KELURAHAN KARANGSARI
KOTA BLITAR
RINGKASAN
Coronavirus disease-19 (COVID-19) adalah virus yang menyebabkan
gangguan pada system pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga dapat
menyebabkan kematian. Di Indonesia pandemi covid-19 yang saat ini terus
mengalami eskalasi. Tidak hanya berpotensi meengakibatkan kontraksi
pertumbuhan ekonomi, serta virus ini tidak hanya menyebabkan tingginya angka
kematian diseluruh dunia tetapi juga menyebabkan merosotnya ekonomi yang
perlahan “membunuh” negara-negara di seluruh dunia dan juga mengakibatkan
jumlah pengangguran dalam jumlah yang besar. Dalam dunia yang sangat
terhubung dan terintegrasi, dampak penyakit diluar kematian (mereka yang
meninggal) dan morbiditas (mereka yang tidak dapat bekerja untuk jangka waktu
tertentu) telah terlihat sangat jelas sejak adanya wabah covid-19 ini.
TAHUN 2021
Menyetujui,
Rima Dewi Oryza Sativa, S.P., M.P Dr. Denok Wahyudi SR., S.T.,M.M
(NIDN.0705128802) (NIDN.0625088201)
DAFTAR PESERTA KULIAH KERJA NYATA (KKN) TAHUN 2021
KELOMPOK 27
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
DAFTAR PESERTA KULIAH KERJA NYATA (KKN).....................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I.....................................................................................................................15
PENDAHULUAN.................................................................................................15
A. Latar Belakang............................................................................................15
1. Potensi Lokasi Kegiatan..........................................................................16
2. Permasalahan Lokasi Kegiatan...............................................................16
3. Gambaran Umum....................................................................................17
B. Rumusan Masalah.......................................................................................17
C. Tujuan.........................................................................................................17
D. Manfaat.......................................................................................................18
E. Waktu dan Tempat......................................................................................18
BAB II....................................................................................................................19
METODE PELAKSANAAN PROGRAM............................................................19
A. Pendekatan Pelaksanaan.............................................................................19
B. Langkah dan Pencapaian Program..............................................................21
C. Program, Sasaran, dan Indikator.................................................................22
D. Hasil Yang Diharapkan...............................................................................31
BAB III..................................................................................................................33
HASIL KEGIATAN..............................................................................................33
A. Hasil Pelaksanaan Progam..........................................................................33
B. Uraian kegiatan...........................................................................................41
BAB IV..................................................................................................................59
PENUTUP..............................................................................................................59
A. KESIMPULAN...........................................................................................59
B. SARAN DAN REKOMENDASI...............................................................60
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................62
LAMPIRAN...........................................................................................................63
1. Peta Lokasi Kegiatan..................................................................................63
2. Sejarah Kegiatan.........................................................................................63
3. Daftar Hadir Mahasiswa.............................................................................64
4. Daftar Tamu Pelatihan Toga Dan Eco Enzyme..........................................65
5. Daftar Tamu Donor Darah dan Terapi elektrik...........................................67
6. Dokumentasi Kegiatan................................................................................70
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di suatu daerah yang kuat dan mempunyai
prinsip berkelanjutan akan memunculkan sebuah kolaborasi yang efektif dari
pemanfaatan sumberdaya yang ada. Dalam hal ini pemerintah berperan
strategis dalam hal memberikan tempat dan kesempatan bagi masyarakat
lokal untuk berpartisipasi penuh di dalam aktivitas perekonomian. Indonesia
yang menganut asas desentralisasi seperti di dalam Undang-Undang No. 32
Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah, bahwa otonomi yang dianut
adalah dengan cara memberikan kewenangan kepada daerah secara nyata,
luas, dan bertanggungjawab secara proporsional. Sehingga setiap daerah
harus mampu bersaing secara kompetitif dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi wilayah secara
menyeluruh (Muzha, 2013).
Sama halnya seperti kota lain yang berada di dekat Kota Blitar
seperti Malang yang terkenal dengan buah apel dan Lumajang dengan buah
pisangnya. Kota Blitar juga memiliki potensi wilayah yang berbasis pertanian
yaitu berupa perkebunan belimbing tepatnya di Kelurahan Karangsari.
Dimana setiap warganya diwajibkan untuk menanam buah belimbing di lahan
yang kosong. Tentu hal ini ada tujuannya yaitu untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat, karena keunikannya perkebunan ini diresmikan oleh pemerintah
daerah dan dijadikan sebagai agrowisata karena dirasa memiliki kontribusi
dalam perekonomian masyarakat sekitar. Saat ini jumlah pohon belimbing di
Kelurahan Karangsari telah mencapai 30.000 pohon setelah berdirinya
Agrowisata Belimbing Karangsari dan menjadi salah satu destinasi wisata di
Kota Blitar. Jika ditotal dengan Agrowisata Belimbing yang luasnya 6 hektare
maka luas keseluruhan kebun belimbing di Kelurahan Karangsari bisa
mencapai 25 hektare (Ika Alfathan, 2016).
Pada masa pandemi ini masyarakat Karangsari tidak hanya
mengandalkan produk buah belimbing, selain permintaan menurun, harga
dipasaran juga tidak stabil. Sehingga diperlukan inovasi lain untuk
memanfaatkan buah belimbing, seperti eco enzyme, nata belimbing, jus
belimbing, keripik belimbing, manisan kering belimbing, dodol belimbing
dan minuman sari belimbing. (Lestari, 2016).
16
tempatnya untuk perkebunan buah belimbing yang sangat luas dan
terpisah oleh beberapa kebun warga.
3. Gambaran Umum
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini mengambil lokasi di Kelurahan
Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Kelurahan ini memiliki luas
wilayah 8.824.0000 km². Keadaan geografis Kelurahan Karangsari terdiri
dari persawahan, perkebunan, peternakan, kerajinan dan industri kecil,
industri sedang dan besar, jasa dan perdagangan. Batas-batas wilayah di
Kelurahan Karangsari yaitu sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Kel.Kepanjenkidul, Kel.Sukorejo
2) Sebelah Selatan : Kel.Tlumpu
3) Sebelah Barat : Kel.Turi
4) Sebelah Timur : Kel.Plosokerep
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan
permasalahan dalam kuliah kerja nyata adalah Bagaimana meningkatkan daya
saing masyarakat yang sehat di masa pandemi dengan memanfaatkan
pontensi desa yaitu belimbing dan potensi lainnya.
C. Tujuan
17
2. Mahasiswa mampu mengadakan kegiatan kemasyarakatan yang dapat
meningkatkan daya saing masyarakat yang sehat di massa pandemi.
3. Mahasiswa mampu memberikan problem solving lingkungan masyarakat
sehingga memberikan dampak yang positif.
D. Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Dapat menambah Ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Bagi Universitas
1. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi penambahan
ilmu pengetahuan, khususnya bagi Manajemen Sumber Daya Manusia.
