Anda di halaman 1dari 17

Tugas Mata Kuliah Komunikasi Metodologi Penelitian

Proposal

“Strategi Komunikasi Pemerintahan Desa Wisata Dayun, Partisipasi Masyarakat


dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Dayun”

Dosen : Dr. Muhammad Firdaus

D
I
S
U
S
N
Oleh:
Meyyola Sandy/ 2110247667

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya. Beranekaragam


wisata tersebut merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing
daerah. Pariwisata yang ada di daerah menjadi bentuk alternatif yang dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Perkembangan pariwisata yang ada di Indonesia saat ini sangat besar
peningkatannya, dapat dilihat dari banyaknya pembangunan pariwisata khususnya
pembangunan pariwisata di pedesaan. Perkembangan pariwisata saat ini dapat
dilihat dari perkembangan desa wisata. Desa wisata merupakan sebuah program
yang dirancang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang
bertujuan untuk peningkatan dan pembangunan pariwisata yang dimulai dari
pedesaan.
Pengembangan pariwisata di sebuah daerah khususnya pedesaan didorong
oleh tiga faktor menurut Damanik, (2013), yaitu faktor pertama menjelaskan
bahwa wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang relatif otentik,
faktor kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang relative masih asli
atau belum banyak tercemar oleh berbagai jenis kegiatan sehingga masih terjaga
lingkungannya, faktor ketiga, tingkat tertentu dari daerah pedesaan menghadapi
keterlambatan ekonomi yang mana akibat banyak potensi yang belum dilakukan
pemanfaatan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Desa Wisata Dayun merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar
menjadi desa wisata yang nantinya berkembang dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat desa tentunya. Desa Wisata Dayun merupakan salah
satu Desa Wisata yang terpilih ke dalam 50 besar desa wisata dalam Ajang Desa
Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diadakan oleh kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. ADWI ini merupakan ajang yang diciptakan oleh
Kemenparekraf untuk memberikan penghargaan kepada desa wisata yang ada di
Indonesia dan Desa Wisata Dayun merupakan satu-satunya Desa Wisata terpilih
dari Riau yang masuk ke dalam 50 besar Desa Wisata dari 34 Provinsi di
Indonesia.
Desa Wisata Dayun memiliki banyak sekali potensi objek wisata, potensi
objek wisata yang ada yaitu, Embung terpadu, Danau Zamrud yang merupakan
salah satu Taman Nasional yang ada di Provinsi Riau. Lalu ada pertunjukkan seni,
dan juga ada agrowisata peternakan kambing, lalu juga ada terdapat wisata religi.
Tidak hanya berupa objek wisata yang diberikan oleh Desa Wisata Dayun, tetapi
terdapat juga produk wisata yang dihasilkan oleh masyarakat Dayun, berupa
produk olahan semangka, seperti sirup semangka, brownis semangka, jelly
semangka, dan selai semangka. Produk lainnya yang dihasilkan yaitu adanya batik
Dayun dan anyaman dari daun Ombay. Produk-produk olahan ini menjadikan
Desa Wisata Dayun berkembang tidak hanya secara infrastruktur, tetapi juga
dalam segi perkembangan perekonomian masyarakatnya yang meningkat.
Perkembangan Desa Wisata Dayun tidak terlepas dari kerjasama
Pemerintahan Desa, seperti Kepala Desa atau Penghulu Dayun, Pokdarwis Desa
Wisata Dayun, serta adanya kerjasama dengan masyarakat Desa Wisata Dayun.
Perkembangan Desa Wisata Dayun juga didukung oleh stakeholder lainnya,
seperti Dinas Pariwisata Siak, Dinas Pariwisata Riau, dan stakeholder lainnya.
Sebuah koordinasi yang kolaboratif antara Pemerintahan, masyarakat dan
Stakeholder terkait, diperlukan adanya komunikasi yang baik dan kondusif,
sehingga pengembangan dan pembangunan Desa Wisata Dayun dapat
