08
WILAYAH KERJA DIPUSKESMAS
PAMPANG MAKASSAR
OLEH
Kelompok C2.B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Pampang, Kecamatan Panakkukang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini , khususnya kepada :
1. Dr.Hj.Sugiarti Buhani,DPDK, selaku Kepala Puskesmas Pampang
2. Aswidah Achmad,S.Kep,Ns, Selaku pembimbing lahan
3. Ns. Erna Sari, S.Kep. M.Biomed , selaku pembimbing institusi.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan sumbangan pemikiran
dan semangat dalam menyelesaikan laporan ini.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan moral dalam penyelesaian laporn ini penulis
mengharapkan laporan ini dapat menambah wawasan tentang asuhan keperawatan
komunitas.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari semprna oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun demi perbaikan
terhadap laporan ini.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui ,
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Halaman pengesahan.............................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
Daftar lampiran......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Praktik.........................................................................................2
C. Manfaat Praktik.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kesehatan Utama...................................................................6
B. Konsep Keperawatan Komunitas ...........................................................6
C. Asuhan Keperawatan Komunitas ...........................................................10
BAB III HASIL PENDATAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Keadaan Geografis dan Demografis........................................................18
B. Persiapan dan Pelaksanaan......................................................................18
C. Analisa Data............................................................................................18
D. Prioritas Masalah.....................................................................................18
E. Perencanaan Keperawatan Komunitas....................................................18
F. Planning Of Action (POA) .....................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengkajian...............................................................................................18
B. Perencanaan.............................................................................................18
C. Implementasi...........................................................................................18
D. Evaluasi...................................................................................................18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................64
B. Saran........................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan,
kelangsungan dan kemandirian pembangunan, termasuk pembangunan di
bidang kesehatan. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan di
wujudkan antara lain dengan menjalankan cara hidup sehat, penyelenggaraan
berbagai upaya atau pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan kedepan diarahkan pada peningkatan upaya
promotif dan preventif, disamping peningkatan akses pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, utamanya peduduk miskin. Peningkatan kesehatan
masyarakat, meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak
menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan
kewaspadaan dini.
Pembangunan kesehatan harus di imbangi dengan intervensi perilaku
yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan
hidup sehat sebagai Prasyaratan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development). Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup
sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara hidup
sehat. Oleh karena itu promosi kesehatan hendaknya dapat berjalan secara
integral dengan aktifitas pembangunan kesehatan.
Masyarakat atau komunitas sebagian dari subjek dan objek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini di mulai dari
penganalan masalah kesehatan sampai penanggulangan maslah dengan
melinatkan individu, keluargadan kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dangan
individu,keluarga,kelompok atau pun masyarakat ditatanan pelayanan
kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan
komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
professional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Profesi Ners
Angkatan XI Universitas Muslim Indonesia melaksanakan Praktik
Keperawatan Komunitas di wilayah kerja Puskesmas Pampang Kecamatan
Panakukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Menggunakan
pendekatan yang berbasis keluarga, kelompok dan masyarakat dengan tetap
mematuhi protocol kesehatan, dalam rangka melakukan pembinaan,
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri sehingga diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi
secara aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas mahasiswa
mampu melaksanakan keperawatan komunitas melalui tahap proses
keperawatan : pengkajian, perumusan diagnosis, intervensi, implementasi
dan evaluasi keperawatan dengan focus klien individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek asuhan keperawatan komunitas di
wilayah kerja Puskesmas Pampang Kecamatan Panakukang, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Mahasiswa mampu :
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Menentukan diagnosis kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang lebih spesifik berdasarkan epidemiologi.
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifikdan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta
peningkatan kesehatan komunitas.
d. Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas berdasarkan
factor resiko personal, social dan lingkungan.
e. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.
f. Mendemonstrasikan karakteristik peran professional, berfikir kritis,
belajarman diri dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas
g. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan
keperawatan komunitas.
