Disusun oleh :
Dita Utamiati
(P07120112052)
Maizan Rahmatina
(P07120112064)
(P07120112080)
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R DENGAN EFUSI PLEURA
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP DR SARDJITO
Disusun Oleh :
Dita Utamiati
(P07120112052)
Maizan Rahmatina
(P07120112064)
(P07120112080)
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Pendidikan
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan
dalam rongga pleura. Selain itu, dapat juga terjadi penumpukan pus atau
darah. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang mengancam jiwa
penderita (Wijaya dan Yessie, 2013).
Efusi pleura adalah suatu akumulasi cairan yanga abnormal dalam
rongga pleura (Grabber, 2006)
Efusi pleura adalah suatu keadaandi mana terdapatnya penumpukan
cairan dalam rongga pleura (Soemantri, 2007)
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang
terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer
jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit
lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (5
sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan
pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer dan Bare, 2002).
B. PATHWAY
Gangguan
Tubercolosis
Ginjal
Gagal Jantung
Sirosis Hati
TumorPneumonia
mediastinum
Sindroma
Bronkiektasis
Meig
Peningkatan
Tekanan Os
Peningkatan Tekanan
Hidrostatik
InfeksiAbses amoeba subfrenik yang menembus rongga pleura
Sindroma vena cava superior
Adanya transudat
Adanya transu
Hambatan reabsorbsi
Pembentukan
cairancairan
di rongga
berlebih
pleura
(transudat, eksudat, hemoragis)
Adanya eksudat
EFUSI PLEURA
(Penimbunan cairan di dalam rongga pleura)
Kurang Pengetahuan
Sesak nafas
Nyeri
Febris
Penekanan StrukturGangguan
Abdomen PolaPenurunan
Tidur
Suplai
Ketidakefektifan
O2
pola nafas
Demam
Hiperterm
Anoreksia
Kelemahan,
Kelelahan
Gangguan Pertukaran
Gas
Ansietas
Risiko Infeksi
Nyeri
BAB II
TINJAUAN KASUS
I.
Jam
: 09.00 WIB
Oleh
Sumber Data
Metode
A. IdentitasPasien
Nama
: Tn.R
Status Perkawinan
: Kawin
Agama/ Suku
: Islam/Jawa
Warga Negara
: Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Dx. Medis
No.RM
: 01.72.97.83
B. PenanggungJawab
Nama
: Tn. M
: Ayah
Alamat
Pekerjaan
: Petani
II.
: Lemah
Kesadaran
Tanda-tanda vital
: TD : 170/100 mmHg
RR : 32 x/menit
HR : 112 x/menit
S
Keluhan utama
: 36,7 C
C. Secondary Assessment
1. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan pasien sering sesak nafas sejak 3 tahun yang
lalu, mudah lelah dan jika kecapekan pasien langsung sesak, pasien
mengatakan mempunyai riwayat asma sejak 3 tahun yang lalu.
mesosepal,
rambut
persebaran
tidak
merata,
bersih.
3. Thoraks
a. Inspeksi
Tidak terdapat lesi, terdapat otot pernafasan tambahan.
b. Palpasi
Ekspansi dada simetris, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi
Kanan 1 5 sonor, 6 redup
Kiri 1 3 sonor, 4 6 redup
d. Auskultasi
Suara nafas wheezing
4. Abdomen:
a. Inspeksi
Warna kulit sama dengan sekitar, tidak ada jaringan parut dan
distensi.
b. Auskultasi
Terdengar bising usus.
c. Perkusi
Timpani.
d. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan massa.
5. Genetalia / Rektum
Tidak ada keluhan di saluran kencing dan tidak ada keluhan saat
b.a.b.
6. Muskuloskeletal
Anggota gerak lengkap tidak ada oedem, akral teraba hangat, turgor
kulit elastis, CRT < 2 detik, tidak ada clubbing finger.
5
Kekuatan otot
E. Terapi
1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm tangan kiri sejak 21 Mei 2015 tidak telrihat
tanda infeksi di sekitar tusukan
2. NRM O2 8-10 lpm
NO
1
2
3
4
5
JENIS OBAT
Methyl Prednisolon
Ceftriaxone
Azitromicin
Nebul Ventolin
Nebul Combivent : Pulmicort
DOSIS
125 mg/8 jam
1 gram/12 jam
1x50 mg
1 respul
1 respul : 1 respul/8 jam
RUTE
IV
IV
PO
Inhalasi
Inhalasi
F. Data Laboratorium
III.