berkembang dengan baik, serta pemberdayaan masyarakat kampung Dayun juga
terlaksana dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
di sekitar Desa Wisata Dayun.
Saat proses pengembangan Desa Wisata Dayun, diperlukannya strategi
komunikasi Pariwisata yang tepat untuk mewujudkan Desa Wisata Dayun
menjadi sebuah Desa Wisata yang berhasil baik dari segi pemberdayaan
masyarakatnya dan juga berdampak pada peningkatan perekonomian
masyarakatnya. Strategi diartikan sebagai perencanaan dan manajemen untuk
mencapai tujuan, biasanya keputusan kondisional mengenai tindakan yang akan
dijalankan guna mencapai tujuan. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh
Pemerintahan Desa Wsiata Dayun juga para stakeholder atau pihak-pihak yang
terkait atas Desa Wisata Dayun ini, mulai dari diadakannya pelatihan dalam
membantu masyarakat desa mengembangkan produk olahan, juga diberikannya
pelatihan terkait pelayanan dan nantinya dapat bekerja di Desa Wisata Dayun.
Sebuah perkembangan Desa Wisata juga tidak dapat terlepas dari partisipasi
masyarakatnya. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu faktor yang dapat
menjadi keberhasilan dari pengembangan sebuah Desa Wisata. Penghulu
Kampung Dayun tentunya mengikutsertakan masyarakat mulai dari proses
perencanaan pengembangan Desa Wisata, proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang telah dirancang, lalu ikut serta dalam proses evaluasi dengan melihat setiap
kekurangan selama berjalannya proses kegiatan dalam pengembangan Desa
Wisata Dayun tersebut. Kemudian diakhirnya pemerintahan Kampung Dayun
dalam hal ini Penghulu Dayun, pokdarwis, dan stakeholder yang terlibat serta
masyarakat Kampung Dayun menikmati hasil dari setiap proses yang dilalui
hingga Desa Wisata Dayun menjadi Desa Wisata yang berhasil.
Pemerintahan Kampung Dayun dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat sekaligus untuk mengembangkan Desa Wisata Dayun
mengikutertakan masyarakat dengan melakukan pemberdayaan terhadap
masyarakat tersebut. Pada pemberdayaan tersebut, masyarakat Kampung Dayun
juga diikutsertakan untuk membuat produk-produk olahan yang nantinya dapat
dipasarkan sebagai produk hasil olahan Desa Wisata Dayun dengan bekerjasama
bersama kelompok Ibu-ibu di Kampung Dayun. Pemberdayaan lain yang
dilakukan oleh Desa Wisata Dayun yaitu melakukan pelatihan-pelatihan kepada
masyarakat yang ingin bergabung. Banyak pelatihan yang sudah diadakan oleh
Desa Wisata Dayun, yaitu pelatihan budidaya ikan gabus serta pelatihan-pelatihan
kepada para pemuda atau yang ingin bekerja di objek-objek wisata di Desa Wisata
Dayun, sehingga setiap sumberdaya manusia bekerja dengan baik, dan
menjadikan Desa Wisata Dayun menjadi Desa Wisata yang berhasil dan
berkembang nantinya.
Terjadinya strategi komunikasi yang baik dari Pemerintah Kampung Dayun,
serta pihak terkait lainnya untuk melakukan dan mewujudkan perkembangan Desa
Wisata Dayun menjadi Desa Wisata terbaik, dan juga terdapatnya partisipasi yang
besar dari masyarakat, kemudian dalam prosesnya Desa Wisata Dayun juga
melakukan pemberdayaan-pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencapai
tujuan yaitu mengembangkan Desa Wisata Dayun menjadi desa yang yang lebih
dikenal oleh luar daerah, juga menjadi Desa Wisata yang berhasil dengan
kegiatan-kegiatan wisatanya, juga dengan produk wisata yang ditawarkan,
sehingga dapat menjadikan Desa Wisata Dayun berkembang dari segi wisata dan
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Desa Wisata Dayun. Untuk itu
perlu dikaji lebih jauh bagaimana strategi komunikasi pariwisata dari
Pemerintahan Kampung Dayun, juga partisipasi masyarakatnya, dan
pemberdayaan masyarakat untuk perkembangan Desa Wisata Dayun tersebut.