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan masukan berupa
informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam
wilayah kerja Puskesmas Pampang, guna membantu program kesehatan
pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Mengerjakan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran Pelayanan Kesehatan Utama adalah individu,
keluarga/kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit,
yang mempunyai masalah kesehatan/keperawatan dengan focus upaya
kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Jadi keluarga atau kelompok
masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah memotivasi masyarakat
agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan.
Agar delapan unsure utama Pelayanan Kesehatan Utama yaitu peningkatan
pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan
gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang
mempunyaisyaratdansanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventifdan
control terhadap penyakit endemic lokal, tindakan yang tepat terhadap
penyakit yang terjadi dan pengunaan obat tradisional dalam masyarakat.
Prinsip dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Utama berorientasi
pada distribusi pelayanan kesehatan yang merata.Melibatkan masyarakat,
menggunakan teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang
ada di dalam masyarakat itu sendriri), berfokus pada pencegahan dan
pendekatan multi sektoral.Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan Utama
meliputi :penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang pokok, cara
penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya, pencegahan penyakit
menular, pengadaan obat esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.
Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan komunitas
adalah untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh),tingkat rujukan pertama ( Rumah
Sakit tipe A dan B), serta menyelengarakan kerja sama lintas sektoral dan
lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta
masyarakat diperlukan dalam hal kesehatan perorangan.Komunitas sebagai
subjek dalam Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan mampu mengenal,
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.Sebagai akhir tujuan
Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan melayani status kesehatan komunitas dimana dia tinggal.
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan terget
pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi
yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer
ini mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko terjadinya
penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan
dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa
dini, intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan atau keseriusan penyakit
3. Pencegahan Tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk
mempertahankankesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem
tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk
menghambat proses penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu
kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan sistem
pertahanan stressor yaitu garis resisten, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel. Ketiga lapisan pertahanan tersebut bertujuan untuk
melindungi infra struktur atau sumber energi dari stressor yang dapat
mempengaruhi komunitas.
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang
yang membentuk masyarakat (Mubarak, 2014). Secara lebiih rinci sasaran ini
terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
1. Tingkat Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan
(ketidakmampuan dalam merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal
dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental dan sosial.
Dalam praktek keperawatan komunitas, perawat memberikan
asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misal: TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan
sasaran dan pusat perhatian pada masalah dan pemecahan masalah
kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga
denganmenggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut.
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga.
d. Menciptakan lingkungan yang sehat.
e. Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
3. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini
diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan.
Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan komunitas diberikan
dengan memandang komunitas sebagai klien.
Tabel 1
Distribusi penduduk berdasarkan umur
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Umur N %
1-11 bulan 5 0,6
1-4 tahun 64 7,3
5-9 tahun 77 8,8
10-14 tahun 94 10,8
15-19 tahun 98 11,2
20-44 tahun 366 41,1
45-54 tahun 95 10,9
55-59 tahun 36 2,6
60-69 tahun 23 2,6
> 70 tahun 16 1,8
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa dari jumlah penduduk 874
jiwa, berdasarkan umur adalah penduduk yang paling banyak adalah
umur 20 – 44 tahun sebanyak 366 orang (41,9%) sedangkan yang paling
sedikit adalah umur 1-11 bulan sebanyak 5 orang (0,6%).
2) Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis
Kekamin Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 453 51,8
Perempuan 421 48,2
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah penduduk yang paling banyak berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 433 jiwa (51,8%). Sedangkan, yang paling
sedikit berjenis kelamin perempuan sebanyak 421 jiwa (48,2%).
3) Agama
Tabel 3
Distribusi Penduduk berdasarkan Agama
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Agama n %
Islam 870 99,5
Katolik 4 5
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa jumlah penduduk
berdasarkan agama adalah penduduk yang paling banyak beragama islam
sebanyak 870 (99,95%), sedangkan, yang paling sedikit beragama katolik
sebanyak 4 orang (5%).
