beberapa definisi
efisiensi pasar adalah sebagai berikut.
3.1 Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan pada Nilai Intrinsik Sekuritas
Berdasarkan konteks sekuritas-sekuritas yang mempunyai harga
menyimpang dari nilai intinsik atau fundamental, maka efisiensi pasar diukur dari

2
seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsik. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa pasar yang efisien menurut konsep ini dapat
didefinisikan sebagai pasar yang memiliki nilai sekuritas tidak menyimpang dari
nilai-nilai intrinsik.

3.2 Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi dari Ekspektasi Harga


Fama (1970) mendefinisikan pasar yang efisien, yaity suatu pasar sekuritas
dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh
“Informasi yang tersedia”. Definisi ini menimbulkan banyak perdebatan,
sehingga Fama menyadari bahwa definisi ini sulit dibuktikan secara empiris,
karena dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan akurasi dari ekspektasi
harga semua investor. Fama mencoba menginformasikan definisi yang dimiliki
dengan mendefinikan suatu fungsi dari harga-harga di masa datang yang
tergantung dari sel informasi yang tersedia di periode sekarang. Fungsi dari
harga-harga di masa mendatang akibat informasi yang tersedia menjadi
benchmark yang kemudian dibandingkan dengan fungsi harga-harga di masa
datang yang terjadi karena informasi yang benar-benar digunakan oleh pasar.
Perbedaan harga dari kedua fungsi tersebut dianggap sebagai pasar yang tidak
efisien.

3.3 Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi


“Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, jika harga-harga
sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi
tersebut” (“The Market is eficient with respect to some specified information
system, if and ony if security prices add as if everyone observes the information
system).” Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika seorang mengamati
suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang dianggap
mendapatkan informasi yang sama. Pendapat atau definisi tersebut diungkapkan
oleh Beaver (1970).
Definisi Beaver juga menimbulkan masalah dalam hal pengujian pasar
yang efisien tersebut. Pengujian pasar juga dibutuhkan pembanding dan
benchmark yang digunakann adalah return normal yang diperoleh pelaku pasar.

3
Return hasil dari informasi kemudian dibandingkan dengan return normal. Jika
hasilnya tidak menyimpang berarti pasar sudah efisien dan sebaliknya, jika
hasilnya menyimpang maka pasar dikatakan tidak efisien.

3.4 Definisi Efisiensi Pasar Didasarkan pada Proses Dinamik


Definisi Efisiensi Pasar didasarkan pada proses dinamik
mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan
bagaimana pada harga-harga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris
tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini menekankan
pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris, pasar dikatakan efisien
jika penyabaran informasi ini dilakukan secra cepat sehingga informasi menjadi
simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini. Jones (1995) memberikan
definisi pasar efisien yang memasukkan unsur dari kecepatan penyesuaian sebagai
berikut: “suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya
secara cepat dan penuh mencerminkansemua informasi yang tesedia di hadapan
aktiva tersebut.

4. Alasan-Alasan Pasar yang Efisien dan Tidak Efisien


Adapun alasan yang mendasari bahwa suatu pasar dapat menjadi pasar yang
efisien maupun pasar yang tidak efisien adalah sebagai berikut:
1) Investor merupakan penerima harga yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar,
investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari satu sekuritas. Harga dari
suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan demand dan
supply.
2) Informasi tersedia luas kepada seluruh pelaku pasar pada saat yang bersamaan
dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
3) Informasi dihasilkan seara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya
random satu dengan yang lainnya.
4) Investor bereaksi dengan mengunakan informasis ecara penuh dan cepat,
sehinga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi
tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.

4
Apabila kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak efisien
dapat terjadi. Pasar dapat menjadi tidak efisien jika dalam kondisi sebagai berikut:
1) Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari
sekuritas.
2) Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara
pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama.
3) Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagaian pelaku-
pelaku pasar.
4) Investor adalah individu-individual yang lugas (Naif Invetsors) dan tidak
canggih (Unsoph’s ed Investors).
Ketika suatu kondisi menyatakan bahwa keadaan pasar yang terjadi adalah pasar
yang tidak efisien, maka kecenderungan masih terdapat banyak investor yang bereaksi
terhadap informasi secara lugas. Hal ini dikarenakan investor mempunyai kemampuan
yang tebatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima.
Selain itu diakibatkan oleh keterbatasan kecanggihan suatu media yang digunakan
investor, sehingga sering investor mengambil keputusan yang salah. Adanya
keterbatasan tersebut, dapat mengimplikasikan investor sering menghindari suatu
sekuritas secara tidak tepat.

5
REFERENSI

Jogiyanto, H.M. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 8. BPFE:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai