PEMBIMBING AKADEMIK
Ns. Indah Komala Sari, M.Kep
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji beserta syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang mana atas berkah limpahan rahmatNya lah kita dapat menyelesaikan laporan
Keperawatan Komunitas dan Keluargaini tepat pada waktunya. Salawat beserta
salam kita kirimkan buat junjungan besar kita yakninya nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan sampai pada zaman yang telah
maju seperti pada saat sekarang ini.
Sebelumnya kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak dan Ibu Pembimbing Akademik kita yakninya Ibuk Ns. Indah Komala Sari,
M.Kep yang telah banyak membantu dan memberikan saran terhadap kegiatan
yang kita lakukan.
Selanjutnya terima kasih juga kita ucapkan kepada RW, RT, Kader
tempat pengambilan data dari masyarakat bersedia untuk dilakukan wawancara
dan pengkajian terhadap masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Selanjutnya
terima kasih juga kita ucapkan kepada masyarakat tempat pengkajian dan
pengambilan data dari masyarakat bersedia untuk dilakukan wawancara dan
pengkajian terhadap masalah kesehatan yang dialami di lingkungan tempat
tinggalnya.
Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok yang telah bekerja sama
dengan baik dalam mengumpulkan data, mengolah dan melakukan alur kegiatan
ini dengan rasa tanggung jawab. Sekian yang dapat disampaikan pada kesempatan
ini kami sebagai penyusun laporan kegiatan ini mengucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................3
C. MANFAAT PENULISAN...........................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS...........................................................................................6
A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS................................................6
B. MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS................................................13
C. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS...............................................16
D. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS.........................................16
E. PERAN PERAWAT KOMUNITAS............................................................17
F. PERBEDAAN KESEHATAN KLIEN DI RS DAN KOMUNITAS..........18
G. PROSES PELAKSANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS................19
H. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS.............................................21
BAB III..................................................................................................................37
PEMBAHASAN....................................................................................................37
A. APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS.......................37
B. PENGKAJIAN KEBUTUHAN KESEHATAN KOMUNITAS...............41
C. HASIL DARI ANGKET/QUESIONER....................................................46
D. ANALISA DATA......................................................................................89
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS......................................94
F. PLANNING OF ACTION (POA).............................................................99
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
peningkatan kesehatan menjadi area perhatian perawat yang bertujuan
Komunitas di Masyarakat.
lain; serah terima mahasiswa di kantor camat koto tangah pada tanggal 7
2
perencanaan dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak meskipun ada
limbah dan jamban serta penyakit terbanyak yang diderita secara garis
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
3
di Kelurahan Lubuk Buaya RW XI RT I, RT II, RT III dan RT IV
Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
dikumpulkan.
Saintika Padang.
4
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Pokjakes
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Puskesmas
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan
(Nasrullah, 2012).
6
Merujuk pada penjelasan Tonnies dalam bukunya Community
berjalan dengan stabil dalam waktu yang lama, adalah hasil dari
7
gesellschaft, komunitas tidak berkembang secara simultan dan
8
Konsep komunitas mencakup tiga dimensi yaitu orang, tempat,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
7
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
8
sebagai satu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk
Masyarakat, 1989).
9
2. Tujuan
berikut:
komunitas.
tersebut
10
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
4. Sasaran
a. Individu
yang dirumah.
b. Keluarga
11
2) Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi
masalah.
yang sakit.
c. Kelompok Khusus
termasuk diantaranya:
a) Ibu Hamil
b) Ibu menyususi
c) Bayi
d) Anak Balita
f) Dewasa
g) Usia Lanjut
h) Keluarga berencana
i) Kesehatan lingkungan
12
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
diantaranya
d. Masyarakat
lain-lain.
bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
13
dari sebuah teori dan konsep praktek (Riehl & Roy, 1980 dalam
Sumijatun, 2006).
Health Care System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan
garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal, maupun resisten
14
Model ini menganalisa interaksi antara empat variabel yang
kultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis
lain-lain)
3. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang
masyarakat
alasan
5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan diukur
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada
15
7. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan sosial sakit, tetapi
dan sosial
1. Azaz Manfaat
dan kerugian.
2. Azaz Autonomi
3. Azaz Keadilan
kapasitas komunitas
penyelesaian masalah
16
4. Lingkungan akan mempengaruhi kesehatan masyarakat
1. Pemberi pelayanan
2. Pendidik
3. Pengelola
kerja kesehatan.
4. Konselor
5. Pembela klien/advokat
17
6. Peneliti
7. Pemberi pelayanan
8. Pendidik
9. Pengelola
kerja kesehatan.
18
c. Bekerja pada pasien pada unit kesehatan yang terdistribusi.
instansi tatanan.
kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit
19
(mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara komprehensif
2009).
20
H. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengkajian
Jeanette, 1996).
ditentukan.
a. Individu
suatu masalah.
b. Keluarga
c. Komunitas
21
Core = inti = komunitas
perkembangan
tangga
negara
d. Lingkungan fisik
SUMBER DATA
KOMPONEN
Individu Komunitas
komunitas
22
tanda vital Termometer Observasi iklim, batas,
kehidupan dan
kepadatan penduduk
a) Pelayanan kesehatan
b) Pelayanan sosial
23
No Elemen Deskripsi
Luas / sempit
bersih/ kotor
Pribadi / umum
berapa
perbelanjaan mencapainya
24
dengan tempat pelayanan kesehatan / tidak
f. Ekonomi
J: 2000)
No Indikator Sumber
1 A. Karakteristik Finansial
1. Rumah Tangga
a. Rata-rata pendapatan
pelayanan
3) Persentase RT dikepalaiwanita
camat atau
lurah
2 B. Karakteristik Pekerja
25
1. Kelompok Umum
bekerja
b. Persentase pimpinan
c. Persentase teknik
d. Persentase petani
Komponen :
a. Kebakaran
b. Polusi
c. Sanitasi Limbah
Sumber :
a) Tata kota
b) Dinas kebakaran
c) Kantor polisi
d) Dinas PU
26
2. Kualitas air , sumber : PAM
3. Transportasi
4. Swasta / pemerintahan
a. Bus
b. Jalan tol
c. Udara
dll
i. Komunikasi
j. Pendidikan
Komponen :
Status pendidikan :
a) Tingkat Pendidikan
b) Tipe sekolah
c) Bahasa
27
Sumber :
a) Sensus
b) Lurah / Camat
a) Pelayanan
b) Sumber
c) Karakteristik Pemakai
Sumber :
a) Dikbud
b) Kanwil
c) Kakandep
d) Ka. Sekolah
k. Rekreasi
1) Macam
2) Tempat
3) Bayaran
4) Yang menggunakan
2. Analisa Data
28
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
Abraham H Maslow:
3. Diagnosa keperawatan
kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa
terjadi.
