Disusun Oleh:
Nama
NIM
1.
2.
3.
4.
Bimantara Cakra A
Novia Safitri
A. A. Sg. Kuntya Sareta
Siti Hartini Nur A
5. Enrika Tunjung P
6. Mutiara Ridho P
7. Rasi Irfan A
8. Ken Agesta Ade P
9. Dipa Andika H
10. Cory Dwi Rizki
Preceptor Fakultas
1513010031
1513010032
1513010020
1513010016
1513010033
1513010035
1513010036
1513010044
1513010046
1513010048
: dr. Luhur Dewantoro
Preceptor Puskesmas
: dr. Yudges
RESPONDEN 1
A. Data Praktek
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu
B. Data Identitas
Nama Pasien
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Nama Pengantar
Usia Pengantar
Pekerjaan Pengantar
: Nur Shofiysah
: 12 tahun
: Perempuan
: Siswi SMP
: Esti
: 19 tahun
: Mahasiswa
C. Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Mengucapkan basmallah dan salam kepada pasien.
2. Memperkenalkan diri kepada pasien bahwa saya adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto semester satu yang
sedang melaksanakan praktik lapangan dan akan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan tanda tanda vital.
3. Meminta izin kepada pasien untuk dimintai keterangan tentang identitas pasien.
4. Melakukan prosedur anamnesis dengan melakukan teknik sacred seven dan
fundamental four.
5. Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital yang meliputi : mengukur suhu
tubuh, menghitung denyut nadi, menghitung pernafasan dan tekanan darah.
6. Mendoakan pasien agar lekas sembuh.
7. Mengakhiri dengan mengucapkan salam.
D. Anamnesis
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapat riwayat penyakit sekarang dari pasien maka dilakukan
anamnesis atau menanyai pasien. Diawali dengan mengucap basmalah, salam,
serta perkenalkan diri serta menyampaikan tujuan dan alasan saya menanyai
pasien tersebut lalu menanyakan identitas pasien tersebut mulai dari nama, usia,
alamat, perkerjaan. Setelah mendapat data diri pasien, saya mulai dengan the
fundantal four dan secred seven, dimulai denga menanyakan riwayat penyakit
sekarang pasien dengan menanyakan gejala utama atau hal yang sengat
menganggu pasien sampai mencari pertolongan, hasil yang didapatkan pasien
mengalami nyeri kepala disertai demam, dilanjutkan menanyai kronologi dari
penyakit pasien tersebut pasien mengatakan awal merasakan nyeri kepala hari
kamis dan merasakan demam hari jumat, sebelum merasakan nyeri kepala pasien
terkena hujan, gejala tambahan yang dirasakan pasien adalah mual dan sakit
dibagian perut serta diare beberapa hari yang lalu.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Saat saya melakukan anamnesis saya menanyakan apakah pasien pernah
merasakan seperti ini sebelumnya, pasien menjawab pernah merasakan sakit
seperti ini, hanya saja tidak sampai separah yang dirasakan sekarang.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari hasil anamnesis , keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami sakit
seperti ini. Hanya saja dalam keluarga pasien ada yang merokok serta selama
mengalami sakit ini pasien makan secara tidak teratur
4. Sosial dan Ekonomi
Pasien memiliki asuransi kesehatan BPJS.
E. Pemeriksaan Fisik
F.
No.
1.
Pemeriksaan Fisik
Laju pernapasan
Hasil
24x/menit
Interpretasi
Hiperventilasi yaitu
2.
3.
Denyut nadi
Tekanan darah
92x/menit
110/60
4.
Suhu tubuh
mmHg
38,5oC
Demam
Diagnosis Banding
Dari hasil diagnosis dokter puskesmas pasien mengalami demam typhoid. Dan
dari hasil anamnesis saya mendapatkan diagnosis banding sebagai berikut yaitu
demam typoid, diare, dan dyspepsia.
G. Terapi
Pasien diberikan oleh dokter beberapa obat yaitu paracetamol, thiampenicol,
antasida dan donperidon
H. Pembahasan
No
Teori
1. Anmnesis
Mengacu pada pertanyaan yang
sistematis dengan berpedoman
pada empat pokok pikiran/the
fundamental four dan tujuh butir
mutiara anamnesis/the sacret
seven.
Kendala
Anamnesis
Menyamakan
persepsi
dengan
pasien.
Solusi
Anamnesis
Kita harus
lebih aktif
menanyai
pasien
serta
mencoba
menyamakan
persepsi
dengan
pasien.
2.
Vital sign
Melihat laju
pernasan
pasien
.Vital sign
Solusi
yang saya
pakai
sewaktu
memeriksa
n
pasien
saya
kemarin
ialah
melihat
pergerakka
n perutnya.
3.
4.
Praktek
Anamnesis
Selama
mempraktekka
n teori tidak
ada masalah,
hanya
saja
pertanyaanpertanyaan
dilontarkan
secara
acak
bergantung
pada jawaban
terakhir pasien.
Vital sign
Vital sign
Vital sign merupakan parameter Dalam
tubuh yang terdiri dari tekanan prakteknya
darah,
denyut
nadi,
laju tidak
ada
pernapasan dan suhu tubuh.
kendala yang
dialami. Hanya
saja
dalam
melihat
laju
pernapasan
agak
susah
karena pasien
menggunakan
krudung.
Diagnosis
Hasil diagnosis dokternya pasien
mengalami mengalami typoid.
Terapi
Pasien diberikan beberapa obat
yaitu
paracetamol,
antasida,
thiampenicol, dan donperidon.
Fungsi
obat-obatan
sebagai
berikut
A Paracetamol
Paracetamol yaitu jenis
obat yang mengandung
analgesik (pereda nyeri),
antipiretik (menurunkan
demam)
dan
sedikit
mengandung
antiinflamasi.