4) Suku
Tabel 4
Distribusi Penduduk berdasarkan suku
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Suku n %
Bugis 106 12,1
Makassar 761 87,1
Toraja 2 2
Mandar 5 5
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Bedasarkan tabel 4, diketahui banyak jumlah penduduk berdasarkan
suku adalah penduduk yang paling banyak dengan suku Makassar
sebanyak 761 orang (87,1%) sedangkan yang paling sedikit dengan suku
Toraja sebanyak 2 orang (2%).
5) Pendidikan
Tabel 5
Distribusi Penduduk berdasarkan suku
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Tingkat Pendidikan n %
Tidak sekolah 169 19,3
TK 24 2,7
SD 330 37,8
SMP 224 25,6
SMA 117 13,4
DIII 7 8
SARJANA 3 3
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk
yang paling banyak adalah SD sebanyak 330 orang (37,8%). Sedangkan,
yang paling sedikit adalah Sarjana sebanyak 3 orang (3%).
6) Pekerjaan
Tabel 6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Pekerjaan N %
PNS 1 1
Swasta 118 13,5
Pelajar 78 8,9
Belum/Tidak Bekerja 257 29,4
Pensiunan 135 15,4
Lain-lain 168 19,2
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 6, diketahui bahwa pekerjaan penduduk yang
paling banyak adalah Belum/Tidak bekerja sebanyak 257 orang (29,4%).
Sedangkan, yang paling sedikit adalah PNS sebanyak 1 orang (0,1%).
b) Perumahan
1) Status Kepemilikan Rumah
Table 7
Distribusi Status Kepemilikan Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Status Kepemilikan n %
Rumah
Milik pribadi 138 85,6
Kontrak 18 11,3
Menumpang 5 3,1
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 7, diketahui bahwa status kepemilikan rumah
penduduk yang paling banyak adalah status rumah milik pribadi
sebanyak 137 rumah (85,6%), sedangkan yang paling sedikit adalah
penduduk yang menumpang sebanyak 5 rumah (3,1%).
2) Jumlah kamar
Tabel 8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Kamar
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar
Jumlah kamar N %
1 kamar 25 15,6
2 kamar 98 61,3
3 kamar 27 16,9
4 kamar 4 2,5
5 kamar 2 1,3
6 kamar 3 1,9
7 kamar 1 0,6
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 8, diketahui bahwa jumlah kamar setiap rumah
penduduk yang paling banyak adalah 2 kamar setiap rumah sebanyak 98
rumah (61,3%), sedangkan yang paling sedikit adalah 7 kamar setiap rumah
sebanyak 1 rumah (0,6%).
3) Jenis Rumah
Table 9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Jenis Rumah N %
Permanen 74 46,3
Semi permanen 60 37,5
Panggung/Kayu 26 16,2
Jumlah 160 100,0
6) Terdapat Ventilasi
Table 12
Distribusi Penduduk Berdasarkan Rumah Yang Memiliki Ventilasi
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar
Terdapat Ventilasi N %
Ya 158 98,7
Tidak 2 1,3
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 12, diketahui bahwa rumah penduduk yang
memiliki ventilasi sebanyak 158 (98,7%). Sedangkan yang tidak
memiliki ventilasi sebanyak 2 rumah (1,3%).
7) Jendela Terbuka
Table 13
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jendela Terbuka
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Jendela Terbuka N %
Ya 128 80,0
Kadang-Kadang 8 5,0
Tidak 24 15,0
Jumla 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Bedasarkan table 13, diketahui bahwa rumah yang jendela terbuka
(Ya) paling banyak yaitu sebanyak 128 rumah (80,0%). Sedangkan yang
paling sedikit adalah yang kadang-kadang membuka jendela sebanyak 8
rumah (5,0%).
9) Kebersihan Rumah
Table 15
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebersihan Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Kebersihan Rumah N %
Bersih 135 84,4
Tidak Bersih 25 15,6
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2020.