1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai:


1. Bagaimanakah strategi komunikasi Pemerintahan Desa Wisata Dayun?
2. Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata
Dayun?
3. Bagaimanakah Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa
Wisata Dayun?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan proposal penelitian terkait “Strategi Komunikasi


Pemerintahan Desa Wisata Dayun, Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Dayun” ini yaitu:

1. Mengetahui strategi komunikasi pariwisata Pemerintahan Kampung


Dayun dalam pengembangan Desa Wisata Dayun.
2. Mengetahui partisipasi masyarakat Kampung Dayun dalam
pengembangan Desa Wisata Dayun.
3. Mengetahui pemberdayaan masyarakat Kampung Dayun dalam
pengembangan Desa Wisata Dayun.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi, penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan di


bidang strategi komunikasi, partisipasi masyarakat, pemberdayaan
masyarakat, dan pengembangan Desa Wisata. Selain itu penelitian ini juga
dapat menjadi literatur tambahan yang digunakan untuk menulis penelitian
selanjutnya.
2. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi acuan bagaimana cara
membangun dan mengembangkan Desa Wisata dengan strategi yang
dilakukan pemerintahan, juga dengan partisipasi masyarakat dan
pemberdayaannya.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai pemberdayaan yang diajarkan, juga meningkatkan
perekonomian dari adanya Desa Wisata ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Penelitian Terdahulu
2.1.1 Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam
pengembangan Ekonomi Kerakyatan melalui Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Pangandaran.
Penelitian ini dilakukan oleh Susie Perbawasari dan Evi Novianti (2016),
mahasiswa Ilmu Hubungan Mayarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi , Universitas
Padjajaran Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
perencanaan dan cara mengkomunikasikan strategi pemerintah kabupaten
Pangandaran, serta untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi oleh
pemerintah kabupaten Pangandaran dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan
melalui sector pariwisata.

Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik


pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, obsrvasi, dan studi
kepustakaan. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang
didapatkan dari penelitian ini. Informan dalam penelitian ini yaitu Kasubag
Protokoler dan Kasubag Dokumentasi dan informasi Pemerintahan Kabupaten
Pangandaran.

Hasil penelitian menujukkan Pemerintah Kabupaten Pangandaran


Khususnya Dinas Pariwisata mempunyai perencanaan pengembangan pantai
Pangandaran sebagai centra wisata pantai di Jawa Barat denfan menggunakan
strategi baik melalui media massa, internet maupun menggunakan saluran
komunikasi local masyarakat setempat. Salah satu yang dilakukan yaitu sosialisasi
yang dilakukan melalui berbagai media. Kebijakan-kebijakan pemerintah
disosialisasikan melalui media, yaitu surat kabar Pikiran Rakyat, Kabar
Tasikmalaya, Koran Sindo. Pemerintah juga menggunakan saluran komunikasi
budaya yang ada yaitu budaya local kearifan setempat. Tujuan dari
digemborkannya kebijakan ini yaitu untuk membangun budaya masyarakat yang
taat terhadap himbauan dan masyarakat dapat mengembangkan ekonomi
kerakyatan berdasarkan potensi wisata pantai. kendala yang ditemui Pemerintahan
adalah keterbatasan tingkat pendidikan masyarakat serta budaya masyarakat
setempat. Strategi yang dilakukan lainnya yaitu dengan pendekatan bimbingan
teknis kepada pelaku usaha ekonomi, diadakan juga pelatihan bintek tentang
kewirausahaan, adapun hambatannya yaitu partisipasi masyarakat Pangandaran
yang kurang terhadap koperasi yang dibentuk pemerintah.

2.1.2 Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam


Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Mamuju.
Penelitian ini dilakukan oleh Masyhadiah (2017), mahasiswa Ilmu
Komunikasi, Universitas Al Asyariyah Mandar. Tujuan penelitian ini yaitu
menyelidiki strategi komunikasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam
mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Mamuju, serta
untuk mengetahui dampak dari strategi komunikasi. Penelitian ini menggunakan
metode campuran. Data yang dihasilkan terkait pengembangan pariwisata yang
ada di Kabupaten Mamuju dihasilkan data deskriptif. Kemudian dianalisis
menggunakan analisis Miles dan Huberman, analisis SWOT, dan table frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rangka pengembangan


pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah beruapaya menyediakan
prasarana dan sarana pariwisata di setiap tempat wisata, bermitra dengan pihak
swasta, memberdayakan penduduk local dengan membentuk kelompok kesadaran
pariwisata, dan pemuda masyarakat Mamuju. Promosi juga digunakan seperti
hubungan masyarakat atau publisitas, acara dan pengalaman khusus, dan
pemasaran langsung.

