Anda di halaman 1dari 7

Kemitraan Pemerintah Daerah Dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah Dalam

Pemasaran Objek Wisata Permandian Alam Ompo Kabupaten Soppeng

Hardianto Hawing1*, Mutmainnah1 dan Ratna Nengsi R1

Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah
1

Makassar, Jalan Sultan Alauddin No. 259, Makassar 90221

Abstrak
Artikel ini mambahas bentuk Kemitraan Pemerintah Daerah dan Badan Promosi Pariwisata Daerah dalam
Pemasaran Objek Wisata Permandian Alam Ompo Kabupaten Soppeng dan untuk mengetahui faktor-
faktor apa mempengaruhi Kemitraan Pemerintah Daerah dan Badan Promosi Pariwisata Daerah
Pemasaran Objek Wisata Permandian Alam Ompo Kabupaten Soppeng. Pariwisata membutuhkan
kemitraan berbagai pihak tidak semata-mata berjalan sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak. Jenis
penelitian mengunakan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran umum sebagai data dikumpulkan dilapangan secara objektif. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi jumlah sebanyak 7 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah
berdasarkan Kemitraan (kerjasama) berkaitan dengan pariwisata adalah kerjasama antara satu oranganisasi
bertujuan memfasilitasi pemasaran destinasi objek wisata Kabupaten Soppeng (Permandian Alam Ompo)
untuk mempermosikan potensi-potensi wisata di Kabupaten Soppeng mereka harus mengetahui sejumlah
destinasi-destinasi wisata memilliki aspek menjanjikan salah satunya adalah promosi sosial media.

Kata Kunci: Kemitraan; Pemasaraan Pariwisata; Pariwisata.

Abstract
The article discusses about partnership local goverment and promotion agency oflocal tourism in tourist
attraction Permandian Alam Ompo Kababupaten. Soppeng and to know factors influence the partnership
local goverment and promotion agency of local tourism in tourist attraction Permandian Alam Ompo
Kababupaten Soppeng. Tourism needs any kinds of partnership institute and can't go through by itself
without support from many people. This research used qualitative research with The type of this research
have purpose to know the general description as a data collected objectively. The data collection technique
used observation method, interview, and documentation through 7 people. The result of this research
showed that partnership local goverment with promotion agency of local tourism. In this case based on
cooperation and relation with tourism between an organization with purpose to facilitate the destination of
promotion agency in Kabupaten. Soppeng. They have to knowyof tourism destination which had a good
aspect. One of them will promote by social media.

