Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

DISKUSI KELOMPOK I
KEPERAWATAN KOMUNITAS I

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunitas I

Koordinator Mata Kuliah : Meivi Sesanelvira, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom


Dosen Pembimbing: Chatarina Suryaningsih, S.Kep., Ners., M.Kep

KELOMPOK I

Leader : M. Dimas Prabowo (213119164)


Scriber 1 : Uswatun Khasanah (213119049)
Scriber 2 : Vera Ervina Nofitrianti (213119150)

1. Yuni Santiara (213119026) 8. Cicilia Uttary J (213119099)


2. Adzani Arifti (213119027) 9. Rega Nur Laelatul Q (213119101)
3. Iif Masrifah (213119028) 10. Maudina Mardiyanti (213119103)
4. Keu Keu Aditia (213119029) 11. Dafariza Arkhabi (213119125)
5. Novita Febryani H (213119032) 12. Muethia Dwi Astuty (213119147)
6. Reza Arya Sundara (213119054) 13. Helmia Rahmawati (213119151)
7. Assyfa Aulia M (213119069) 14. Kristina Krismartanto (213119158)

ILMU KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Diskusi Kelompok I Keperawatan Komunitas I"
dengan baik, solawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW, juga
kepada keluarga-Nya, sahabat-Nya, dan mudah mudahan sampai kepada kita selaku umat-Nya.
Aamiin. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Meivi Sesanelvira,
M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom selaku Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I dan Ibu
Chatarina Suryaningsih, S.Kep., Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing Diskusi Kelompok
kami, juga pihak-pihak terkait yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga makalah dapat selesai
dengan baik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat berarti bagi kami. Besar
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberi
manfaat bagi pembaca. Aamiin.

Cimahi, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
D. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
E. Metode Penyusunan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Skenario Kasus ................................................................................... 3


B. Step 1 Klarifikasi Istilah ..................................................................... 4
C. Step 2 Identifikasi Masalah ................................................................ 6
D. Step 3 Analisa Masalah ...................................................................... 6
E. Asuhan Keperawatan .......................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................... 19

A. Simpulan ............................................................................................ 19
B. Saran .................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai
bidang. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif.

Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Dalam
menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan fungsi. Diataranya
Peran yang dapat dilaksanakan adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik,
koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu(innovator), pengorganisasian pelayanan
kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai
pengelola (manager). Selain peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi
independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan
peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan
masyarakat indonesia.

B. Batasan masalah

Laporan diskusi ini membahas tentang konsep


1. Step 1 : Klarifikasi Istilah
2. Step 2 : Identifikasi Masalah
3. Step 3 : Menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dari kasus yang tertera.

1
C. Rumusan masalah

1. Bagaimana tabel analisis data hasil pengkajian kasus tersebut?


2. Bagaimana diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan prioritas masalah/skoring?
3. Bagaimana perencanaan asuhan keperawatan komunitas berdasarkan kasus tersebut?
4. Bagaimana rencana kegiatan program kerja dalam bentuk Planning Of Action (POA)?

D. Tujuan

Untuk memberikan pengetahuan mengenai pengkajian dan perencanaan asuhan keperawatan


komunitas

E. Metode Penyusunan

Metode penyusunan makalah ini dengan cara berdiskusi dan mencari sumber informasi dari
jurnal dan buku.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Skenario Kasus

Diskel: Hari Sabtu Tanggal 2 Oktober 2021 jam 08.00 – 10.30

Kasus Diskel:

Mahasiswa Universitas Jend. Achmad Yani Cimahi melakukan pengkajian keperawatan


komunitas di RW 1 Wilayah kerja Puskesmas Cipali. Hasil pengkajian didapatkan: Hasil
wawancara dengan petugas kesehatan bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 karena tidak
tersedianya program untuk mencegah masalah kesehatan di komunitas. Selain itu petugas
kesehatan menjelaskan bahwa terjadi peningkatan kasus DO dalam pengobatan TB paru.
Perawat menjelaskan bahwa tidak efektifnya program untuk mencegah masalah penyakit
menular di komunitas.

Perawat dan kader menjelaskan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara
kesehatan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,
rendahnya kunjungan masyarakat ke sarana Puskesmas, posyandu dan posbindu. Masyarakat
tidak memahami dalam upaya pencegahan Covid-19. Masyarakat tidak menunjukan minat
untuk meningkatkan perilaku sehat. Hasil pengkajian data umum khususnya data demografi
didapatkan bahwa RW 1 terdiri dari 100 KK dan 500 jiwa, yang terdiri dari 100 anak usia
balita, 100 anak usia sekolah, 50 org anak usia remaja, 200 orang usia dewasa, dan 50 orang
usia keluarga.

Hasil pengkajian Survey Mawas Diri didapatkan bahwa :

- 75% keluarga memiliki pengetahuan yang kurang mengenai upaya pencegahan Covid-19
- 80% keluarga memiliki sikap yang negatif untuk mematuhi protokol kesehatan
- 85% keluarga tidak memiliki keterampilan yang mendukung dalam mencuci tangan
- 65% keluarga memiliki asumsi yang salah mengenai penyakit Covid-19 dan TB paru –
- Terjadi peningkatan kasus TB paru sebanyak 20%
- 30% penderita TB paru yang mengalami DO dalam upaya pengobatan

3
- 70% keluarga tidak mematuhi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid-19
- 90% jenis tempat pembuangan sampah menggunakan pelastik
- 75% keluarga kondisi sampah dalam keadaan terbuka
- Cara penolahan sampah : ditimbun : 10%, dibakar : 30%, sembarang tempat : 60%
- 70% keluarga tidak memanfaatkan sarana kesehatan
- Tempat pengobatan : Puskesmas ; 20%, bidan 10%, dokter praktik : 5%, alternatif : 20%,
dukun : 10%, membeli obat ke warung : 35%
- Alasan tdk memanfaatkan sarana kesehatan : jauh : 50%, males : 30%, tidak memiliki
biaya pengobatan 20%
- 80% Keluarga tidak pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan
- Tidak tersedianya sumber informasi kesehatan di komunitas
- 35% keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan
- Pendidikan terakhir : tdk sekolah/tidak tamat : 30%, SD : 40%, SLTP : 15%, SMA : 10%,
PT : 5%

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel analisis data hasil pengkajian?


2. Tentukan diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan prioritas masalah/skoring?
3. Buatlah perencanaan asuhan keperawatan komunitas?
4. Buatlah rencana kegiatan program kerja dalam dalam bentuk Planning Of Action (POA)?

B. Pembahasan
1. Step 1 Klarifikasi Istilah
Pertanyaan:
1. Survey Mawas Diri (Vera 213119150)
2. Demografi (Adzani 213119027)
3. Posbindu (Cicilia 213119099)
4. Posyandu (Maudina 213119103)

Jawaban:

4
1. Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh sekelompok masyarakat setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan di desa/bidan di desa. (Rega Nur 213119101)
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan serta
potensi sumber daya yang terkait dengan pengembangan Desa Siaga Aktif (Iif
Masrifah 213119028)
2. Demografi adalah data statistik tentang suati populasi seperti usia, jenis kelamin dan
ras (Reza Arya 213119054)
Data demografi juga meliputi data usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, angka
kelahiran dan status pernikahan (Novita 213119032)
Data demografi fokus mengkaji permasalahan kependudukan secara kuantitatif,
seperti jumlah, struktur, komposisi, dan ukuran kependudukan sehingga teknik-teknik
perhitungan data kependudukan atau demografi sangat diperlukan untuk
mendapatkan hasil dan kualitas perhitungan yang baik (Assyfa 213119069)
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan (Yuni 213119026)
3. Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini
faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan
dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui
pembinaan terpadu. (Kristina 213119158)
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara
terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi
merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas
fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti
secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera
merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. (Keu Keu A 213119029)
4. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

5
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar (Yuni 213119026)
Pos pelayanan keluarga berencana (posyandu) adalah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas
terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. (Effendi,
Nasrul. 1998: 267). (Keu Keu A 213119029)

2. Step 2 Identifikasi Masalah


1. Buatlah tabel analisis data hasil pengkajian?
2. Tentukan diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan prioritas masalah/skoring?
3. Buatlah perencanaan asuhan keperawatan komunitas?
4. Buatlah rencana kegiatan program kerja dalam dalam bentuk Planning Of Action
(POA)?

3. Step 3 Analisa Masalah


1. Tabel Analisis Data Hasil Pengkajian
(Vera, Assyfa)

MASALAH KEPERAWATAN
DATA
KOMUNITAS
DS: Defisiensi Kesehatan Komunitas
 Perawat dan kader menjelaskan bahwa
rendahnya kesadaran masyarakat untuk
memelihara kesehatan, seperti kurangnya
kesadaran masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat, rendahnya kunjungan
masyarakat ke sarana Puskesmas, posyandu
dan posbindu.

6
 Masyarakat tidak menunjukan minat untuk
meningkatkan perilaku sehat.

DO:
 80% keluarga memiliki sikap yang negatif
untuk mematuhi protokol kesehatan
 85% keluarga tidak memiliki keterampilan
yang mendukung dalam mencuci tangan
 65% keluarga memiliki asumsi yang salah
mengenai penyakit Covid-19 dan TB paru
 Terjadi peningkatan kasus TB paru sebanyak
20%
 30% penderita TB paru yang mengalami DO
dalam upaya pengobatan
 70% keluarga tidak mematuhi protokol
kesehatan dalam upaya pencegahan covid-19
 90% jenis tempat pembuangan sampah
menggunakan pelastik
 75% keluarga kondisi sampah dalam keadaan
terbuka
 Cara penolahan sampah : ditimbun : 10%,
dibakar : 30%, sembarang tempat : 60%
 70% keluarga tidak memanfaatkan sarana
kesehatan

DS: Ketidakefektifan Pemeliharaan


 Menurut petugas, terjadi peningkatan kasus Kesehatan
Covid-19 karena tidak tersedianya program
untuk mencegah masalah kesehatan di
komunitas.

7
 Perawat menjelaskan bahwa tidak efektifnya
program untuk mencegah masalah penyakit
menular di komunitas.
 Masyarakat tidak memahami dalam upaya
pencegahan Covid-19.

DO:
 75% keluarga memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai upaya pencegahan Covid-
19
 Tempat pengobatan : Puskesmas ; 20%,
bidan 10%, dokter praktik : 5%, alternatif :
20%, dukun : 10%, membeli obat ke warung
: 35%
 Alasan tdk memanfaatkan sarana kesehatan :
jauh : 50%, males : 30%, tidak memiliki
biaya pengobatan 20%
 80% Keluarga tidak pernah mendapatkan
penyuluhan kesehatan
 Tidak tersedianya sumber informasi
kesehatan di komunitas
 35% keluarga tidak memiliki jaminan
kesehatan
 Pendidikan terakhir : tdk sekolah/tidak tamat
: 30%, SD : 40%, SLTP : 15%, SMA : 10%,
PT : 5%

2. Diagnosa Keperawatan Komunitas Berdasarkan Prioritas Masalah/Skoring


(Rega, Adzani)

8
KRITERIA
1 2 3 4 5 6
NO DIAGNOSA JUMLAH RANKING
(BxS) (BxS) (BxS) (BxS) (BxS) (BxS)
B= 4 B= 5 B= 8 B= 8 B= 7 B= 4
1. Defisit
kesehatan 4x3= 5 X 1= 8X3 8X4 7X5 4X5=
128 1
komunitas 12 5 = 24 = 32 = 35 20
D.0110
2. Pemeriharaan
kesehatan 5X 3 = 8x2 8x4 7x5 4x5
4X2 = 8 126 2
tidak efektif 15 =16 = 32 = 35 20
D.0117

3. Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas


(Vera, Cicilia, Helmia, Maudina, Kristina, Reza)

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


Kategori: Perilaku Prevensi Primer: Prevensi Primer:
Subkategori: Penyuluhan Status kesehatan komunitas Edukasi Prilaku Upaya Kesehatan
dan pembelajaran meningkat (L.12109), dengan (I.12345)
kriteria hasil : Observasi
Defisit kesehatan - Ketersediaan program - Identifikasi kesiapan dan
komunitas (D.0110) promosi kesehatan kemampuan menerima informasi
meningkat dari 1 – 5
Terapeutik
Prevensi Sekunder: - Sediakan materi dan media
Ketahanan komunitas pendidikan kesehatan
meningkat (L.08075), dengan - Jadwalkan pendidikan kesehatan
kriteria hasil : sesuai kesepakatan
- Gunakan variasi metode
pembelajaran

9
- Ketersediaan pelayanan - Gunakan pendekatan promosi
kesehatan meningkat dari kesehatan dengan memperhatikan
1–5 pengaruh dan hambatan dari
- Ketersediaan sumber daya lingkungan, sosial, dan budaya
untuk memenuhi
Edukasi
kebutuhan dasar
- Jelaskan penanganan masalah
meningkat dari 1 – 5
kesehatan
Prevensi Tersier: - Informasikan sumber yang tepat
Status koping komunitas yang tersedia di masyarakat
membaik (L.09089), dengan - Anjurkan menggunakan fasilitas
kriteria hasil : kesehatan
- Keberdayaan komunitas - Ajarkan mengidentifikasi tujuan
meningkat dari 1 – 5 yang akan dicapai
- Perencanaan komunitas - Ajarkan program kesehatan dalam
meningkat dari 1 – 5 kehidupan sehari-hari
- Sumber daya komunitas - Ajarkan pencarian dan penggunaan
meningkat dari 1 – 5 sistem fasilitas pelayanan
- Partisipasi masyarakat kesehatan
meningkat dari 1 – 5 - Ajarkan cara pemeliharaan
kesehatan

Prevensi Sekunder:
Skrining Kesehatan (I.15481)
Observasi
- Identifikasi target populasi
skrining kesehatan

Terapeutik
- Lakukan informed consent
skrining kesehatan

10
- Sediakan akses layanan skrining
(mis. waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu skrining
kesehatan
- Gunakan instrumen skrining yang
valid dan akurat
- Sediakan lingkungan yang nyaman
selama prosedur skrining
kesehatan

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
skrining kesehatan
- Informasikan hasil skrining
kesehatan

Prevensi Tersier:
Pencegahan Risiko Lingkungan
(I.14545)
Observasi
- Identifikasi adanya risiko
ligkungan yang dapat
merusak/membahayakan kesehatan
- Identifikasi pihak-pihak yang
dapat membantu masyarakat untuk
perlindungan dari bahaya
lingkungan

Terapeutik
- Analisis tingkat risiko terkait
dengan lingkungan (mis.

11
Perumahan, air, makanan, radiasi
dan kekerasan)
- Bekerjasama dengan pihak-pihak
terkait untuk meningkatkan
keamanan lingkungan
- Fasilitasi anggota masyarakat
untuk melakukan modifikasi
lingkungan yang aman

Edukasi
- Informasikan pada populasi yang
berisiko terkait bahaya yang
mungkin diperoleh dari lingkangan
sekitar

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan petugas
kesehatan terkait, jika perlu

Kategori: Perilaku Prevensi Primer: Prevensi Primer:


Subkategori: Penyuluhan Pemeliharaan Kesehatan Edukasi Kesehatan I.12383
dan pembelajaran (L.12106), dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi kesiapan dan
Pemeliharaan Kesehatan - Menunjukkan perilaku kemampuan menerima informasi
Tidak Efektif (D.0117) adaptif meningkat dari 1 – - Identifikasi faktor-faktor yang
5 dapat meningkatkan dan
- Menunjukkan menurunkan motivasi perilaku
pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat
sehat meningkat dari 1 – 5 Edukasi
- Kemampuan menjalankan - Jelaskan faktor risiko yang dapat
prilaku sehat meningkat mempengaruhi kesehatan
dari 1 – 5 - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat

12
Prevensi Sekunder: - Ajarkan strategi yang dapat
Manajemen Kesehatan digunakan untuk meningkatkan
(L.12104), dengan kriteria perilaku hidup bersih dan sehat
hasil :
- Melakukan tindakan Prevensi Sekunder:
untuk mengurangi faktor Promosi Kesadaran Diri I.09311
resiko meningkat dari 1 – Observasi
5 - Identifikasi respons yang di
- Menerapkan program tunjukkan berbagai situasi
perawatan meningkat dari Terapeutik
1–5 - Diskusikan nilai-nilai yang
- Aktivitas hidup sehari- berkontribusi terhadap konsep diri
hari efektif memenuhi - Diskusikan tentang pikiran,
tujuan kesehatan perilaku atau respons terhadap
meningkat dari 1 – 5 kondisi
- Motivasi dalam meningkatkan
Prevensi Tersier:
kemampuan belajar
Perilaku Kesehatan
Edukasi
(L.12107), dengan kriteria
- Ajarkan cara membuat prioritas
hasil :
hidup
- Penerimaan terhadap
perubahan status
Prevensi Tersier:
kesehatan meningkat dari
Koordinasi Diskusi Keluarga
1–5
(I.12482)
- Kemampuan peningkatan
Observasi
kesehatan meningkat dari
- Identifikasi gangguan kesehatan
1–5
setiap anggota keluarga
Teurapetik
- Fasilitasi keluarga menduskusikan
masalah kesehatan yang sedang
dialami

13
- Pertahankan hubungan timbal
balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan
- Libatkan keluarga dalam
mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat
Edukasi
- Anjurkan anggota keluarga dalam
memafaatkan sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat

4. Rencana Kegiatan Program Kerja Planning Of Action (POA)


(Dafariza, Novita, Assyfa)

Masalah Sember
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ
keperawatan dana
Defisiensi  TUM 1.1 Manajemen Masyara 08 Balai Swadaya Leatleat Mahasisw
kesehatan - Setelah lingkungan kat RW Oktobe desa dan a
komunitas dilakukan komunitas : 01 di r 2021 Cipali Poster Universita
kegiatan - Inisiasi Wilayah s Jenderal
selama 1 skring resiko kerja Achamd
minggu kesehatan Puskesm Yani
diharapkan yang berasal as Cipali Cimahi
masalah dari
defisit lingkungan
kesehatan - Monitor
pada status risiko
masyarakat kesehatan
tidak terjadi yang sudah
diketahui
 TUK

14
- Setelah - Berkolabora
dilakukan si dalam
kegiatan mengemban
selama 1 gkan
minggu program aksi
diharapkan di komunitas
: - Dorong
1. Meningkat lingkungan
nya derajat untuk
kesehatan berpartisipas
masyarakat i aktif dalam
2. Meningkat keselamatan
nya komunitas
kompetensi
masyarakat 1.2
3. Efektivitas Perlindungan
program lingkungan yang
berisiko :
- Informasika
n populasi
yang
berisiko
mengenai
hal-hal yang
membahaya
kan di
lingkungan
- Pertahankan
pengetahuan
terkait
dengan

15
standar
lingkungan
tertentu

1.3
Skrining
kesehatan
- Iklankan
layanan
skrining
kesehata
untuk
meningkatka
n kesadaran
masyarakat
- Sediakan
akses yang
mudah bagi
layanan
skrining
- Instruksikan
pasien akan
rasionalisasi
dan tujuan
pemeriksaan
kesehatan
serta
pemantauan
diri

16
Pemeliharaan  TUM 1. Pendidikan Masyara 08 Balai Swadaya Leatleat Mahasisw
kesehatan - Setelah kesehatan kat RW Oktobe desa dan a
tidak efektif dilakukan 2. Peningkatan 01 di r 2021 Cipali Poster Universita
kegiatan kesadaran Wilayah s Jenderal
selama 1 kesehatan kerja Achamd
minggu 3. Bimbingan Puskesm Yani
diharapkan antisipatif as Cipali Cimahi
masalah 4.
pemelihara Skrining
an kesehatan
kesehatan
pada
masyarakat
menjadi
efektif.
 TUK
- Setelah
dilakukan
kegiatan
selama 1
minggu
diharapkan
:
1. Pemeli
haraan
kesehat
an di
RW 1
mening
kat

17
2. Masyar
akat
meman
faatkan
informa
si
kesehat
an
3. Masyar
akat
mendap
atkan
penyul
uhan
4. Warga
memili
ki
jamina
n
kesehat
an

18
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan


keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian
dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,
penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit
dan bahaya yang lebih besar ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Dalam menjalankan visi
misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan fungsi. Diataranya Peran yang dapat
dilaksanakan di antaranya adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik,
koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu (innovator), pengorganisasian pelayanan
kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai
pengelola (manager). Selain peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi
independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen.

B. Saran

Penyusun senantiasa mengharapkan kritik saran yang membangun guna penyempurna


makalah kami selanjutnya, selain itu penyusun juga menyarankan kepada rekan-rekan calon
perawat dan perawat untuk memahami peran dan fungsi perawat sehingga kita dapat
menjalankan tugas dengan baik tanpa menyalahi aturan yang sudah di tentukan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sopiah, O. (2018). MODEL PENGEMBANGAN APLIKASI DATA SURVEY MAWAS DIRI


PADA KEGITAN DESA SIAGA DI KABUPATEN KARAWANG. [Online]. Tersedia:
https://journal.unsika.ac.id/index.php/HSG/article/view/1561/1237 [2021, Oktober 2]

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

20

Anda mungkin juga menyukai