Anda di halaman 1dari 9

TULIP: Tulisan Ilmiah Pariwisata

E-ISSN: 2720-9873
Available Online at https://journal.umgo.ac.id/index.php/Tulip/index
Vol. 3, No. 1 Juni 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.31314/tulip.3.1.19-26.2020

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DI DAYA TARIK WISATA HUTAN PINUS DI


KABUPATEN GORONTALO

Srilian Laxmiwaty Dai1, Nur Fadhlyah Usu2, Irma K. Hatibie3


Program Studi Pariwisata, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Indonesia
Email; lyan.laxmiwaty@umgo.ac.id, nurfadhlyahusu@gmail.com
Info Artikel Abstract:
The Objectives of this research are to figure out the local community
Diterima: 20 involvement in the management and the development of Hutan Pinus
Mei 2020 Dulamayo Tourist Attraction and to know how to improve the local
community involvement. The method of this research is qualitative metode
with observation, interview and documentation. The result of this research
Disetujui: 02
was the lack of local community involvement in the management and the
Juni 2020
development of Hutan Pinus Dulamayo Tourist Attraction. The management
of this tourist attraction is handled by only some people wich did not give a
big multiflier effect to all of the local community in Dulamayo Village.

Keywords: Local Community Involvement, Tourist Attraction.

Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlibatan masyarakat
lokal dalam pengelolaan dan pengembangan Objek Wisata Hutan Pinus
Dulamayo dan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keterlibatan
masyarakat setempat. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah
kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan
pengembangan Objek Wisata Hutan Pinus Dulamayo. Pengelolaan objek
wisata ini hanya ditangani oleh beberapa orang saja yang tidak memberikan
multiflier effect yang besar kepada seluruh masyarakat lokal di Desa
Dulamayo.

Kata Kunci: Keterlibatan Masyarakat Lokal, Daya Tarik Wisata

PENDAHULUAN peluang usaha, meningkatkan perekonomian


Pariwisata merupakan salah satu dan dapat memberi implikasi positif dalam
sektor yang potensial dan mendukung mensejahterakan masyarakat khususnya
kegiatan perekonomian oleh karena itu masyarakat lokal di suatu daya tarik wisata.
dibutuhkan perhatian lebih dalam Tidak hanya peningkatan dari sektor
pembangunan dan pengembangan sektor ekonomi, pengembangan sektor pariwisata
pariwisata. Sektor pariwisata menciptakan juga dapat berkontribusi besar terhadapa
1
berbagai sektor seperti sektor sosial, budaya bisa dilalui. Salah satunya melalui jalur timur,
dan lain sebagainya. Melihat berbagai yakni dari Kota Gorontalo menuju Kabupaten
implikasi positif dari sektor pariwisata, Bone Bolangao, kemudian melawati Desa
tentunya sangat diharapkan adanya Tupa dan beberpa desa lainnya. Waktu
keberlanjutan dalam pengelolaan daya tarik tempuh dari pusat Kota Gorontalo munuju
wisata dan destinasi agar ekonomi suatu puncak Hutan Pinus Dulamayo adalah kurang
daerah kondusif dengan masyrakat yang lebih satu jam.
sejahtera. Dengan demikian, maka Setelah tiba di Desa Dulamyo
pembangunan pariwisata harus didasarkan Selatan, para pengunjung atau wisatawan
pada kriteria keberlanjutan yang artinya dapat memarkirkan kenderaan dan
bahwa pembangunan dapat didukung secara melanjutkan perjalanan ke Hutan Pinus
ekologi, sosial dan budaya maupun secara dengan berjalan kaki kurang lebih 30 menit.
ekonomi. Para pengunjung tidak perlu tergesa-gesa
Pembangunan pariwisata yang berjalan karena sejauh mata memandang
berkelanjutan menjadi tujuan setiap destinasi pengunjung akan disuguhi pemandangan
wisata yang ada di Indonesia hal tersebut indah yang seketika dapat menghilangkan
seolah termotivasi dari keberhasilan Bali rasa letih. Di daya tarik wisata ini terdapat
sebagai destinasi unggulan Indonesia yang berbagai fasilitas yang disediakan oleh
meraih kesuksesan melalui sektor pariwisata. masyarakat sekitar seperti kantin yang
Sebagai salah satu destinasi wisata di menyediakan makanan dan minuman, jasa
Indonesia, Provinsi Gorontalo pun melakukan sewa tenda dan perlengkapan kemah yang
pembangunan pariwisata dengan berbagai disediakan dengan harga terjangkau, toilet
konsep yang notabennya mengarah pada umum, jasa parkir kenederaan yang aman,
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal spot foto yang bagus dan lain sebagainya.
tersebut dikarenakan masyarakat adalah Sejak daya tarik wisata ini dibuka,
unsur yang sangat penting dalam suatu pengunjung datang bergantian tiada henti.
destinasi wisata maupun daya tarik wisata. Fakta tersebut tentunya memberi harapan
Pentingnya unsur masyarakat dalam sektor terhadap kesejahteraan masyarakat desa
pariwisata ini menjadi alasan dirumuskannya yang terjamin. Karena jika dilihat sekilas,
konsep pariwisata berbasis masyarakat. pengelola dari daya tarik wisata ini adalah
Dalam pengelolaan daya tarik wisata di masyarakat, masyarakat pula yang
Gorontalo, penerapan pariwisata berbasis melakukan aktivitas pelayanan terhadap
masyarakat telah dilakukan oleh beberapa wisatawan atau pengunjung seperti yang
pengelola daya tarik wisata. Salah satunya berjualan di kantin, yang menjaga loket
adalaha di Daya Tarik Wisata Hutan Pinus masuk, menjaga parkir dan yang
Dulamayo. Daya tarik wisata ini terletak di menyewakan tenda. Maka muncullah harapan
Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga besar akan kesejahteraan dan peningkatan
Biru, Kabupaten Gorontalo. Untuk mencapai perekonomian masyarakat sekitar sehingga
tempat ini, ada bebarapa alternatif jalan yang dapat menyimbangkan pengembangan

