Anda di halaman 1dari 8

ROLEPLAY DOKUMENTASI KEPERAWATAN PASIEN ASMA BRONCHIALE

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan

Dosen Pengampu : Riyanto , M.Kep, Sp. Kom

Disusun oleh:

Mifta Fadhila NIM. P17320318015

Niken Ayu Lestari NIM P17320318035

Putri Raudatul Muplihat NIM P17320318036

Devina Agnesya Sanusi NIM P17320318038

Desy Puspitasari NIM P17320318042

Tingkat: 2A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
2019/2020
A. Pengertian Asma Bronchiale

Asma Bronchiale adalah salah satu diantara sekian banyaknya macam penyakit yang pernah
ada. Asma sendiri adalah gangguan pernapasan dimana seseorang mengalami kesulitan dalam
bernapas. Penyakit ini jangan sampai disepelekan, karena jika dibiarkan terus menerus tentu kana
sangan berbahaya dan menganggu aktifitas sehari-hari. Salah satu penyakit asma yang dikenal
adalah asma bronchiale.

Asma Bronchial adalah suatu sindrom dengan faktor penyebab yang kompleks. Asma
bronchiale merupakan sindroma klinik dengan sifat-sifat multifaktorial dan cenderung berjalan
kronis dengan eksaserbasi akut.

Dalam perjalanan penyakitnya, asma bronchiale banyak dipengaruhi faktor sosial ekonomi
pekerjaan dan stress. Penderita yang sering mengalami status asmatikus mempunyai prognosa
kurang baik .

(Menurut The American Thorasis Society, 1962) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan,
yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan yang tersebar luas diseluruh paru dan yang
derajatnya dapat berubah secara spontan atau setelah mendapat pengobatan.

B. Klasifikasi

Golongan Alergen

Berdasarkan cara masuknya alergen maka dikenal 4 macam penyakit asma yaitu :

1. Asma Inhalasi yang disebabkan oleh :


- Debu rumah atau tungau
- Tepung sari
- Bulu buung
- Air liur
- Bulu binantang
- Sprora jamur
2. Asma Ingestan yang disebabkan oleh :
- Susu
- Telur
- Makanan laut
- Obat-obatan
- Bahan-bahan kimia
3. Asma Kontakta yang disebabkan oleh :
- Salep
- Logam
- Debu rumah
- Tumgau
4. Asma Ekstrinsik
- Pada umumnya mulai usia 3-45 tahun
- Pada umumnya oleh karena alergen inhalasi
- Tes kulit
- Prognosa lebih baik
- Ada riwayat alergi keluarga
- Alergi makanan

Golongan Nonalergen

Asma golongan nonalergen disebabkan karena adanya :

a. Zat kimia
b. Faktor fisik
c. Infeksi saluran nafas
d. Aktifitas fisik
e. Obat-obatan bahan kimia
f. Ketegangan mental emosional

C. Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan :
1. Menghindari terjadinya infeksi virus, bakteri
2. Menghindari rangsangan bahan alergik
3. Menghindari rangsangan nonalergik
4. Menghindari stress atau kelelahan psikis dan fisik

Pengobatan :

1. Bronkodilator
2. Minum obat sesuai dosis
3. Fisioterapi
4. Minum air, menghirip uap panas sebagai pengencer dahak
Role Play Asuhan Keperawatan Pasien Asma Bronchiale

Peran

1. Dokter dan perawat 1 : Putri Raudatul


2. Perawat 2 : Niken Ayu Lestari
3. Perawat 3 : Mifta Fadhila
4. Pasien : Desy Puspitasari
5. Keluarga Pasien : Devina Agnesya Sanusi

Nn. Y dirawat diruang dahlia RS. Harapan Kita dengan diagnosa Asma Bronkhial telah dirawat
selama satu hari, Nn. Y telah mengalami asma sejak usia 6 tahun, biasanya asma timbul setiap
terpapar udara dingin.

