Anda di halaman 1dari 7

KASUS

Ny. D dibawa ke RS Cempaka dengan keluhan tidak sadar karena terjatuh dan tidak
sadarkan diri saat bersepeda. Sebelumnya pasien gemetar tangannya, lama kelamaan lemas
dan akhirnya jatuh di jalan tidak sadarkan diri. Pada saat dibawa ke RS klien kemudian sadar,
dan muntah 3x, mengeluh sakit kepala berputar. Hasil pengkajian didapatkan pasien
mengalami kelemahan anggota gerak di sisi kiri, mulut dan bicara pelo, TD 179/96mmHg,
RR 19x/ menit, Nadi 59x/ menit, dan Suhu 37oC, pasien memiliki riwayat Hipertensi dan
kejang 3 tahun lalu. Pada saat keluarga ditanya ada salah satu anggota keluarga yg menderita
hipertensi dan penyakit jantung. Kemudian pasien pada saat diperiksa Lab lada tgl 7
november hasil Hb 12,7. Ht 3,73. LED >10. Leukosit 8.000. Trombosit 282.000 dan hasil CT
Scan terdapat perdarahan intracranial di frontal kanan.

Identitas Diri Klien


Nama : Ny. D Tanggal Masuk : 30 November 2020
TTL :Jakarta, 31 -5- 1972 Sumber Informasi : Klien dan
Usia : 48 tahun Keluarga
Jenis Kelamin : Wanita Agama : Islam
Pendidikan : SMA Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta Suku : Batak
Alamat : Jl. Sampan No. 38 Lama Bekerja : 15 tahun

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien ditemukan warga tidak sadarkan diri di jalan saat bersepeda,
yang sebelumnya merasakan tangan bergetar dan lemas.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sakit kepala berputar, badannya lemas, muntah 3x,
merasakan kelemahan anggota sisi dan sulit bicara.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi, sering sakit kepala, dan riwayat
kejang 3 tahun lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan ada riwayat Hipertensi dan penyakit jantung
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: composmentis, TD 179/96mmHg, RR 19x/ menit, Nadi
59x/ menit, dan Suhu 37oC.
b. Wajah: simetris, tidak ada edema
c. Kepala: rambut bersih, hitam, dan tidak ada perbesaran
d. Mata: konjungtiva tidak anemis, penglihatan kabur
e. Mulut: pelo ke sebelah kiri, sulit bicara
f. System Persarafan: GCS E4 M1 V- kaku kuduk -, kernig sign -, kerusakan
CN VII dan CN XII
g. Ekstremitas: terdapat kelemahan anggota gerak sisi kiri, ROM pasif,
kemampuan pergerakan sendi berkurang
h. Motorik :

5 2
5 2
5 2  Hemiparase sinistra
5 2
5 1
5 1
5 1
5 2

3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil CT Scan
a. Perdarahan intracranial di frontal kanan
b. Fraktur os frontopariental kanan
c. Tampak lesi hipodens berbatas sebagian tegas pada frontal kanan
d. Tampak pelebaran ventrikel lateral kanan kornu anterior didekat lesi
hipodens di frontal kanan

Hasil Pemeriksaan MRI:

a. AVM berdarah dilobus fronto pariental kanan, defek tulang frontal kanan,
dan terdapat lesi iskemik di capsula interna kanan.

Laboratorium
Normal
Hb 12,7 12 – 14
Ht 3.73 40-48
LED 25 0-10
Leukosit 8.000 5000 – 10.000
Trombosit 282.000 150Rb–400Rb

Pada pemeriksaan darah rutin, ditemukan peningkatan LED


pemeriksaan LED untuk mengukur percepatan dimana sel sel darah merah
mengendapkan darah yang tidak membeku dalam mm/jam.

4. Terapi
a. Terapi Umum:
- Bebaskan jalan nafas pasien dan pertahankan ventilasi yang adekuat
Pasien stroke dirawat di ICU jika volume hematoma >30ml,
perdarahan intravaskuler dengan hidrosefalus dan keadaan klinis
memburuk.
- Tekanan Darah harus diturunkan sampai tekanan darah premoid atau
15-20%. Bila tenakan darah sistolik >180 mmHg, diastolik >120
mmHg, dan MAP 130 mmHg dan volume hematoma bertambah
- Pemberian manitol dan hiperventilasi (PCo 20-35 mmHg)
b. Captropil 25mg 3x1
- Indikasi: untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak
dapat diatasi.
- Kontraindikasi: tidak boleh diberikan pada penderita ginjal, tidak
boleh diberikan kepada ibu menyusui.
- Efeksamping: gatal-gatal, sakit kepala, takikardia (detak jantung
yang berlebihan). Pemberian obat dengan dosis 25 mg 3x1
c. Amlodipin 10mg 1x1
- Indikasi: untuk mengobati tekanan darah tinggi
- Kontraindikasi: amlodipinrelatif aman dan tidak ada
kontraindikasi khusus
- Efeksamping: timbulnya bengkak, sakit kepala, lemas,pusing
berputar, mual, mengantuk.
d. Non Farmakologi
- Stabilisasi TTV
- Hindari kenaikan suhu, batu, konstipasi, dan cairan berlebih yang
dapat meningkatkan TIK
- Saat muntah, posisi kepala dan badan atas 20 – 30 derajat, posisi
miring apabila muntah dan boleh mulai mobilisasi bertahap jika
hemodinamika stabil.