2
pariwisata yang mengacu pada konsep- dan pengembangan Daya Tarik Wisata Hutan
konsep pembangunan yang berkelanjutan. Pinus? (2) Bagaimana meningkatkan peran
Pada hakekatnya ketika suatu daya masyarakat lokal dalam pengelolaan dan
tarik wisata dibuka dan dikembangkan di pengembangan Daya Tarik Wisata Hutan
suatu wilayah seharusnya berkontribusi Pinus ? Adapun tujuan dari penelitian ini
terhadap masyarakat dengan memberikan adalah (1) Untuk mengetahui keterlibatan
dampak yang positif baik dari segi sosial, atau peran serta masyarakat lokal dalam
budaya, khususnya ekonomi agar kehidupan pengelolaan dan pengembangan Daya Tarik
masyarakat lebih baik lagi dengan Wisata Hutan Pinus. (2) Untuk mengetahui
pendapatan yang pasti. Untuk memperoleh cara meningkatkan peran serta atau
dampak positif tersebut, maka masyarakat keterlibatan masyarakat lokal dalam
harus bekerja ssama dan bekerja keras untuk pengelolaan dan pengembangan Daya Tarik
membangun desanya dan daya tarik wisata di Wisata Hutan Pinus.
desanya. Akan tetapi pada kenyataannya di METODE
Desa Dulamayo Selatan belum semua Metode penelitian yang
masyarakat dapat merasakan keuntungan digunakan pada penelitain ini adalah
dari eksistensi daya tarik wisata dan aktifitas metode kualitatif. Metode ini menjelaskan
pariwisata di desa mereka. Dampak ekonomi suatu data secara rinci, jelas dan detail,
di desa tersebut juga tidak merata pada sehingga metode penelitian ini akan
masyarakat lokal. Hal ini sebenarnya sangat berkaitan dengan pengumpulan data-data
miris karena jumlah pengunjung di Desa baik baik berupa gambar maupun
Dulamayo Selatan sangat banyak namun kalimat-kalimat yang bersifat deskriptif.
belum memberikan dampak ekonomi yang (Sugiono, 2009). Teknik pengumpulan
merata kepada masyarakat secara umum. data pada penelitian ini menggunakan 2
Kurangnya dampak ekonomi yang positif segi teknik, yaitu observasi dan
secara merata pada masyarakat lokal, wawancara. Dari segi observasi, teknik ini
diyakini karena kurangnya partisipapsi dan melakukan pengunjungan dan
keterlibatan masyarakat itu sendiri dalam pengamatan pada daya tarik wisata yang
pembangunan, pengelolaan dan menjadi lokasi penelitian yang dalam hal
pengembangan daya tarik wisata hutan pinus ini adalah Daya Tarik Hutan Pinus
di Desa Dulamayo Selatan. Oleh karena itu Dulamayo. Berikut dari segi wawancara,
perlu diadakan penelitian mengenai teknik ini akan melakukan pengumpulan
“Partisipasi Masyarakat Lokal Di Daya Tarik data dengan mewawancarai pengelola
Wisata Hutan Pinus Di Kabupaten Gorontalo” daya tarik wisata, tokoh masyarakat dan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di aparat desa setempat secara mendalam.
atas maka dirumuskan beberapa masalah
masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagaimana keterlibatan masyarakat lokal di a. Partisipasi Masyarakat
Desa Dulamayo Selatan dalam pengelolaan