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Teori Pemangku Kepentingan


Pendekatan Pemangku Kepentingan menurut Freeman (1984) dalam
Maghayu dan Nurdin (2018), asumsi utama dari teori stakeholder adalah bahwa
efektivitas organisasi diukur dengan kemampuannya untuk memuaskan tidak
hanya para pemegang saham, tetapi juga para agen yang memiliki saham
organisasi.
Menurut Rankin et al, (2012), pemangku kepentingan merupakan sebuah
teori yang menggabungkan kepentingan dari berbagai pemangku kepentingan
yang lebih luas dalam satu entitas, bukan hanya para pemegang saham. Rankin et
al, (2012), juga membagi teori pemangku kepentingan menjadi dua yaitu teori
normatif (cabang etis) dan teori manajemen empiris (teori positif). Cabang
normatif menyatakan bahwa organisasi harus memperlakukan semua pemangku
kepentingan secara adil, dan organisasi harus dikelola untuk kepentingan semua
pemangku kepentingan. Sedangkan cabang teori manajemen empiris menjelaskan
bagaimana para pemangku kepentingan terkait dengan tingkat kendali yang
mereka miliki atas sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi. Salah satu cara
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan adalah dengan
menyediakan infomrasi tentang kegiatan dan kinerja organisasi. Hal ini dapat
menunjukkan bagaimana arah strategi, misi, dan tujuan dengan harapan pemangku
kepentingan.

Rankin et al, (2012) juga nenyebutkan bahwa salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga hubungan dengan para pemangku
kepentingan yaitu dengan melakukan environmental disclosure. Adanya hal
tersebut, diharapkan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan informasi para
pemangku kepentingan dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap
perusahaan meningkat. Selain itu, hal tersebut digunakan untuk mendapatkan
dukungan dari pemangku kepentingan dan sebagai langkah untuk mengalihkan
perhatian para pemangku kepentingan terhadap kegiatan yang kurang diinginkan.

Konsep pemangku kepentingan dapat dibagi menjadi dua model: 1) model


kebijakan dan perencanaan bisnis; dan 2) model tanggung jawab sosial
perusahaan dari manajemen pemangku kepentingan. Fokus model pertama adalah
mengembangkan dan mengevaluasi keputusan strategis perusahaan dengan
kelompok-kelompok yang dukungannya diperlukan bagi kelangsungan usaha.
Model ini berfokus teori pemangku kepentingan berpusat pada cara yang
digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan dengan para pemangku
kepentingan perusahaan. Sementara pada model kedua, analisis dan oerencanaan
strategis oerusahaan diperluas dengan melihat pengaruh eksternal yang mungkin
berlawanan bagi perusahaan. Pengaruh eskternal yang berlawanan termasuk
kelompok badan regulator dengan kepentingan khusus yaitu kepeduliannya
terhadap permasalahan sosial. (Freeman, 1984 dalam Susanto dan Tarigan (2013).

2.2.2 Strategi Komunikasi


Strategi komunikasi merupakan rangkaian aktivitas berkelanjutan dan
koheren yang sistematis, dilakukan secara taktis, yang memungkinkan
pemahaman terhadap khalayak sasaran, mengidentifikasi saluran yang efektif, dan
mengembangkan dan mempromosikan gagasan dan opini melalui saluran tersebut
dalam rangka mempromosikan gagasan dan opini melalui saluran tersebut dalam
rangka mempromosikan dan mempertahankan jenis perilaku tertentu (Pratiwi et
al, 2018). Definisi tersebut mengindikasikan bahwa strategi komunikasi
digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku dan diperlukan perencanaan
dalam mencapat tujuan strategi komunikasi tersebut.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi


(Communication planning) dan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan dapat berbeda sewaktu-
waktu bergantung dari situasi dan kondisi (Effendy, 2004). Pada perencanaan ini
dilihat aspek-aspek yang terdapat dalam proses komunikasi yaitu penentuan
komunikator, bagaimana pesan yang disampaikan, medua yang dipergunakan
serta sasaran yang ingin dicapai. (Perbasari dan Novianti, 2016).