Berdasarkan table 15, diketahui bahwa kebersihan rumah penduduk
paling banyak yaitu sebanyak 135 rumah (84,4%) sedangkan kondisi
rumah tidak bersih sebanyak 25 rumah (15,6%).
Kepemilikan KMS N %
Ya 45 90.0
Tidak 5 10
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkantabel 35, diketahuibahwaBayi/Balita yang mempunyai KMS
yaitusebanyakdari 45 Orang.Sedangkan, yang tidakmempunyai KMS
sebanyak 5 orang (10%).
Ya 38 76.0
Tidak 12 24.0
Jumlah 50 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 37, diketahui bahwa penduduk yang mengatakan
Ya Bayi/Balitanya di Beri ASI sebanyak 38 orang (76,0%), sedangkan
yang menyatakantidak di beri ASI sebanyak 12 orang (24,0%).
4) BayitidakdiberiAsi
Table 38
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiBayitidakAsi Di
Beri ASI DI KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
Alasantidak di beriasi N %
Produksiasiberkurang 12 26.1
Jumlah 12 100.0
5) FrekuensiMakanBayi/balita
Tabel 39
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensimakanbayidanbalita
Makandalamsehari Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakanDalamSehari N %
3 kali 45 90.0
4 kali 5 10.0
Jumlah 50 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 39, diketahui bahwa penduduk Yang memiliki bayi dan
baliti yang makan 3x seharisebanyak 38 orang (76,0%), Sedangkan,
bayidanbalita yang makan 4 kali seharisebanyak 12 orang (24,0%).
Makananpokok 18 36.0
Makananpokok+ 3 6.0
sayurdanBuah
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 40, diketahuibahwajenismakananbayidanbalita yang
paling banyakdikonsumsiadalahjenismakananPokok+Protein+Sayur Dan
Buahsebanyak 24 orang (48.0%). Sedangkan, yang paling
sedikitdikonsumsiadalahMakananPokok+ Sayur Dan Buahsebanyak 3orang
(6.0%)
7) Apakah Bayi dan Balita Dapat Makanan Tambahan?
Tabel41
DistribusiPendudukBerdasarkanfrekuensiBayidanBalitaDapat
MakananTambahan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakananTambahan N %
Ya 50 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
BerdasarkanTabel 41,diketahuibahwadari 50 penduduk, penduduk yang
mengatakanmakanantambahansebanyak 50 orang (100,0%).
8) SampaiUmurBerapabayi/BalitaDapatMakananTambahan
Tabel 42
DistribusiPendudukBerdasarkanBayidanBalitaDapat
MakananTambahan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
DapatMakananTambahan n %
6-7 24 48.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkantabel 42, diketahuibahwaBayidanBalita yang
memilikiumur 6-7 bulan yang mendapatmakanantambahansebanyak 24
orang (48,0%). Sedangkan, BayidanBalita yang memilikiumur>7 bulan
yang mendapatmakanantambahansebanyak 26 orang (52,0%).
9) MakananPantangan
Tabel 43
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiMakananPantangan
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08 KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakananPantangan n %
Tidak Ada 44 88.0
Ya 6 12.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 43, diketahui bahwa Bayi dan Balita yang tidak
memiliki makanan pantangan sebanyak 44 orang (88,0%). Sedangkan Bayi
dan Balita yang tidak memiliki makanan pantangan sebanyak 6 (12,0%)
10) JenisPantanganBayi/Balita
Tabel 44
DistribusiPendudukBerdasarkanJenisPantanganBayi/Balita
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08 KecamatanPanakukang
Kota Makassar
JenisPantangan N %
Telur 2 4.0
Mie Instan 1 2.0
Tidak Ada 47 94.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkantabel 44, diketahui bahwa Bayi dan Balita yang tidak
memiliki makanan pantangan yaitu sebanyak 47 orang (94,0%).
Sedangkan, yang memiliki pantangan makanTelur sebanyak 2 orang
(4,0%) dan yang memiliki pantangan makan mie sebanyak 1 orang (2,0%).
