LINGKUNGAN DAN
KEPARIWISATAAN
Oleh
I WAYAN WESNA ASTARA
Bahan Diskusi MHS S2. Kenotariatan
POKOK BAHASAN
1. Hukum dan kebijaksanaan lingkungan dalam
kepariwisataan
2. Asas-asas hukum lingkungan dan kepariwisataan
di Indonesia
3. Filosofi Tri Hita Karana dalam praktik
kenotariatan
4. Fungsi Notaris dalam Pengelolaan lingkungan
hidup
5. Hukum Lingkungan Kepariwisataan dan zona
kawasan suci di Bali.
KEPARIWISATAAN
Sebagai Disiplin Ilmu
Richardson dan Fluker (2004) dikembangkan sebagai
disiplin ilmu yang disebut dengan Tourismologi.
Leiper (1995), mendukung pengembangan kepariwisataan sebagai suatu
disiplin ilmu tersendiri dengan menyebut tourismologi sebagai tourism
disiplin.
Menggukan pendekatan (Fil. Ilmu) Ontologi,
epistimologi, dan aksiologi.
Kepariwisataan sangat sensitip terhadap pengaruh
eksternal, baik kejadian alam, maupun budaya,
semuanya dapat dianalisis.
Kajian Pariwisata secara teoritis dan empiris.
Lanjutan
Pariwisata semakin berkembang dari disiplin yang
sudah “mapan” Geografi pariwisata, Psikologi
Pariwisata, Ekonomi Pariwisata, Sosiologi Pariwisata,
Antropologi Pariwisata, Hukum Pariwisata.
Mengapa berkembang Pariwisata? Ada wisatawan dan
Pariwisata.
Pariwisata berkembang krn adanya gerakan manusia
dalam mencari sesuatu yang belum diketahui, menjadi
wilayah baru, mencari perubahan suasana atau
mendapat perjalanan baru (Robinson, 1976).
Lanjutan
Pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban
manusia, ditandai adanya pergerakan manusia yang
melakukan ziarah dan perjalanan agama serta lainnya.
Sebagai fenomena modern tonggak bersejarah dalam
pariwisata dapat ditelusuri dalam perjalanan Marcopolo
(tahun 1254-1324) menjelajah Eropa sampai Tiongkok,
kemudian kembali ke Venesia.
Indonesia th 1910 dibentuknya VTV (Vereeneging Toeristen
Verkeen) Badan Pariwisata Belanda berkedudukan di Batavia)
Indonesia Merdeka, kemudian Pemerintah membentuk HONET
(Hotel National and Tourism), badan yg bertugas
menghidupkan kembali Pariwisata.
PARIWISATA