3
Menurut Hajar at all (2018) kelebihannya untuk merbagi dengan
Partisipasi merupakan keterlibatan dari pihak lain yang membutuhkan.
seseorang atau sekelompok orang 7. Kerja sama. Hal ini dibutuhkan agar
(masyarakat) secara sadar untuk semua pihak dapat saling bekerja
berkontribusi secara suka rela dalam sama untuk saling menutupi
program pembangunan dan dimulai dari kekurangan yang ada.
perencanaan, pelaksanaan, monitoring b. Konsep Daya Tarik Wisata
sampai pada tahap evaluasi. Menurut Undang-Undang Republik
Ada pun prinsip-prinsip Indonesia No. 10 tahun 2009, tentang
partisipatif tersebut adalah sebagai kepariwisataan disebutkan bahwa “daya
berikut: tarik wisata adalah segala sesuatau yang
1. Cakupan. Cakupan berarti semua memiliki keunikan, keindahan dan nilai
orang atau wakil-wakil semua berupa keanekaragaman kekayaan alam,
kelompok yang terkena dampak budaya, dan hasil buatan manusia yang
dari hasil-hasil suatu keputusan menjadi sarana atau tujuan kunjungan
atau proses proyek pembangunan. wisatawan.”
2. Kesetaraan dan kemitraan, setiap Suwantoro (1997) menyatakan
orang memiliki keterampilan, bahwa daya tarik wisata dikelompokkan
kemampuan dan pengetahuan. atas:
Setiap orang juga memiliki hak yang 1. Daya tarik wisata terdiri dari wisata
sama untuk menggunakan apa yang alam, wisata budaya, wisata minat
mereka miliki tersebut dalam peran khusus.
mereka sebagai anggota 2. Adanya sumber daya yang dapat
masyarakat. memberikan rasa senang, indah,
3. Transparansi atau memiliki nyaman, dan bersih.

keterbukaan sehingga dapat 3. Tersedianya aksesibilitas untuk dapat


tercipta komunikasi yang baik. menjangkau daya tarik wisata.
4. Kesetaraan kewenangan yaitu 4. Adanya ciri khusus yang unik dan
menyeimbangkan kewenangan dan jarang ditemui.
kekuasaan agar tidak terjadi 5. Tersedianya sarana dan pra sarana
dominasi oleh suatu pihak. untuk penunjang agar dapat
5. Kesetaraan tanggung jawab artinya memenuhi kebutuhan wisatawan
semua pihak yang terlibat memiliki yang berkunjung.
kesamaan tanggung jawab. 6. Terdapat sumber daya alam yang
6. Pemberdayaan artinya semua pihak indah seperti pegunungan, sungai,
tidak akan terlepas dari kekurangan pantai, hutan dan sebagainya.
dan kelebihan. Maka semua pihak Pengelola perorangan dari unsur
dapat saling memberdayakan masyarakat. Belum diresmikan.

