Diusalkan Oleh:
Prodi Arsitektur
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2020
1. Lokasi dan Ruang Lingkup
Lokasi kampung Cibunut ini berada di Jalan Cibunut RW 7, Kelurahan
Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jumlah penduduk di RW 07 tahun 2018 adalah 1.992 jiwa. Dengan jumlah
penduduk laki-laki 990 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1002 jiwa.
Kampung Cibunut RW 07 ini memiliki 10 RT, sehingga jumlah penduduk
kampung Cibunut yaitu 1.863 jiwa karena RT 10 tidak termasuk ke dalam
Kampung Kreatif Cibunut.
CibunutMap. RW 07
Sumber : elib.unikom.ac.id
Hasil Kerajinan Tangan dari Bahan Bekas
Sumber : Dony, 2017
Kepedulian warga Cibunut terhadap lingkungan mendapat apresiasi Wali
Kota Bandung. Bukan itu saja, selain peduli lingkungan warga kampung ini juga
membuat sarana sosial zona ramah anak. Warga Cibunut memang
membanggakan sekaligus beruntung, jika dibandingkan permukiman padat
penduduk lain di Kota Bandung yang memiliki keterbatasan ruang hijau. Mereka
terus bergerak, memperbaiki kualitas lingkungan demi kenyamanan hidup di
tengah jepitan pembangunan kota.
Kawasan RT 5 di sudut pertemuan dua aliran Sungai Cibunut yang menjadi
batas kampung, kerap dijadikan pelancong sebagai tempat istirahat. Di sana
Anda akan melihat gambar-gambar tentang zero waste hingga pemilahan
sampah. Bahkan, tersedia mural yang artistik sekaligus pojok berswafoto.
Rumah merah juga banyak dihiasi gambar permainan tradisional anak-anak
seperti permainan egrang, congklak, sondah, gasing hingga layang-layang.
Pojok Foto dengan Latar Mural
Sumber : Rizma, 2019
Pojok ini memang diperuntukkan sebagai pusat informasi lingkungan Kampung
Berwarna Cibunut. Kita bisa melihat bagaimana sampah dipilah di bank sampah,
biodigester, komposter, dan urban farming. Semua itu dikelola oleh warga setempat
secara swadaya melalui Kelompok Swadaya Masyarakat “Orang Hebat Sadar
Lingkungan” (KSM Oh Darling).
Adapaun sarana prasarana yang dimiliki kampung Cibunut adalah untuk sarana
pendidikannya terdapat 1 TK, dan 1 SD. di bidang kesehatannya terdapat 1 posyandu.
Kemudian sarana peribadatannya terdapat 2 masjid dan 1 gereja. Sedangkan prasarana
kondisi jalan lingkungannya hanya bisa di lalui oleh 2 motor saja. Tetapi ada hal yang
menarik di dalam sistem pengelolaan sampahnya. Jadi pengelolaan sampahnya terdiri
dari 2, yaitu sampah anorganik dengan cara memanfaatkan kembali (menjadi pot
bunga, tas plastik kopi,dll) dan sampah organik yang berasal dari sisa makanan,
dedaunan, buah-buahan, sayuran, dan lain-lain dengan sistem pengelolaan biodegster,
biopori, hole brick, takakura, felita, pipa komposter, lubang pengomposan, tong
komposter dan window