Menurut Berger, ada tiga startegi komunikasi pembangunan (Griffin, 2006


dalam Totok dan Mahendrawati, 2009) yaitu strategi pasif, aktif, dan interaktif.
Strategi pasif adalah serangkaian tindakan yang didasarkan metode atau teknik
penyebaran informasi atau pesan pembangunan yang disampaikan secara satu arah
kepada masyarakat. Pada strategi ini, pihak komunikator mengabaikan segala
feedback yang akan muncul. Strategi aktif adalah serangkaian tindakan yang
didasarkan pada metode atau teknik penyebaran informasi atau pesan
pembangunan yang berlangsung secara dua arah kepada masyarakat. Sedangkan
strategi interaktif adalah serangkaian tindakan yang didasarkan pada metode atau
teknik penyebaran informasi atau pesan pembangunan yang berlangsung secara
timbal-balik dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam
proses pembangunan. Pada strategi ini, terjadi proses komunikasi dialogis dan
masyarakat turut serta dalam menghasilkan konsensus.

Strategi komunikasi untuk pengembangan pariwisata dapat menggunakan


analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk dapat mengetahui potensi,
dukungan pemerintah, dan sumberdaya manusia yang dimiliki pada pariwisata
tersebut. Analisis tersebut juga dapat mengetahui faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan, dan peluang serta ancaman dalam pengembangan wisata yang
dilakukan pemerintahan tersebut dengan adanya dukungan partisipasi dari
masyarakat.
BAB III

METODE PENELITIAN

3
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis
deskriptif. Metode deskriptif yaitu penelitian yang memaparkan situasi atau
peristiwa atau bahkan penelitian observasional seperti yang dikemukakan
oleh Wood (1997) dalam Rahmat ( 2004). Rahmat (2004) juga mengatakan
bahwa penelitian deskriptif ditujukan untuk : 1) mengumpulkan informasi
actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasikan
masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, 2)
membuat perbandingan atau evaluasi, 3) menentukan apa yang dilakukan
oleh orang lain untuk menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan datang.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wisata Dayun, Kecamatan
Dayun, Kabupaten Siak. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive, yaitu
berdasarkan pertimbangan:

1. Desa Wisata Dayun merupakan salah satu Desa Wisata Riau yang masuk
ke dalam 50 besar Desa Wisata terpilih se Indonesia.
2. Desa Wisata Dayun menerima penghargaan sebagai juara I dari segi
kelembagaan terbaik pada ajang penganugrahaan Desa Wisata yang
diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai dari bulan November 2022


sampai Maret 2023. Penelitian ini meliputi penyusunan proposal, seminar
proposal, perbaikan proposal, pengambilan data lapang, pengolahan dan
analisis data, penulisan draft tesis, sidang tesis, perbaikan laporan tesis
seperti digambarkan sebagai berikut:
November Desember Januari 2023 Februari 2022 Maret 2022
Kegiatan 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
proposal
penelitian
Seminar Proposal
Perbaikan
Proposal
Penelitian
Pengambilan data
lapang
Pengolahan dan
analisis data
Penulisan draft
tesis
Sidang tesis
Perbaikan laporan
tesis

3.3 Subjek dan Objek Penelitian


Adapun yang akan menjadi subjek atau informan di Penelitian ini
atau yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Penghulu
Kampung Dayun, Ketua Pokdarwis, Ketua Pokdarling yang dari awal ikut
dalam merencanakan pengembangan Desa Wisata Dayun ini. Kemudian
beberapa informan dari masyarakat yang ikut serta dalam merencanakan
pengembangan Desa Wisata Dayun, lalu kepada masyarakat yang juga
ikut dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh Desa Wisata Dayun.
Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi
komunikasi pariwisata Pemerintahan Desa Wisata Dayun, partisipasi
masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata
Dayun.

