Anda di halaman 1dari 9

BISNIS PARIWISATA

“Ketenagakerjaan dalam Pariwisata”

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I Gusti Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi ( 1702622010305/8 )


2. Made Barry Prasta Wijaya (1702622010309/12)
3. Ni Kadek Milayanti (1702622010311/14)
4. NI Luh Manik Hamu Sulasih (1702622010316/21)
5. Putu Hendra Raditya Priliantama (1702622010336/39)
6. Siti Sofiatus Soleha (1702622010341/44)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
POKOK BAHASAN XIII
Ketenagakerjaan dalam Pariwisata
1. Peran Langsung Pariwisata Terhadap Peluang Kerja

Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Saranasarana pariwisata seperti


hotel dan perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”.Menurut perbandingan jauh lebih
banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya. Untuk setiap tempat
tidur dibutuhkan kira-kira 2 orang tenaga.Di Amerika Serikat untuk tempat tidur
diperlukan 279 tenaga kerja.Sudah tentu angka itu berbeda-beda menurut negaranya .Di
Indonesia untuk setiap kamar dibutuhkan kira-kira 2 orang tenga kerja.
Itu semua mengenai tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan
pariwisata.Di samping itu,pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang
tidak berhubungan langsung dengan pariwisata.Yang terpenting di bidang kontruksi
bangunan dan jalan.Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel, restoran, toko artshop,
dll.Wisatawan-wisatawan juga memerlukan makan dan minum, ini semua secara tidak
langsung menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai
banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.
Dari perspektif ekonomi, dampak positif pariwisata (kasus: pariwisata Bali-
Indonesia) yaitu:
1) Mendatangkan devisa bagi negara melalui penukaran mata uangasing di daerahtujuan
wisata
2) Pasar potensial bagi produk barang dan jasa masyarakat setempat (3) meningkatkan
pendapatan masyarakat yang kegiatannya terkait langsungatau tidak langsungdengan
jasa pariwisata,
3) Memperluas penciptaan kesempatan kerja,baik pada sektorsektoryang terkait
langsung seperti perhotelan, restoran, agenperjalanan, maupun pada sektor-sektor
yang tidak terkait langsung seperti industrikerajinan, penyediaan produk-produk
pertanian, atraksi budaya, bisnis eceran, jasa-jasalain dan sebagainya, (5) sumber
pendapatan asli daerah (PAD),
4) Merangsangkreativitas seniman, baik seniman pengrajin industri kecil maupun
seniman tabuh dantari yang diperuntukkan konsumsi wisatawan.
Menggunakan pengganda National Tourism Satellite Account 2006 diketahui
pengganda pengeluaran wisatawan terhadap penciptaan kesempatan kerja di sector
pariwisata sebesar 0,0000000530 dan di dalam perekonomian nasional sebesar 112
0,000000761. Artinya setiap pengeluaran wisatawan sebesar satu trilliun
(Rp1,000,000,000,000) akan mampu menciptakan kesempatan kerja di sektor pariwisata
sebanyak 53.000 orang dan di dalam perekonomian nasional sebesar 761.000
orang.Sumbangan penciptaan kesempatan kerja di pariwisata terhadap perekonomian
nasional 6,97%. Untuk kasus Bali menggunakan pengganda Bali Tourism Satellite
Account 2007, pengganda pengeluaran wisatawan terhadap penciptaan kesempatan kerja
di sektor pariwisata adalah 0,0000000283 dan dalam perekonomian regional adalah
0,00000006756. Artinya setiap pengeluaran wisatawan satutrilliun rupiah
(Rp1,000,000,000,000) akan mampu menciptakan kesempatan kerja sebanyak 28.300
disektor pariwisata, dan dalam perekonomian Bali sendiri adalah 67.560 orang.
Jadi,sumbangan penciptaan kesempatan kerja sektor pariwisata terhadap kesempatan
kerjaregional mencapai 41,89%. Jadi dapatlah disimpulkan bahwa pariwisata telah
menjadimesin penciptaan kesempatan kerja. Peningkatan kedatangan wisatawan ke
Indonesiaatau ke pulau Bali (berarti peningkatan pengeluaran wisatawan) akan
meningkatkan secara nyata permintaan berbagai macam output, dan pada akhirnya akan
meningkatkan peluang pekerjaan. Dalam perspektif ini, dapatlah dikatakan bahwa Bali
telah benarmenaruh pariwisata 113 sebagai prioritas dalam strategi pembangunan, seperti
pariwisata adalah sebuah wahana meningkatkan kesempatan kerja, pendapatan
pemerintah,revitalisasi seni dan budaya, pengentasan kemiskinan, atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat umum.Kebutuhan tenaga kerja pariwisata makin meningkat
sejalan dengan makin berkembangnya usaha jasa pariwisata, sarana pariwisata serta
usaha objek dan dayatarik wisata.Oleh karena itu, kesempatan kerja di bidang pariwisata
perlu juga diperhitungkan, berdasarkan pada jumlah kunjungan wisatawan, jumlah
pengeluaran wisatawan dan pertumbuhan sarana pariwisata.
2. Peluang Kerja dan Multiplier Pariwisata