18
BAB II
A. Pendekatan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program kerja KKN Tematik di Kelurahan di
Kelurahan Karangsari.Kami menggunakan metode pendekatan Participatory
Rural Aprisial (PRA) dengan alat kaji anatara lain Pemetaan,Diagram
Hubungan Kelembagaan(Diagram Venn) wawancara secara langsung kepada
masyarakat,dengan alat yang dimaksud sesungguhnya adalah keterlibatan
masyarakat mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan,pemanfaatan dan
evaluasi.
Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat kelurahan saling
membagi menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi
kehidupannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan.Dengan
demikian metode PRA Adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian
untuk memahami keadaan atau kondisi kelurahan dengan melibatkan
paertisipasi masyarakat,Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan
rancangan program yang relevan dengan harapan dan keadaan
masyarakat.Dalam melaksanakan program Tematik ini,kami memegang
prinsip-prinsip dari metode PRA ini,yakni:
Kami selalu belajar dari masyarakat
Kami dan masyarakat saling belajar dan saling berbagi pengalaman.
Kami berupaya sebaik mungkin untuk mengoptimalkan hasil,tak lupa
kami belajar dari kesalahan.
Metode yang digunakan untuk melakukan observasi yaitu dengan
teknik PRA(Participatory Rural Appraisal).Metode ini bertujuan untuk
melihat lebih jelas kondisi fisik yang ada di Kelurahan Karangsari dan untuk
menganalisa permasalahan-permasalahan yang selanjutnya akan dimasukan
ke dalam program kerja yang berdasarkan kebutuhan masyarakat serta
menentukan solusi yang tepat pada saat permasalahan yang
19
ditemukan.Banyak bergaul dan berdiskusi merupakan sarana pendekatan
social yang cukup baik untuk mendekati masyarakat.
Keterbukaan dengan saling menghargai terbukti dapat menjadi jalan
pengakraban yang kemudian menjadikan hubungan harmonis dan
bersahaja.Silaturahmi juga tidak kalah pentingnya dalam menggali informasi
dari masyarakat terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi.Program
jalinan kerja sama yang baik mulai dari Lurah, Ketua P4S, Ketua RW, Ketua
RT, Tokoh Masyarakat yang banyak mendukung dan memberikan
kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan program kerja.
Kami banyak melakukan diskusi dan meminta pandangan-
pandangan serta masukan yang bersifat konstruktif berkaitan dengan kegiatan
program kerja. Sehingga masukan-masukan dari pemerinta kelurahan menjadi
bahan pertimbangan bagi kami untuk dapat menyelesaikan kendala-kendala
yang kami temui di lapangan. Kami juga melibatkan peran pemuda
mengingat pemuda merupakan tolak ukur perkembangan suatu Negara karena
dipundak pemuda lah masa depan bangsa itu berada.
Oleh karena itu pemuda sangatlah penting dalam menopang dan
mendukung perkembangan kelurahan. Eksistensi pemuda merupakan salah
satu factor penunjang dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN),karena
ketika komunikasi yang baik tidak tercipta atau gagal maka akan sangat
menyulitkan kami dilapangan dalam pelaksanaan kegiatan. Di dalam
pelaksanaan program kerja pemuda dianggap sebagai motor penggerak
sehingga harus selalu bertukar pikiran, berbagi pengetahuan, serta menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan mereka. Kegiatan ini diawali dengan
perkenalan dan silaturahmi agar keberadaan kami sebagai mahasiswa KKN
diketahui oleh masyarakat Kelurahan Karangsari dan sekaligus untuk mencari
tahu permasalahan-permasalahan yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan
pertemuan bersama masyarakat untuk lebih menjalin hubungan keakraban
dengan masyarakat setempat dan secara bersama-sama membicarakan
program KKN Tematik yang akan dilaksanakan dalam waktu 1 bulan.
20
Dalam pertemuan tersebut kami mendapat banyak informasi,
masukan, dan usulan dari masyarakat setempat. Setiap anggota masyarakat
mengusulkan kebutuhan permasalahan yang menurut mereka masih kurang
atau belum adanya penyelesaian oleh pemerintah kelurahan. Semua usulan
atau saran dari tokoh masyarakat maupun aparat kelurahan dikumpulkan guna
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Karangsari.
21
enzyme dari buah dan sayur. Pelatihan pembuatan Toga adalah memberikan
pengetahuan dan keahlian untuk pembuatan Toga. Mengunjungi Bank
sampah adalah mengunjungi dan melihat mekanisme Bank sampah. Penataan
kelembagaan, administrasi, web dan labelling produk P4S adalah menata
kembali kelembagaan, administrasi, web dan labelling produk P4S.
Penyemprotan disinfektan dan pembagian masker adalah membagikan
beberapa masker dan menyemprotkan desinfektan dari rumah kerumah warga
tujuan pembagian masker ini untuk menyadarkan masyarakat akan
pentingnya menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. Donor darah dan
pengobatan alternative gratis adalah kegiatan social yang diikuti beberapa
warga. Bersih-bersih fasilitas umum (mushola) adalah membersihkan
beberapa tempat di mushola. Pendataan warga usia 12 tahun keatas yang
belum melakukan vaksinasi covid 19 adalah dengan mendatangi dari rumah
ke rumah untuk memperoleh data.
Program
22
tanggal 29 agustus 2021.Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk
mengoptimalkan pekarangan rumah warga untuk meningkatkan daya
tahan pangan masyarakat Karangsari di situasi pandemic Covid-19
seperti saat ini.
Dengan terlaksananya program pembagian bibit sayuran ini,
berharap dapat tumbuh dengan baik dan bisa bermanfaat bagi warga RT
01 RW 02 Kelurahan Karangsari untuk memenuhi kebutuhan sayuran
keluarga dan memperkuat ketahanan pangan.
3. Bantuan social kepada warga Disabilitas dan ODGJ
Bantuan social kepada warga Disabilitas dan ODGJ adalah
pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif
dalam bentuk sembako kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan adanya
program ini, warga disabilitas dan keluarga ODGJ terbantu.pelaksanaan
program ini dengan membagikan beberapa sembako seperti
gula,telur,teh,susu dan mie instan. Langkah awal ialah dengan melihat
data warga yang Disabilitas dan ODGJ dan menurut data ada 8 warga.
4. Pelatihan pembuatan eco enzyme dari buah dan sayur
Pelatihan pembuatan eco enzyme dari buah dan sayur adalah
memberikan pengetahuan dan keahlian untuk pembuatan eco enzyme
dari buah dan sayur. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif
produk alami sebagai cairan pembersih baju, disenfektan dan hand
sanitizer di masa pandemic Covid-19 serta mengurangi dampak
pencemaran lingkungan. Pembuatan eco enzyme,e hadir sebagai solusi
bagi ibu rumah tangga dalam mengolah sayuran dan buah-buahan yang
sudah tidak digunakan atau tidak bisa di makan menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat. Para ibu rumah tangga memiliki aktivitas baru dan bisa
menghemat pengeluaran.