Keyword : Partnership; Tourism Marketing; Tourism

*
Penulis Korespondensi
E-mail: hardiantohawing@gmail.com
1. Pendahuluan Pariwisata yang menjadi tanggung jawab dan
kewewenangannya berdasarkan peraturan
Pemeritah merupakan pelayanan
perundang-undang yang berlaku.
masyarakat maka sepatunya memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip
perkembangan sebuah daerah baik itu bidang dasar dalam penataan ruang yang bertujuan
pendidikan, politik, dan tidak kalah penting untuk meningkatkan pemanfaatan sumber
adalah sektor pariwisata yang banyak daya alam dan sumber daya buatan secara
dijadikan oleh beberapa daerah sebagai usaha berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna
untuk mendapatkan pendapatan asli daerah. untuk meningkatkan kualitas sumber daya
Promosi-promosi yang dilakukan adalah manusia, mewujudkan perlindungan fungsi
menjual keragaman wisata dan budaya ruang dan mencegah serta menanggulangi
Indonesia, hal inilah ditanggapi positif dengan dampak negatif terhadap lingkungan, dan
banyaknya wisatawan dari mancanegara yang mewujudkan keseimbangan kepentingan
berkunjung ke Indonesia. Indonesia yang kesejahteraan dan keamanan. Usaha
memiliki keragaman budaya dan wisata pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
melimpah itu mampu mengatasi masalah- menyelenggarakan jasa pariwisata atau
masalah mendasar dengan penguatan menyediakan atau mengusahakan objek dan
ekonomi dari penerimaan devisa/pendapatan daya tarik wisata, seperti yang didalam
daerahnya dengan itulah sebagai negara yang Undang-Undang Republik Indonesia No 10
memiliki keragaman melimpah indonesia Tahun 2009 tentang Kepariwisataan usaha
dapat mengembangkan potensinya, misalnya barang pariwisata dan usaha lain yang terkait
dari segi pariwisata sebab wisatawan yang dengan bidang tersebut. Industri pariwisata
berkunjung ke Indonesia mencari atau adalah suatu susunan organisasi, baik
menikmati keindahan pariwisata Indonesia pemerintah maupun swasta, yang terkait
sehingga memberikan efek dominan bagi dalam pengembangan, produksi dan
dalam maupun luar negeri, bila dari luar pemasaran produk suatu layanan untuk
negeri negara kita semakin terkenal maka bagi memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang
dalam negeri negara kita dapat menambah berpergian Pariwisata di daerah-daerah
devisa guna mengangkat kesejahteraan sangatlah banyak bila mampu memanfaatkan
masyarakat yang ada saat ini. potensi-potensi yang ada,. Pemerintah dan
masyarakat daerah saling membantu dalam
Pariwisata memiliki peran yang besar
pengembangan tersebut sehingga mengangkat
dalam pembangunan nasional. Karena selain
segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah.
menghasilkan pendapatan dan sekaligus
sebagai penghasil devisa, sektor pariwisata Pariwisata sangat mampu dalam
berkaitan erat dengan penanaman modal mengatasi masalah kesejahteraan bila
asing. Turis-turis yang datang ke Indonesia dikembangkan secara propesional. (Jurnal
adalah termasuk mereka yang berhubungan Nengsi,2014). Usaha pengembangan
bisnis dengan Indonesia. Upaya pariwisata tidak hanya pemerintah yang
pengembangan kegiatan pariwisata diperlukan melakukan sendiri tetapi pihak-pihak lain juga
pengaturan-pengaturan alokasi ruang yang ikut adil dalam pembangunan infrastruktur
dapat menjamin sustainable development pendamping ini guna meningkatkan
guna mencapai kesejahteraan masyarakat pendapatan dari sektor ekonominya. Menurut
seperti yang tercantum dalam peraturan Charles Kaiser Jr. Dan larry E. Helber dalam
daerah Kabupaten Soppeng No 03 Tahun bukunya menjelaskan tingkat-tingkat
2008 Pasal 18 yang menyangkut Dinas perencanaan pariwisata itu dimulai dari
Kebudayaan dan Pariwisata. Dinas ini pengembangan pariwisata daerah yang
mempunyai tugas untuk melaksanakan mencakup pembangunan fisik objek dan
sebagian kewenangan atau urusan Pemerintah atraksi wisata. Setelah itulah dilakukan, kita
Daerah berdasarkan asas otonomi yang tugas akan dapat melihat bagaimana perkembangan
pembantuan dibidang Kebudayaan dan dari jumlah berkunjung wisatawan apabila
ternyata mencapai target yang telah ditetapkan daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar
selanjutnya akan memikirkan sistem prioritas. ketentuan hukum yaitu perundang-undangan.
Selain itu hal yang menjadi tolak ukur dari
Hal demikian terjadi di Permandian
Pemerintah Daerah dengan Badan Promosi
Alam Ompo, dimana Kemitraan Pemerintah
Pariwisata Daerah dalam Pemasaran Objek
dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah
Wisata ini adalah terdapat tiga pendekatan
serta Masyarakat tidak berjalan dengan baik di
atau tahap yang dijalankan oleh mereka yang
karenakan Wisata Permandian Alam Ompo
terlibat dalamnya yakni menelaah dan
kurang member ruang dalam pembangunan
memahami masalah, menentukan kebijakan
sumber daya manusia dikarenakan ada
bersama dan impemelentasi.
dinding-dinding pemisah antara pariwisata dan
sosial budaya masyarakat Ami Suwardi Putra 2. Metode Penelitian
(2013:199) bahwa berdasarkan sapek Penelitian ini menggunakan jenis
menejemen secara umum menejemen atraksi penelitian kualitatif merupakan penelitian
didesa Wisata Pemandian Alam Ompo
tentang riset yang bersifat deskripti den
kurang member ruang pada pembagunan cenderung menggunakan analisis dengan agar
sumber daya munisia member pemisah antara penelitian dimanfaatkan sebagai pemandu
pariwisata dan sosial budaya masyarkat agar fokus penelitian sesuai fakta di lapangan.
keterbatasan pemanfaatan teknologi dan Selain ini landasan teori bermanfaat
minimnya peroranisasian, kominikasi untukmemberikan gambaran umum tentang
masyarakat. latar penelitian dan sebagai bahan
Permandian Alam Ompo merupakan pembahasan hasil penelitian. Adapun
salah satu objek wisata yang sangat menarik pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
untuk dikunjungi, utamanya jika rekreasi Kabupaten Soppeng dan topik penelitian
bersama-sama dengan keluarga dan adalah Kemitraan Pemerintah dengan Badan
handautaulan terdekat. Permandian Alam Promosi Pariwisata Daerah dalam Pemasaran
Ompo yang terdekat di Kelurahan Ompo Objek Wisata Permandian Alam Ompo di
Kecematan Lalabata dapat ditempuh dengan Kabupaten Soppeng. Lokasi penelitian
jarak 3 km sebelah utara ko Watangsoppng dilakukan di Kantor Dinas Kebudayaandan
ibu kota Kabupaten Soppeng. Wisata Pariwisata Kabupaten Soppeng dengan
Permandian Alam Ompo, sangat dikenal Permandian Alam Ompo Kelurahan Ompo
dengan permandian alamnya yang memiiki Kecematan Lalabata Kabupaten Soppeng
kejernian yang tidak ada duanya di Kabupaten .Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
Soppeng. Selain dingin juga di kenal dengan sampai Agustus 2017 dengan terjun langsung
kesegarannya, hingga oleh sebagian untuk melaksanakan wawancara kepada
masyarakat Soppeng, sumber mata air di semua yang menjadi focus penelitian dengan
Permandian Alam Ompo dijadikan sebagai jumlah informan 7 orang, 2 orang Dinas
sumber air bersih yan dikelolah menjadi air Kebudayaan dan Pariwisata, 2 orang
mineral oleh sebuah perusahaan swasta Pengelolah Permandian Alam Ompo selaku
berskala nasional. Pariwisata di Kabupaten petugas permandian, 1 orang tokoh
Soppeng ini merupakan kesempatan yang masyarakat,, dan 2 oarang Pengujung selaku
sangat baik bagi Pemerintah Daerah untuk penikmat keindahan permandian. Jadwal
membuktikan kemampuannya dalam wawancara yaitu 05 Juli 2017 untuk pihak
melaksanakan kewenangan yang menjadi hak Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di
daerah. Kabupaten Soppeng, 06 Juli 2017 untuk
Pengelola Permandian Alam Ompo, 10 Juli
Maju atau tidaknya suatu daerah sangat
2017 untuk pihak masyarakat sekitar
ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
permandian, 11 Juli 2017 untuk pihak
untuk melaksanakan yaitu Pemerintah
pengunjung Permandian Alam Ompo.
Daerah. Pemerintah Daerah bebas berkreasi
dan berekspresi dalam rangka membangun
3. Pembahasan Dan Hasil namun perluh di tingkatkan dari segi kualitas
mutu sumber daya manusianya. Hal ini dapat
Perencanaan dan pengeolalan pariwisata
dilihat dari menelaah dan memahami masalah
di suatu destinisasi tidak terlepas dari
karena keberedaan sumber daya manusia
keterlibatan beberapa kelOmpok masyarakat
sangat berperan penting dalam pemasaran
baik mereka yang terlibat langsung maupun
sebuah objek wisata itu sendiri, kenyaatan saat