1) Peluang Kerja
Pariwisata juga menciptakan peluang kerja yang tidak berhubungan langsung dengan
pariwisata.Yang terpenting di bidang kontruksi bangunan dan jalan. Banyak
bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko artshop,dan lainlain.Wisatawan -
wisatawan juga memerlukan makan dan minum, ini semua secara tidak langsung
menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai banyak
manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.
Sektor pariwisata dapat membuka banyak lapangan kerja sehingga dapat
mengurangi tingkat pengangguran yang tentu saja berdampak baik untuk
kesejahteraan masyarakat. Sektor ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha
kecil hingga pengusaha besar karena menyerap dari berbagi usaha, antara lain
perhotelan atau penginapan untuk tempat menginap selama berwisata, jasa
transportasi, guide, rumah makan atau restoran, ticketing, dan lain-lain.
Peluang kerja yang luas dapat memaksimalkan para pekerja dan meningkatan
pendapatan nasional. Apabila tenaga kerja sebagian besar atau semua dapat
tertampung dilapangan kerja maka hasil produksi baik barang atau jasa akan
meningkat dan tentunya pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan bertambah
banyak. Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan meningkatkan
pendapatan nasional. Keadaan ini tidak akan ada pencari kerja yang menganggur,
semua digunakan dalam proses produksi disebut kesempatan kerja penuh (full
employment).
Masih banya pencari kerja yang tidak tertampung pada kesempatan kerja yang
menimbulkan pengangguran. Pengangguran tinggi mengakibatkan para pekerja
haruslah menanggung biaya hidup para penganggur. Pendapatan yang diterima
masyarakat semakin berkurang, gizi masyarakat berkurang, kesehatan masyarakat
berkurang, kemampuan untuk kreasi berkurang, dan akan menimbulkan kerawanan
nasional. Kecuali itu pendapatan nasional akan berkurang yang ada hanyalah
kemiskinan.
2) Multiplier Pariwisata
Multiplier effects adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan
lain. Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa industri pariwisata akan
menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama
industri pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata,
perhotelan, restoran dan transportasi lokal.Sementara komponen pendukungnya,
mencakup industriindustri dalam bidang transportasi, makanan dan minuman,
perbankan, atau bahkan manufaktur.Semuanya dapat dipacu dari industri
pariwisata.Analisis nilai pengganda (multiplier) adalah salah satu ukuran ekonomi
yang dapat dipakai untuk melihat peran sektor produksi Restoran dan Hotel dalam
sistem ekonomi wilayah. Analisis nilai pengganda dari sektor Restoran dan Hotel
akan dilihat dalam ukuran :
a) Pengganda permintaan akhir (output multiplier)
b) Pengganda pendapatan (income multiplier)
c) Pengganda nilai tambah (value added multiplier)
d) Pengganda tenaga kerja
Dampak multiplier dari pengeluaran wisatawan mengacu pada income,
ketenagakerjaan, dan pendapatan pemerintah dari belanja wisatawan. Hal ini dapat
dikategorikan dalam lima tipe, yaitu (Lickorish dan Jenkins, 1997;63):
a) Transactions or sales multipliers. Peningkatan belanja wisatawan dapat
meningkatkan pendapatan usaha
b) Output Multipliers. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada peningkatan
jumlah output yang diproduksi.
c) Income Multipliers. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada perhitungan
tambahan pendapatan dalam perekonomian.
d) Government Revenue Multiplier. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada
perhitungan pendapatan pemerintah.
e) Employement Multiplier. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada
terciptanya kesempatan kerja baru.
Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak penggandaan
(multiplier effect) dari pariwisata terhadap ekonomi.Pariwisata memberikan pengaruh
tidak hanya terhadap sektor ekonomi yang langsung terkait dengan industri
pariwisata, tetapi juga industri yang tidak langsung terkait dengan industri pariwisata.
Pembahasan tentang multiplier memungkinkan kita membedakan antara dampak
langsung, tidak langsung serta dampak ikutan dari pengeluaran pariwisata (Tribe,
2011 dalam Gilang, 2014; 40):
 Dampak langsung (direct effects): dampak yang diperoleh oleh supplier dari
transaksi langsung yang dilakukan oleh konsumen (wisatawan) atas penawaran
(supply) produk dan jasa di industri pariwisata (misal: hotel, restoran);
 Dampak tidak langsung (indirect effects) : dampak yang muncul dari aktivitas
rantai penawaran yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pada pengeluaran
langsung sektor pariwisata (misal: hotel 118 mempekerjakan karyawan, restoran
membeli bahanbahan makanan);
 Dampak ikutan (induced impact): terjadi ketika penerima dari pengeluaran
langsung dan tidak langsung membelanjakan pendapatan ekstra yang
diperolehnya ke dalam perekonomian. Pengeluaran ini menciptakan pendapatan
pada sektor lain dalam perekonomian yang terus berputar dan mengembangkan
dampak multiplier. 20 Tabel II.4 Multiplier Effect Pariwisata Terhadap
Perekonomian Menurut Lickorish dan Jenkins (1997;63) Dampak utama
pariwisata terhadap perekonomian terkait dengan pendapatan devisa , sumbangan
untuk penerimaan pemerintah kesempatan kerja baru dan income untuk
menstimulasi pembangunan daerah.