23
5. Pelatihan pembuatan Jamu Rosepit Covid
Pelatihan pembuatan Jamu Rosepit Covid adalah memberikan
pengetahuan dan keahlian untuk pembuatan Jamu Rosepit Covid. Banyak
masyarakat yang belum mengenal tanaman obat keluarga. Tanaman obat
keluarga perlu dikembangkan karena bermanfaat sebagai alternatif
menjaga dan merawat Kesehatan secara alami tanpa adanya efek samping
seperti tanaman jahe, kunyit, kencur, sirih, pecut kuda, dll.Mungkin
masih belum banyak orang yang tahu dengan tanaman pecut kuda.
Tanaman ini sering ditemukan di pinggir jalan dan juga kebun yang tidak
terawat, karena memang tumbuh liar.
Tanaman pecut kuda termasuk ke dalam tanaman obat yang
umum dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Manfaat tumbuhan
ini adalah bisa mengobati infeksi kencing batu, rematik, haid tidak teratur
dan keputihan. Bagian tanaman ini yang dimanfaatkan untuk pengobatan
adalah bunga, akar, dan daun. Rebusan dari daunnya dapat digunakan
sebagai pengobatan untuk mengatasi flu dan batuk.
6. Mengunjungi Bank sampah
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.Hasil dari pengumpulan
sampah yang sudah dipilah oleh warga akan disetorkan ke tempat
pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul
sampah.Biasanya penyetoran ke pengepul sampah ini dilakukan sebulan
sekali atau menunggu sampai sampah penuh.Sedangkan sampah yang
disetor ke tempat pembuatan kerajinan, akan dibuat kerajinan seperti tas
dan sandal. Kerajinan ini dapat dibuat dari bahan botol bekas hasil dari
sampah warga yang telah dipilah tadi.
Jadi sampah yang terkumpul, selain dapat dijual ke pengepul
sampah juga dapat dibuat kerajinan untuk dijual.Bank sampah ini
dikelola menggunakan system perbankan yang dilakukan oleh warga
secara sukarela.Jadi,setiap warga akan mendapatkan buku tabungan yang
berisi catatan pemasukan hasil sampah yang terjual.
24
7. Penataan kelembagaan,administrasi,web dan labelling produk P4S
Penataan kelembagaan,administrasi,web dan labelling produk
P4S adalah menata kembali kelembagaan, administrasi, web dan
labelling produk P4S.Kegiatan kami lakukan pada hari senin tanggal 11
September 2021.Kegiatan ini kami lakukan secara bertahap mulai dari
membuat bagan susunan kepengurusan organisasi P4S, memperbarui dan
mengevaluasi seluruh buku admistrasi, pembuatan web dan media sosial,
serta pengembangan produk P4S melalui perubahan label produk yang
lebih menarik.Sebelum melakukan kegiatan ini, kelompok kami bagi
menjadi empat tim.Tim pertama bertugas untuk membuat dan
memperbarui bagan susunan kepengurusan organisasi P4S.
Bagan ini kami isi sesuai dengan susunan kepengurusan yang
ada saat itu. Setelah selesai, bagan kami letakkan tepat di depan ruang
organisasi agar susunan kepengurusan dapat lebih terlihat dan
tertata.Untuk tim kedua bertugas untuk membarui dan mengevaluasi
buku administrasi organisasi P4S.Buku-buku ini kebanyakan sudah
usang karena lama tidak terurus sehingga kami perbarui. Selanjutnya
untuk tim ketiga bertugas membuat web dan media sosial.Web ini
nantinya akan berisi konten-konten yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi P4S, terutama kegiatan kelompok kita saat melakukan KKN di
kelurahan karangsari yang melibatkan anggota dari organisasi P4S.
Selain web, kita juga membuatkan media sosial untuk organisasi
P4S. Dengan media sosial ini nantinya juga akan mendukung promosi
produk-produk yang dihasilkan dari P4S sehingga dapat meningkatkan
penjualan produk. Selanjutnya untuk tim yang terakhir bertugas
membuatkan sebuah label untuk produk terbaru dari P4S yaitu
Biopesnab.
8. Penyemprotan Disinfektan dan Pembagian masker
Program kerja penyemprotan Disinfektan dan pembagian
masker ini dilakukan dengan tujuan agar warga kelurahan karangsari
sadar dan patuh akan prokes.Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa KKN
25
dan beberapa tokoh masyarakat yang peduli lingkungan di wilayah
kelurahan karangsari.Pada pembagian masker ini ada 150 masker yang
dibagikan kepada warga.Warga sangat antusias sekali dalam menerima
masker.Program kerja ini berjalan dengan lancar.
9. Donor darah dan pengobatan alternative gratis
Donor darah dan pengobatan alternative gratis merupakan salah
satu kegiatan sosial yang dilaksanakan bersama masyarakat karangsari.
Kegiatan ini melibatkan kami sebagai mahasiswa KKN UNISBA,
anggota PMI, anggota aswaja, dan tentunya masyarakat karangsari itu
sendiri sebagai peserta donor darah. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung
serbaguna yang berlokasi di jalan Kelengkeng Kelurahan Karangsari.
Kegiatan donor darah dan pengobatan alternatif ini dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 18 September 2021, lebih tepatnya pada pukul 13.00 -
selesai. Tujuan dari kegiatan donor darah ini adalah untuk mewujudkan
sikap peduli dan sukarela dalam membantu sesama.
Hal ini dapat terlihat dari antusias warga masyarakat karangsari
yang ikut sebagai peserta donor darah. Mereka rela menyempatkan waktu
di sela-sela kesibukannya untuk datang dan mendonorkan darahnya.
Walaupun sebagian dari mereka tidak lolos screening atau tidak
memenuhi syarat sebagai peserta donor darah.Akan tetapi kita dapat
melihat bahwa kepedulian mereka sangat tinggi, terutama warga
masyarakat lokal karangsari.
10. Bersih-bersih fasilitas umum(mushola)
Kegiatan bersih-bersih fasilitas umum ini kami lakukan pada
beberapa mushola yang di kelurahan karangsari. Kegiatan ini
berlangsung pada hari minggu tanggal 19 September 2021 pada pukul
08.00 pagi - selesai.Mushola merupakan salah satu tempat ibadah yang
memang seharusnya merupakan tempat yang bersih dan suci. Oleh
karena itulah kami mengutamakan mushola sebagai tempat yang harus
dibersihkan. Sebelum melaksanakan kegiatan bersih-bersih, kami
membagi kelompok menjadi dua tim agar pekerjaan terbagi rata.
