Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT.06/RW.

08
WILAYAH KERJA DIPUSKESMAS
PAMPANG MAKASSAR

OLEH
Kelompok C2.B

Delvi Rahmayanti 14420202167


Sri Meylani Musa 14420202112
Novi Indasari 14420202113
Fatimah 14420202168
Sri Wahdaniyah Saputri 14420202134
M.S. Hidayatullah 14420202071
Samsuddin 14420202088
Syukriana S 14420202165
Dahliah 14420202136

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Pampang, Kecamatan Panakkukang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini , khususnya kepada :
1. Dr.Hj.Sugiarti Buhani,DPDK, selaku Kepala Puskesmas Pampang
2. Aswidah Achmad,S.Kep,Ns, Selaku pembimbing lahan
3. Ns. Erna Sari, S.Kep. M.Biomed , selaku pembimbing institusi.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan sumbangan pemikiran
dan semangat dalam menyelesaikan laporan ini.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan moral dalam penyelesaian laporn ini penulis
mengharapkan laporan ini dapat menambah wawasan tentang asuhan keperawatan
komunitas.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari semprna oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun demi perbaikan
terhadap laporan ini.

Makassar , 19 September 2021

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui Laporan Praktek Profesi Ners Angkatan XII Kelompok


C2.B Departemen Keperawatan Komunitas di Rt.06/Rw.08 wilayah kerja
Puskesmas Pampang Makassar.

Makassar , 19 September 2021

Mengetahui ,

Pembimbing Lahan Pembimbing institusi

(Aswidah Achmad,S.Kep,Ns) (Ns. Erna Sari, S.Kep. M.Biomed)


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Halaman pengesahan.............................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
Daftar lampiran......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Praktik.........................................................................................2
C. Manfaat Praktik.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kesehatan Utama...................................................................6
B. Konsep Keperawatan Komunitas ...........................................................6
C. Asuhan Keperawatan Komunitas ...........................................................10
BAB III HASIL PENDATAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Keadaan Geografis dan Demografis........................................................18
B. Persiapan dan Pelaksanaan......................................................................18
C. Analisa Data............................................................................................18
D. Prioritas Masalah.....................................................................................18
E. Perencanaan Keperawatan Komunitas....................................................18
F. Planning Of Action (POA) .....................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengkajian...............................................................................................18
B. Perencanaan.............................................................................................18
C. Implementasi...........................................................................................18
D. Evaluasi...................................................................................................18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................64
B. Saran........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN
Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan,
kelangsungan dan kemandirian pembangunan, termasuk pembangunan di
bidang kesehatan. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan di
wujudkan antara lain dengan menjalankan cara hidup sehat, penyelenggaraan
berbagai upaya atau pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan kedepan diarahkan pada peningkatan upaya
promotif dan preventif, disamping peningkatan akses pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, utamanya peduduk miskin. Peningkatan kesehatan
masyarakat, meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak
menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan
kewaspadaan dini.
Pembangunan kesehatan harus di imbangi dengan intervensi perilaku
yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan
hidup sehat sebagai Prasyaratan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development). Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup
sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara hidup
sehat. Oleh karena itu promosi kesehatan hendaknya dapat berjalan secara
integral dengan aktifitas pembangunan kesehatan.
Masyarakat atau komunitas sebagian dari subjek dan objek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini di mulai dari
penganalan masalah kesehatan sampai penanggulangan maslah dengan
melinatkan individu, keluargadan kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dangan
individu,keluarga,kelompok atau pun masyarakat ditatanan pelayanan
kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan
komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
professional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Profesi Ners
Angkatan XI Universitas Muslim Indonesia melaksanakan Praktik
Keperawatan Komunitas di wilayah kerja Puskesmas Pampang Kecamatan
Panakukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Menggunakan
pendekatan yang berbasis keluarga, kelompok dan masyarakat dengan tetap
mematuhi protocol kesehatan, dalam rangka melakukan pembinaan,
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri sehingga diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi
secara aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas mahasiswa
mampu melaksanakan keperawatan komunitas melalui tahap proses
keperawatan : pengkajian, perumusan diagnosis, intervensi, implementasi
dan evaluasi keperawatan dengan focus klien individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek asuhan keperawatan komunitas di
wilayah kerja Puskesmas Pampang Kecamatan Panakukang, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Mahasiswa mampu :
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Menentukan diagnosis kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang lebih spesifik berdasarkan epidemiologi.
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifikdan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta
peningkatan kesehatan komunitas.
d. Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas berdasarkan
factor resiko personal, social dan lingkungan.
e. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.
f. Mendemonstrasikan karakteristik peran professional, berfikir kritis,
belajarman diri dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas
g. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan
keperawatan komunitas.
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan masukan berupa
informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam
wilayah kerja Puskesmas Pampang, guna membantu program kesehatan
pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Pelayanan kesehatan utama (Primary Health Care) Merupakan
pendekatan yang praktis untuk melaksanakan asuhan perawatatan kesehatan
masyarakat di tingkat individu, keluarga dan masyarakat/komunitas, dalam
bentuk yang dapat diterima dan sesuai dengan kemampuan yang di milikinya,
dengan melibatkan partisipasi sepenuhnya dari masyarakat dan
operasionalnya di Indonesia dalam bentuk pembangunan kesehatan
masyarakat desa, dengan kegiatan yang nyata yang melibatkan partisipasi
masyarakat melalui Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Definisi pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan
pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologis praktis, ilmiah dan
social yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga
dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya
yang dapat dijangkau oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib pribadi (self determination).
Pusat Kesehatan Utama pada dasarnya bertujuan untuk
mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri dalam arti mampu
mengenal masalah, faktor-faktor penghambat dan factor pendukung yang
dimiliki serta mampu menentukan alternative penyelesaian masalah
kesehatan yang dihadapi.
Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama adalah pemeliharaan
kesehatan, pemecahan diagnosis penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak
lanjut dan pemberian sertifikat.Adapun tanggung jawab perawat dalam PKU
adalah :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.

3. Mengerjakan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran Pelayanan Kesehatan Utama adalah individu,
keluarga/kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit,
yang mempunyai masalah kesehatan/keperawatan dengan focus upaya
kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Jadi keluarga atau kelompok
masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah memotivasi masyarakat
agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan.
Agar delapan unsure utama Pelayanan Kesehatan Utama yaitu peningkatan
pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan
gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang
mempunyaisyaratdansanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventifdan
control terhadap penyakit endemic lokal, tindakan yang tepat terhadap
penyakit yang terjadi dan pengunaan obat tradisional dalam masyarakat.
Prinsip dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Utama berorientasi
pada distribusi pelayanan kesehatan yang merata.Melibatkan masyarakat,
menggunakan teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang
ada di dalam masyarakat itu sendriri), berfokus pada pencegahan dan
pendekatan multi sektoral.Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan Utama
meliputi :penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang pokok, cara
penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya, pencegahan penyakit
menular, pengadaan obat esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.
Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan komunitas
adalah untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh),tingkat rujukan pertama ( Rumah
Sakit tipe A dan B), serta menyelengarakan kerja sama lintas sektoral dan
lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta
masyarakat diperlukan dalam hal kesehatan perorangan.Komunitas sebagai
subjek dalam Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan mampu mengenal,
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.Sebagai akhir tujuan
Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan melayani status kesehatan komunitas dimana dia tinggal.

B. Konsep Keperawatan Komunitas


Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau
teori keperawatan dan teori yang terkat dengan kesehatan masyarakat,
diantaranya; menurut Mubarak (2014) perawatan komunitas adalah suatu
bidang perawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan
dankesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktit serta mengutamakan pelayanan promotive dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proseskeperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupanmanusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya
kesehatan.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode usuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistemis, dinamis, kontinin dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan
kesehatan utama yang ditujukan pada masyarakat, praktiknya memerlukan
acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam
kebutuhan dasar komunitas. Banyak konseptual model keperawatan
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah konsep model dari
Mubarak (2014), yang menekankan pada pendekatan sistem untuk mengatasi
masalah kesehatan.

Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan terget
pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi
yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer
ini mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko terjadinya
penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan
dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa
dini, intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan atau keseriusan penyakit
3. Pencegahan Tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk
mempertahankankesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem
tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk
menghambat proses penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu
kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan sistem
pertahanan stressor yaitu garis resisten, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel. Ketiga lapisan pertahanan tersebut bertujuan untuk
melindungi infra struktur atau sumber energi dari stressor yang dapat
mempengaruhi komunitas.
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang
yang membentuk masyarakat (Mubarak, 2014). Secara lebiih rinci sasaran ini
terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
1. Tingkat Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan
(ketidakmampuan dalam merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal
dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental dan sosial.
Dalam praktek keperawatan komunitas, perawat memberikan
asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misal: TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan
sasaran dan pusat perhatian pada masalah dan pemecahan masalah
kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga
denganmenggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut.
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga.
d. Menciptakan lingkungan yang sehat.
e. Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
3. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini
diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan.
Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan komunitas diberikan
dengan memandang komunitas sebagai klien.

C. Asuhan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko
tinggi, daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan)
dan rehabilitasi. Pelayanan yang diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat
dan melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan
umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas. Strategi
yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan
kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfatkan kebijaksanaan
pemerintah.
Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat
menanggulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara
berkesinambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses
keperawatan komunitas yang dilakukan melalui lima tahap, sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas yaitu terdiri dari inti komunitas yang
meliputi demografi, populasi, nilal-nilai keyakinan, riwayat individu
termasuk kesehatan, faktor-faktor lingkungan adalah lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah,
pelayanan kesehatan dan sosial komunitas ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung. penggunaan data
statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama
dan aparat pemerintah.
2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian
dianalisa untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya
dirumuskan masalah dan diagnosa keperawatan yang terdiri dari :
a) Masalah sehat - sakit
b) Karakteristik populasi
c) Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup 3 aspek,
yaitu primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan
kerjasama (partnership). Untuk meningkatkan kerjasama dan
proseskelompok serta mendorong peran serta masyarakat dalam
memecahkan masalah kesehatan, yang dihadapi yang akhirnya untuk
menumbuhkan kemandirian masyarakat, maka diperlukan
pengorganisasian komunitasyang dirancang untuk membuat perubahan.
Ada tiga model pendekatan pengorganisasian komunitas yaitu
pendekatan perencanaan sosial (social planning), pendekatan social
action, namun yang dominan adalah dengan pendekatan locality
development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan
sumber daya dan sumber dana yang dimiliki serta mampu mengurangi
hambatan yang ada.
Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)
untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat
dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memotivasi mereka
untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya
sendiri.
4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus
pada tiga tingkat pencegahan:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam arti yang sebenarnya, dilakukan
sebelum terjadi sakit. Pencegahan ini mencakup peningkatan
kesehatan dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat
untuk menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga
memperpendek masa sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat
diperbaiki lagi (irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain
bertujuan menghambat proses penyakit juga mengembalikan
individu ke Fungsi yang optimal, intervensi atau tindakan yang
dilakukan untuk pencapaian tujuan dengan cara :
1) Aktivitas atau kegiatan program
2) Pembentukan kelompok kerja kesehatan (POKJAKES)
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap
program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),
pelaksanaan (process), hasil (output), sedangkan fokus evaluasi
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses apakah sesuai dengan
perencanaan, bagaimana dengan peran staf atau pelaksanaan
tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya: pencarian sumber dana dan penggunaannya
d. Efektivitas kerja: apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan
intervensi
BAB III
HASIL PENDATAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI KELURAHAN PAMPANG RT 06/RW 08

A. Keadaan Geografis Dan Demografis


Keadaan geografis kelurahan pampang merupakan wilayah perkotaan
dengan jumlah penduduk ±18157 jiwa dengan luas wilayah 1,72 Km dan
merupakan wilayah terdekat dari pusat pelayanan kesehatan masyarakat
yaitu puskesmas pampang
B. Persiapan dan Pelaksanaan
Adaptasi kegiatan-kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan
meliputi tahap-tahap persiapan dan pelaksanaan, persiapan meliputi
persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis, sedangkan tahap
pelaksanaan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan
a) Persiapan kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan
pertemuan dengan ketua RT 06/RW 08 kelurahan pampang
kec.panakukang kota makassar, serta identifikasi tokoh
masyarakat dan kader kesehatan yang dilaksanakan pada tanggal
16 September 2021. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat,
kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina
hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tentang tujuan praktik Keperwatan Komunitas dan
Keluarga Mahasiswa Program Profesi Ners UMI Makassar
kelurahan pampang kec. Panakukang kota makassar. Pada hari
itu pula, mahasiswa melakukan orientasi di wilayah kelurahan
pampang di RT/06/RW 08.
Setelah itu mahasiswa melakukan pendekataan mulai
tanggal 16-18 September 2021 sebagai langkah awal untuk
mengetahui gambaran secara umum masyarakat berdasarkan
karakteristik dari kesehatan. Hasil dari pendataan yang
dilakukan menjadi sumber informasi dan acuan dalam
menentukan prioritas masalah kesehatan yang dirasakan oleh
masyarakat kelurahan pampang khususnya RT 06/RW 08
Pada tanggal 20 September 2021 dilakukan penyebaran
undangan kepada ketua RT, tokoh masyarakat serta kader
kesehatan untuk menghadiri MMD 1.
b) Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa
meliputi mengorganizir anggota kelompok dalam melakukan
pendataan dan pembagian tugas, persiapan format pengkajian,
serta mengidentifikasi wilayah dikelurahan pampang RT
06/RW 08, termasuk jumlah rumah dan jumlah jiwa. Dalam
menentukan masalah kesehatan yang ada dikelurahan pampang
RT 06/RW 08, maka mahasiswa melakukan pengumpulan data
melalui kuisioner (lampiran) dengan melakukan observasi dan
wawancara langsung kepada setiap kepala keluarga dalam hal
ini yang bertanggung jawab adalah mahasiswa praktek Profesi
Ners Departemen Keperawatan komunitas. Kegiatan ini
dilaksanakan selama 7 hari yaitu pada tanggal 13-18
September 2021 dan dilanjutkan dengan tabulasi data selama 3
hari yakni tanggal 16-18 September 2021 serta aplikasi
rencana keperawatan komunitas wilayah dikelurahan pampang
RT 06/RW 08.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
a) Pengkajian
1) Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi:
a. Melakukan pengumpulan data dengan cara
mengunjungi masing-masing rumah pendduduk,
wawancara langsung kepada pihak keluarga
pemeriksaan fisik bagi anggota keluarga yang sedang
sakit, serta observasi kondisi rumah dan lingkungan
sekitarnya. Kegiatan pengumpulan data ini telah
dilakukan pada tanggal 16-18 September 2021
b. Melakukan Tabulasi Data dari hasil pengumpulan
data yang telah dilakukan, yaitu pada tanggal 19
September 2021

b. Hasil Tabulasi Data


Setelah pengumpulan data, maka data tersebut ditabulasi
dalam bentuk tabel. Pengolahan data mencangkup analisa masalah
kesehatan yang ada di masyarakat di kelurahan pampang RT
06/RW 08 kec. Panakukang kota makassar. Berdasarkan data yang
diperoleh di dapatkan bahwa jumlah kepala keluarga (KK) di
kelurahan pampang RT 06/RW 08 kec. Panakukang kota makassar
sebanyak 207 KK dan 874 jiwa, jumlah KK yang bersedia untuk di
data dan di wawancarai sebanyak 207 KK adapun hasil tabulasi
dari hasil pendataan yang telah dilakukan akan disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
a) Identitas
1) Umur

Tabel 1
Distribusi penduduk berdasarkan umur
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar

Umur N %
1-11 bulan 5 0,6
1-4 tahun 64 7,3
5-9 tahun 77 8,8
10-14 tahun 94 10,8
15-19 tahun 98 11,2
20-44 tahun 366 41,1
45-54 tahun 95 10,9
55-59 tahun 36 2,6
60-69 tahun 23 2,6
> 70 tahun 16 1,8
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa dari jumlah penduduk 874
jiwa, berdasarkan umur adalah penduduk yang paling banyak adalah
umur 20 – 44 tahun sebanyak 366 orang (41,9%) sedangkan yang paling
sedikit adalah umur 1-11 bulan sebanyak 5 orang (0,6%).

2) Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis
Kekamin Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 453 51,8
Perempuan 421 48,2
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah penduduk yang paling banyak berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 433 jiwa (51,8%). Sedangkan, yang paling
sedikit berjenis kelamin perempuan sebanyak 421 jiwa (48,2%).

3) Agama
Tabel 3
Distribusi Penduduk berdasarkan Agama
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Agama n %
Islam 870 99,5
Katolik 4 5
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa jumlah penduduk
berdasarkan agama adalah penduduk yang paling banyak beragama islam
sebanyak 870 (99,95%), sedangkan, yang paling sedikit beragama katolik
sebanyak 4 orang (5%).

4) Suku
Tabel 4
Distribusi Penduduk berdasarkan suku
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Suku n %
Bugis 106 12,1
Makassar 761 87,1
Toraja 2 2
Mandar 5 5
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Bedasarkan tabel 4, diketahui banyak jumlah penduduk berdasarkan
suku adalah penduduk yang paling banyak dengan suku Makassar
sebanyak 761 orang (87,1%) sedangkan yang paling sedikit dengan suku
Toraja sebanyak 2 orang (2%).

5) Pendidikan
Tabel 5
Distribusi Penduduk berdasarkan suku
Di kelurahan pampang RT 06/RW 08
Kecamatan panakukang
Kota makassar
Tingkat Pendidikan n %
Tidak sekolah 169 19,3
TK 24 2,7
SD 330 37,8
SMP 224 25,6
SMA 117 13,4
DIII 7 8
SARJANA 3 3
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk
yang paling banyak adalah SD sebanyak 330 orang (37,8%). Sedangkan,
yang paling sedikit adalah Sarjana sebanyak 3 orang (3%).

6) Pekerjaan
Tabel 6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Pekerjaan N %
PNS 1 1
Swasta 118 13,5
Pelajar 78 8,9
Belum/Tidak Bekerja 257 29,4
Pensiunan 135 15,4
Lain-lain 168 19,2
Jumlah 874 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 6, diketahui bahwa pekerjaan penduduk yang
paling banyak adalah Belum/Tidak bekerja sebanyak 257 orang (29,4%).
Sedangkan, yang paling sedikit adalah PNS sebanyak 1 orang (0,1%).

b) Perumahan
1) Status Kepemilikan Rumah
Table 7
Distribusi Status Kepemilikan Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Status Kepemilikan n %
Rumah
Milik pribadi 138 85,6
Kontrak 18 11,3
Menumpang 5 3,1
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 7, diketahui bahwa status kepemilikan rumah
penduduk yang paling banyak adalah status rumah milik pribadi
sebanyak 137 rumah (85,6%), sedangkan yang paling sedikit adalah
penduduk yang menumpang sebanyak 5 rumah (3,1%).

2) Jumlah kamar
Tabel 8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Kamar
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar
Jumlah kamar N %
1 kamar 25 15,6
2 kamar 98 61,3
3 kamar 27 16,9

4 kamar 4 2,5
5 kamar 2 1,3
6 kamar 3 1,9
7 kamar 1 0,6
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 8, diketahui bahwa jumlah kamar setiap rumah
penduduk yang paling banyak adalah 2 kamar setiap rumah sebanyak 98
rumah (61,3%), sedangkan yang paling sedikit adalah 7 kamar setiap rumah
sebanyak 1 rumah (0,6%).

3) Jenis Rumah
Table 9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Jenis Rumah N %
Permanen 74 46,3
Semi permanen 60 37,5
Panggung/Kayu 26 16,2
Jumlah 160 100,0

Sumber : Data Primer, 2021


Berdasarkan table 9, diketahui bahwa jenis rumah penduduk yang
paling banyak adalah permanen sebanyak 74 rumah (46,3%). Sedangkan
yang paling sedikit adalah panggung/kayu sebanyak 26 rumah (16,2%).

4) Jenis Lantai Rumah


Table 10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Jenis Lantai Rumah N %
Tegel 122 76,2
Plester 25 15,6
Papan 11 6,9
Tanah 2 1,3
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 10, diketahui bahwa jenis lantai rumah penduduk
yang paling banyak adalah tegel/keramik sebanyak 122 rumah (76,2%).
Sedangkan yang paling sedikit adalah tanah sebanyak 2 rumah (1,3%).

5) Jenis Dinding Rumah


Tabel 11
Distribusi Penduduk Jenis Dinding Rumah Di
Kelurahan RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Jenis Dinding Rumah N %
½ tembok 81 50,6
Tembok 54 33,8
Papan Kayu 25 15,6
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 11, diketahui bahwa jenis dinding rumah
penduduk yang paling banyak adalah Tembok ½ sebanyak 81 (50,6%).
Sedangkan yang paling sedikit adalah dinding rumah papan kayu
sebanyak 25 rumah (15,6%).

6) Terdapat Ventilasi
Table 12
Distribusi Penduduk Berdasarkan Rumah Yang Memiliki Ventilasi
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar
Terdapat Ventilasi N %
Ya 158 98,7
Tidak 2 1,3
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 12, diketahui bahwa rumah penduduk yang
memiliki ventilasi sebanyak 158 (98,7%). Sedangkan yang tidak
memiliki ventilasi sebanyak 2 rumah (1,3%).

7) Jendela Terbuka
Table 13
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jendela Terbuka
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Jendela Terbuka N %
Ya 128 80,0
Kadang-Kadang 8 5,0
Tidak 24 15,0
Jumla 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Bedasarkan table 13, diketahui bahwa rumah yang jendela terbuka
(Ya) paling banyak yaitu sebanyak 128 rumah (80,0%). Sedangkan yang
paling sedikit adalah yang kadang-kadang membuka jendela sebanyak 8
rumah (5,0%).

8) Cahaya Matahari Yang Masuk Ke Rumah


Table 14
Distribusi Penduduk Berdasarkan Cahaya Matahari Yang Masuk
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Cahaya Matahari n %
Yang Masuk
Ya 158 98,7
Tidak 2 1,3
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 14, diketahui bahwa cahaya matahari yang masuk
di rumah penduduk paling banyak yaitu sebanyak 158 rumah (98,7%).
Sedangkan, yang tidak dapat matahari masuk sebanyak 2 rumah (1,3%).

9) Kebersihan Rumah
Table 15
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebersihan Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Kebersihan Rumah N %
Bersih 135 84,4
Tidak Bersih 25 15,6
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2020.
Berdasarkan table 15, diketahui bahwa kebersihan rumah penduduk
paling banyak yaitu sebanyak 135 rumah (84,4%) sedangkan kondisi
rumah tidak bersih sebanyak 25 rumah (15,6%).

10) Pemanfaatan Rumah


Table 16
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Rumah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Paknakkukang
Kota Makassar
Pemanfaatan N %
Halaman
Tidak dimanfaatkan 160 100,0
Dimanfaatkan 0 0
Jumlah 160 100,0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan table 16, diketahui bahwa pemanfaatan halaman
penduduk yang paling banyak adalah tidak dimanfaatkan sebanyak 160
rumah (100,0%).

11) Vektor Dirumah


Tabel 17
Distribusi Penduduk Berdasarkan Vektor Di Rumah
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Vektor N %
Lalat 94 58,8
Nyamuk 61 38,1
Kucing 3 1,9
Kecoa 1 0,6
Lain-lain 1 06
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 17, diketahui bahwa vektor yang paling
banyakyaitu Lalat Sebanyak 94 Vektor (58,8%) Sedangkan yang
palingsedikit yaitu Kecoa dan Lain-lain sebanyak 1 vektor (0,6%).

C) Sumber air, Cara Pembuangan Sampah Dan Pembuangan Tinja


1) Sumber Air Minum
Tabel 18
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Sumber Air Minum N %
PAM 132 82,5
Lain-lain 28 17,5
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 18, diketahui bahwa sumber air minum
yangbanyak digunakan yaitu air PAM sebanyak 132 Rumah (82,5%)
Sedangkan, yang paling sedikit yaitu sumber air minum dan Lain-lain
sebanyak 28 Rumah (17,5%).

2) Pengolahan Air Minum dengan Cara Dimasak


Tabel 19
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum Dimasak
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Air Minum Dimasak N %
Ya 30 18,7
Tidak 130 81,3
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa Penduduk yang tidakmemasak
air yaitu sebanyak 130 Rumah (81,3%). Sedangkan, yangmengolah air
minum dengancara dimasak sebanyak 30 Rumah (18,7%).
3) Jarak Sumber Air Dengan Penampungan Kotoran
Tabel 20
Distribusi Jarak Sumber Air Dengan Penampungan Kotoran
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Jarak Sumber Air n %
<10 m 25 15,6
>10 m 135 84,4
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 20, diketahui bahwa penduduk yang jarak
sumber air dengan penampungan kotoran paling banyak yaitu yang
jaraknya > 10 m sebanyak 135 Rumah (84,4%). Sedangkan, yangjaraknya
<10 m sebanyak 25 Rumah (15,6%).

4) Keadaan Fisik Air


Tabel 21
Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik Air
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Keadaan Fisik Air N %
Baik 160 100.0
Berwarna 0 0
Berbau 0 0
Berasa 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 21,diketahui bahwa dari160 Rumah(100,0%)
menggunakan air dengan kualitas baik yang tidak memilikirasa, warna,
maupun bau.

