Anda di halaman 1dari 12

HUKUM DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

DI INDONESIA

MAKALAH
Ditulis Sebagai Penugasan untuk Memperbaiki Nilai Akhir Mata Kuliah Tourism
Law
Dosen Pengampu: Dr. Andin Rusmini SH., MH.

Disusun Oleh

Nama : Aryanti Putri Utami


NIM : 227422
Semester/ Kelas : I/ G
Program Studi : Pariwisata
Jenjang : Strata Satu / S-1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO YOGYAKARTA


2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Hukum Dalam Pengelolaan Pariwisata di Indonesia”

dengan baik dan selesai tepat waktu. Saya juga tidak lupa mengucapkan terima

kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam proses

kelancaran studi dan penulisan makalah. Adapun urutan – urutan dari ucapan

terima kasih tersebut, antara lain sebagai berikut :

Bapak Dr. Suhendroyono, SH., MM., M. Par., CHE., CGSP selaku Ketua

STIPRAM, Ibu Dr. Dra. Damiasih, MM., M. Par., CHE., CGSP selaku Wakil

Ketua STIPRAM, Bapak Moch. Nur Syamsu, S. Pt., M. Par., CHE., CGSP selaku

Ketua Program Studi, Ibu Dr. Andin Rusmini, AM. KEB., SH., MH., CHBr.,

ADV, CHE, C.PS., C.PI. selaku dosen pembimbing, Ibu Sumarti selaku Ibu saya

sendiri dan Cindy Ayu selaku teman saya.

Atas dukungan dan saran dari pihak yang terkait, sehingga saya sebagai

penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Saya pribadi mengucapkan terima kasih

banyak bagi pihak yang terkait. Makalah ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan ejaan bahasa yang baik. Oleh karena itu saya menerima kritikan

maupun saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini untuk

kedepannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 2

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

A.Kebijakan Hukum Pariwisata Dalam Lingkungan .................................................... 4

B Peran Penting Hukum Pariwisata .............................................................................. 5

C. Dasar Hukum Kepariwisataan .................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 7

A. SIMPULAN ............................................................................................................ 7

B. SARAN ................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

iii
ABSTRAK

Pariwisata merupakan salah satu sector yang terus meningkat untuk

pendapatan devisa Negara. Sektor pariwisata mampu mendorong perekonomian

masyarakat. Berkembangnya kebijakan hukum pariwisata di Indonesia membuat

semakin banyak juga dampak negatif pada alam yang diakibatkan secara sengaja

maupun tidak sengaja. Kebijakan hukum pariwisata diatur secara khusus dalam

undang-undang. Kebijakan itu digunakan untuk menanggulangi masalah yaitu

undang-undang tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, undang-

undang tentang analisis dampak lingkungan.

Kata Kunci : undang-undang, pariwisata, dampak

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata di Indonesia saat ini sangat meningkat, meski

perkembangan ekonomi saat ini masih menghadapi kesulitan. Kecenderungan

yang terjadi merupakan adanya peningkatan jumlah wisatawan dari tahun ke

tahun. Adanya peningkatan jumlah wisatawan membuat pendapatan Negara

meningkat. Peningkatan jumlah wisatawan yang datang menjadikan

peningkatan devisa Negara. Daya tarik wisata yang disajikan di empat wisata

dilengkapi berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukung pariwisata

terus dibangun. Oleh karena itu, mengakibatkan bertambahnya jumlah

wisatawan ke obyek wisata. Semakin berkembangnya pariwisata di Indonesia

membuat banyak kerusakan alam yang diakibatkan secara sengaja maupun

tidak sengaja. Kerusakan tersebut terjadi karena adanya pembangunan

infrastruktur penunjang wisata yang tidak mengedepankan kelestarian

lingkungan. Dampak yang terjadi tidak berkaitan pada satu segi saja, tapi

berkaitan dengan sifat lingkungan yang multi rantai yang saling

mempengaruhi secara subsistem.

Dalam menghadapi perkembangan pariwisata, pemerintah membuat

rancangan kebijakan yang meliputi berbagai upaya untuk meningkatkan

pariwisata. Pemerintah menetapkan undang-undang no. 10 tahun 2009 dalam

bidang pariwisata tentang kepariwisataan dan peraturan pelaksanaan lainnya.

Di Indonesia, pembangunan sektor hukum masih belum dilihat sebagai media

2
untuk mengubah tatanan kehidupan masyarakat atau yang dikenal dengan

istilah “law as a tool of social engineering”. Oleh karena itu, tujuan penulisan

makalah ini adalah lebih diarahkan kepada suatu upaya untuk mengajak para

pembaca membentuk suatu kerangka berpikir yang komprehensif dan

terintegrasi dalam rangka penyusunan dan penegakan Hukum Pariwisata.

Hukum kepariwisataan adalah peraturan yang mengatur tentang seluruh

kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata yang bersifat multidemensi

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi wisatawan

dan masyarakat setempat, wisatawan, pemerintah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebijakan hukum pariwisata dalam lingkungan?

2. Bagaimana peran hukum pariwisata?

3. Apa yang menjadi dasar hukum dalam kepariwisataan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kebijakan hukum pariwisata dalam lingkungan

2. Untuk mengetahui peran hukum pariwisata.

3. Untuk mengetahui dasar hukum kepariwisataan

D. Manfaat Penulisan

1. Diharapkan dapat memberikan pengembangan tentang hukum mengenai

kebijakan hukum pariwisata.

