Anda di halaman 1dari 7

BISNIS PARIWISATA

“PENGERTIAN BISNIS PARIWISATA”

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I Gusti Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi ( 1702622010305/8 )


2. Made Barry Prasta Wijaya (1702622010309/12)
3. Ni Kadek Milayanti (1702622010311/14)
4. NI Luh Manik Hamu Sulasih (1702622010316/21)
5. Putu Hendra Raditya Priliantama (1702622010336/39)
6. Siti Sofiatus Soleha (1702622010341/44)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
POKOK BAHASAN II
PENGERTIAN BISNIS PARIWISATA

1. Pengertian Bisnis Pariwisata


Bisnis pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Sektor pariwisata memang cukup
menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Prospek industry pariwisata Indonesia di
prediksikan WTO akan semakin cemerlang, denganperkiraan pada tahun 2010 akan mengalami
pertumbuhan hingga 4,2% pertahun. Selain itu sektor industri pariwisata nasional memberikan
kontribusi nasional bagi program pembangunan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor
pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar USS 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada
PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional (6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain
factor-faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata
memberikan efek berantai terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar
pariwisata.

Tujuan Pariwisata
a. Dalam bisnis pariwisata untuk mencapai profit maksimum melalui peningkatan pendapatan
dilakukan dengan menetapkan kebijakan diskriminasi harga.
b. Kebijakan diskriminasi harga umumnya menunjukkansuatu tingkatan monopoli yang dapat
meningkatkan supernormal profit.
c. Akan tetapi, dalam bisnis pariwisata hal tersebut lebih cenderung menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam melakukan segmentasi pasar
d. Meningkatkan Devisa Negara
e. Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia
f. Meningkatkan persaudaraan persahabatan dan nasional dan internasional

2. Rupa Bisnis Pariwisata Dan Managemen


Menurut Pendit (2002: 37) bentuk pariwisata dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu
menurut asal wisatawan, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu,
menurut jumlah wisatawan, dan menurut alat angkut yang dipergunakan. Bentuk-bentuk
pariwisata tersebut dijelaskan dibawah ini:
A. Menurut asal wisatawan ertama-tama perlu diketahui wisatawan itu berasal dari dalam atau
luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat
sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selamaia mengadakan
perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkankalau ia dating dari luar negeri
disebut pariwisata internasional.
B. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran kedatangan wisatawan dari luar negeri
adalah membawa mata uangasing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak
positif terhadapneraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang
inidisebut pariwisata aktif. Sedangkan, kepergian seorang warga negara ke luar negeri
memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luarnegerinya, disebut pariwisata
pasif.
C. Menurut jangka waktu kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara
diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang
bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangkapendek dan pariwisata
jangka panjang, yang mana tergantung kepadaketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh
suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksudkan.
D. Menurut jumlah wisatawan perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang
datang,apakah sang wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbulahistilah-istilah
pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.
E. Menurut alat angkut yang dipergunakan dilihat dari segi penggunaan yang dipergunakan oleh
sang wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut,
pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan
pesawat udara, kapal laut, kereta api, atau mobil.

3. Potensi Bisnis Pariwisata


Bali merupakan daerah yang sangat potensial bagi para pebisnis untuk mengembangkan
ide-idenya.Bisnis di Bali menjadi incaran para pengusaha bisnis mengingat daerah ini sangat
ramai dikunjungi oleh paraturis baik domestik maupun turis-turis asing. Bisnis di Bali terbilang
akan subur, mengingat daerah wisata ini cukup di kenal di mata dunia internasional. Para turis
asing yang memiliki kantong-kantong tebal adalahkonsumen empuk yang akan menyuburkan
pengelolaan bisnis di Bali. Bagi Anda masyaratak Bali tentunya cukup mengetahui jenis usaha
apa yang akan menjadi bisnis di Bali yang laris manis. Namun, bagi Anda para investor asing
yang ingin coba-coba memiliki bisnis di Bali, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu, jenis
usaha apa yang akan diminati banyak konsumen.Sebelum memutuskan untuk mengelola sebuah
usaha, hal yang harus Anda lakukan adalah melakukan survey mengenai kondisi sebuah daerah,
bagaimana kebiasaan masyarakatnya, hal-hal apa yang dibutuhkan, serta bagaimana aktivitas dan
kondisi yang ada di daerah tersebut. Bali sebagai sebuah kawasan wisata tentu sajacukup
menjanjikan apabila kita melakukan buka usaha di Bali terkait dengan hal-hal pariwisata. Namun
demikian, bisnis di Bali tak hanya terikat pada aktivitas pariwisata, para pebisnis juga bisa
melirik peluangbisnis di Bali dari aspek non pariwisata.Bisnis di Bali dari aspek pariwisata
memang cukup maju pesat, terlebih para konsumennya adalah para turis asing yang berkantong
tebal. Ada beberapa jenis bisnis di Bali dari aspek pariwisata yang bisa Anda coba diantaranya:
A. Bisnis penginapan
Bisnis di Bali berupa penginapan tentu saja sudah banyak dan cukup menjamur. Anda harus
mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola. Misalkan saja
pada penginapan Anda dilengkapi dengan berbagai tradisi dan budaya Indonesia lainnya dari
berbagai daerah sehingga membuat para turis asing tertarik untuk mengetahui Indonesia lebih
dalam.
B. Bisnis rumah makan muslim
Bisnis di Bali berupa usaha rumah makan muslim akan sangat dicari olehpara turis domestik
yang beragama Islam serta turis mancanegara lainnya dari negara-negara Islam.
Parawisatawan yang taat beragama biasanya akan selektif mencari makanan yang halal bagi
mereka. Sikap ini dapat Anda jadikan sebagai ide bisnis di Bali yang cukup potensial.
C. Bisnis layanan bahasa
Bisnis di Bali berupa layanan bahasa tentu saja sudah cukup marak dilakukanorang. Semua
orang mahir berbahasa Inggris, namun tak salah jika Anda pula yang menawarkan kursus
bahasaIndonesia singkat pada turis-turis asing.
D. Bisnis transportasi
Bisnis transportasi dan agen travel memang cukup potensial di kawasan wisata sepertiBali.
Bisnis di Bali yang satu ini memang termasuk pada bisnis pariwisata primer yang dicari
konsumen.