26
Sebagian dari kami ada yang membawa alat kebersihan dari rumah
sehingga kerja bakti yang dilakukan bisa lebih cepat selesai.
Selanjutnya kelompok kami segera membersihkan beberapa sisi
mushola. Mulai dari membersihkan sarang laba-laba yang berada
dilangit-langit mushola, membersihkan dinding keramik menggunakan
kain lap, merapikan kembali rak-rak Al-Qur’an dan lemari tempat
mukenah, menyuci seluruh mukenah, sajadah dan alas kaki.Selanjutnya
tak lupa menyapu dan mengepel lantai musholla.Pembersihan sanitasi
pun dilakukan dengan membersihkan kamar mandi dan tempat wudhu.
Harapan nya, kegiatan ini akan terus berlangsung meski masa KKN
sudah berakhir. Baik dilanjutkan oleh pemuda-pemudi desa, masyarakat
maupun siswa siswi madrasah diniyah. Setelah melakukan kegiatan kerja
bakti tersebut mushola terlihat bersih sehingga jamaah dapat beribadah
dengan nyaman.
11. Pendataan vaksinasi covid-19
Pendataan warga usia 12 tahun keatas yang belum melakukan
vaksinasi covid 19 merupakan salah satu upaya dari kelurahan untuk
mempercepat pemerataan vaksin kepada seluruh warga karangsari yang
berusia diatas 12 tahun. Hal ini dilakukan juga dalam rangka mendukung
pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara menyeluruh.Berhubung
kelompok kami yang sedang melakukan KKN di kelurahan Karangsari,
kami siap membantu pihak kelurahan setempat untuk mendata warga
yang belum malakukan vaksin.
Maka kegiatan pendataan kami lakukan pada hari Jum'at tanggal
24 September 2021 mulai pukul 08 - selesai. Pendataan kami lakukan
dengan membagi kelompok menjadi beberapa tim agar pendataan lebih
cepat selesai.Dari beberapa warga yang kami tanyai,mereka belum
sempat melakukan vaksin karena ada beberapa alasan, seperti takut akan
vaksin, kemudian mereka sedang sakit, dan juga ada yang mengatakan
bahwa mereka sempat datang ke antrian saat vaksinasi dilakukan.Namun
mereka tidak jadi vaksin dikarenakan adanya kerumunan akibat antrian
27
vaksin yang terjadi.Oleh karena itu, selain kami melakukan pendataan
warga yang belum vaksin,kami juga memberikan pengertian dan
pemahaman kepada warga bahwa vaksin sangat penting dilakukan agar
dapat menekan angka positif covid-19.
Sasaran Program
Indikator Program
28
Tabel 2. Indikator Kegiatan KKN
29
b Penyusunan sesudah -<26%-%50%
kembali kegiatan cukup berhasil
dan labelling produk P4S
8. Penyemprotan disinfektan Penerapan kegiatan Prosentase -<51%-75%
dan pembagian masker penyemprotan dan sebelum dan berhasil
pembagian sesudah
-<76% sangat
kegiatan
berhasil
9. Donor darah dan pengobatan Penerapan kegiatan Prosentase -<51%-75%
donor darah sebelum dan berhasil
Alternative gratis
sesudah
-<76% sangat
kegiatan
berhasil
10. Bersih-bersih fasilitas umum Penerapan kegiatan Prosentase -<25%Tidak
bersih-bersih sebelum dan berhasil
(mushola)
sesudah
-<26%-%50%
kegiatan
cukup berhasil
11. Pendataan warga usia 12 Penerapan kegiatan Prosentase -<51%-75%
tahun keatas yang belum pendataan sebelum dan berhasil
melakukan vaksinasi sesudah
-<76% sangat
kegiatan
berhasil
30
D. Hasil Yang Diharapkan
1) Diharapkan para mahasiswa peserta KKN dapat memperoleh ilmu dan
pengalaman dari lingkungan masyarakat tempat dilaksanakannya
kegiatan KKN.
2) Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai prosedur dan cara kerja di
lingkungan pemerintahan desa ataupun hubungan kerjasama dengan
pihak luar.
3) Untuk bersosialisasi kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian masyarakat.
4) Untuk lebih dapat Memberdayakan masyarakat ke arah yang lebih baik
melalui kegiatan-kegiatan yang produktif.
5) Menjadikan kepribadian mahasiswa lebih dewasa dan bertambah luasnya
wawasan.
6) Diharapkan memberikan edukasi tentang kesehatan masyarakat serta
mitigasi pencegahan Covid 19
7) Membantu masyarakat dalam upaya ketahanan ekonomi,social,budaya.
8) Ibu-ibu sangat antusias terhadap pelatihan eco enzyme dan toga.
9) Mahasiswa hendaknya menanamkan sikap tanggung jawab, mandiri,
rendah hati, sikap saling menghargai dan menghormati, sikap
kekeluargaan dan kebersamaan, dan selalu bekerjasama dalam kelompok
(team work).
10) Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang berpendidikan, maka
hendaknya para mahasiswa menyadari bahwa segala tindakan, perilaku,
dan penampilan akan selalu dipantau dan dijadikan contoh oleh
masyarakat, maka hendaknya mahasiswa dapat menjaga perilakunya agar
sebagai orang yang berpendidikan dapat memberikan contoh suri
tauladan yang baik bagi masyarakat.
11) Menjaga nama baik almamater yaitu nama perguruan tinggi
Membuat program-program KKN yang sesuai dengan kemampuan
31
mahasiswa baik dari segi akademik maupun biaya serta sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada dilokasi KKN.
12) Menanamkan sifat saling pengertian, saling membantu, saling
mendukung,saling menjaga kekompakan, saling menghargai dan
menghormati antar sesame anggota KKN,karena hal tersebut merupakan
kunci sukses pelaksanaan program kerja KKN.
13) Perlunya menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat secara
menyeluruh.
14) Bedakan pergaulan antaramahasiswa KKN dengan pemuda/pemudi,
sekaligus dengan masyarakat yang berusia lebih tua, dan dengan anak-
anak.