15) ImunisasiDasar
Tabel 49
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiAnak Dan Balita
ImunisasiDasar Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukangKota Makassar
ImunisasiDasar n %
Ya 50 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 49, diketahui bahwa penduduk bayi/balita yang
sudah mendapat imunisasi dasar sebanyak 50 orang (100,0%).
16) JenisImunisasi Yang SudahDiberikan
Tabel 50
DistribusiPendudukBerdasarkanJenisImunisasi Yang Sudah
Diberikan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
JenisImunisasi n %
Lengkap 50 100.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkanvtabel 50, diketahui bahwa Jenis Imunisasi Bayi dan Balita
Yang sudah diberikan yaitu imunisasi Lengkap sebanyak 50 orang (100,0%)
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 51, diketahui bahwa anak dan remaja yang
memiliki kesulitan makan sebanyak 35 orang (53,8%)dan yang tidak
memiliki kesulitan makan sebanyak 30 orang (46,2%).
2) AnakRemajaPunyaJadwalHarian
Tabel 52
DistribusiPendudukBerdasarkanAnak Dan RemajaMempunyai
Jadwalharian Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MempunyaiJadwalMakan N %
Tidak 57 87,7
Ya 8 12,3
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkantabel 52,diketahui bahwa anak dan remaja yang
mempunyai kegiatan sehari-hari sebanyak 57 orang (87,7%)dan yang tidak
memiliki kegiatan sehari-hari sebanyak 8 orang (12,3%)
3) masalah yang sering dialami anak remaja
Tabel 52
Distribusi penduduk anak dan remaja berdasarkan
masalah yang sering dialami di kelurahan pampang RT 06/RW 08
kecamatan panakukang kota Makassar
Masalah yang sering dialam
N %
remaja
Kesulitan belajar 34 52.3
Kurang bergaul 3 4.6
Begadang 23 35.4
Kurang percaya diri 5 7.7
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 52 , diketahui anak dan remaja berdasarkan masalah
yang sering dialami paling banyak yaitu kesulitan belajar 34 orang (52,3%).
Sedangkan , yang paling sedikit yaitu kurang bergaul sebanyak 3 orang
(4,6%).
Tabel 53
Distribusi penduduk remaja berdasarkan yang dilakukan remaja
jika ada masalah dikelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
Panakukang kota Makassar
Yang dilakukan remaja
N %
jika ada masalah
Bercerita pada teman 38 58.5
Bercerita pada orang tua 24 36.9
Marah/mengamuk 3 4.6
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 53 , diketahui bahwa hal yang dilakukan anak remaja
jika ada masalah paling banyak bercerita pada temannya sebanyak 38 orang
(58,5%) dan yang paling sedikit yaitu sering marah/mengamuk sebanyak 3
orang (4,6%).
6) Umur kehamilan
Tabel 60
Distribusi penduduk berdasarkan umur kehamilan di kelurahan
pampang RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Umur kehamilan n %
1-3 bulan 1 16.7
4-6 bulan 2 33.3
7-9 bulan 3 50.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 60 , diketahui bahwa ibu hamil dengan umur
kehamilan paling banyak adalah 7-9 bulan sebanyak 3 orang (50.0%).
Sedangkan , yang paling sedikit adalah umur kehamilan 1-3 bulan
sebanyak (16,7%).
8) Penyakit kehamilan
Tabel 61
Distribusi berdasarkan penyakit kehamilan dikelurahan pampang
RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Penyakit kehamilan N %
Tidak ada 6 100.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer , 2021
Berdasarkan tabel 61 , diketahui bahwa dari 6 orang ibu hamil
(100.0%) tidak ada yang menderita penyakit kehamilan.