4. Bisnis Pariwisata dan Manajemen


Bisnis pariwisata dewasa ini memang memberikan kecerahan bagi pergerakan roda
ekonomi nasional. Investasi pada bisnis penyedia jasa traveling, bisnis perhotelan, souvenir,
transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia perbankan pun turut terimbasi bisnis pariwisata
ini. Dampak lain dari maraknya industry pariwisata ini adalah terserapnya tenaga kerja lokal.
Singkatnya bisnis pariwisata cukup memberikan angin segar bagi ekonominasional, terlebih
pengeluaran pemerintah sangat tergantung pada penyediaan devisa melalui pajak dalam negeri.
Sampai saat ini lebih kurang 76 persen pendapatan nasional berasal dari penerimaan pajak. Bisa
dibayangkan dampak yang ditimbulkan bilamana sector riil, termasuk bisnis pariwisata ini
lumpuh, maka tidaklah mengherankan jika sebagian besar roda ekonomi nasional pun terkena
dampaknya. Dalam bisnis Anda bisa mencurahkan energy untuk menjaring wisatawan domestik
dan mancanegara, memberi diskon super murah tapi tetap memelihara lingkungan, budaya,
keramahan, pelayanan dan membangun sumber daya manusia yang unggul, maka bukan hanya
pelanggan akan datang melainkan juga tidak sabarmemberi tahu teman mereka betapa bagusnya
kepribadian, lingkungan, batin dan pesona bisnis pariwisata Indonesia. Bisnis pariwisata,
meperlukan manajemen yang baik. Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi
manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan
lama. Tampaknya tak ada faktor yang mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin
keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap pelaku bisnis pariwisata memiliki inovasi
manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing. Pelaku bisnis pariwisata di
Indonesia harus melakukan inovasi yang dapat bersaing dengan negara – negara lain dalam
bidang pariwisata. Hal itu akan menarik wisatawan lebih banyak.

5. Prospek Bisnis Pariwisata


Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan
devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Prospek
industry pariwisata Indonesia diprediksikan WTO akan semakin cemerlang, dengan perkiraan
pada tahun 2010 akan mengalami pertumbuhan hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor industri
pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi program pembangunan. Sebagai
contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar US$ 4,7 juta,
serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional (6,6 juta orang)
pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki karakter
unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai terhadap distribusi pendapatan
penduduk di kawasan sekitar pariwisata. Berangkat dari pemahaman bahwa model yang
digunakan untuk pengembangan kawasan wisata adalah model terbuka maka berarti tidak
tertutup kemungkinan akan terjadi kontak antara aktivitas kepariwisataan dengan aktivitas
masyarakat sekitar kawasan wisata. Kontak-kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatan apapun
apalagi ditunjang dengan adanya sarana pendukung yang memungkinkan mobilitas
masyarakat.Kontak yang paling mungkin terjadi adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan
pengunjung atauwisatawan. Masyarakat sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan
wisatawan. Kontak ini apabila terjadi secara massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada
perilaku, pola hidup, dan budaya masyarakat setempat. Misalnya bagaimana terjadinya
pergeseran kultur kehidupan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang semula berbasis
dengan aktivitas kehidupan agraris (bertani) bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual
jasa. Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang
cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu
menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk
mempertimbangkan kembali pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih
dapat merasakan manfaatnya. Dengan kata lainbagaimana membuat suatu kawasan wisata yang
mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagaisubyek dalam kegiatan industry
pariwisata bukan hanya sekadar sebagai obyek. Faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal
tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya
karena adanya penekanan segi komersial dari tourism.
DAFTAR PUSTAKA

Sapta, Setia I Ketut., dan, Ladra, Nengah. 2018. Bisnis Pariwisata. Badung : CV. Noah Aletheia.

Anda mungkin juga menyukai