15) Diharapkan dapat mengatur strategi bagaimana cara mensosialisasikan
program kerja yang akan dijalankan kepada masyarakat yaitu dengan
memanfaatkan dan mengatur waktu sebaik mungkin. Dengan sosialisasi
yang efektif dan efisien akan menunjang keberhasilan program yang akan
dilaksanakan
32
BAB III
HASIL KEGIATAN
Tempat RT 01/RW 02
33
2. Program Pembagian Bibit Sayuran Kepada Warga
Tempat RT 01/RW 02
Tempat RT 01/RW 02
Biaya Rp 529.750,-
34
Peran Masyarakat Penerima
Hasil Sembako
Tempat RT 02/RW 02
Biaya Rp 135.300,-
35
5. Pelatihan Pembuatan Jamu Rosepit Covid
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Pembuatan jamu rumahan
Sasaran Anggota KWT
Tanggal 4 September 2021
Pelaksanaan
Tempat Rumah ibu Siti ketua RT PKK Dukuh Asri
Biaya Rp 375.000,-
SumberBiaya Iuran Mahasiswa dan Bantuan dari Kios Pertanian Setia Tani
PeranMahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Penerima
Hasil Tanaman obat dan jamu dalam kemasan botol
Factor Pendorong Sebagai obat di masa pandemi
PenanggungJawab Rizky Fahim
6. Bank Sampah
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Belajar Bagaimana Pengolahan dan pengelolaan bank sampah
Sasaran Anggota Bank Sampah
Tanggal Pelaksana 5 September 2021
Tempat RT 1 RW 2
Biaya -
Sumber Biaya -
Peran Mahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Narasumber
Hasil Mengetahui Pengolahan dan pengelolaan bank sampah
Faktor pendorong Menambah pendapatan dimasa pandemi
Penanggung Jawab Rizky Fahim
7. Penataan P4S
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Mempelajari penataan kelembagaan dan administrasi yang baik
dan benar.
Sasaran Anggota P4S
36
TanggalPelaksana 11 September 2021
Tempat P4S Sari Luhur
Biaya -
SumberBiaya -
PeranMahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat -
Hasil Menata kembali kelembagaan dan administrasi P4S.
Faktor pendorong Menambah pengetahuan
Penanggung Jawab Rizky Fahim
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Mencegah penyebaran Virus Covid-19
Sasaran Rumah warga dan tempat ibadah.
Tanggal Pelaksana 12 September 2021
Tempat RT 2 RW 2 dan RT 1 RW 2
Biaya Rp 197.000,-
Sumber Biaya Iuran Mahasiswa
Peran Mahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Penerima
Hasil Meminimalisir penularan Virus Covid-19
Faktor pendorong Diharapkan membantu menekan Penyebaran Virus Covid-19
dan meningkatkan protokol kesehatan
PenanggungJawab Rizky Fahim
9. Donor Darah
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Membantu orang yang membutuhkan pertolongan, seperti
korban kecelakaan, pengidap kanker dan lain sebagainya
Sasaran Masyarakat luas
Tanggal Pelaksana 18 September 2021
Tempat Gedung serbagunaKarangsari
Biaya Rp 727.500,-
Sumber Biaya Iuran Mahasiswa
Peran Mahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Penerima
Hasil Menambah stok darah di PMI
37
Faktor pendorong Kemanusiaan
Penanggung Jawab Rizky Fahim
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan Mushola
Sasaran Mushola setempat
Tanggal Pelaksana 19 September 2021
Tempat RT 2 RW 2 dan RT 1 RW2
Biaya -
Sumber Biaya Iuran Mahasiswa
Peran Mahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Penerima
Hasil Mushola bersih dan nyaman
Faktor pendorong Supaya Mushola bersih dan nyamanu ntuk beribadah
Penanggung Jawab Wahyu Subekti
Deskripsi Keterangan
Kegiatan
Tujuan Mengetahui warga yang sudah vaksinasi atau belum
Sasaran Masyarakat setempat (12 tahun keatas)
Tanggal Pelaksana 24 September 2021
Tempat RT 1 RW 2
Biaya -
SumberBiaya Iuran Mahasiswa
PeranMahasiswa Pelaksana
Peran Masyarakat Narasumber
Hasil Data warga yang sudah melaksanakan vaksinasi dan belum
Faktor pendorong Membantu perangkat desa dalam pengambilan data.
Penanggung Jawab Rizky Fahim
B. Uraian kegiatan
38
Program penyiapan media tanam serta pupuk organik dalam
rangka membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan yang
diharapkan dapat mengurangi biaya pengeluaran masyarakat serta
menjadi sumber penghasilan tambahan masyarakat dimasa pandemi.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 27 agustus 2021 jam 08.00 pagi –
selesai.
Kegiatan penyiapan media tanam serta pupuk organik di
laksanakan secara kelompok dengan di bantu masyarakat sekitar. Alat
yang digunakan berupa polybag, cangkul, sendok semen dan gerobak
dorong. Kegiatan yang dilakukan diantaranya, mencari media tanam
berupa tanah dan pupuk kandang dan penanaman bibit sayuran. Ada 3
jenis bibit sayuran yang ditanam yaitu bibit cabai, bibit terong dan bibit
sawi.
2. Program Pembagian Bibit Sayuran Kepada Warga
Pembagian bibit sayuran dilaksanakan pada tanggal 29 agustus
2021 di RT 1 RW 2 dengan jumlah 300 bibit tanaman. Pembagian bibit
sayuran dibantu oleh sebagian masyarakat sekitar dan mahasiswa di bagi
menjadi kelompok kecil, hal ini dilakukan untuk memudahkan dan
mempercepat dalam pembagian. Setiap rumah mendapat 3 jenis tanaman
yang dikemas di polybag dan mendapat satu saset pupuk organik cair
guna memudahkan masyarakat merawat tananman yang sudah dibagikan.
Antusia warga saat pendistribusian bibit sayuran ini sangat nampak
kelihatan, warga nampak meminta tambahan bibit lebih dari yang di
bagikan.
3. Bantuan Sosial Kepada Warga Disabilitas dan ODGJ
Program Bantuan Sosial Kepada Warga Disabilitas dan ODGJ
dilaksanakan di kelurahan Karangsari oleh Mahasiswa KKN UNISBA
2021 kelompok 27 pada hari sabtu 4 september 2021. Terdapat 11 warga
penderita disabilitas dan ODGJ yang menerima bantuan berupa 1 paket
sembako. Pengadaan bantuan tersebut hasil dari iuran Mahasisawa KKN
kelompok 27 yang kemudian dibelanjakan beberapa kebutuhan pokok.
39
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa empati serta
rasa berbagi terhadap sesama. Pandemi covid-19 sangat mempengaruhi
banyak aspek, dengan berbagi diharapkan kita mampu sama-sama
bertahan dalam kondisi seperti saat ini
40
menghemat karena bisa menghasilkan alternatif produk alami untuk
cairan pembersih desinfektan dan pupuk organik di masa pandemi.
Selain itu dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Melalui
kegiatan ini juga diharapkan para ibu rumah tangga bisa semakin
kreatif dan inovatif dalam mengolah sampah atau limbah rumah tangga
kedepannnya.
Metode Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yaitu melakukan koordinasi bersama Ketua KWT
Dukuh Asri di Kelurahan Karangsari untuk mempermudah akses tim
dalam menjangkau masyarakat.
2. Tahap Sosialisasi
Tahap persiapan materi sosialisasi eco-enzyme disajikan
menggunakan modul terdiri dari cara pembuatan, pemakaian dan
manfaat.