(Perawat yang melakukan tugas di malam hari melakukan operan kepada perawat yang bertugas
pada pagi hari)

Perawat 1 : “ Perawat Niken, pasien di ruang dahlia bernama Nn. D, usia 16 tahun, dengan
diagnosa asma bronkhial, datang ke rumah sakit pada tanggal 22 september 2019 dengan keluhan
sesak napas dan sudah dilakukan pemberian oksigen sebanyak 3 L/menit, sesak sedikit
berkurang dan terpasang infus RL 20 tpm, pemberian obat oral salbutamol 2 mg 3x1 dan
dexametason 0,5 mg 3x1 diruang IGD. Intervensi selanjutnya yang dilakukan yaitu Postural
Drainage.

Perawat 2 : “Baik terimakasih sus.”

(Setelah itu perawat 2 pun melakukan ttv pada pasien Nn. D)

Perawat 2 :” Assalamualaikum, selamat pagi dek?”

Pasien :” Waalaikumussalam, pagi sus”

Perawat 2 :” Perkenalkan nama saya perawat yang bertugas pukul 07.00-14.00 siang,
dengan adek siapa ?.”

Pasien : “ Nama saya Desy sus.” (dengan keadaan sesak, dan batuk-batuk)

Perawat 2 :” Umurnya berapa dek?”

Pasien : “ 16 tahun sus.”

Perawat 2 : “ Tanggal lahirnya berapa dek?”

Pasien :” 17 Desember 2003.”


Perawat 2 :” Alamatnya dimana dek?”

Pasien :” Di Depok sus.”

Perawat :” Baik sudah sesuai ya dek, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan ttv,
kurang lebih 15 menit tempatnya disini, apakah adek bersedia?”

Pasien :” Baik sus saya bersedia.” (pasien terlihat sesak)

(Perawat pun melakukan ttv, setelah dilakukan pemeriksaan ttv di dapatkan hasil)

Perawat 2 :” Pernapasan adek hasilnya 30x/menit, pernapasan adek cepat”

Pasien :” Iya sus saya merasa sesak.”

Keluarga :” Iya sus anak saya kesulitan bernapas, tadi setelah keluar dari ruang IGD
sesaknya berkurang, namun sekarang sesak lagi sus”

Perawat 2 :” Baik kalo begitu saya akan memberitahukan dokter untuk tindakan
selanjutnya.”

(Perawat pun pergi keruang dokter)

Perawat 2 :”Assalamualaikum dok”

Dokter :” Waalaikumussalam iya ada apa sus?”

Perawat :” Pasien di ruang dahlia bernama Nn. D, usia 16 tahun, dengan diagnosa asma
bronkhial, datang ke rumah sakit pada tanggal 22 september 2019 dengan keluhan sesak napas
dan sudah dilakukan pemberian oksigen sebanyak 3 L/menit, sesak sedikit berkurang dan
terpasang infus RL 20 tpm, pemberian obat oral salbutamol 2 mg 3x1 dan dexametason 0,5 mg
3x1 diruang IGD, saya telah melakukan TTV kembali dan hasil pernapasan pasien kembali
meningkat yaitu 30 x/menit.”

Dokter :” Baik kalau begitu mari kita keruang dahlia. ”

Perawat 2 :” Baik dok.”

(Dokter dan perawat 2 dan 3 pun menuju ruang dahlia dan melakukan pengkajian serta tindakan
selanjutnya)

Dokter :” Assalamualaikum, saya akan memeriksa adek ya.”

Pasien :” Waalaikumussalam iya dok.”

(Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan melakukan auskultasi dan di dapatkan
suara wheezing, pekak jantung mengecil takikardi, paru : inspeksi dinding torak tampak
mengembang, diafragma terdorong kebawah, perkusi : hipersonor, palpasi : vokal fremitus kanan
kiri)

Dokter :” Sus tambahkan jumlah oksigennya menjadi 6 liter/menit, dan tambahkan dosis
oral salbutamol 5 mg 3x1 segera ya sus. ” (mencatat resep dan memberikannya kepada perawat)

Perawat :” Baik dok.”