2. Dengan penulisan ini diharap dapat memberikan wawasan kepada

pembaca

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebijakan Hukum Pariwisata Dalam Lingkungan

Hukum lingkungan merupakan aturan-aturan atau ketentuan yang

mengatur dalam hal penataan, manfaat, pemeliharaan, pengawasan dan

pengendalian lingkungan. Pengelolaan lingkungan diatur khusus oleh undang-

undang. Tapi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah belum sesuai dengan

undang-undang yang digunakan, termasuk dalam mengatur perkembangan

pariwisata dan perlindungan pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2009 adalah undang-undang yang mengatur perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

Undang-undang itu merupakan upaya sistematis yang digunakan untuk

melestarikan lingkungan yang berisi larangan membuat pencemaran, membuang

limbah sembarangan, dan sebagainya. Pencemaran dan perusakan lingkungan

dalam bidang pariwisata dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Untuk mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan diperlukan

undang-undang tersebut. Pariwisata dengan objek wisata alam makin banyak

diminati oleh wisatawan, untuk itu perlu pengembangan seperti fasilitas objek

wisata harus diatur sebaik mungkin.

Selain undang-undang mengenai perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup ada satu undang-undang lagi yaitu undang-undang Nomor 10

Tahun 2009 tentang kepariwisataan. Hukum ini mengatur keadaan alam flora dan

4
fauna, peninggalan budaya, peninggalan seni sejarah dan purbakala. Pariwisata

merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sistematis, terencana dan

berkesinambungan. Tanggung jawab saat melindungi nilai-nilai agama, budaya

yang hidup dalam masyarakat, kelestarian lingkungan.

Kebijakan pariwisata merupakan upaya untuk menciptakan kepastian

wisatawan karena masyarakat terkait dengan pengembangan wisata, jadi dapat

memaksimalkan manfaat wisata bagi pelaku wisata dan meminimalkan dampak

negative untuk kedepannya.

B. Peran Penting Hukum Pariwisata

Peran penting yang perlu dilakukan oleh pembuat kebijakan destinasi yaitu

melakukan kegiatan sadar wisata yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Definisi sadar wisata tidak berarti pemaksaan terhadap pihak yang

berkepentingan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui seberapa penting

kebutuhan masyarakat yang tinggal di daerah tujuan wisata tersebut dan untuk

pengembangan tempat wisata itu sendiri.

Tujuan pembangunan kepariwisataan adalah meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memajukan kebudayaan,

meningkatkan pariwisata, memperkuat identitas dan persatuan nasional. Jika salah

satu faktor tidak terpenuhi, pariwisata tidak boleh dikembangkan di daerah wisata.

Namun, ada satu masalah yang perlu dikhawatirkan karena dapat menyebabkan

masalah dalam jangka panjang. Pasal 5g dari UU Nomor 10 Tahun 2009

menyatakan bahwa salah satu prinsipnya adalah praktik-praktik kepariwisataan

5
harus sesuai dengan perjanjian internasional dibidang pariwisata. Oleh karena itu,

pemangku kepentingan di Indonesia terutama pengambil keputusan politik harus

berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan perjanjian internasional dalam

bidang pariwisata.

Setelah dipastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak bertentangan dengan

kepentingan jangka panjang masyarakat yang tinggal di daerah tujuan wisata dan

isu yang perlu dikelola dengan baik adalah pelaksanaan kegiatan pariwisata.

Kegiatan yang harus diatur dalam UU kepariwisataan setidaknya adalah praktik

kepariwisataan harus menyesuaikan dengan kearifan local di daerah tujuan wisata,

penyelenggara kepariwisataan harus ditunjukan untuk membantu mewujudkan

motivasi berwisata, mendorong perusahaan jasa pariwisata agar terhindar dari

tuntutan hukum.

C. Dasar Hukum Kepariwisataan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disahkan

oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Pemerintah dan pemerintah

daerah, dunia usaha pariwisata dan masyarakat wajib untuk dapat menjamin

supaya berwisata sebagai hak setiap orang dapat ditegakkan sehingga dapat

mendukung peningkatan harkat dan martabat manusia. Pembangunan

kepariwisataan tetap perlu diperhatikan jumlah penduduknya. Modal utama dalam

pembangunan wisata masa sekarang dan mendatang adalah jumlah penduduknya

karena mempunyai dua fungsi, sebagai asset sumber daya manusia dan juga

sebagai sumber potensi wisatawan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Hukum dalam lingkungan merupakan aturan-aturan yang mengatur dalam

hal penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian

lingkungan. Pengelolaan diatur khusus oleh undang-undang. Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2009 adalah undang-undang yang mengatur perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan yang harus diatur dalam undang-undang

kepariwisataan setidaknya adalah praktik kepariwisataan harus menyesuaikan

dengan kearifan lokal di daerah tujuan wisata.

B. Saran

Perlu adanya penegasan kepada semua orang dengan adanya hukum,

karena saat ini dirasa masih pemerintah masih kurang tegas dan masyarakat masih

menyepelekan hal tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Antarika, Basuki. (2011). Penegakan Hukum Pariwisata Di DKI Jakarta Sebagai

Destinasi Pariwisata Internasional. Jakarta.

Sudini, Luh Putu. Made Wiryani & A.A. Rai Sita Laksmi. (2021). Penerapan

Kebijakan General Agreement On Trade In Service Dalam Perkembangan

Hukum Pariwisata. Denpasar. Jurnal Hukum Magnum Opus.

Prabowo, Thariq Farhan Pudianto. (2018). Kebijakan Hukum Pariwisata di

Bidang Lingkungan. Surakarta.

Isharyanto. Maria Mandalina & Ayub Torry S.K. (2019). Hukum Kepariwisataan

dan Negara Kesejahteraan. Bogor.

8
9

Anda mungkin juga menyukai