3. Tahap Pelatihan pembuatan eco-enzyme Pada tahap ini, dilakukan
persiapan alat dan bahan untuk pembuatan eco-enzmye. Setelah
selesai kegiatan, masing – masing partisipan dibekali modul agar
dapat dipraktekan di rumah setelah kegiatan pelatihan selesai
dilakukan.
4. Tahap Evaluasi
41
Sedangkan alur produksi eco-enzyme yaitu:
1) Persiapan bahan baku
Proses pertama dimulai dengan mengumpulkan bahan baku yang
terdiri dari:
a. Tetes tebu
b. Limbah buah belimbing
c. Air
d. Gelas ukur
e. Timbangan digital
f. Botol plastic ukuran 1,5 liter
g. Ember atau wadah
2) Proses Produksi
a. Isi 1000 ml air bersih di ember
b. Kemudian masukkan tetes tebu dan aduk hingga larut dalam air
c. Setelah itu masukkan buah belimbing yang sudah dipotong kecil
– kecil serta kocok semua bahan.
d. Tutup botol dan diamkan selama 90 hari untuk memulai
fermentasi. Selama proses fermentasi tutup botol harus
sesekali di buka untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam
botol. Kemudian pada hari 90 akan dilakukan pemanenan eco
enzyme dengan cara memisahkan ampas limbah buah
belimbing dari larutan, setelah itu cairan eco-enzyme yang
telah jadi disaring dan di masukan kedalam botol.
3) Pengemasan
Cairan eco enzyme yang telah siap pakai kemudian dikemas dalam
botol dengan ukuran yaitu 1,5 liter sebagai biang eco enzyme dan 20
ml sebagai handsatizer, setiap botol eco enzyme diberikan label
sebagai keterangan produk dan dilengkapi dengan handout tata cara
penggunaan eco enzyme sebagai handsatizer dan desinfektan.
42
5. Pembuatan Jamu “Rosepit covid”
Setelah pelatihan pembuatan eco enzyme, kelompok kkn unisba
melakukan upaya pemberdayaan masyarakat lagi dengan mengadakan
acara pelatihan yang bertema “JAMU HERBAL UNTUK
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH DISAAT PANDEMI
COVID 19 (Rosepit Covid)”. Jamu tersebut dipercaya dapat
meningkatkan imun tubuh yang tentunya sangat berguna saat pandemi
seperti ini. Kami pun mendatangkan narasumber yang telah
menciptakan atau meracik jamu “Rosepit Covid” tersebut.Wargapun
antusias untuk mengikuti progam tersebut,tetapi tetap kita melakukan
kegiatan tersebut dengan protokol kesehatan.Dan setelah pelatihan
pembuatan jamu “Rosepit Covid “ itu selesai,warga yang mengikuti
kegiatan tersebut kita berikan jamu botolan yang sudah siap
minum.Berikut hal” yang terkait dalam pembuatan jamu “Rosepit
Covid” tersebut beserta dosis dan manfaatnya.
Bahan” yang digunakan :
1) Jintan hitam 1ons
2) Baput 1 ons
3) kunyit putih 1/4 kg
4) Temu lawak 1/4 kg
5) Temu ireng 1/4 kg
6) Jamer 1/2 kg
7) Kunyit 1/4 kg
8) Kencur 1 ons
9) Air putih 5 ltr
10) Guren 1/2kg
Cara pembuatan :
1) Cuci Bersihkan semua empon2
2) Blender semua bahan
3) Rebus kurleb 15 mnt dg tutup rapat
43
4) Setelah Dingin saring (kain) air rebusan ( air yg menempel di
tutup dan badan wadah wajib dimasukkan lagi)
Dosis :
Dewasa 100 ml
Anak-anak 50 ml
Anak-anak 1 sendok makan
Diminum 1x sehari menjelang tidur
44
terpilih sebagai anggta dan diawasi langsung oleh dinas pertanian Jawa
Timur.
Banyak progam kerja yang kami lakukan di dalam organisasi P4S yang
tentunya untuk menunjang kinerja P4S, diantaranya :
a) Membuat sususan kelembagaan dalam organisasi P4S.
45
b) Labeling produk dari p4s yaitu Biopesnab “Sari Luhur “ yang
mempunyai komposisi urine kelinci, rempah-rempah, gula dan air.
46
pelatihan/magang tersebut dengan nama Pusat Pelatihan Pertanian
dan Pedesaan Swadaya (P4S).
Tujuan utama pembentukan P4S adalah untuk mempercepat
akses dan penerapan informasi teknologi melalui proses
pembelajaran petani beserta keluarganya sesuai kondisi nyata
dilapangan. Selain itu, dengan berlatih dan magang di P4S, petani
diharapkan mampu menolong dirinya sendiri dalam meningkatkan
produktivitas, pendapatan dan kesejahteraannya. Di kota blitar
khususnya di daerah karangsari yang lokasinya berada di tengah kota
ini mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu sebuah daerah yang khas
dengan pohon belimbingnya. Selain itu daerah karangsari ini
terkenal dengan lingkungan hijau yang asri, bersih dan nyaman.
Disini peran P4S dibentuk dan dilaksanakan untuk membantu
mendorong potensi warga sekitar juga mendorong potensi daerah
karangsari.
Dengan adanya P4s di karangsari warga bisa bergotong
royong mengelola dan menjaga daerah lingkungan karangsari.
Seperti halnya menciptakan dalam pelatihan bagi para warga dengan
mengelola kebun belimbing untuk dijadikan argowisata belimbing
kemudian pemanfaatan buah belimbing yang busuk atau buah yang
tidak layak dijual untuk dijadikan disinfektan guna untuk
penyemprotan barang dan lingkungan, selain itu juga dijadikan
handsanitizer. Produk olahan sari buah belimbing ini merupakan
salah satu inovasi pangan agar buah belimbing dapat dimanfaatkan
secara maksimal karena bahan baku dari sari buah belimbing ini
adalah buah-buah belimbing yang memiliki kecacatan maupun
kerusakan secara fisik yang tidak laku jika dijual jadi setelah
dilakukan pengolahan akan meningkatkan harga jual produk
tersebut. Olahan sari buah belimbing ini memiliki kareteristik
tersendiri karena dibuat benar-benar menggunakan buah belimbing
asli.
47
Berikut karakteristik produk olahan sari buah belimbing :
a) Produk sari buah belimbing memiliki endapan pada dasar
wadahnya jika di diamkan lama jadi sebelum diminum harus
dikocok terlebih dulu.
b) Sari buah belimbing memiliki warna kuning cerah saat setelah
dibuat dan akan berubah semakin pekat saat sudah disimpan
beberapa waktu.
c) Rasa dari sari buah belimbing ini manis sedikit masam seperti
rasa pada buah belimbing yang belum diolah.
d) Sari buah belimbing mampu bertahan selama tujuh bulan dari
hari pembuatan karena penggunaan gula dalam olahan ini juga
berfungsi sebagai pengawet alami.