29
masalah tersebut. Menurut Mucke ( 2004 ), diagnosa keperawatan dibagi
atas :
b. Karakteristik Populasi
4. Intervensi
masyarakat:
30
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2) Dapat dimodifikasi
melakukannya
b. Penyebaran informasi
Penyuluhan
a) Penyebaran leaflet
b) Penyebaran pamflet
31
1) Pelatihan / penyegaran Kader
2) Supervisi Kader
d. Penggerakan massa
4) Kampanye kesehatan
5. Implementasi
serta lingkungannya.
pencegahan penyakit.
keperawatan.
32
b. Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan keperawatan
6. Evaluasi Keperawatan
Kegunaan Penilaian :
yang diberikan.
33
Langkah langkah dalam mengevaluasi ;
memperbaikinya.
manejer program.
alternatif lain.
Tipe Evaluasi :
a. Evaluasi proses
34
Kesesuaian dalam membantu melaksanakan kerja kelompok,
b. Evaluasi hasil
35
BAB III
PEMBAHASAN
1. WINDSHIELD SURVEY
RT I, II, III. Dan IV. Mahasiswa telah melakukan observasi dan wawancar
tanggal 6 Juni sampai beberapa hari berikutnya. Dari hasil wawancara dan
tempat lainnya.
tipe permanen dan semi permanen serta ada jarak antar rumahdan
tidak terlalu berdekatan. Selain itu tipe perumahan juga ditemukan
d) Karakteristik Sosial-Kultural
Berdasarkan hasil laporan dan data yang kami dapatkan bahwa sebagian
dilingkungan tempat tinggal ada yang asli dari daerah tersebut dan
selain islam.
rata- rata pekerjaan masyarakat di tempat ini adalah wiraswata, PNS, dan
38
beberapa pekerjaan lainnya seperti pedagang baik dipasar maupun buka
e) Lingkungan
1. Kondisi umum
halaman mereka masih kurang terjaga dengan baik. Halaman disetiap rum
2. Bahaya lingkungan
jarang dan sedikit karena sebagian besar tempat tinggal masyarakat dan
sangat jauh dari industri yang dapat mencemari lingkungan. Akan tetapi
3. Stressor lingkungan
39
Dilingkungan tempat tinggal seperti yang berada disekitar
ditepi jalan cukup dirasakan sedikit bising karena kendaraan lalu lalang
polisi.
sangat strategis karena sangat dekat dengan pasar. Transportasi yang diguna
kan masyarakat juga beragam, ada yang memiliki mobil pribadi dan
40
Kanak (TK), SMP dan TPQ/TQA.Fasilitas tempat beribadah di lingkungan
BANK, kantor pos dan beberapa kantor pemerintah cukup jauh dari tempat
dengan menyediakan karung di setiap depan rumah dan ada juga sebagian
g) Pelayanan kesehatan
Total kk : 178 KK
41
Perempuan : 293 Orang
PUS : 84 Orang
KIA : 20 Orang
Sekolah : 48 Orang
berjenis kelamin Laki-Laki sebanyak 287 orang dan jumlah warga yang
tahun.
2. Subsistem
a. Lingkungan fisik
42
Sanitasi masyarakat antara lain persediaan air bersih rata-rata
yaitu dengan membeli air galon dan ada yang memasak air PDAM. Jen
pembuangan limbah/pembuangan air kotor ada serta kedap air dan ada
juga beberapa rumah warga yang pembuangan air kotor nya tidak tertu
43
c. Ekonomi
oleh pemuda setempat. Untuk kondisi jalan sendiri cukup baik. Jenis
bayi,balita dan pos yandu lansia yang saat sekarang tidak aktif lagi.
f. Komunikasi
44
g. Edukasi
h. Rekreasi
3. Persepsi
akrab dan beberapa masalah sosial lain nya yang terjadi dimasyarakat
45
C. HASIL DARI ANGKET/QUESIONER
1. Lingkungan Fisik
A. Perumahan
1. Status Kepemilikan
1. Status kepemilikan
22%
sewa
numpang
3% milik sendiri
75%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa status kepemilikan rumah milik sendiri
sebanyak 75% dari 178 KK di RW XI.
2. Tipe Rumah
2. Tipe Rumah
1%
10%
permanen
semi permanen
tidak permanen
88%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa tipe rumah permanen sebanyak 88%
dari 178 KK di RW XI.
46
3. Tipe Lantai
3. Tipe Lantai
31%
keramik
semen
69%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa tipe lantai keramik sebanyak 69% dari
178 KK di RW XI.
16%
ada
tidak ada
84%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa ada jendela disetiap rumah sebanyak
84% menjawab ada dari 178 KK di RW XI.
47
5. Jika ada, apakah dibuka setiap hari
32%
ya
tidak
68%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa jika ada, apakah dibuka setiap hari
sebanyak 68% menjawab ya dari 178 KK di RW XI.
7%
terang
remang-remang
gelap
91%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa pencahayaan dalam rumah disiang hari
sebanyak 91 % yang menjawab terang dari 178 KK di RW XI.
48
7. Jarak rumah dengan tetangga
3%
29% bersatu
dekat
terpisah
68%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa jarak rumah tetangga dekat sebanyak
68% dari 178 KK di RW XI.
27%
ada = 43
tidak ada = 16
73%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa ada halaman disekitar rumah sebanyak
73% dari 178 KK di RW XI.
49
9. Pemanfaatan pekarangan
9. Pemanfaatan pekarangan
4%
kebun = 49
kolam = 2
96%
B. Sumber Air
1. Sumber air minm dan masak
PAM = 63
sumur = 2
air mineral = 4
91%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa sumber air PAM untuk minum dan
masak sebanyak 91% dari 178 KK di RW XI.
50
2. Jika sumber air PAM dan sumur apakah dimasak terlebih dahulu
3%
ya
tidak
97%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa sumber air PAM dan sumur apakah
dimasak terelebih dahulu sebanyak 97% dari 178 KK di RW XI.
4%
PAM
sumur
sungai
lain-lain dan sebutkan
96%
51
4. Jarak sumber air dengan septic tank
16%
< 10 m
> 10 m
84%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa jarak sumber air dengan septic tank
<10m sebanyak 84% dari 178 KK di RW XI.
