Anda di halaman 1dari 9

Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal

Judul Artikel [TIMES NEW ROMAN, 14 pt, Bold]

Rima Dewi Oryza Sativa, S.P., M.P, Rizky Fahim Mukarom, mahasiswa uniba Kelompok
kkn27
1,2,3
Fakultas Afiliasi penulis pertama, universitas islam balitar, dan kelurahan karangsari
1 3
email: penulis pertama, rizkyfahimmukarom@gmail.com, penulis ketiga

ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata yang bertema “Menuju Sejahtera dan Sehat di Era New Normal” kali
ini merupakan upaya dan peran mahasiswa untuk mengupayakan pencegahan wabah yang
sedang terjadi, dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan eco-enzyme
sekaligus penyemprotan bahan desinfektan tersebut di ingkungan Karangsari yang kaya
manfaat kepada masyarakat di Kelurahan Karangsari, yang mana masih membutuhkan
banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam upaya pencegahan covid-19. Eco
enzyme adalah hasil dari fermentasi sederhana dari limbah buah belimbing dengan
penambahan tetes tebu dan air. Eco Enzyme dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan dan
hand sanitizer. eco-enzyme ini juga bisa di gunakan sebagai pembasmi kuman yang bisa
digunakan sebagai pel lantai dan mencuci toilet.

Kata kunci:ecoenzyme – manfaat ecoenzym – fermentasi ecoenzym

PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar
kampus, dan secara langsung mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah Kesehatan
yang dihadapi oleh masyarakat khususnya pada masa pandemi covid-19 saat ini. KKN ini
merupakan wadah dan wahana bagi mahasiswa untuk melaksanakan catur dharma
perguruan tinggi, khususnya dharma yang ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan pelaksanaan KKN adalah melatih dan membekali mahasiswa untuk menerapkan
ilmunya serta belajar memecahkan berbagai persoalan nyata yang terjadi di masyarakat dan
mempunyai sikap keberpihakan kepada masyarakat, program KKN yang dikembangkan
disesuaikan dengan bidang ilmu secara multi dan interdisiplin.
Kuliah Kerja Nyata yang bertema “Menuju Sejahtera dan Sehat di Era New Normal” kali

1
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
ini merupakan upaya dan peran mahasiswa untuk mengupayakan pencegahan wabah yang
sedang terjadi, dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan eco-enzyme
yang kaya manfaat kepada masyarakat di Kelurahan Karangsari, yang mana masih
membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam upaya pencegahan
covid-19.
Sebagai upaya mewujudkan masyarakat desa yang cakap dan handal dalam mengatasi
permasalahan ekonomi di era pandemi, perlu dilakukan kegiatan yang bisa bermanfaat,
menghemat pengeluaran dan meningkatkan kreativitas bagi para ibu rumah tangga. Melalui
kegiatan pengabdian pada masyarakat, para dosen dan mahasiswa UNISBA mengadakan
kegiatan pelatihan pembuatan eco-enzyme sebagai alternatif desinfektan.
Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi sederhana dari limbah buah belimbing dengan
penambahan tetes tebu dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi
asam manis yang kuat.(zerowaste.id,2009). Prinsip proses pembuatan eco-enzyme sendiri
sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media
pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai
karena lebih mudah digunakan. Eco enzyme memiliki manfaat yang sangat beragam,
terutama pada kondisi pandemik.
Eco Enzyme dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan dan hand sanitizer. Dari segi
Pertanian bisa di gunakan sebagai Pupuk dan pestisida, dan secara ekonomi juga dapat
menghemat pengeluaran, karena eco-enzyme ini juga bisa di gunakan sebagai pembasmi
kuman yang bisa digunakan sebagai pel lantai dan mencuci toilet.
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan atau mengedukasi ibu rumah tangga
agar dapat memanfaatkan limbah organic rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat. Manfaat lainnya para ibu rumah tangga memiliki aktivitas baru, bisa lebih
menghemat karena bisa menghasilkan alternatif produk alami untuk cairan pembersih
desinfektan dan pupuk organic di masa pandemic. Selain itu dapat mengurangi dampak
pencemaran lingkungan. Melalui kegiatan ini juga diharapkan para ibu rumah tangga bisa
semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah sampah atau limbah rumah tangga
kedepannnya.

METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yaitu melakukan koordinasi bersama Ketua KWT Dukuh Asri di Kelurahan

2
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
Karangsari untuk mempermudah akses tim dalam menjangkau masyarakat.
2. Tahap Sosialisasi

Tahap persiapan materi sosialisasi eco-enzyme disajikan menggunakan modul terdiri dari
cara pembuatan, pemakaian dan manfaat.
3. Tahap Pelatihan pembuatan eco-enzyme Pada tahap ini, dilakukan persiapan alat dan
bahan untuk pembuatan eco-enzmye. Setelah selesai kegiatan, masing – masing
partisipan dibekali modul agar dapat dipraktekan di rumah setelah kegiatan pelatihan
selesai dilakukan.
4. Tahap Evaluasi

Di akhir kegiatan dilakukan evaluasi untuk dapat menyimpulkan dan menilai


keberhasilan rencana kegiatan, dengan dilakukannya post-test dan di sertakan
daftar hadir.
Sedangkan alur produksi eco-enzyme yaitu:
1. Persiapan bahan baku
Proses pertama dimulai dengan mengumpulkan bahan baku yang terdiri dari:
a. Tetes tebu
b. Limbah buah belimbing
c. Air
d. Gelas ukur
e. Timbangan digital
f. Botol plastic ukuran 1,5 liter
g. Ember atau wadah
2. Proses Produksi
a. Isi 1000 ml air bersih di ember
b. Kemudian masukkan tetes tebu dan aduk hingga larut dalam air
c. Setelah itu masukkan buah belimbing yang sudah dipotong kecil – kecil serta
kocok semua bahan.
d. Tutup botol dan diamkan selama 90 hari untuk memulai fermentasi. Selama
proses fermentasi tutup botol harus sesekali di buka untuk mengeluarkan gas
yang ada di dalam botol. Kemudian pada hari 90 akan dilakukan pemanenan
eco enzyme dengan cara memisahkan ampas limbah buah belimbing dari
larutan, setelah itu cairan eco-enzyme yang telah jadi disaring dan di

3
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
masukan kedalam botol.
3. Pengemasan
Cairan eco enzyme yang telah siap pakai kemudian dikemas dalam botol dengan
ukuran yaitu 1,5 liter sebagai biang eco enzyme dan 20 ml sebagai handsatizer,
setiap botol eco enzyme diberikan label sebagai keterangan produk dan
dilengkapi dengan handout tata cara penggunaan eco enzyme sebagai
handsatizer dan desinfektan.
4 penyemprotan disinfektan
Penyemprotan disinfekta dilakukan pada hari minggu di lingkungan karangsari RW
001 dan RW 002 yang bertujuan untuk mensterilkan area lingkungan karangsari

PEMBAHASAN
Pelaksanaan KKN dilakukan di tempat tinggal warga sekitar desa Karangsari. Hal
ini dilakukan untuk membatasi jumlah peserta maksimal 12 orang dan meminimalkan
kontak untuk mencegah penyebaran COVID-19. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
memperhatikan protokol kesehatan untuk menghadapi COVID-19 yaitu keterbatasan
jumlah peserta, penggunaan masker, lokasi kegiatan di ruang terbuka, dan kegiatan cuci
tangan sebelum dan sesudah kegiatan..
Peserta terkait adalah anggota KWT dan warga setempat. Persiapan kegiatan dilakukan 3
hari sebelumnya dengan koordinasi masyarakat setempat untuk menyiapkan bahan dan
alat. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bu RT Sekaligus Ketua KWT yang
menyampaikan tujuan, manfaat pelatihan dan pentingnya menjaga proses kesehatan selama
pandemi COVID-19. Peserta kemudian diberikan kuis untuk mengukur pemahaman awal
mereka terhadap materi kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan
menghasilkan eko-enzim. Selama pelaksanaan kegiatan, para peserta dibimbing oleh
seorang instruktur dan diberikan modul dengan petunjuk langkah demi langkah pembuatan
ecoenzyme, hal ini dilakukan agar para peserta dapat mengulang kembali kegiatan dan
berbagi ilmu yang diperoleh dari warga lainnya. Selama pelatihan, para peserta
menunjukkan antusiasme dan tanggapan positif, karena materi pelatihan tentang produksi
eco-enzyme dianggap sangat berguna untuk diterapkan di lahan pertanian, di mana
sebagian besar masyarakat Karangsari mencari nafkah dengan bertani belimbing . Di akhir
kegiatan, dilakukan diskusi bersama dengan desa Pemateri tentang implementasi materi
pelatihan yang disambut dengan umpan balik positif dan saran dari Bu RT untuk