48
bersama di platform Blogger. Coba masukkan URL: blogspot.com
dan kamu akan berakhir di URL: blogger.com.
Saat membuat blog di Blogger, kamu akan otomatis
mendapatkan domain BlogSpot. Tetapi kamu tidak harus
menggunakan domain BlogSpot, kamu juga dapat menambahkan
domain khusus dengan bayaran tertentu.[ CITATION Anu21 \l
16393 ]
49
Kemudian kamu bisa mengklik publish jika telah selesai
menulis isi blog.
8. Terakhir jika kamu ingin melihat bagaimana tampilan postingan
tulisan kamu pada blog, kamu bisa mengklik visit blog ataupun
mengetik alamat blog yang kamu buat
50
Gambar 3. Tampilan awal dari Blog Sari luhur
51
Gambar 3. Tampilan dari foto produk
52
ekonomi karena menurunnya produktivitas bahkan kematian,
dampak negatif yang lain yaitu peternak menurunkan minatnya
untuk mengembangkan usahanya (Ermawati, 2014).
Penyakit parasit adalah salah satu faktor yang dapat
menurunkan produktivitas ternak kelinci. Parasit bertahan hidup di
tubuh inang dengan memakan jaringan tubuh, untuk mengambil
nutrisi yang dibutuhkan. Penyakit scabies menyebabkan terjadinya
penurunan bobot badan, pertumbuhan yang lambat, penurunan daya
tahan tubuh dan kematian.
Scabies atau yang lebih dikenal dengan nama kudis adalah
penyakit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei yang hidup di
dalam kulit hewan dengan cara menggali membentuk terowongan
untuk bereproduksi, ditandai dengan perkembangankeropeng, gatal
yang parah dan kehilangan rambut (Jarmuda , 2012). Kelinci dengan
gejala klinis berupa kopeng terjadi pada bagian wajah meliputi area
hidung, mata, telinga dan bagian kaki.
Kelinci yang terserang scabies sering dibiarkan begitu saja
karena terkendala dengan harga obat yang mahal. Penyakit ini sangat
cepat menular dari ternak satu ke ternak lainnya dalam satu kandang,
jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian. Obat scabies
mahal maka cara yang mudah menggunakan tanaman rempah herbal
yang mudah didapat dan mudah diaplikasikan. Salah satu tumbuhan
yang telah lama dipercaya memiliki aktivitas antibakteri yang cukup
baik terhadap berbagai macam bakteri yaitu bawang puting (Allium
sativum).
Komponen utama dalam bawang putih yang dipercaya
bertanggung jawab atas potensi antibakteri yaitu adanya kandungan
sulfur dalam bawang putih (Uzodike, 2005). Kandungan yang
berada di dalam bawang putih yaitu
a) Minyak astiri berfungsi mengganggu proses pemebntukan
membran sel bakteri,
53
b) Allicin berfungsi menghambat sintesis RNA, DNA dan protein
bakteri,
c) Ajoene berfungsi menghambat sintesis RNA, DNA dan protein
bakteri secara lambat,
d) flavonoid berfungsi untuk denaturasi protein (Deresse, 2010).
54
Bahan pembuatan obat herbal yaitu menggunakan bawang
putih yang masih segar, garam dan minyak kelapa.
Cara pembuatannya sebagai berikut :
1) Hancurkan bawang putih hingga halus dan beri garam (pada saat
bawang putih dihancurkan, kerusakan membran sel bawang putih
ini akan mengaktifkan enzim allinase yang akan membantu
proses metabolisme alliin menjadi allicin),
2) Tambahkan cocoa oil, yang berfungsi untuk memudahkan dan
mengoptimalkan mekanisme kerja obat mencapai sasaran
predileksi parasit di bawah permukaan kulit (Joenoes, 2010).
Bawang putih memiliki kemampuan sebagai antibakteri
terhadap bakteri-bakteri patogen yang menginfeksi hewan ternak
seperti kelinci. Kemampuan antibakteri bawang putih ini
dikarenakan kandungan organo sulfur yang ada didalamnya,
diantaranya allicin dan ajoene. Bawang putih juga kaya akan
kandungan minyak astiri dan flavonoid yang juga memiliki sifat
antibakteri.
8. Penyemprotan Desinfektan dan Pembagian Masker
Pada KKN tahun 2021 ini , terdapat pola pengabdian yang
berbeda dengan KKN di tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan
terjadinya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Covid-19
merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang dapat menular
melalui sentuhan. Untuk mengurangi penularanCovid-19, KKN kali ini
dilakukan di Kelurahan Karangsari RT 01 RW 02 dengan melakukan
berbagai kegiatan pencegahan. Salah satu kegiatannya adalah
penyemprotan desinfektan dan pembagian masker dengan sasarannya
Rumah warga, tempat ibadah dan warga sekitar. Kegiatan ini dilakukan
pada tanggal 12 September 2021 dimana mahasiswa berperan sebagai
pelaksana dan warga sebagai penerima.
Guna diadakannya kegiatan ini dikarenakan Disinfektan
didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan
55
dengan hasil yang di harapkan nantinya mencegah penyebaran Covid-19
dan masker dapat digunakan untuk mencegah terjadinya penyebaran
langsung infeksi atau bakteri dan virus, juga penyakit lainnya ke tubuh.
Disinfektan biasanya dijadikan bahan disinfeksi tangan, lantai, ruangan,
peralatan dan pakaian. Dalam suatu waktu tertentu disinfektan digunakan
sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi atau proses pembebasan
kuman. Faktor pendorong diadakannya kegiatan ini untuk menekan
penyebaran virus, dengan penanggungjawab yaitu Risky Fahim.
9. Donor Darah
Sesuai dengan adanya Kegiatan KKN di Kelurahan Karangsari,
maka kami selaku pelaksana kegiatan KKN Mencanangkan sebuah
program kerja, diantarannya yaitu kegiatan Donor Darah. Dengan adanya
kegiatan tersebut diharapkan masyarakat Kelurahan Karangsari dapat
membantu menyuplai kebutuhan darah untuk keperluan medis. Program
Donor Darah di awali dengan, perencanaan kegiatan pada tanggal 12
September 2021, penyebaran undangan pendaftaran melalui ketua RT,
PMI dan menyebar brosur pada tanggal 17 September 2021. Kegiatan
Donor Darah dilaksanakan pada tanggal 18 September 2021 bertempat di
gedung serbaguna Karangsari. Dalam kegiatan Donor Darah Mahasiswa
UNISBA bekerja sama dengan PMI dan P4S. Runtutan kegiatannya pun
dimulai dari pra acara, acara dan pasca acara. Dimulai dengan persiapan
penataan alat dan perabotan yang dibutuhkan, lalu ketika mulai kegiatan
pun sudah dibentuk panitia yang mempunyai tugas masing-masing dan
Alhamdulillah berjalan lancar. Setelah berakhirnya kegiatan, ditutup
dengan makan dan foto bersama.