B Thiampenicol
Thiampenicol
mengandung
antibiotik
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
: 09.25 WIB
: Sandireja
C.
Usia
: 58 Tahun
Alamat
: Tanggeran
Pekerjaan
: Petani
Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan
1 Mengucapkan salam kepada pasien
2 Memperkenalkan diri kepada pasien bahwa saya adalah mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang akan
melakukan praktikum tentang anamnesis dan pemeriksaan tanda tanda
3
vital
Meminta izin kepada pasien untuk dimintai keterangan tentang identitas
pasien
Melakukan prosedur anamnesis dengan melakukan teknik 7 butir mutiara
6
7
D. Anamnesis
1 Riwayat Penyakit Sekarang
Diawali dengan menanyakan keluhan utama atau keluhan yang paling
mengganggu pasien. Biarkan pasien menjelaskan terlebih dahulu keluhan
yang diderita, tanpa memotong pembicaraan. Pada pasien yang saya
periksa tadi, keluhan utama yang ia rasakan (keluhan yang paling
mengganggu) adalah ia merasakan pusing, dan juga sakit perut yang telah
ia derita kurang lebih 1 minggu. Ia merasakan nyeri pada perutnya hilang
timbul, nyeri nya juga terasa pedih, seperti diremas dan juga disertai kramp
perut. Pasien mengatakan rasa nyeri pada perutnya terasa nyeri sekali
(nyeri berat), sehingga mengganggu aktivitas pasien sehari hari. Pasien
juga mengatakan sakit perut yang ia derita baru baru saja, dalam artian
tidak ada intensitas pasti yang menunjukkan nyeri perut yang dirasakan
bisa dihitung setiap bulan. Pasien juga menyampaikan keluhan lain yang
dirasakan diantaranya mual, diare, walaupun intensitas diarenya tidak
terlalu parah. Pasien juga mengatakan tidak ada rasa sesak nafas pada
pasien. Rasa sakit perut pasien terasa berat apabila pasien beraktivitas
sehari hari, dan juga bertambah sakit bila pasien makan. Pasien juga
mengatakan bahwa sakit perutnya berkurang saat minum obat. Karena
sebelum pasien berobat ke Puskesmas Somagede, pasien telah berobat ke
mantri setempat, dan saat diresepkan obat oleh mantri, obatnya mampu
mengurangi rasa nyeri perut pasien. Pasien juga mengatakan saat pasien
tidur dan posisinya miring, rasa nyeri perutnya berkurang. Namun menjadi
sakit kembali jika posisi pasien dalam keadaan duduk. Pada saat saya
menanyakan kebiasaan pribadi pasien, pasien merupakan seorang perokok
aktif, pola makan pasien tidak teratur, sering telat makan bahkan sampai
2
E.
Pemeriksaan Fisik
F.
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan
Suhu tubuh
Hasil
36, 8o C
80 x/menit
Laju pernapasan
20 x/menit
Tekanan darah
170/110 mmHg
Diagnosis Banding
Pusing
Mual
Demam typoid
Diare
Hipertensi
Interpretasi
Normal
Normal
Normal
Hipertensi
G.Terapi
1. B Complex
2. Antasida
3. Paracetamol
4. Thiampenicol
G.
Diskusi
Teori
Praktek
Kendala
Solusi
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
bertujuan mendapatkan
Sebelum praktikan
Dalam menggali
Bertanya
pada
melakukan
informasi
dokter
yang
pasien.
pemeriksaan,
praktikan kurang
memeriksa, dan
Data anamnesis :
praktikan meminta
menggali
menambah
lebih
1
2
3
4
Identitas pasien
RPS
RPD
Riwayat kesehatan
dalam
informasi tentang
dengan melihat
melaksanakan
pasien.
status
keluarga
Riwayat sosio
komponen
ekonomi
mengenai
Yang
mengakibatkan
komponen
informasi
anamnesis
didapatkan
informasi
rekam
medis pasien
yang
kurang memadai
dalam
menegakkan
diagnosis banding
PEMERIKSAAN VITAL
SIGN
Komponennya :
1
2
3
4
Suhu tubuh
Denyut nadi
Laju pernafasan
Tekanan darah
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAA
VITAL SIGN
VITAL SIGN
N VITAL SIGN
Praktikan
Bapak
tidak
Mengajak bicara
menanyakan kepada
terlihat
rileks,
pasien,
setelah
itu
apakah
agar
merasa
rileks
kendala
praktikan
yang menyulitkan
lalu
melakukan
saya
menggnakan
pemeriksaan
sign
pengukuran
vital
bahasa
bapak
untuk
berkomunikasi
bahasa
meliputi
Indonesia yang
suhu
mudah dipahami
tubuh,
tekanan
darah,
laju
pernafasan
dan
tekanan darah
DIAGNOSIS BANDING
Sejumlah diagnosis yang
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
BANDING
BANDING
BANDING
Karena
Dari
berpraktik
pengendalian
banding
yang
puskesmas tersebut,
informasi
diperoleh
dari
lanjut
bapak
kurang
di
yang
yang
dalam,
diagnosis
dokter
diperiksa didiagnosa
menyebabkan
puskesmas,
menderita
praktikan
praktikan
demam
typoid
belum
paham mengenai
mencari
TERAPI
diagnosis banding
lanjut mengenai
pasien
diagnosis
TERAPI
Dokter
tersebut
Puskesmas
Somagede
memberikan obat BComplex, Antasida,
Paracetamol,
Thiampenicol.
dan
lebih
I.III RESPONDEN 3
A. Data Praktek
Hari/tanggal
Tempat
Puskesmas Somagede
Waktu
09.33 WIB
Nama pasien
Bekti Tegar
Umur
13 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Alamat
Pekerjaan
Pelajar
Pendidikan
SMP kelas 2
B. Identitas Pasien
C. Pelaksanaan
Langkah - langkah yang dilakukan
1. Mengucapkan salam kepada pasien.
2. Mengucapkan basmalah dan memperkenalkan diri bahwa saya adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran UMP yang akan melakukan praktikum tentang
anamnesis dan pemeriksaan tanda tanda vital.
