ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Asuhan Keperawatan Pada Klien Effusi Pleura
Tanggal :
A Biodata
1 Identitas Pasien
a Nama
b Umur
c Jenis Kelamin
d Suku Bangsa
e Status Perkawinan
f Pendidikan
g Pekerjaan
h Alamat
i Tanggal Masuk
j No. register
k Diagnosa Medis
2 Penanggung Jawab
a Nama
b Umur
c Jenis Kelamin
d Pendidikan
e Pekerjaan
f Hubungan dg pasien
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
B Riwayat Kesehatan
1 Keluhan Utama
lingkungan di rumah.
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Fungsi panca indera pasien tidak mengalami perubahan, demikian juga dengan
proses berpikirnya.
Pola Hubunagn dan peran
Karena sakit, pasien akan mengalami perubahan peran. Baik peran dalam keluarga
ataupun dalam masyarakat. Contohnya: karena sakit pasien tidak lagi bisa
lemah.
Persepsi Diri dan Konsep Diri
Persepsi pasien terhadap dirinya akan berubah. Pasien yang tadinya sehat, tibatiba mengalami sakit, sesak nafas, nyeri dada. Sebagai seorang awam, pasien
mungkin akan beranggapan bahwa penyakitnya adalah penyakit berbahaya dan
mematikan. Dalam hal ini pasien mungkin akan kehilangan gambaran positif
terhadap dirinya.
10 Pola Mekanisme Koping
Pasien bisa mengalami stress karena belum mengetahui proses penyakitnya.
Mungkin pasien akan banyak bertanya pada perawat dan dokter yang merawatnya
atau orang yang mungkin dianggap lebih tahu mengenai penyakitnya.
11 Pola nilai kepercayaan/keyakinan
Kehidupan beragama klien dapat terganggu karena proses penyakit.
D Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum
Tingkat kesadaran pasien perlu dikaji, bagaimana penampilan pasien secara
umum, ekspresi wajah pasien selama dilakukan anamnesa, sikap dan perilaku
pasien terhadap petugas, bagaimana mood pasien untuk mengetahui tingkat
kecemasan dan ketegangan pasien. Perlu juga dilakukan pengukuran tinggi badan
2
3
a
Vocal fremitus menurun di dada yang sakit, iga melebar rongga dada
asimetris, cembung pada sisi yang sakit.
Palpasi
Auskultaasi
sakit, suara pernafasan melemah pada posisi yang sakit, adanya suara tambahan,
Perkusi
: Suara perkusi redup sampai pekak tergantung jumlah
c
d
Ekstremitas
Pergerakan sendi pasien bebas, tidak mengalami fraktur. Tidak mengalami kelainan tulang
belakang, tidak menggunakan traksi gips spalk, permukaaan kulit terlihat mengkilat, dan tekstur
halus. Rambut putih hitam bersih, tidak terdapat dekubitus. Pasien mengalami intoleransi aktifitas
dikarenakan jika terlalu banyak bergerak, akan timbul sesak napas.
Kulit
Inspeksi
Palpasi
: adanya sianosis
: Palpasi suhu tubuh. Jika dingin berarti berarti terjadi kegagalan
transport oksigen
E Pemeriksaan Penunjang
a
Rontgen Toraks
Dalam foto thoraks terlihat hilangnya sudut kostofrenikus dan akan terlihat
permukaan yang melengkung jika jumlah cairan > 300 cc. Pergeseran mediastinum
kadang ditemukan.
b CT Scan Thoraks
Berperan penting dalam mendeteksi ketidaknormalan konfigurasi trakea serta cabang
utama bronkus, menentukan lesi pada pleura dan secara umum mengungkapkan sifat
serta derajat kelainan bayangan yang terdapat pada paru dan jaringan toraks lainnya.
c Ultrasound
Ultrasound dapat membantu mendeteksi cairan pleura yang timbul dan sering
digunakan dalam menuntun penusukan jarum untuk mengambil cairan pleura pada
torakosentesis.
3.1.1
N
O
1.
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS :
penurunan ekspansi
paru
efektif
cairan
- Ekspansi dada menurun
pada kedua paru terutama
sebelah kiri
2.
Penumpukan cairan di
Gangguan rasa
rongga pleura
nyaman nyeri
Tidak adekuatnya
Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Nadi 105
x/menit
Skala nyeri
4-7
Klien
nampak meringis
Gelisah
DS :
3.
-
Klien
mengatakan tidak nafsu
asupan nutrisi
makan
DO :
-
BB
Menurun
Porsi
makan tidak habis
Pasien
nampak lemah
Perencanaan
No
Dx
1.
Tujuan / KH
Intervensi
semi fowler.
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan
pernfasan klien
afektif kembali, dg
KH :
- RR 16-24 x/mnt
- Tidak terdapat
akumulasi cairan 2. observasi gejala
- BGA normal
Rasional
1. Posisi ini
memungkinkan tidak
terjadinya penekanan
isi perut terhadap
diafragma sehingga
meningkatkan ruangan
untuk ekspansi paru
yang maksimal.
Disamping itu posisi
ini juga mengurangi
peningkatan volume
darah paru sehingga
memperluas ruangan
yang dapat diisi oleh
udara.
2. Pemantau lebih dini
terhadap perubahan
yang terjadi sehingga
dapat dimabil
tindakkan penanganan
segera.
TTD
2.
3.
keluarga
mengidentifikasi
mengidentifikasi dan berbagai jenis
memilih makanan
makanan yang telah di
yang mengandung
tentukan agar asupan
kalori dan protein
gizi terpenuhi
tinggi.
4. Sajikan makanan
4. Dengan penyajian
dalam keadaan
yang menarik
menarik dan hangat.
diharapkan dapat
meningkatkan selera
makan.
5. Anjurkan pada klien 5. Dengan kebersihan
untuk menjaga
mulut menghindari
kebersihan mulut.
rasa mual sehingga
diharapkan menambah
rasa.
6. Kolaborasi dengan
6. Dengan pemberian
dokter dalam
vitamin membantu
pemberian vitamin.
proses metabolisme,
mempertahankan
fungsi berbagai
jaringan dan
membantu
pembentukan sel baru.
3.1.3
TGL
Implementasi
JAM
08/10/1
4
TINDAKAN KEPERAWATAN
DX No.1
07.30
07.45
08.00
aktivitas
4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
(dokter) dalam aspirasi caian pleura (Puctie
08.15
08/10/1
4
Dx 2
09.05
TTD
09.15
09.45
10.00
08/10/1
4
11.00
11.15
12.00
12.30
13.00
3.1.4
No
Dx
1.
Evaluasi
TGL
08/10/14
KETERANGAN
S : Pasien sudah tidak sesak lagi
O : - RR 16-24 x/mnt
-
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2.
08/10/14
A : masalah teratasi
3.
08/10/14
P : Intervensi dihentikan
S: Pasien hanya mampu menghabiskan setengah porsi
O : - Pasien masih nampak lemah
-
BB ada kenaikan
TTD