Disusun Oleh :
Kelompok Tutorial M
Dosen Tutor :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2021
Tokoh Pemeran
Anamnesis
Perawat : “Selamat pagi teh..”
Pasien : “Pagi ners..“
Perawat : “ Sebelumnya perkenalkan teh nama saya perawat Nisa, perawat yang
bertugas pada pagi hari ini. Jika boleh tau nama lengkap teteh siapa ya?”
Pasien : “Boleh ners, nama saya (..........)”
Perawat : “Tempat tanggal lahir dan Berapa usia teteh saat ini?
Pasien : “(..........)”
Perawat : “Baik teh, keluhan apa yang dirasakan teteh saat ini ?
Pasien : “Ini sus, dada saya nyeri, saya juga sering batuk-batuk, batuknya itu
berdahak ners, dan yang membuat saya kaget akhir-akhir ini terdapat darah yang bercampur
dengan dahak saat saya batuk, saya juga merasa lemas ners.”
Perawat : “Baik seperti itu ya teh, Saat ini nyeri yang dirasakan teteh seperti apa?
apakah seperti tertusuk, teriris, atau seperti apa?”
Pasien : “Seperti tertusuk rasa nyerinya.”
Perawat : “Kalau boleh tau sebelah mana teh keluhan nyeri dirasakan ?”
Pasien :”Nyerinya bagian ini ners (pasien menunjukkan letak nya di paru2 sebelah
kanan)”
Perawat : ”Baik, nah sekarang jika saya beri skala dari 0-10, dengan skala 0 yang
berarti tidak merasakan nyeri hingga skala 10 yang berarti rasa nyeri yang begitu hebat.
Kira-kira teteh nyerinya pada skala berapa?”
Pasien : ”Skala 5 ners”
Perawat : ”Teteh merasakan sejak kapan teh keluhan itu terjadi?”
Pasien : ”Sudah terjadi sekitar 3 mingguan ners”
Perawat :“Kira-kira kapan teteh merasa nyerinya memburuk dan mereda? Dan
waktu nyeri yang dirasakan apakah hanya setiap kali kambuh atau terus menerus?”
Pasien : “Nyeri dada saya merasa semakin memburuk ketika batuk ners, atau ketika
bernafas sambil beraktivitas berat. Merasa mereda nyerinya ketika istirahat santai. Jadi
waktu kambuhnya seperti hanya setiap kali kambuh ners.”
Perawat : “Baik teh, apakah sebelumnya teteh pernah mengalami penyakit dengan
gejala yang teteh alami saat ini?”
Pasien : ”Belum pernah ners, baru kali ini”
Perawat : “jika melihat riwayat keluarga, apakah dari keluarga teteh mempunyai
riwayat penyakit tertentu?
Pasien : “(Adiknya terdiagnosa Tuberkulosis setelah melakukan perjalanan jauh
dan memiliki gejala yang sama) Tapi ners saya masih belum begitu paham ners,
Tuberkulosis itu penyakit apa ya ners?
❖ Pemeriksaan Penunjang
Perawat : “Baik teh, untuk pemeriksaan fisiknya telah selesai dan saya juga telah
mendapatkan hasilnya. Untuk selanjutnya akan dikonsultasikan kepada dokter yang
menangani teteh, dan untuk pemeriksaan penunjang akan diinformasikan kembali ya teh.”
Pasien : ”Oh iya ners, kalo boleh tau pemeriksaan penunjangnya seperti apa ya ners
Reinforcement positif
Menurut WHO tahun 2011 dua per tiga dari individu dengan TB, tidak terdiagnosis
TB maka dari itu kasus TB tidak terdeteksi. Menurut Kemenkes tahun 2017 kasu TB
mencapai 1,3 juta kematian. Wah banyak ya, maka dari itu dibutuhkan lah faktor
reinforcement positif bagi pasien agar pasien dengan TB memiliki motivasi untuk sembuh
dan memiliki harapan hidup yang baik. Reinforcement positif ini bisa kita ungkapkan pada
saat pemeriksaan kepada pasien. Misalnya : Terimakasih ibu sudah bekerja sama dengan
saya dalam pemeriksaan ini, untuk hasil laboratoriumnya ibu tidak usah khawatir dan
berpikiran yang berlebihan, cukup berdoa saja dan tetap menjaga pola hidup sehat. Dengan
begitu pasien akan memiliki motivasi untuk sembuh.