3. Meminta izin untuk dimintai keterangan mengenai identitas, keluhan dan
silsilah keluarga pasien.
Keluhan Utama
sakit perut
Lokasi
Onset/Kronologi
Kualitas Keluhan
Kuantitas Keluhan
nyeri sedang
Faktor Pemberat
saat melakukan
Faktor Peringan
Gejala Tambahan
tidak ada
11 Kebiasaan Pribadi
E. Pemeriksaan Fisik
No
Pemeriksaan
Hasil
interpretasi
.
1.
Suhu Tubuh
37,4 C
Dalam
batas
2.
Denyut Nadi
74 kali/menit
normal
Dalam
batas
18 kali/menit
normal
Dalam
batas
110/80 mmHg
normal
Dalam
batas
3.
4.
Frekuensi Pernapasan
Tekanan Darah
normal
F. Diagnosis Banding
1. Demam typoid
Tifus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari,
gangguan pada saluran cerna, dan gangguan kesadaran.
Etiologi
Salmonella typhii, basil Gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora. Mempunyai sekurangnya empat macam antigen, yaitu antigen O
(somatik), H (flagela), Vi, dan protein membran hialin.
Patogenesis
Bakteri masuk melalui saluran cerna, dibutuhkan jumlah bakteri 10 5-109 untuk
dapat menimbulkan infeksi. Sebagian besar bakteri mati oleh asam lambung.
Bakteri yang tetap hidup akan masuk ke dalam ileum melalui mikrovili dan
mencapai plak Peyeri, selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah (disebut
bakteremia primer). Pada tahap berikutnya, S. Typhii menuju ke organ sistem
retikuloendotelial yaitu hati, limpa, sumsum tulang, dan organ lain (disebut
bakteremia sekunder). Kandung empedu merupakan orgn yang sensitif terhadap
infeksi S.typhii.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan leukopenia, limfositosis relatif,
aneosinofilia. Mungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan.
Dari pemeriksaan Widal, titer antibodi terhadap antigen O yang bernilai
1/200 atau peningkatan 4 kali antara masa akut dan konvalens mengarah kepada
demam tifoid, meskipun dapat terjadi positif maupun negatif palsu akibat adanya
Demam typoid
Penatalaksanaan
Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori, dan tinggi protein, tidak
boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang maupun menimbulkan
banyak gas.
selama
10
hari.
Dosis
maksimal
kloramfenikol
2g/hari.
2. GERD
Pengobatan untuk mengatasi GERD dengan obat-obatan golongan proton
pump inhibitor, seperti omeprazole, lansoprazole, dll. Obat ini dapat diminum
1x/hari, 30 menit sebelum makan. Obat ini dapat dikonsumsi selama 1-2 minggu
dan dilihat respon yang terjadi. Pengobatan dikatakan berhasil jika terdapat
perbaikan gejala, meskipun belum sembuh total. Penyakit ini dapat dikontrol agar
tidak sering kambuh.
Selain dengan obat-obatan tersebut, Anda juga perlu untuk mengubah pola
hidup Anda menjadi lebih sehat, seperti :
Hindari stres
Dyspepsia
1) Terapi Farmakologi
a. Antasid
Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. Campuran
yang biasanya terdapat didalam antacid adalah Na Bikarbonat,
Al(OH)3, Mg(OH)2, dan MG trisilikat. Pemakaian obat ini sebaiknya
jangan diberikan terus menerus, sifatnya hanya sistematis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Antasid mempunyai durasi yang singkat, membutuhkan
pemberian berulang ulang dalam sehari untuk menghasilkan
penetralan asam yang terus menerus. Pemberiannya sesudah makan
dan pada saat akan tidur.
b. Antagonis reseptor H2
Ransangan reseptor H2 akan memicu eksresi asam lambung,
antagnis berfungsi dalam menghambat proses ini. Contoh obatnya
adalah :
Teori
Praktek
Kendala
Solusi
.
1.
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Menanyakan
maksud Praktikan
kedatangan pasien
Menanyakan
bertanya
lokasi
aktif
ada kepada
Praktikan
dengan
onset
dan menganamnesi
s
kualitas dengan
tetapi
diri,
keluarga
sesuai Responden
responden dan
belajar bahasa
hasil Praktikan
Jawa
faktor yang
didapatkan
belum
agar
dapat dapat
mengarahkan
komunikasi
Menanyakan
peringan
seperti
Menanyakan
dengan
yang anamnesis.
gejala diharapkan
penyakit
baik
dengan
responden.
teori.
Menanyakan
riwayat
penyakit dahulu
Menanyakan
riwayat
penyakit keluarga
Menanyakan riwayat sosial
ekonomi
Menanyakan
kebiasaan
pribadi
2.
VITAL SIGN
Pengukuran
VITAL SIGN
temperatur Praktikan
melakukan
terburu-buru,
praktikan
Penghitungan Nadi
pemeriksaan
praktikan
harus
Kecepatan vital
sign menjadi
Respirasi
prosedur
pemeriksaan.
DIAGNOSIS BANDING
Typoid
GERD
4.
VITAL SIGN
axilla
Penghitungan
3.
