Anda di halaman 1dari 8

BISNIS PARIWISATA

“Sistem Penunjang Manajemen dalam Pariwisata”

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I Gusti Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi ( 1702622010305/8 )


2. Made Barry Prasta Wijaya (1702622010309/12)
3. Ni Kadek Milayanti (1702622010311/14)
4. NI Luh Manik Hamu Sulasih (1702622010316/21)
5. Putu Hendra Raditya Priliantama (1702622010336/39)
6. Siti Sofiatus Soleha (1702622010341/44)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
POKOK BAHASAN XIV
Sistem Penunjang Manajemen dalam Pariwisata

1. Membangun Pusat Informasi Wisatawan


Membangun Pusat Informasi Pariwisata Strategi pada prinsipnya berkaitan
dengan persoalan: Kebijakan pelaksanaan, penentuan tujuan yang hendak dicapai,
dan penentuan cara-cara atau metode penggunaan sarana-prasarana. Strategi selalu
berkaitan dengan 3 hal yaitu tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga
harus didukung oleh kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada.
Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata
daerah, pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan
sarana dan prasarana pariwisata.
Strategi Membangun Pusat Informasi Pariwisata yang menunjang pertumbuhan
ekonomi dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Perlu ditetapkan beberapa peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu
pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak
pada kepentingan pihak-pihak tertentu.
b) Pengelola pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat. Hal ini
merupakan hal penting karena sebagai hal pengalaman pada beberapa
daerah tujuan wisata, apabila tidak melibatkan masyarakat setempat,
akibatnya tidak ada sumbangsih ekonomi yang diperoleh masyarakat
sekitar.
c) Kegiatan promosi harus beraneka ragam, selain dengan mencanangkan
cara kampanye dan program Visit Indonesia Year seperti yang sudah
dilakukan sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan dengan
membentuk sistem informasi yang handal dan membangun kerjasama
yang baik dengan pusat informasi pada negara – negara lain terutama pada
negara yang berpotensi.
d) Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan
disbanding dengan daerah tujuan wisata lain, terutama yang bersifat
tradisional dan alama. Karena era kekinian lah objek wisata yang alami
dan tradisional yang menjadi sasaran wisatawan asing.
e) Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua daerah tujuan
wisata yang ada diseluruh Indonesia.
f) Mengajak masyarakat sekitar daerah tujuan wisata agar menyadari peran,
fungsi dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk
memanfaatkan peluang - peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan
yang dapat menguntungkan secara ekonomi.
g) Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik
untuk menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan
perbaikan jalan, telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi
daerah wisata.
Dengan memperhatikan beberapa masukan ini kiranya dapat membantu
bagi penyelenggara pariwisata yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
Factor baik internal dan eksternal, pariwisata dapat menghasilkan pendapat
yang luar biasa bagi suatu daerah terutama apabila dikelolah dengan baik.
2. Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata
Sistem Informasi pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang
harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok
industri pariwisata, baik milik swasta atau pemerintah, dalam ruang lingkup lokal,
regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan
memperoleh keuntungan yang wajar”. Produk industri yang dipasarkan itu tidak
berwujud (intangible product), karena itu tidak dapat di pindah kan, dicoba, di
tabung atau ditumpuk di gudang dimana hubungan antara penjual dan pembeli
berakhir kalau transaksi selesai dilakukan.
System terintegrasi dalam persepsi teknologi informasi merupakan sebuah
koneksitas diantara semua elemen sistem atau stakeholders yang terhubung dalam
sebuah sistem jaringan yang saling terkait. Rancangan sistem tersebut secara global
dapat dilihat sebagai berikut :
Sistem seperti ini memerlukan pusat informasi yang sangat rapi dan terintegrasi
dari semua pihak dan dapat dibangun atau disponsori oleh dinas pariwisata
provinsi. Pusat informasi ini harus dapat diakses oleh setiap calon turis dengan
sangat mudah. Dengan menggunakan beberapa teknik dalam metode pencarian
cepat (search engine optimation ) diperkirakan Pusat informasi seperti ini akan
cepat dikenal dan banyak diakses oleh calon turis dari seluruh penjuru dunia.
Dua bagian utama dalam sistem ini adalah :
 pertama, membangun infrastruktur pusat informasi dengan sangat hati-hati
dan terintegrasi seperti yang telah dijelaskan diatas, lalu yang
 kedua, Mulai memasarkan pusat informasi ini agar dapat dan cepat diakses
oleh calon turis diseluruh dunia dengan beberapa teknik transaksi dan
bantuan dari search engine optimation serta beberapa trik pemasaran yang
banyak berkembang didunia maya / Internet (baca: E-Commerce).
Sistem Informasi Pariwisata adalah sistem yang menyajikan informasi -
informasi mengenai suatu objek wisata, kawasan wisata ataupun wahana - wahana
di suatu objek/kawasan wisata. Sistem ini juga menyajikan tentang beberapa
informasi yang menunjang kegiatan kepariwisataan seperti akomodasi,
transportasi, tiket, hotel. Bagian-bagian dari system informasi pariwisata
 Promosi oleh negara/daerah
 Asosiasi pariwisata
 Travel information centers
 Promosi oleh perusahaan
 Pengetahuan pekerja pariwisata
 Brosur  Penampilan daerah pariwisata
 Wisatawan yang selalu datang Manfaat menggunakan internet dalam
system informasi pariwisata
 Memudahkan untuk mengakses
 Dapat memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen
 Dapat menjangkau luas di berbagai dunia
 Data-data yang dibutuhkan untuk perencanaan pariwisata
3. Sistem Perencanaan
Sistem Perencanaan adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem
yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung
tujuan bisnis dan operasi organisasi.
 Sistem Perencanaan berhubungan dengan perencanaan bisnis
 Sistem Perencanaan menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja
dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta
operasinya.
Definisi dari perencanaan pemasaran strategis menurut Mc Donald adalah
proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini
merupakan urutan logis danserangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan
pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya.Perencanaan
pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian, perencanaan
pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan
mengkoordinasi keputusan pemasaran.Rencana pemasaran ini memberikan fokus
bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur
bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal
perusahaan. Perencanaan dari Pemerintah
 Bersifat makro
 Sasarannya prasarana yang bersifat umum, misalnya aksesibilitas, air
bersih
 Pemasyarakatan dan pemberdayaan sapta pesona, misalnya : suasana
aman, kemudahan, iklim kondusif bagi investor.
 Menumbuhkan dan sosialisasi image destinasi yang positif bagi wisatawan
( citra daerah tujuan wisata)
Perencanaan dari Swasta atau Dunia Usaha
 Bersifat Mikro
 Bersifat profit making
 Sasarannya prasarana dan penyediaan fasilitas lingkungan usaha
 Mewujudkan Sapta Pesona dilingkungan usahannya, misalnya :
keamanan, keterlibatan, dan keindahan lingkungan
 Menjual produk (sales produk) dengan berorientasi pada kepuasan
konsumen diamping untung dan rugi.
Perencanaan dari Masyarakat
 Bersifat sederhana
 Bersifat partisipasif
 Ada manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