5) Sumber Air mandi dan Mencuci


Tabel 22
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air mandi DanMencuci
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Sumber Air mandi n %
PAM 160 100.0
Sumur Pompa 0 0
Sumur Gali 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 22,diketahuibahwadari 160RumahPenduduk
(100,0%) menggunakan air PAM sebagai sumber air untukmandi dan
mencuci.

6) Tempat Penyimpanan Air


Tabel 23
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyimpanan Air
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Tempat Penyimpanan Air N %
Tertutup 132 82,5
Terbuka 28 17,5
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 23, diketahui bahwa penduduk yang tempat
penampungan air paling banyak yaitu yang tertutup sebanyak 132
Penampungan (82,5%) Sedangkan yang penyimpanan air
terbukasebanyak 28 Penampungan (17,5%).

7) Keadaan Gentong/Bak mandi


Tabel 24
Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Gentong/Bak Mandi
Di Kelurahan PampangRT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Keadaan Gentong/Bak Mandi N %
Berlumut 49 30,6
Tidak Berlumut 108 67,5
Tidak ada jentik 3 1,9
Berjentik 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber :Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 24, diketahui bahwa penduduk dengan
keadaanGentong Bak Mandi paling banyakadalah Tidak Berlumut 108
Rumah(67,5%). Sedangkan, yang paling sedikit adalah tidak ada
jentiksebanyak 3 Rumah (1,9%).

8) Frekuensi Membersihkan Penampungan Air


Tabel 25
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan
Membersihkan Penampungan Air
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Kegiatan Membersihkan N %
Penampungan Air
1 Minggu 138 22
2 Minggu 22 13,7
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 25, diketahui bahwa penduduk yang
frekuensimembersihkan penampungan air paling banyak
yaitudenganfrekuensi 1Minggu sebanyak138 penampungan (86,3%).
Sedangkan, yang paling sedikit yaitu Frekuensi 2 Minggu sebanyak
22 penampungan (13.7%)

9) Tempat Pembuangan Sampah


Tabel 26
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penampungan Sampah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RT 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Tempat Penampungan Sampah N %
Tidak Ada 76 47,5
Ada 84 52,5
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 26, diketahui bahwa penduduk yang
tempatpenampungan sampah yang paling banyak yaitu yang Ada
tempatpenampungan sebanyak 84 Rumah (52,5%). Sedangkan, yang tidak
memiliki tempat penampungan sampah sebanyak 76 Rumah (47,5%).

10) Kondisi tempat penampungan sampah


Tabel 27
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi TempatPenampungan
Sampah Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang Kota Makassar
Keadaan Tempat N %
Penyimpanan Sampah
Banyak Lalat 114 71,3
Banyak Kecoa 46 28,7
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 27, diketahui bahwafrekuensi keadaan
tempatpenampungan sampah yang paling banyak yaitu banyak lalat
sebanyak11⁸4 Tempat (17,3 %). Sedangkan, yang paling sedikit yaitu
kondisi tempat penampungan yang banyak kecoak sebanyak 46 Tempat
(28,7%).

11) Polusi udara Dan Buangan Limbah


Tabel 28
Distribusi Penduduk berdasarkan Frekuensi Polusi Udara dan
Buangan LimbahDi Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Polusi Udara n %
Tidak 160 100.0
Ya 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 28, diketahui bahwa dari 160 Rumah
penduduk(100%) tidak terdapat polusi udara disekitar wilayah tersebut.

12) Kebiasaan Membuang Barang bekas.


Tabel 29
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Membuang Barang Bekas
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Kebiasaan Membuang Barang Bekas N %
Dibuang di tempatPenampungan 160 100.0
Tidak dibuang ditempat 0 0
Penampungan
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 29, diketahui bahwa kebiasaanmembuangbarang
bekas yang paling banyakyaitu dibuang tempat penampungansebanyak 160
Rumah (100,0%)

13) Kepemilikan Jamban


Tabel 30
DistribusiPenduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
MempunyaiJamban N %
Ya 160 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 30, diketahui bahwa dari 160 rumah (100,0%)semua
memiliki jamban.

14) Jenis Jamban


Tabel 31
DistribusiPenduduk Berdasarkan Jenis Jamban
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Jenis Jamban N %
Leher Angsa 160 100.0
Cemplung 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 31, bahwa jenis jamban yang palingbanyak yaitu
yang mengatakan leher angsa sebanyak 160 rumah (100 0%). Sedangkan,
yang mengatakan cemplung sebanyak 0 rumah(0.0%).

15) Keadaan Jamban


Tabel 32
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Kondisi Jamban n %
Terpelihara 160 100.0
TidakTerpelihara 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 32, diketahui bahwa kondisi jamban yang paling
banyak yaitu yang mengatakan terpeliharasebanyak160 Rumah(100.0%).

16) Kepemilikan Jamban


Tabel 33
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Kepemilikan Jamban n %
Milik Sendiri 160 100.0
Milik Bersama 0 0
Jumlah 160 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 33, diketahui bahwa kepemilikan jamban
palingbanyak yaitu Milik Sendiri sebanyak 160 Rumah (100.0%).
17) Pembuangan air limbah
Tabel 34
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Limbah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakukang
Kota Makassar
Pembuangan Air Limbah N %
Selokan 160 100.0
Aliran Bak Penampungan 0 0

Jumlah 160 100.0


Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 34, diketahui bahwa penduduk yang
frekuensipembuangan air limbah paling banyak yaitu di selokan sebanyak
160Rumah (100,0%).

d. KesehatanBayi dan Balita


1) Kepemilikan KMS Bayi dan balita
Tabel 35
DistribusiPendudukBerdasarkanKepemilikanKMS Bayidan
Balita Di KelurahanPampang RW 08 RT 06
KecamatanPanakukang Kota Makassar

Kepemilikan KMS N %
Ya 45 90.0
Tidak 5 10
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkantabel 35, diketahuibahwaBayi/Balita yang mempunyai KMS
yaitusebanyakdari 45 Orang.Sedangkan, yang tidakmempunyai KMS
sebanyak 5 orang (10%).

2) Grafik KMS Bayi dan balita


Tabel 36
DistribusiPendudukBerdasarkanGrafik KMS Anak Dan
Balita Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
Grafik KMS N %
MeningkatTiapBulan 47 94,0
DatarSetiapBulan 3 6,0
Jumlah 50 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkantabel 36, diketahui penduduk yang memiliki Jumlal
grafik KMS meningkat tiap bulan yaitus ebanyak 47 orang
(94,0%).Sedangkan, yang mengatakanGrafik KMS Daftar tiap bulan
sebanyak 3 orang (6,0%)

3) Bayi/balita diberi ASI


Tabel 37
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiBayidanBalita Di
Beri ASI DI KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
DIberi ASI n %

Ya 38 76.0
Tidak 12 24.0
Jumlah 50 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 37, diketahui bahwa penduduk yang mengatakan
Ya Bayi/Balitanya di Beri ASI sebanyak 38 orang (76,0%), sedangkan
yang menyatakantidak di beri ASI sebanyak 12 orang (24,0%).

4) BayitidakdiberiAsi
Table 38
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiBayitidakAsi Di
Beri ASI DI KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar

Alasantidak di beriasi N %
Produksiasiberkurang 12 26.1
Jumlah 12 100.0

Sumber: Data Primer,2021


Berdasarkan tabel 38,diketahui bahwa penduduk yang memiliki produksi
asi berkurang sebanyak 12 (100,0%).

5) FrekuensiMakanBayi/balita
Tabel 39
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensimakanbayidanbalita
Makandalamsehari Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakanDalamSehari N %
3 kali 45 90.0
4 kali 5 10.0
Jumlah 50 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 39, diketahui bahwa penduduk Yang memiliki bayi dan
baliti yang makan 3x seharisebanyak 38 orang (76,0%), Sedangkan,
bayidanbalita yang makan 4 kali seharisebanyak 12 orang (24,0%).

6) Jenis makanan bayi dan Balita


Tabel 40
DistribusiPendudukBerdasarkanJenisMakananBayidanBalita
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
Jenis makanan N %
Makananpokok 24 48.0
+protein+
sayurdanBuah

Makananpokok 18 36.0
Makananpokok+ 3 6.0
sayurdanBuah
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 40, diketahuibahwajenismakananbayidanbalita yang
paling banyakdikonsumsiadalahjenismakananPokok+Protein+Sayur Dan
Buahsebanyak 24 orang (48.0%). Sedangkan, yang paling
sedikitdikonsumsiadalahMakananPokok+ Sayur Dan Buahsebanyak 3orang
(6.0%)
7) Apakah Bayi dan Balita Dapat Makanan Tambahan?
Tabel41
DistribusiPendudukBerdasarkanfrekuensiBayidanBalitaDapat
MakananTambahan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakananTambahan N %
Ya 50 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
BerdasarkanTabel 41,diketahuibahwadari 50 penduduk, penduduk yang
mengatakanmakanantambahansebanyak 50 orang (100,0%).

8) SampaiUmurBerapabayi/BalitaDapatMakananTambahan
Tabel 42
DistribusiPendudukBerdasarkanBayidanBalitaDapat
MakananTambahan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar

DapatMakananTambahan n %
6-7 24 48.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkantabel 42, diketahuibahwaBayidanBalita yang
memilikiumur 6-7 bulan yang mendapatmakanantambahansebanyak 24
orang (48,0%). Sedangkan, BayidanBalita yang memilikiumur>7 bulan
yang mendapatmakanantambahansebanyak 26 orang (52,0%).
9) MakananPantangan
Tabel 43
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiMakananPantangan
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08 KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MakananPantangan n %
Tidak Ada 44 88.0
Ya 6 12.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 43, diketahui bahwa Bayi dan Balita yang tidak
memiliki makanan pantangan sebanyak 44 orang (88,0%). Sedangkan Bayi
dan Balita yang tidak memiliki makanan pantangan sebanyak 6 (12,0%)

10) JenisPantanganBayi/Balita
Tabel 44
DistribusiPendudukBerdasarkanJenisPantanganBayi/Balita
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08 KecamatanPanakukang
Kota Makassar
JenisPantangan N %
Telur 2 4.0
Mie Instan 1 2.0
Tidak Ada 47 94.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkantabel 44, diketahui bahwa Bayi dan Balita yang tidak
memiliki makanan pantangan yaitu sebanyak 47 orang (94,0%).
Sedangkan, yang memiliki pantangan makanTelur sebanyak 2 orang
(4,0%) dan yang memiliki pantangan makan mie sebanyak 1 orang (2,0%).

11) Cara PengolahanBahanMakanan


Tabel 45
DistribusiPendudukBerdasarkan Cara PengolahanBahan
MakananBayi/BalitaDi KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
PengolahMakanan N %
MasakSendiri 50 100.o
SiapSaji 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 45, diketahui bahwa pengolahan makanan Bayi dan
Balita dengan cara di Masak Sendiri yaitu sebanyak 50 orang (100,0%).

12) ApakahBayi/BalitaDapat Vitamin A Tiap 6 Bulan


Tabel 46
DistribusiPendudukBerdasarkanBayidanBalitaMendapatkan
Vitamin A Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
ApakahBayi/balitaDapat n %
Vitamin A
Ya 50 100.o
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 46, diketahui bahwa penduduk yang mempunyai bayi
dan balita yang mendapat Vit A sebanyak 50 orang (100,0%).

13) Penyakit Yang Sering Di Derita


Tabel 47
DistribusiBerdasarkanPenyakit Yang Sering Di DeritaBayi/Balita
Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
Penyakit Yang Sering Di n %
Derita
Demam 21 42.0
Batuk 27 54.0
Diare 1 2.0
PenyakitKulit 1 2.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer,2021
Berdasarkan tabel 47, diketahui bahwa penyakit yang sering di derita
bayi/balita yaitu Batuk sebanyak 27orang (54,0%). dan paling sedikit
menderita penyakit kulit sebanyak 1 orang (2,0%)
14) Apakah Bayi Di TimbangTiapBulan ?
Tabel 48
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiApakahBayi DanBalita Di
TimbangTiapBulanDiKelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
TimbangTiapBulan n %
Ya 50 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber :Data Primer, 2021
Berdasarkan table 48, diketahui penduduk Bayi dan Balita yang
Ditimbang Tiap Bulan Sebanyak 50 orang (100,0%).

15) ImunisasiDasar
Tabel 49
DistribusiPendudukBerdasarkanFrekuensiAnak Dan Balita
ImunisasiDasar Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukangKota Makassar

ImunisasiDasar n %
Ya 50 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 49, diketahui bahwa penduduk bayi/balita yang
sudah mendapat imunisasi dasar sebanyak 50 orang (100,0%).
16) JenisImunisasi Yang SudahDiberikan
Tabel 50
DistribusiPendudukBerdasarkanJenisImunisasi Yang Sudah
Diberikan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
JenisImunisasi n %
Lengkap 50 100.0
Jumlah 50 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkanvtabel 50, diketahui bahwa Jenis Imunisasi Bayi dan Balita
Yang sudah diberikan yaitu imunisasi Lengkap sebanyak 50 orang (100,0%)

e. Masalah Anak Dan Remaja


1) Anak remaja Kesulitan Makan
Tabel 51
DistribusiPendudukBerdasarkanAnak Dan RemajaKesulitan
Makan Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
KesulitanMakan N %
Ya 35 53.8
Tidak 30 46.2

Jumlah 65 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 51, diketahui bahwa anak dan remaja yang
memiliki kesulitan makan sebanyak 35 orang (53,8%)dan yang tidak
memiliki kesulitan makan sebanyak 30 orang (46,2%).

2) AnakRemajaPunyaJadwalHarian
Tabel 52
DistribusiPendudukBerdasarkanAnak Dan RemajaMempunyai
Jadwalharian Di KelurahanPampang RT 06/RW 08
KecamatanPanakukang
Kota Makassar
MempunyaiJadwalMakan N %
Tidak 57 87,7
Ya 8 12,3
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkantabel 52,diketahui bahwa anak dan remaja yang
mempunyai kegiatan sehari-hari sebanyak 57 orang (87,7%)dan yang tidak
memiliki kegiatan sehari-hari sebanyak 8 orang (12,3%)
3) masalah yang sering dialami anak remaja
Tabel 52
Distribusi penduduk anak dan remaja berdasarkan
masalah yang sering dialami di kelurahan pampang RT 06/RW 08
kecamatan panakukang kota Makassar
Masalah yang sering dialam
N %
remaja
Kesulitan belajar 34 52.3
Kurang bergaul 3 4.6
Begadang 23 35.4
Kurang percaya diri 5 7.7
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 52 , diketahui anak dan remaja berdasarkan masalah
yang sering dialami paling banyak yaitu kesulitan belajar 34 orang (52,3%).
Sedangkan , yang paling sedikit yaitu kurang bergaul sebanyak 3 orang
(4,6%).

4) Hal yang dilakukan remaja jika ada masalah

Tabel 53
Distribusi penduduk remaja berdasarkan yang dilakukan remaja
jika ada masalah dikelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
Panakukang kota Makassar
Yang dilakukan remaja
N %
jika ada masalah
Bercerita pada teman 38 58.5
Bercerita pada orang tua 24 36.9
Marah/mengamuk 3 4.6
Jumlah 65 100.0
Sumber : Data primer, 2021
Berdasarkan tabel 53 , diketahui bahwa hal yang dilakukan anak remaja
jika ada masalah paling banyak bercerita pada temannya sebanyak 38 orang
(58,5%) dan yang paling sedikit yaitu sering marah/mengamuk sebanyak 3
orang (4,6%).

5) kegiatan remaja pada waktu luang


Tabel 54
Distribusi penduduk anak dan remaja berdasarkan kegiatan
remaja pada waktu luang dikelurahan pampang
RT 06/RW 08 kecamatan panakukan
kota Makassar
Kegiatan emaja pada waktu luang N %
Membantu orang tua 43 66.2
Main dengan teman 12 18.5
Olahraga 10 15.5
65 100.0
Sumber : data primer , 2021
Berdasarkan tabel 54 , diketahui bahwa anak dan remaja diwaktu
luang paling banyak digunakan untuk membantu orang tua sebanyak 43
orang (66,2%) dan yang sedikit yaitu berolahraga sebanyak 10 orang (15,5).

f. Masalah Maternal Dan KB


1) Pus menjadi akseptor KB
Tabel 55
Distribusi frekuensi pus menjadi akseptor KB
dikelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakkukang kota Makassar
Pus menjadi akseptor N %
KB
Ya 71 91.0
Tidak 7 9.0
Jumlah 78 100.0
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel 55, diketahui bahwa dari jumlah pus menjadi


aseptor 78 orang ,yang tersedia sebanyak 71 orang (91,0%), sedangkan
yang tidak bersedia sebanyak 7 orang (9,0%).

2) Alat kontrasepsi yang digunakan


Tabel 56
Distribusi frekuensi alat kontrasepsi yang digunakan
di kelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakukang kota Makassar
Alat kontrasepsi yang N %
digunakan
Pil 31 39,7
AKDR 1 1,3
Suntik 37 47,4
Susuk 2 2.6
Lain-lain 7 9.0
Jumlah 78 100.0
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel 56 diatas, diketahui bahwa jumlah yang


menggunakan alat kontrasepsi terbanyak yaitu suntik sebanyak 37 orang
(47,4%) ,dan yang paling sedikit yaitu AKDR sebanyak 1 orang (1,3%).

3) Alasan belum menjadi akseptor


Tabel 57
Distribusi frekuensi alasan belum menjadi akseptor
di kelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakukang kota Makassar
Alasan belum menjadi N %
akseptor
Tidak sempat 5 71.4
Takut 2 28.6
Jumlah 7 100.0
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel 57 diatas , diketahui bahwa jumlah yang belum


menjadi akseptor terbanyak yaitu tidak sempat sebanyak 5 orang (71,4%),
dan yang paling sedikit yaitu takut sebanyak 2 orang (28,6%).

4) Sumber mendapat informasi tentang KB


Tabel 58
Distribusi frekuensi sumber mendapat informasi tentang
KB dikelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakukang kota Makassar
Sumber mendapat n %
informasi tentang KB
Petugas kesehatan 78 100.0
Jumlah 78 100.0
Sumber : data primer 2021

5) Ibu hamil jarak kehamilan


Tabel 59
Distribusi berdasarkan jarak kehamilan dikelurahan pampang
RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Jarak kehamilan N %
< 3 tahun 4 66.7
>3 tahun 2 33.3
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 59 , diketahui bahwa ibu hamil yang jarak
kehamilannya <3 tahun sebanyak 4 orang (66,7%). Sedangkan , >3tahun
sebanyak 2 orang (33,3%).

6) Umur kehamilan
Tabel 60
Distribusi penduduk berdasarkan umur kehamilan di kelurahan
pampang RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Umur kehamilan n %
1-3 bulan 1 16.7
4-6 bulan 2 33.3
7-9 bulan 3 50.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 60 , diketahui bahwa ibu hamil dengan umur
kehamilan paling banyak adalah 7-9 bulan sebanyak 3 orang (50.0%).
Sedangkan , yang paling sedikit adalah umur kehamilan 1-3 bulan
sebanyak (16,7%).

7) Imunisasi TT Ibu Hamil


Tabel 62
Distribusi penduduk berdasarkan imunisasi TT Ibu hamil di
keluarahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Imunisasi TT N %
1x 3 50.0
2x 3 50.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 60, diketahui ibu hamil yang mendapatkan
imunisasi 2 kali sebanyak 3 orang (50.0%). Dan yang mendapatkan
imunisasi TT 1 kalisebanyak 3 orang (50,0%).

8) Penyakit kehamilan
Tabel 61
Distribusi berdasarkan penyakit kehamilan dikelurahan pampang
RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Penyakit kehamilan N %
Tidak ada 6 100.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer , 2021
Berdasarkan tabel 61 , diketahui bahwa dari 6 orang ibu hamil
(100.0%) tidak ada yang menderita penyakit kehamilan.

9) Tambahan Zat Besi (Fe)


Tabel 62
Distribusi berdasarkan tambahan zat besi (Fe) dikelurahan pampang
RT 06/RW 08 kecamatan panakukang
kota Makassar
Tambahan zat besi N %
(Fe)
Ya 6 100.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 62 , diketahui bahwa dari 6 ibu hamil (100.0%)
mendapatkan tambahan zat besi (Fe).
10) Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan
Tabel 63
Distribusi penduduk berdasarkan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilan di kelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakukang kota makassar
Ibu hamil yang memeriksakan N %
kehamilan
Ya 6 100.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 63, diketahui bahwa dari ibu hamil (100.0%)
semuanya memeriksakan kehamilannya .

11) Tempat pemeriksaan kehamilan ibu hamil


Tabel 64
Distribusi penduduk berdasarkan tempat pemeriksaan ibu hamil
dikelurahan panakukang RT 06/RW 08 kecamatan
Panakukang kota Makassar
Tempat pemeriksaan N %
kehamilan
Posyandu 3 50.0
Puskesmas 3 50.0
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkantabel 64 , diketahui bahwa ibu hamil yang
memeriksakan kehamilan diposyandu sebanyak 3 orang (50.0%) dan yang
memeriksakan kehamilan dipuskesmas sebanyak 3 orang (50.0%).

12) Berapa kali pemeriksaan kehamilan


Tabel 65
Distribusi penduduk berdasarkan berapa kali pemeriksaan
kehamilan dikelurahan pampang RT 06/RW 08 kecamatan
panakukang kota Makassar
Berapa kali pemeriksaan N %
kehamilan
1x 3 50.0
2x 2 33,3
3x 1 16,7
Jumlah 6 100.0
Sumber : data primer 2021
Berdasarkan tabel 65, diketahui bahwa pemeriksaan kehamilan
yang paling banyak adalah 1x sebanyak 3 orang (50.0%) dan yang paling
sedikit adalah 3x sebanyak 1 orang (16,7%).

g. Masalah penyakit
1) Jenis penyakit
Tabel 66
Distribusi frekuensi jenis penyakit di kelurahan pampang RT 06/RW
08 kecamatan panakukang kota Makassar
Kebiasaan N %
ISPA 59 49.2
Demam 9 7.5
Hipertensi 8 6.7
Gastritis 6 5.0
Sesak napas 6 5.0
TB paru 6 5.0

Sakit kepala 4 3.3


Diare 4 3.3
Typoid 3 2.5
DM 3 2.5
Gatal-gatal 2 1.7
Kolesterol 2 1.7
DBD 2 1.7
Gout arthritis 1 0.8
Nyeri punggung 1 0.8
Polimenorea 1 0.8
Penyakit jantung 1 0.8
Katarak 1 0.8
Reumatik 1 0.8
Jumlah 120 100.0
h. Masalah lansia
1) Usia Lansia
Tabel 68
Distribusi Frekuensi Usia LansiaKelurahan Pampang RT
06/ RW 08 Kecamatan PanaKkukang Kota Makassar
Usia Lansia N %
55-59 th 28 40.6
60-69 th 24 34.8
>70 th 17 24.6
Jumlah 69 100
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan data tabel 68, diketahui bahwa jumlah lansia 69
orang, umur lansia yang paling banyak antara umur 55-59 th sebanyak
28 orang (40.6%), sedangkan usia yang paling sedikit umur >70 tahun
sebanyak 17 orang (24.6%).

2) Yang dilakukan lansia dengan penyakitnya


Tabel 69
Distribusi Frekuensi yang dilakukan lansia dengan penyakitnya
Di Kelurahan Pampang RT 06/ RW 08
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Yang dilakukan lansia dengan
N %
Penyakitnya
Berobat ke Saranak Yankes 60 87.0
Berobat ke praktik mandiri
3 4.3
tenaga kesehatan
Diobati/ diatasi secara mandiri 6 8.7
Jumlah 69 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 69, dikethui bahwa jumlah lansia berdasarkan
“yang dilakukan dengan penyakitnya” adalah lansia yang paling banyak
berobat ke layanan kesehatan sebanyak 60 orang (87,0%), sedangkan
yang paling sedikit berobat ke praktik tenaga kesehatan serbanyak 3
orang(4.3%).

3) Pemeriksaan Kesehatan Dalam Setahun


Tabel 70
Disitribusi Pemeriksaan Kesehatan dalam Setahun
Di Kelurahan PampangRT 06/ RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Pemeriksaan Kesehatan dalam
N %
Setahun
Kalau sakit saja 69 100.0
Jumlah 69 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 70, diketahui bahwa jumlah lansia
berdasarkan pemeriksaan kesehatan dalam setahun adalah lansia yang
melakukan pemeriksaan kesehatan kalau sakit saja sebanyak 69 orang
(100%)

4) Kegiatan Sehari-hari
Tabel 71
Distribusi Frekuensi Kegiatan Sehari-hari
Di Kleurahan Pampang RT 06/ RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Kegiatan Sehari-hari N %
Lain-lain 24 34.8
Nonton Tv 42 60.9
Pengajian 3 4.3
Jumlah 69 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 71, diketahui bahwa jumlah lansia berdasarkan
kegiatan sehari-hari yang paling banyak adalah menonton Tv sebanyak
42 orang (60.9%) dan yang paling sedikit adalah pengajian sebanyak 3
orang (4.3%).

5) Bantuan yang Dibuthkan Lansia


Tabel 72
Distribusi Frekuensi Bantuan yang Dibutuhkan Lansia
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Bantuan yang Dibutuhkan
N %
Lansia
Pelayanan Kesehatan 64 92.8
Dana Kesehatan 5 7.2
Jumlah 69 100.0
Sumber:Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 72, diketahui bahwa jumlah lansia berdasarkan
bantuan yang dibutuhkan lansia paling banyak adalah pelayanan
kesehatan sebanyak 64 orang (92.8%) dan yang paling sedikit adalah
dana kesehatan sebanyak 5 orang (7.2%)

i. Ekonomi
1) Penghasilan
Tabel 73
Distribusi Frekuensi Penghasilan Di Kelurahan
Pampang RT 06/RW 08 Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar

Penghasilan N %
>200.000,00 8 3.9
>300.000,00 25 12.1
>500.000,00 174 84.0
Jumlah 207 100.0

Berdasarkan tabel 73, diketahui bahwa penghasilan masyarakat yang paling banyak
adalah >500.000,00 sebanyak 174 KK (84%), sedangkan yang paling sedikit >200.000,00
sebanyak 8 KK (3.9%).

2) Alokasi Dana
Tabel 74
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alokasi Dana
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Alokasi Dana N %
Tidak 56 27.1
Ya 151 72.9
Jumlah 207 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 74, diketahui bahwa jumlah alokasi dana
Pemeliharaan kesehatan yang paling banyak adalah Ya sebanyak 151
KK (72.9%), sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak memilih
alokasi dana sebanyak 56 KK (27.1 %).

3) Sarana Ekonomi
Table 75
Distribusi Frekuensi Sarana Ekonomi
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Sarana Ekonomi n %
Lain-lain 207 100.0
Pasar 0 0
Perusahaan 0 0
Jumlah 207 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 75, diketahui bahwa sarana ekonomi yang ada di
wilayah paling banyak adalah lain-lain sebanyak 207 KK (100%)

j. Sarana transportasi
1) Transportasi ke puskesmas
Tabel 76
Ditribusi Transportasi Ke PKM
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Srana Transportasi N %
Jalan Kaki 13 6.3
Motor 194 93.7
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 76, diketahui bahwa sarana transportasi yang
paling banyak digunakan warga yang ingin ke puskesmas yakni
menggunakan sepeda motor sebanyak 194 KK (93,7%), sedangkan
sarana transportasi yang paling sedikit adalah dengan berjalan kaki
sebanyak 13 KK (6.3%).

2) Keamanan Lingkungan
Tabel 77
Ditribusi Frekuensi Keamanan Lingkungan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Kemanan Lingkungan N %
Ya 207 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 77, diketahui bahwasarana kemanan lingkungani
yang paling banyak adalah ya sebanyak 207 KK (100%).

k. Pendidikan
1) Sarana Pendidikan
Tabel 78
Ditribusi Frekuensi Sarana Pendidikan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Srana Pendidikan N %
TK 175 84.5
SD 32 15.5
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 78, diketahui bahwa sarana pendidikan yang
paling banyak TK sebanyak 175 KK (84.5%), sedangkan yang paling
sedikit adalah SD sebanyak 32 KK (15.5%).

2) Adanya Program Kesehatan Disekolah


Tabel 79
Ditribusi Frekuensi Adanya Program Kesehatan Disekolah
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Kemanan N %
Lingkungan
Ya 207 100.0
Tidak 0 0
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 79, diketahui bahwa adanya program kesehatan
disekolah yang paling banyak ya sebanyak 207 KK (100%).

3) Jenis Program Kesehatan


Tabel 80
Ditribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Program Kesehatan
Di Kelurahan Pampang RT 06/RW 08
Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar
Program Kesehatan N %
UKS 202 97.6
PMR 5 2.4
Jumlah 207 100.0
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkab tabel 80, diketahui bahwa jenis program kesehatan
disekolah yang paling banyak adalah UKS sebanyak 202 KK (97.6%),
sedangkan yang paling sedikit adalah PMR sebanyak 5 KK (2.4%)
N DATA MASALAH DIAGNOSA
O KESEHATAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS

1 Dari 874 jiwa ,terdapat 120 orang Masalah kesehatan Perilaku kesehatan
watga yang kurang pemahamannya keluarga cendrung berisiko
tentang penyakit ditandai dengan
a. Dari data yang diperoleh
,ada 6 orang (5,0 %) yang
menderita TB paru dari 120
penduduk yang menderita
penyakit
dalam kurung waktu
setahun
b. Terdapat 8 orang (6,7%)
yang menderita penyakit
hipertensi

2 Dari 160 rumah dikelurahan Kesehatan Defiensi kesehatan


pampang RT 06/RW08 terdapat lingkungan komunitas
beberapa bagian lingkungan yang
belum memenuhi standar kesehatan
ditandai dengan
a. Dari 160 rumah terdapat 76
rumah (47,5%) tidak
memiliki tempat
penampungan sampah
b. Dari 160 rumah terdapat
25 rumah ( 15,6) yang
kondisi rumahnya tidak
Bersih
3 Dari 50 orang menyusui terdapat Kesehatan ibu Ketidakefektifan
sebagaian mengalami dan balita pemeliharaan
diskontiunitas pemberian ASI kesehatan
pada anakanya:
a. Pada saat pengkajian
,didapatkan alas an ibu
menyusui tidak
memberikan ASI
eksklusif pada bayi
karena produksi asi
kurang
b. Terdapat 12 orang ibu
menyusi (24,0%) yang
tidakmemberikan ASI
Padabayi
C. PRIROTAS MASALAH

Kriteria
Sesuai
Potensi
No Masalah dengan Resik Resik Interes Kemungkina Relevan Tersediany Tersediany Tersedi
untuk
kesehata peran o o komunita n diatasi dengan a sumber a sumber a Jumlah
pendidika
n perawat terjad parah s progra tempat fasilitas sumber
n
komunita i m SDM
kesehatan
s
1 Kesehata 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 46
n
keluarga
2 Kesehata 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 45
n ibu

dan balita
3 Kesehatan 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
lingkunga
n

56
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELURAHAN PAMPANG KEC. PANAKUKANG KOTA
MAKASSAR

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Perilaku kesehatan 1. Perilaku kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
cendrung berisiko 2. Control resiko 2. Bantuan modifikasi diri
2 Ketidakefektifan 1. Derajat kesehatan masyarakat 1. Pendidikan kesehatan
pemeliharaan kesehatan
3 Defesiensi kesehatan 1. Peningkatan kesehatan 1. pengembangan program kesehatan
Komunitas 2. Stastu kesehatan komunitas 2. Pendidikan kesehatan
F. PLANINNG OF ACTION (POA)

N Masalah Tujuan Rencana Waktu Tempat Sasaran Penanggung Target


o jawab pencapaian
I II III IV V VI
1. Dari 874 jiwa,terdapat setelah 1. Penyuluha Halaman Warga RT mahasiswa Target
120 orang warga yang dilakukan n tentang Puskesmas 06/RW08 pencapaian
kurang pemahaman intervensi hipertensi untuk masalah
Tentang penyakit /tindakan 2. Pembagian kesehatan
ditandai dengan: keperawatan masker keluarga 100%
a. Dari data yang diharapakan
diperoleh,ada 6 masyarakat
orang (5,0%)yang terhindar dari
menderita TB paru penyakit dan
dari 120 penduduk masalah lainnya
yang menderita akibat
penyakit dalam penurunan
kurung waktu fungsi tubuh
setahun ditandai
b. Terdapat 8 orang dengan ;
(6,7%) yang a. Meningkat
menderita penyakit kan
hipertensi pengetahua
n
masyarakat
t tentang
kesehatan
b. Meningkat
kan
Pengetahua
n
masyarak
at tentang
kondisi
kesehatan
yang
menyerata
i proses
penuaan
c.Meningkat
kan
kesadaran
masyaraka
t tentang
pemanfaat
a n saraa
kesehatan
2. Dari 50 orang setelah Posyandu Ibu Mahasiswa
ibu menyesui dilakuka
terdapat n hamil dan
sebagian intervens menyusi
i di
mengalami /tindakan RT06/RW
diskontiunitas keperawatan 08
pemberian ASI diharapakan
pada masyarakat
anaknya : khususnya
a. Pada ibu
menyusi terjadi
saat pengkajian peningkatan
,didapatkan alas kesadaran
an ibu tidak
menyusi tidak dan
memberikan ASI mengetahui
ekslusif pada pentingnya
bayi pemberian

karena produksi ASI


asi yang
Kurang Eksklusif
b. Terdapat 12 orang
ibu

menyusi (24,0%)
yang tidak
memberikan ASI
pada bayi.
3 Dari 160 rumah setelah Lingkun Warga mahasiswa Target
dikelurahan pampang dilakuka g an RT pencapaia
RT 06/RW08 terdapat n keluarga 06/RW08 n untuk
beberapa intervens masalah
bagian i kesehatan
lingkungan yang /tindakan lingkunga
belum memenuhi keperawatan n 100%
diharapakan
standar lebih
kesehatan memperhatika
n masalah
ditandai dengan:
kesehatanlingk
a. Dari 160
u ngan
rumah terdapat 76
rumah ditandai
(47,5%)tidak dengan ;
memiliki a. Meningka
tempat t kan
penampungan pengetahu
sampah
b. Dari 160 rumah an
terdapat 25 rumah masyaraka
(15,6%)yang tt
kondisi rumahnya tentang
tidak bersih kesehatan
lingkunga
n
b. Meningka
t kan
pengetahu
a
n
masyarak
at
tentang
kondisi
kesehatan
yang
disebabka
n
lingkunga
n yang
kurang
sehat
7 Pustu PKM Pegawai PKM
buntu pampang

dan
mahasiswa
8 Posyandu Puskesm Bayi Pegawai
as PKM
Pampang dan Balita pampang dan
mahasiswa
9 Pendataan PIS-PK Wilaya Warga Mahasiswa
h kerja diwilaya
PKM h kerja
pampang PKM
pampang
1 Keluarga binaan Penerapan Rumah Warga Mahasiswa
0 asuhan warga
keperawata RT06/R
n keluarga W 08
kepada
keluarga
binaan
BAB IV
PEMBAHASAN

Konsep keperawatan komunitas yang professional mengacu pada ilmu dan


kiat keperawataan yang ditunjukan pada masyarakat terutama kelompok resiko
tinggi.peran serta aktif masyarakat sangat mempengaruhi proses penerapan
asuhan keperawatan dimasyarakat itu sendiri.pengkajian yang dilakukan sangat
tergantung pada respon positif dari masyarakat terutama dalam memberikan
informasi yang valid dan akurat.
Tahapan proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan
tahapan pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi:
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.pembahasan ini pun mengacu
pada anal pada tahap peng kajian data perlu di kaji pada kelompokatau komunitas
menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiriatas data demografi; umur
,pendidikan jenis kelamin,pekerjaan,agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat
timbulnya komunitas. Dan mengkaji sub system yang mempengaruhi komunitas
seperti lingkungan fisik perumahan ,pendidikan,kesehatan,keamanan,kesehatan
politik, dan kebijakann pemerintah tentang kesehatan,sarana pelayanan isis
SWOT(Strength /kekuatan, Weakness / Kelemahan ,Opportunity/Kesempatandan
Threat/ancaman).

A. Pengkajian
Kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi dan ekonomi Pengkajian
dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara serta observasi langsung
berdasarkan format pengkajian.
1. AnalisisSwot
a. Strength / kekuatan
Kekuatan dari pengkajiana dalah adanya dasar pengetahuan tentang
pengkajian komunitas oleh mahasiswa, adanya dukungan dari pihak
akademik khususnya tim keperawatan komunitas. tersedianya format
pengkajian komunitas yang baku, jumlah mahasiswa sebanyak 9 orang
dan sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak sehingga
memungkinkan untuk melakukan pengkajian

b. Wenkness/ kelemahan
Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam berkomunikasi
dengan masyarakat setempat yang sebagian besar menggunakan bahasa
daerah serta respon beberapa warga terhadap mahasiswa dianggap hal
yang biasa saja dan kurang penting dalam pengkajian

66
c Opportunity/ kesempatan
Kesempatan dan tahap pengkajian adalah adanya respon positif dari
masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan
sesuar dengan kebutuhan masyarakat
d. Threat / ancaman
Adalah keakuratan data yang diragukan karena pada saat pengkajian
ada beberapa rumah yang kepala keluarganya tidak berada di tempat,
sambutan beberapa rumah kurang baik serta kondisi geografis dimana
padat penduduk
B. Perencanaan
1. AnalisisSWOT :
a. Strengthkekuatan
Kekuatan dalam perencanaan ini meliputi kerjasama yang baik antara
teman kelompok, job description jelas, serta setiap kegiatan yang akan
dilakukan ditunjuk penanggungjawab/ kepanitiaan
b. Weakness/Kelemahan
Dalam menyusun perencanaan kurang melibatkan pihak terkait dengan
kegiatan yang akandilakukan.
c. OpportunityKesempatan
Setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan selalu mendapat
dukungan dari kepala lingkungan, tokohmasyarakat, tokoh agama, dan
pihak puskesmas
d. Threath/Ancaman
Ancaman dalam perencanaan ini adalah ketidakpastian sumber
dana untuk membiayai setiap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
C. Implementasi
1 Stregth/Kekuatan
Kekuatan dari implementasi adalahpersiapan yang matang sehingga
hampir semua kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan
baik
2 Weakness/Kelemahan
Kelemahan dan implementasi adalah tidak semua anggota kelompok
terlibat langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan disebabkan karena ada
beberapa kegiatan yang waktu pelaksanaannya bersamaan.
3. Opportunity/Kesempatan
Kegiatan dapat terlaksana oleh karena adanya kerjasama dengan pihak
institusi, baik dalam bentuk dana, tenaga, dan media penyuluhan
Disampingitu, peran serta masyarakat dan keterlibatan POKJAKES dalam
setiap kegiatan merupakan kesempatan dari tahap implementasi.
4. Threath/Ancaman
Kesibukan warga, sehingga tidak semua warga dapat terlibat dalam
kegiatan hal tersebut dikarenakan kesibukan yang sebagian sebagai pekerja
67
lepas
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik mencakup
penunjukan penanggungjawab/ kepanitiaan, job description dengan
harapan kegiatan tersebut dalam berlangsung dengan baik.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan baik, karena semua
anggota kelompok dapa tberpartisipasi dalam setiap kegiatan yang
dilakukan.
3. Evaluasihasil
Kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana, yaitu penyuluhan
penyuluhan kesehatan, kunjungan kerumah sasaran,.Kegiatan yang
terlaksana sesuai dengan rencanayaitu

68
BAB V
PENUTUP

A.Simpulan
Dari hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
asuhan.keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yang bersifat
komprehensif melalui kerjasama dan peran serta masyarakat Sasaran
keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga dan masyarakat yang
penekanannya pada upaya preventif pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan tidak mengabaikan aspekkuratif dan rehabilitatif
1. Asuhan keperawatan yang diberikan terdiri dari pengkajian,
perencanaan implementasi, dan evaluasi
2. Dalam memberikan asuhan keperawatanKomunitas KI GRW 08
Kampung Baru Kelurahan Pampang mahasiswa melibatkan peran
serta masyarakat melalui strategi pembinaan wilayah dan keluarga
binaan
3. Pemilihan keluarga binaan didasarkan pada keluarga yang berisiko
tinggi, masalahaktual, serta rawan dalam kesehatan.
4. Selama melakukan praktek komunitas mahasiswa bekerjasama
dengan masyarakat melakukan pengkajian, menetapkan masalah,
menentukan prioritas, membuat perencanaan, melaksanakan
kegiatan, danevaluasi
5. Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di Lingkungan RT
06/RW Kampung Baru Kelurahan Pampang adalah masyarakat
tentang kesehatan keluarga
6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dalam
mengatasi masalah tersebut antaralain Penyuluhan kesehatan.dan
pemeriksaan kesehatan
7. Dari berbagaikegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan
hasil antara lain, terlaksananya kegiatan penyuluhan
(padamasyarakatumum, ibu-ibu, anak-anakdanlarisia), meningkatnya
kesadaran penduduk untuk hidup bersih dan sehat
8. Keberhasilan yang telah dicapai merupakan kerja sama antara
mahasiswa dan masyarakat melalui Kelompok Kerja Kesehatan,
tokoh agama, tokohmasyarakat, pemerintah setempat (Jurah dan
lingkungan) pihak pendidikan, serta peran serta masyarakat lainnya
di RT 06/RW 08 Kampung Baru Kelurahan Pampang

B. Saran
1. Diharapkan kerjasama yang baik dari pihak institusi pendidikan,
Dinkes, Puskesmas, serta aparat pemerintah perlu dipertahankan
dimasa mendatang, demi terlaksananya praktek komunitas yang
berkualitas.
2. Puskesmas dan pemerintah sebaiknya memberikan pembinaan yang
berkesinambungan serta berkelanjutan sehingga program-program
dapat terlaksana dengan sukses

Anda mungkin juga menyukai