VITAL SIGN
Dyspepsia
TERAPI
Typoid
Thiampenicol 3x1
Antasida
Paracetamol
GERD
Dyspepsia
lebih
I.IV RESPONDEN 4
A. Data Praktek
Hari, Tanggal
Tempat
Waktu
B. Identitas Pasien
Nama
Alamat
Usia
Pekerjaan
: Neta
: Somagede
: 13 tahun
: pelajar SMP
C. Pelaksanaan
a
Meminta izin bahwa saya akan melakukan anamnesis dan vital sign
D. Anamnesis
1. Riwayat Penyakit sekarang
Untuk mendapakan informasi tentang riwayat pasien sekarang, pertama
mempersilahkan pasien dan ibunya untuk duduk, dan pertama saya awali
dengan membaca basmalah, lalu mengucapkan salam pada pasien dan ibunya,
lalu memperkenalkan dii bahwa saya adalah mahasiswa fakultas kedokteran di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yag sedang melakukan praktikum
tentang anamnesis dan vital sign. Lalu saya menanyakan tentang identitas
pasien, namanya adalah Nita, alamtnya di Somagede, berumur 13 tahun sorang
pelajar kelas 2 SMP . datang ke PUSKESMAS karena demam dan pusing,
demam dan pusingnya dirasakan saat tadi malam, sakitnya pun tidak menjalar
dan tidak ada grjala lainya. Saat saya menanyakan seperti batuk, pilek, mual,
pun tidak ada gejala.
2. Riwayat penyakit dahulu
Saat saya menanyakan apakah pernah mengalami hal seperti ini, ibunya
menjawab bahwa ia sudah lama tidak sakit, tekahir sakit demam saat dia duduk
di kelas 2 SD
3. Riwayat penyakit keluarga
Saat menanyakan riwayat penyakit keluarga, ibunya menjawab bahwa
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
4. Sosial dan ekonomi
Pasien memakai asuransi.
E. Pemeriksaan Fisik
No
.
1.
Pemeriksaan
Hasil
Interpretasi
Tekanan Darah
110/60
2.
84x/menit
3.
4.
Suhu
Laju pernapasan
38oC
17x/menit
Dalam batas
normal
Dalam batas
normal
Demam
Dalam batas
normal
F. Diagnosis banding
Demam
G. Terapi
Pasien diberikan obat ibuprofen berfungsi untuk menurunkan demam
H. Diskusi
Teori
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat
penyakitsekarang
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat penyakit
keluarga
Riwayat sosial
ekonomi
Praktek
Meminta izin
kepada pasin
Memperkenalkan
diri
Menanyakan
identitas pasien
Menanyakan
keluhan
Keluhan tambahan
Riwayat penyakit
sekarang
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat penyakit
keluarga
Riwayat sosial
ekonomi
Kendala
grogi
I.V RESPONDEN 5
A Data Praktek
Hari / Tanggal : Senin, 25 Januari 2016
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
: 09.15 WIB
B Data Identitas Responden
Nama
: Sarmini
Usia
: 48 Tahun
Alamat
: Somagede
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
C Pelaksanaan
Solusi
Lebih tenang agar
dapat menggali
informasi lebih
maksimal
Hasil
Tekanan Darah
160/ 90 mmHg
Interpretasi
Hipertensi stadium 1 (sistol :
140 160 diastol : 90 99
mmHg)
Denyut Nadi
Respiration Rate
Suhu
80 x/ menit
18 x/ menit
37,8
Normal
Normal
Normal
H Diskusi
Teori
ANAMNESIS:
Merupakan tahap awal dari
rangkaian pemeriksaan
pasien, baik secara langsung
maupun melalui keluarga
atau relasi pasien.
Tujuan anamnesis:
mendapatkan informasi
menyeluruh dari pasien
yang bersangkutan.
Informasi yang dimaksud
adalah data medis
organobiologis, psikososial
serta lingkungan pasien.
Data anamnesis terdiri dari :
1 Identitas pasien
2 Keluhan utama
3 Riwayat penyakit
sekarang (sacred
seven)
4 Riwayat penyakit
dahulu
5 Riwayat kesehatan
keluarga
6 Riwayat sosial
ekonomi
Praktek
Sebelumnya
praktikan
meminta izin
terlebih dahulu
kepada pasien
untuk
melakukan
anamnesis.
Komponen
anamnesis yaitu:
1 Identitas
pasien :
Nama,
usia,
alamat,
pekerjaa
n.
2 Keluhan
utama :
keluhan
yang
membaw
a pasien
datang
mencari
pertolon
gan/
pergi ke
puskesm
as.
3 RPS :
Kendala
Dalam melakukan
anamnesis ketika
bertanya mengenai
RPD, RKK, dan
RSE praktikan
kurang dalam
menggali
informasi, sehingga
informasi yang
didapatkan kurang
memadai untuk
menegakkan
diagnosis banding.
Solusi
Sebaiknya
praktikan
bisa menjadi
lebih kritis
dalam
melakukan
anamnesis
dengan upaya
mendapatkan
hasil yang
maksimal
untuk
menegakkan
diagnosis.
PEMERIKSAAN VITAL
SIGN
Bertujuan:
Mendapatkan atau
mengidentifikasi keadaan
umum pasien saat diperiksa.
Pemeriksaan vital sign
dilakukan segera setelah
anamnesis selesai, dengan
dimulai dengan
pemeriksaan obyektif
tentang hal-hal yang
terukur, Berupa
pengukuran:
Suhu tubuh
Tekanan Darah
Respiration Rate
Denyut Nadi
Lokasi,
onset,
kualitas,
kuantitas
, faktor
peringan
dan
pemberat
, keluhan
tambaha
n.
RPD :
Penyakit
yang
pernah
dialami,
riwayat
alergi.
RKK :
Kesehata
n
keluarga
pasien.
