OLEH KELOMPOK 7 :
2020
POKOK BAHASAN XIII
Ketenagakerjaan dalam Pariwisata
1. Peran Langsung Pariwisata Terhadap Peluang Kerja
1) Peluang Kerja
Pariwisata juga menciptakan peluang kerja yang tidak berhubungan langsung dengan
pariwisata.Yang terpenting di bidang kontruksi bangunan dan jalan. Banyak
bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko artshop,dan lainlain.Wisatawan -
wisatawan juga memerlukan makan dan minum, ini semua secara tidak langsung
menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai banyak
manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.
Sektor pariwisata dapat membuka banyak lapangan kerja sehingga dapat
mengurangi tingkat pengangguran yang tentu saja berdampak baik untuk
kesejahteraan masyarakat. Sektor ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha
kecil hingga pengusaha besar karena menyerap dari berbagi usaha, antara lain
perhotelan atau penginapan untuk tempat menginap selama berwisata, jasa
transportasi, guide, rumah makan atau restoran, ticketing, dan lain-lain.
Peluang kerja yang luas dapat memaksimalkan para pekerja dan meningkatan
pendapatan nasional. Apabila tenaga kerja sebagian besar atau semua dapat
tertampung dilapangan kerja maka hasil produksi baik barang atau jasa akan
meningkat dan tentunya pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan bertambah
banyak. Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan meningkatkan
pendapatan nasional. Keadaan ini tidak akan ada pencari kerja yang menganggur,
semua digunakan dalam proses produksi disebut kesempatan kerja penuh (full
employment).
Masih banya pencari kerja yang tidak tertampung pada kesempatan kerja yang
menimbulkan pengangguran. Pengangguran tinggi mengakibatkan para pekerja
haruslah menanggung biaya hidup para penganggur. Pendapatan yang diterima
masyarakat semakin berkurang, gizi masyarakat berkurang, kesehatan masyarakat
berkurang, kemampuan untuk kreasi berkurang, dan akan menimbulkan kerawanan
nasional. Kecuali itu pendapatan nasional akan berkurang yang ada hanyalah
kemiskinan.
2) Multiplier Pariwisata
Multiplier effects adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan
lain. Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa industri pariwisata akan
menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama
industri pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata,
perhotelan, restoran dan transportasi lokal.Sementara komponen pendukungnya,
mencakup industriindustri dalam bidang transportasi, makanan dan minuman,
perbankan, atau bahkan manufaktur.Semuanya dapat dipacu dari industri
pariwisata.Analisis nilai pengganda (multiplier) adalah salah satu ukuran ekonomi
yang dapat dipakai untuk melihat peran sektor produksi Restoran dan Hotel dalam
sistem ekonomi wilayah. Analisis nilai pengganda dari sektor Restoran dan Hotel
akan dilihat dalam ukuran :
a) Pengganda permintaan akhir (output multiplier)
b) Pengganda pendapatan (income multiplier)
c) Pengganda nilai tambah (value added multiplier)
d) Pengganda tenaga kerja
Dampak multiplier dari pengeluaran wisatawan mengacu pada income,
ketenagakerjaan, dan pendapatan pemerintah dari belanja wisatawan. Hal ini dapat
dikategorikan dalam lima tipe, yaitu (Lickorish dan Jenkins, 1997;63):
a) Transactions or sales multipliers. Peningkatan belanja wisatawan dapat
meningkatkan pendapatan usaha
b) Output Multipliers. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada peningkatan
jumlah output yang diproduksi.
c) Income Multipliers. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada perhitungan
tambahan pendapatan dalam perekonomian.
d) Government Revenue Multiplier. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada
perhitungan pendapatan pemerintah.
e) Employement Multiplier. Peningkatan belanja wisatawan berdampak pada
terciptanya kesempatan kerja baru.
Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak penggandaan
(multiplier effect) dari pariwisata terhadap ekonomi.Pariwisata memberikan pengaruh
tidak hanya terhadap sektor ekonomi yang langsung terkait dengan industri
pariwisata, tetapi juga industri yang tidak langsung terkait dengan industri pariwisata.
Pembahasan tentang multiplier memungkinkan kita membedakan antara dampak
langsung, tidak langsung serta dampak ikutan dari pengeluaran pariwisata (Tribe,
2011 dalam Gilang, 2014; 40):
Dampak langsung (direct effects): dampak yang diperoleh oleh supplier dari
transaksi langsung yang dilakukan oleh konsumen (wisatawan) atas penawaran
(supply) produk dan jasa di industri pariwisata (misal: hotel, restoran);
Dampak tidak langsung (indirect effects) : dampak yang muncul dari aktivitas
rantai penawaran yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pada pengeluaran
langsung sektor pariwisata (misal: hotel 118 mempekerjakan karyawan, restoran
membeli bahanbahan makanan);
Dampak ikutan (induced impact): terjadi ketika penerima dari pengeluaran
langsung dan tidak langsung membelanjakan pendapatan ekstra yang
diperolehnya ke dalam perekonomian. Pengeluaran ini menciptakan pendapatan
pada sektor lain dalam perekonomian yang terus berputar dan mengembangkan
dampak multiplier. 20 Tabel II.4 Multiplier Effect Pariwisata Terhadap
Perekonomian Menurut Lickorish dan Jenkins (1997;63) Dampak utama
pariwisata terhadap perekonomian terkait dengan pendapatan devisa , sumbangan
untuk penerimaan pemerintah kesempatan kerja baru dan income untuk
menstimulasi pembangunan daerah.
Sapta, Setia I Ketut., dan, Ladra, Nengah. 2018. Bisnis Pariwisata. Badung : CV. Noah Aletheia.