20%
bak
gentong
9% ember
71%
52
6. Kondisi tempat penampungan air
13%
terbuka
tertutup
87%
53
7. Kondisi air yang digunakan sehari-hari
2%
4%
bewarna
berbau
berasa
tidak berasa/berwarna
93%
Dari diagram diatas didapatkan bahwa air yang digunakan sehari-hari tidak
berasa/berwarna sebanyak 93% dari 178 KK di RW XI.
8. Ada jentik dalam penampungan air
ada
tidak ada
98%
Dari diagram diatas didapatkan bahwajentik dalam penampungan air tidak ada
sebanyak 98% dari 178 KK di RW XI.
C. Pembuangan Sampah
1. Dimana keluarga membuang sampah
54
1. Dimana keluarga membuang sampah
sungai
1%
ditimbun
17%
dibakar
lain-lain, sebutkan
ada
tidak ada/berserakan
99%
55
3. Bila ada, keadaannya
57%
Dari diagram diatas didapatkan keadaannya terbuka sebanyak 99% dari 178
KK di RW XI.
11%
D. Pembuangan limbah
56
1. Kebiasaan keluarga BAB/BAK
jamban/wc
sungai
sembarangan
100%
16% cemplung
plesengan
leher angsa
73%
57
Dari diagram diatas didapatkan jamban yang digunakan leher angsa sebanyak
73% dari 178 KK di RW XI.
13%
resapan
got
sembarangan
87%
Dari diagram diatas didapatkan pembuangan air limbah sebanyak 87% dari
178 KK di RW XI.
5%
lancar
tersumbat/tergenang
95%
58
E. Kandang ternak
1. Apakah ada hewan peliharaan
sapi
ayam
kambing
itik
100%
Dari diagram diatas didapatkan hewan peliharaan ayam sebanyak 95% dari
178 KK di RW XI.
2. Bila ya, apakah memilki kandang
Dari diagram diatas didapatkan memiliki kandang ya sebanyak 57% dari 178
KK di RW XI.
3. Jarak kandang dengan rumah
≤5m ≥ 5 cm
59
100%
Dari diagram diatas didapatkan jarak kandang dengan rumah <5m sebanyak
100% dari 178 KK di RW XI.
20% 20%
40%
rs
19%
peskesmas
dokter praktek
perawat
10%
bidan
60
Dari diagram diatas didapatkan kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila
sakit puskesmas sebanyak 65% dari 178 KK di RW XI.
73%
28% 28%
astek/askes
jps/askes maskin
dana sehat
tabungan
tidak ada
10%
35%
61
Dari diagram diatas didapatkan sumber pendanaan kesehatan keluarga
jps/akses maskin sebanyak 35% dari 178 KK di RW XI.
28%
62
6. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
21%
< 1 km
1-2 km
44% 2-5 km
9% > 5 km
26%
demam berdarah
batuk pilek/ispa
asma
tbc
46% thypoid
49%
infeksi menular seksual
lain-lain, sebutkan
5%
Dari diagram diatas didapatkan penyakit yang paling diderita keluarga dalam
6 bulan terakhir batuk pilek/ispa sebanyak 46% dari 178 KK di RW XI.
63
IV. Ekonomi
1. Penghasilan rata-rata perbulan
1. Penghasilan rata-rata perbulan
11%
29%
< rp 1.000.000
rp 1.000.000-3.000.000
>rp 3.000.000
60%
18%
ya
tidak
82%
Dari diagram diatas didapatkan keluarga menabung ya sebanyak 82% dari 178
KK di RW XI.
64
3. Apakah penghasilan keluarga saat ini dapat
memenuhi kebutuhan hidup
18%
ya
tidak
82%
Dari diagram diatas penghasilan keluarga saat ini dapat memenuhi kebutuhan
hidupsebanyak 82% dari 178 KK di RW XI.
aman
tidak aman
100%
65
2. Pelayanan keamanan
2. Pelayanan keamanan
6%
ada
tidak ada
94%
3.Tingkat kriminalitas
3.Tingkat kriminalitas
2%
23%
tinggi
sedang
rendah
76%
Dari diagram didapatkan tingkat kriminalitas rendah sebanyak 76% dari 178
KK di RW XI.
B. Transportasi
66
1. Sarana transportasu umum yang digunakan oleh keluarga
20%
transportasi bus
7%
angkatan umum andong
tidak
40% ya
60%
Dari diagram diatas didapatkan pasangan usia subur sebanyak 60% dari 178 KK di
RW XI
67
2. Bila ya, apakah menjadi akseptor kb (peserta keluarga bencana)
27%
tidak
ya
73%
Dari diagram diatas didapatkan tidak adan yang menjadi akseptor kb (peserta
keluarga berencana ) sebanyak 73% dari 178 KK di RW XI
3. Bila ya, jenis kontrasepsi yang dipakai
25%
iud (spiral)
suntik
pil
susuk
kondom
50%
tubektomi
vasektomi
25%
Dari diagram diatas didapatkan jenis kontrasepsi yang dipakai yaitu suntik sebanyak
50% dari 178 KK di RW XI
68
4. Bila tidak, alasannya
Dari
13% diagram
diatas
didapatkan
13% dilarang suami data
agama dengan
tidak tahu
lain-lain ,sebutkan
lain-
lainnya
sebanyak
75% dari
75% 178 KK di
RW XI
B.Ibu hamil
1. Apakah ada ibu hamil dala keluarga
tidak
ya
98%
Dari diagram diatas didapatkan ibu hamil dalam keluarga sebanyak 2% dari 178 KK
di RW XI
69
2. Bila ya, umur kehamilan trisemester
trimester 1
trimester 2
trimester 3
100%
Dari diagram diatas didapatkan umur kehamilan trimester 3 sebanyak 0% dari 178
KK di RW XI
3.Bila ya, kehamilan ke
1 =1
2 =0
3=0
>3 = 0
100%
Dari diagram diatas didapatkan kehamilan yang ke 1=1 sebanyak 0% dari 178 KK di
RW XI
70
4.Berapa usia bumil saat ini
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
100%
Dari diagram diatas didapatkan usia bumil saat ini 20-35 tahun sebanyak 0% dari 178
KK di RW XI
5. Apakah ibu memeriksakan kehamilanya
tidak
ya
100%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak
0% dari 178 KK di RW XI
6. Bila ya, dimana dan kepada siapa anda memeriksakan kehamilannya
71
6.Bila ya, dimana dan kepada siapa anda
memeriksakan kehamilannya
bidan
dokter
puskesmas
100%
Dari diagram diatas didapatkan data bidan yang memeriksa kehamilan sebanyak 0%
dari 178 KK di RW XI
29%
1 kali
2 kali
43% 3 kali
29%
Dari diagram diatas didapatkan ibu hamil memeriksa kehamilannya sebanyak 43%
dari 178 KK di RW XI
72
8.Apakah ada mengkonsumsi Fe dan tablet
tambah darah
ya
tidak
100%