RSE :
Pekerjaa
n, sosial
ekonomi
dan pola
hidup
PEMERIKSAA
N VITAL SIGN
Sebelum
praktikan
melakukan
pemeriksaan
tanda vital
praktikan
memina izin
kepada pasien
terlebih dahulu.
Kemudian
praktikan
melakukan
pengukuran
suhu tubuh,
tekanan darah,
respiration rate
dan denyut nadi.
DIAGNOSIS BANDING
yaitu sejumlah diagnosis
yang ditetapkan karena
adanya kemungkinan
tertentu guna pertimbangan
medis untuk ditetapkan
diagnosis lebih lanjut.
TERAPI
Yaitu pengobatan yang
diberikan kepada pasien atas
dasar indikasi medis atau
diagnosis yang ditentukan
oleh dokter.
DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
BANDING
Diagnosis
banding yang
diberikan oleh
dokter yaitu
pasien
mengalami
hipertensi dan
myalgia.
Praktikan kurang
dalam menggali
informasi sehingga
kemungkinan lain
dari keluhan pasien
tidak dapat
diketahui.
Praktikan
menjadi lebih
kritis dalam
melakukan
anamnesis.
TERAPI
Terapi yang
diberikan oleh
dokter kepada
pasien diberikan
obat ibuprofen
dan B complex.
Kemudian untuk
terapi
pendukung
sebaiknya
pasien diberikan
ranitidin untuk
penetralisir
asam
lambungnya
karena dalam
keluhan
tambahan pasien
mengeluhkan
mual.
Daftar Pustaka
1. Markum, H. M. S. 2007. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Cetakan
Keempat. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
I.VI
RESPONDEN 6
A. Data Praktek
Hari / tanggal
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
: 09 : 30 WIB
Nama
Usia
Alamat
: Rina
: 25 Tahun
: Piasakulon, RT/RW 05/03
Vital sign
37,2o C
60 x/menit
Laju pernapasan
18 x/menit
Tekanan darah
90/60 mmHg
Interpretasi
Normal
Normal
Normal
Hipotensi
F. Diagnosis Banding
1. Hipotensi
2. Vertigo
3. Dyspepsia
G. Terapi
Dokter yang memeriksa memberikan obat Complex, Antasida dan Paracetamol.
H. Diskusi
Teori
ANAMNESIS
Praktek
ANAMNESIS
Kendala
ANAMNESIS
Solusi
ANAMNESIS
Tujuan anamnesis
Diawali dengan
Pasien sedikit
Menanyakan
adalah mendapatkan
meminta izin
tertutup
dan
informasi menyeluruh
kepada pasien
sehingga tidak
mendorong
terlebih dahulu,
banyak
pasien agar
bersangkutan.
kemudian
bercerita
mau
Informasi yang
memulai
mengenai
menceritakan
melakukan
sakit yang
semua
medis organobiologis,
anamnesis
diderita
keluhannya
psikososial serta
dengan jujur
lingkungan pasien1
Foundamental four
meliputi :
1. Riwayat
Penyakit
Sekarang
2. Riwayat
Penyakit
Dahulu
3. Riwayat
Kesehatan
Keluarga
4. Riwayat Sosial
dan Ekonomi
Sacred seven
meliputi : Lokasi,
Onset, Kualitas,
Kuantitas, Faktor
yang memperberat
dan yang
memperingan.
PEMERIKSAAN
VITAL SIGN
PEMERIKSAAN
VITAL SIGN
Meminta
izin
kepada
pasien
setelah
itu
melakukan
pemeriksaan
vital sign sesuai
teori
DIAGNOSIS
tubuh2
BANDING
Dokter
yang
DIAGNOSIS
memeriksa
BANDING
mendiagnosa
Merupakan
pasien menderita
sejumlah diagnosis
pusing.
yang ditetapkan
Berdasarkan
karena adanya
hasil anamnesis
kemungkinan
tertentu guna
yang
pertimbangan medis
lakukan didapat
untuk ditetapkan
kemungkinan
diagnosis lebih
diagnosis
lanjut
banding
praktikan
pusing
selain
sebagai
berikut : vertigo,
tekanan
darah
rendah,
dispepsia
TERAPI
Merupakan
TERAPI
pengobatan yang
Dokter
Puskesmas
indikasi medis
Somagede
memberikan
obat BComplex,
Antasida,
Paracetamol.
Pengobatan
untuk vertigo :
antihistamin dan
Prochlorperazin
e
Daftar Pustaka
3. Nurhay A, Daldiyono, Markum, Suwondo A, Rani A, Harun A, dkk. 2005.Penuntun
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Cetakan Ketiga. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4. Potter, Patricia A., & Anne Griffin Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4 Volume II. Jakarta: EGC.
I.VII RESPONDEN 7
A. Data Praktek
Hari / tanggal
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
: 10.25 WIB
: Ratam
Usia
: 55 Tahun
Alamat
: Kanding
Pekerjaan
: Buruh
C. Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Praktikan mengucapkan salam kepada responden.
2. Praktikan memperkenalkan diri kepada responden bahwa praktikan seorang
mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang
sedang praktik lapangan.
3. Praktikan meminta izin kepada responden untuk dimintai keterangan tentang
identitas responden dan keluhan utama responden.
4. Praktikan memulai proses anamnesis dengan bertanya kepada responden
mengenai sacred seven yang meliputi:
Lokasi, apabila terdapat nyeri praktikan bertanya menjalar atau tidak.
Onset dan kronologi (sejak kapan/berapa lama, mendadak/perlahan,
kesehatan)
6. Kebiasaan pribadi (merokok, minum alkohol, pola tidur, pola makan dan
minum)
7. Praktikan membuat ringkasan dan bertanya kepada responden apakah ada yang
terlewat.