4. Sistem Evaluasi Pemasaran


Menurut Blue Say dalam tulisannya berjudul: Beginner’s Guide to Marketing
Evaluation(London & Partners, 2010), para pelaku usaha seringkali menempatkan
evaluasi pada akhir kegiatan pemasaran, padahal sebenarnya lebih masuk akal
(makes sense) apabila kegiatan ini dilakukan sejak awal saat seorang pengusaha
menentukan sasaran dan hasil yang ingin dicapai dan merencanakan kegiatan
pemasaran yang akan dilakukan.

Komponen yang Perlu Dievaluasi


Terdapat beberapa pandangan atau gagasan mengenai komponendalam kegiatan
pemasaran yang perlu dievaluasi pada tahap awal kegiatan. Jon Vencil
menyebutkan terdapat dua komponen utama yang perlu dievaluasi, yaitu:
 Evaluasi Produk, yaitu evaluasi pada jasa atau barang yang akan dilempar
ke pasar. Dengan melakukan evaluasi sebelum produk dan jasa dilempar ke
pasar, akan dapat diketahui produk atau jasa mana yang bisa tetap
ditawarkan, dihentikan penawarannya, dimodifikasi produk dan jasanya,
atau dilakukan pengulangan.
 Evaluasi Proses, merupakan tindakan evaluasi yang dilakukan pada proses
pemasaran produk dan jasa yaitu penggunaan metode pemasaran seperti
iklan dan/ atau promosi. Dari evaluasi di tahap awal ini akan diketahui
efisiensi dari setiap metode yang digunakan, diukur dengan perbandingan
antara biaya dan hasil yang diperkirakan.
Dasar Pertimbangan Evaluasi :
a) Tentukan lebih dahulu apa yang menjadi tujuan utama dilakukannya
evaluasi
b) Berilah urutan prioritas komponen pemasaran yang akan dievaluasi
sehingga kegiatan evaluasi akan menjadi lebih efisien.
c) Pastikan adanya pakar dalam bidang evaluasi yang dapat membantu
atau memberi pertimbangan pada metode evaluasi yang dilakukan
d) Perhitungkan waktu dan durasi evaluasi yang akan dilakukan.
e) Gunakan sebanyak mungkin saluran yang tersedia. Kemudian pilihlah
tempat untuk mengadakan evaluasi yang mudah diakses oleh mereka
yang akan mengevaluasi data.
f) Gunakan data hasil evaluasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pemasaran pada periode berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sapta, Setia I Ketut., dan, Ladra, Nengah. 2018. Bisnis Pariwisata. Badung : CV. Noah Aletheia.

Anda mungkin juga menyukai