g. Masalah penyakit
1) Jenis penyakit
Tabel 66
Distribusi frekuensi jenis penyakit di kelurahan pampang RT 06/RW
08 kecamatan panakukang kota Makassar
Kebiasaan N %
ISPA 59 49.2
Demam 9 7.5
Hipertensi 8 6.7
Gastritis 6 5.0
Sesak napas 6 5.0
TB paru 6 5.0
4) Kegiatan Sehari-hari
Tabel 71
Distribusi Frekuensi Kegiatan Sehari-hari
Di Kleurahan Pampang RT 06/ RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Kegiatan Sehari-hari N %
Lain-lain 24 34.8
Nonton Tv 42 60.9
Pengajian 3 4.3
Jumlah 69 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 71, diketahui bahwa jumlah lansia berdasarkan
kegiatan sehari-hari yang paling banyak adalah menonton Tv sebanyak
42 orang (60.9%) dan yang paling sedikit adalah pengajian sebanyak 3
orang (4.3%).
i. Ekonomi
1) Penghasilan
Tabel 73
Distribusi Frekuensi Penghasilan Di Kelurahan
Pampang RT 06/RW 08 Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Penghasilan N %
>200.000,00 8 3.9
>300.000,00 25 12.1
>500.000,00 174 84.0
Jumlah 207 100.0
Berdasarkan tabel 73, diketahui bahwa penghasilan masyarakat yang paling banyak
adalah >500.000,00 sebanyak 174 KK (84%), sedangkan yang paling sedikit >200.000,00
sebanyak 8 KK (3.9%).
2) Alokasi Dana
Tabel 74
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alokasi Dana
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Alokasi Dana N %
Tidak 56 27.1
Ya 151 72.9
Jumlah 207 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 74, diketahui bahwa jumlah alokasi dana
Pemeliharaan kesehatan yang paling banyak adalah Ya sebanyak 151
KK (72.9%), sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak memilih
alokasi dana sebanyak 56 KK (27.1 %).
3) Sarana Ekonomi
Table 75
Distribusi Frekuensi Sarana Ekonomi
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Sarana Ekonomi n %
Lain-lain 207 100.0
Pasar 0 0
Perusahaan 0 0
Jumlah 207 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 75, diketahui bahwa sarana ekonomi yang ada di
wilayah paling banyak adalah lain-lain sebanyak 207 KK (100%)
j. Sarana transportasi
1) Transportasi ke puskesmas
Tabel 76
Ditribusi Transportasi Ke PKM
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Srana Transportasi N %
Jalan Kaki 13 6.3
Motor 194 93.7
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 76, diketahui bahwa sarana transportasi yang
paling banyak digunakan warga yang ingin ke puskesmas yakni
menggunakan sepeda motor sebanyak 194 KK (93,7%), sedangkan
sarana transportasi yang paling sedikit adalah dengan berjalan kaki
sebanyak 13 KK (6.3%).
2) Keamanan Lingkungan
Tabel 77
Ditribusi Frekuensi Keamanan Lingkungan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Kemanan Lingkungan N %
Ya 207 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 77, diketahui bahwasarana kemanan lingkungani
yang paling banyak adalah ya sebanyak 207 KK (100%).
k. Pendidikan
1) Sarana Pendidikan
Tabel 78
Ditribusi Frekuensi Sarana Pendidikan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Srana Pendidikan N %
TK 175 84.5
SD 32 15.5
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 78, diketahui bahwa sarana pendidikan yang
paling banyak TK sebanyak 175 KK (84.5%), sedangkan yang paling
sedikit adalah SD sebanyak 32 KK (15.5%).
1 Dari 874 jiwa ,terdapat 120 orang Masalah kesehatan Perilaku kesehatan
watga yang kurang pemahamannya keluarga cendrung berisiko
tentang penyakit ditandai dengan
a. Dari data yang diperoleh
,ada 6 orang (5,0 %) yang
menderita TB paru dari 120
penduduk yang menderita
penyakit
dalam kurung waktu
setahun
b. Terdapat 8 orang (6,7%)
yang menderita penyakit
hipertensi
Kriteria
Sesuai
Potensi
No Masalah dengan Resik Resik Interes Kemungkina Relevan Tersediany Tersediany Tersedi
untuk
kesehata peran o o komunita n diatasi dengan a sumber a sumber a Jumlah
pendidika
n perawat terjad parah s progra tempat fasilitas sumber
n
komunita i m SDM
kesehatan
s
1 Kesehata 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 46
n
keluarga
2 Kesehata 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 45
n ibu
dan balita
3 Kesehatan 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
lingkunga
n
56
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELURAHAN PAMPANG KEC. PANAKUKANG KOTA
MAKASSAR
menyusi (24,0%)
yang tidak
memberikan ASI
pada bayi.