4
Masyarakat lain tidak diperbolehkan

5
untuk mengelola, Berdasarkan hasil berada di hutan pinus ini. Masyarakat di
wawancara dengan beberapa pihak sekitar hutan pinus juga menyediakan
terkait di Daya Tarik Wisata Hutan Pinus banyak spot foto untuk mengabadikan
Dulamayo, diperoleh informasi bahwa momen para wisatawan di hutan pinus.
mengenai Partisipasi Masyarakat Lokal di Hasil Penelitian
Daya Tarik Wisata Hutan Pinus 1. Dari segi cakupan, masyarakat di
Dulamayo peneliti dapat menyimpulkan desa Dulamayo Selatan belum
bahwa perekonomian di daya tarik wisata sepenuhnya terlibat. Berdasarkan
hutan pinus memberikan dampak yang hasil wawancara secara mendalam,
baik untuk perekonomian masyarakat di sejauh ini hanya ada beberapa orang
sekitar daya tarik wisata hutan pinus, yang terlibat. Keterlibatan tersebut
namun ada beberapa dari masyarakat hanya merupakan ajakan karena
sekitar hutan pinus tidak memanfaatkan teman baik atau keluarga pengelola.
adanya daya tarik wisata itu untuk Sistem ini tentunya perlu diubah agar
meningkatkan perekonomian masyarakat cakupan keterlibatan masyarakat
karena ada pihak pengelola yang belum lokal bisa meluas dan merata dengan
mengizinkan masyarakat untuk ikut cara melibatakn semua elemen
turun tangan di hutan pinus tersebut. masyarakat.
Adapun masyarakat yang mengelola 2. Kesetaraan dan kemitraan, dari aspek
hutan pinus disitu hanyalah orang yang ini belum semua elemen masyarakat
menjaga parkir. menggunakan hak mereka untuk
Hutan pinus dulamayo kini mengeluarkan pendapat atau
semakin banyak kunjungan wisatawan memasukkan saran dalam rangka
karena semakin tahun hutan pinus membangun daya tarik wisata hutan
semakin di perbaiki. Kawasan yang pinus. Hal tersebut disebabkan belum
terbilang masih sangat asri ini harus adanya keterlibatan semua elemen
mendapat perhatian dari masyarakat agar masyarakat lokal dalam pengelolaan
tetap terjaga dan menjadi pariwisata yang daya tarik wisata hutan pinus.
berkelanjutan, maka harus di buat 3. Dari aspek transparansi antara para
peraturan untuk kepada wisatawan yang pengelola saat ini memang sudah ada,
datang agar dapat membuang sampah namun transparansi terhadap
pada tempatnya agar tidak mencemari pemerintah desa dan masyarakat
lingkungan di sekitar hutan pinus lainnya masih belum dilaksanakan.
dulamayo. Hal tersebut disebabkan belum
Daya tarik wisata hutan pinus ini adanya peran pemerintah desa untuk
menawarkan keindahan alam yang sangat mengetur dan mengarahkan
memukau dengan udara di pagi hari yang pengelola saat ini dengan masyarakat
sejuk membuat wisatawan yang datang lokal di Desa Dulamayo Selatan.
berkunjung akan merasa nyaman selama

6
4. Kesetaraan kewenangan merupakan unsubstitutif dimana satu pihak akan
aspek yang juga belum membutuhkan pihak lainnya karena
diimpelmentasikan dalam usaha-usaha pariwisata tidak dapat saling
pengelolaan daya tarik wisata ini. Jika menggantikan. Misalnya pengelola suatu
semua elemen masyarakat telah daya tarik wisata akan membutuhkan
disertakan dalam pengelolaannya usaha rumah makan atau warung makan
maka perlu adanya kesetaraan agar wisatawan yang perlu makanan bisa
kewenangan agar pengelolaan dapat membelinya di dalam daya tarik wisata
dilakukan secara maksimal. atau di sekitar daya tarik wisata.
5. Kesetaraan tanggung jawab telah Pengelola juga akan butuh transportasi
dimiliki oleh pengelola saat ini. umum agar wisatawan yang berkunjung
Namun lingkup pengelola masih kecil yang membutuhkan jasa transportasi
karena pada poin pertama yaitu umum dapat memperoleh akses
cakupan, memang belum mencakup transportasi umum tersebut. Usaha
semua elemen masyarakat bahkan rumah makan tidak akan dapat
pemerintah desa. menggatikan usaha transportasi yang
6. Pemberdayaan artinya semua pihak sama-sama dibutuhkan wisatawan. Oleh
tidak akan terlepas dari kekurangan sebab itu usaha-usaha pariwisata disebut
dan kelebihan. Ini merupakan hal tidak dapat saling menggantikan.
yang sangat penting karena inti dari Masyarakat dalam hal ini juga perlu untuk
pariwisata berbasis masyarakat bekerja sama agar pekerjaan-pekerjaan
dimana masyarakat lokal harus yang sulit dapat terasa ringan dan yang
dilibatkan sepenuhnya pada ringan akan semakin ringan. Kerja sama
pengelolaan dan setiap pengambilan ini juga akan mempererat kekeluargaan
keputusan agar smua bisa merasakan pada masyarakat lokal. Sejauh ini
kenikmatan dari dampak positif pengelola di Daya Tarik Wsata Hutan
dibukaya daya tarik wisata di desa Pinus sudah menjalin kerja sama dalam
mereka. Sebaliknya jika terdapat lingkup pengelola yang aktif saat ini saja.
dampak negatif dengan adanya Namun perlu adanya kerja sama yang
aktifitas pariwisata di desa mereka, lebih luas dengan semua elemen
maka mereka akan merasakannya masyarakat lokal serta pemerintah desa.
secara bersama dan dapat bersatu Selain itu perlu adanya kerjasama yang
memikirkan solusi serta bahu bersifat pentahelix yang melibatkan
membahu menjadikan desanya lebih unsur pemerintah, industri atau pelaku
baik lagi dan terhindar dari dampak usaha pariwisata lainnya, media,
negatif yang mungkin saja terjadi. akademisi dan stakeholder lainnya yang
Kerja sama. Hal ini memang terkait agar daya tarik wisata ini semakin
seharusnya terjadi karena industri berkembang dan maju.
pariwisata adalah industri yang bersifat