8. Praktikan
menutup
wawancara
dengan
mendoakan
responden
dan
mengucapkan hamdalah.
Proses pemeriksaan tanda vital
1. Praktikan meminta izin (informed consent) kepada responden.
2. Praktikan melakukan pemeriksaan temperatur axilla menggunakan termometer
yang telah dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol swab.
Hasil
120/80
60 x/menit
-
Interpretasi
Dalam batas normal
Dalam batas normal
-
Respiration Rate
18 x/menit
F. Diagnosis Banding
Dari hasil anamnesis dan gejala yang dialami responden , diagnosis banding
responden mengarah ke ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA adalah
penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura (Nelson, 2003).Gejala penyakit ISPA
diklasifikasikan berdasarkan gejala ringan,berat,sedang.
Seseorang yang
menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk, pilek dan sesak. . Gejala
ISPA sedang timbul apabila terjadi gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari 390 C
dan bila bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok. Gejala ISPA berat
meliputi: kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu makan menurun,
bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.(WHO,2002)
G. Terapi
Terapi yang diberikan dokter puskesmas Somagede kepada responden berupa
OBH sirup.
H. DISKUSI
Teori
Anamnesis
Anamnesis
bertujuan
mendapatkan
menyeluruh
untuk
informasi
dari
Praktek
Praktikan
Kendala
Responde
Solusi
Tetap
bertanya
n kurang tenang
kepada
terlihat
meskipu
pasien
yang
responden
nyaman
n pasien
Informasi
yang
mengenai
dan
terlihat
sacred
terburu
terburu
seven/tujuh
buru
buru,
butir mutiara
sehingga
tunjukka
dan
praktikan
Autoanamnesis
merupakan
fundamental
tidak
ramah
anamnesis
pasien
four kepada
sempat
dan
responden.
mengukur
sopan
Praktikan
temperatu
agar
bersangkutan.
sendiri.
terhadap
Alloanamnesis
itu
adalah
the
sikap
terdekat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
atau
tidak
bertanya
pada
apakah
pasien,
kepercay
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Anamnesis sistem
Riwayat pribadi, psikologis, sosial
responden
namun
aan
memiliki
pasien
pasien.
riwayat
tidak
Gali
alergi obat.
mengeluh
lebih
Praktikan
demam
dalam
tidak
ketika
mengena
Tanda Vital
mengukur
praktikan
i keluhan
temperatur
bertanya.
yang
axilla
Responde
disampai
responden.
n merasa kan
Praktikan
sedikit
kurang
keberatan
menggali
ketika
fungsi
informasi
praktikan
dari
meminta
responden.
izin untuk
organ
yang
membawa
spesifik
terutama
Diagnosis banding
Responden
Axilla mendapa
pasien.
mengukur
didiagnosis
banding
tekanan
darah
responden
akut
berkata
menyerang
hidung
dan
paru
tenggorokan,
paru
yang
bahwa
tekanan
darahnya
telah
diukur
oleh
perawat.
Gejala :
Praktikan
memohon
vomitus,
photophobia,
gelisah,
izin
agar
diperbole
hkan
melakuka
n
pemeriksa
an
tekanan
darah
untuk
proses
pembelaja
ran
lalu
responden
bersedia.
I.VII RESPONDEN 8
A. Data Praktek
Hari/Tanggal
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
: 09.05 WIB
B. Data Identitas
Nama Pasien
: Ilan Nuriman
Usia Pasien
: 14 Tahun
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
Berat badan
: 46 kg
C. Pelaksanaan
1. Mengucapkan salam kepada pasien
2. Memperkenalkan diri kepada pasien bahwasannya saya dari mahasiswa
kedoteran UMP yang akan melakukan praktikum tentang anamnesis dan
pemeriksaan vital sign
3. Meminta izin untuk dimintai keterangan identitas pasien
4. Melakukan prosedur anamnesis dengan teknik 7 butir mutiara dan fundamental
four
5. Melakukan pemeriksaan vital sign. Dengan memeriksa tekanan darah,
mengukur denyut nadi, mengukur suhu tubuh dan mengukur laju respirasi
6. Menjelaskan kepada pasien hasil dari anamnesis dan pemeriksaan vital sign
Pemeriksaan
Hasil
Interpretasi
1.
Tekanan darah
110/70 mmHg
Dalam
batas
2.
Denyut Nadi
120 kali/menit
normal
Dalam
batas
3.
4.
Suhu Tubuh
Laju Respirasi
39,5 oC
23 kali/menit
normal
Demam
Dalam
batas
normal
F. Diagnosis Banding
1. Demam Dengue
Karena ada gejala demam yang tiba-tiba, suhu tubuhnya tinggi disertai
nyeri linu pada bagian sendi terutama sendi di kaki. Tetapi tetap harus ada
pemeriksaan lebih lanjut seperti cek laboratorium untuk memperkuat
diagnosis.
2. Demam Tifoid
Karena ada gejala demam yang tiba-tiba suhu tubuhnya tinggi.
Ditambah jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh pasien yang kurang
higenis ketika di sekolah.
3. Demam berdarah dengue
Karena adanya demam tiba-tiba dengan suhu tubuh tinggi disertai
nyeri. Diagnosis yang akan lebih kuat jika penggalian informasi tentang
lingkungan sekitar pasien apakah ada yang kena DBD atau tidak. Dan juga
dilakukannya pemeriksaan Laboratorium.
G. Terapi
Paracetamol 500mg
: 3x1
Amoxilin
: 3x1
Obat yang tersebut merupakan resep yang diberikan oleh dokter yang ada di
puskesmas tersebut untuk pasien.