3. Pasar Tenaga Kerja dan Peluang Kerja


1) Pengertian Pasar Tenaga
Kerja Pasar Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan
penjual dan pembeli tenaga kerja.Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini
ialah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya yaitu
orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja.Pasar tenaga kerja
diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para
pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga
kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka
pasar tenaga kerja ini dirasakan bisa memberikan 120 jalan keluar bagi perusahaan
untuk memenuhinya.Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang
mendapat keuntungan dari adanya pasar ini.Untuk menciptakan kondisi yang sinergi
antara kedua belah pihak, yakni antara penjual dan pemberi tenaga kerja maka
diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga
kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah
2) Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi
maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yakni sebagai berikut :
 Berfungsi untuk Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
 Berfungsi untuk sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
 Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
3) Manfaat Pasar Tenaga Kerja
Manfaat adanya bursa tenaga kerja yakni :
a) Dapat membantu pencari tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sehingga
mengurangi tingkat pengangguran
b) Sebagai sarana atau fasilitator bagi perorangan atau lembaga yang mencari tenaga
kerja.
c) Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan.
d) Dengan adanya pasar tenaga kerja, distribusi pekerjaan antara informal dan
formal dapat merata sesuai dengan kebutuhannya masing-masing di setiap sektor.
e) Pasar tenaga kerja dapat membantu mengurangi lapangan pekerjaan informal.
Sebagaimana diketahui besarnya lapangan kerja informal berakibat pada
kewajiban pemenuhan kebutuhan dasar pekerjanya, yang dicerminkan dari upah
riil pekerja informal. Tingginya upah riil pekerja akan mengakibatkan terjadinya
pengangguran selain itu ketidakseimbangan upah antara pekerja informal dan
formal akan menimbulkan kesenjangan sosial. Meskipun sektor informal tak
dipungkiri merupakan salah satu penggerak roda ekonomi akan tetapi dalam
diperlukan perhatian lebih untuk menertibkannya
f) Pasar tenaga kerja memberikan peluang bagi TKI untuk mendapatkan pekerjaan
di luar negeri dengan lebih aman dan terjamin oleh Pemerintah. Dengan
demikian, problematika TKI yang seringkali menghiasi media dengan konotasi
negatifnya dapat dikurangi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus
menyempurnakan peraturan bagi TKI dengan meninjau kembali mekanisme
perekrutan, penempatan, perlindungan dan pemulangan TKI.
g) Pasar tenaga kerja memberikan peluang bagi tenaga kerja yang terampil, ahli dan
kompeten untuk mengembangkan dirinya di dunia kerja yang lebih luas bahkan
sampai ke luar negeri. Peluang yang besar tersebut menjadi wadah yang baik
untuk menunjukkan taji SDM Indonesia di mata dunia, sehingga tidak kalah saing
dengan tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.
h) Pasar Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan
penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini
ialah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya
yaitu orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja
diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para
pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga
kerja.
i) Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka
pasar tenaga kerja ini dirasakan bisa memberikan jalan keluar bagi perusahaan
untuk memenuhinya. Dengan demikian, tidak terkesan hanya pencari kerja yang
mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang
sinergi antara kedua belah pihak, yakni antara penjual dan pemberi tenaga kerja
maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu
penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Sapta, Setia I Ketut., dan, Ladra, Nengah. 2018. Bisnis Pariwisata. Badung : CV. Noah Aletheia.

Anda mungkin juga menyukai