Anda di halaman 1dari 6

RESUME MODUL HUKUM KEPARIWISATAAN

MATA KULIAH HUKUM KEPARIWISATAAN.


Dosen Pengampu : Dr. Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi, SH., MH.

OLEH :

PUTU SUCI MAHARANI.


NIM. 202274201065.
KELAS 2.B.

UNIVERSITAS NGURAH RAI


FAKULTAS HUKUM
DENPASAR
2023.

i
BAB I
Pendahuluan.

A. Definisi dan Sejarah Hukum Kepariwisataan.


Pariwisata telah dikenal sejak zaman prasejarah namun konteksnya tidak sama
seperti saat ini. Di Indonesia sendiri, pariwisata telah dikenal pada masa kerajaan.
Pariwisata modern Indonesia dikenal mulai saat masa pemerintahan Belanda, dengan
dibentuknya Vereeneging Toesristen Verker (VTV). Ada beberapa ahli menyebutkan
beberapa definisi mengenai Pariwisata, namun dapat diambil kesimpulan bahwa Pariwisata
adalah kegiatan yang didukung dengan segala fasilitas sekaligus kegiatan wisata yang
menguntungkan berbagai pihak baik wisatawan atau pengunjung, masyarakat, dan
pemerintah setempat. Ada beberapa poin utama dalam pariwisata yaitu objek pariwisata,
wisatawan, serta mobilitas tempat oleh wisatawan dari suatu tempat ke tempat lain.
Objek wisata dikelompokkan menjadi 3 yaitu objek wisata dan daya tarik wisata alam,
objek wisata dan daya tarik budaya, dan daya tarik pada minat khusus.
Adapun aspek penting produk wisata yaitu amenitas, aksebilitas, atraksi. Spillane
membedakan terdapat beberapa jenis pariwisata sebagai berikut:
1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan
2. Pariwisata untuk rekreasi
3. Pariwisata untuk kebudayaan
4. Pariwisata untuk olahraga
5. Pariwisata untuk urusan dagang
6. Pariwisata untuk berkonvensi
Menurut Suwanto ada beberapa komponen dalam kepariwisataan yaitu :
1. Sarana pokok pariwisata
2. Sarana pelengkap pariwisata
3. Sarana penunjang pariwisata

B. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup dari kepariwisataaan di Indonesia mengacu pada Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

1
C. Penerapan dan Penegakan Hukum Kepariwisataan.
Implikasi kepariwisataan di Indonesia tidak terlepas dari perjanjian GATS dan WTO.
Selain itu penegakan hukum ini pada hakikatnya diharapkan mampu memberikan rasa
keadilan dan kepastian terhadap suatu akibat serta sebab atas sebuah tindakan.

BAB II
Perkembangan Perundang- undangan Kepariwisataan.

A. Pengaturan Hukum Kepariwisataan Secara Global.


Ada beberapa peraturan global yang mengatur masalah kepariwisataan didunia
seperti Pasal 13 Universal Pectaration of Human Right, Tourism Bill of Right dan Tourist
Code.

B. Peraturan Hukum Kepariwisataan Secara Nasional.


Di Indonesia sendiri Undang-Undang yang mengatur tentang kepariwisataan yaitu
UU No. 10 Tahun 2009, namun ada beberapa subtansial yang berkaitan erat dengan UU
Kepariwisataan contohnya UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

BAB III
Perkembangan aturan lain terkait dengan hukum kepariwisataan.

1. Perpres No. 2 tahun 2007 tentang Pengesahan Asean Tourism Agreement.


2. Intruksi Presiden No. 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan kebudayaan
dan pariwisata.
3. Peraturan Menbudpar No. KM-67/UM.001/MKP/2004 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Pariwisata di Pulau-pulau kecil.
4. Keputusan Menbudpar No. KM 67/UM.001/MKP/IV/2001 tentang pedoman umum
usaha pariwisata.

BAB IV
Asas Asas Hukum Kepariwisataan Indonesia

1. Asas Manfaat

2
2. Asas Kekeluargaan
3. Asas adil dan merata
4. Asas keseimbangan
5. Asas kemandirian
6. Asas kelestarian
7. Asas partisipatif
8. Asas berkelanjutan
9. Asas demokratis
10. Asas kesetaraan
11. Asas kesatuan

BAB V
Fungsi dan Tujuan Kepariwisataan Indonesia.

1. Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi


2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Menghapus kemiskinan
4. Mengatasi pengangguran
5. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
6. Meningkatkan citra bangsa
7. Memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri serta persatuan bangsa.

BAB VI
Prinsip Kepariwisataan Indonesia.

a. Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya


b. Menjungjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan local.
c. Member manfaat untuk kesejahteraan rakyat dan memberdayakan masyarakat
setempat.
d. memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup
e. Menjamin keterpaduan antarsektor, serta
f. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan dan mematuhi kode etik kepariwisataan.

3
BAB VII
Pembangunan Pariwisata di Indonesia.

1. Pembangunan kepariwisataan berdasarkan asas-asas Kepariwisataan


2. Ruang lingkup pembangunan pariwisata
a. Industri pariwisata
b. Destinasi pariwisata
d. Pemasaran
d. Kelembagaan Kepariwisataan.
3. RencanaIndukpembangunanKepariwisataan Nasional

BAB VIII
Kawasan Strategis Dalam Hukum Kepariwisataan.

1. Aspek kawasan strategis pariwisata


2. Tujuan pengembangan kawasan strategis pariwisata

BAB IX
Usaha Pariwisata di Indonesia.

1. Jenis Jenis Usaha Pariwisata


2. Pengaturan Usaha Pariwisata
3. Penyelenggaraan Usaha Pariwisata
4. Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah

BAB X
Hak, Kewajibab dan Larangan Dalam Hukum Kepariwisataan.

1. Hak
a. Orang
b. Wisatawan
c. Pengusaha
2. Kewajiban

4
a. Orang
b. Wisatawan
c. Pengusaha
d. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
3. Larangan

BAB XI
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

1. Kewenangan pemerintah pusat.


2. Kewengan pemerintah provinsi.
3. Kewenangan pemerintah kabupaten atau kota.
4. Koordinasi.

BAB XII
Badan Promosi Pariwisata Indonesia dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia.

1. Badan Promosi Pariwisata Indonesia.


2. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia.

BAB XIII
Sanksi – Sanksi Dalam Hukum Kepariwisataan.

1. Sanksi Administratif.
2. Sanksi Pidana.

BAB XIV
Isu-Isu dalam Hukum Kepariwisataan

1. Isu – isu dalam hukum kkepariwisataan.


2. Solusi dari isu hukum kepariwisataan.

Anda mungkin juga menyukai