4
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
mengevaluasi kegiatan di masa mendatang.

gambar 1.1 Penerimaan Tamu

proses penerimaan tamu undangan warga sekitar untuk mengikuti kegiatan tentang pelatihan
pembuatan ecoenzym dan toga ( tanaman obat keluarga )

gambar 1.2 Acara Dimulai

acara kegiatan tentang pelatihan ecoenzym dan toga ( tanaman obat keluarga ) dimulai dengan
antusias para warga khususnya para ibu ibu setempat

gambar 1.3 Perkenalan Materi

5
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
perkenalan materi tentang pembuatan ecoenzym dari buah belimbing dan sayuran yang
disampaikan oleh dosen pembimbing lapangan terhadap warga setempat

Gambar 1.4 Proses pembuatan Ecoenzym

Dapat dilihat gambar tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses pembuatan ecoenzym yang
dilakukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapang

Gambar 1.4 proses pembuatan ecoenzym oleh warga


Pada gambar 1.4 dapat dilihat bahwa antusias warga dalam pelatihan
pembuatan ecoenzym

6
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal

Gambar 1.5

Rangkaian kegiatan pun telah selesai. Dapat dilihat pada gambar 1.5
adalah penyerahan sertifikat pelatihan pembuatan ecoenzym kepada
ibu RT setempat selaku pemilik tempat pelatihan ecoezym dan toga
Gambar 1.6

7
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal

Pada gambar 1.6 dijelaskan bahwa kegiatan penyemprotan


disinfektan dilakukan oleh mahasiswa kkn unisba kelompok 27 di
area kelurahan karangsari khususnya RW 001 dan RW 002

PENUTUP
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Pelatihan Eco Enzym di desa
Karangsari Kota Blitar, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi pemanfaatan limbah tumbuhan
Ekoenzim yang Dihasilkan dapat meningkatkan kapasitas Masyarakat
Karangsari untuk mendaur ulang buah belimbing menjadi produk yang
bernilai tambah ekonomis.
2. Kunci keberhasilan operasi ini adalah meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga protokol sanitasi dan memahami
potensi desa, sehingga limbah pertanian dapat diubah menjadi produk
ekologi yang serbaguna dan bermanfaat.
Saran yang dapat diberikan adalah agar masyarakat lebih banyak
mendapatkan pelatihan tentang bahan-bahan yang mengubah limbah
pertanian menjadi produk lain seperti sabun atau kompos yang dapat

8
Science Contribution to Society Journal Vol (no), tahun,hal
menjadi sumber pendapatan tambahan bagi penduduk daerah potensial.

DAFTAR PUSTAKA
Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi
seperti Mendeley, End Note, Zotero, atau lainnya. Format penulisan yang digunakan (Times
New Roman 12, spasi 1, Pustaka harus bersumber dari jurnal nasional/internasional, artikel
elektronik, buku, thesis dan prosiding. Sumber rujukan paling lama 10 tahun dari tahun
berjalan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terimakasih kepada pak lurah selaku kepala kelurahan karangsari tempat
kkn kelompok 27 yang telah memberikan waktu tempat dan kesempatan untu kami mengabdi
kepada masyarakat, kami juga mengucapkan terimakasih kepada ketua RT dan RW dan
warga karangsari yang telah membantu kami selama kkn berlangsung, tak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing lapang kami yaitu ibu Rima Dewi
Sativa, S.P., M.P yang telah mendampingi kami, membimbing kami saat pelaksaan kegiatan
KKN serta teman teman mahasiswa terimakasih atas kerjasamanya semoga dengan kegiatan
kkn unisba kelompok 27 dapat membawa perubahan serta implementasi ilmu untuk
lingkungan karangsari

Anda mungkin juga menyukai