Dari diagram diatas didapatkan data tidak ada yang mengonsumsi Fe dan tablet
tambah darah sebanyak 0% dari 178 KK di RW XI
ya
tidak
100%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada ibu hamil yang tahu tentang gizi seimbang
sebanyak 0% dari 178 KK di RW XI
73
10.Apakah pernah melakukan pemeriksaan
labor
ya
tidak
100%
Dari diagram diatas didapatkan tidak pernah melakukan pemeriksaan labor sebanyak
0% dari 178 KK di RW XI
11.Apakah penyaki/ keluan yang dirasakan bumil saat ini
lemah,letih,lesu
mual dan muntah
nyeri pinggang
bengkak dikaki atau tempat lain
lain-lain, sebutkan
100%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada keluhan yang dirasakan bumil sebanyak 0%
dari 178 KK di RW XI
C.Ibu Menyusi
1. Apakah ibu memberikan ASI eksluusif
74
1.Apakah ibu memberikan ASI eksklusif
38%
tidak
ya
63%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada ibu memeberikan ASI eksklusif sebanyak
62% dari 178 KK di RW XI
2.Apakah ibu mengetahui manfaat ASI
tidak
ya
50% 50%
Dari diagram diatas didapatkan ibu mengetahui manfaat ASI ada sebanyak 50% dan
50 % tidak ada dari 178 KK di RW XI
75
3.Apakah ibu mengetahui menyusui yang Dari
benar diagram
diatas
didapatkan
ibu
ya
tidak
50% 50%
mengetahui menyusui dengan benar sebanyak 50% tahu dan 50% tidaka tahu dari 178
KK di RW XI
ya
tidak
50% 50%
Dari diagram diatas didapatkan data ibu tahu merawat payudara sebanyak 50% tahu
dan 50% tidak tahu dari 178 KK di RW XI
D.Balita
1.Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita bawah 5 tahun
76
1.Apakah ada anggota keluarga yang berusia
balita bawah 5 tahun
28%
tidak
ya
72%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada anggota keluarga yang berusia balita bawah
5 tahun sebanyak 72% dari 178 KK di RW XI.
18%
tidak
ya
82%
Dari diagram diatas didapatkan iya setiap bulan balita dibawa keposyandu sebanyak
82% dari 178 KK di RW XI.
77
3. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
17%
83%
Dari diagram diatas didapatkan iya anak ibu sudah diimunisasi sebanyak 83% dari
178 KK di RW XI.
11%
Dari diagram diatas didapatkan jenis imunisasi yang sudah didapatkan sebanyak 45 %
dari 178 KK di RW XI.
5.Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada
78
5. Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini
berat badan anak berada pada
Dari
diagram
25%
diatas
didaerah garis hijau didapatkan
diatas garis hijau sampai kuning hasil
dibawah garis titik-titik
dibawah garis merah
75%
penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada sebanyak 75% dari
178 KK di RW XI.
E.Anak
1.Apakah ada anggota keluarga mempunyai usia anak sekolah
1. Apakah ada anggota keluarga mempunyai Dari
usia anak sekolah diagram
diatas
didapatkan
31%
tidak ada
tidak anggota
ya
keluarga
69%
79
2. Apakah anak melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah bermain
14%
tidak
ya
86%
Dari diagram diatas didapatkan iya anak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
bermain sebanyak 86% dari 178 KK di RW XI.
3.Apakah yang dimakan anak saat berada disekolah
membawa bekal
jajan
45%
55%
Dari diagram diatas didapatkan yang dimakan anak saat berada disekolah adalah
jajan sebanyak 55% dari 178 KK di RW XI.
80
4. Berapa kali anak menggosok gigi dalam
sehari
12% 12%
1 kali sehari = 3
2 kali sehari
≥ 2 kali sehari
77%
Dari diagram diatas didapatkan anak menggosok gigi 2 kali dalam sehari sebanyak
77% dari 178 KK di RW XI.
ya
tidak
100%
Dari diagram diatas didapatkan iya anak mengetahui tentang manfaat gosok gigi
sebanyak 100% dari 178 KK di RW XI.
F.Remaja
1.Berapa usia remaja dalam keluarga
81
Berapa usia remaja dalam keluarga
8%
remaja
19% 20 tahun
38% pendidikan remaja saat ini
smp
sma
pt
tidak sekolah
35%
Dari diagram diatas didapatkan usia remaja dalam keluarga anak smp sebanyak 38%
dari 178 KK di RW XI.
Dari diagram diatas didapatkan remaja yang menderita penyakit 6 bulan terakhir
adalah ispa sebanyak 57% dari 178 KK di RW XI.
82
3.Bagaimana pengguna waktu luang remaja
5%
5%
mendengarkan musik
menonton tv
16% 37% jalan-jalan dengan pasangan
kumpul dengan teman
olahraga
wirid
3%
34%
4%
ya
tidak
96%
Dari diagram diatas didapatkan remaja yang tidak merokok sebanyak 96% dari 178
KK di RW XI.
83
4.Adakah remaja mengkonsumsi NAPZA
ya
tidak
100%
Dari diagram diatas didapatkan remaja tidak mengkonsumsi Napza sebanyak 100%
dari 178 KK di RW XI.
G.Usia Lanjut
1.Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 55 Tahun)
66%
84
Dari diagram diatas didapatkan anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari
55 tahun) sebanyak 66% dari 178 KK di RW XI.
2.Apakah lansa memiliki riwayat penyakit
tidak
43%
ya
57%
Dari diagram diatas didapatkan iya , lansia memiliki riwayat penyakit sebanyak 57%
dari 178 KK di RW XI.
4% 7% asma
7% tbc
4%
hipertensi
7% dm
rheumatik/arthritis
katarak
osteoporosis
14% penyakit kulit
jantung
liver
lain-lain, sebutkan
46%
11%
Dari diagram diatas didapatkan jenis penyakit yang diderita lansia adalah hipertensi
sebanyak 46% dari 178 KK di RW XI.
85
3.Penggunaan waktu senggang pada lansia
6%
15%
berkebun/pekerjaan rumah
jalan- jalan
senam
lain-lain, sebutkan
12%
67%
100%
Dari diagram diatas didapatkan lansia sakit upaya yang telah dilakukan berobat
kesarana kesehatan sebanyak 100% dari 178 KK di RW XI.