3 Dari 160 rumah setelah Lingkun Warga mahasiswa Target
dikelurahan pampang dilakuka g an RT pencapaia
RT 06/RW08 terdapat n keluarga 06/RW08 n untuk
beberapa intervens masalah
bagian i kesehatan
lingkungan yang /tindakan lingkunga
belum memenuhi keperawatan n 100%
diharapakan
standar lebih
kesehatan memperhatika
n masalah
ditandai dengan:
kesehatanlingk
a. Dari 160
u ngan
rumah terdapat 76
rumah ditandai
(47,5%)tidak dengan ;
memiliki a. Meningka
tempat t kan
penampungan pengetahu
sampah
b. Dari 160 rumah an
terdapat 25 rumah masyaraka
(15,6%)yang tt
kondisi rumahnya tentang
tidak bersih kesehatan
lingkunga
n
b. Meningka
t kan
pengetahu
a
n
masyarak
at
tentang
kondisi
kesehatan
yang
disebabka
n
lingkunga
n yang
kurang
sehat
7 Pustu PKM Pegawai PKM
buntu pampang
dan
mahasiswa
8 Posyandu Puskesm Bayi Pegawai
as PKM
Pampang dan Balita pampang dan
mahasiswa
9 Pendataan PIS-PK Wilaya Warga Mahasiswa
h kerja diwilaya
PKM h kerja
pampang PKM
pampang
1 Keluarga binaan Penerapan Rumah Warga Mahasiswa
0 asuhan warga
keperawata RT06/R
n keluarga W 08
kepada
keluarga
binaan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi dan ekonomi Pengkajian
dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara serta observasi langsung
berdasarkan format pengkajian.
1. AnalisisSwot
a. Strength / kekuatan
Kekuatan dari pengkajiana dalah adanya dasar pengetahuan tentang
pengkajian komunitas oleh mahasiswa, adanya dukungan dari pihak
akademik khususnya tim keperawatan komunitas. tersedianya format
pengkajian komunitas yang baku, jumlah mahasiswa sebanyak 9 orang
dan sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak sehingga
memungkinkan untuk melakukan pengkajian
b. Wenkness/ kelemahan
Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam berkomunikasi
dengan masyarakat setempat yang sebagian besar menggunakan bahasa
daerah serta respon beberapa warga terhadap mahasiswa dianggap hal
yang biasa saja dan kurang penting dalam pengkajian
66
c Opportunity/ kesempatan
Kesempatan dan tahap pengkajian adalah adanya respon positif dari
masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan
sesuar dengan kebutuhan masyarakat
d. Threat / ancaman
Adalah keakuratan data yang diragukan karena pada saat pengkajian
ada beberapa rumah yang kepala keluarganya tidak berada di tempat,
sambutan beberapa rumah kurang baik serta kondisi geografis dimana
padat penduduk
B. Perencanaan
1. AnalisisSWOT :
a. Strengthkekuatan
Kekuatan dalam perencanaan ini meliputi kerjasama yang baik antara
teman kelompok, job description jelas, serta setiap kegiatan yang akan
dilakukan ditunjuk penanggungjawab/ kepanitiaan
b. Weakness/Kelemahan
Dalam menyusun perencanaan kurang melibatkan pihak terkait dengan
kegiatan yang akandilakukan.
c. OpportunityKesempatan
Setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan selalu mendapat
dukungan dari kepala lingkungan, tokohmasyarakat, tokoh agama, dan
pihak puskesmas
d. Threath/Ancaman
Ancaman dalam perencanaan ini adalah ketidakpastian sumber
dana untuk membiayai setiap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
C. Implementasi
1 Stregth/Kekuatan
Kekuatan dari implementasi adalahpersiapan yang matang sehingga
hampir semua kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan
baik
2 Weakness/Kelemahan
Kelemahan dan implementasi adalah tidak semua anggota kelompok
terlibat langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan disebabkan karena ada
beberapa kegiatan yang waktu pelaksanaannya bersamaan.
