Oleh :
Nama : Nadya Audrina
NIM : 2019007111
1.1. LatarBelakang
Pariwisata merupakan salah satu andalan dalam perolehan devisa bagi
pembangunan baik nasional maupun daerah. Pariwisata mempunyai peranan penting
dalam pembangunan ekonomi diberbagai negara termasuk salah satunya negara
Indonesia. Upaya pengelolaan obyek-obyek tempat pariwisata dibeberapa daerah di
Indonesia saat ini cukup meningkat hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai tempat pariwisata di Indonesia.
Perkembangan pariwisata yang pesat di Negara Indonesia mendorong perkembangan
fisik fasilitas pariwisata dan sarana pendukung lainnya seiring dengan semakin
banyaknya kunjungan wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pembentukan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah dalam hal produk hukum sangat
dibutuhkan untuk membentuk sistem Pariwisata yang kondusif sehingga nyaman
baik untuk para wisatwan maupun untuk masyarakat sekitar daerah tempat
Pariwisata itu sendiri.
Untuk hal itu, pembangunan pariwisata Indonesia harus mampu menciptakan
inovasi baru untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing secara
berkelanjutan. Mengingat maju mundurnya perkembangan pariwisata sangat
tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan, disamping promosi pariwisata, maka hal
sangat penting dilakukan oleh suatu negara adalah melakukan perlindungan terhadap
wisatawan yang berkunjung pada suatu negara tujuan wisata.
Karena peningkatan itulah pemerintah perlu membentuk suatu kebijakan
yaitu kebijakan pariwisata untuk mengatur agar perkembangan pariwisata tetap
memperhatikan aturan-aturan hukum yang ada serta norma-norma yang ada
dimasyarakat sekitar daerah pariwisata agar tercipta ketertiban umum dan keamanan
bagi wisatawan yang berkunjung.
Usaha Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang mengatur dan menyediakan
pelayanan bagi sesorang atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan
tujuan berwisata. Usaha biro perjalanan wisata berisiko menengah rendah adalah usaha
pariwisata yang memiliki kategori berisiko menengah rendah berdasarkan kriteria
keselamatan dan keamanan kerja, kesehatan masyarakat dan lingkungan (K3L) dan
probabilitas terjadinya potensi bahaya K3L. Standar usaha biro perjalanan wisata adalah
rumusan kualifikasi usaha biro perjalanan wisata dan/atau klasifikasi usaha biro perjalanan
wisata yang mencakup aspek sarana, struktur organisasi dan SDM, pelayanan, persyaratan
produk dan sistem manajemen usaha biro perjalanan wisata. Menurut peraturan menteri
pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik indonesia nomor 04 tahun 2014 bahwa “Paket
wisata yang diselenggarakan memuat minimum keterangan tentang nama paket wisata,
durasi perjalanan wisata, rute dan kegiatan perjalanan wisata (itinerary), harga paket
wisata dalam mata uang rupiah, moda transportasi, jenis akomodasi, perlindungan asuransi
perjalanan wisata bagi wisatawan” . Hal ini memberikan kemudahan wisatawan dalam
melakukan perjalanan wisata karena adanya biro perjalanan wisata yang menyediakan
berbagai macam paket wisata.
Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam
kegiatan perekonomian suatu negara. Bahkan sektor pariwisata melebihi sektor migas
serta industri lainnya apabila dikelola dengan baik. Dengan demikian, banyak negara di
dunia untuk berlomba- lomba mengembangkan potensi-potensi pariwisata yang
dimilikinya sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara . Lingkup sektor yang
terkait dengan pariwisata adalah jasa penginapan (Accomodation sector), daya tarik
wisata (Attraction sector), Transportasi (Transport Sector), Travel Organizer’s
sector, dan Destination Organization Sector.Dalam mengintegrasikan kelima sektor
tersebut, pemerintah Indonesia melalui Inpres no. 16 Tahun 2005 mengenai Kebijakan
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata serta diperkuat dengan Perpres No. 64 Tahun
2014 mengenai Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan
menetapkan bentuk - bentuk koordinasi strategis lintas sektor antar kementerian agar
selaras, serasi dan terpadu yang dipimpin oleh Wakil Presiden dan dibantu oleh
Kementerian Pariwisata. Salah satu unsur strategis dalam aktivitas kepariwisataan adalah
sektor transportasi. jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun belum dijelaskan secara rinci namun masalah perlindungan hukum terhadap
hak-hak wisatawan sebagai pengguna jasa pariwisata di Indonesia sudah mendapatkan
pengaturan yang baik dalam UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan maupun
Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pemerintah
Daerah serta pengusaha pariwisata mempunyai kewajiban untuk memberikan
perlindungan hukum atas keamanan, keselamatan, dan kenyamanan wisatawan
disesuaikan dengan hak-hak wisatawan sebagai penikmat jasa pariwisata. Pariwisata
merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam kegiatan
perekonomian suatu negara. Bahkan sektor pariwisata melebihi sektor migas serta industri
lainnya apabila dikelola dengan baik.
3.2 Saran
Sebaiknya pihak pemerintah dan pengusaha pariwisata lebih mengoptimalkan hak-hak
wisatawan dalam memperoleh perlindungan hukum yang berkaitan dengan keamanan, dan
kenyamanan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata. Memberikan solusi yang tepat
dan bijak untuk pengusaha pariwisata agar bertahan pada masa pandemi covid- 19.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif. Nomor 04
Tahun 2021. Tentang Standar Kegiatan Usaha Pada penyelengaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko Sektor Pariwisata. Jakarta : Kementrian Pariwisata.
Republik Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif. Nomor 12
Tahun 2014. Tentang Standar Kegiatan Usaha Pada penyelengaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko Sektor Pariwisata. Jakarta : Kementrian Pariwisata.
Republik Indonesia. 2005. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005.
Tentang Kepariwisataan. Jakarta : Pariwisata dan Budaya.