tidak langsung. Kemitraan (Kerjasama) bahwa
ini sebagian besar pemandu wisata masih
bentuk pengelolaan daya tarik wisata yang
tradisonal hanya warga sekitar Kawasan
terintergrasi. Intraksi ini akan melibatkan
Wisata Permandian Alam Ompo.
beberapa pihak seperti industri akomodasi,
perjalanan, dan transportasi pemerhati, dan Menentukan Kebijakan Bersama adalah
percinta lingkungan dan budaya, institusi Telah disepakati hal-hal apa yang akan
pendidikan dan nirlaba (non-profit dilakukan dalam rangka kemitraaan tersebut.
organization), pemerintah serta masyarakat. Tahap ini lebih mengarah pada teknis atau
Oleh karna itu, salah satu bentuk kemitraan kegiatan yang akan dilakukan dalam
(kerjasama) yang berkaitan dengan pariwisata menghadapi dan mengatasi masalah yang
adalah kerjasama antara satu orangisasi atau telah diidentifikasi bersama. Pada tahap ini
instansi dengan instansi lainya yang bertujuan telah di hasilkan struktur, rancana priode
untuk memfasilitasi pemasaran destinasi objek pelaksanaan kegiatan serta hal-hal yang
wisata di Indonesia yang dilakukan dengan bersifat berjalan agar program kerja dapat
berbagai aktivitas. Kegiatan dalam bentuk berjalan dengan baik. Adapun hasil
melakukan promosi pariwisata melalui social wawancara terhadap informan di lokasi
media intraksi di sosial media adalah hal yang tentang menentukan kebijakan bersama yang
sangat di gandrungi masyarakat saat ini akses telah ditetapakan tentunya akan melahirkan
informasi pun tak mengenal ruang dan waktu. kebijakankebijakan bersama yaitu salah
satunya mengadakan kemitraan antara Dinas
Untuk mengetahui bagaimana bentuk
Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Promosi
Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Badan
Pariwisata Daerah, dan Pata Indonesia
Promosi Pariwisata Daerah dalam Pemasaran
Objek Wisata Permandian Alam Ompo di Chapter serta Masyarakat sekitar kawasan
wisata Permandian Alam Ompo, untuk
Kabupaten Soppeng, beberapa kerakteristrik
meningkatkan kunjungan wisatawan di
kemitraan yang di kemukakan oleh Selin,
Kabupaten Soppeng khusus Pemandian Alam
1999: Parker 2000. Untuk mengetahui tahap
Ompo dengan melakukan kegiatan pencarian
yang dapat dijalankan suatu Kemitran atau
kandidat duta wisata, serta salah satunya yang
kerjasama yaitu: Menelaah dan memahami
akan dilakukan duta wisata adalah melakukan
masalah (problem-setting) adalah Kedua
promosi pariwisata melalui sosial media.
pihak diharapkan menganalisi secara seksama
dan mendalam hal-hal apa yang menjadi Interaksi di sosial media adalah hal yang
kebutuhan bersama dan tantangan atau sangat digandrungi masyarakat saat ini, akses
hambatan yang mungkin dihadapkan ketika informaasi pun tak mengenal ruang dan
akan melakukan kerjasama atau kemitraan. waktu. Implementasi (structuring concern)
pihak-pihak yang terkait telah
Tentunya identifikasi dan analisis ini
mengemplementasikan rencana kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama dan saling
telah disepakati sebelunnya. Pada tahap ini
pengertian dengan prinsip bahwa IdentifikasI
pula, evaluasi dan monitoring menjadi bagian
ini semata-mata bertujuan agar program yang
yang tak terpisahkan agar program kerja yang
dijalankan betul-betul memberikan manfaat
dijalankan dapat lebih ditingkatkan dari segi
kepada kedua pihak. Hasil wawancara dan
kualitas. Sebagai kesimpulan upaya-upaya
temuan di lokasi peneliti, dapat disimpulkan
yang perlu dilakukan adalah: Peningkatan
bahwa menelaah dan memahami masalah
koordinasi dan kerjasama dari seluruh pihak
yang di miliki oleh Dinas Kebudayaan dan
yang terkait untuk menyusun perancangan
Pariwisata Kabupaten Soppeng sudah baik
kebijakan yang lebih berkompeten,
peningkatan kualitas SDM pendukung untuk timbul antara orang dengan orang untuk
melaksanakan operasionalisasi menjalankan suatu usaha dengan tujuan untuk
Kepariwisataan, adanya keterlibatan mendapatkan keuntungan) (dalam Ibrahim
masyarakat secara umum untuk lebih “merasa 2006:26). Menurut Sumarto ( 2009:116),
memiliki” sehingga diharapkan masyarakat Kemitraan adalah hubungan yang terjadi
memberikan masukan dan bantuan yang antara civil society, pemerintah dan atau