7
Peningkatan partisipasi Masyarakat wisata. Tidak heran mengapa ada
yang sangat krusial dalam pengelolaan konssep daya tarik wisata berbasis
daya tarik wisata perlu dilakukan dengan masyarakat. Dari sinilah terlihat jelas
cara Pemerintah desa dan pemerintah pentingnya peranan masyarakat lokal
kabupaten dapat bekerja sama untuk pada suatu daya tarik wisata.
mendampingi dan mengarahkan Berdasarkan hasil penelitian pada Daya
masyarakat desa Dulamayo Selatan dalam Tarik Wisata Hutan Pinus Dulamayo
membangun daya tarik wisata hutan Selatan, keterlibatan masyarakat lokal
pinus. Selanjutnya pemerintah perlu secara keseluruhan belum
mengumpulkan semua elemen diimplementasikan. Pada hal potensi desa
masyarakat di Desa Dulamayo Selatan dapat dimanfaatkan seluruh warga desa
dengan melibatkan smua perwakilan untuk mencapai kesejahteraan melalui
dusun di desa tersebut untuk melakukan pembangunan pariwisata berkelanjutan
musyawarah dan memberikan mereka yang berbasis masyarakat. Masyarakat
kebebasan dalam mengutarakan ide dan perlu bergotong royong dalam
pendapat dalam rangka membangnun membangun, mengelola dan
pariwisata di desanya. Dalam pengelolaan mengembangkan potensi desa sebagai
daya tarik wisata khususnya pengelolaan suatu daya tarik yang keuntungannya
keuangan dilakukan secara transparansi dapat dirasakan dan dinikmati bersama-
dan akuntable. Dalam pengelolaan daya sama. Tidak adanya partisipasi
tarik wisata hutan pinus perlu dikelola masyarakat secara keseluruahan akan
dengan menyetarakan kewenangan dan dapat memicu berbagai problematika.
juga memberi tanggung jawab yang sama Oleh karena itu pemerintah dapat
kepada semua pihak agar dapat tercita mengarahkan warga masyarakat lokal
rasa kepemilikan secara bersama-sama agar dapat berpartisipasi dan melakukan
terhadap daya tarik wisata tersebut. aktifitas usaha dalam bidang pariwisata..
semua masyarakat desa harus tercover
dan diberdayakan dan melakukan
REFERENSI
berbagai aktifitas secara gotong royong
Abdillah, 2016. Dampak pengembangan
atau bekerja sama sehingga mereka dapat
pariwisata terhadap kehidupan
merasakan keuntungan secara bersama- masyarakat lokal .Universitas
sama pula serta rasa kekeluargaan akan Brawijaya. Malang.
tetap terpupuk di desa itu. Hajar, Siti dkk. 2018. Pemberdayaan dan
KESIMPULAN Partisipasi Masyarakat Pesisir.
Masyarakat merupakan unsur Lembaga Penelitian dan Penulisan
terpenting dalam suatu destinasi. Ilmiah Aqli. Medan
Mulyadi. 2003. Ekonomi sumber daya
Masyarakat juga merupakan stakeholder
manusia. Jakarta : Raja Grafindo
yang sangat dibutuhkan perannya apalagi
Persada.
pada pariwisata pedesaan dan desa

8
Shantika, 2018.Dampak perkembangan
pariwisata terhadap kondisi social
ekonomi mayarakat di pulau Nusa
Lembongan.Universita Udayana.
Denpasar
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Suwantoro Gamal. 1997. Dasar – dasar
pariwisata. Penerbit Andi
Yogyakarta.
Undang – undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan.

Anda mungkin juga menyukai