Anda di halaman 1dari 25

orum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata

PUSAT INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SEPUTAR
EMBANG
Community Based Tourism
1
Sekilas Lembang
Kecamatan Lembang adalah wilayah dari kabupaten Dalam rangka mensyukuri nikmat Tuhan yang maha
bandung barat, lembang adalah daerah wisata yang kuasa, dalam menciptakan keindahan alam dan kekayaan
memiliki potensi alam seperti pegunungan, perkebunan, pesona Lembang, sudah selayaknya kita untuk menjaga
air terjun dan udara dingin yang sangat nyaman. dan melestraikan alam guna menjaga untuk generasi
Kecamatan Lembang berada pada ketinggian antara selanjutnya.
1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut. Titik
tertingginya ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu. Untuk itu perlu adanya Kerjasama semua pihak yang
Sebagai daerah yang terletak di pegunungan, suhu rata- terkait dalam mengisi dan menjaga lingkungan alam
rata berkisar antara 17°-27 °C. supaya keindahan akan tetap terjaga. Kerjasama yang
dimaksud adalah dengan mendirikan Forum Komunikasi
Tujuan Wisata : semua pihak terkait baik Pemerintah, Swasta, dan
Masyarakat.
• Puncak Punclut .
• Floating Market Lembang
Sebagai usulan awal adalah Forum Pokdarwis SEPUTAR
• Farm House Susu Lembang
LEMBANG yang akan memanfaatkan semua media
• Observatorium Bosscha komunikasi dari semua media yang ada.
• BIB Lembang
• Situ Sa’I Dalam mengikuti perkembangan jaman, Untuk langkah
• Air Terjun Maribaya awal dimulai dengan www.seputarlembang.com
• Desa Cikole
• Desa Jayagiri
Salam Wisata!!!
Objek-objek wisata alam tersebar sedikitnya di 3/4 desa
yang ada di kecamatan Lembang. Lembang merupakan
kecamatan yang unggul dalam variasi konsep wisata
alam. Sisi lain, wisata kuliner dan penginapan menjadi
daya tarik tersendiri.

2
Tujuan Forum Komunitas
Forum Komunikasi Komunitas

Mendorong tumbuhnya forum komunikasi antar


komunitas;

Mengembangkan rencana strategis pengembangan


pariwisata lokal dan daerah lintas sektor;

Menjadi bagian dari tata kelola pengembangan pariwisata


lokal dan daerah; dan

Menyiapkan produk pariwisata berbasis “hijau”.

3
Pemangku
Kepentingan
Pokdarwis

4
Komponen Pokdarwis

5
Langkah Pengembangan Pokdarwis
LANGKAH 1: IDENTIFIKASI POTENSI DAN
PEMETAAN DAYA TARIK WISATA
LANGKAH 2: PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN
LANGKAH 3: PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN PRODUK WISATA
LANGKAH 4: MENINGKATKAN KAPASITAS SUMBER
DAYA MANUSIA
LANGKAH 5: PASAR DAN PEMASARAN

Pembangunan: bagi desa yang potensial,


Pengembangan: bagi desa yang sudah memulai, dan
Pemantapan/pemeliharaan: bagi desa wisata yang sudah lepas landas.
6
Pembentukan Pokdarwis
Komunitas diharapkan dapat secara aktif berfungsi dan bertindak sebagai pengelola Desa Wisata
Hijau karena diperlukan kegiatan yang tetap dan berkesinambungan. Beberapa model pengelolaan
dapat digunakan sesuai dengan kondisi riil daerah. Salah satu model manajemen yang bisa diadopsi
adalah model Tata Kelola Destinasi Pariwisata (Destination Management Organization/DMO).
Mengidentifikasi dan melibatkan berbagai pihak
secara sistematis dan strategis dapat membantu
untuk:
1. Memastikan orang yang tepat terlibat dalam
perencanaan dan kegiatan di masa depan;
2. Membantu untuk menentukan makna budaya di
desa tersebut;
3. Memastikan bahwa semua isu penting telah
dipertimbangkan;
4. Membantu memutuskan kegiatan yang realistis
dan memenuhi semua kebutuhan setiap orang;
dan
5. Membantu membangun dukungan bagi
rencana pengembangan wilayah, pengelolaan,
dan penyiapan proposal (rencana bisnis).
Menggunakan jaringan dan komunikasi yang ada
diperlukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang
mungkin dapat dilibatkan.