3.4 Jenis dan Sumber Data


Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data kualitatif..
Adapun jenis data yang bisa didapatkan yaitu data primer dan sekunder
yang didapatkan dari data laporan dan jawaban informan melalui
wawancara kepada para informan dalam penelitian ini sesuai dengan
objek penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, kemudian
karena data yang diperoleh akan berupa data primer dan sekunder, maka
teknik pengumpulan data primer akan diperoleh melalui wawancara dan
observasi dari informan penelitian. Sedangkan untuk data sekunder akan
diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis, serta studi literatur yang
berkaitan dengan objek penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data
interaktif Miles dan Huberman. Pada model interaktif, redukasi data dan
penyajian data memperhatikan hasil data yang dikumpulkan, kemudian
proses penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam pengumpulan data
penulis mulai mencari arti benda-benda, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Teknik kualitatif yang akan digunakan dalam pemeriksaan
keabsahan data yaitu teknik triangulasi, perpanjangan keikutsertaan, dan
ketekunan.

1. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan
penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Hal ini
dilakukan agar mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin
mengotori data.
2. Ketekunan
Ketekunan memiliki arti mencari secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan
atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari
apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat.
3. Triangulasi
Teknik triangulasi digunakan untuk menguji kredibilitas atau
keabsahan data dengan cara pengecekan data kepada semua sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda ( Sugiyono, 2017:274). Triangulasi
sebagai teknik kualitatif yang digunakan sebagai pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan suatu lainnya. Triangulasi juga diartikan sebagai
sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperboleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif menurut patton (dalam Moleong, 2005)
Daftar Pustaka

Profil Desa Wisata Dayun. Url: https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/dayun

Atmoko TPH. 2014. Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan


Kabupaten Sleman. Jurnal Media Wisata. Vol 12 No 2. Url:
http://jurnal.ampta.ac.id/index.php/MWS/article/download/209/165

Damanik J. 2013. Pariwisata Indonesia Antara Peluag dan Tantangan.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan
kesembilan belas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Freeman, R.E. (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach.


Cambridge University Press, Boston.

Inzana N et al. 2021. Strategi Pemasaran dalam Pengembangan Desa Wisata di


Lantan Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Ranah Publik Indonesia
Kontemporer. Vol 1 No 2. Url :
https://rapik.pubmedia.id/index.php/rapik/article/download/15/12

Maghayu A dan Nurdin AHM, 2018. Manajemen Pemangku Kepentingan dalam


Ranah Pengambilan Keputusan Pemerintah Daerah. Jurnal
Manajemen Pemerintahan Vol 5 No 2. Hal : 109-123. Url:
https://ejournal-new.ipdn.ac.id/JMP/article/view/425

Masyhadiah. 2017. Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam


Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmu
Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi. Vol 2 No 1.Url:
https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/mitzal/article/view/268

Perbawasari S dan Novianti E. 2016. Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten


Pangandaran dalam Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Melalui
Sektor Pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Ilmiah
Komunikasi. Vol 5 No 2. Url :
https://media.neliti.com/media/publications/232207-strategi-
komunikasi-pemerintah-kabupaten-7152d1db.pdf

Rahmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja


Rosdikarya

Rankin, M., Stanton, P. A., McGowan, S. C., Ferlauto, K., & Tilling, M. (2012).
Contemporary Issues in Accounting. John Wiley & Sons Australia
Ltd

Rodiah S dan Yusup PM. 2018. Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Desa
Agro Wisata di Kabupaten Pangandaran. Jurnal signal Unswagati. Url
: https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Signal/article/viewFile/1321/814

Susanto, Y.K., dan Tarigan, J. (2013). Pengaruh Pengungkapan Sustainability


Report terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Business
Accounting Review, Vol. 1.

Widyaningsih H. 2019. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa


Wisata dan Implikasinya terhadap Sosial dan Budaya di Desa
Sendangagung, Minggir, Sleman. Jurnal Indonesian Tourism,
Hospitality and Reaction. Vol 2 No 1. Url:
https://www.academia.edu/71899693/Pemberdayaan_Masyarakat_Da
lam_Pengembangan_Desa_Wisata_Dan_Implikasinya_Terhadap_Sos
ial_Budaya_DI_Desa_Sendangagung_Minggir_Sleman

Anda mungkin juga menyukai