Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan
Disusun oleh:
Tingkat: 2A
Asma Bronchiale adalah salah satu diantara sekian banyaknya macam penyakit yang pernah
ada. Asma sendiri adalah gangguan pernapasan dimana seseorang mengalami kesulitan dalam
bernapas. Penyakit ini jangan sampai disepelekan, karena jika dibiarkan terus menerus tentu kana
sangan berbahaya dan menganggu aktifitas sehari-hari. Salah satu penyakit asma yang dikenal
adalah asma bronchiale.
Asma Bronchial adalah suatu sindrom dengan faktor penyebab yang kompleks. Asma
bronchiale merupakan sindroma klinik dengan sifat-sifat multifaktorial dan cenderung berjalan
kronis dengan eksaserbasi akut.
Dalam perjalanan penyakitnya, asma bronchiale banyak dipengaruhi faktor sosial ekonomi
pekerjaan dan stress. Penderita yang sering mengalami status asmatikus mempunyai prognosa
kurang baik .
(Menurut The American Thorasis Society, 1962) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan,
yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan yang tersebar luas diseluruh paru dan yang
derajatnya dapat berubah secara spontan atau setelah mendapat pengobatan.
B. Klasifikasi
Golongan Alergen
Berdasarkan cara masuknya alergen maka dikenal 4 macam penyakit asma yaitu :
Golongan Nonalergen
a. Zat kimia
b. Faktor fisik
c. Infeksi saluran nafas
d. Aktifitas fisik
e. Obat-obatan bahan kimia
f. Ketegangan mental emosional
Pengobatan :
1. Bronkodilator
2. Minum obat sesuai dosis
3. Fisioterapi
4. Minum air, menghirip uap panas sebagai pengencer dahak
Role Play Asuhan Keperawatan Pasien Asma Bronchiale
Peran
Nn. Y dirawat diruang dahlia RS. Harapan Kita dengan diagnosa Asma Bronkhial telah dirawat
selama satu hari, Nn. Y telah mengalami asma sejak usia 6 tahun, biasanya asma timbul setiap
terpapar udara dingin.
(Perawat yang melakukan tugas di malam hari melakukan operan kepada perawat yang bertugas
pada pagi hari)
Perawat 1 : “ Perawat Niken, pasien di ruang dahlia bernama Nn. D, usia 16 tahun, dengan
diagnosa asma bronkhial, datang ke rumah sakit pada tanggal 22 september 2019 dengan keluhan
sesak napas dan sudah dilakukan pemberian oksigen sebanyak 3 L/menit, sesak sedikit
berkurang dan terpasang infus RL 20 tpm, pemberian obat oral salbutamol 2 mg 3x1 dan
dexametason 0,5 mg 3x1 diruang IGD. Intervensi selanjutnya yang dilakukan yaitu Postural
Drainage.
Perawat 2 :” Perkenalkan nama saya perawat yang bertugas pukul 07.00-14.00 siang,
dengan adek siapa ?.”
Pasien : “ Nama saya Desy sus.” (dengan keadaan sesak, dan batuk-batuk)
Perawat :” Baik sudah sesuai ya dek, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan ttv,
kurang lebih 15 menit tempatnya disini, apakah adek bersedia?”
(Perawat pun melakukan ttv, setelah dilakukan pemeriksaan ttv di dapatkan hasil)
Keluarga :” Iya sus anak saya kesulitan bernapas, tadi setelah keluar dari ruang IGD
sesaknya berkurang, namun sekarang sesak lagi sus”
Perawat 2 :” Baik kalo begitu saya akan memberitahukan dokter untuk tindakan
selanjutnya.”
Perawat :” Pasien di ruang dahlia bernama Nn. D, usia 16 tahun, dengan diagnosa asma
bronkhial, datang ke rumah sakit pada tanggal 22 september 2019 dengan keluhan sesak napas
dan sudah dilakukan pemberian oksigen sebanyak 3 L/menit, sesak sedikit berkurang dan
terpasang infus RL 20 tpm, pemberian obat oral salbutamol 2 mg 3x1 dan dexametason 0,5 mg
3x1 diruang IGD, saya telah melakukan TTV kembali dan hasil pernapasan pasien kembali
meningkat yaitu 30 x/menit.”
(Dokter dan perawat 2 dan 3 pun menuju ruang dahlia dan melakukan pengkajian serta tindakan
selanjutnya)
(Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan melakukan auskultasi dan di dapatkan
suara wheezing, pekak jantung mengecil takikardi, paru : inspeksi dinding torak tampak
mengembang, diafragma terdorong kebawah, perkusi : hipersonor, palpasi : vokal fremitus kanan
kiri)
Dokter :” Sus tambahkan jumlah oksigennya menjadi 6 liter/menit, dan tambahkan dosis
oral salbutamol 5 mg 3x1 segera ya sus. ” (mencatat resep dan memberikannya kepada perawat)
Perawat 3 :“ Baik ibu tindakan selanjutnya yaitu pemberian oksigen, ibu bisa
menandatangani berkas ini ya bu.”
(Perawat keluar ruangan lalu meminta advis dokter, serta menyiapkan peralatan untuk pemberian
oksigen)
Perawat 3 :” Dok ini ada advis yang harus ditandatangani, untuk pemberian oksigen pada
pasien di ruang dahlia.”
Dokter :” Baik.(dokter pun menandatangani), segera lakukan tindakan pada pasien Nn. D
ya sus dan pantau terus keadannya jika 30 menit tidak ada petubahan maka kita lakukan
nebulizer ”
Siapkan Alat-alat
Tabung Humidifier
Plester
Gunting Plester
Flow meter
Tabung Oksige
- Cuci tangan
Tahap Orientasi
Tahap Terminasi
Keluarga :” Bagaimana sus, sudah tidak apa-apa kan anak saya? kok masi terlihat sesak
ya?”
Perawat 3 :” Iya sama-sama bu, kami pamit dulu, saya akan kembali setelah 30 meit ya bu.”
(setelah 30 menit, perawat pun datang ke ruangan pasien dan sesak pasien berkurang)
Perawat 2 : “ Baik kalo begitu, selanjutnya adek minum obat dulu ya dek”
(Perawat pun memberikan obat kepada pasien, obat oral yang diberikan yaitu salbutamol dengan
dosis 5 mg)
Perawat 2 : “ Baik ibu karena tindakannya sudah selesai, kami pamit dulu keruang perawat,
jika anak ibu masih merasa sesak ibu bisa atur posisi 45 º jika sesaknya berlanjut ibu bisa
memanggil kami diruang perawat ya bu.”
(Perawat 2 pun melakukan dokumentasi tindakan yang sudah dilakukannya yaitu pemberian
oksigen dan obat oral, perawat 2 mencatat banyaknya oksigen yang diberikan yaitu 3 liter/menit,
dan obat oral salbutamol 5 mg)