5.Apakah ada posbindu lansia di daerah tempat tinggal saudara
86
5.Apakah ada posbindu lansia di daerah
tempat tinggal saudara
tidak ada
ada
100%
Dari diagram diatas didapatkan tidak ada posbindu lansia didaerah tempat tinggal
saudara sebanyak 100% dari 178 KK di RW XI.
tidak
ya ... Kali/bulan
100%
Dari diagram diatas didapatkan lansia tidak ikut posbindu lansia tersebut sebanyak
100% dari 178 KK di RW XI.
87
7.Jika tidak, alasannya
10%
tidak tahu
tidak mau
90%
Dari diagram diatas didapatkan alasannya lansia tidak tahu sebanyak 90% dari 178
KK di RW XI.
ANALISA DATA
1. LINGKUNGAN Kebersihan
resapan
88
11% jarak pembuangan sampah (>5m)
Wawancara :
Observasi :
Data kuesioner :
sebanyak 23%
Wawancara :
cocok dengannya.
89
Observasi :
perawatan
37% ibu memberikan ASI Esklusif
payudara
2. 50% ibu tidak mengetahui manfaat ASI
ASI Esklusif
benar
Wawancara :
Observasi :
90
dengan benar
4. Bayian Balita
Data kuesioner :
Wawancara :
Observasi :
membawa bekal
Wawancara :
Observasi :
6. Remaja Defisit
91
kelamin 43% remaja menderita Ispa
Wawancara :
kelamin
Observasi :
kelamin
7. Lansia Defisit
rheumatik
Wawancara :
Observasi :
92
2. Potensial terjadinya penyakit diare berhubungan dengan banyaknya
melakukan KB
pemberian ASI eklusif pada bayi dan anak, didapatkan data sebanyak
50% ibu tidak melakukan perawatan payudara yang benar, dan 67%
sebanyak 57%
93
PRIORITAS MASALAH
1 Resiko menurunya 2 4 4 2 3 4 2 3 3 3 1 3 31
prilaku hidup sehat
berhubungan dengan
kirangnya pengetahuan
dan sikap serta
keterampiln,
didapatkan
pembuangan air limbah
keselokan sebanyak
87%
2 Potensial terjadinya 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 1 3 35
penyakit diare
berhubungan dengan
banyaknya anak usia
sekolah jajan
sembarangan yaitu
sebanyak 55%
3 Potensial kurangnya 2 4 4 2 2 4 1 3 1 3 1 3 30
pengetahuan tentang
kontrasepsi
berhubungan dengan
kurangnya informasi,
94
didapatkan data
sebanyak 23% yang
tidak melakukan KB
4 Resiko ketidakefektifan 2 4 4 2 2 3 1 3 1 3 1 3 29
pemeliharaan kesehatan
ibu menyusui
berhubungan dengan
kirangnya pengetahuan
ibu tentang pentingnya
perawatan payudara
serta kurangnya
pengetahuan ibu
tentang manfaat
pemberian ASI eklusif
pada bayi dan anak,
didapatkan data
sebanyak 50% ibu tidak
melakukan perawatan
payudara yang benar,
dan 67% tidak
memberikan ASI
eklusif pada anak
5 Resiko peningkatan 2 4 4 3 2 4 2 3 1 3 1 3 32
penyakit infeksi (ISPA)
pada remaja
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
remaja tentang bahaya
merokok sebanyak
57%
6 Resiko tinggi terjadinya 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 1 3 28
peningkatan angka
95
kejadian penyakiti
degeneratif pada lansia
(reumatik, hipertensi)
berhubungan dengan
Kurangnya pemantauan
dan pelayanan
kesehatan pada lansia
didapatkan 100% lansia
tidak melakukan pos
yandu
96
INTERVENSI
1 Anak Usia Setalah Setelah Memberi Melakukan Maha Minimal 70% Disesuaik Pengetahuan disesuai
Sekolah dilakukan dilakukan kan pendidikan penyuluhan tenta siswa materi dapat tentang pentingn kan
an
intervensi tindakan kesehatan ng jajanan dimengerti ya jajanan
Potensial
keperawatan keperawatan sembarangan oleh peserta sembarangan
terjadinya diharapkan selama 1 x 60
derajat menit
penyakit diare kesehatan anak diharapkan anak
sekolah sekolah tahu
berhubungan meningkat tentang
pentingnya
dengan bahayanya
banyaknya jajanan
sembarangan
anak usia
sekolah jajan
sembarangan
yaitu sebanyak
55%
2. ANAK REMAJA
97
NO Diagnosa Tupan Tupen Rencana
Keperawatan Strategi Rencana Sumbe Standar Waktu Kriteria Tempat
Kegiatan r Evaluasi
2 Anak Remaja: Setelah dilakukan Setelah Memberikanpen Melakukan Mahasi Minimal Disesuaika Pengetahuan Disesuaik
Resiko peningkatan intervensi dilakukan
didikan kesehata penyuluhan swa 70% materi
n
tentang ISPA an
n tentang ISPA dapat terhadap
penyakit infeksi keperawatan tindakan terhadap dimengerti bahayanya
bahayanya oleh peserta merokok
(ISPA) pada remaja diharapkan dapat keperawatan
merokok
meningkatkan pen selama 2 x 60
berhubungan
getahuan tentang menit
dengan kurangnya
ISPA terhadap diharapkan anak
pengetahuan bahayanya remaja
remaja tentang merokok mengetahui
bahaya merokok tentang ISPA
terhadap
sebanyak 57%
bahayanya
merokok
3. KESEHATAN LINGKUNGAN
98
3. Lingkungan Setelah Setelah dilakukan Penyebaran Melakukan gotong Maha Minimal Disesuai Membersihkan disesuai
Resiko intervensi informasi dan royong bersama siswa 70% materi aliran selokan kan
dilakukan kan
keperawatan demonstrasi dalam dapat yang
menurunya tindakan diharapkan perilaku meningkat kan membersihkan dimengerti tersumbat
prilaku hidup kesehatan kesehatan limbah oleh peserta
sehat keperawatan
meningkat seperti: masyarakat
berhubungan selama 1 x 60 bergotong royong
dengan bersama dalam
menit
membersihkan
kirangnya diharapkan lingkungan sekitar
pengetahuan
dan sikap masyarakat
serta dapat hidup
keterampiln, bersih Dan sehat
didapatkan
pembuangan
air limbah
keselokan
sebanyak
87%
Masalah Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Hari/Tanggal Tempat Dana Penanggung
Keperawatan Jawab
Anak usia sekolah Seluruh anak usia Meningkatkan Promosi Penyuluhan Sabtu/25-06-2022 Posko Mahasiswa Pokja Anak
99
Potensial terjadinya sekolah pengetahuan anak Kesehatan tentang penyakit mahasiswa Usia Sekolah
penyakit diare tentang diare akibat jajan
berhubungan pentingnya tidak sembarangan
jajan
dengan banyaknya
sembarangan
anak usia sekolah
jajan sembarangan
yaitu sebanyak 55%
2. ANAK REMAJA
Resiko Anak remaja Setelah dilakukan Memberikan Melakukan Sabtu/25-06-2022 Posko Mahasiswa Pokja Anak
penyuluhan mahasiswa Remaja
peningkatan tindakan pendidikan k tentang penyakit
keperawatan esehatan ISPA terhadap
penyakit infeksi bahayanya
selama 2 x 60 menit
merokok
(ISPA) pada diharapkan remaja
remaja mampu mengetahui
penyakit ISPA
berhubungan
terhadap bahayanya
100
dengan merokok
kurangnya
pengetahuan
remaja tentang
bahaya merokok
sebanyak 57%
3. KESEHATAN LINGKUNGAN
101
102
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini akan di uraikan pembahasan tentang tahap tahap Asuhan
Keperawatan yang telah di lakukan di jorong pasar baru nagari cupak kecamatan gunung
talang kabupaten solok di mana masing-masing tahap tersebut akan di bahas berdasarkan
analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman masing-
masing tahap tersebut.