konstruktif terhadap peningkatan sector swasta dalam rangka mencpai suatu
Kepariwisataan diKabupaten Soppeng tujuan yang didasarkan pada prinsip
Kecamatan Lalabata Kelurahan Ompo. kepercayaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Kemitraan merupakan perencanan dan Kemitraan merujuk pada Mohr dan
pengelolaan pariwisata di suatu destininasi Spekman adalah hubungan strategi yang
tidak terleas ari keterlibatan beberapa secara sengaja diranjang atau dibagun antara
kemOmpok masyarakat baik mereka yang perusahaan-perusahaan untuk mencpai tujuan
terlibat secara langsung maupun tidak yang telah ditetapkan, manfaat bersama dan
langsungKemitraan menurut Buckley (2010) saling kebergantungan yang tinggi (dalam Jane
berpendapat bahwa kemitraan merupakan 2011:193). Pemasaran Pariwisata yang
bentuk pengelolalaan daya tarik wisata yang dikemukakan oleh Yoeti (dalam muljadi,
terinterasi (inergrative management). Interasi 2009), adalah seluruh kegiatan untuk
ini akan melihat beberapa piha seperti industi mempertemukan permintaan dan penawaran,
akomodasi, perjalanan dan transportasi, sehingga pembeli mendapat kepuasan dan
pemerhatian dan percinta lingkungan dan perjual mendapat keuntungan maksimal
budaya, instritusi pendidikan, organisasian dengan risiko seminimal mungkin.
non-pemeintah dan nirlaba (non-profit Kebanyakan orang beranggapan bahwa
organization), pemerintah serta masyarakat pemasaran hanyalah menjual dan
(Eagles,2009; yall. Garrod, dan Leask,2003). mengiklankan sesungguhnya penjualan dan
Kemitraan terkadang diartikan dengan istilah iklan hanyalah puncak dari pemasaran saat ini
kaloborasi.Bramwell dan Lane (2000:4) pemasaran harus depehami tidak dalam
mengemukkakan bahwa „Callaboration pemahaman kuno sebagai membuat
involves relationships between stakeholders perjualan, tetapi dalam pemahaman modern
when those parties interact with each other in yang memuaskan kebutuhan pelanggan.
relation to a common issue or “problem (dalam Kotler dan Armstrong,2008:6) “tujuan
domain:. Kalaborasi melibatkan hubungan pemasaran adalah membuat perjualan tidak
antara berbagai proses interaki satu sama lain diperlukan lagi”. Perjualan dan iklan hanyalah
untuk mencari ataupun melakukan hal-hal sebagian dari bauran pemasaran yang lebih
dalam mengatasi isu-isu ataupun masalah yang besar seperangkat sarana pemasaran yang
sedang menjadi perhatian kedua belak pihak. berkerjasama untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan dan menciptakan hubungan dengan
Dalam mengimplementasikan
pelanggan.
kemitraan, terdapat tiga pendekatan atau
tahap yang dapat dijalankan oleh mereka yang Pariwisata adalah produk tidak terwujud
terlibat dalam kemitraan yakni menelaah atau dan lebih sulit untuk pasar dari produk nyata
memahami masalah (problem-setting), seperti mobil. Sifat tidak terwujud jasa
memahami, menganaiisis atau menentukan membuat kontral kualitas yang sulit namun
kebijakan bersama (direction setting) dan penting. Hal ini juga membuat lebih sulit bagi
tahap implementasi (structing concern) pelanggang potensi untuk mengevaluasi dan
(Selin,1999: Parker, 2000). Pada bagian membandikan penawran layanan.Selain itu,
pertama Undang-undang Kemitraan bukanya memindahkan produk kepelanggan,
(partnership) 1890, mendefinisikan kemitraan namun pelanggan harus melakukan
sebagai berikut: “the relationship which perjalanan ke produk (daerah/masyarakat)
subsist between persons carrying on abusiness (Raju2009). Mc. Intosh dan Gorder Pariwisata
with a view to profit”, (suatu hubungan yang adalah ilmu dan bisnis yang dapat
menghimpun pengunjung, termasuk kebutuhan kecuali kegiatan untuk
didalmnya berbagi akomodasi dan catering memperoleh penghasilan, meskipun pada
yang dibutuhkan dan diminati oleh perkembangkan selanjutnya batasan “
pengunjung. James J Spillane Pariwisata memperoleh penghasilan”masih kabur.
adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat 4. Kesimpulan
lain dan bersifat sementara, dilakukan
perorang atau pun kelompok sebagi usaha Kemitraan (kerjasama) berkaitan
mencari kesimbangan, keserasian dalam dengan pariwisata adalah kerjasama antara
dimensi sosial budaya dan ilmu Pariwisata satu orangisasi atau instansi dengan instansi