10. Kerja Bakti Membersihkan Mushola
Program Kerja Bakti membersihkan Mushola yang ada di
Kelurahan Karangsari, yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN 2021,
Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok untuk membersikan Mushola
yang sudah diarahkan dari Dosen Pembimbing masing-masing.
Mahasiswa KKN 2021 melakukan kerjabakti di mushola karena mushola
56
adalah tempat ibadah bagi semua umat muslim, dengan suasana yang
masih pandemi ini, semua diwajibkan untuk menjaga kebersihan, maka
dari itu Mahasiswa KKN 2021 juga menyemprotkan desinfektan agar
terhindar dari COVID 19. Disitu Mahasiswa akan belajar adanya kerja
sama dan saling membantu satu sama lain, dan tambahnya virus ini
Mahasiswa akan lebih berhati-hati untuk menjaga kebersihan. Dan
setelah kegiatan bersih-bersih mushola selesai, kami memberikan
bantuan kepada TPQ AL-IKHLAS berupa AL QUR’AN yang tentunya
sangat bermanfaat untuk santri yang mengaji di TPQ tersebut.
11. Pendataan Vaksinasi
Dalam kegiatan KKN kami tidak hanya membuat atau
menjalankan program kerjayang kami susun. Kami juga mendapat
masukan dan juga bantuan oleh perangkat desa, masyarakat dan
organisasi masyarakat sekitar, seperti pada program kerja pengambilan
data vaksinasi. Program ini dari perangkat desa yang meminta tolong
mahasiswa untuk membantu pendataan vaksinasi. Pendataan vaksinasi
dimulai tanggal 24 September 2021, di RT 1 RW2. Jumlah sasaran warga
yang didata sebanyak 149 warga yang berumur diatas 12 tahun.
Pendataan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah warga yang sudah atau
belum melakukan vaksinasi. Kegiatan ini mahasiswa berperan sebagai
pelaksana dan masyarakat sebagai narasumber. Hasil dari program kerja
ini, terdapat 83 orang yang yang sudah melakukan vaksinasi dan 66
orang yang belum melakukan vaksinasi. Data tersebut selanjutnya di
laporkan kepada ketua RT setempat dan data yang belum melakukan
vaksinasi dimasukan dalam link pendaftaran secara online. Data tersebut
masih kurang karena keterbatasan waktu dan ada sebagian warga yang
tidak ada dirumah. Dalam Kegiatan tersebut diharapkan lembaga yang
terkait dapat terbantu menyelesaikan tugas-tugasnya.
57
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan program kerja yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa apa yang telah direncanakan baik program
individu maupun bersama dapat dilaksanakan dengan baik meskipun terdapat
perubahan dan penambahan kegiatan.. Hal ini didukung oleh antusias warga yang
mengikuti beberapa kegiatan kami dan dilihat dari dukungan serta arahan warga
dan Dosen Pembimbing Lapangan kepada mahasiswa KKN yang sangat
membantu dalam menjalankan program.
58
kultur dan adat istiadat. Kemudian berupaya membantu mengatasi
permasalahan yang timbul di tengah masyarakat dan turut serta berperan
aktif membangun masyarakat.
5. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mengaplikasikan ilmunya yang
di dapat di bangku kuliah. Tidak hanya itu mahasiswa juga dapat
mengetahui bagaimana sistem kehidupan masyarakat yang meliputi kultur,
karakter, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat, permasalahan yang ada
di masyarakat, dan tuntutan atau kebutuhan masyarakat dalam rangka
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai bentuk
pengabdian kepada masyarakat.
59
6. Diharapkan selama menjadi mahasiswa KKN, untuk tetap terbuka dan
sopan dalam menerima kritik dan saran dari masyarakat untu memudahkan
mahasiswa KKN berbaur dan memahami karakter masyarakat.
7. Senantiasa mahasiswa KKN mentaati norma-norma yang ada di
masyarakat baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
60
DAFTAR PUSTAKA
Deresse, D. 2010. Antibacterial effect of garlic on Staphylococcus aureus.
Ermawati, D. 2011. Untung Menggiurkan Dari Budidaya Kelinci. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
http://p4ssariluhur.blogspot.com/
Jarmuda, S. 2012. Potential role of Demodex mites and bacteria in theinduction
of rosacea.
Joenoes, N.Z. 2010. Ars PrescibendiResep Yang Rasional 2. Surabaya: Airlangga
University.
Uzodike, E. 2005. Efficacy of garlic on Staphylococcus aureus conjunctivitis.
Sendari, A. A. (2021, Agustus 09). Blogspot adalah Platform Blog, Ketahui Cara
Membuatnya. Retrieved from liputan6:
https://hot.liputan6.com/read/4627654/blogspot-adalah-platform-blog-
ketahui-cara-membuatnya
61
62
LAMPIRAN
2. Sejarah Kegiatan
Kegiatan dibuat karena program kerja yang kami buat sesuai dengan
kondisi yang ada di kelurahan Karangsari, selain itu kegiatan ini di
laksanakan di kelurahan Karangsari karena di Kota ini mempunyai banyak
peluang untuk mengembangkan kegiatan kami.
63
3. Daftar Hadir Mahasiswa
64
4. Daftar Tamu Pelatihan Toga Dan Eco Enzyme
65
66
5. Daftar Tamu Donor Darah dan Terapi elektrik
67
68
69
6. Dokumentasi Kegiatan
70
Kegiatan 1. 3 Kegiatan Program Pembagian Bibit Sayuran Kepada Warga
Karangsari
71
Kegiatan 1. 5 Kegiatan Program Bantuan Sosial Kepada Warga Disabilitas dan
ODGJ
72
Kegiatan 1. 7 Kegiatan Program Pembuatan Eco Enzym dari Buah dan Sayur
Kegiatan 1. 8 Kegiatan Program Pembuatan Eco Enzym dari Buah dan Sayur
73
Kegiatan 1. 9 Kegiatan Program Pelatihan Pembuatan Toga “Rosepit Covid”
74
Kegiatan 1. 11 Kegiatan Program Kunjungan ke Bank Sampah
75
Kegiatan 1. 13 Kegiatan Program Penataan P4S
76
Kegiatan 1. 15 Kegiatan Program Penyemprotan Desinfektan dan Pembagian
Masker (2)
77
Kegiatan 1. 17 Kegiatan Program Donor Darah (2)
78
Kegiatan 1. 19 Kegiatan Program Kerja Bakti Membersihkan Mushola (2)
79
Kegiatan 1. 21 Kegiatan Program Data Vaksinasi (2)
80
Kegiatan 1. 23 Kegiatan Penutupan Kegiatan yang ditutup oleh Dosen
Pembimbing dan Bapak Lurah Karangsari
81