A. Tahap Persiapan
Pelaksanaan kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas bertujuan untuk
membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan memberdayakan masyarakat
( Community Empowmerment) dalam mengidentifikasi dan menanggulangi masalah
kesehatan yang ada di komunitas.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek pre klinik
keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang telah di lakukan :
1. Serah terima secara resmi mahasiswa di lakukan di Kantor Camat.
2. Mengadakan pertemuan dengan Bapak Camat Koto Tangah, Kelurahan dan RW
XI.
3. Melakukan Windshield Survey pada wilayah Komplek Lubuk Gading Permai 3,
Kelurahan RW XI Koto Tangah, Lubuk Buaya Padang yang di lakukan dari
tanggal 8-10 Juni 2022 yang bertujuan untuk mengenal wilayah yang akan
menjadi daerah binaan dan mengamati faktor-faktor resiko yang menimbulkan
masalah atau ancaman kesehatan di masyarakat serta faktor - faktor pendukung
pendukung yang dapat di berdayakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
yang optimal.
Tahap persiapan yang telah di lakukan tersebut sesuai dengan teori oleh
Standhope (1989) yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan kita
harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan kemudian
melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen untuk bekerja sama.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian merupakan tahap pendataan yang di lakukan dengan
penyebaran kusioner, observasi dan wawancara. Pengkajian tersebut mencakup:
individu berhubungan dengan keluarga, pola hubungan dan peran, serta pola
pertahanan dan koping. Pengkajian keluarga yang perlu adalah struktur dan
karateristik keluarga, sosial budaya, lingkungan, riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik. Komunitas core = inti komunitas meliputi komponen riwayat atau terjadinya
perkembangan, demografi dan penduduk, karateristik, umur dan jenis kelamin,
distribusi suku bangsa, tipe keluarga, status perkawinan, vital statistic : angka
kelahiran, angka kematian dan penyebabnya, nilai kepercayaan dan agama.
Lingkungan fisik melalui winshield survey meliputi pelayanan kesehatan dan sosial.
atau fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan sosial, sama dengan pelayanan.
103
kesehatan misalnya konseling, ekonomi, komponen keamanan dan transportasi,
politik dan pemerintahan, komunikasi formal: koran, televise dan radio serta
komunikasi informal: papan pengumuman di masjid dan rekreasi..
Pada tahap pengkajian telah di lakukan kegiatan antara lain penyebaran angket
pada ± 178 Kepala Keluarga sekaligus observasi dan wawancara pada masyarakat
Kelurahan RW XI, pada tanggal 8-10 Juni 2022. Data yang di peroleh, kemudian
ditabulasi dan dianalisa serta di rumuskan dalam masalah keperawatan komunitas.
Kemudian rumusan masalah yang di peroleh pada saat Musyawarah Masyarakat
Kelurahan (MMK 1) pada tanggal 25 Juni 2022.
Pada tahap pengkajian telah di lakukan seperti windshield survey, penyusunan
kuisioner, kemudian melakukan perumusan masalah pada saat melakukan
Musyawarah Masyarakat Kelurahan II (MMK II), pada tanggal 26 Juni 2022. Dalam
tahapan ini masyarakat telah memberikan informasi dalam pengkajian yg kami
lakukan. Hal ini sangatlah tepat sesuai dengan pendapat (Standhope, 1989). Dimana
pada saat kita melakukan pengkajian perlu adanya tahap persiapan serta bagaimana
melakukan pengkajian komunitas yang akhirnya bisa di dapatkan suatu masalah.
Dalam kegiatan yang telah di lakukan perlu adanya hubungan saling percaya dengan
masyarakatnya dan pertemuan bersama dengan Bapak RW XI, Pembimbing klinik
dan masyarakat.
Dalam tahap ini mahasiswa telah melakukan pendidikan, latihan terhadap
beroganisasi kesehatan yang telah terbentuk, kegiatan di arahkan dengan pertemuan -
pertemuan untuk mengidentifikasi masalah dan penyusunan kuisoner. Dalam
penyebaran undangan, dan kuisoner di lakukan oleh mahasiswa bersama dengan
kader posyandu yang berada di Kelurahan RW XI. Kegiatan ini sesuai dengan
pendekatan pengoraganisasian menurut (Lacheyet.al, 1987 de Woelk, 1992 dalam
Swanson 1997) yang menyatakan bahwa pendekatan partisipasi masyarakat adalah
kegiatan kelompok kerja kesehatan.
C. Tahap Intervensi
Setelah di lakukan data dan informasi dari keadaan kesehatan di wilayah
Kelurahan RW XI, maka di rumuskan perencanaan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada tersebut. Bersama masyarakat, mahasiswa merencanakan
beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan. Pada
perencanaan kegiatan yang akan di laksanakan dari intervensi mahasiswa dan
masyarakat perlu adanya penyusunan rencana yang matang seperti merancang
kegiatan yang akan di lakukan kemudian sasaran untuk di lakukan intervensi serta
jenis alat-alat yang di butuhkan. Hal ini sangatlah cocok dengan Standhope, 1987
yang kita dapatkan di mana untuk mengembangkan rencana yang strategis perlu
adanya penjelasan tentang bagaimana bentuk bentuk kegiatan yang akan di lakukan,
adanya alat alat serta masyarakat. Menurut Mc Farlay dan Anderson ( 2002), strategi
intervensi yaitu terdiri dari promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kelompok dan
pemberdayaan masyarakat. Penggunaan rencana kegiatan di fokuskan pada kegiatan
104
promosi kesehatan, pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitative. Penyusunan rencana ini sesuai dengan model keperawatan komunitas
yang di gunakan (Betty Newman) dengan pendekatan intervensi primer, sekunder dan
rehabilitative.