lainya yang bertujuan untuk memfasilitasi
Menurut Salah Wahab (2003: 143), pemasaran destinasi objek wisata di Indonesia
pariwisata merupakan perpindahan sementara yang dilakukan dengan berbagai aktivitas.
organisasi dari bermacam-macam tempat
tinggal, iman dan agama, dan yang mempunai Hasil penelitian yang dilakukan di
pola hidup yang berbeda, beragama harapan, Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
banyak jenis kesukaan dan hal-hal yang Soppeng, serta di Permandian Alam Ompo
disukai, serta motivasi-motivasi yang tidak Kelurahan Ompo Kecematan Lala Bata
dapat dibuat standarnya karena kesemuanya Kabupaten Soppeng akan penulis uraian
ini adalah ungkapan pikiran dan endapan sebagai berikut: Menelaah Dan Memahami
perasaan serta tingkah laku yang berupa Masalah yang di miliki oleh Dinas
dalam jangka panjang menurut tempat dan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
wisata. Soppeng sudah baik namun perluh di
tingkatkan dari segi kualitas mutu sumber
Menurut Kurt Morgenroth, pariwisata daya manusianya. Hal ini dapat dilihat dari
dalam arti sepit adalah lau-lintas orangoarng menelaah dan memahami masalah karena
yang meninggalkan tempat kediamannya keberedaan sumber daya manusia sangat
untuk sementra waktu, untuk berpesiar di berperan penting dalam pemasaran sebuah
tempat lain semata-mata sebagi konsumen objek wisata itu sendiri, kenyaatan saat ini
dari buah hasil perekonomian dan sebagian besar pemandu wisata masih
kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan tradisonal hanya warga sekitar kawasan Wisata
hidup dan budayanya atau keinginan yang Ompo. Warga ini pula yang menentukan
beraneka ragam dan pribadinyaa. Pariwisata kebijakan bersama dan yang telah ditetapkan
secara etimologi berasal dari dua kata yaitu tentunya akan melahirkan kebijakan-kebijakan
“Pari” dan “Wisata”. pari berarti berulang- bersama yaitu salah satunya mengadakan
ulang atau berkali-kali. Pariwisata adalah suatu kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan
perjalan sementara waktu, yang Pariwisata, badan promosi pariwisata daerah,
diselenggarakan dari tempat lain dengan dan pata Indonesia chapter serta masyarakat
maksud bukan untuk berusaha (business) atau sekitar kawasan wisata Ompo, untuk
mencari nafka ditempat yang dikunjungi, meningkatkan kunjungan wisatawan di
tetapi semata-mata untuk menikmatin perjalan
kabupaten Soppeng khusus Permandian
tersebut guna bertamasyah dan refreasi untuk Alam Ompo dengan melakukan kegiatan
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. pencarian kandidat duta wisata, serta salah
Undang-undang nomor 10 tahun 2009 satunya yang akan dilakukan duta wisata
tentang kepariwisataan, pariwisata adalah adalah melakukan promosi pariwisata melalui
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung sosial media.
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat pengusaha, pemerintah dan Interaksi di sosial media adalah hal yang
pemerintah daerah. Pariwisata adalah suatu sangat digandrungi masyarakat saat ini. Akses
kegiatan kemanusiaan berupa hubungan informasi pun tak mengenal ruang dan waktu.
antara orang baik dari Negara yang sama Implementasi upaya-upaya yang perlu
antara neegara atau hanya dari daerah lain dilakukan adalah: peningkatan koordinasi dan
atau benua lain untuk memenuhi berbagai kerjasama dari seluruh pihak yang terkait
untuk menyusun perancangan kebijakan yang Pengelolaan Objek Wisata Alam Pantai
lebih berkompeten. peningkatan kualitas Karsut Di Desa Kampala Kecematan
sumber daya masyarakat (SDM) pendukung Arungkeke Kabupaten Jeneponto.
untuk melaksanakan operasionalisasi Universitas Muhammadiah Makassar.
Kepariwisataan, adanya keterlibatan Rani Deddy Prasetya Maha (2014). Jurnal
masyarakat secara umum untuk lebih “merasa
Perkembangan Potensi Pariwisata
memiliki” sehingga diharapkan masyarakat Kabupaten Sumenep Madura Jawa
memberikan masukan dan bantuan yang Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang).
konstruktif terhadap peningkatan Universitas Airlangga.
Kepariwisataan di Kabupaten Soppeng
Kecamatan Lala Bata kelurahan Ompo.
Ucapan Terima Kasih Buku