(Perawat Memberikan informed konsen kepada keluarga pasien)

Perawat 3 :“ Baik ibu tindakan selanjutnya yaitu pemberian oksigen, ibu bisa
menandatangani berkas ini ya bu.”

Keluarga : “ Baik sus “ (sambil menandatangani)

(Perawat keluar ruangan lalu meminta advis dokter, serta menyiapkan peralatan untuk pemberian
oksigen)

Perawat 3 :” Dok ini ada advis yang harus ditandatangani, untuk pemberian oksigen pada
pasien di ruang dahlia.”

Dokter :” Baik.(dokter pun menandatangani), segera lakukan tindakan pada pasien Nn. D
ya sus dan pantau terus keadannya jika 30 menit tidak ada petubahan maka kita lakukan
nebulizer ”

Perawat 3 :” Baik dok.”

(Perawat 2 dan 3 pun melakukan tindakan pemberian oksigen terhadap pasien)

Tahap Pre interaksi :

Siapkan Alat-alat

 Tabung Humidifier
 Plester
 Gunting Plester
 Flow meter
 Tabung Oksige
- Cuci tangan

Tahap Orientasi

 Jaga privasi klien


 Atur posisi klien agar nyaman (semi fowler)
Tahap Kerja

 Pemberian Oksigen 6 liter/menit

Tahap Terminasi

 Evaluasi hasil yang dicapai


 Beri reinforcement positif pada klien
 Kontrak pertemuan selanjutnya
 Mengakhiri pertemuan dengan baik
 Membuat intervensi selanjutnya

(setelah tindakan selesai dilakukan)

Perawat 2 :” Tindakannya sudah selesai dilakukan ya dek, apa sudahnyaman ?”

Pasien :” Sudah sus ” (masih sesak)

Keluarga :” Bagaimana sus, sudah tidak apa-apa kan anak saya? kok masi terlihat sesak
ya?”

Perawat 2 : “ kita tunggu 30 menit dan kita lihat perkembangannya ya bu”

Keluarga :” Baik sus”

Perawat 3 :” Iya sama-sama bu, kami pamit dulu, saya akan kembali setelah 30 meit ya bu.”

Keluarga :” Baik sus kalo begitu.”

(setelah 30 menit, perawat pun datang ke ruangan pasien dan sesak pasien berkurang)

Perawat 2 : “ Bagaimana keadaan adek saat ini ?”

pasien : “ Sesaknya sudah sedikit berkurang sus.”

Perawat 2 : “ Baik kalo begitu, selanjutnya adek minum obat dulu ya dek”

(Perawat pun memberikan obat kepada pasien, obat oral yang diberikan yaitu salbutamol dengan
dosis 5 mg)

Perawat 2 : “ Baik ibu karena tindakannya sudah selesai, kami pamit dulu keruang perawat,
jika anak ibu masih merasa sesak ibu bisa atur posisi 45 º jika sesaknya berlanjut ibu bisa
memanggil kami diruang perawat ya bu.”

Keluarga Pasien : “ Baik sus, terimakasih ya sus”


Perawat 3 : “ Baik ibu saya akan kembali ke ruangan ini pada pukul 12.00 siang untuk
memberikan makan siang dan mengecek keadaan anak ibu.”

Keluarga pasien : “ Baik sus.”

(Perawat 2 pun melakukan dokumentasi tindakan yang sudah dilakukannya yaitu pemberian
oksigen dan obat oral, perawat 2 mencatat banyaknya oksigen yang diberikan yaitu 3 liter/menit,
dan obat oral salbutamol 5 mg)

Anda mungkin juga menyukai