ANALISA DATA
DATA
MASALAH
PENYEBAB
DS :
Ketidakefektifa
Penurunan
n pola nafas
ekspansi
paru
TD : 170/100 mmhg
RR : 32 kali/menit
HR : 100 kali/menit
SpO2 94%
- Pernapasan bibir
DS :
Ketidakefektifa
Penumpuka
n bersihan jalan
n sekret di
nafas
paru-paru
dekstra
DO :
-
TD : 170/100 mmHg
RR : 32 kali/menit
- HR : 100 kali/menit
DS :
-
Risiko infeksi
Prosedur
invasif
DO :
-
IV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru ditandai dengan :
DS :
-
DO :
-
TD : 170/100 mmHg
RR : 32 kali/menit
HR : 100 kali/menit
DO :
-
TD : 170/100 mmHg
RR : 32 kali/menit
HR : 100 kali/menit
Terpasang infus di tangan kiri sejak 21 Mei 2015 tidak terlihat tanda
infeksi di sekitar tusukan
V.
NO.
1.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
Kamis 21 Mei 2015
Pukul 09.00 WIB
1. Pantau kecepatan, irama, kedalaman,
usaha respirasi
2. Pantau pola pernapasan
3. Auskultasi bunyi napas
4. Ajarkan pasien teknik napas dalam
5. Posisikan pasien semi fowler
6. Kelola pemberian terapi NRM O2 8-10
lpm
7. Kelola pemberian terapi nebulizer
combivent dan pulmicort
Ditta
RASIONAL
Kamis 21 Mei 2015
Pukul 09.00 WIB
1. Pernapasan dangkal, dispnea
ada hubungan dengan hipoksia
dan akumulasi cairan dalam
pleura
2. Adanya dispnea menunjukkan
ketidakefektifan pola napas
3. Mengetahui adanya bunyi napas
tambahan
4. Membantu ekspansi paru
5. Memaksimalkan ekspansi paru
6. Membantu pernafasan pasien
7. Melembabkan saluran
pernafasan sehingga
memudahkan bernafas
Ditta
2.
3.
nebulizer ventolin
4. Kelola pemberian terapi methyl
4. Antiifnflamasi dan antialergi pada
prednisolone
saluran pernapasan
Maizan
Maizan
VI.
IMPLEMENTASI
Kamis, 21 Mei 2015
Pukul 09.00 WIB
1. Memantau
kecepatan,
kedalaman, usaha respirasi
2. Memantau pola pernapasan
3. Mendegarkan bunyi napas
EVALUASI
irama,
Maizan
P : Kelola pemberian
obat
Maizan
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafasberhubunga
n dengan
penumpukan
sekret di paruparu dextra
Risiko infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasif
Maizan
Ketidakefektifan
pola
nafasberhubunga
n dengan
penurunan
ekspansi paru
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafasberhubunga
n dengan
penumpukan
sekret di paruparu dextra
S : Pasien mengatakan
sesak berkurang, istri
pasien mengatakan
akan menunggu
suaminya
O : Antibiotik
ceftriaxone 1 gram
masuk per IV, terlihat
istri pasien menunggui
pasien
A : Masalah risiko
infeksi teratasi
P : Kelola pemberian
terapi antibiotik
ceftriaxone 1 gram per
IV
Ditta
Kamis, 21 Mei 2015
Pukul 15.00 WIB
17.15 WIB
S : Pasien mengatakan
sesak berkurang
O : RR 34 x/menit,
nebulizer combivent :
pulmicort 1 respul : 1
respul masuk per
inhalasi, pasien terlihat
sesak
A : Masalah
Ketidakefektifan pola
nafasteratasi sebagian
P : Kelola pemberian
terapi nebulizer
combivent dan
pulmicort 1 respul : 1
respul per inhalasi
Vinda
Pukul 15.00 WIB
17.15 WIB
S : Pasien mengatakan
sesak berkurang
O : RR 34 x/menit, MP
125 mg masuk per IV
A : Masalah
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafasteratasi
P : Kelola pemberian
terapi methyl
prednisolone 125 mg /
IV
Vinda
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA