Anda di halaman 1dari 3

WEB OF CAUTION DIARE

Faktor resiko utama : Mikroorganisme pathogen penyebab diare


 Kurangya air bersih disebarluaskan lewat jalur fekal oral melalui :
 Tinggal berdesakan  Makanan atau air yang terkontaminasi
 Higiene yang buruk  Ditularkan antara manusia melalui kontak
 Kurang gizi yang erat
 Sanitasi yang jelek

Klasifikasi Diare :
1. Diare Akut DIARE
 Keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi Gejala yang terjadi karena kelainan
defekasi yang sering yang melibatkan fungsi pencernaan,
 Disebabkan pleh agen infeksius dalam straktus GI penyerapan dan sekresi. Diare
 Dapat menyertai infeksi saluran nafas atas (ISPA) atau disebabkan oleh transportasi air dan
saluran kemih (ISK), terapi antibiotik atau pemberian obat elektrolit yang abnormal di dalam
pencahar (laksatif)
usus.
 Biasanya sembuh sendiri (lamanya sakit kurang dari 14
hari)
 Akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak
terjadi

2. Diare Kronis
 Peningkatan frekuensi defekasi dan kandungan air dalam
feces dengan durasi sakit > 14 hari
 Terjadi karena keadaan kronis (sindrom malabsorbasi,
penyakit inflamasi usus, defisiensi kekebalan, alergi
makanan, intoleransi laktosa atau diare non spesifik yang
kronis atau akibat dari penatalaksanaan diare akut yang
tidak memadai

Infeksi Makanan Psikologis

Ansietas
Berkembang di usus Toksik tak dapat diserap

Malabsorbsi lemak protein


Hipersekresi air dan elektrolitt Hiperperistaltik

Meningkat tekanan osmotik

Isi usus Penyerapan makan di usus Pergeseran air dan elektrolit ke


menurun usus
Diare

Frekuensi BAB meningkat

Hilang cairan dan elektrolit

Gangguan keseimbangan cairan Asidosis metabolik


dan elektolit

Dehidrasi
sesak

Kekurangan volume cairan


yang berhubungan denagan Resiko syok (hipovolemi)
kehilangan cairan yang Gangguan pertukaran gas
berlebih dari traktus GI ke
dalam peses atau muntahan

Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan atau rasional  Buka jalan nafas gunakan tekhnik


chin lift atau jaw thrust bila perlu
 Berikan larutan oralit untuk rehidrasi maupun penggantian cairan yang  Posisikan pasien untuk
hilang lewat feses memaksimalkan ventilasi
 Berikan dan pantau pemberian cairan infus sesuai program untuk  Identifikasi pasien perlunya
mengatasi dehidrasi dan komitus yang berat pemasangan alat jalan bantu nafas
 Berikan preparat antimikroba sesuai program untuk mengatasi  Lakukan fisioterapi dada jika
mikroorganisme patogen spesifik yang menyebabkan kehilangan cairan perlu
berlebih lewat traktus GI  Monitor respirasi dan status O2
 Pertahankan catatan asupan dan haluaran cairan (urin, feses dan
muntahan) secara ketat untuk mengevaluasi keefektipan intervensi

Hasil yang diharapkan


Anak meperlihatkan tanda hidrasi yang adek kuat

Intervensi keperawatan

 Monitoring status sirkulasi warna kulit, suhu kulit, denyut


jantung, HR, ritme,nad perifer, kafiler refill.
 Monitoring tanda inadekuat oksigenasi jaringan
 Monitoring suhu dan pernafasan
 Monitoring tanda awal syok
 Berikan cairan IV atau oral yang tepat
 Lihat dan pelihara kepatenan jalan nafas

Anda mungkin juga menyukai