Adapun rencana intervensi dari intervensi dari kegiatan yang akan di lakukan
adalah:
1. Kegiatan kelompok
a. Penyuluhan pada ibu bayi dan balita
b. Penyuluhan pada anak sekolah
c. Penyuluhan pada anak remaja
d. Penyuluhan pada lansia dan prolanis
2. Pemberdayaan masyarakat
a. MMK I
b. MMK II
c. Senam bersama lansia
Dari semua rencana yang telah disusun tersebut sebagian besar dapat
terlaksana berkat kerjasama mahasiswa praktek pre klinik keperawatan bersama
masyarakat di Kelurahan RW XI.
D. Tahap Implementasi
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat, maka
telah dapat dilakukan implementasi dari perencanaan kegiatan dengan baik, hal ini
disebabkan adanya perencanaan yang matang serta adanya kesepakatan yang
mendukung pelaksanaan kegiatan. Menurut teori dijelaskan bahwa dalam melakukan
suatu tindakan perlu adanya merumuskan strategi untuk kegiatan serta bagaimana
agar tindakan yang kita lakukan mencapai suatu tujuan. Strategi yang digunakn yaitu
promkes, yankes, pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok (Mc. Farley,
Anderson. 2002).
E. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan
implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak kegiatan yang
harus di evaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu rencana
tindak lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana keperawatan yang ada.
Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon verbal dan non verbal yang
dilakukan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penyebaran leaflet,
diskusi dan pemasangan selebaran.
105
BAB V
PEMBAHASAN
Pada BAB V ini akan diuraikan pembahasan tentang tahap-tahap Asuhan
Keperawatan yang telah di lakukan di Perumahan Permai Lubuk Gading 3 RW XI di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang di mana masaing-
masing tahap tersebut akan di bahas berdasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman masing-masing tahap tersebut.
A. Tahap Persiapan
Analisa SWOT
1. Kekuatan
Adanya kerjasama yang baik antara sesame mahasiswa untuk mempersiapkan
kegiatan bersama-sama
Bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik dan pembimbing
klinik
Wilayah dan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau
Rata-rata penduduk memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat
pendidikan yang tinggi dapat menyebabkan seseorang mudah untuk menyerap
atau memahami informasi.
2. Kelemahan
Wilayah yang jumlah penduduk yang padat, bila tidak diikuti dengan jumlah
penduduk tenaga kesehatan yang seimbang akan menyebabkan pelayanan
kesehatan yang tidak merata karena keterbatasan tenaga kesehatan
Ada beberapa penduduk memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Tingkat
pendidikan yang rendah dapat menyebabkan seseorang sulit untuk memahami
atau menyerap informasi. Supaya seluruh informasi yang diberikan sampai
kepada seluruh masyarakat, maka diperlukan kemampuan dalam memilih dan
merangkai kata dalam penyampaian informasi tersebut
3. Kesempatan
Adanya dukungan dari lintas program (Puskesmas Lubuk Buaya)
Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam kelancaran suatu
kegiatan. Jadi dengan adanya dukungan dan kerjasama dari pihak Puskesmas
di harapkan dapat memperlancar jalannya kegiatan dengan menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai.
Dukungan dari lintas sektoral (Ketua RW XI)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait dengan bidang kesehatan dan
bidang-bidang lainnya sehingga diperlukan kerjasama serta dukungan dari
lantas sektoral, yang diharapkan akan dapat memberikan informasi yang lebih
akurat sesuai dengan bidangnya masing-masing
Diterimanya hasil dari Windshield Survey oleh masyarakat
106
Windshield Survey sebagai awal dari suatu pengkajian terhadap keadaan
masyarakat secara umum
4. Ancaman
Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan salah terhadap Winshield
Survey ini
Kurangnya partisipasi sebagian masyarakat
Masyarakat sulit di kumpulkan di setiap kegiatan yang ada masyarakat
B. Tahap Pengkajian
Analisa SWOT
1. Kekuatan
Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi dalam
pengumpulan data
Adanya dukungan dari masyarakat baik Ketua RW, Ketua RT, Kader dan
masyarakat RW XI. Denfan adanya informasi dari masyarakat maka data yang
akan di dapat lebih lengkap dan akurat sehingga dapat melihat kekuatan,
kelemahan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat tersebut
Tersedianya alat pengumpul data berupa kuesioner. Kuesioner atau angket
merupakan suatu alat yang dapat di gunakan untuk memperoleh data secara
lebih akurat
2. Kelemahan
Rata-rata masyarakat yang berprofesi PNS, Polisi dan Dosen yang
menyebabkan susah nya penyebaran kuesioner atau angket di setiap rumah
masyarakat.
Terdapat beberapa rumah yang tidak berpenghuni
3. Kesempatan
Dukungan dan kerjasama yang baik dari lintas sektoral
4. Ancaman
Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan
sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa
Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang di rasakan oleh
masyarakat
C. Tahap Intervensi
Setelah dilakukan data dan informasi dari keadaan kesehatan di wilayah
Gading Permai 3 RW XI, maka dirumuskan perencanaan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada tersebut titik bersama masyarakat, mahasiswa merencanakan
beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan titik pada
perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi mahasiswa dan
masyarakat perlu adanya penyusunan rencana yang matang seperti merancang
107
kegiatan yang akan dilakukan kemudian sasaran untuk dilakukan intervensi serta jenis
alat-alat yang dibutuhkan.
Hal ini sangatlah cocok dengan Standphone, 1987 yang kita dapatkan di mana
untuk mengembangkan rencana yang strategis perlu adanya penjelasan tentang
bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan, adanya alat-alat serta
masyarakat. Menurut Mc Farlay dan Anderson (2002). Yaitu terdiri dari promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan, kelompok dan pemberdayaan masyarakat titik
penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada bagian promosi kesehatan, pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan rencana ini sesuai
dengan model keperawatan komunitas yang digunakan (Betty Newman) intervensi
primer, sekunder dan rehabilitatif.