7
8
Kegiatan Pokdarwis
Forum komunitas (Forum) dengan
keanggotaan yang terdiri dari unsur
masyarakat, akademisi, masyarakat
peduli pariwisata hijau melakukan
kegiatan utama:

 Bersama pihak Swasta, Forum dapat


mendorong pengembangan
kemitraan usaha dalam bentuk
pemanfaatan dana CSR dengan
melibatkan masyarakat dalam
proses bisnis yang ada;
 Bersama pemerintah, Forum dapat
menyusun rencana kerja terkait
tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga dan SKPD.
Rencana kerja dapat berupa
pembangunan infrastruktur,
pelatihan, maupun promosi;
 Bersama pelaku usaha pariwisata
(hotel, pondok wisata, rumah
makan, pemandu wisata dan 9
lainnya), Forum dapat
Operasional Pokdarwis
Forum dapat melakukan manajemen destinasi
bekerjasama dengan para pemangku kepentingan
sebagaimana berikut :

a. Mengelola elemen destinasi pariwisata berupa


daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas
pariwisata, aksesibilitas, dan masyarakat;
b. Mengelola produk pariwisata agar sesuai dengan
ekspektasi wisatawan;
c. Mengelola pemasaran agar terjadi kunjungan
wisatawan. Pada saat bersamaan juga mengelola
lingkungan kondusif terhadap konsep hijau; dan
d. Menyusun pedoman lapangan termasuk etika
mengenai hal yang boleh dan yang dilarang
(code of behaviour) yang menjadi acuan warga
maupun wisatawan.

10
Kemitraan Pokdarwis
Langkah atau tahapan utama untuk membangun kemitraan
adalah:
• Mengidentifikasi kemitraan kunci yang dapat membantu
mencapai tujuan,
• Mengidentifikasi pihak-pihak yang harus dilibatkan,
• Membangun kemitraan,
• Membangun saling pengertian akan isu-isu yang dihadapi
termasuk yang terkait dengan alam dan warisan budaya,
• Menyiapkan tujuan-tujuan pembangunan Desa Wisata Hijau
secara bersama-sama,
• Memiliki komitmen terhadap kemitraan tersebut dan
melaksanakan aksi-aksi yang telah disetujui.

11
Membangun Pokdarwis

Pointer berikut ini membantu dalam pembentukan tim pengelola Desa


Wisata Hijau:
• Membuat keputusan tentang peran dari tim/ kelompok kerja,
seberapa sering bertemu dan apa yang diharapkan dari setiap
anggota,
• Membentuk tim yang kecil supaya bisa lebih efektif,
• Memberikan informasikan kepada pihak-pihak lain di desa mengenai
tim ini, perkembangan dan isu-isu utamanya,
• Memilih seorang koordinator, atau bisa juga peran ini dapat dilakukan
secara bergantian diantara anggota tim/forum/kelompok kerja,
• Memastikan setiap orang mengutarakan apa yang diinginkannya,
membuat pertemuan dengan agenda yang jelas, batas waktu dan
mendefinisikan hasil-hasil yang diinginkan.

12
Sekian &
Terimakasih
13
14
DASAR
 Pariwisata yang menghasilkan keuntungan secara ekonomi dan
sosial budaya bagi rakyat untuk dapat menunjang kehidupan
yang lebih sejahtera adalah pariwisata yang Pro Rakyat.