Patofisiologi

Factor Risiko Stroke (Hipertensi)

Dinding Arteri Lemah

Aneurisma

Pembuluh Darah Pecah

Perdarahan Intraserebral

Perembesan Darah Ke Dalam Parenkim Otak

Stroke

Deficit Neurologis

Penurunan Perfusi Darah Kehilangan Control Disfungsi Komunikasi


Volunteer
Iskemi Disartria, Apraksia
Hemiparesis
Infark Serebral dx. Gangguan Komunikasi
dx. Gangguan Mobilitas Verbal
dx. Perfusi Jaringan Fisik
Serebral Tidak Efektif
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengatakan sakit kepala - KU: composmentis, TD
berputar 179/96mmHg, RR 19x/ menit, Nadi
- Pasien mengatakan badannya lemas 59x/ menit, dan Suhu 37oC.
- Pasien mengatakan sulit - Kelemahan tubuh sisi kiri
menggerakan tubuh bagian kiri - Mulut pelo sebelah kiri, sulit bicara
- Pasien mengatakan memiliki riwayat - GCS E4 M1 V-
Hipertensi - Hemiparase sinistra
- Keluarga mengatakan memiliki - Kelemahan pergerakan sendi
riwayat Hipertensi dan penyakit - Kerusakan CN VII dan CN XII
jantung - Hasil CT Scan: Perdarahan
- Pasien mengatakan pernah kejang 3 intracranial di frontal kanan
tahun lalu - Hasil Pemeriksaan MRI: AVM
- Pasien mengeluh sulit bicara berdarah dilobus fronto pariental
kanan, defek tulang frontal kanan, dan
terdapat lesi iskemik di capsula
interna kanan.
- Hasil LED: 25

Analisa Data
Simptom Etiologi Problem
DS: Aneurisme Perfusi jaringan
- Pasien mengatakan sakit kepala berputar cerebral serebral tidak
- Pasien mengatakan memiliki riwayat efektif
Hipertensi
- Pasien mengatakan pernah kejang 3 tahun
lalu
- Keluarga mengatakan memiliki riwayat
Hipertensi dan penyakit jantung

DO:
- TD 179/96mmHg
- Hasil CT Scan: Perdarahan intracranial di
frontal kanan
- Hasil Pemeriksaan MRI: AVM berdarah
dilobus fronto pariental kanan, defek
tulang frontal kanan, dan terdapat lesi
iskemik di capsula interna kanan
DS: Gangguan Gangguan
- Pasien mengatakan badannya lemas neuromuskular mobilitas fisik
- Pasien mengatakan sulit menggerakan
tubuh bagian kiri

DO:
- Kelemahan tubuh sisi kiri
- GCS E4 M1 V-
- Hemiparase sinistra
- Kelemahan pergerakan sendi
DS: Gangguan Gangguan
- Pasien mengeluh sulit bicara neuromuskular komunikasi
verbal
DO:
- Mulut pelo sebelah kiri, sulit bicara
- Kerusakan CN VII dan CN XII

B. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan aneurisme cerebral
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular

C. Intervensi Keperawatan
Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan aneurisme cerebral
 Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perfusi
jaringan serebral efektif
 Kriteria Hasil: pasien tidak gelisah, tanda tanda vital normal (TD turun
menjadi 130/90), akral hangat, dan tidak ada sianosis
 Intervensi:
Manajemen Peningkatan TIK
- Observasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor MAP, CVP, ICP
- Monitor status pernafasan
- Monitor CSS
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Hindari penggunaan PEEP
- Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan
- Kolaborasi pemberian diuretic
Pemantauan TIK
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor pelebaran pembuluh darah
- Monitor tekanan perfusi serebral
- Pertahankan posisi kepala dan leher netral

Anda mungkin juga menyukai