H. Diskusi
Teori
Praktek
Kendala
Solusi
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Melakukan
Anamnesis Saya
ANAMNESI
ANAMNESI
sudah S
teknik Pasien
Saya
agar
lokasi nyeri, onset dan Tetapi agak kurang kurang jelas, mengulang
kronologis,
agak pembicaraan
apa
ditanya
yang
penyerta.
keluhan
bicarakan
four
Fundamental
yaitu
Riwayat
di
terdengar
jelas.
saya berulang
penyakit
keluarga
dan
kali
riwayat
sosial
dan
menggunakan
ekonomi.
Dan
pertanyaan
terbuka
dan
tertutup
dengan
VITAL SIGN
Saya
memberi
sudah VITAL SIGN
melakukan
pemeriksaan
VITAL SIGN
Melakukan
vital
Agak
agar
vital memeriksa
VITAL SIGN
sign
contoh
Terus meraba
untuk
lihai
bisa teraba.
Dan
dalam belajar
terus
melakukan
agar
lebih
pemeriksaan
bisa
vital sign
melakukan
pemeriksaan
vital sign
I.IX RESPONDEN 9
A. Data Praktek
Hari, tanggal
Tempat
: Puskesmas Somagede
Waktu
B. Data Identitas
Nama Pasien
Usia
: Ny. Yati
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Somagede rt 2 rw 4
Pekerjaan
: Karyawan Pabrik
C. Pelaksaan
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Mengucapkan basmallah dan salam kepada pasien
2. Memperkenalkan diri kepada pasien bahwa saya adalah mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto semester satu yang
sedang melaksanakan praktik lapangan dan akan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan tanda tanda vital
3. Meminta izin kepada pasien untuk dimintai keterangan tentang identitas pasien
4. Melakukan prosedur anamnesis dengan melakukan teknik sacred seven dan
fundamental four
5. Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital yang meliputi : mengukur suhu
tubuh, menghitung denyut nadi, menghitung pernafasan dan tekanan darah
6. Mendoakan pasien agar lekas sembuh
7. Mengakhiri dengan mengucapkan salam
D. Anamnesis
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapatkan riwayat penyakit sekarang, saya bertanya kepada
pasien apa saja yang dirasakan oleh pasien tersebut. Diawali dengan
mengucapkan salam dan basmallah, serta memperkenalkan diri serta
menyampaikan maksud dan tujuan saya yaitu anamnesis dan vital sign.
Keluhan utama dari pasien adalah nyeri pada tangan kanan dan kaki kiri, nyeri
tersebut sudah dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Rasa nyeri tersebut hilang
timbul, ketika nyeri tersebut dirasakan, nyeri tersebut timbul dalam waktu yang
cukup lama, dan nyeri tersebut sering terjadi ketika pasien tersebut bekerja dan
setelah bangun tidur, apalagi dalam bekerja tidak ada waktu libur atau dengan
kata lain dalam satu minggu selalu bekerja setiap harinya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Ketika saya melakukan anamnesis, saya menanyakan apakan pasien
pernah sakit serupa sebelumnya, pasien menjawab iya, karena rasa nyeri itu
sudah dirasakan semenjak 1 tahun terakhir.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pemeriksaan
Hasil
Interpretasi
.
1.
2.
3.
4.
Laju pernapasan
Denyut nadi
Tekanan darah
Suhu tubuh
20 kali / menit
88 kali / menit
110 / 70 mmHg
36,5oC
F. Diagnosis Banding
Pasien mengalami nyeri pada tangan dan kaki. Dari anamnesis saya sendiri
pasien mengalami myalgia dan juga ada kemungkinan dyspepsia.
G. Terapi
Pasien diberikan obat antasid yang berfungsi untuk menurunkan asa lambung,
dan obat tramadol dexa yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri pada tangan
dan kaki pasien
H. Diskusi
Teori
ANAMNESIS
Tujuan
anamnesis
Praktek
ANAMNESIS
adalah Praktikan
Kendala
ANAMNESIS
Solusi
ANAMNESIS
Responden
Praktikan
dalam
harus
dan
dan menjawab
pertanyaan
penjelasan
dari informasi
dan
dari
anamnesis
praktikan.
yaitu Praktikan
autoanamnesis
tidak
dan bertanya
alloanamnesis.
Autoanamnesis mengenai
alergi
pada
informasi
responden
dari
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat
Penyakit
Sekarang
4. Riwayat
Penyakit
Dahulu
5. Riwayat
Kesehatan
Keluarga
6. Anamnesis sistem
Riwayat
pribadi,
psikologis,
tanda
suhu,
vital
nadi,
fungsi
organ-organ
Berdasarkan hasil
ada
responden.
cukup
manusia.
Ada
sering
yang
dialami
sebab
kebiasaan
Gejala :
responden adalah
pabrik
yang
bekerja
terus-
menerus
dalam
satu
minggu
adanya
kiri
I.X RESPONDEN 10
A Data Praktek
Hari, tanggal
Tempat
Waktu
: Ny. Darsih
: 33 tahun
: Kejawar, Banyumas
: Ibu rumah tangga
: Sudah menikah
C Pelaksanaan
1
Onset dan kronologi (sejak kapan merasa sakit dan bagaimana awal
mulanya)
Kuantitas keluhan (skala sakit: ringan, sedang, berat., kambuh berapa kali
dalam sehari)
D Anamnesis
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu Darsih merasa sakit kepala dan panas dingin sejak satu hari yang
lalu. Pusing yang dirasakan mendadak dan menetap dalam satu hari penuh
E Pemeriksaan Fisik
No
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan
Suhu tubuh
Denyut nadi
Kecepatan bernafas
Tekanan darah
Data pasien
37,0 oC
78 kali per menit
18 kali per menit
120/80 mmHg
Interpretasi
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
F Diagnosis Banding
Dari pemeriksaan yang dilakukan Ibu Darsih, dokter Puskesmas Somagede,
mendiagnosis ibu tersebut menderita Febris Non Spesifik, di mana febris non
spesifik merupakan bentuk lain dari demam atau suhu badan yang dirasa tinggi
oleh penderita.