3. Opportunity/Kesempatan
Kegiatan dapat terlaksana oleh karena adanya kerjasama dengan pihak
institusi, baik dalam bentuk dana, tenaga, dan media penyuluhan
Disampingitu, peran serta masyarakat dan keterlibatan POKJAKES dalam
setiap kegiatan merupakan kesempatan dari tahap implementasi.
4. Threath/Ancaman
Kesibukan warga, sehingga tidak semua warga dapat terlibat dalam
kegiatan hal tersebut dikarenakan kesibukan yang sebagian sebagai pekerja
67
lepas
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik mencakup
penunjukan penanggungjawab/ kepanitiaan, job description dengan
harapan kegiatan tersebut dalam berlangsung dengan baik.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan baik, karena semua
anggota kelompok dapa tberpartisipasi dalam setiap kegiatan yang
dilakukan.
3. Evaluasihasil
Kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana, yaitu penyuluhan
penyuluhan kesehatan, kunjungan kerumah sasaran,.Kegiatan yang
terlaksana sesuai dengan rencanayaitu
68
BAB V
PENUTUP
A.Simpulan
Dari hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
asuhan.keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat
komprehensif melalui kerjasama dan peran serta masyarakat Sasaran
keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga dan masyarakat yang
penekanannya pada upaya preventif pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan tidak mengabaikan aspekkuratif dan rehabilitatif
1. Asuhan keperawatan yang diberikan terdiri dari pengkajian,
perencanaan implementasi, dan evaluasi
2. Dalam memberikan asuhan keperawatanKomunitas KI GRW 08
Kampung Baru Kelurahan Pampang mahasiswa melibatkan peran
serta masyarakat melalui strategi pembinaan wilayah dan keluarga
binaan
3. Pemilihan keluarga binaan didasarkan pada keluarga yang berisiko
tinggi, masalahaktual, serta rawan dalam kesehatan.
4. Selama melakukan praktek komunitas mahasiswa bekerjasama
dengan masyarakat melakukan pengkajian, menetapkan masalah,
menentukan prioritas, membuat perencanaan, melaksanakan
kegiatan, danevaluasi
5. Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di Lingkungan RT
06/RW Kampung Baru Kelurahan Pampang adalah masyarakat
tentang kesehatan keluarga
6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dalam
mengatasi masalah tersebut antaralain Penyuluhan kesehatan.dan
pemeriksaan kesehatan
7. Dari berbagaikegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan
hasil antara lain, terlaksananya kegiatan penyuluhan
(padamasyarakatumum, ibu-ibu, anak-anakdanlarisia), meningkatnya
kesadaran penduduk untuk hidup bersih dan sehat
8. Keberhasilan yang telah dicapai merupakan kerja sama antara
mahasiswa dan masyarakat melalui Kelompok Kerja Kesehatan,
tokoh agama, tokohmasyarakat, pemerintah setempat (Jurah dan
lingkungan) pihak pendidikan, serta peran serta masyarakat lainnya
di RT 06/RW 08 Kampung Baru Kelurahan Pampang
B. Saran
1. Diharapkan kerjasama yang baik dari pihak institusi pendidikan,
Dinkes, Puskesmas, serta aparat pemerintah perlu dipertahankan
dimasa mendatang, demi terlaksananya praktek komunitas yang
berkualitas.
2. Puskesmas dan pemerintah sebaiknya memberikan pembinaan yang
berkesinambungan serta berkelanjutan sehingga program-program
dapat terlaksana dengan sukses