Ucapan rasa terima kasih teramat luar


biasa dan penghargaan setinggi-tingginya Hadiwijoyo. Suryo,Sakti (2012). Perencanaan
kepada semua pihak yang telah banyak Pariwisata Perdesaan Berbasis
membantu dan memberikan motivasi dalam Masyarakat, Jilit 1,Graham Ilmu,
penulisan karya ini. Kepada semua yang Yogyakarta.
terlibat senantiasa mengajarkan dan
memberikan semangat luar biasa ketika
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, (2008).
penulis menemui hambatan dari kesesatan
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1,
dan keterbatasan. Semoga tulisan ini
Erlangga, Jakarta.
bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, menambah khasanah kajian Raju, B.S & Turi, Z.G., (2012). Rheumatic
Ilmu Komunikasi, dan secara praksis Fever.In: Bonow, R.O.Et.Al., Ed.
memberikan tawaran langkah kongkrit dalam Braunwald‟s Heart Disease: A Text
menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa book Of Cardiovascular Medicine.
khususnya dalam realitas pengembangan Ed.9; Vol.1. Philadelphia: Elsevier
Pariwisata di Indonesia. Saunders, 1868-1875.
Daftar Pustaka Salah Wahab. 2003. Manajemen
kepariwisataan. Jakarta: Prandnya
Jurnal
Paranita
Selin,Steve, (2000). Developing A Typogy Of
Buckley, (2010). Jurnal P3m Poleteknik
Sustainable Tourism Partnerships.
Pariwisata Makassar Pusat Penelitian
Dalam Bramwell, Bill, Dan Lane,
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat”
Bernard Editor. Tourism Collaboration
Kemitraan Sebagai Strategi
And Partnerships: Politics, Practice And
Pergembangan Priwisata Dan Hindustri Sustainability, Clevedon: Channel View
Hospitality, Kampus Politeknik
Publications. Hal 129-142.
Pawirisata Makassar.
Melyanti Imelda Merry, (2014). Jurnal
Kebijakan Dan Menejenen Publik, Pola Warpani P. Suwarjoko, Warpani P.Indira
Kemitraan Pemerintah, Civil Society, (2007). Pariwisata dalam tata ruang
Dan Swasta Dalam Program Bank wilayah, ITB Bandung, hal.6
Sampah Di Pasar Baru Kota
Problingo,Universitas Muhammadiyah
Makasssar. Yeoti. Oka, A (2005). Perencanaan Strategis
Pemasaran Daerah Tujuan Wisata,
Riskayana, Kadir Abdul, Taufik Ahmad, Penerbit , Pt.Pradnya Pramita,Jakarta.
(2012). Jurnal Partisipasi Masyarakat
Dalam

Anda mungkin juga menyukai