 Pariwisata harus bisa dinikmati oleh semua orang, baik itu


pemerintah dengan peningkatan devisa dan pendapatan,
Keuntungan bagi investor dan manfaat bagi masyarakatnya.

 Perlu Kerjasama yang saling menguntungkan baik dari hak dan


kewajiban yang harus dilakukan

 Untuk itu Perlu mulai dibentuknya Kelompok Sadar Wisata


dengan menggabungkan pengelolaan kepada Badan Usaha Milik
Desa atau Bumdes dengan langkah memberikan Pelatihan
keterampilan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat.

15
Latar Belakang
Karena kekayaan sumber daya alam dan budayanya, kawasan perdesaan memiliki
potensi kuat untuk memenuhi permintaan pasar wisata. Namun demikian saat ini
desa masih memiliki beberapa kendala, antara lain:

a. Berkurangnya sumber daya manusia perdesaan yang berkualitas akibat


semakin besarnya angka migrasi penduduk dari desa ke kota ;
b. Produktivitas sumber daya perdesaan yang tidak dapat bersaing dengan
sumber daya perkotaan menyebabkan semakin lemahnya posisi tawar
perdesaan dalam konteks pembangunan nasional;
c. Tingginya angka kemiskinan di perdesaan dibanding di perkotaan. Tahun 2011
tercatat sebanyak 17,9 juta rakyat miskin di desa sedangkan di kota sebanyak
10,6 juta; dan
d. Kegiatan pembangunan pariwisata di perdesaan sering dilakukan secara salah
dengan penerapan pola pembangunan wisata massal yang merusak
lingkungan.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk
memperbaiki kondisi ini. Mendorong pertumbuhan pariwisata di desa tidak
hanya akan dapat meningkatkan perekonomian lokal namun juga peningkatan
nilai sosial
16
Konsep Desa Membangun
Pembangunan desa selama ini masih sering menganut konsep “membangun desa”
dan bukan “desa membangun”. Pada konsep membangun desa, faktor eksternal
lebih berperan besar menentukan arah pembangunan desa dan ini menyebabkan
desa semakin tergantung pada bantuan luar. Sebaliknya, pada konsep desa
membangun peran masyarakat justru menjadi utama guna membangun desa yang
berketahanan.

Dalam rangka optimalisasi programprogram tersebut telah disepakati koordinasi


perencanaan pembangunan antara Kementerian BAPPENAS, Kementerian
Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan untuk melakukan sinergitas program dengan menyusun konsep payung
hukum “Sinergitas Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mengelola
Desa Wisata Hijau”. Sebagai langkah awal disusunlah“Buku Panduan
Pengembangan Desa Wisata Hijau” guna menjadi panduan koordinasi antar
Kementerian/Lembaga (K/L).

17
Peran Pelaku Desa Membangun

18
SIKLUS PARIWISATA

19
SWOT THEORY

S W 0 T
KEKAYAAN IKUT ANDIL
DAN SAMPAH POKJAR
BISNIS
KEINDAHA DISIPLIN PELATIHAN
N TOURGUID
PENONTON PRODUKSI
ALAM E

20
LATRAM
DANA DESA

SUMBER SWADAYA
DANA
CSR

21
BENTUK KEGIATAN
KEJAR PAKET A.B.C
WORKSHOP GRAFIS
KURSUS
SUMBER CINDERAMATA
POKDARWIS TOUR

DANA
GUIDE
POK SENI ( TARI,
BUDAYA )
KOPERASI
PARIWISATA
PENGOLAHAN
SAMPAH
22
OUTPUT

TERCIPTA PENINGK MENCEGA MENURU


MENJAGA
NYA DESA ATAN H NKAN
LINGKUN
WISATA KESEJAHT URBANIS KRIMINAL
GAN
MANDIRI ERAAN ASI ITAS
CONTOH PROGRAM

24
Sekian &
Terimakasih
25

Anda mungkin juga menyukai