G Terapi
Berdasarkan resep obat yang diberikan oleh dr. Yudges, preceptor puskesmas
kelompok saya, Ibu Darsih dimohon untuk menebus obat asam mefenamat dan b
complex. Asam mefenamat tersebut diberikan untuk mengurangi rasa sakit kepala,
karena obat golongan fenamat ini memiliki efek analgetik. Sedangkan b complex,
Praktek
Kendala
Solusi
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Bertujuan
untuk Praktikan
mendapatkan
meminta
Dalam melakukan
pasien,
seperti untuk
data
ijin anamnesis,
medis anamnesis,
organobiologis,
dengan
psikososial
lingkungan
Data
serta komponen:
pasien.
Bertanya kepada
tersebut
meliputi:
puskemas yang
informasi
lebih berkenan
lanjut,
yang memberi
mengakibatkan
informasi
dan
data
as
dari
medis
Identitas
pasien
Keluhan
nama,
diagnosis
alama
banding.
utama
Riwayat
t,
usia,
penyakit
4
penyakit
5
pekerj
sekarang
Riwayat
dahulu
Riwayat
aan
Keluh
an
utama
kesehatan
keluarga
Riwayat
keluh
sosial
ekonomi
an
yang
paling
meng
gangg
u
sehing
ga
pasien
datan
g
berob
3
at
Riway
at
penya
kit
sekara
ng:
sacred
seven
Riway
at
penya
kit
dahul
u:
penya
kit
yang
perna
h
diala
mi
Riway
at
keseh
atan
keluar
ga:
penya
kit
keturu
nan
Riwayat
sosial
ekonomi:
lingkungan
rumah,
asuransi
kesehatan
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAA
VITAL SIGN
VITAL SIGN
VITAL SIGN
N VITAL SIGN
Sebelumnya,
Pasien
terlihat Praktikan
Suhu
praktikn
menanyakan
pemeriksaan,
berbicara,
tubuh
Denyut
ketersediaan
mungkin
dengan
nadi
Laju
melakukan
pernafasan
Tekanan
pemeriksaan.
darah
pasien
untuk dikarenakan
Setelah
tempat
mengalihkan
yang perhatian pasien
menjadi
bersedia,
praktikan
mengakibatkan
melakukan
hasil pemeriksaan
meliputi
suhu
tubuh
dengan
termometer
digital,
nadi
tujuan
denyut
dan
laju
pernafasan
dengan
penglihatan
dan
diperiksa.
saat
palpasi,
dan
tekanan
darah
dengan
tensimeter.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
BANDING
BANDING
BANDING
BANDING
Karena
Dari
Yaitu
sejumlah Berdasarkan
diagnosis
yang rekam
medis penggalian
ditetapkan
karena pasien,
pasien informasi
banding
yang ditulis
kurang
tertentu
mengakibatkan
guna didiagnosa
pertimbangan
untuk
ditetapkannya non
spesisik, dapat
diagnosis
kenaikan terhadap
suhu tubuh
ini.
rekam
Yaitu
TERAPI
pengobatan Dari resep obat
atas
diberikan
dasar dokter
diberikan
obat
mefenamat
dan
vitamin
complex.
medis
tidak pasien,
memberi praktikan
lebih
TERAPI
dokter
yang
II.
ULASAN
Anamnesis atau wawancara merupakan langkah pertama dalam tata
cara kerja yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis. Mengumpulkan
riwayat penyakit yang lengkap merupakan langkah penting untuk mengerti dan
memahami penderita yang sedang dihadapi. Mengambil riwayat merupakan
bagian yang dapat dimengerti serta difahami oleh setiap penderita. Langkah
tersebut perlu ditempuh untuk menegakkan diagnosis, tetapi mempunyai arti
yang berbeda-beda dalam proses diagnostik. Pasien datang ke dokter untuk
meminta bantuan dalam mengatasi masalah yang dapat disebabkan oleh
Disease
(penyakitnya),
Discomfort
(rasa
tidak
nyaman),
Disability
III.
KESIMPULAN
Anamnesis atau wawancara merupakan langkah pertama dalam tata
cara kerja yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis. Mengumpulkan
riwayat penyakit yang lengkap merupakan langkah penting untuk mengerti dan
memahami penderita yang sedang dihadapi. Dalam melaksanakan anamnesis
kita sebagai dokter harus ingat menanyakan The fundamental four dan
sacred seven karena hasil dari anamnesis akan mempengaruhi diagnosis serta
diagnosis banding. Anamnesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu langsung
menanyai pasien (autoanamnesis) dan menanyai pasien melalui orang tua atau
orang terdekat (alloanamnesis).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2002. History of Present Illness, The School of Medicine, The
University of California, San Diego.
Burnside-Mc Glynn, 1995. Adams Diagnosis Fisik, EGC, Jakarta. 3. Delp and
Manning, 1996. Major Diagnosis Fisik, EGC, Jakarta
Morton,P.2003.Panduan Pemeriksaan Kesehatan. Jakarta : EGC
Muttaqin,A.2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Nurhay,A,Markum dkk.2005. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.
Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Indonesia.
Nelson.2003. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.
Sistem
pernafasan.Jakarta : Salemba Medika.
http://www.medrec07.com/2014/12/pengertian-anamnesa-pemeriksaan-fisikpemeriksaan-penunjang-diagnosis-prognosis-terapi-tindakan
-medis.html
Lampiran