Adapun rencana intervensi dari intervensi dari kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Kegiatan kelompok
a. Penyuluhan pada ibu bayi dan balita
b. Penyuluhan pada anak sekolah
c. Penyuluhan pada anak remaja
d. Penyuluhan pada lansia dan prolanis
2. Pemberdayaan masyarakat
a. MMK 1
b. Senam bersama lansia
Dari semua rencana yang telah disusun tersebut sebagian besar dapat
terlaksana berkat kerjasama mahasiswa Pre Klinik STIKes Syedza Saintika Padang
bersama masyarakat di wilayah Gading Permai 3 RW XI.
1. Kekuatan:
Pengetahuan mahasiswa adalah menyusun rencana keperawatan dan POA.
Penyusunan rencana kegiatan/kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
mahasiswa dan masyarakat.
Adanya tenaga kesehatan, kadar dan lintas program serta lintas sektoral yang
akan membantu dalam pelaksanaan ini.
2. Kelemahan :
Masih lemahnya pengetahuan masyarakat dalam menyusun rencana tindakan
Kesehatan.
3. Kesempatan :
Adanya dukungan dari lintas program dan sektoral
Adanya dukungan dari tokoh masyarakat
108
Adanya partisipasi dari masyarakat
4. Ancaman :
Kurangnya data yang dimiliki mahasiswa dan masyarakat sehingga terancam
terlaksananya kegiatan yang direncanakan
Kelompok masyarakat tertentu yang diharapkan memahami suatu masalah
tidak ada dalam perumusan rencana Tindakan
D. Tahap implementasi
Yang direncanakan antara lain :
1. Kekuatan :
Kerjasama yang baik antara masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang
sudah direncanakan.
Keterampilan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
Adanya partisipasi dari lintas sektoral dan lintas program serta tenaga ahli
pelaksanaan kegiatan.
2. Kelemahan :
Kurangnya kehadiran kader dan tokoh masyaraakat
Tidak tepat waktu
3. Kesempatan :
Dukungan dari lintas program dan lintas sectoral
4. Ancaman :
Sulitnya menggalang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
Aktivitas yang beragam dari masyarakat schingga kehadiran masyarakat dalam
kegiatan masih rendah.
E. Tahap Evaluasi
2. Kelemahan :
Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada setiap kegiatan
schingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut
109
. Adanya sebagian masyarakat yang belum menyadari dan termotivasi sesuai
dengan yang diharapkan
Kurangnya motivasi dari masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut
3. Peluang :
Adanya organisasi POKJAKES yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut
terhadap masalah yang ditemukan dan dapat melakukan rencana tindak lanjut
Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sektoral
4. Ancaman :
Adanya keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat
Dalam tahap evaluasi ini terdapat kelemahan berupa kurangnya motivasi
masyarakat dalam menyusun kegiatan tindak lanjut. Hal ini terlihat dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan. Motivasi merupakan daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam
bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tangguang jawab dan
menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Notoadmodjo, 2005)
Selain dilakukan analisa pada tahap evaluasi juga dilakukan analisa terhadap
masing-masing masalah yang ditemukan di jorong pasar baru nagari cupak dan
untuk tindak lanjut akan dilakukan oleh POKJAKES
IMPLEMENTASI
1. Melakukan penyuluhan tentang penyakit diare akibat jajan sembarangan.
Kekuatan :
Adanya dukungan dari pihak keluarga dan warga setempat.
Kelemahan :
Anak yang berusia sekolah hampir 70% tidak terlibat dalam kegiatan
penyuluhan.
Kesempatan :
110
Pihak keluarga dan warga meluangkan waktu bagi mahasiswa untuk memberi
kegiatan penyuluhan tentang penyakit diare akibat jajan sembarangan.
IMPLEMENTASI
1. Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok pada remaja.
Kekuatan :
Adanya dukungan dari warga dan keluarga untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan tentang bahaya merokok pada remaja.
Antusias remaja dan warga dalam menghadiri penyuluhan.
Kelemahan :
Remaja mendapat penyuluhan tentang bahaya merokok pada remaja sehingga
tidak terdapat kelemahan.
Kesempatan:
Adanya waktu/tempat untuk penyuluhan tentang bahaya merokok pada
remaja.
IMPLEMENTASI
1. Melakukan penyuluhan tentang dampak pembuangan air limbah ke selokan.
Kekuatan :
Adanya dukungan warga setempat tentang penyuluhan dampak pembuangan
air limbah ke selokan.
Antusias warga dalam menghadiri penyuluhan.
Kelemahan :
Sebagian dari warga banyak yang tidak dapat berpartisipasi karena pekerjaan.
Kesempatan :
Adanya waktu/kesempatan untuk penyuluhan kesehatan tentang dampak
pembuangan air limbah keselokan.
111
4. UNIT KESEHATAN LANSIA
Penurunan derajat lansia: penyakit degenerative ( hipertensi ) berhubungan dengan
kurangnya kontrol kesehatan
IMPLEMENTASI
1. Melakukan penyuluhan tentang hipertensi, senam lansia dan pemeriksaan tensi
Kekuatan :
Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti penyuluhan dan senam
lansia.
Tersediannya sarana dan prasarana untuk melakukan penyuluhan senam
lansia dan pemeriksaan tensi lansia.
Mahasiswa melakukan penyuluhan dikombinasikan dengan senam
sehingga lebih menarik bagi lansia.
Kelemahan :
Penyuluhan yang diadakan dipinggir jalan tidak dihadiri oleh semua lansia
karena kurang motivasi dan keterbatasan lansia menghadiri acara.
Kesempatan :
Adanya tempat, waktu/kesempatan untuk penyuluhan lansia.
Ancaman :
Sebagian lansia mengalami kelemahaan fisik sehingga tidak mampu
menghadiri penyuluhan.
112
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang menunjukan
bahwa terdapat beberapa masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya mash banyak yang dibakar
dan mash banyak masyarakat yang menutup jendela, mash banyak lansia yang tidak mengikuti
posbindu, dan masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat secara bebas. Komunitas
perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geograti vang jelas.
dengan norma dan nilai vang telah melembaga, misalnya didalam kesehatan dikenal kelompok
ibu hamil kelompok ibu menvusui. kelompok anak balita. kelombokansia, masvarakat dalam
suatu wilavah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
dengan mencanan Kpad peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upava
promotit dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga
kesehatannya (Mubarak,2009 ).
113
Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari
B. SARAN
Berdasarkan hail pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa lubuk buaya untuk
survey yang dilakukan banvak pernyataan dari masyarakat vang mengeluh dalam
4. Bagi Mahasiswa
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
114
LAMPIRAN MMK 1
115
116
LAMPIRAN IMPLEMENTASI
117
118
119